Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Sistem Informasi Akuntansi

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Sistem Informasi Akuntansi"— Transcript presentasi:

1 Sistem Informasi Akuntansi
Materi 7 Oleh Wisnu Haryo Pramudya, S.E.,M.Si.,Ak., CA

2 Pengendalian Sistem Informasi Berbasis Komputer
Pencapaian pengamanan dan pengendalian terhadap sumber daya informasi yang dimiliki oleh sebuah organisasi harus menjadi prioritas bagi manajemen puncak. Meskipun pengendalian intern tetap sama, namum sistem berbasis komputer mensyaratkan kebijakan dan prosedur yang berbeda. Contoh: komputer mampu mengurangi potensi terjadinya kesalahan klerikal, tetapi komputer juga meningkatkan resiko akses terhadap file data.

3 Pengendalian Sistem Informasi Berbasis Komputer
Selain itu, pemisahan fungsi otorisasi, fungsi pencatatan, dan fungsi penjagaan aktiva dalam sebuah sistem informasi akuntansi harus berbeda, sedang komputer mungkin akan menangani lebih dari satu fungsi sekaligus. Meskipun demikian penggunaan komputer juga memberikan keuntungan lain, yaitu meningkatkan efektivitas pengendalian intern. Untuk saat ini yang akan kita bahas adalah: Pengendalian Umum Pengendalian Aplikasi

4 Pengendalian Umum Pengendalian Umum Dirancang untuk menjamin bahwa seluruh sistem komputer dapat berfungsi secara optimal dan pengolahan data dapat dilakukan secara lancar sesuai dengan yang direncanakan. Pengendalian ini dapat dilakukan dengan cara: Menyusun Rencana pengamanan Pemisahan Tugas dalam fungsi sistem informasi Pengendalian proyek penyusunan sistem informasi

5 Pengendalian Umum Pengendalian Akses Fisik Pengendalian akses logis
Pengendalian penyimpanan data Pengendalian transmisi data Standar dokumentasi Meminimumkan penghentian sistem informasi Rencana pemulihan kerusakan Perlindungan terhadap komputer dan jaringan Pengendalian internet

6 Pengendalian Umum 1. Penyusunan rencana pengamanan
Hal yang sering menjadi kendala diperusahaan berkaitan dengan pengamanan pelaporan informasi adalah karena tidak memadainya pemantauan terhadap pengamanan dan pengendalian serta tidak memadainya pemahaman terhadap konsep pengamanan dan pengendalian. Cara yang baik untuk mengatasinya adalah menentukan, (1) siap yang membutuhkan informasi, (2) kapan mereka membutuhkan, (3) Sub sistem apa yang menghasilkan informasi tersebut.

7 Pengendalian Umum 2. Pemisahan tugas dalam fungsi sistem informasi
Dalam sebuah sistem informasi akuntansi yang terintegrasi, prosedur yang sebelumnya dilaksanakan oleh individu terpisah, sekarang digabungkan. Sehingga siapapun yang bisa mengkases ke komputer akan mempunyai peluang melakukan kecurangan. Untuk menangulangi acaman ini, organisasi harus menerpkan prosedur pengendalian yang memadai seperti pemisahan fungsi dalam fungsi sistem informasi akuntansi.

8 Pengendalian Umum 2. Pemisahan tugas dalam fungsi sistem informasi
Wewenang dan tanggung jawab harus secara jelas dibagi diantara fungsi sebagai berikut: Analisis sistem Pemrograman Operasi komputer Pengguna Kepustakaan SIA Pengawas data

9 Analsisis sistem bekerjasama dengan para pemakai untuk memnentukan informasi yang dibutuhkan dan kemudian merancang sebuah SIA untuk memnuhi kebutuhan tersebut Pengendalian Umum 2. Pemisahan tugas dalam fungsi sistem informasi Wewenang dan tanggung jawab harus secara jelas dibagi diantara fungsi sebagai berikut: Analisis sistem Pemrograman Operasi komputer Pengguna Kepustakaan SIA Pengawas data

10 Para pemrogram menindaklanjuti rancangan yang diterima dari analisis sistem dengan menulis program komputer. Organisai atau perusahaan harus menentukan persyaratan otorisasi formal untuk melakukan pengubahan program komputer. Program ini harus diuji terlebih dahulu secara memadai sebelum diterapkan. Pengendalian Umum 2. Pemisahan tugas dalam fungsi sistem informasi Wewenang dan tanggung jawab harus secara jelas dibagi diantara fungsi sebagai berikut: Analisis sistem Pemrograman Operasi komputer Pengguna Kepustakaan SIA Pengawas data

11 Operator komputer menjalankna program/software pada komputer perusahaan. Mereka memastikan bahwa data telah dimasukkan secara tepat ke dalam komputer, bahwa data telah diproses secara benar, dan bahwa output yang dibutuhkan telah dihasilkan. Operator komputer harus dirotasi secara periodik dan tidak boleh memiliki akses terhadap dokumentasi program atau logika program. Tanpa pengendalian jenis ini, maka operator komputer yang memproses gaji, misalnya dapat mengubah tarif gaji. Pengendalian Umum 2. Pemisahan tugas dalam fungsi sistem informasi Wewenang dan tanggung jawab harus secara jelas dibagi diantara fungsi sebagai berikut: Analisis sistem Pemrograman Operasi komputer Pengguna Kepustakaan SIA Pengawas data

12 Pengendalian Umum Departemen-departeman pengguna adalah pihak yang mencatat transaksi, menotorisasi data yang diproses, dan menggunakan output yang dihasilkan oleh sistem. 2. Pemisahan tugas dalam fungsi sistem informasi Wewenang dan tanggung jawab harus secara jelas dibagi diantara fungsi sebagai berikut: Analisis sistem Pemrograman Operasi komputer Pengguna Kepustakaan SIA Pengawas data

13 Pustakawan SIA memelihara dan menjaga database, file dan program dengan menempatkannya di tempat penyimpanan terpisah, yaitu perpustakaan SIA. Untuk memisahkan fungsi operasi dan penjagaan, akses ke file dan program harus dibatasi hanya untuk operator komputer yang tertera pada jadwal yang telah ditetapkan. Pustakawan SIA harus memelihara seluruh penggunaan file program dan data, tetapi tidak membatasi hak para pemakai yang sah. Secara periodik harus dikaji untuk mengetahui kalau ada kesalahan. Pengendalian Umum 2. Pemisahan tugas dalam fungsi sistem informasi Wewenang dan tanggung jawab harus secara jelas dibagi diantara fungsi sebagai berikut: Analisis sistem Pemrograman Operasi komputer Pengguna Kepustakaan SIA Pengawas data

14 Kelompok pengawas data memberikan jaminan bahwa sumber data telah disetujui, memantau arue kerja di dalam komputer, membandingkan input dan output, memelihara catatan dan kalau ada kesalahan menjamin bahwa koreksi dilakukan dengan semestinya dan kemudian dimasukkan kembali ke dalam sistem, serta mendistribusikan output sistem. Pengawas dilarang memberikan kontribusi terhadap efisiensi kegiatan pengolahan data. Pengendalian Umum 2. Pemisahan tugas dalam fungsi sistem informasi Wewenang dan tanggung jawab harus secara jelas dibagi diantara fungsi sebagai berikut: Analisis sistem Pemrograman Operasi komputer Pengguna Kepustakaan SIA Pengawas data

