Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Isu Kepemilikan Konsolidasi

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Isu Kepemilikan Konsolidasi"— Transcript presentasi:

1 Isu Kepemilikan Konsolidasi
Bab 9 Isu Kepemilikan Konsolidasi

2 ISU KEPEMILIKAN KONSOLIDASI
Dalam ilustrasi konsolidasi di bab-bab sebelumnya, kita baru membahas mengenai situasi struktur kepemilikan yang sederhana Dalam praktik, sering ditemui struktur kepemilikan yang kompleks. Sebagai contoh, selain memiliki saham biasa, anak perusahaan juga dapat memiliki saham preferen yang beredar dan pada beberapa kasus induk perusahaan dapat mengakuisisi saham biasa maupun saham preferen anak perusahaan.

3 ISU KEPEMILIKAN KONSOLIDASI
Pada kasus lain, satu atau beberapa anak perusahaan dapat mengakuisisi induk perusahaan atau perusahaan lain yang berhubungan istimewa Kadang kala, klaim kepemilikan induk perusahaan atas anak perusahaan dapat berubah melalui penjualan atau pembelian saham anak perusahaan atau melalui transaksi saham anak perusahaan

4 ISU KEPEMILIKAN KONSOLIDASI
Pembahasan bab ini ditujukan untuk memberikan pemahaman mendasar atas beberapa masalah konsolidasi yang timbul dalam situasi kepemilikan kompleks yang sering ditemui dalam praktik. Pembahasan meliputi topik-topik Saham preferen anak perusahaan yang beredar Perubahan dalam kepemilikan induk perusahaan pada anak perusahaan Kepemilikan bertingkat Kepemilikan timbal balik Dividen saham anak perusahaan

5 Saham Preferen anak perusahaan yang beredar
Banyak perusahaan yang memiliki lebih dari satu jenis saham yang beredar Setiap jenis efek biasanya mempunyai fungsi tertentu dan setiap jenis juga mempunyai hak-hak dan fitur-fitur yang berbeda Karena pemegang saham preferen mempunyai klaim atas aset bersih anak perusahaan, harus ada perhatian khusus mengenai bagaimana menyajikan klaim tersebut dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi.

6 Saham Preferen anak perusahaan yang beredar
Pemegang saham preferen umumnya mempunyai hak lebih dulu dari pemegang saham biasa dalam hal dividen dan distribusi aset pada saat likuidasi. Pemegang saham preferen biasanya tidak mempunyai hak untuk memilih, sehingga kepemilikan dalam saham preferen umumnya tidak menyebabkan timbulnya pengendalian, berapapun jumlah saham yang dimiliki .

7 Subsidiary Preferred Stock Outstanding
Dalam praktik banyak ditemukan fitur-fitur yang berbeda dari saham preferen. Sebagai contoh, sebagian besar saham preferen adalah kumulatif, sebagian lagi berpartisipasi dan banyak yang dapat ditarik bukan seharga nilai nominalnya.

8 Subsidiary Preferred Stock Outstanding
Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi, jumlah ekuitas pemegang saham anak perusahaan yang menjadi hak pemegang saham preferen harus ditentukan terlebih dahulu sebelum melakukan eliminasi kepemilikan saham biasa. Jika induk perusahaan memiliki sebagian dari saham preferen anak perusahaan maka bagiannya atas saham preferen tersebut harus dieliminasi. Bagian saham preferen anak perusahaan yang tidak dimiliki induk perusahaan dialokasikan ke kepemilikan nonpengendali

9 contoh PT Induk membeli 80% saham biasa PT Anak pada tgl 31 Des 2000, pada nilai bukunya sebesar Rp.240 juta dan mencatat investasinya dengan metode ekuitas dasar PT induk memperoleh laba dari operasi terpisahnya sebesar Rp.140 juta di tahun 2001 dan umumkan dividen sebesar Rp.60 juta PT Anak melaporkan laba bersih sebesar Rp.50 juta di tahun 2001 dan umumkan dividen saham biasa sebesar Rp.30 juta Pada 1 jan 2001, PT Anak menerbitkan 12% saham preferen dengan nilai nominal Rp.100 juta PT induk tidak membeli saham tersebut

10 Alokasi laba bersih PT Anak
Dikurangi : dividen preferen (Rp.100 juta x 0,12) Rp ( ) Laba PT Anak yang menjadi hak pemegang saham biasa Bagian proporsional PT Induk Rp X0,80 Pendapatan PT Induk dari PT Anak Rp Laba yang dialokasikan ke kepemilikan nonpengendali untuk tahun 2001 adalah total dividen preferen PT Anak dan bagian 20% pemegang saham biasa nonpengendali PT Anak sebesar Rp.38 juta dan sisa laba setelah dikurangi dividen preferen Dividen preferen PT Anak Laba yang dialokasikan ke pemegang saham biasa nonpengendali PT Anak (Rp.38 juta x 0,2) Rp Pendapatan kepemilikan nonpengendali Rp

