Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

BIO STATISTIKA JURUSAN BIOLOGI

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "BIO STATISTIKA JURUSAN BIOLOGI"— Transcript presentasi:

1 BIO STATISTIKA JURUSAN BIOLOGI
KULIAH 4: 15 SEPTEMBER2014 BIO STATISTIKA JURUSAN BIOLOGI

2 BAB II. METODE PENGAMBILAN SAMPEL

3 2.3 Penentuan Ukuran Sampel
Ukuran sampel yang akan diteliti, harus memperhatikan kondisi populasi yang ada, mulai dari faktor jumlah populasi, keberadaan populasi dan kemampuan populasi untuk dijadikan sampel. Sudjana : Sampel minimal adalah 30 orang Jumlah sampel yang baik adalah 10% dari populasi Tidak ada aturan yang mengharuskan tentang ukuran sampel, asalkan sampel sudah representatif terhadap populasi. Pengambilan sampel seadanya akan memberikan hasil yang tidak valid dan tidak dapat mewakili populasi.

4 2.4. Metode Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel/sampling merupakan metode atau studi yang dilakukan secara rinci terhadap sejumlah informasi yang relative kecil (sampel) yang diambil dari suatu kelompok besar (populasi). Metode pengambilan sampel dibagi dua, yaitu: Random Sampling Non Random Sampling

5 Metode Pengambilan Sampel …
Random Sampling Adalah metode sampling yang setiap anggota populasinya memiliki peluang tertentu dan bukan nol untuk terpilih sebagai sampel, peluangnya dapat sama atau tidak sama dengan anggota populasi lainnya. Beberapa Random Sampling: 1. Pengambilan sampel acak sederhana (simple random sampling) 2. Pengambilan sampel acak stratifikasi (stratified random sampling) 3. Pengambilan sampel acak bertahap (multistage random sampling) 4. Pengambilan sampel acak sistematik (systematic random sampling) 5. Pengambilan sampel acak kelompok (cluster random sampling) 6. Probablity Proportionate to Size (PPS)

6 Pengambilan sampel acak sederhana (simple random sampling)
Metode Pengambilan Sampel … Pengambilan sampel acak sederhana (simple random sampling) Ialah pengambilan sampel sedemikian rupa sehingga setiap unit dasar (individu) mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel. Misalnya : Populasi terdiri dari 10 orang yang bernama A, B,C,D,E,F,G,H,I,J. Jika dari 10 populasi akan diambil 2 sampel, maka peluang setiap populasi adalah sama, artinya peluang A terambil sebanyak 9 kali. AB, AC, AD, dst…

7 2. Pengambilan sampel acak stratifikasi (stratified random sampling)
Metode Pengambilan Sampel … 2. Pengambilan sampel acak stratifikasi (stratified random sampling) Ialah pengambilan sampel dilakukan dengan membagi populasi menjadi beberapa strata atau tingkatan, dimana sampel dalam setiap strata/tingkatan tersebut harus bersifat homogeny, dan antar strata bersifat heterogen Misalnya : Studi tentang prestasi kerja bidan pada puskesmas A. Jumlah bidan di Puskesmas A sebanyak 9 orang. 9 orang ini dikelompokkan menjadi 3 kelompok berdasarkan prestasinya tahun lalu. Anggota setiap kelompok berdasarkan tingkatan prestasinya. Berarti ada 3 strata terbentuk, dimana setiap sample dalam strata sifatnya sama/homogeny, tetapi strata 1 dengan 2, 3 saling berbeda. Sampel yang diambil adalah 1 orang dari setiap kelompok, jadi sisa 3 sampel yang akan diuji.

8 3. Pengambilan sampel acak bertahap (multistage random sampling)
Metode Pengambilan Sampel … 3. Pengambilan sampel acak bertahap (multistage random sampling) Ialah pengambilan sampel yang dilakukan secara acak pada populasi yang dibagi dalam beberapa fraksi kemudian diambil sampelnya. Setelah itu, sampel fraksi dibagi lagi dalam beberapa fraksi yang lebih kecl, kemudian diambil sampelnya. Unit sampel pertama disebut Primary Sampling Unit (PSU) Misalnya : Penelitian terhadap pendapat masyarakat tentang pelayanan bidan di Kota ‘A’. Populasi adalah masyarakat Kota ‘A’. Kota dibagi atas kelurahan (PSU), dan dari kelurahan diperoleh sampel. Kemudian sampel kelurahan dibagi menjadi RW, dan diambil sampelnya. Sampel RW dibagi menjadi RT, dan diambil sampelnya. Sampel RT yang merupakan penduduk dewasa, itulah yang menjadi sampel sasaran penelitian.

