Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Pengantar Penyusunan RKS/M dan RKT

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Pengantar Penyusunan RKS/M dan RKT"— Transcript presentasi:

1 Pengantar Penyusunan RKS/M dan RKT
Mengapa slide ini penting? Slide ini merupakan pengantar bagi peserta sebelum masuk ke dalam topik RKS. Diharapkan dapat membangkitkan minat peserta terhadap topik sesi ini dan topik selanjutnya. Metode yang digunakan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang merangsang peserta untuk ingin tahu lebih jauh tentang RKS/M dan RKT. Inti uraian: Tahap yang perlu dilakukan pada sesi ini adalah sebagai berikut: Apa yang Anda harapkan setelah pelatihan RKS ini selesai? (tuliskan harapan-harapan tersebut pada kerta plano secara cepat). Apa yang dimaksud dengan RKS? (tunjuk satu orang untuk memberikan jawaban terlebih dahulu, yang lain kemudian bisa melengkapi). Apa tujuan penyusunan RKS? (tunjuk satu orang untuk memberikan jawaban terlebih dahulu, yang lain kemudian bisa melengkapi).

2 Latar Belakang Kebijakan MBS Program Wajar RKS/M & RKT Program BOS
Mengapa slide ini penting? Menjelaskan latar belakang pentingnya penyusunan RKS/M, sejalan dengan berbagai prakarsa kebijakan pendidikan yang bersifat mandatory maupun volunterial. Inti uraian: Berbagai inisiatif program di tingkat nasional mensyaratkan sekolah/madrasah agar menyusun dokumen perencanaan dan penganggaran sekolah antara lain: Program MBS adalah kebijakan nasional sesuai dengan PP No. 19 tahun 2007 pasal 49. Program Wajar adalah kebijakan nasional sesuai dengan PP No. 45 tahun 2008 pasal 13 poin 1. Program BOS juga kebijakan nasional sesuai dengan UU No. 20 thaun 2003 pasal 34 ayat 2. Program BOS

3 Pentingnya Penyusunan RKS/M
Sumber penerimaan dana BOS signifikan bagi sekolah/madrasah; 20% anggaran dari APBN & APBD wajib untuk bidang pendidikan; Lemahnya administrasi perencanaan di tingkat sekolah/madrasah; Sebagian besar sekolah/madrasah belum menyusun/memiliki dokumen RKS/M dan RKT. Mengapa slide ini penting? Menegaskan urgensi dan signifikansi yang melatarbelakangi penyusunan RKS/M dan RKT di tingkat sekolah/madrasah. Inti uraian: Sebelum ada program BOS, biaya operasional sekolah/madrasah yang diperoleh sekolah/madrasah di bawah Rp 10 juta per tahun. Setelah ada program BOS, biaya operasional sekolah/madrasah meningkat menjadi ratusan persen sehingga dibutuhkan keterampilan dan kebijakan dalam membelanjakan dana tersebut. Untuk itu diperlukan perencanaan yang baik dalam menentukan program/kegiatan sekolah/madrasah. Pengalaman di lapangan menunjukkan bahwa banyak sekolah/madrasah yang belum memiliki perencanaan sekolah/ madrasah (RKS/M). Banyak sekolah/madrasah yang memiliki RKS/M tapi kegiatan BOS yang dilaksanakan belum didasarkan pada RKS/M tersebut. Saat ini dituntut seluruh kegiatan BOS harus berbasis RKS/M.

4 Apakah RKS/M itu? Proses menentukan tindakan masa depan (4 tahun) sekolah/madrasah yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memper- hitungkan ketersediaan sumber daya. Dokumen tentang gambaran kegiatan sekolah/madrasah di masa depan untuk mencapai tujuan dan sasaran sekolah/ madrasah yang telah ditetapkan. Mengapa slide ini penting? Menjelaskan pengertian dan konsep operasional RKS/M menurut perspektif legal. Inti uraian: Pelatih menjelaskan kepada peserta tentang RKS menggunakan perspektif penting: Input = kebijakan, sumber daya. Proses = penyusunan program strategis, prioritisasi dan kelangkaan sumber daya. Otput = dokumen yang dapat dijadikan acuan dan manajemen sekolah/madrasah.

5 Tujuan Penyusunan RKS/M
Menjamin agar tujuan dan sasaran sekolah/madrasah dapat dicapai; Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah/madrasah; Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik intra pelaku di sekolah/madrasah, antar sekolah/ madrasah, Disdik Kab/Kota/Provinsi, dan antar waktu; Menjamin keterkaitan antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan dan pengawasan; Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah/madrasah dan masyarakat; Menjamin penggunaan sumber daya sekolah/madrasah yang ekonomis, efisien, efektif, berkeadilan, berkelanjutan serta memperhatikan kesetaraan gender. Mengapa slide ini penting? Menegaskan tujuan-tujuan penting yang akan dicapai melalui penyusunan RKS/M, baik dalam secara langsung maupun tidak langsung. Inti uraian: Secara normatif terdapat 6 (enam) tujuan penting yang hendak dicapai melalui penyusunan RKS/M oleh sekolah/madrasah. Pelatih meguraikan satu per satu tujuan tersebut sesuai dengan nomor urut dalam power poin tayangan. Mis. poin pertama, dijelaskan bahwa dalam RKS/M terdapat rangkaian program dan kegiatan yang disusun untuk mencapai tujuan dan sasaran sekolah/madrasah. Demikian pula untuk poin lainnya.

6 Dasar Hukum UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 51 ayat 1. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 53 ayat 1. PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, Pasal 51. PP Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Mengapa slide ini penting? Memberikan orientasi acuan Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah dalam penyusunan RKS/M. Inti uraian: UU No. 20/2003 Pasal 51 Ayat 1: “Pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolah/madrasah”. PP No. 19/2005 Pasal 53, ayat 1: “...bahwa setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar rencana kerja tahunan yang merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja jangka menengah satuan pendidikan yang meliputi masa 4 (empat) tahun”. PP No.17 /2010 Pasal 51: “ Kebijakan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) oleh satuan pendidikan anak usia dini, satuan pendidikan dasar, dan satuan pendidikan menengah dituangkan dalam: rencana kerja tahunan satuan pendidikan; anggaran pendapatan dan belanja tahunan satuan pendidikan; peratuan satuan atau program pendidikan. Permendiknas No. 19/2007 Menyatakan bahwa Sekolah/Madrasah wajib membuat: Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) Rencana Kerja Tahunan (RKT)

7 PP No. 19/2005 (Pasal 53 ayat 1): “Setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar rencana kerja tahunan yang merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja jangka menengah satuan pendidikan yang meliputi masa 4 (empat) tahun” Permendiknas No. 19/2007 menyatakan bahwa Sekolah/Madrasah wajib membuat: Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) yang menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan. Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) dilaksanakan berdasarkan Rencana Kerja Jangka Menengah. Mengapa slide ini penting? Memberikan penjelasan tentang isi peraturan yang terkait dengan penyusunan RKS/M. Inti uraian: Sekolah/madrasah wajib menyusun RKJM dan RKT.

8 Prinsip-Prinsip Penyusunan RKS/M
Terpadu, mencakup keseluruhan program. Multi tahun, mencakup periode 4 tahun. Multi sumber, mengidentifikasi berbagai sumber dana. Berbasis kinerja, memiliki indikator yg jelas. Partisipatif, melibatkan berbagai unsur. Integrasi pendidikan karakter bangsa. Sensitif terhadap isu gender. Responsif terhadap keadaan bencana. Pelaksanaannya dimonitor dan dievaluasi. Mengapa slide ini penting? Prinsip penyusunan RKS/M merupakan landasan filosofi tentang arah, proses, acuan kebijakan agar dokumen RKS/M yang dihasilkan bersifat komprehensif sesuai dengan harapan pemangku kepentingan. Inti uraian: 1. Terintegrasi, mencakup perencanaan keseluruhan program yang akan dilaksanakan sekolah/madrasah. Multi tahun, mencakup periode tahun perencanaan jangka menengah selama 4 tahun. Berbasis kinerja, setiap program dan kegiatan disertai dengan indikator dan target kinerja serta menggunakan standar biaya dan standar analisa belanja. Multi sumber, mengindikasikan jumlah dan sumber dana masing-nasing program. Mis BOS, APBD Kab/Kota, sumbangan dari masyarakat atau sumber lainnya. Partisipatif, disusun oleh kepala sekolah/komite pendidikan dan dewan guru dengan melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan. Pendidikan karakter bangsa, mengintegrasikan semangat pendidikan karakter ke dalam program dan kegiatan sekolah/madrasah. Sensitif terhadap isu gender, memperlakukan dengan adil seluruh peserta didik dan para pemangku kepentingan pendidikan dan tidak ada diskriminasi berdasarkan gender. Responsif terhadap isu bencana, prioritas program untuk mengatasi bencana dan alokasi anggaran. Pelaksanaannya dimonitor oleh komite sekolah/madrasah dan pemangku kepentingan lainnya.