15 Pengendalian Umum 3. Pengendalian proyek Penyusunan Sistem Informasi
Penyusunan sebuah sistem informasi, apabila tidak dikendalikan dengan baik akan menyebabkan pemborosan. Ada beberapa elemen pengendalian yang perlu dilakukan: Rencana Induk Jangka Panjang Rencana Proyek Penyusunan Sistem Informasi Jadwal Pengolahan Data Penetapan Tanggung Jawab Penilaian Kinerja Periodik Kaji Ulang Pasca Implementasi Pengukuran Kindeja Sistem

16 Rencana induk adalah sebuah rencana yang melibatkan jangka waktu panjang (3-5 th) yang dibuat untuk memetakan kegiatan yang akan dilakukan agar tujuan jangka panjang perusahaan dapat tercapai secara efektif. Pengendalian Umum 3. Pengendalian proyek Penyusunan Sistem Informasi Penyusunan sebuah sistem informasi, apabila tidak dikendalikan dengan baik akan menyebabkan pemborosan. Ada beberapa elemen pengendalian yang perlu dilakukan: Rencana Induk Jangka Panjang Rencana Proyek Penyusunan Sistem Informasi Jadwal Pengolahan Data Penetapan Tanggung Jawab Penilaian Kinerja Periodik Kaji Ulang Pasca Implementasi Pengukuran Kindeja Sistem

17 Rencana ini menunjukkan bagaimana sebuah proyek akan diselesaikan, termasuk didalamnya berbagai macam tugas yang akan dilaksanakan, siapa yang melaksanakan, tanggal penyelesaian pekerjaan, biaya yg dibutuhkan untuk tiap jenis pekerjaan, dsb. Rencana ini dapat digunakan untuk memantau kemajuan dan perkembangan tiap pekerjaan Pengendalian Umum 3. Pengendalian proyek Penyusunan Sistem Informasi Penyusunan sebuah sistem informasi, apabila tidak dikendalikan dengan baik akan menyebabkan pemborosan. Ada beberapa elemen pengendalian yang perlu dilakukan: Rencana Induk Jangka Panjang Rencana Proyek Penyusunan Sistem Informasi Jadwal Pengolahan Data Penetapan Tanggung Jawab Penilaian Kinerja Periodik Kaji Ulang Pasca Implementasi Pengukuran Kindeja Sistem

18 Pengendalian Umum Untuk memaksimumkan penggunaan sumberdaya komputer yang memang terbatas jumlah dan jenisnya, maka seluruh tugas pengolahan data harus diorganisasi sesuai dengan jadwal pengolahan data yang telah ditetapkan oleh manajemen. 3. Pengendalian proyek Penyusunan Sistem Informasi Penyusunan sebuah sistem informasi, apabila tidak dikendalikan dengan baik akan menyebabkan pemborosan. Ada beberapa elemen pengendalian yang perlu dilakukan: Rencana Induk Jangka Panjang Rencana Proyek Penyusunan Sistem Informasi Jadwal Pengolahan Data Penetapan Tanggung Jawab Penilaian Kinerja Periodik Kaji Ulang Pasca Implementasi Pengukuran Kindeja Sistem

19 Pengendalian Umum Tanggung jawab setiap proyek harus dibebankan kepada seorang manajer dan tim yang dipilihnya. Dengan pola ini, maka manajer yang bersangkutan dan timnya harus beratngung jawab terhadap keberhasilan atau kegagalan proyek yang dibebankan kepadanya. 3. Pengendalian proyek Penyusunan Sistem Informasi Penyusunan sebuah sistem informasi, apabila tidak dikendalikan dengan baik akan menyebabkan pemborosan. Ada beberapa elemen pengendalian yang perlu dilakukan: Rencana Induk Jangka Panjang Rencana Proyek Penyusunan Sistem Informasi Jadwal Pengolahan Data Penetapan Tanggung Jawab Penilaian Kinerja Periodik Kaji Ulang Pasca Implementasi Pengukuran Kindeja Sistem

20 Pengendalian Umum Setiap pekerjaan harus dipecah-pecah ke dalam satuan tugas yang lebih kecil atau modul. Dengan demikian, ketika sebuah satuan tugas telah selesai dilakukan, dapat dilakukan evaluasi terhadap kinerja karyawan yang melaksanakan satuan tugas tersebut. 3. Pengendalian proyek Penyusunan Sistem Informasi Penyusunan sebuah sistem informasi, apabila tidak dikendalikan dengan baik akan menyebabkan pemborosan. Ada beberapa elemen pengendalian yang perlu dilakukan: Rencana Induk Jangka Panjang Rencana Proyek Penyusunan Sistem Informasi Jadwal Pengolahan Data Penetapan Tanggung Jawab Penilaian Kinerja Periodik Kaji Ulang Pasca Implementasi Pengukuran Kindeja Sistem

21 Pengendalian Umum Setelah proyek penyusunan sistem informasi diselesaikan, maka perusahaan perlu melakukan kaji ulang pasca implementasi guna menentukan apakah manfaat yang diharapkan dapat dicapai. 3. Pengendalian proyek Penyusunan Sistem Informasi Penyusunan sebuah sistem informasi, apabila tidak dikendalikan dengan baik akan menyebabkan pemborosan. Ada beberapa elemen pengendalian yang perlu dilakukan: Rencana Induk Jangka Panjang Rencana Proyek Penyusunan Sistem Informasi Jadwal Pengolahan Data Penetapan Tanggung Jawab Penilaian Kinerja Periodik Kaji Ulang Pasca Implementasi Pengukuran Kindeja Sistem

22 Pengendalian Umum Jika sebuah evaluasi secara tepat, maka sistem tersbut harus diukur dengan menggunakan pengukuran kinerja sistem. Caontohnya: menghitung output per unit waktu, prosentase waktu yang digunakan bagi sebuah sistem untuk digunakan secara produktif, dan lamanya waktu yang diperlukan oleh sistem untuk memberikan respon. 3. Pengendalian proyek Penyusunan Sistem Informasi Penyusunan sebuah sistem informasi, apabila tidak dikendalikan dengan baik akan menyebabkan pemborosan. Ada beberapa elemen pengendalian yang perlu dilakukan: Rencana Induk Jangka Panjang Rencana Proyek Penyusunan Sistem Informasi Jadwal Pengolahan Data Penetapan Tanggung Jawab Penilaian Kinerja Periodik Kaji Ulang Pasca Implementasi Pengukuran Kindeja Sistem

23 Pengendalian Umum 4. Pengedalian Akses Fisik
Kemampuan untuk menggunakan peralatan komputer disebut dengan akses fisik. Pengamanan akses fisik dapat dilakukan dengan: Penempatan komputer diruang terkunci. Hanya menyediakan satu pintu untuk keluar masuk. Mensyaratkan identitas karyawan (kartu/Badge) Mensyaratkan tiap pengunjung tanda tangan. Penggunaan alarm untuk akses yang tidak sah Pembatasan akses ke saluran pribadi Pemasangan kunci pd PC atau peralatan lainnya

24 Pengendalian Umum 5. Pengedalian Akses Logis
Kemampuan untuk memperoleh akses ke data perusahaan disebut dengan akses logis. Pengamanan akses logis dapat dilakukan dengan: Password Identifikasi Pribadi Identifikasi biometrik Uji Kompatibilitas