9 4. Pengambilan sampel acak sistematik (systematic random sampling)
Metode Pengambilan Sampel … 4. Pengambilan sampel acak sistematik (systematic random sampling) Ialah pengambilan sampel acak yang dilakukan secara berurutan dengan interval tertentu. Biasanya interval ditentukan dengan membagi jumlah populasi dengan jumlah sampel yang diinginkan. Misalnya : Penelitian tentang pola distribusi penyakit DBD di RS Wahidin Sudirohusodo selama tahun 2009. Populasi adalah kartu penderita DBD di RS. Wahidin selama tahun Andaikan jumlah kartu ada 500 kartu. Jumlah sampel yang diinginkan adalah 10% atau 50 kartu dengan interval 10. Sampel pertama terletak pada nomor urut 1 – 10 dan pengambilan sampelnya dapat dilakukan secara acak saja.

10 5. Pengambilan sampel acak kelompok (cluster random sampling)
Metode Pengambilan Sampel … 5. Pengambilan sampel acak kelompok (cluster random sampling) Ialah pengambilan sampel dari populasi yang dibagi menjadi kelompok untuk dijadikan sebagai sampel. Misalnya : Penelitian tentang PASIEN penyakit DBD di Makassar selama tahun 2009. Populasi adalah PASIEN penderita DBD di Makassar selama tahun Sampel ditentukan di RS. Wahidin dan Akademis kemudian diambil sampel.

11 6. Probablity Proportionate to Size
Metode Pengambilan Sampel … 6. Probablity Proportionate to Size (PPS) Ialah pengambilan sampel yang merupakan variasi dari PSU (Primary Sample Unit) dengan metode pengambilan sampel lain yang dilakukan secara proporsional. Proporsional disini dimaksudkan adalah proporsi sampel dari ukuran populasi. Misalnya: Jumlah populasi , dan kita ingin membuat panjang kelas sebanyak 10, berarti panjang kelas = /10 = Berarti jumlah sampel setiap interval adalah yang diambil dari setiap desa.

12 Metode Pengambilan Sampel …
Non Random Sampling Adalah probabilitas setiap sampel tidak diketahui dan sangat subjektifitas dalam pemilihan sampel. Beberapa Random Sampling: 1. Pengambilan sampel seadanya (Accidental Sampling) 2. Pengambilan sampel berjatah (quota sampling) 3. Pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan (purposive sampling)

13 Pengambilan sampel seadanya (Accidental Sampling)
Metode Pengambilan Sampel … Pengambilan sampel seadanya (Accidental Sampling) Ialah pengambilan sampel yang dilakukan subjektif oleh peneliti, tergantung keinginan peneliti tanpa pertimbangan apapun, hanya karena factor kemudahan biasanya yang diperhitungkan. Metode ini sangat jarang bahkan tidak lagi dipergunakan dalam penelitian kesehatan. MIsalnya: Penelitian tentang pendapat responden tentang kebiasaan merokok. Maka si peneliti mengambil data dimana pun, misalnya di pinggir jalan, di survey, dan jumlah responden tergantung si peneliti, kalau dirasa cukup, maka penelitian berhenti.

14 2. Pengambilan sampel berjatah
Metode Pengambilan Sampel … 2. Pengambilan sampel berjatah (quota sampling) Ialah pengambilan sampel yang dilakukan berdasarkan jatah yaitu jumlah dan criteria yang sudah ditentukan. Misalnya : Penelitian tentang tingkat pendidikan masyarakat. Sudah ditentukan jumlah sampel 100, 50 pria dan 50 wanita.

15 3. Pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan
Metode Pengambilan Sampel … 3. Pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan (purposive sampling) Ialah pengambilan sampel yang dilakukan dengan pertimbangan berdasarkan pertimbangan dari pengalaman berbagai pihak. Misalnya : Penelitian tentang keberhasilan sebuah program bantuan pada suatu kecamatan. Sampelnya dari beberapa desa. Untuk menjadikan sampel untuk semua warga desa tersebut sangat susah, maka dipilihlah orang-orang yang dianggap berpengalaman dan jawabannya dapat mewakili semuanya.

16 Penutup Materi Berikutnya : Bab III. Penyajian Data


Download ppt "BIO STATISTIKA JURUSAN BIOLOGI"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google