9 Alur Penyusunan RKS/M PENYUSUNAN RKS/M Menetapkan Kondisi
Sekolah/Madrasah Saat Ini. Sekolah/Madrasah yang Diharapkan. • Menyusun Program, Kegiatan dan Indikator Kinerja. • Menyusun Rencana Anggaran Sekolah/ Madrasah. Menyusun RKT & RKAS/M. PENGESAHAN Penyetujuan oleh rapat dewan pendidik Pengesahan oleh pihak berwenang Sosialisasi kepada pemangku kepentingan PERSIAPAN Pembentukan Tim Pengembang Sekolah/Madrasah (TPS/M). Pembekalan/ Orientasi TPS/M. Mengapa slide ini penting? Menguraikan tahapan, sistematika dan alur penyusunan dokumen RKS/M. Secara umum alur penyusunan RKS/M terdiri dari 3 tahap utama; persiapan, penyusunan, dan pengesahan. Inti uraian: Pelatih menguraikan secara jelas gambaran utuh alur yang harus dilalui dalam penyusunan RKS/M dimulai dari persiapan, pelaksanaan penyusunan, dan pengesahan. Aspek lainnya yang mendukung sukses penyusunan alur RKS/M adalah kesiapan organisasi, kualitas sumber daya guru/tim penyusun, adanya SOP (standar operasional prosedur), jadwal kegiatan yang detail dan output, penanggung jawab untuk setiap tahapan kegiatan. Lihat hal. 104 pada modul Sekolah

10 PROSES PENYUSUNAN RKS/M DAN RKT
TAHAP I Menetapkan kondisi sek/Mad saat ini Melakukan Acuan Standar Sekolah Tantangan (Utama) Kondisi Nyata Sek/Mad SPM/ SNP L.1 Merumuskan Visi Visi, Misi Dinas Pend. Kab/kota TAHAP II Menetapkan kondisi sek/Mad yang diharapkan L.2 Merumuskan Misi Harapan Pemangku Kepentingan L.3 Merumuskan Tujuan L.4 Merumuskan sasaran & Indikator kinerja L.1 Merumuskan Program dan menetapkan penanggung jawab program TAHAP III Menyusun Program dan Kegiatan L.2 Menentukan Kegiatan, Indikator Kegiatan, dan jadwal kegiatan L.1 Membuat Rencana biaya program TAHAP IV Menyusun Rencana Anggaran Se/Mad L.2 Membuat Rencana Pendanaan Program Menetapkan Prog/Keg Stategis Menetapkan Prog/Keg rutin Menetapkan Jadwal RKT L.3 Menyesuaikan Rencana biaya dengan sumber pendanaan TAHAP V Menyusun RKT-RKS/M L.1 Merumuskan RKT L.2 Membuat RKAS/M

11 Proses Penyusunan RKS/M
Menetapkan Kondisi Sekolah/Madrasah saat ini) Menetapkan Kondisi Sekolah/Madrasah Yang Diharapkan Menetapkan Program dan Kegiatan Merumuskan Rencana Anggaran Sekolah/Madrasah Mengapa slide ini penting? Menyediakan informasi tentang proses penyusunan RKS/M dan subtansi yang sebaiknya dicakup dalam dokumen RKS/M. Lihat LBB atau Materi Pelatihan Sekolah hal. 104 pada modul Sekolah Inti uraian: Substansi utama yang sebaiknya tercakup dalam dokumen RKS/M direkomendasikan sebagai berikut: Kondisi sekolah/madrasah saat ini (pencapaian kinerja sekolah/madrasah saat ini). Cara terbaik agar sekolah/madrasah dapat memetakan kondisi pencapaiannya agar menggunakan instrumen evaluasi diri sekolah/madrasah (school self asessment). Menetapkan kondisi yang diinginkan. Merumuskan cita-cita dalam jangka menengah, secara sengaja sekolah/madrasah menentukan target pencapaian pada periode waktu tertentu. Sehingga manajemen sekolah/madrasah memiliki arah yang jelas dan tidak bersifat taken for granted. Menetapkan program, kegiatan dan indikator kinerja kegiatan, untuk mencapai sasaran strategis. Menyusun rencana anggaran sekolah/madrasah jangka menengah dan jangka tahunan. Merumuskan RKTS/M dan RKAS/M

12 Rekomendasi Sistematika Penyusunan Dokumen RKS/M
Pendahuluan (latar belakang, tujuan, sasaran, dasar hukum, sistematika, alur penyusunan). Identifikasi kondisi sekolah/madrasah saat ini. Identifikasi kondisi sekolah/madrasah masa depan yang diharapkan. Perumusan program dan kegiatan. Perumusan rencana anggaran sekolah/madrasah. Perumusan RKTS/M dan RKAS/M. Mengapa slide ini penting? Berisikan rekomendasi sistematika/daftar isi utama dalam penyusunan RKS/M. Inti uraian: Rekomendasi sistematika ini tidak bersifat rigid/kaku, sekolah/madrasah memiliki diskresi untuk mementukan judul bab per bab dalam penyusunan dokumen RKS/M, sepanjang tetap mengakomodasi muatan minimal yang disarankan. Muatan tersebut tercermin dalam poin 2, 3, 4 dan 5/6.

13 Menentukan Kondisi Sekolah/Madrasah Saat ini
Mengapa slide ini penting? Menegaskan pentingnya menentukan kinerja sekolah/madrasah saat ini sebagai langkah awal dalam penyusunan RKS/M. Di samping itu, memberikan gambaran tentang topik-topik yang akan dibahasa dalam sesi ini. Inti uraian: Tahapan ini amat erat kaitannya dengan hasil evaluasi diri sekolah/madrasah. Dalam menyusun RKS/M, tahap pertama yang harus dilakukan adalah melakukan evaluasi diri sekolah/madrasah. Kemudian dilanjutkan dengan tahap menentukan kondisi sekolah/madrasah saat ini, dst.

14 Langkah Menentukan Kondisi Saat ini:
Melakukan EDS/M. Membandingkan hasil EDS/M dengan Acuan Standar Sekolah/Madrasah. Merumuskan Tantangan Sekolah/Madrasah. Mengapa slide ini penting? Memberikan gambaran tentang langkah-langkah dalam menentukan kondisi sekolah/madrasah saat ini. Inti uraian: Pelatih menjelaskan tentang cara mengidentifikasi seluruh rekomendasi hasil EDS/kesimpulan profil sekolah/madrasah, memberikan contoh cara mengelompokkannya sesuai dengan kategori program BOS 2011, cara mengisi tabel 1, dan seterusnya.

15 Melakukan EDS/M Untuk menetapkan kondisi saat ini, sekolah/madrasah perlu melakukan evaluasi diri didasarkan pada SNP dan/ atau SPM Evaluasi diri bisa menggunakan berbagai alat evaluasi diri, misalnya dengan menggunakan instrumen (EDS/M) yang dijelaskan dalam Sesi tentang EDS/M Tujuannya adalah untuk melihat gambaran yang jelas tentang situasi sekolah/madrasah saat ini. Dengan melakukan evaluasi diri akan menunjukkan kinerja sekolah/madrasah misalnya, bagian yang mengalami perbaikan atau peningkatan, bagian yang tetap, dan bagian yang mengalami penurunan. Pada bagian I telah dijelaskan bagaimaan Evaluasi diri dengan cara membandingkan kondisi real dengan SNP dan atau SPM Instrumen EDS/M yang digunakan pada sesi 2 yang didasarkan pada SNP dan pada sesi 3 yang didasarkan pada SPM