11 Ayat jurnal eliminasi Pendapatan dari Anak Perusahaan
Dividen diumumkan-saham biasa Investasi pada saham biasa PT Anak (mengeliminasi pendapatan dari anak perusahaan) Pendapatan untuk kepemilikan nonpengendali Dividen diumumkan-saham preferen Kepemilikan non pengendali (mengeliminasi lab ke kepemilikan nonpengendali) Saham biasa-PT Anak Saldo laba-1 januari Investasi pada sham biasa PT Anak Kepemilikan nonpengendali Saham preferen-PT Anak

12 Subsidiary Preferred Stock Outstanding
Kadang-kadang, induk perusahaan juga memiliki saham preferen anak perusahaan selain dari investasinya pada saham biasa anak perusahaan. Karena saham preferen yang dimiliki oleh induk perusahaan berada di dalam entitas konsolidasi, maka saham preferen tersebut harus dieliminasi pada saat penyusunan laporan keuangan konsolidasi.

13 Subsidiary Preferred Stock Outstanding
Begitu pula dengan pendapatan dari saham preferen yang dicatat oleh induk perusahaan harus dieliminasi. Karena PT Induk tidak memiliki saham preferen PT Anak, seluruh dividen preferen tersebut diklasifikasikan sebagai bagian dari kepemilikan nonpengendali.

14 Contoh saham preferen yang dimiliki oleh Induk Perusahaan
PT Induk membeli 60% saham preferen anak perusahaan yang mempunyai nilai nominal Rp.100 juta, 12 % dengan harga Rp. 60 juta yang diterbitkan tgl 1 Jan Selama tahun 2001 diumumkan dividen Rp.12 juta untuk saham preferen. PT Induk mengakui pendapatan saham preferen Rp (12 juta x 0,60) atas investasi pada saham preferen dan sisanya Rp (12 juta x 0,40) dibayarkan pada pemegang saham preferen lain

15 Dalam konsolidasi, total laba yang dialokasikan ke pemilikan minoritas termasuk bagian divien preferen yang dibayarkan untuk saham yang tidak dimiliki oleh PT Induk Kepemilikan nonpengendali atas dividen preferen (Rp x 0,40) Laba yang dialokasikan ke pemegang saham biasa minoritas (Rp x 0,20) Rp Pendapatan kepemilikan nonpengendali Rp

16 Ayat jurnal eliminasi Pendapatan dari Anak Perusahaan
Dividen diumumkan-saham biasa Investasi pada saham biasa PT Anak (mengeliminasi pendapatan dari anak perusahaan) Pendapatan dividen-saham preferen Dividen diumumkan –saham preferen Pendapatan untuk kepemilikan nonpengendali Dividen diumumkan-saham preferen Kepemilikan non pengendali (mengeliminasi lab ke kepemilikan nonpengendali) Saham biasa-PT Anak Saldo laba-1 januari Investasi pada sham biasa PT Anak Kepemilikan nonpengendali Saham preferen-PT Anak Investasi pada saham preferen PT Anak

17 Beberapa hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan ayat jurnal tersebut di atas adalah :
Bagian PT Induk sebesar 60% atas saham preferen PT Anak dieliminasi terhadap akun investasi saham. Sisa saham preferen dimasukkan dalam kepemilikan nonpengendali Pendapatan dividen PT Induk dari investasinya di saham preferen PT Anak dieliminasi terhadap bagiannya atas dividen diumumkan PT Anak

18 Laba yang dialokasikan ke pemilikan nonpengendali termasuk laba PT Anak yang menjadi hak pemegang saham selain PT Induk. Begitu pula, total kepemilikan minoritas termasuk ekuitas pemegang saham PT Anak yang menjadi hak pemegang saham selain PT Induk

19 Saham Preferen Anak Perusahaan dengan Fitur Khusus
Pada saat saham preferen anak perusahaan yang beredar dikonsolidasi, provisi dari perjanjian saham preferen harus ditelaah untuk menentukan bagian ekuitas pemegang saham anak perusahaan yang harus dialokasikan ke hak saham preferen.

20 Provisi dividen kumulatif memberikan tingkatan perlindungan tertentu untuk pemegang saham preferen dengan mengharuskan perusahaan untuk membayar dividen saham preferen periode sekarang dan dividen periode sebelumnya yang belum dibayar sebelum perusahaan dapat membagikan dividen untuk pemegang saham biasa. Jika anak perusahaan mempunyai saham preferen yang beredar, laba sejumlah dividen preferen tahun berjalan harus dialokasikan ke hak saham preferen dalam konsolidasi, baik ada pengumuman pembagian dividen maupun tidak.