25 Kata kunci ini merupakan cara yang paling banyak digunakan
Kata kunci ini merupakan cara yang paling banyak digunakan. Komputer akan dapat terakses kalau kata kuncinya tepat. Pengendalian Umum 5. Pengedalian Akses Logis Kemampuan untuk memperoleh akses ke data perusahaan disebut dengan akses fisik. Pengamanan akses fisik dapat dilakukan dengan: Password Identifikasi Pribadi Identifikasi biometrik Uji Kompatibilitas

26 Karyawan dapat pula diidentifikasi dengan kartu identitas
Karyawan dapat pula diidentifikasi dengan kartu identitas. Diaman kartu identitas tersbut dapat dibaca oleh komputer dan alat pengaman. Pengendalian Umum 5. Pengedalian Akses Logis Kemampuan untuk memperoleh akses ke data perusahaan disebut dengan akses fisik. Pengamanan akses fisik dapat dilakukan dengan: Password Identifikasi Pribadi Identifikasi biometrik Uji Kompatibilitas

27 Karyawan dapat pula diidentifikasi dengan kartu identitas
Karyawan dapat pula diidentifikasi dengan kartu identitas. Diaman kartu identitas tersbut dapat dibaca oleh komputer dan alat pengaman. Kelemahannya kartu bisa hilang atau dipinjamkan. Dan biasanya untuk menghindarinya maka selain kartu identitas akan dibuat password. Pengendalian Umum 5. Pengedalian Akses Logis Kemampuan untuk memperoleh akses ke data perusahaan disebut dengan akses fisik. Pengamanan akses fisik dapat dilakukan dengan: Password Identifikasi Pribadi Identifikasi biometrik Uji Kompatibilitas

28 Alat ini merupakan alat yang mengidentifikasi karakteristik fisik yang unik seperti sidik jari, pola suara, hasil rekaman retina, pola dan bentuk wajah, bau badan, dan pola tanda tangan. Pengendalian Umum 5. Pengedalian Akses Logis Kemampuan untuk memperoleh akses ke data perusahaan disebut dengan akses fisik. Pengamanan akses fisik dapat dilakukan dengan: Password Identifikasi Pribadi Identifikasi biometrik Uji Kompatibilitas

29 Ketika seorang pemakai yang sah mencoba mengoperasikan komputer, uji kompatibilitas harsu dilakukan untuk menentukan apakah pemakai tersebut memiliki hak untuk menggunakan komputer tersebut. Dengan identitas tertentu, komputer akan mengotorisasi akses yang diperbolehkan. Kalau pemakai yang tidak berkepentingan dengan penjualan, mereka tidak dapat mengakses penjualan, dll Pengendalian Umum 5. Pengedalian Akses Logis Kemampuan untuk memperoleh akses ke data perusahaan disebut dengan akses fisik. Pengamanan akses fisik dapat dilakukan dengan: Password Identifikasi Pribadi Identifikasi biometrik Uji Kompatibilitas

30 Pengendalian Umum 6. Pengendalian Penyimpanan Data
Pada dasarnya, informasi merupakan salah satu sumberdaya penting yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Informasi ini mampu mengantarkan keberhasilan juga dapat mengantarkan ke jurang kehancuran. Hal ini tergantung dari penyimpanan datanya. Setiap perusahaan harus mendokumentasikan langkah-langkah melindungi data, juga upaya-upaya pengamanan data, menjaga file, record, dan dokumen yang bersifat rahasia. Karyawan perusahaan harus menandatangani kontrak yang mensyaratkan membantu keamanan dan kerahasiaan data.

31 Pengendalian Umum 6. Pengendalian Penyimpanan Data
Penyimpanan data ini dapat menggunakan label file, yang dapat melindungi dari penggunaan yang tidak tepat. Ada dua label: Label Intern Label Esktern

32 Pengendalian Umum 6. Pengendalian Penyimpanan Data
Penyimpanan data ini dapat menggunakan label file, yang dapat melindungi dari penggunaan yang tidak tepat. Ada dua label: Label Intern Label intern adalah label yang ditulis dengan bahasa mesin dan berada di dalam komputer. Label Esktern Yang berupa tempelan secarik kertas di bagian luar disket, berisi nama file, isi, dan tanggal diproses

33 Pengendalian Umum 7. Pengawasan Transmisi Data
Untuk mengurangi resiko kegagalan transmisi data, perusahaan harus memantau jaringan untuk mendeteksi titik lemah, memelihara cadangan komponen, dan merancang jaringan sedemikian rupa sehingga kapasitas yang tersedia cukup untuk menangani periode padat pemrosesan data. Kesalahan transmisi data dapat diminimumkan dengan cara: Data encription Routing verification Parity checking Message acknowledgement procedures

34 Pengendalian Umum Data encription adalah perlindungan data yang ditransmit / dikirimkan agar tidak dimonitor pihak lain. 7. Pengawasan Transmisi Data Untuk mengurangi resiko kegagalan transmisi data, perusahaan harus memantau jaringan untuk mendeteksi titik lemah, memelihara cadangan komponen, dan merancang jaringan sedemikian rupa sehingga kapasitas yang tersedia cukup untuk menangani periode padat pemrosesan data. Kesalahan transmisi data dapat diminimumkan dengan cara: Data encription Routing verification Parity checking Message acknowledgement procedures

35 Pengendalian Umum Routing verification adalah memastikan data yang ditransmit tidak salah alamat. 7. Pengawasan Transmisi Data Untuk mengurangi resiko kegagalan transmisi data, perusahaan harus memantau jaringan untuk mendeteksi titik lemah, memelihara cadangan komponen, dan merancang jaringan sedemikian rupa sehingga kapasitas yang tersedia cukup untuk menangani periode padat pemrosesan data. Kesalahan transmisi data dapat diminimumkan dengan cara: Data encription Routing verification Parity checking Message acknowledgement procedures

36 Pengendalian Umum Parity checking adalah mendeteksi kesalahan karena hilangnya bit selama proses transmisi data. 7. Pengawasan Transmisi Data Untuk mengurangi resiko kegagalan transmisi data, perusahaan harus memantau jaringan untuk mendeteksi titik lemah, memelihara cadangan komponen, dan merancang jaringan sedemikian rupa sehingga kapasitas yang tersedia cukup untuk menangani periode padat pemrosesan data. Kesalahan transmisi data dapat diminimumkan dengan cara: Data encription Routing verification Parity checking Message acknowledgement procedures

37 Pengendalian Umum Message acknowledgement procedures konfirmasi dari penerima bahwa data telah diterima untuk dicocokkan. 7. Pengawasan Transmisi Data Untuk mengurangi resiko kegagalan transmisi data, perusahaan harus memantau jaringan untuk mendeteksi titik lemah, memelihara cadangan komponen, dan merancang jaringan sedemikian rupa sehingga kapasitas yang tersedia cukup untuk menangani periode padat pemrosesan data. Kesalahan transmisi data dapat diminimumkan dengan cara: Data encription Routing verification Parity checking Message acknowledgement procedures

38 Pengendalian Umum 8. Standar Dokumentasi
Cara pengawasan umum lainnya adalah prosedur-prosedur dokumentasi. Kualitas dokumentasi memudahkan komunikasi dan dapat digunakan sebagai referensi dan sarana pelatihan bagi karyawan baru. Dokumen dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Dokumen Administratif Dokumentasi Sistem Dokumentasi Operasi