16 Program Sekolah/Madrasah
Pengembangan kompetensi lulusan (bidang akademik dan non akademik) Pengembangan kurikulum/KTSP Pengembangan pembelajaran Pengembangan sistem penilaian Pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan Pengembangan sarana dan prasarana sekolah/madrasah Pengembangan manajemen sekolah/madrasah Pembinaan kesiswaan/ekstrakurikuler Budaya dan lingkungan sekolah/madrasah Penanaman karakter (budi pekerti). Pada slide ini perlu dijelaskan bahwa program yang diturunkan hasil rekomendasi dari EDS/M disesuaikan dengan program BOS 2011 sebagai penurunan dari Program di Permendiknas no. 37 tahun 2010

17 Membandingkan Hasil EDS/M dengan Acuan Standar Sekolah/Madrasah
Pengelolaan sekolah/madrasah pada dasarnya bertujuan untuk mencapai SNP. Dalam penyusunan RKS/M, data dan informasi yang dikumpulkan melalui instrumen EDS/M perlu disimpulkan. Penyimpulan dilakukan dengan dua cara: Membandingkan kondisi nyata/terkini dengan SPM dan/atau SNP. Pembandingan kondisi nyata dengan SPM dan/atau SNP dimaksudkan untuk mengetahui apakah sekolah/madrasah masih belum memenuhi SPM, sudah memenuhi SPM, sudah memenuhi SNP, atau bahkan sudah melampaui SNP. Dengan melihat data hasil EDS/M yang masih perlu mendapat perhatian untuk diperbaiki, ditingkatkan atau dipertahankan. Dalam hal ini, kesimpulan dinyatakan dalam kalimat pernyataan yang spesifik (mencantumkan data), fokus (menunjukkan indikator), dengan tidak mencantumkan alasan/harapan.

18 Merumuskan Tantangan Sekolah/Madrasah
Tantangan sekolah/madrasah merupakan kesenjangan kondisi nyata sebagai hasil EDS/M dengan kondisi yang diharapkan. Tantangan utama diklarifikasi dengan melakukan pembandingan nilai/tahapan hasil EDS/M dengan SPM dan/atau SNP. Tantangan sekolah/madrasah sebaiknya dirumuskan secara spesifik: Apabila berkaitan dengan nilai mata pelajaran, maka perlu dirumuskan besaran tantangan, dan di kelas mana saja; Apabila berkaitan dengan guru, maka perlu dirumuskan guru di kelas mana saja; apakah semua guru mata pelajaran atau satu mata pelajaran saja, dan seterusnya; Apabila berkaitan dengan buku/bahan ajar, maka perlu dirumuskan mata pelajaran mana saja atau semua mata pelajaran, buku teks, buku referensi, buku pegangan peserta didik atau guru, untuk kelas mana saja dan seterusnya.

19 Contoh Rumuskan Tantangan Sekolah/Madrasah
Kondisi Saat Ini (Hasil EDS/M) Standar Acuan Sekolah/Madrasah Tantangan Rasio buku : murid untuk mapel matematika kelas 5 adalah 1:2. Rasio buku : murid untuk mapel BI, IPA dan IPS kelas 5 adalah 1:1 < 1:1 1:1 untuk BI, Matematika, IPA, IPS 1:1 untuk semua mapel > 1:1 untuk semua mapel (dengan judul buku yang berbeda) Memenuhi rasio buku : murid untuk buku mapel matematika menjadi 1:1 Prestasi UASBN/UN sekolah/ madrasah berpredikat cukup (6,10) < 5,49 (kurang) 5,50 – 6,49 (cukup) 6,50 – 7,49 (memuaskan) 7,50 – 10,00 (sangat memuaskan) Menaikkan nilai rata-rata UASBN/ UN sebesar 1,39 (dari 6,10 menjadi 7,49)

20 Menentukan Kondisi Sekolah/Madrasah yang Diharapkan
Mengapa slide ini penting? Pelatih menegaskan bahwa salah satu substansi penting dalam penyusunan rencana kerja sekolah/madrasah adalah menentukan kondisi sekolah/madrasah yang diharapkan secara sengaja selama empat tahun yang akan datang. Inti uraian: Jelaskan kepada peserta bahwa substansi kondisi yang diharapkan di masa depan merupakan tema penting berikutnya setelah pembahasan tentang kondisi sekolah/madrasah hari ini.

21 Kondisi Sekolah/Madrasah Yang Diharapkan
Seperti apa seharusnya sekolah/madrasah ini empat tahun mendatang? Sesuai dengan harapan sekolah/madrasah dan para pemangku kepentingan. Apa yang dianggap penting oleh sekolah/ madrasah dan para pemangku kepentingan, dan apa yang menjadi perhatian mereka dalam kinerja sekolah/madrasah? Mengapa slide ini penting? Menjelaskan perspektif harapan dari berbagai pemangku kepentingan sekolah/madrasah dalam 4 tahun yang akan datang. Inti uraian: Pertama, jelaskan gambaran kinerja yang akan dicapai oleh sekolah/madrasah sesuai dengan harapan pemangku kepentingan (Lihat poin 1 dan 2). Kedua, berdasarkan kinerja tahun-tahun sebelumnya, identifikasi apakah persoalan dan tantangan utama yang ingin diwujudkan oleh pemangku kepentingan dalam empat tahun mendatang.

22 Langkah Menentukan Kondisi Sekolah/Madrasah Yang Diharapkan
1. Merumuskan visi sekolah/madrasah. 2. Merumuskan misi sekolah/madrasah. 3. Merumuskan tujuan sekolah/madrasah. 4. Menentukan sasaran dan indikator kinerja sekolah/madrasah. Mengapa slide ini penting? Slide ini menjelaskan langkah menetapkan kondisi masa depan sekolah/madrasah menurut pendekatan perencanaan strategis. Inti uraian: Terdapat empat langkah utama (cukup jelas). Urutan menunjukkan mana elemen yang disusun terlebih dahulu baru diikuti elemen berikutnya.

23 Apakah Visi Sekolah/Madrasah Itu?
Gambaran apa yang diinginkan sekolah/ madrasah di masa depan. Dikembangkan sesuai dengan keinginan atau cita-cita sekolah/madrasah dengan tetap berkepribadian Indonesia. Mengacu kondisi lingkungan sekolah/madrasah dan daerah, tujuan pendidikan dasar dan pendidikan nasional. Mempertimbangkan potensi dan harapan masyarakat sekolah/madrasah. Mengapa slide ini penting? Menguraikan/mendefinisikan visi sekolah/madrasah. Inti uraian: Gambaran keadaan yang dicita-citakan akan terwujud/tercipta pada periode waktu 4 tahun yang akan datang. Rumusan/gambaran/wujud cita-cita sekolah/madrasah dimaksud, sebaiknya mempertimbangkan kondisi lingkungan internal dan eksternal, antara lain: Lingkungan internal: Kekuatan dan kelemahan sekolah/madrasah. Harapan pemangku kepentingan sekolah/madrasah. Lingkungan eksternal: Kondisi lingkungan daerah. Tujuan pendidikan dasar dan nasional. Persaingan global yang terus berubah.

24 Rumusan Visi Sekolah/Madrasah (Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007)
Dijadikan sebagai cita-cita bersama warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang Mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan Dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga sekolah/ madrasah dan pihak-pihak yang berkepentingan selaras dengan visi institusi di atasnya serta visi pendidikan nasional. Diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah dengan memperhatikan masukan komite sekolah/madrasah. Disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan. Ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat. Mengapa slide ini penting? Memberikan argumen legal yuridis yang dapat diacu oleh sekolah/madrasah dalam penyusunan visi. Inti uraian: Cukup jelas, selanjutnya dapat dibaca lebih lengkap dalam Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

25 Rambu-rambu Perumusan Visi
Mengacu kepada landasan filosofis bangsa, UUD, dll. yang bersifat baku dan telah menjadi pegangan hidup bangsa Indonesia. Memiliki indikator pengembangan prestasi akademik dan non akademik. Berkepribadian, nasionalisme, budaya nasional Indonesia. Perkembangan era global. Perkembangan IPTEK. Dilandasi oleh keimanan dan ketakwaan. Sesuai konteks daerah, sekolah/madrasah, visi yayasan. Belum operasional. Menggambarkan harapan masa datang.

26 Contoh Rumusan Visi Sekolah:
“Terwujudnya lulusan SD/MI yang berkualitas, kompetitif dan berakhlak mulia” Mengapa slide ini penting? Memberikan gambaran konkrit sebuah pernyataan visi yang baik di tingkat Sekolah Menengah Pertama. Inti uraian: Sekolah/madrasah dapat mengembangkan rumusan visi yang baik sesuai dengan kriteria dan kondisi lingkungan sebagaimana telah dijelaskan dalam paparan sebelumnya. Pelatih dapat meminta peserta untuk menyebutkan asal sekolah/madrasahnya dan menyebutkan visi yang telah disusun selama ini serta gambaran perubahannya setelah mengikuti uraian tentang visi. Pelatih dapat menambahkan contoh-contoh visi lainnya untuk memperkaya peserta dalam contoh visi yang konkrit.