21 Subsidiary Preferred Stock Outstanding
Jika terdapat dividen belum dibagikan atas saham preferen kumulatif anak perusahaan, harus ada pengakuan dalam konsolidasi atas klaim pemegang saham preferen dengan mengalokasikan saldo laba sejumlah dividen yang belum dibayarkan tersebut ke hak saham preferen Tidak diperlukan prosedur konsolidasi khusus sehubungan dengan dividen yang belum dibayarkan atas saham preferen non-kumulatif anak perusahaan.

22 Subsidiary Preferred Stock Outstanding
Fitur partisipasi saham preferen memungkinkan pemegang saham preferen untuk menerima pembagian laba yang lebih besar dari tarif dividen dasar saham preferen. Walaupun beberapa saham preferen mempunyai fitur partisipasi, terdapat berbagai jenis perjanjian partisipasi. Setelah tingkatan partisipasi ditentukan, bagian laba dari aset bersih anak perusahaan yang sesuai dialokasikan ke hak saham preferen dalam laporan keuangan konsolidasi

23 Subsidiary Preferred Stock Outstanding
Banyak saham preferen yang dapat ditarik, ketika harga penarikannya sering lebih tinggi dari nilai nominalnya. Jumlah yang dibayarkan untuk menarik saham preferen anak perusahaan yang dapat ditarik berdasarkan perjanjian saham preferen dipandang sebagai klaim pemegang saham preferen atas aset bersih anak perusahaan dan ekuitas pemegang saham anak perusahaan sejumlah tersebut dialokasikan ke hak saham preferen dalam penyusunan neraca konsolidasi.

24 PT Anak menerbitkan 12% saham preferen dengan nilai nominal Rp. 100
PT Anak menerbitkan 12% saham preferen dengan nilai nominal Rp pada tanggal 1 Januari 20x0 dan saham tersebut mempunyai fitur kumulatif, non-partisipasi dan dapat diatrik pada harga 105. Tidak ada dividen yang diumumkan untuk saham preferen selama tahun 20x0. Pada tanggal 31 Desember 20x0, PT Induk membeli 80% saham biasa PT Anak seharga Rp dan pada tanggal 1 januari 20x1, PT Induk membeli 60% saham preferen PT Anak seharga Rp

25 Saham Preferen Saham Biasa Saldo Laba Rp Total Ekuitas Pemegang Saham Rp Jumlah yang dialokasikan ke pemegang preferen dalam penyusunan neraca konsolidasi pada tanggal 1 Januari 20x1 dihitung sebagai berikut Nilai Nominal Saham Preferen PT Anak Premi harga penarikan Dividen tertunggak (tidak diumumkan) tahun 20x0 Rp Total hak Saham preferen, 1 Januari 20x1 Rp

26 Total hak Saham preferen, 1 Januari 20x1 Rp.283.000.000
Jumlah ini dialokasikan antara PT Induk dan pemegang saham nonpengendali dengan perhitungan berikut : Bagian PT Induk atas hak saham preferen (Rp x 0,60) Bagian pemegang saham nonpengendali atas hak saham preferen(Rp x 0,40) Rp Total hak Saham preferen, 1 januari 20x1 Rp Karena hak asaham preferen lebih besar dari nilai nominal saham preferen sebesar Rp bagian saldo laba PT Anak yang menjadi hak pemegang saham biasa dikurangi oleh jumlah tersebut. Karena itu total klaim aset bersih pemegang saham PT Anak sebagai berikut Saham Biasa Saldo Laba (Rp – Rp ) Rp Total hak Saham preferen, 1 Januari 20x1 Rp

27 Hak saham biasa PT Anak:dialokasikan di antara PT Induk dan pemegang saham nonpengendali dengan perhitungan sebagai berikut Bagian PT Induk atas hak saham biasa (Rp x 0,80) Bagian pemegang saham nonpengendali atas hak saham biasa (Rp x 0,20) Rp Total hak Saham biasa, 1 januari 20x1 Rp

28 Ayat jurnal eliminasi Saham Biasa – PT Anak Saldo Laba Diferensial
Investasi pada saham biasa PT Anak Kepemilikan nonpengendali (mengeliminasi invesatasi saham biasa) Rp = Rp.100 juta – Rp.17 juta Rp.13,6 juta = Rp.240 juta – Rp.283 juta x 0,80) Rp = Rp x 0,2 Saham preferen -PT Anak Saldo laba-1 januari Investasi pada saham preferen PT Anak Tambahan modal disetor (mengeliminasi invesatasi saham preferen) Rp = Rp.117 juta – Rp.100 juta Rp.9,2 juta = (Rp.117 jutax0,6) – Rp.61 juta Rp = Rp x 0,4