39 Pengendalian Umum Dokumen ini menguraikan standar dan prosedur pengolahan data, termasuk penjelasan dan otorisasi sistem baru dan perubahan sistem, standar untuk analisis dan perancangan sistem dan pemrograman, dan prosedur untuk penanganan dan penyimpanan file. 8. Standar Dokumentasi Cara pengawasan umum lainnya adalah prosedur-prosedur dokumentasi. Kualitas dokumentasi memudahkan komunikasi dan dapat digunakan sebagai referensi dan sarana pelatihan bagi karyawan baru. Dokumen dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Dokumen Administratif Dokumentasi Sistem Dokumentasi Operasi

40 Pengendalian Umum Dokumentasi ini menguraikan secara rinci setiap program aplikasi. Uraian tersebut mencakup narasi sistem, bagan alir, dan daftar program. Dokumen ini juga berisi contoh input, output, tahap-tahap pemrosesan, dan prosedur penanganan kesalahan. 8. Standar Dokumentasi Cara pengawasan umum lainnya adalah prosedur-prosedur dokumentasi. Kualitas dokumentasi memudahkan komunikasi dan dapat digunakan sebagai referensi dan sarana pelatihan bagi karyawan baru. Dokumen dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Dokumen Administratif Dokumentasi Sistem Dokumentasi Operasi

41 Pengendalian Umum Dokumentasi ini menguraikan tentang berbagai aspek untuk menjalankan sebuah program aplikasi, yang mencakup konfigurasi peralatan, program dan file data, prosedur untuk memulai dan melaksanakan sebuah tugas, kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan eksekusi program, dan tindakan korektif untuk mengatasi penghentian program. 8. Standar Dokumentasi Cara pengawasan umum lainnya adalah prosedur-prosedur dokumentasi. Kualitas dokumentasi memudahkan komunikasi dan dapat digunakan sebagai referensi dan sarana pelatihan bagi karyawan baru. Dokumen dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Dokumen Administratif Dokumentasi Sistem Dokumentasi Operasi

42 Pengendalian Umum 9. Minimalisasi Waktu Penghentian Sistem
Perusahaan akan menderita kerugian keuangan yang sangat besar akibat kegagalan sebuah SIA jika perangkat keras dan lunak komputer tidak berfungsi. Ada pencegahan untuk mengatasi, diantaranya: Pemeliharaan Preventif Uninteruptible power System Fault Tolerance

43 Pengendalian Umum Yaitu mencakup pengujian reguler terhadap komponen sistem informasi, dan penggantian komponen-komponen yang telah usang. 9. Minimalisasi Waktu Penghentian Sistem Perusahaan akan menderita kerugian keuangan yang sangat besar akibat kegagalan sebuah SIA jika perangkat keras dan lunak komputer tidak berfungsi. Ada pencegahan untuk mengatasi, diantaranya: Pemeliharaan Preventif Uninteruptible power System Fault Tolerance

44 Pengendalian Umum Adalah alat tambahan yang berfungsi sebagai penyangga listrik sementara, jika aliran listrik reguler (misal PLN) terhenti. Dengan alat ini, jika aliran listrik terhenti, komputer tidak ikut mati karena memiliki power cadangan selam 5 – 30 menit yang dihasilkan oleh UPS tersebut. 9. Minimalisasi Waktu Penghentian Sistem Perusahaan akan menderita kerugian keuangan yang sangat besar akibat kegagalan sebuah SIA jika perangkat keras dan lunak komputer tidak berfungsi. Ada pencegahan untuk mengatasi, diantaranya: Pemeliharaan Preventif Uninteruptible power System Fault Tolerance

45 Pengendalian Umum Yaitu kemampuan sistem untuk tetap melanjutkan kegiatannya ketika sebagian kompponen sistem mengalami kegagalan melaksanakan fungsinya. 9. Minimalisasi Waktu Penghentian Sistem Perusahaan akan menderita kerugian keuangan yang sangat besar akibat kegagalan sebuah SIA jika perangkat keras dan lunak komputer tidak berfungsi. Ada pencegahan untuk mengatasi, diantaranya: Pemeliharaan Preventif Uninteruptible power System Fault Tolerance

46 Pengendalian Umum 10. Perencanaan Pemulihan dari Kerusakan
Setiap perusahaan sebaiknya mempunyai rencana pemulihan sistem, sehingga kemampuan pengolahan data dapat dipulihkan secepat dan selancar mungkin apabila terjadi bencana yang menimpa perusahaan. Seperti gempa, banjir, aksi terorisme (WTC th 2001). Tujuan rencana pemulihan ini adalah: Meminimumkan derajat kerusakan dan kerugian Menetapkan cara (darurat) untuk mengolah data Meringkas prosedur operasi secepat mungkin Melatih dan membiasakan karyawan dengan situasi darurat.

47 Pengendalian Umum 10. Perencanaan Pemulihan dari Bencana
Rencana pemulihan yang ideal mencakup elemen-elemen berikut: Prioritas bagi proses pemulihan Backup file data and program. Penugasan khusus Pembuatan dokumentasi Backup komputer dan fasilitas telekomunikasi

48 Pengendalian Umum Rencana pemulihan harus mengidentifikasi program aplikasi mana saja yang diperlukan agar organisasi tetap berjalan, dan juga hardware dan software yang dibutuhkan untuk mendukungnya, serta urutan dan penetapan waktu bagi aktivitas pemulihan. 10. Perencanaan Pemulihan dari Bencana Rencana pemulihan yang ideal mencakup elemen-elemen berikut: Prioritas bagi proses pemulihan Backup file data and program. Penugasan khusus Pembuatan dokumentasi Backup komputer dan fasilitas telekomunikasi

49 Pengendalian Umum Prosedur bagi pemulihan file yang rusak dan hilang harus ada dalam rencana pemulihan. Untuk itu, seluruh file data dan program harus dibuat cadangannya secara reguler dan sering, dan cadangan ini harus disimpan di tempat yang aman dan jauh dari komputer utama. Mungkin dengan menyewa safe deposit box di bank. 10. Perencanaan Pemulihan dari Bencana Rencana pemulihan yang ideal mencakup elemen-elemen berikut: Prioritas bagi proses pemulihan Backup file data and program. Penugasan khusus Pembuatan dokumentasi Backup komputer dan fasilitas telekomunikasi

50 Pengendalian Umum Penugasan khusus adalah penunjukan seorang koordinator pemulihan bencana yang bertanggungjawab bagi implementasi rencana yang telah ditetapkan. Aktifitas yang dilakukan diantaranya pengaturan fasilitas baru, pengoperasian komputer, pemasangan software, pemulihan data-data penting, dan penyedaian formulir yang dibutuhkan. 10. Perencanaan Pemulihan dari Bencana Rencana pemulihan yang ideal mencakup elemen-elemen berikut: Prioritas bagi proses pemulihan Backup file data and program. Penugasan khusus Pembuatan dokumentasi Backup komputer dan fasilitas telekomunikasi

51 Pengendalian Umum Rencana pemulihan harus didokumentasikan secara utuh, dan copynya harus disimpan di beberapa tempat aman yang lokasinya berjauhan. 10. Perencanaan Pemulihan dari Bencana Rencana pemulihan yang ideal mencakup elemen-elemen berikut: Prioritas bagi proses pemulihan Backup file data and program. Penugasan khusus Pembuatan dokumentasi Backup komputer dan fasilitas telekomunikasi