27 Merumuskan Misi Adalah tindakan atau upaya untuk mewujudkan visi.
Bentuk layanan utama yang dituangkan dalam visi dengan berbagai indikatornya. Menggunakan kalimat ’tindakan’ dan bukan ’keadaan’ sebagaimana pada rumusan visi. Mengapa slide ini penting? Menjelaskan pemahaman tentang misi dan kriteria utama penyusunan misi yang baik. Inti uraian: Terdapat 3 kriteria penting yang sebaiknya dipahami oleh peserta. Jelaskan dan bila diperlukan berikan contoh-contohnya. Yang dimaksud bentuk layanan utama adalah tugas pokok dan fungsi sekolah/madrasah dalam melayani para pemangku kepentingan. Hal ini biasanya tercermin dalam bidang layanan struktur organisasi sekolah/madrasah. Kalimat tindakan, biasanya dirumuskan dimulai dengan kata kerja, bukan kata benda atau dibendakan seperti dalam penyusunan visi. Kalimat tindakan misalnya: meningkatkan, mewujudkan, menyediakan, dll.

28 Rumusan Misi Sekolah/Madrasah (Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007)
Memberikan arah dalam mewujudkan visi sekolah/madrasah sesuai dengan tujuan pendidikan nasional; Merupakan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu; Menjadi dasar program pokok sekolah/madrasah; Menekankan pada kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan yang diharapkan oleh sekolah/madrasah; Memuat pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan program sekolah/madrasah; Memberikan keluwesan dan ruang gerak pengembangan kegiatan satuan-satuan unit sekolah/madrasah yang terlibat; Dirumuskan berdasarkan masukan dari segenap pihak yang berkepentingan termasuk komite sekolah/madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah; Disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan; Ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat. Mengapa slide ini penting? Memberikan argumen legal yuridis yang dapat diacu oleh sekolah/madrasah dalam penyusunan misi. Inti uraian: Cukup jelas, selanjutnya dapat dibaca lebih lengkap dalam Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

29 Contoh Rumusan Misi Sekolah/Madrasah
Menumbuhkembangkan sikap, perilaku, dan sikap amalilah yang berlandaskan agama Islam di Madrasah. Menumbuhkan semangat belajar agama Islam. Melaksanakan bimbingan dan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menarik sehingga peserta didik berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang mereka miliki. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif dan daya saing yang sehat kepada seluruh warga sekolah baik prestasi akademik maupun non akademik. Menata lingkungan sekolah yang bersih, sehat, dan indah. Mendorong, membantu dan memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan kemampuan, bakat, dan minatnya sehingga dapat dikembangkan secara lebih optimal dan memiliki daya saing yang tinggi. Mengapa slide ini penting? Memberikan gambaran konkrit sebuah pernyataan misi di tingkat sekolah/madrasah. Inti uraian: Sekolah/madrasah dapat mengembangkan rumusan misi yang baik sesuai dengan konteks layanan utama/tupoksinya Pelatih dapat meminta peserta untuk menyebutkan asal sekolah/madrasahnya dan menyebutkan misi yang telah disusun selama ini serta gambaran perubahannya setelah mengikuti uraian tentang misi. Pelatih dapat menambahkan contoh-contoh visi lainnya untuk memperkaya peserta dalam contoh misi yang konkrit.

30 Merumuskan Tujuan Tujuan sekolah/madrasah pada dasarnya merupakan langkah untuk mewujudkan misi sekolah/madrasah dalam jangka waktu tertentu. Mengapa slide ini penting? Menjelaskan pemahaman tentang tujuan sekolah/madrasah dan kriteria utama penyusunan tujuan sekolah/madrasah yang baik. Inti uraian: Tujuan sekolah/madrasah pada dasarnya adalah langkah/tindakan untuk mewujudkan misi agar sekolah/madrasah mencapai kualitas layanan dengan standar kualitas tertentu. Rekomendasi template penyusunan tujuan dapat diberikan sebagai berikut: Tujuan diselenggarakannya misi.....agara sekolah/madrasah menjadi sehingga

31 Rumusan Tujuan Sekolah/Madrasah (Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007)
Menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka menengah (4 tahunan); Mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional serta relevan dengan kebutuhan masyarakat; Mengacu pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh sekolah/madrasah dan Pemerintah; Mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan termasuk komite sekolah/madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah; Disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan. Mengapa slide ini penting? Memberikan argumen legal yuridis yang dapat diacu oleh sekolah/madrasah dalam penyusunan tujuan. Inti uraian: Cukup jelas, selanjutnya dapat dibaca lebih lengkap dalam Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

32 Contoh Tujuan Tahap I (2010 – 2013)
Meningkatkan pengamalan 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun) pada seluruh warga sekolah. Meningkatkan pengamalan shalat berjamaah (zhuhur) di madrasah. Meningkatkan nilai rata-rata UN secara berkelanjutan. Mewujudkan tim olahraga dan kesenian yang mampu bersaing di tingkat provinsi dan nasional. Meningkatkan jumlah lulusan yang diterima di sekolah atau perguruan tinggi yang baik; Meningkatkan kepedulian warga madrasah terhadap kesehatan, kebersihan, dan keindahan lingkungan madrasah. Mengapa slide ini penting? Memberikan gambaran konkrit sebuah pernyataan tujuan di tingkat sekolah/madrasah. Inti uraian: Sekolah/madrasah dapat mengembangkan rumusan tujuan yang baik sesuai dengan konteks layanan utama/tupoksinya Pelatih dapat meminta peserta untuk menyebutkan asal sekolah/madrasahnya dan menyebutkan salah satu tujuan dalam eksisting RKS-nya yang mengacu kepada misi dan gambaran perubahannya setelah mengikuti uraian tentang misi. Pelatih dapat menambahkan contoh-contoh tujuan lainnya untuk memperkaya peserta dalam contoh tujuan yang konkrit.

33 Contoh Tujuan Tahap II (2014 – 2017)
Mewujudkan tim olimpiade matematika, sains dan KIR yang mampu bersaing di tingkat nasional. Meningkatkan jumlah sarana dan prasarana serta pemanfaatannya yang mendukung peningkatan prestasi akademik dan non akademik. Meningkatkan jumlah peserta didik yang menguasai bahasa Inggris dan Arab secara aktif. Mewujudkan sekolah sebagai lembaga pendidikan yang diperhitungkan oleh masyarakat kabupaten pada khususnya dan provinsi pada umumnya. Mewujudkan sekolah ini sebagai sekolah rujukan di tingkat kota dan provinsi. Mengapa slide ini penting? Memberikan gambaran konkrit sebuah pernyataan tujuan di tingkat sekolah/madrasah. Inti uraian: Sekolah/madrasah dapat mengembangkan rumusan tujuan yang baik sesuai dengan konteks layanan utama/ tupoksinya Pelatih dapat meminta peserta untuk menyebutkan asal sekolah/madrasahnya dan menyebutkan salah satu tujuan dalam eksisting RKS-nya yang mengacu kepada misi dan gambaran perubahannya setelah mengikuti uraian tentang misi. Pelatih dapat menambahkan contoh-contoh tujuan lainnya untuk memperkaya peserta dalam contoh tujuan yang konkrit.

34 Menentukan Sasaran Sasaran adalah tantangan utama yang akan dicapai sekolah/madrasah dalam waktu empat tahun ke depan. Sasaran disusun untuk mencapai tujuan. Penetapan sasaran sebagai pedoman dalam penyusunan program dan kegiatan. Menggunakan rumusan SMART (Spesifik/khusus, Measurable/terukur, Achievable/dapat dicapai, Realistic/realistis dan Timebond/kerangka waktu) Mengapa slide ini penting? Menjelaskan konsep pemahaman tentang sasaran sekolah/madrasah dan kriteria utama penyusunan sasaran sekolah/madrasah yang baik. Inti uraian: Berbeda dengan 3 elemen sebelumnya penyusunan sasaran diharapkan tidak lagi bersifat kualitatif akan tetapi kuantitatif. Secara hirarki sasaran disusun untuk mewujudkan tujuan sekolah/madrasah yang ada. Penyusunan sasaran penting adanya agar program dan kegiatan dapat disusun secara lebih baik. Format penyusunan sasaran yang baik menggunakan pola SMART. Spesifik, jelas untuk fokus pada layanan tertentu. Measurable/terukur; dituliskan berupa jumlah, rasio mauoun % yang akan dicapai. Achievable, dapat dicapai menggunakan sumberdaya yang tersedia. Realistic, wajar sesuai dengan trend pencapaian selama 5 tahun terakhir. Timebond, terdapat kerangka waktu yang jelas dalam 4 tahun pelajaran/4 tahun anggaran.