29 Total kepemilikan nonpengendali pada tanggal 1 januari 20x1 terdiri atas kepemilikan saham preferen dan saham biasa sebagai berikut Kepemilikan saham preferen (RP x 0,40) Kepemilikan saham biasa (Rp x 0,20) Rp Total kepemilikan nonpengendali, 1 januari 20x1 Rp Selisih antara biaya perolehan investasi PT Induk atas saham preferen PT Anak dan klaim mendasar atas aset bersih PT Anak dihitung sebagai berikut Klaim atas aset bersih (RP x 0,60) Biaya perolehan investasi saham preferen Rp ( ) Selisih Rp

30 Perubahan pada kepemilikan Induk Perusahaan
Pada bab-bab sebelumnya, kepemilikan induk perusahaan dianggap selalu tetap antar waktu, tetapi dalam kenyataannya tingkat kepemilikan sering berubah-ubah. Perubahan dalam tingkat kepemilikan dapat diakibatkan oleh tindakan induk perusahaan atau anak perusahaan.

31 Perubahan dalam kepemilikan Induk Perusahaan
Induk perusahaan dapat mengubah rasio kepemilikannya dengan membeli atau menjual saham anak perusahaan melalui transaksi dengan perusahaan yang tidak berafiliasi Anak perusahaan dapat menyebabkan persentase kepemilikan anak perusahaan berubah dengan menjual tambahan saham atau membeli kembali dari pihak yang tidak berafiliasi atau dengan melakukan transaksi saham dengan induk perusahaan (jika anak perusahaan tidak dimiliki penuh)

32 Pembelian saham tambahan oleh Induk Perusahaan dari Non-afiliasi
Induk perusahaan dapat membeli saham anak perusahaan pada beberapa titik waktu yang berbeda. Pada saat penyusunan laporan keuangan konsolidasi, biaya perolehan setiap pembelian saham dibandingkan dengan nilai buku saham pada tanggal pembelian dan perbedaannya diperlakukan sebagai bagian dari differensial pembelian yang akan dialokasikan.

33 Contoh : pengaruh tambahan dari pembelian bertahap saham anak perusahaan dalam proses konsolidasi sbb : Periode Laba bersih Dividen Nilai buku akhir 2000 Rp Rp 2001 Rp 2002

34 PT Induk membeli 80% kepemilikan di PT Anak dalam beberapa pembelian sbb :
Tanggal pembelian Persentase kepemilikan yang dibeli Biaya perolehan Nilai Buku Diferensial 1 Jan 2000 20 Rp. 56 juta Rp. 52 juta Rp. 4 juta 31 Des 2000 10 35 juta 30 juta 5 juta 1 jan 2002 50 185 juta 160 juta 25 juta 80 Rp.276 juta Rp.242 juta Rp. 34 juta

35 Akun investasi dalam pembukuan PT Induk terdiri dari jumlah-jumlah sbb
2000 Pembelian saham 1 jan Laba metode ekuitas (Rp.40 jt x 0,2) Pembelian saham 31 des Saldo akun investasi 31 des Rp Rp 2001 Laba metode ekuitas (Rp.50 jt x 0,3) Penerimaan dividen (Rp.,30 jt x 0,3) Rp ( ) Rp 2002 Laba metode ekuitas (Rp.75 jt x 0,8) Penerimaan dividen (Rp.40 jt x 0,8) Rp ( ) Rp

36 Jurnal eliminasi Pendapatan dari Anak Perusahaan Dividen diumumkan
Investasi pada saham PT Anak Pendapatan untuk kepemilikana non-pengendali Kepemilikan nonpengendali Saham biasa-PT Anak Saldo laba 1 januari Tanah

37 Induk Perusahaan membeli Saham Tambahan nonafiliasi
Jika pembelian saham tambahan tersebut terjadi pada pertengahan periode, ayat jurnal eliminasi diubah, sehingga laba bersih konsolidasi hanya memasukkan laba yang menjadi hak induk perusahaan untuk bagian periode saat induk perusahaan memiliki tambahan saham tersebut Prosedur konsolidasi untuk akuisisi interim akan diilustrasikan pada bab 10.

38 Parent’s Sale of Subsidiary Shares to Nonaffiliate
Keuntungan atau kerugian dan dicatat dalam pembukuan penjual Pertanyaan akan timbul, jika saham yang dijual tersebut adalah saham anak perusahaan dan anak perusahaan tersebut masih tetap memenuhi syarat untuk dikonsolidasi. Pada saat induk perusahaan menjual sebagian saham anak perusahaan, tetapi masih memiliki hak kendali, persoalannya adalah apakah keuntungan atau kerugian dari penjualan saham tersebut akan dibawa ke dalam laporan laba rugi konsolidasi atau dieliminasi dalam konsolidasi

39 Parent’s Sale of Subsidiary Shares to Nonaffiliate
Pengakuan keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi konsolidasi atas penjualan saham anak perusahaan dan induk perusahaan tetap mengkonsolidasi anak perusahaan tersebut terlihat tidak konsisten dengan konsep entitas ekonomi tunggal. Dari sudut pandang konsolidasi, saham anak perusahaan adalah bagian dari kepemilikan nonpengendali yang beredar pada saat saham tersebut dijual ke non-afiliasi.