52 Pengendalian Umum Fasilitas backup dapat diatur melalui beberapa cara, salah satunya menetapkan persetujuan timbal balik dengan sebuah organisasi yang memiliki fasilitas pengolahan data yang memadai dan cocok, sehingga setiap pihak secara kontemporer menggunakan fasilitas pengolahan data perusahaan lain dalam kondisi darurat. Cara kedua adalah dilakukannya kontrak dengan pemasok untuk memberikan fasilitas pengolahan data khusus dalam keadaan darurat 10. Perencanaan Pemulihan dari Bencana Rencana pemulihan yang ideal mencakup elemen-elemen berikut: Prioritas bagi proses pemulihan Backup file data and program. Penugasan khusus Pembuatan dokumentasi Backup komputer dan fasilitas telekomunikasi

53 Pengendalian Umum 11. Perlindungan Thd PC dan Fasilitas Jaringan
Komputer pribadi dan jaringan akan rentan terhadap resiko keamanan, karena: PC ada dimana-mana, shg pengawasan fisik sulit, pemisahan fungsi sulit karena karyawan menyusun sistem juga mengoperasikannya. Pengguna PC tidak menyadari pengamanan dan pengendalian Banyak orang yg pintar menggunakan komputer Jaringan dapat diakses dr lokasi yg jauh. PC dapat dibawa kemana-mana (portabel) shg bisa kecurian baik data maupun fisiknya.

54 Pengendalian Umum 11. Perlindungan Thd PC dan Fasilitas Jaringan
Langkah antisipasi: Melatih pengguna PC akan pentingya keamaan dan pengendalian Membatasi akses ke PC Membuat prosedur pengendalian penggunaan PC Menyimpan data yg penting di tempat yang aman (server) Membuat cadangan secara reguler Penggunaan password Menngunakan waktu pemakaian, sgh klo tidak digunakan akan mati Penggunaan utility super erase

55 Pengendalian Umum 12. Pengendalian Internet
Jika sebuah organisasi melaksanakan kegiatan dengan menggunakan internet, maka organisasi tersebut harus benar-benar memahami seluruh aspek yang terkait dengan internet, baik aspek positif maupun negatif. Untuk itu perlu diperhatikan pengamanannya, antara lain: Menggunakan password Prosedur verifikasi routing Menggunakan kode tertentu Menggunakan Enkripsi Routing adalah sebuah proses untuk meneruskan paket-paket jaringan dari satu jaringan ke jaringan lainnya melalui sebuah antar-jaringan (internetwork). Penghalaan juga dapat merujuk kepada sebuah metode penggabungan beberapa jaringan sehingga paket-paket data dapat dialirhantarkan dari satu jaringan ke jaringan selanjutnya. Untuk melakukan hal ini, digunakanlah sebuah perangkat jaringan yang disebut sebagai penghala. Penghala-penghala tersebut akan menerima paket-paket yang ditujukan ke jaringan di luar jaringan yang pertama, dan akan meneruskan paket yang diterima kepada penghala lainnya hingga sampai kepada tujuannya. enkripsi ialah proses mengamankan suatu informasi dengan membuat informasi tersebut tidak dapat dibaca tanpa bantuan pengetahuan khusus. Dikarenakan enkripsi telah digunakan untuk mengamankan komunikasi di berbagai negara, hanya organisasi-organisasi tertentu dan individu yang memiliki kepentingan yang sangat mendesak akan kerahasiaan yang menggunakan enkripsi.

56 Pengendalian Aplikasi
Tujuan utama pengendalian aplikasi adalah untuk menjamin akurasi dan validitas input, file, program dan output sebuah aplikasi. Pengendalian aplikasi akan sangat efektif jika didukung dengan pengendalian umum. Ada 5 kategori pengendalian aplikasi: Pengendalian sumber data Program validasi input Pengendalian entry data online Pengendalian terhadap pemrosesan data dan pemeliharaan file. Pengendalian output.

57 Pengendalian Aplikasi
1. Pengendalian Sumber Data Pengendalian sumber data adalah salah satu bentuk pengendalian terhadap input, guna memastikan bahwa input data yang dimasukkan ke komputer untuk diolah lebih lanjut, tidak mengandung kesalahan. Berikut ini aka diuraikan sumber data yang berfungsi mengatur akuransi, validasi dan kelengkapan input. Key verification 5. Otorisasi Check digit verification 6. Pembatalan dokumen Pre-nunbered from sequence test 7. Visual scanning Turnaround document 8. Fungsi pengawas data

58 Pengendalian Aplikasi
Merupakan cara pengendalian yang mahal. Oleh karena itu, cara ini hanya digunakan untuk hal khusus saja, seperti kode pelanggan, nilai transaksi, dan kualitas barang yang dipesan. Dalam prosesnya setelah diinput, harus ada karyawan lain yang memasukkan data yang sama kemudian dibandingkan. Jika ada selisih atau perbedaan harus segera diperbaiki. 1. Pengendalian Sumber Data Pengendalian sumber data adalah salah satu bentuk pengendalian terhadap input, guna memastikan bahwa input data yang dimasukkan ke komputer untuk diolah lebih lanjut, tidak mengandung kesalahan. Berikut ini aka diuraikan sumber data yang berfungsi mengatur akuransi, validasi dan kelengkapan input. Key verification 5. Otorisasi Check digit verification 6. Pembatalan dokumen Pre-nunbered from sequence test 7. Visual scanning Turnaround document 8. Fungsi pengawas data

59 Pengendalian Aplikasi
Dengan cara ini, maka nomor ID yang sah dapat berisi sebuah check digit . Alat entry data dapat diprogram untuk menguji check digit tersebut setiap kali ada pemasukan sebuah nomor ID. Verifikasi check digit ini dapat mendeteksi kesalahan dalam nomor ID untuk kemudian memberitahukan kesalahan tersebut kepada operator. 1. Pengendalian Sumber Data Pengendalian sumber data adalah salah satu bentuk pengendalian terhadap input, guna memastikan bahwa input data yang dimasukkan ke komputer untuk diolah lebih lanjut, tidak mengandung kesalahan. Berikut ini aka diuraikan sumber data yang berfungsi mengatur akuransi, validasi dan kelengkapan input. Key verification 5. Otorisasi Check digit verification 6. Pembatalan dokumen Pre-nunbered from sequence test 7. Visual scanning Turnaround document 8. Fungsi pengawas data

60 Pengendalian Aplikasi
Pengujian nomor urut dokumen yang tercetak. Pengendalian ini dilakukan dengan memeriksa nomor urut dokumen. Dari pemeriksaan tersebut dapat diketahui ada tidaknya nomor urut dokumen yang hilang atau dobel, kemudian dilaporkan 1. Pengendalian Sumber Data Pengendalian sumber data adalah salah satu bentuk pengendalian terhadap input, guna memastikan bahwa input data yang dimasukkan ke komputer untuk diolah lebih lanjut, tidak mengandung kesalahan. Berikut ini aka diuraikan sumber data yang berfungsi mengatur akuransi, validasi dan kelengkapan input. Key verification 5. Otorisasi Check digit verification 6. Pembatalan dokumen Pre-nunbered from sequence test 7. Visual scanning Turnaround document 8. Fungsi pengawas data