35 Langkah-langkah Menentukan Sasaran:
Mengidentifikasi harapan pemangku kepentingan; Merumuskan tantangan sekolah/madrasah Menetapkan tantangan utama (prioritas) tantangan sekolah/madrasah; Menentukan penyebab utama tantangan; Menentukan alternatif pemecahan tantangan. Mengapa slide ini penting? Memberikan pedoman langkah dalam menyusun sasaran dan menetukan target sasaran di tingkat sekolah/madrasah. Inti uraian: Uraikan dan jelaskan 5 tahapan utama langkah praktis dalam menyusun dan menentukan sasaran. Informasi lebih lanjut, pelatih dapat membaca lembar bahan bacaan sesi 3 modul 2 pembahasan Menyusun dan Menentukan Sasaran.

36 Contoh Sasaran: Meningkatnya rata-rata nilai UASBN Matematika sebesar 1,51 (dari 6,49 menjadi 8) pada tahun ajaran Meningkatnya rata-rata nilai UASBN IPA sebesar 1,26 (dari 6,74 menjadi 8) pada tahun ajaran 2011. Terselesaikannya 100% pembangunan masjid madrasah dan melengkapi berbagai sarana yang dibutuhkan. Mengapa slide ini penting? Memberikan gambaran konkrit sebuah pernyataan sasaran di tingkat sekolah/madrasah. Inti uraian: Sekolah/madrasah dapat mengembangkan rumusan sasaran yang baik sesuai dengan tujuan sekolah/madrasah. Pelatih dapat meminta peserta untuk menyebutkan asal sekolah/madrasahnya dan menyebutkan salah satu sasaran sekolah/madrasah dalam eksisting RKS-nya dan gambaran perubahannya setelah mengikuti uraian tentang sasaran. Pelatih dapat menambahkan contoh-contoh sasaran lainnya untuk memperkaya peserta dalam contoh penyusunan sasaran secara konkrit.

37 Menentukan Indikator Kinerja
Indikator kinerja adalah ukuran yang digunakan untuk menilai berhasil atau tidaknya suatu kegiatan yang telah dilakukan untuk mencapai sasaran. Apabila indikator kinerja telah dapat dicapai, maka kegiatan tersebut dapat dikatakan berhasil. Indikator kinerja dapat bersifat kuantitatif atau kualitatif, yang penting dapat diukur dan dirumuskan secara spesifik, operasional, dan dalam bentuk kalimat pernyataan. Contoh : “Tahun 2014 rata-rata nilai UASBN/UN sebesar 7,50 berpredikat memuaskan” Mengapa slide ini penting? Menjelaskan cara menentukan indikator kinerja sekolah/madrasah. Inti uraian: Indikator kinerja perlu dirumuskan agar sekolah/madrasah dapat dengan mudah memastikan apakah sasaran telah tercapai.

38 Contoh : VISI MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
Terwujudnya lulusan yang berkualitas, kompetitif dan berakhlak mulia Menumbuhkem bangkan sikap, perilaku, dan sikap amalilah yang berlandaskan agama Islam di Sekolah/Madras ah. Melaksanakan bimbingan dan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menarik sehingga peserta didik berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang mereka miliki. Meningkatkan pengamalan 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun) pada seluruh warga sekolah. Meningkatkan pengamalan shalat berjamaah (zhuhur) di sek/madrasah. Meningkatkan nilai rata-rata UN secara berkelanjutan. Mewujudkan tim olahraga dan kesenian yang mampu bersaing di tingkat provinsi dan nasional. Meningkatnya rata-rata nilai UN 1,00 (dari 6,75 menjadi 7,75) tahun Terselesaikanny a 100% pemba ngunan masjid madrasah dan melengkapi berbagai sarana yang dibutuh kan pada tahun Tahun 2014 rata-rata nilai UN sebesar 7,75 berpredikat memuaskan Tahun 2012 pembangunan masjid sek/mad terselesaikan dan dilengkapi sarana yang dibutuhkan

39 Menyusun Program dan Kegiatan
Mengapa slide ini penting? Memberikan gambaran akan topik-topik yang tercakup dalam sesi ini. Inti uraian: Pelatih menjelaskan kepada peserta tentang topik-topik yang tercakup dalam sesi 4 ini, dan diharapkan akan adanya motivasi dan ketertarikan peserta kepada topik-topik tersebut.

40 Apakah Program Itu? Adalah upaya untuk mencapai sasaran.
Pengelompokan program sebaiknya disesuaikan dengan kategori program BOS 2011. Mengapa slide ini penting? Memberikan pemahaman tentang konsep program dalam konteks pelatihan ini. Inti uraian: Pelatih menjelaskan apa itu program dan bagaimana pengelompokan program beserta contoh-contoh nyata dari sekolah/madrasah sehingga memberikan pemahaman nyata bagi peserta.

41 Tahapan Penyusunan Program
Identifikasi visi, misi dan sasaran strategis sekolah/madrasah. Identifikasi kinerja sekolah/madrasah dan indikator kinerjanya. Penyusunan indikator kinerja program Penamaan program. Mengapa slide ini penting? Memberikan pemahaman tentang tahapan yang harus dilakukan dalam penyusunan program. Inti uraian: Pelatih menjelaskan secara singkat tapi jelas tentang tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam menyusun sebuah program. Pelatih menjelaskan bahwa program diturunkan tujuan yang mempunyai sasaranindikator kinerja, senlanjutnya baru memetapkan program yang merujuk pada Program BOS Selanjutnya dijelaskan juga, bahwa Program tersebut sesuai juga dengan program yang dihasilkan dari analisis terhadap rekomendasi EDS, baik EDS dengan SNP ataupun SPM.

42 Menetapkan Penanggungjawab Program
Penanggungjawab program adalah individu atau jabatan yang melekat pada individu, misalnya guru kelas atau guru mata pelajaran atau wakil kepala sekolah/madrasah, atau komite sekolah/madrasah. Bertanggung jawab terhadap keberhasilan dan kegagalan sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan. Bertanggung jawab terhadap tertib administrasi dan tertib waktu. Mengapa slide ini penting? Memberikan pemahaman tentang siapa sebenarnya penanggungjawab program itu dan dalam hal apa ia harus bertanggungjawab. Inti uraian: Pelatih menjelaskan tentang pentingnya keberadaan penanggungjawab dalam suatu program dalam keterlaksanaan program tersebut beserta hal-hal yang harus dipertanggungjawabkan sesuai dengan aturan yang berlaku.

43 Merumuskan Kegiatan Kegiatan adalah tindakan-tindakan yang akan dilakukan di dalam program. Kegiatan perlu dirumuskan dari setiap program dengan mengacu pada indikator keberhasilan yang telah ditetapkan sehingga program dapat dicapai. Perumusan kegiatan dilakukan dengan cara membuat daftar kegiatan yang terkait dengan program tersebut. Kegiatan yang baik adalah yang mengarah pada pencapaian indikator keberhasilan yang telah dirumuskan, dan dapat diperkirakan biaya atau anggarannya. Mengapa slide ini penting? Memberikan pemahaman tentang konsep kegiatan dan dan cara perumusannya. Inti uraian: Pelatih menjelaskan apa itu kegiatan dan bagaimana cara merumuskannya serta keterkaitannya dengan indikator kinerja, program, dan sasaran.

44 Contoh: Sasaran: Meningkatnya rata-rata nilai UN 1,00 (dari 6,75 menjadi 7,75) tahun Program Kegiatan Penanggung jawab Jadwal 2011 2012 2013 1014 Gj Gn 1. Pengem bangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan 1. Pelatihan PAIKEM bagi 6 Guru Bahasa Indonesia Kepala Sek/Mad 2. Pelatihan PAIKEM bagi 6 Guru Matematika 3. Pelatihan PAIKEM bagi 6 Guru IPA 4. Pelatihan PAIKEM bagi 6 Guru IPS Mengapa slide ini penting? Memberikan contoh nyata tentang keterkaitan antara program, kegiatan, penanggung jawab dan jadwal. Inti uraian: Pelatih menjelaskan bagaimana keterkaitan yang nyata antara program, kegiatan, penanggung jawab dan jadwal seperti yang tertera pada tabel ini.