40 Contoh Pada tanggal 31 Des 2000 PT Anak memiliki saham biasa beredar dengan total nilai nominal Rp.200 juta dan saldo laba Rp.100 juta. Pada tgl. Tersebut, PT Induk mengakuisisi 80% kepemilikan di PT Anak dengan membeli saham biasa dengan nilai nominal Rp pada nilai bukunya sebesar Rp.240 juta (Rp.300 juta x 0,80). PT Anak melaporkan laba bersih Rp.50 juta pada tahun 2001 dan membayar dividen sebesar Rp.30 juta. Pada tgl. 1 Januari 2002 PT Induk menjual lembar saham biasa PT Anak ke non-afiliasi seharga Rp.19 juta.

41 Penjualan ini menyebabkan kepemilikan PT Induk di PT Anak menjadi 75% ( : ). Pada tanggal penjualan, PT Anak mempunyai total ekuitas pemegang saham sebesar Rp.320 juta, terdiri atas saham biasa sebesar Rp.200 juta dan saldo laba sebesar Rp.120 juta

42 PT Induk mencatat penjualan saham PT Anak dengan ayat jurnal sbb :
Nilai tercatat investasi PT induk di PT Anak menggunakan metode ekuitas pada tgl. Penjualan mencerminkan bagian PT Induk atas laba bersih dan dividen PT Anak tahun 2001 sbb Biaya perolehan investasi 31 Desember 2000 Bagian PT Induk atas laba bersih PT Anak tahun 2001 (Rp.50 juta x 0,80) Bagian PT Induk atas dividen PT Anak tahun 2001 (Rp.30 juta x 0,80) Rp ( ) Saldo investasi 1 Januari Rp PT Induk mencatat penjualan saham PT Anak dengan ayat jurnal sbb : 1 Januari 2002 Kas Investasi pada saham PT Anak Keuntungan penjualan investasi Mencatat penjualan investasi

43 Jurnal eliminasi Keuntungan penjualan investasi Tambahan modal disetor
Mengeliminasi keuntungan dari transaksi saham anak perusahaan Pendapatan dari Anak Perusahaan Deviden diumumkan Investasi pada saham PT Anak Mengeliminasi pendapatan dari nak perush Rp = Rp x 0,75 Rp = Rp x 0,75 Rp = Rp – Rp.30 juta) Pendapatan untuk kepemilikan nonpengendali Dividen diumumkan Kepemilikan nonpengendali Mengalokasikan lab ke kepemilikan nonpengendali Rp = Rp x 0,25 Rp = Rp x 0,25 00Rp = Rp Rp.10 juta

44 Investasi pada saham PT Anak
Saham biasa _ PT Anak Saldo laba, 1 januari Investasi pada saham bisa PT Anak Kepemilikan nonpengendali Mengeliminasi investasi pada saham biasa Anak Rp =Rp x 0,75 Rp = Rp x 0,25 Investasi pada saham PT Anak Biaya perolehan awal Akrual ekuitas th 2001 ( x 0,80) Dividen tahun 2001 ( x 0,80) Saldo 31 des 2001 Penjualan lb shm ( x 1/16) Akrual ekuitas th 2002 ( x0,75) Dividen th 2002 ( x 0,75) Saldo 31 Des 2002

45 Konsolidasi setelah tahun 2002
Saldo laba, 1 Januari Tambahan modal disetor Mengeliminasi pengaruh keuntungan dari transaksi yang melibatkan saham anak perusahaan

46 Penjualan Saham Tambahan Anak Perusahaan ke Nonafiliasi
Jika pengakuan keuntungan penjualan saham dianggap sesuai untuk dimasukkan ke dalam laporan keuangan konsolidasi, maka tidak diperlukan penyesuaian dalm penyusunan laporan keuangan konsolidasi tanggal 31 Des atau pada periode-periode setelahnya. Dilain pihak, tidak memasukkan keuntungan ke dalam laporan laba rugi lebih konsisten dengan pandangan entitas ekonomi tunggal

47 Subsidiary’s Sale of Additional Shares to Nonaffiliate
Pada saat anak perusahaan menjual saham baru ke pihak-pihak di luar entitas ekonomi, maka perusahaan konsolidasi akanmendapat tambahan dana. Penjualan saham ke pihak nonafiliasi meningkatkan jumlah saham anak perusahaan yang beredar, sehingga akan mengurangi prosentase kepemilikan yang dimiliki oleh induk perusahaan

48 Subsidiary’s Sale of Additional Shares to Nonaffiliate
Pada saat bersamaan, jumlah yang dialokasikan ke pemilikan nonpengendali dalam laporan keuangan konsolidasi meningkat. Jumlah kepemilikan pengendali dan nonpengendali yang dihasilkan karen adanya transaksi tersebut dipengaruhi oleh dua faktor yaitu : Jumlah saham yang dijual ke nonafiliasi. Harga jual saham tersebut ke nonafiliasi