61 Pengendalian Aplikasi
Dokumen ini pada dasarnya merupakan output dari sistem informasi yang diselenggarakan oleh perusahaan, yang dikirimkan kepada pihak luar, kemudian kembali lagi ke perusahaan. 1. Pengendalian Sumber Data Pengendalian sumber data adalah salah satu bentuk pengendalian terhadap input, guna memastikan bahwa input data yang dimasukkan ke komputer untuk diolah lebih lanjut, tidak mengandung kesalahan. Berikut ini aka diuraikan sumber data yang berfungsi mengatur akuransi, validasi dan kelengkapan input. Key verification 5. Otorisasi Check digit verification 6. Pembatalan dokumen Pre-nunbered from sequence test 7. Visual scanning Turnaround document 8. Fungsi pengawas data

62 Pengendalian Aplikasi
Sebelum dilakukan entry data ke dalam komputer, data tersebut harus memperoleh otorisasi terlebih dahulu dari pejabat yang berwenang 1. Pengendalian Sumber Data Pengendalian sumber data adalah salah satu bentuk pengendalian terhadap input, guna memastikan bahwa input data yang dimasukkan ke komputer untuk diolah lebih lanjut, tidak mengandung kesalahan. Berikut ini aka diuraikan sumber data yang berfungsi mengatur akuransi, validasi dan kelengkapan input. Key verification 5. Otorisasi Check digit verification 6. Pembatalan dokumen Pre-nunbered from sequence test 7. Visual scanning Turnaround document 8. Fungsi pengawas data

63 Pengendalian Aplikasi
Dokumen yang isinya telah di entry ke dalam komputer, harus dibatalkan, atau diberi tanda bahwa dokumen tersebut telah di entry. 1. Pengendalian Sumber Data Pengendalian sumber data adalah salah satu bentuk pengendalian terhadap input, guna memastikan bahwa input data yang dimasukkan ke komputer untuk diolah lebih lanjut, tidak mengandung kesalahan. Berikut ini aka diuraikan sumber data yang berfungsi mengatur akuransi, validasi dan kelengkapan input. Key verification 5. Otorisasi Check digit verification 6. Pembatalan dokumen Pre-nunbered from sequence test 7. Visual scanning Turnaround document 8. Fungsi pengawas data

64 Pengendalian Aplikasi
Dokumen sumber perlu dibaca sekilas sebelum isinya di entry ke dalam komputer Pengendalian Aplikasi 1. Pengendalian Sumber Data Pengendalian sumber data adalah salah satu bentuk pengendalian terhadap input, guna memastikan bahwa input data yang dimasukkan ke komputer untuk diolah lebih lanjut, tidak mengandung kesalahan. Berikut ini aka diuraikan sumber data yang berfungsi mengatur akuransi, validasi dan kelengkapan input. Key verification 5. Otorisasi Check digit verification 6. Pembatalan dokumen Pre-nunbered from sequence test 7. Visual scanning Turnaround document 8. Fungsi pengawas data

65 Pengendalian Aplikasi
Merupakan sebuah fungsi yang dibentuk dengan tugas utama mencatat data yang telah diproses, mengecek otorisasi pengguna, memantau pemrosesan data, membandingkan jumlah data setelah setiap proses data selesai dilakukan, memberitahu para pemakai jika ada kesalahan input, dan memasukkan ulang seluruh koreksi data. 1. Pengendalian Sumber Data Pengendalian sumber data adalah salah satu bentuk pengendalian terhadap input, guna memastikan bahwa input data yang dimasukkan ke komputer untuk diolah lebih lanjut, tidak mengandung kesalahan. Berikut ini aka diuraikan sumber data yang berfungsi mengatur akuransi, validasi dan kelengkapan input. Key verification 5. Otorisasi Check digit verification 6. Pembatalan dokumen Pre-nunbered from sequence test 7. Visual scanning Turnaround document 8. Fungsi pengawas data

66 Pengendalian Aplikasi
2. Program Validasi input Program validasi input adalah sebuag program yang mengecek validitas dan akuransi data input segera setelah data tersebut dimasukkan ke dalam sistem. Program ini lebih sering disebut dengan program edit, dan pengecekan akuransi yang dilaksanakan oleh program disebut edit checks.

67 Pengendalian Aplikasi
2. Program Validasi input Beberapa contoh edit checks yang digunakan dalam program validasi input adalah: Cek Urutan (sequence check) Cek Tempat Data (field checks) Uji Batas (limit test) Uji Kisaran (range test) Uji Kewajaran (reasonableness test) Pengecekan Data Ulang (redundant data check) Pengecekan tanda (sign check) Pengecekan Validitas (validity check) Pengecekan Kapasitas (capacity check)

68 Pengendalian Aplikasi
Cara ini menguji apakah urutan abjad dan nomor pada sekelompok input data sudah atau belum Pengendalian Aplikasi 2. Program Validasi input Beberapa contoh edit checks yang digunakan dalam program validasi input adalah: Cek Urutan (sequence check) Cek Tempat Data (field checks) Uji Batas (limit test) Uji Kisaran (range test) Uji Kewajaran (reasonableness test) Pengecekan Data Ulang (redundant data check) Pengecekan tanda (sign check) Pengecekan Validitas (validity check) Pengecekan Kapasitas (capacity check)

69 Pengendalian Aplikasi
Pengecekan terhadap field untuk menemukan ada tidaknya karakter dalam field yang jenisnya keliru 2. Program Validasi input Beberapa contoh edit checks yang digunakan dalam program validasi input adalah: Cek Urutan (sequence check) Cek Tempat Data (field checks) Uji Batas (limit test) Uji Kisaran (range test) Uji Kewajaran (reasonableness test) Pengecekan Data Ulang (redundant data check) Pengecekan tanda (sign check) Pengecekan Validitas (validity check) Pengecekan Kapasitas (capacity check)

70 Pengendalian Aplikasi
Tes terhadap angka jumlah untuk menjamin bahwa angka tersebut tidak melebihi batas yang telah ditetapkan baik batas atas maupun bawah. 2. Program Validasi input Beberapa contoh edit checks yang digunakan dalam program validasi input adalah: Cek Urutan (sequence check) Cek Tempat Data (field checks) Uji Batas (limit test) Uji Kisaran (range test) Uji Kewajaran (reasonableness test) Pengecekan Data Ulang (redundant data check) Pengecekan tanda (sign check) Pengecekan Validitas (validity check) Pengecekan Kapasitas (capacity check)

71 Pengendalian Aplikasi
Tes terhadap data tanggal untuk menjamin bahwa tanggal tersebut tidak melebihi batas atas atau batas bawah. 2. Program Validasi input Beberapa contoh edit checks yang digunakan dalam program validasi input adalah: Cek Urutan (sequence check) Cek Tempat Data (field checks) Uji Batas (limit test) Uji Kisaran (range test) Uji Kewajaran (reasonableness test) Pengecekan Data Ulang (redundant data check) Pengecekan tanda (sign check) Pengecekan Validitas (validity check) Pengecekan Kapasitas (capacity check)

72 Pengendalian Aplikasi
Tes untuk menentukan kebenaran logis data input dan data file induk 2. Program Validasi input Beberapa contoh edit checks yang digunakan dalam program validasi input adalah: Cek Urutan (sequence check) Cek Tempat Data (field checks) Uji Batas (limit test) Uji Kisaran (range test) Uji Kewajaran (reasonableness test) Pengecekan Data Ulang (redundant data check) Pengecekan tanda (sign check) Pengecekan Validitas (validity check) Pengecekan Kapasitas (capacity check)

