Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

EPIDEMIOLOGI KESMAS SYAFRIANI, M.Kes.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "EPIDEMIOLOGI KESMAS SYAFRIANI, M.Kes."— Transcript presentasi:

1 EPIDEMIOLOGI KESMAS SYAFRIANI, M.Kes

2 A. Pengertian dan Peranan Epidemiologi
Pada mulanya epidemiologi diartikan sebagai studi tentang epidemi. Hal ini berarti epidemiologi hanya mempelajari penyakit-penyakit menular saja, tetapi dalam perkembangan selanjutnya epidemiologi juga mempelajari penyakit-penyakit non-infeksi, sehingga epidemiologi dapat diartikan sebagai studi tentang penyebaran penyakit pada manusia di dalam konteks lingkungannya. Mencakup juga studi tentang pola-pola penyakit serta pencarian determinan-determinan penyakit tersebut. Dapat disimpulkan bahwa epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari penyakit tersebut.

3 a. Mencakup semua penyakit
Dalam batasan epidemiologi ini sekurang-kurangnya mencakup 3 elemen, yakni: a.  Mencakup semua penyakit Epidemiologi mempelajari semua penyakit, baik penyakit infeksi maupun non-infeksi, seperti kanker, penyakit kekurangan gizi (malnutrition), kecelakaan lalu lintas maupun kecelakaan kerja; sakit jiwa dan sebagainya. Bahkan di negara-negara maju epidemiologi ini mencakup juga kegiatan pelayanan kesehatan.

4 b. Populasi Apabila kedokteran klinik berorientasi pada gambaran­gambaran penyakit individu, maka epidemiologi ini memusatkan perhatiannya pada distribusi penyakit pada populasi (masyarakat) atau kelompok.

5 c. Pendekatan ekologi Frekuensi dan distribusi penyakit dikaji dari latar belakang pada kesehatan lingkungan manusia baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Hal inilah yang dimaksud pen­dekatan ekologis.

6 Terjadinya penyakit pada seseorang dikaji dari manusia dan total lingkungannya. 1. Penyebaran Penyakit Di dalam epidemiologi biasanya timbul pertanyaan yang perlu direnungkan, yakni: 1) Siapa (who). Siapakah yang menjadi sasaran penyebaran penyakit itu atau orang yang terkena penyakit. 2) Di mana (where). Di mana penyebaran atau terjadinya penyakit. 3) Kapan (when). Kapan penyebaran atau terjadinya penyakit tersebut.

7 Dengan kata lain terjadinya atau penyebaran suatu penyakit ditentukan oleh 3 faktor utama, yakni: orang, tempat dan waktu.

8 2.  Kegunaan Peranan epidemiologi, khususnya dalam konteks program kesehatan dan keluarga berencana adalah sebagai tool (alat) dan sebagai metode atau pendekatan. Epidemiologi sebagai alat diartikan bahwa dalam melihat suatu masalah KB-Kes selalu mempertanyan siapa yang terkena masalah, di mana dan bagaimana penyebaran masalah, serta kapan penyebaran masalah tersebut terjadi? Demikian pula pendekatan pemecahan masalah tersebut selalu dikaitkan dengan masalah, di mana atau dalam lingkungan bagaimana penyebaran masalah serta bilamana masalah tersebut terjadi. Kegunaan lain dari epidemiologi khususnya dalam program kesehatan adalah dapat digunakan dalam perhitungan-perhitungan: prevalensi, kasus baru, case fatality rate, dan sebagainya.

9 B. Metode-metode Epidemiologi
1. Epidemiologi Deskritif (Descriptive Epidemiology) Di dalam epidemiologi deskriptif dipelajari bagaimana frekuensi penyakit berubah menurut perubahan variable-variable epidemiologi yang terdiri dari orang (person), tempat (place), dan waktu (time).

10 Di sini akan dibicarakan peranan umur, jenis kelamin, kolas sosial, pekerjaan, golongan etnik, status perkawinan, besarnya keluarga, struktur keluarga, dan paritas. (1) Umur Umur adalah variable yang selalu diperhatikan di dalam penyelidikan-penyelidikan epidemiologi. Angka-angka kesakitan maupun kematian di dalam hampir semua keadaan menunjukkan hubungan dengan umur.

11 (2) Jenis kelamin Angka-angka dari luar negeri menunjukkan bahwa angka kesakitan lebih tinggi di kalangan wanita sedangkan angka kematian lebih tinggi di kalangan pria pada semua golongan umur. Untuk Indonesia masih perlu dipelajari lebih lanjut. Perbedaan angka kematian ini, dapat disebabkan oleh faktor-faktor intrinsik.

12 (3) Kelas sosial Kelas sosial adalah variabel yang sering dilihat hubungan­nya dengan angka kesakitan atau kematian, variabel ini menggambarkan tingkat kehidupan seseorang. Kelas sosial ini ditentukan oleh unsur-unsur, seperti pendidikan, pekerjaan, penghasilan, dan banyak contoh ditentukan pula tempat tinggal. Karena hal-hal ini dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan termasuk pemeliharaan kesehatan maka tidaklah mengherankan apabila kita melihat perbedaan-perbedaan dalam angka kesakitan atau kematian antara berbagai kelas sosial.