45 Program Kegiatan Penanggung jawab Jadwal 2011 2012 2013 1014 Gj Gn 2. Penge mbangan Sarana dan Prasarana 1. Menyediakan buku Mapel Matematika dengan rasio 1 : 1 Kepala Sek/Mad 2. Menyediakan buku Mapel IPA dengan rasio 1 : 1 3. Menyediakan buku Mapel IPS dengan rasio 1 : 1 4. Menyediakan buku Mapel Bahasa Indonesia dengan rasio 1 : 1 5. Menyediakan alat peraga Mapel yang di UN kan Dan seterusnya

46 Penyusunan Rencana Anggaran Sekolah/Madrasah
Mengapa slide ini penting? Menjelaskan signifikansi penyusunan rencana anggaran sekolah/ madrasah. Inti uraian Sesi ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan pembahasan sesi sebelumnya dalam penyusunan RKS/M. Rencana anggaran sekolah/madrasah pada umumnya masih merupakan hal baru bagi SD/MI atau SMP/MTs yang belum memenuhi standar nasional (belum SSN).

47 Apakah Anggaran Sekolah/Madrasah itu?
Pernyataan rencana kerja program dan kegiatan dan estimasi kinerja yang hendak dicapai sekolah/madrasah. Dinyatakan dalam ukuran finansial tertentu. Untuk periode waktu tertentu. Mengapa slide ini penting? Menjelaskan definisi/pengertian dasar anggaran sekolah/madrasah. Inti uraian Anggaran merupakan artikulasi dari hasil perumusan strategi dan perencanaan strategis yang telah disusun. Anggaran sekaligus merupakan rencana tindakan manajemen dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Pernyataan rencana program/kegiatan yang ditampilkan dalam bentuk rencana perolehan pendapatan dan belanja dalam satuan moneter tertentu. Dokumen RKS disusun untuk periode waktu jangka menengah selama 4 tahun.

48 Cara Membuat Rencana Biaya Sekolah/Madrasah
Mendapatkan dan menghitung Biaya Satuan. Menghitung Rencana Biaya. Mengapa slide ini penting? Inti uraian:

49 Mendapatkan dan Menghitung Biaya Satuan
Biaya satuan dapat dihitung dengan cara: Menentukan jenis satuan dan jumlah satuan standar. Menghitung biaya atau harga satuan. Sekolah/madrasah perlu memiliki Daftar Biaya Satuan yang diterbitkan oleh Pemda setempat. Mengapa slide ini penting? Inti uraian:

50 Contoh Daftar Biaya Satuan
Program/Kegiatan Satuan Satuan Harga Jumlah Unit Program : Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kegiatan : Pelatihan PAKEM bagi 6 guru Bahasa Indonesia 1. Biaya foto copy bahan exemplar 6 5.000 30.000 2. Biaya transport (pp) Orang Total biaya 60.000 Biaya Satuan 10.000/orang/hari Mengapa slide ini penting? Menunjukkan contoh daftar biaya satuan. Inti uraian: Pelatih menguraikan bagian-bagian dan cara mengisi daftar biaya satuan.

51 Menghitung Rencana Biaya
Rencana Biaya adalah Rencana Kebutuhan Dana yang diperlukan untuk pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dirumuskan serta biaya operasionalnya. Kebutuhan dana ini dihitung tahunan untuk empat tahun ke depan. Menghitung biaya program, yaitu mengalikan jumlah satuan dengan harga satuan. Setelah itu, tambahkan untuk mendapatkan total rencana biaya yang dibutuhkan selama empat tahun mendatang. Mengapa slide ini penting? . Inti uraian:

52 Contoh Rencana Biaya: Program/Kegiatan Satuan Jumlah 2011/2012
2012/2013 2013/2014 2014/2015 Jenis Harga Jumlah Satuan Jumlah Biaya I. Pengembangan Kompetensi Lulusan II. Pengembangan Kurikulum/KTSP III. Pengembangan Pembelajaran IV. Pengembangan Sistem Penilaian V. Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan 5.1. Kegiatan: Pelatihan PAKEM bagi 6 guru Bahasa Indonesia OH (Orang Hari) 10.000 12 6 60.000 66.000 73.600 VI. Pengembangan Sarana dan Pra-sarana Sekolah/ Madrasah VII. Pengembangan Manajemen Sekolah/Madrasah VIII. Pembinaan Kesiswaan/ Ekstrakurikuler IX. Budaya dan Lingkungan Sekolah/ Madrasah X. Penanaman Karakter (Budi Pekerti) Mengapa slide ini penting? Menyajikan contoh rencana biaya. Inti uraian: Pelatih menjelaskan bagian-bagian dan cara mengisi daftar rencana biaya.

53 Membuat Rencana Pendanaan Sekolah/Madrasah
Rencana pendanaan adalah rencana sumber pendapatan sekolah/madrasah yang sesuai dengan kebutuhan dan urutan tingkat kepastian perolehan dana. Berasal dari seluruh sumber pendapatan yang diterima oleh sekolah/madrasah. Contoh: Bantuan Operasional Sekolah/Madrasah (BOS/M). Dana Alokasi Khusus (DAK), bagi sekolah/madrasah terpilih APBD Provinsi/Kabupaten/Kota. Sumbangan masyarakat Donatur (perusahaan/industri, alumni , pengusaha, dsb). Mengapa slide ini penting? Menjelaskan tahapan/langkah menyusun rencana pendanaan sekolah/madrasah. Inti uraian: Penting untuk diidentifikasi asal sumber pendapatan sekolah/madrasah secara menyeluruh (baik yang bersifat insidental maupun rutin). Pendapatan tidak hanya berupa uang tunai akan tetapi juga dalam bentuk lainnya yang tercatat dalam kas sekolah/madrasah. Seperti contohnya sumbangan buku perpustakaan, alat pembelajaran, dan lain sebagainya. Pelatih menyebutkan satu persatu sumber pendapatan sekolah/madrasah beserta tantangan dan kendala.

54 Contoh Rencana Pendapatan Sekolah/Madrasah
No. Sumber Pendapatan 2011/2012 2012/2013 2013/2014 2014/2015 (Rp.000) 1 Pemerintah 1.1 BOS 76.224 1.2 Dana Alokasi Khusus - 1.3 APBD Provinsi 23.040 5.760 1.4 APBD Kab/Kota 3.840 960 2 Masyarakat 2.1 Bantuan Masyarakat 800 200 2.2 Bantuan Alumni 600 150 3 Pendapatan Asli Sekolah/Madrasah 3.1 Kantin 900 225 3.2 .... TOTAL 83.519

55 Menyesuaikan Rencana Biaya dengan Sumber Pendanaan
Memahami asumsi /tingkat kepastian perolehan dana sekolah/madrasah: Sumber pendapatan yang telah bersifat pasti (BOS, APBD Propinsi dan Kab/Kota) Sumber pendapatan bersifat belum pasti (sumbangan, donatur, hibah, usaha sekolah/ madrasah, dll) Memperkirakan persentase kontribusi setiap sumber pendanaan terhadap total pendanaan pada periode tahun perencanaan. 3. Mempelajari aturan penggunaan berdasarkan sumber pendanaan. Dana BOS telah mengatur secara tertulis apa yang boleh dan tidak boleh dalam penggunaan anggaran, demikian pula sumber pendanaan lainnya. 4. Lakukan penyesuaian rencana pengeluaran terhadap sumber pendanaan. Mengapa slide ini penting? Menjelaskan pentingnya langkah menyeimbangkan antara kemampuan pendapatan dan kebutuhan belanja di tingkat sekolah/madrasah. Sehingga sekolah/madrasah tidak dalam kondisi defisit serta mendahulukan kegiatan yang bersifat prioritas Inti uraian: Langkah paling krusial yang harus dipahami dan dijelaskan pelatih kepada peserta adalah kemampuan sekolah/madrasah mengidentifikasi tingkat kepastian pendapatan berdasarkan sumber dan berdasarkan nilai (volume). Kedua, sifat sumber penerimaan apakah bersifat insidental atau rutin. Ketiga, tingkat pertumbuhan pendapatan. Penting dipahami agar eskalasi penambahan kegiatan sejalan dengan trend pertumbuhan pendapatan sekolah/madrasah. Keempat, memahami pola pemerolehan pendapatan dalam kas sekolah/madrasah menurut waktu. Perhitungan besaran kontribusi pendapatan berdasarkan sumber dan waktu, akan membantu proses alokasi dalam mengeksekusi kegiatan di sekolah/madrasah. Hal penting lainnya perlunya sekolah memahami batasan penggunaan dana berdasarkan sumber dana. Khususnya dana yang berasal dari tugas pembantuan dan dekonsentrasi. Dana-dana hibah dan operasional sekolah/madrasah dari Dinas pada umumnya telah teralokasikan dengan baik.