49 Subsidiary’s Sale of Additional Shares to Parent
Penjualan saham tambahan langsung dari nak perusahaan yang tidak dimiliki seluruhnya ke induk perusahaan akan meningkatkan persentase kepemilikan induk perusahaan. Jika penjualan terjadi pada harga sama dengan niali buku saham yang ada, peningkatan dalam akun investasi induk perusahaan sama dengan peningkatan dalam ekuitas pemegang saham anak perusahaan. Nilai buku bersih yang dialokasikan ke kepemilikan minoritas tidak mengalami perubahan

50 Subsidiary’s Sale of Additional Shares to Parent
Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi, ayat jurnal eliminasi yang normal didasarkan pada persentase kepemilikan induk perusahaan yang baru

51 Subsidiary’s Sale of Additional Shares to Parent
Pada saat induk perusahaan membeli saham langsung dari anak perusahaan denga jumlah yang lebih besar dari nilai buku sham anak perusahaan yang beredar, diferensial diukur sebagai perbedaan antara harga yang dibayarkan dan peningkata total nilai buku semua saham yang dimiliki induk perusahaan Peningkatan nilai buku tersebut termasuk jumlah yang dialokasikan untuk saham yang baru dibeli dari anak perusahaan dan peningkatan atau penurunan nilai buku saham yang sebelumnya dimiliki induk perusahaan.

52 Subsidiary’s Sale of Additional Shares to Parent
Setelah jumlah diferensial ditentukan, perlakuannya dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi samadengan diferensial yang timbul atas pembelian saham dari nonafiliasi. Akantetapi, karena dalam kasus ini induk perusahaan dapat mempengaruhi harga beli saham, maka jumlah diferensial dapat mempunyai atau tidak mempunyai kaitan dengan perubahan dalam nilai aset atau kewajiban yang dapat diidentifikasi dan harus ditelaah secara hati-hati untuk menentukan bagaimanandiferensial tersebut dialokasikan.

53 Subsidiary’s Purchases of Shares from Nonaffiliate
Kadangkala, anak perusahaan membeli saham diperoleh kembali dari pemegang saham nonpengendali. Pemegang saham nonpengendali sering menyadari bahwa mereka hanya memiliki sedikit kesempatan untuk memberikan input untu aktivitas dan operasi anak perusahaan dan sering bersedia untuk menjual sahamnya. Induk perusahaan dapat lebih memilih untuk tidak memedulikan pemegang saham lain dan dapat memerintahkan anak perusahaan untuk membeli kembali saham nonpengendali yang tersedia.

54 Subsidiary’s Purchases of Shares from Nonaffiliate
Walaupun induk perusahaan bukan pihak yang terlibat langsung pada saat anak perushaan membeli saham diperoleh kembali dari pemegang saham nonpengendali, ekuitas induk perusahaan atas aset bersih anak perusahaan dapat mengalami perubahan karena adanya transaksi tersebut. Jika hal ini terjadi, jumlah perubahan tersebut harus diakui dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi.

55 Subsidiary’s Purchases of Shares from Parent
Anak perusahaan dapat mengurangi jumlah saham beredar dengan pembelian saham dari induk perusahaan maupun dari pemegang saham nonpengendali. Dalam praktiknya, pembelian saham dari induk perusahaan yang terjadi. Induk perusahaan biasanya mengurangi kepemilikannya di anak perusahaan dengan menjual sebagian kepemilikannya ke nonafiliasi untuk mendapatkan dana tambahan.

56 Subsidiary’s Purchases of Shares from Parent
Pada saat anak perusahaan mengakuisisi kembali sebagian sahamnya dari induk perusahaan, induk perusahaan mencatat keuntungan atau kerugian sebesar selisish antara harga jual dan perubahan dalam nilai tercatat investasinya. Timbul pertanyaan apakah transaksi antara induk perusahaan dan anak perusahaannya tersebut dapat dianggap transaksi yang wajar; akibatnya, pelaporan keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi induk peruswahaan menjadi dipertanyakan

57 Subsidiary’s Purchases of Shares from Parent
Dari sudut pandang konsolidasi, pada saat anak perusahaan mengakuisisi kembali sahamnya dari anak perusahaan, transaksi tersebut merupakan transfer internal dan tidak menimbulkan keuntungan atau kerugian.

58 Struktur kepemilikan kompleks
Standar yang berlaku mengharuskan penyusunan laporan keuangan konsolidasi jika satu perusahaan mempunyai pengendalian langsung atau tidak langsung atas perusahaan lain. Pembahasan sampai tiik ini hanya berfokus pada hubungan induk dan anak perusahaan yang sederhana dan langsung Akan tetapi, banyak perusahaan yang mempunyai skema organisasi yang jauh lebih kompleks.