73 Pengendalian Aplikasi
Tes yang dilakukan dengan menggunakan 2 kunci untuk setiap data transaksi untuk menjamin bahwa file induk yang di update benar. 2. Program Validasi input Beberapa contoh edit checks yang digunakan dalam program validasi input adalah: Cek Urutan (sequence check) Cek Tempat Data (field checks) Uji Batas (limit test) Uji Kisaran (range test) Uji Kewajaran (reasonableness test) Pengecekan Data Ulang (redundant data check) Pengecekan tanda (sign check) Pengecekan Validitas (validity check) Pengecekan Kapasitas (capacity check)

74 Pengendalian Aplikasi
Pengecekan kebenaran tanda aritmatika dalam sebuah field 2. Program Validasi input Beberapa contoh edit checks yang digunakan dalam program validasi input adalah: Cek Urutan (sequence check) Cek Tempat Data (field checks) Uji Batas (limit test) Uji Kisaran (range test) Uji Kewajaran (reasonableness test) Pengecekan Data Ulang (redundant data check) Pengecekan tanda (sign check) Pengecekan Validitas (validity check) Pengecekan Kapasitas (capacity check)

75 Pengendalian Aplikasi
Pengecekan yang dilakukan dengan cara membandingkan nomor ID atau kode transaksi dengan kode yang telah diotorisasi 2. Program Validasi input Beberapa contoh edit checks yang digunakan dalam program validasi input adalah: Cek Urutan (sequence check) Cek Tempat Data (field checks) Uji Batas (limit test) Uji Kisaran (range test) Uji Kewajaran (reasonableness test) Pengecekan Data Ulang (redundant data check) Pengecekan tanda (sign check) Pengecekan Validitas (validity check) Pengecekan Kapasitas (capacity check)

76 Pengendalian Aplikasi
Pengecekan yang dilakukan untuk memastikan bahwa data yang dimasukkan sesuai dengan kapasitas field 2. Program Validasi input Beberapa contoh edit checks yang digunakan dalam program validasi input adalah: Cek Urutan (sequence check) Cek Tempat Data (field checks) Uji Batas (limit test) Uji Kisaran (range test) Uji Kewajaran (reasonableness test) Pengecekan Data Ulang (redundant data check) Pengecekan tanda (sign check) Pengecekan Validitas (validity check) Pengecekan Kapasitas (capacity check)

77 Pengendalian Aplikasi
3. Pengendalian entry data secara on-line Tujuan dilakukannyan pengendalian ini untuk menjamin akuransi dan integritas data transaksi yg dimasukkan dari terminal on-line dan PC. Pengendalian ini mencakup: Edit Check User ID dan Password Compatibility tests Promting Preformating Completeness test Close-loopVerification Transaction log

78 Pengendalian Aplikasi
Yaitu cara pengendalian yang telah dibahas yg mencakup field, limit, range, reasonablesness, sign, validity dan redundant checks 3. Pengendalian entry data secara on-line Tujuan dilakukannyan pengendalian ini untuk menjamin akuransi dan integritas data transaksi yg dimasukkan dari terminal on-line dan PC. Pengendalian ini mencakup: Edit Check User ID dan Password Compatibility tests Promting Preformating Completeness test Close-loopVerification Transaction log

79 Pengendalian Aplikasi
Merupakan cara pengendalian yang membatasi data entry hanya oleh personil yang berwenang 3. Pengendalian entry data secara on-line Tujuan dilakukannyan pengendalian ini untuk menjamin akuransi dan integritas data transaksi yg dimasukkan dari terminal on-line dan PC. Pengendalian ini mencakup: Edit Check User ID dan Password Compatibility tests Promting Preformating Completeness test Close-loopVerification Transaction log

80 Pengendalian Aplikasi
Merupakan pengendalian yang membantu menjamin bahwa karyawan yang memasukkan dan mengakses data adalah karyawan yang berhak untuk melaksanakan entry data 3. Pengendalian entry data secara on-line Tujuan dilakukannyan pengendalian ini untuk menjamin akuransi dan integritas data transaksi yg dimasukkan dari terminal on-line dan PC. Pengendalian ini mencakup: Edit Check User ID dan Password Compatibility tests Promting Preformating Completeness test Close-loopVerification Transaction log

81 Pengendalian Aplikasi
Pengendalian yang dilakukan dengan cara sistem meminta elemen data input dan menunggu untuk direspon penerima Pengendalian Aplikasi 3. Pengendalian entry data secara on-line Tujuan dilakukannyan pengendalian ini untuk menjamin akuransi dan integritas data transaksi yg dimasukkan dari terminal on-line dan PC. Pengendalian ini mencakup: Edit Check User ID dan Password Compatibility tests Promting Preformating Completeness test Close-loopVerification Transaction log

82 Pengendalian Aplikasi
Sistem menayangkan sebuah dokumen dengan menyediakan spasi kosong untuk diisi data. Pengendalian Aplikasi 3. Pengendalian entry data secara on-line Tujuan dilakukannyan pengendalian ini untuk menjamin akuransi dan integritas data transaksi yg dimasukkan dari terminal on-line dan PC. Pengendalian ini mencakup: Edit Check User ID dan Password Compatibility tests Promting Preformating Completeness test Close-loopVerification Transaction log

83 Pengendalian Aplikasi
Merupakan cara pengendalian untuk memastikan kelengkapan data dengan cara mengecek apakah semua elemen data telah dimasukkan ke dalam komputer. 3. Pengendalian entry data secara on-line Tujuan dilakukannyan pengendalian ini untuk menjamin akuransi dan integritas data transaksi yg dimasukkan dari terminal on-line dan PC. Pengendalian ini mencakup: Edit Check User ID dan Password Compatibility tests Promting Preformating Completeness test Close-loopVerification Transaction log

84 Pengendalian Aplikasi
Digunakakn untuk mengecek akuransi input data. Sebagai contoh, saat pemakai memasukkan kode rekening, sistem dapat memanggil dan menampilkan nama rekening yang sesuai, sehingga petugas entry data dapat memastikan kebenaran kode rekening yang akan menerima data. 3. Pengendalian entry data secara on-line Tujuan dilakukannyan pengendalian ini untuk menjamin akuransi dan integritas data transaksi yg dimasukkan dari terminal on-line dan PC. Pengendalian ini mencakup: Edit Check User ID dan Password Compatibility tests Promting Preformating Completeness test Close-loopVerification Transaction log

85 Pengendalian Aplikasi
Digunakan untuk menampung seluruh data transaksi, tanggal dan waktu entry, identifikasi terminal dan operator, dan urutan pemasukan transaksi. Jika file komputer mengalami kerusakan, log ini dapat digunakan untuk merekonstruksi file. 3. Pengendalian entry data secara on-line Tujuan dilakukannyan pengendalian ini untuk menjamin akuransi dan integritas data transaksi yg dimasukkan dari terminal on-line dan PC. Pengendalian ini mencakup: Edit Check User ID dan Password Compatibility tests Promting Preformating Completeness test Close-loopVerification Transaction log

86 Pengendalian Aplikasi
4. Pengendalian Pengolahan Data dan Pemeliharaan File Pengendalian ini dirancang untuk menjamin akuransi dan kelengkapan pemrosesan data dan data yang disimpan. Caranya sbb: Pengecekan keterkinian data Nilai standar Pencocokan data Pelaporan perkecualian Rekonsiliasi data eksternal Rekonsiliasi rekening kontrol Pengamanan file Pengendalian konversi file Tampungan kesalahan Pel;aporan kesalahan