56 Contoh Rencana Biaya dan Sumber Pendanaan
Program/Kegiatan Total Biaya (Rp.000 ) Sumber Pendanaan Pemerintah Masyarakat PAS BOS DA K APBD Prov APBD Kab/Kota Masy. Alumni Kantin I. Pengembangan Kompetensi Lulusan Dst… II. Pengembangan Kurikulum/KTSP 2.2…. Dst III. Pengembangan Pembelajaran IV. Pengembangan Sistem Penilaian V. Pengembangan Kompetensi Lulusan Kegiatan : Pelatihan PAKEM bagi 6 guru Bahasa Indonesia 199,6 - VI. Pengembangan Sarana dan Pra- sarana Sekolah/ Madrasah VII. Pengembangan Manajemen sekolah VIII. Pembinaan Kesiswaan/Ekstrakurikuler IX. Budaya dan lingkungan sekolah X. Pengembangan Karakter (Budi Pekerti) Mengapa slide ini penting? Menegaskan contoh rencana biaya dan sumber pendanaan. Inti uraian: Tiga hal penting yang patut dicermati meliputi: Kerangka hukum. Program strategis jangka menengah yang dihasilkan melalui proses perencanaan strategis. Standar pelayanan minimal sebagai konsekewensi penyelenggaraan urusan wajib. Format dan form yang memudahkan dalam proses penyusunan, pelaksanaan dan pelaporannya.

57 Sesi 6 Perumusan RKT dan RKAS/M
Mengapa slide ini penting? Memberikan gambaran tentang topik-topik yang tercakup dalam sesi ini. Inti uraian: Pelatih menjelaskan kepada peserta tentang topik-topik yang tercakup dalam sesi 6 ini, dan diharapkan akan adanya motivasi dan ketertarikan peserta kepada topik-topik tersebut. Jelaskan kepada peserta bahwa RKT merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari penyusunan RKAS/M.

58 Apakah RKT itu? Proses untuk menentukan program dan kegiatan tahunan sekolah/madrasah yang tepat sesuai dengan urutan prioritas, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Dokumen tentang gambaran program dan kegiatan tahunan sekolah/madrasah untuk mencapai tujuan dan sasaran tahunan yang telah ditetapkan. Mengapa slide ini penting? Memberikan pemahaman tentang konsep RKT dalam konteks pelatihan ini. Inti uraian: Pelatih menjelaskan tentang konsep RKT secara rinci sehingga dipahami dengan jelas dan benar. Perlu ditanyakan juga perbedaannya dengan RKS/M yang telah dibahas pada awal sesi ini.

59 Tujuan Penyusunan RKT Menjamin agar tujuan dan sasaran sekolah/ madrasah yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan tingkat kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil. Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah/ madrasah. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar pelaku sekolah/madrasah, antar sekolah/madrasah, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Dinas Pendidikan Provinsi, dan antar waktu. Menjamin keterkaitan antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan dan pengawasan. Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah/madrasah dan masyarakat. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan. Mengapa slide ini penting? Memberikan pemahaman tentang tujuan sekolah/madrasah menyusun RKT. Inti uraian: Pelatih menjelaskan tentang tujuan disusunnya RKT sebagai entry point dalam mencapai RKS/M secara bertahap, partisipatif, efektif, efisien, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan.

60 Dasar Hukum RKT (1) PP 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
Pasal 53 ayat (1): Setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar rencana kerja tahunan yang merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja jangka menengah satuan pendidikan yang meliputi masa 4 (empat) tahun. Mengapa slide ini penting? Memberi pemahaman tentang dasar hukum penyusunan RKT. Inti uraian: Pelatih menjelaskan yang menjadi dasar hukum penyusunan RKT mulai dari PP No.19/2005 hingga Permendiknas No.19/2007.

61 Dasar Hukum RKT (2) 2. PP 17/2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, Pasal 51: Kebijakan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) oleh satuan pendidikan anak usia dini, satuan pendidikan dasar, dan satuan pendidikan menengah dituangkan dalam: rencana kerja tahunan satuan pendidikan; anggaran pendapatan dan belanja tahunan satuan pendidikan; peratuan satuan atau program pendidikan. Mengapa slide ini penting? Menjelaskan acuan hukum dalam penyusunan RKT. Inti uraian: Pelatih menjelaskan yang menjadi dasar hukum penyusunan RKT mulai dari PP No.19/2005 hingga Permendiknas No.19/2007.

62 Dasar Hukum RKT(3) 3. Permendiknas 19/2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah menyatakan bahwa sekolah/madrasah wajib membuat: Rencana kerja jangka menengah (RKJM) yang menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan. Rencana kerja tahunan (RKT) yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah/Madrasah (RKA-S/M) dilaksanakan berdasarkan rencana kerja jangka menengah. Mengapa slide ini penting? Menjelaskan dasar hukum penyusunan RKT. Inti uraian: Pelatih menjelaskan yang menjadi dasar hukum penyusunan RKT mulai dari PP No.19/2005 hingga Permendiknas No.19/2007.

63 Prinsip-Prinsip RKT Terintegrasi, mencakup keseluruhan program.
Multi Sumber, mengidentifikasi berbagai sumber dana. Partispatif, melibatkan berbagai unsur. Monitoring dan evaluasi, oleh berbagai pihak. Kesetaraan Gender. Mengapa slide ini penting? Memberikan pemahaman akan prinsip-prinsip yang harus diikuti dalam penyusunan RKS/M. Inti uraian: Pelatih menjelaskan prinsip-prinsip penyusunan RKS/M disertai dengan contoh nyata berbasis sekolah/madrasah.

64 Menetapkan Rencana Kerja Tahunan
Tiga hal yang harus dilakukan: Menetapkan program/kegiatan strategis Menetapkan kegiatan-kegiatan rutin Menetapkan jadwal rencana kerja tahunan. Mengapa slide ini penting? Inti uraian:

65 Menetapkan Program/Kegiatan Strategis
Langkah-langkah menyusun program/kegiatan strategis: Menetapkan sasaran yang akan dicapai dalam satu tahun berdasarkan sasaran yang telah ditetapkan dalam RKS/M. Misalnya, sasaran dalam RKS/M “Pada 2014 nilai UN rata-rata 7,50”. Sasaran dalam program tahunan “Pada nilai UN rata-rata 6,50“ 2. Menetapkan program, indikator keberhasilan program, kegiatan dan penanggung-jawab program/kegiatan harus merujuk pada program yang ada dalam RKJM. Untuk menetapkan indikator keberhasilan program harus sesuai dengan sasaran yang akan dicapai dalam satu tahun. Mengapa slide ini penting? Inti uraian:

66 Contoh Program/Kegiatan Strategis
Sasaran Program Kegiatan Indikator Program/Kegiatan Penanggung jawab 1. Pada 2011 rata- rata nilai UASBN 6,5 Pengembanga n Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pelatihan PAKEM bagi 6 guru Bahasa Indonesia 3 orang guru menerapkan PAKEM dalam pembelajaran Bahasa Indonesia Kepala sekolah/ madrasah dst 2. Pada 2011 rasio buku: murid untuk mapel Matematika sebesar 1:1 Pengembanga n Sarana Prasarana Sekolah/ Madrasah 1.Pengadaan buku mapel matematika Rasio buku : murid untuk mapel Matematika 1 : 1 Guru Kelas III dan Komite sekolah/ madrasah

67 Menetapkan Kegiatan Rutin/Reguler
Kegiatan rutin adalah kegiatan yang secara regular selalu dilakukan sekolah/madrasah berdasarkan kebutuhan tahunan. Dalam hal ini termasuk kegiatan untuk mempertahankan/meningkatkan prestasi siswa, kegiatan untuk memenuhi kebutuhan daya dan jasa, dan sebagainya. Mengapa slide ini penting? Inti uraian:

68 Contoh Kegiatan Rutin/Reguler
Kategori Sasaran Kegiatan Indikator Kegiatan Penanggung jawab Umum Terpenuhinya barang dan jasa yang diperlu- kan sekolah/madrasah untuk mendukung pe- laksanaan pendidikan/ pembelajaran Tahun 2010/2011 Pengadaan alat tulis kantor (ATK) dan bahan habis pakai Adanya ATK bahan habis pakai. Kepala Sekolah/madrasah dan Ketua Komite Sekolah/madrasah Pembayaran langganan listrik ke PLN. Langganan telepon Pembayaran langganan air ke PDAM. Terbayarnya listrik ke PLN. Terbayarnya telepon Terbayarnya air ke PDAM. Dst dst Pengem- bangan Pembelajaran Penerimaan Siswa Baru (PSB) Rapat PSB Ada rencana PSB Kepala sekolah/ madrasah Pelaksanaan PSB X siswa baru diterima Pengem- bangan Sistem Penilaian 1. Terlaksananya kegiatan pembelajaran dengan baik Penyelenggaraan kegiatan pembelajaran yang mencakup: Menyusun kisi-kisi tes Reviu soal tes semester Revisi soal tes semester Tes Semesteran Pengawasan Ujian Pembuatan Soal dst. Terselenggaranya kegiatan pembelajaran yang mencakup: Tes Semesteran. Kepala sekolah/ madrasah dan Guru kelas

69 Menetapkan Jadwal Rencana Kerja Tahunan
Sekolah/madrasah perlu menyusun jadwal RKT untuk mengetahui beban kegiatan sekolah/ madrasah, sumber daya yang ada, serta kegiatan monitoring pelaksanaan program/ kegiatan dalam jangka waktu satu tahun. Dalam RKT, jadwal disusun berdasarkan kalender akademik yang berlaku, yakni dimulai bulan Juli. Mengapa slide ini penting? Memberikan gambaran tentang penetapan jadwal rencana kerja tahunan. Inti uraian:

70 Contoh Jadwal Rencana Kerja
No Sasaran Tahun 2011/2012 Program dan Kegiatan Operasional Bulan 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 Pada 2011 rata-rata nilai UN 6,8 Program : Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kegiatan : 1. Pelatihan PAKEM bagi 6 guru Bahasa Indonesia 2. dst 3. dst Dst

71 Menyusun RKAS/M Penyusunan RKAS/M terdiri dari tiga langkah:
Menghitung biaya rutin/reguler Menghitung rencana biaya dan sumber pendanaan. Menyusun RKAS/M. Mengapa slide ini penting? Memberikan gambaran secara utuh proses yang harus dilalui dalam penyusunan RKAS/M. Inti uraian:

72 Menghitung Biaya Rutin
Biaya rutin/reguler adalah bagian dari dana pendidikan yang diperlukan untuk membiayai kegiatan rutin satuan pendidikan agar kegiatan pendidikan dapat berlangsung sesuai dengan standar nasional secara teratur dan berkelanjutan. Biaya rutin/reguler meliputi: Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji; Bahan atau peralatan habis pakai; Biaya rutin pendidikan tidak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi dll. Mengapa slide ini penting? Memberikan gambaran secara utuh tentang cara menghitung biaya rutin. Inti uraian:

73 Contoh Biaya Rutin/Reguler
2011/2012 Satuan Volume Harga Satuan Jumlah Biaya Gaji 1.1 Gaji pendidik dan tenaga kependidikan tetap (PNS) 155,000,000 1.2 Gaji pendidik dan tenaga kependidikan tidak tetap Org Bulan 48 500,000 24,000,000 174,000,000 2. Belanja barang habis pakai 2.1 Alat Tulis Kantor Bln 12 150,000 1,800,000 2.2 Bahan/Material 175,000 2,100,000 3,900,000 3. Langganan Daya dan Jasa 3.1 Listrik 200,000 2,400,000 3.2 Air 100,000 1,200,000 3.3 Telepon 4,800,000 4. Kegiatan Belajar Mengajar 4.1 Tes Semesteran Semeste r/ Murid 720 7,500 5,400,000 4.2 UAN/UAS Murid 120 25,000 3,000,000 4.3 Penyelenggaraan Jam Tambahan Jam 40 30,000  Total 9,600,000

74 Menghitung Rencana Biaya dan Sumber Pendanaan
Setelah program dan kegiatan rutin/reguler dirumuskan, langkah selanjutnya adalah menghitung biaya pelaksanaan program dan kegiatan tersebut, dan dari mana sumbernya serta kecukupannya untuk melaksanakan program dan kegiatan rutin/reguler. Setelah mengetahui berapa kebutuhan sekolah/madrasah untuk membiayai program dan kegiatan rutin/reguler, langkah berikutnya adalah membuat Rencana Pendanaan. Rencana Pendanaan dibuat untuk memperkirakan sumber dan jumlah dana yang diperkirakan didapatkan oleh sekolah/madrasah.

75 Contoh Rencana Biaya dan Sumber Pendanaan
Program/Kegiatan Total Biaya (Rp.000) Pendanaan BOS Bantuan PAS Pusat Prov Kab Dekon Tugas Berban DAK Kom- sek Alumni Kantin I. Pengembangan Kompetensi Lulusan 1.2. Dst… II. Pengembangan Kurikulum/KTSP 2.1…. 2.2…. dst III. Pengembangan Pembelajaran IV. Pengembangan Sistem Penilaian V. Pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan 5.1. Kegiatan: Pelatihan PAKEM bagi 6 guru Bahasa Indonesia 199,6 - ………………

76 Menyusun RKAS/M Langkah-langkah Penyusunan RKAS/M:
Menghitung biaya per program atau kegiatan. Mengalokasikan biaya/rencana penggunaan uang tersebut kepada sumber-sumber dana sesuai dengan aturan peruntukan dana dari masing-masing sumber dana; Menghitung jumlah surplus atau defisit. Mengapa slide ini penting? Memberikan gambaran secara utuh proses yang harus dilalui dalam penyusunan RKAS/M. Inti uraian:

77 Contoh RAKS/M PENERIMAAN (dalam Rp.) PENGELUARAN/BELANJA No. Kode
Uraian Jumlah I 1 SISA TAHUN LALU PROGRAM SEKOLAH 1.1 Pengembangan Kompetensi Lulusan II 2 PENDAPATAN RUTIN 1.2 Pengembangan Kurikulum/ KTSP 2.1 Gaji PNS 1.3 Pengembangan Pembelajaran 2.2 Gaji Pegawai Tidak Tetap 1.4 Pengembangan Sistim Penilaian 2.3 Belanja Barang dan Jasa 1.5 Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan 2.4 Belanja Pemeliharaan 1.6 Pengembangan Sarana dan Prasarana Sekolah/Madrasah 2.5 Belanja Lain-lain * 1.7 Pengembangan Manajemen Sekolah/Madrasah 1.8 Pembinaan Kesiswaan/ Ekstrakulikuler III 3 BOS 1.9 Pengembangan Budaya Lingkungan Sekolah/Madrasah 3.1 1.10 Pengembangan Karakter (Budi Pekerti). 3.2 BOS Provinsi 3.3 BOS Kabupaten/Kota NON PROGRAM SEKOLAH Belanja Pegawai

78 Pengesahan dan Sosialisasi RKS/M dan RKAS/M
Harus disetujui oleh dewan Pendidik, mempertimbangkan Komite Sekolah/Madrasah RKS/M dan RKAS/M Negeri disahkan oleh Dinas Pendidikan/Kemenag Kab-Kota. Sekolah/Madrasah swasta disahkan oleh Yayasan RKS/M dan RKAS/M harus disosialisasikan pada orang tua peserta didik

79 Tanya jawab dan Kesimpulan
Mengapa slide ini penting? Memberikan ruang dalam proses pemahaman pembelajaran secara lebih luas kepada peserta serta juga untuk mengetahui tingkat keterserapan materi pelatihan. Inti uraian: Sebelum membuat kesimpulan sesi, beri kesempatan kepada peserta untuk bertanya, menyanggah, mengkonfirmasi atau melengkapai materi berdasarkan pengalaman masing-masing terhadap bahan materi yang telah dipaparkan.


Download ppt "Pengantar Penyusunan RKS/M dan RKT"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google