59 Kepemilikan langsung (direct ownership)
Induk perusahaan mempunyai kepemilikan pengendali pada setiap anak perusahaan Perusahaan A B C

60 Kepemilikan Bertingkat (multilevel ownership)
Induk perusahaan hanya mempunyai pengendalian tidak langsung (indirect control) atas perusahaan yang dikendalikan oleh anak perusahaan Perusahaan A B C

61 Kepemilikan Timbal Balik (reciprocal owneship atau mutual holding)
Induk perusahaan memiliki mayoritas saham biasa anak perusahaan dan anak perusahaan memiliki sebagian saham biasa induk perusahaan. Jika kepemilikan timbal balik tidak diperhitungkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi, maka sebagian dari jumlah yang dilaporkan akan dinyatakan terlalu tinggi Perusahaan A B

62 Kepemilikan dan pengendalian bertingkat
Dalam banyak kasus, perusahaan mendirikan tingkatan perusahaan yang bertingkat untuk menjalankan operasi yang terdiversifikasi. Contoh, sebuah perusahaan dapat memiliki beberapa anak perusahaan, salah satu diantaranya adalah perusahaan ritel. Anak perusahaan ritel tersebut pada akhirnya dapat memiliki anak perusahaan keuangan, anak perusahaan real estate, anak perusahaan asuransi dan mungkin beberapa anak perusahaan lain

63 Multilevel Ownership and Control
Hal ini berarti pada saat penyusunan laporan keuangan konsolidasi, laporan keuangan konsolidasi tersebut termasuk perusahaan-perusahaan dimana induk perusahaan hanya memiliki investasi tidak langsung, bersama-sama dengan perusahaan-perusahaan di mana induk perusahaan yang memiliki kepemilikan langsung

64 Multilevel Ownership and Control
Kompleksitas proses konsolidasi meningkat seiring dengan penambahan tingkatan kepemilikan. Jumlah laba dan aset bersih yang dialokasikan ke pemegang saham nonpengendali, dan jumlah keuntungan dan kerugian belum direalisasi yang harus dieliminasi harus ditentukan untuk setiap tingkat kepemilikan

65 Multilevel Ownership and Control
Jika terdapat beberapa tingkat kepemilikan, langkah pertama adalah mengkonsolidasi anak perusahaan yang paling bawah, atau paling jauh dengan perusahaan di tingkat berikutnya. Urutan ini terus berlanjut sepanjang struktur kepemilikan sampai anak perusahaan yang langsung dimiliki oleh induk perusahaan. Laba dialokasikan antara pemegang saham pengendali dan nonpengendali dari perusahaan pada setiap tingkatan

66 Contoh PT Induk membeli 80% saham biasa PT Anak pd tgl 31 Des 2000, pd nilai bukunya Rp.240 juta PT Anak membeli 90% saham biasa PT Bahtera pada tgl 1 Jan 2001, pada nilai bukunya Rp.162Juta. Pada tanggal akuisisi, PT Bahtera mempunyai saham biasa Rp.100Juta dan saldo laba Rp.80 juta Selama tahun 2001, PT Bahtera melaporkan laba bersih sebesar Rp.10 juta dan umumkan dividen sebesar Rp.8 juta. PT Anak melaporkan laba operasi terpisah Rp. 50 juta dan umumkan dividen Rp.30 juta

67 I A B KNP 31/12/2000 80% 1/1/2001 90% 10% 20%

68 Kepemilikan non pengendali
PT Induk PT Anak PT Bahtera Kepemilikan non pengendali Laba operasi Laba dari : Laba bersih Laba Operasi PT Induk PT Anak PT Bahtera Total laba terpisah Kepemilikan nonpengendali pada PT Bahtera ( x 0,10) PT Anak ( x 0,20) Total kepemilikan nonpengendali ( ) Laba bersih konsolidasi

69 Jurnal eliminasi Pendapatan dari PT Bahtera dividen diumumkan
Investasi pada saham PT Bahtera Mengeliminasi pendapatan shm PT Bahtera Pendapatan untuk kepemilikan nonpeng kepemilikan nonpengendali Mengeliminasi lab ke kepemilikan nonpengendali PT Bahtera Saham biasa-PT Bahtera Saldo laba, 1 januari Investasi pada saham biasa PT Bahtera Kepemilkan nonpengendali Mengeliminasi investasi pada saham biasa PT Bahtera

70 Jurnal eliminasi Pendapatan dari PT Anak dividen diumumkan
Investasi pada saham PT Anak Mengeliminasi pendapatan shm PT Anak Pendapatan untuk kepemilikan nonpeng kepemilikan nonpengendali Mengeliminasi lab ke kepemilikan nonpengendali PT Anak Saham biasa-PT Anak Saldo laba, 1 januari Investasi pada saham biasa PT Anak Kepemilkan nonpengendali Mengeliminasi investasi pada saham biasa PT Anak

71 Kepemilikan non pengendali
PT Induk PT Anak PT Bahtera Kepemilikan non pengendali Laba operasi Laba belum direalisasi ( ) ( ) ( ) Laba operasi direalisasi Laba dari : Laba bersih

72 Dividen Saham Anak Perusahaan
Utang dividen anak perusahaan dalam bentuk saham anak perusahaan memerlukan sedikit perubahan dalam ayat jurnal eliminasi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi. Karena dividen saham diterbitkan secara proporsional untuk semua pemegang saham biasa, kepemilikan relatif dari pemegang saham pengendali dan nonpengendali tetap tidak berubah.