13 (4) Jenis pekerjaan a. adanya faktor-faktor lingkungan yang langsung dapat menimbulkan kesakitan seperti bahan-bahan kimia, gas beracun, radiasi, benda-benda fisik yang dapat menimbulkan kecelakaan, dan sebagainya. b. situasi pekerjaan yang penuh dengan stres (yang telah dikenal sebagai faktor yang berperan pada timbulnya hipertensi, dan ulcus lambung). c. ada tidaknya ‘gerak badan' di dalam pekerjaan; di Amerika Serikat ditunjukkan bahwa penyakit jantung koroner sering ditemukan di kalangan mereka yang mempunyai pekerjaan di mana kurang adanya gerak badan. d. karena berkerumum, dalam satu tempat yang relatif sempit maka dapat terjadi proses penalaran penyakit antara para pekerja. e. penyakit, karena cacing tambang telah lama diketahui 'terkait pengan pekerjaan di tambang.

14 5) Penghasilan Yang sering dilakukan ialah menilai hubungan antara tingkat penghasilan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan maupun pencegahan. Seseorang kurang memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada mungkin oleh karena tidak mempunyai cukup uang untuk membeli obat, membayar transpor, dan sebagainya.

15 (6) Golongan etnik Berbagai golongan etnik dapat berbeda di dalam kebiasaan makan, susunan genetika, gaya hidup, dan sebagainya yang dapat mengakibatkan perbedaan di dalam angka kesakitan atau kematian.

16 (7) Status perkawinan Dari penelitian telah ditunjukkan bahwa terdapat hubungan antara angka kesakitan maupun kematian dengan status kawin tidak kawin, cerai, dan janda; angka kematian karena penyakit-penyakit tertentu maupun kematian karena semua sebab makin meninggi dalam urutan tertentu.

17 (8) Besarnya keluarga Di dalam keluarga besar dan miskin, anak-anak dapat menderita karena penghasilan keluarga harus digunakan oleh banyak orang.

18 (9) Struktur keluarga Struktur keluarga dapat mempunyai pengaruh terhadap kesakitan (penyakit menular dan gangguan gizi) dan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Suatu keluarga besar karena besarnya tanggungan secara relatif mungkin harus tinggal berdesak-desakan di dalam rumah yang luasnya terbatas hingga memudahkan penularan penyakit menular di kalangan anggota-anggotanya karena persediaan harus digunakan untuk anggota keluarga yang besar maka mungkin pula tidak dapat membeli cukup makanan yang bernilai gizi cukup atau tidak dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang tersedia; dan sebagainya.

19 2. Epidemiologi Analitik (Analytic Epidemiology)
Pendekatan atau studi ini dipergunakan untuk menguji data dan informasi-informasi yang diperoleh studi epidemiologi deskriptif. Ada tiga studi tentang epidemiologi ini, yaitu: 1) Studi riwayat kasus (case history studies). Dalam studi ini akan dibandingkan antara dua kelompok orang, yakni kelompok yang terkena penyakit dengan kelompok orang tidak terkena (kelompok kontrol).

20 2) Studi Kohort (kohort studies)
2) Studi Kohort (kohort studies). Dalam studi ini sekelompok orang dipaparkan (exposed) pada suatu penyebab penyakit (agent). Kemudian, diambil sekelompok orang lain yang mempunyai ciri-ciri yang sama dengan kelompok pertama, tetapi tidak dipaparkan atau dikenakan pada penyebab penyakit. Kelompok kedua ini disebut kelompok kontrol. Setelah beberapa saat yang telah ditentukan kedua kelompok tersebut dibandingkan, dicari perbedaan antara kedua kelompok tersebut bermakna atau tidak.

21 3. Epidemiologi Eksperimen Studi ini dilakukan dengan mengadakan eksperimen (percobaan) kepada kelompok subjek, kemudian dibandingkan dengan kelompok kontrol (yang tidak dikenakan percobaan).

22 c. PENGUKURAN EPIDEMIOLOGI
1. Untuk Mengukur Masalah Penyakit ( Angka Kesakitan / Morbiditas ) Setiap gangguan di dalam fungsi maupun struktur tubuh seseorang dianggap sebagai penyakit. Penyakit, sakit, cedera, gangguan dan sakit, semuanya dikategorikan di dalam istilah tunggal MORBIDITAS.

23 a. INSIDENSI Adalah gambaran tentang frekwensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat. Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit, sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu tentang: Data tentang jumlah penderita baru. Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru (Population at Risk ).