87 Pengendalian Aplikasi
Data yang disimpan dapat menjadi usang, apalagi jika ada pelanggan atau pemasok yang tidak aktif lagi. Dengan demikian perlu diadakan pemeriksaan periodik untuk mengidentifikasi adanya record yang berusia lebih dari satu tahun. 4. Pengendalian Pengolahan Data dan Pemeliharaan File Pengendalian ini dirancang untuk menjamin akuransi dan kelengkapan pemrosesan data dan data yang disimpan. Caranya sbb: Pengecekan keterkinian data Nilai standar Pencocokan data Pelaporan perkecualian Rekonsiliasi data eksternal Rekonsiliasi rekening kontrol Pengamanan file Pengendalian konversi file Tampungan kesalahan Pel;aporan kesalahan

88 Pengendalian Aplikasi
Field tersebut dibiarkan kosong jika digunakan standar nilai field 4. Pengendalian Pengolahan Data dan Pemeliharaan File Pengendalian ini dirancang untuk menjamin akuransi dan kelengkapan pemrosesan data dan data yang disimpan. Caranya sbb: Pengecekan keterkinian data Nilai standar Pencocokan data Pelaporan perkecualian Rekonsiliasi data eksternal Rekonsiliasi rekening kontrol Pengamanan file Pengendalian konversi file Tampungan kesalahan Pel;aporan kesalahan

89 Pengendalian Aplikasi
Dalam situasi tertentu, dua atau lebih elemen data harus dicocokkan sebelum dilakukannya tindakan tertentu. 4. Pengendalian Pengolahan Data dan Pemeliharaan File Pengendalian ini dirancang untuk menjamin akuransi dan kelengkapan pemrosesan data dan data yang disimpan. Caranya sbb: Pengecekan keterkinian data Nilai standar Pencocokan data Pelaporan perkecualian Rekonsiliasi data eksternal Rekonsiliasi rekening kontrol Pengamanan file Pengendalian konversi file Tampungan kesalahan Pel;aporan kesalahan

90 Pengendalian Aplikasi
Yaitu pelaporan informasi yang bersifat tidak normal atau diluar kebiasaan ketika dilakukan pengamanan sepintas atau ketika dilakukan pemrosesan. Pengendalian Aplikasi 4. Pengendalian Pengolahan Data dan Pemeliharaan File Pengendalian ini dirancang untuk menjamin akuransi dan kelengkapan pemrosesan data dan data yang disimpan. Caranya sbb: Pengecekan keterkinian data Nilai standar Pencocokan data Pelaporan perkecualian Rekonsiliasi data eksternal Rekonsiliasi rekening kontrol Pengamanan file Pengendalian konversi file Tampungan kesalahan Pel;aporan kesalahan

91 Pengendalian Aplikasi
Database harus secara periodik dibandingkan dengan data yang ada di luar sistem. 4. Pengendalian Pengolahan Data dan Pemeliharaan File Pengendalian ini dirancang untuk menjamin akuransi dan kelengkapan pemrosesan data dan data yang disimpan. Caranya sbb: Pengecekan keterkinian data Nilai standar Pencocokan data Pelaporan perkecualian Rekonsiliasi data eksternal Rekonsiliasi rekening kontrol Pengamanan file Pengendalian konversi file Tampungan kesalahan Pel;aporan kesalahan

92 Pengendalian Aplikasi
Yaitu pembandingan saldo rekening kontrol dengan rekening pembantunya. Pengendalian Aplikasi 4. Pengendalian Pengolahan Data dan Pemeliharaan File Pengendalian ini dirancang untuk menjamin akuransi dan kelengkapan pemrosesan data dan data yang disimpan. Caranya sbb: Pengecekan keterkinian data Nilai standar Pencocokan data Pelaporan perkecualian Rekonsiliasi data eksternal Rekonsiliasi rekening kontrol Pengamanan file Pengendalian konversi file Tampungan kesalahan Pel;aporan kesalahan

93 Pengendalian Aplikasi
Yaitu merupakan pengamanan terhadap file, yang mencakup kepustakaan file, pustakawan mencatat file-file yang masuk dan keluar, label internal dan eksternal, mekanisme perlindungan file, dan pembuatan backup file serta penyimpanan ke lokasi yg berbeda 4. Pengendalian Pengolahan Data dan Pemeliharaan File Pengendalian ini dirancang untuk menjamin akuransi dan kelengkapan pemrosesan data dan data yang disimpan. Caranya sbb: Pengecekan keterkinian data Nilai standar Pencocokan data Pelaporan perkecualian Rekonsiliasi data eksternal Rekonsiliasi rekening kontrol Pengamanan file Pengendalian konversi file Tampungan kesalahan Pel;aporan kesalahan

94 Pengendalian Aplikasi
Ketika data dari file lama dimasukkan ke struktur file baru, perlu dilakukan pengendalian konversi untuk menjamin bahwa data file baru bebas dari kesalahan, dans ecara periodik harus dipanatau agar tidak terjadi ketidak sesuaian. 4. Pengendalian Pengolahan Data dan Pemeliharaan File Pengendalian ini dirancang untuk menjamin akuransi dan kelengkapan pemrosesan data dan data yang disimpan. Caranya sbb: Pengecekan keterkinian data Nilai standar Pencocokan data Pelaporan perkecualian Rekonsiliasi data eksternal Rekonsiliasi rekening kontrol Pengamanan file Pengendalian konversi file Tampungan kesalahan Pel;aporan kesalahan

95 Pengendalian Aplikasi
Yaitu tempat untuk menampung kesalahan, untuk selanjutnya dikoreksi dan dimasukkan kembali ke sistem. 4. Pengendalian Pengolahan Data dan Pemeliharaan File Pengendalian ini dirancang untuk menjamin akuransi dan kelengkapan pemrosesan data dan data yang disimpan. Caranya sbb: Pengecekan keterkinian data Nilai standar Pencocokan data Pelaporan perkecualian Rekonsiliasi data eksternal Rekonsiliasi rekening kontrol Pengamanan file Pengendalian konversi file Tampungan kesalahan Pel;aporan kesalahan

96 Pengendalian Aplikasi
Pelaporan kesalahan secara periodik yang dirinci menurut jenis data, jenis kesalahan dan penyebabnya. 4. Pengendalian Pengolahan Data dan Pemeliharaan File Pengendalian ini dirancang untuk menjamin akuransi dan kelengkapan pemrosesan data dan data yang disimpan. Caranya sbb: Pengecekan keterkinian data Nilai standar Pencocokan data Pelaporan perkecualian Rekonsiliasi data eksternal Rekonsiliasi rekening kontrol Pengamanan file Pengendalian konversi file Tampungan kesalahan Pel;aporan kesalahan

97 Pengendalian Aplikasi
5. Pengendalian output Pengendalian ini dilakukan dengan membentuk fungsi pengawas data. Petugas pengawas data harus memeriksa ulang seluruh output untuk menjamin kelayakan dan ketepatan format output, dan harus membandingkan jumlah data input dan output. Pengawas juga bertanggungjawab untuk memastikan distribusi output hanya kepada yang berwenang saja.


Download ppt "Sistem Informasi Akuntansi"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google