73 Subsidiary Stock Dividends
Nilai tercatat investasi pada pembukuan induk perusahaan juga tidak terpengaruh oleh dividen saham. Di lain pihak, akun ekuitas pemegang saham dari anak perusahaan mengalami perubahan, walaupun total ekuitas pemegang saham tidak berubah. Dividen saham mencerminkan kapitalisasi permanen dari saldo laba, sehingga saldo laba menjadi berkurang dan saham biasa, dan mungkin juga tambahan modal disetor bertambah.

74 Subsidiary Stock Dividends
Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi untuk periode pengumuman dividen saham oleh anak perusahaan, pengumuman dividen saham harus dieliminasi bersama-sama dengan peningkatan saham biasa dan peningkatan tambahan modal disetor Pengumuman saham dividen tidak muncul dalam laporan saldo laba konsolidasi karena hanya dividen induk perusahaan yang dianggap sebagai dividen entitas konsolidasi.

75 Ditahun-tahun berikutnya, saldo akun ekuitas pemegang saham anak perusahaan dieliminasi dengan cara yang biasa. Perhatikan dividen saham tidak mengubah total ekuitas pemegang saham, yang terjadi hanya perubahan dalam saldo masing-masing akun di dalam ekuitas pemegang saham. Oleh karena itu, saldo penuh dari semua akun ekuitas pemegang saham anak perusahaan harus dieliminasi dalam konsolidasi, sebagimana prosedur yang biasa, walaupun telah terjadi pergeseran jumlah dari satu akun ke akun yang lain.

76 PT Anak mengumumkan 25% dividen saham untuk tahun 2001 atas saham biasa senilai Rp dan memutuskan untuk mengapitalisasi nilai nominal dari saham tersebut. PT Anak mencatat dividen saham tersebut dengan ayat jurnal berikut: Dividen saham diumumkan Saham biasa Mencatat 25% dividen saham biasa Rp x 0,25

77 Pada saat penyusunan laporan keuangan konsolidasi pada akhir tahun 2001, ayat jurnal eliminasi yang biasa dimasukkan dalam kertas kerja. Jika anak perusahaan telah mengumumkan dividen saham, ayat jurnal untuk mengeliminasi akun investasi dan saldo ekuitas pemegang saham anak perusahaan pada awal periode akan menjadi sbb : Saham biasa-PT Anak Saldo laba-1 januari Investasi pada saham PT Anak Kepemilikan nonpengendali Mengeliminasi saldo investasi awal

78 Dengan adanya pengumuman dividen saham oleh anak perusahaan, semua ayat jurnal eliminasi sama kecuali ayat jurnal eliminasi investasi. Saham biasa-PT Anak Saldo laba-1 januari Investasi pada saham PT Anak Kepemilikan nonpengendali Dividen saham diumumkan Mengeliminasi saldo investasi awal Rp.250 juta = Rp.200 juta + Rp.50 juta Rp.50 juta = Rp.200 juta x 0,25

79 Pengaruh terhadap periode-periode berikutnya
Pada akhir tahun 2001, pengumuman dividen saham telah ditutup dan menjadi akun saldo laba anak perusahaan, serta tidak muncul secara terpisah dalam laporan keuangan pada periode-periode berikutnya. Dividen saham mengakibatkan saldo saham biasa lebih tinggi Rp. 50 juta dan saldo laba lebih rendah Rp.50 juta pada pembukuan anak perusahaan dibandingkan jika tidak ada dividen saham. Ayat jurnal eliminasi investasi dalam kertas kerja konsolidasi harus mencerminkan perubahan saldo tersebut

80 Saham biasa-PT Anak Saldo laba-1 januari Investasi pada saham PT Anak Kepemilikan nonpengendali Mengeliminasi saldo investasi awal Jika PT Anak mengumumkan dividen saham salam tahun 2001, maka ayat jurnal eliminasi adalah sebagai berikut : Saham biasa-PT Anak Saldo laba-1 januari Investasi pada saham PT Anak Kepemilikan nonpengendali Mengeliminasi saldo investasi awal

81 Chapter 9 End of Chapter


Download ppt "Isu Kepemilikan Konsolidasi"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google