24 Secara umum angka insiden ini dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu : 1). Incidence Rate Yaitu jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu (umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan. Yang dimaksud kasus baru adalah perubahan status dari sehat menjadi sakit. Periode waktu adalah jumlah waktu yang diamati selama sehat hingga menjadi sakit. Rumus incidence rate= jumlah penderita baru x 1000 jumlah penduduk yg mungkin terkena penyakit

25 2). Attack Rate Yaitu jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama. Rumus : Attack Rate =jml penderita baru dlm satu saat x jml penduduk yg mungkin terkena-risiko

26 = jumlah kasus-kasus penyakit pd wkt suatu titik waktu x 1000
Prevalensi Rate Rumus = jumlah kasus-kasus penyakit pd wkt suatu titik waktu x 1000 jumlah penduduk seluruhnya

27 D. Epidmiologi penyakit menular
Konsep penyebab dan proses terjadinya penyakit. Dalam epidemiologi berkembang dari rantai sebab akibat kesuatu proses kejadian penyakit yakni proses interaksi antara manusia (pejamu) dengan berbagai sifatnya (biologis, Fisiologis, Psikologis, Sosiologis dan antropologis) dengan penyebab (agent) serta dengan lingkungan

28 2. Penyakit Menular Menurut Natoadmodjo (2003) Penyakit menular adalah penyakit yang dapat ditularkan (berpindah dari orang yang satu ke orang yang lain, baik secara langsung maupun melalui perantara).

29 Suatu penyakit dapat menular dari orang yang satu kepada yang lain ditentukan oleh 3 faktor tersebut diatas, yakni : 1. Agen (penyebab penyakit) Agen merupakan pemegang peranan penting didalam epidemiologi yang merupakan penyebab penyakit. Agen dapat dikelompokkan menjadi : a. Golongan virus, misalnya influenza, trachoma, cacar dan sebagainya. b. Golongan riketsia, misalnya typhus. c. Golongan bakteri, misalnya disentri. d. Golongan protozoa, misalnya malaria, filaria, schistosoma dan sebagainya.

30 2. Host (Manusia) Sejauh mana kemampuan host didalam menghadapi invasi mikroorganisme yang infektius itu, berbicara tentang daya tahan. Misalnya Imunitas seseorang. 3. Route of transmission (jalannya penularan) Penularan penyakit dapat dilihat dari potensi infeksi yang ditularkan. Infeksi yang ditularkan tersebut berpotensi wabah atau tidak.

31 Ada beberapa cara perpindahan penyakit menular yaitu : 1
Ada beberapa cara perpindahan penyakit menular yaitu : 1. Perpindahan penyakit secara langsung Merupakan proses berpindahnya penyakit/dengan kata lain proses penularan dari manusia 1 ke manusia lain secara langsung tanpa perantara, misalnya: penularan melalui tetesan-tetesan halus yang terhambur dari manusia yang sakit seperti ludah, bersin pada penyakit TBC

32 2. Penularan Tidak langsung Merupakan proses pemindahan penyakit melalui perantara. Perantara ini bisa dari golongan bakteri, serangga, serta bisa dari kotoran. Misalnya kolera, disentri dan demam berdarah dengue.

33 IMUNISASI Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang.

34 Tujuan dari diberikannya suatu imunitas dari imunisasi
adalah untuk mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian pada penderitanya. Beberapa penyakit yang dapat dihindari dengan imunisasi yaitu seperti hepatitis B, campak, polio, difteri, tetanus, batuk rejan, gondongan, cacar air, tbc, dan lain sebagainya.

35 Macam-macam / jenis-jenis imunisasi:
Macam-macam / jenis-jenis imunisasi ada dua macam, yaitu imunisasi pasif yang merupakan kekebalan bawaan dari ibu terhadap penyakit dan imunisasi aktif di mana kekebalannya harus didapat dari pemberian bibit penyakit lemah yang mudah dikalahkan oleh kekebalan tubuh biasa guna membentuk antibodi terhadap penyakit yang sama baik yang lemah maupun yang kuat.

36 TERIMA KASIH

37 Apa arti angka yang didapat tersebut
Sebuah perusahaan X mempunyai tenaga kerja 2500 orang di kota P yang berpenduduk orang pada pertengahan tahun Pada bulan Oktober 2009 terjadi KLB (outbreak) keracunan makanan yang diduga berasal dari kantin perusahaan. Dari 1000 tenaga kerja yang mendapat jatah makanan, sebanyak 100 orang karyawan dirawat di Rumah Sakit dengan gejala muntah-muntah, mual, dan pusing (gejala yang parah), 50 orang rawat jalan dengan gejala yang sama tetapi agak ringan. Kemudian dari sisa 1500 tenaga kerja yang tidak makan di kantin tersebut (tidak sedang bekerja) 25 orang juga sakit dengan gejala yang sama. Dari kasus ini 40 orang meninggal. Hitunglah: Prevalens Rate Insidens Rate Attactk rate Apa arti angka yang didapat tersebut


Download ppt "EPIDEMIOLOGI KESMAS SYAFRIANI, M.Kes."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google