Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Definisi dan Klasifikasi Usahatani

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Definisi dan Klasifikasi Usahatani"— Transcript presentasi:

1 Definisi dan Klasifikasi Usahatani
5 Definisi dan Klasifikasi Usahatani

2 QUESTIONS Menurut Anda, Apa definisi dari Pertanian?
Apa yang Anda ketahui tentang Usaha Tani?

3 Definisi Pertanian A.T Mosher (1968;19) mengartikan, pertanian adalah sejenis proses produksi khas yang didasarkan atas proses pertumbuhan tanaman dan hewan. Kegiatan-kegiatan produksi didalam setiap usaha tani merupakan suatu bagian usaha, dimana biaya dan penerimaan adalah penting. Tumbuhan merupakan pabrik pertanian yang primer. Ia mengambil gas karbondioksida dari udara melalui daunnya. Diambilnya air dan hara kimia dari dalam tanah melalui akarnya. Dari bahan-bahan ini, dengan menggunakan sinar matahari, ia membuat biji, buah, serat dan minyak yang dapat digunakan oleh manusia..

4 DEFINISI USAHATANI DAN ILMU USAHATANI
Menurut Soekartawi (1995) bahwa ilmu usahatani adalah ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang mengalokasikan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien untuk memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu. Menurut Adiwilaga (1982), ilmu usahatani adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan orang melakukan pertanian dan permasalahan yang ditinjau secara khusus dari kedudukan pengusahanya sendiri atau Ilmu usahatani yaitu menyelidiki cara-cara seorang petani sebagai pengusaha dalam menyusun, mengatur dan menjalankan perusahaan itu. Menurut Mosher (1968) usahatani adalah: suatu tempat atau sebagian dari permukaan bumi di mana pertanian diselenggarakan seorang petani tertentu, apakah ia seorang pemilik, penyakap atau manajer yang digaji himpunan dari sumber-sumber alam yang terdapat pada tempat itu yang diperlukan untuk produksi pertanian seperti tanah dan air, perbaikan- perbaikan yang dilakukan atas tanah itu, sinar matahari, bangunan-bangunan yang didirikan di atas tanah itu dan sebagainya . Menurut Kadarsan (1993), usahatani adalah suatu tempat dimana seseorang atau sekumpulan orang berusaha mengelola unsur-unsur produksi seperti alam, tenaga kerja, modal dan ketrampilan dengan tujuan berproduksi untuk menghasilkan sesuatu di lapangan pertanian.

5 KESIMPULAN Ilmu usahatani adalah ilmu terapan yang membahas atau mempelajari bagaimana menggunakan sumberdaya secara efisien dan efektif pada suatu usaha pertanian agar diperoleh hasil maksimal. Sumber daya itu adalah lahan, tenaga kerja, modal dan manajemen.

6 KAITAN USAHATANI DENGAN AGRIBISNIS
Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai pengadaan saprodi, produksi, pengolahan hasil dan pemasaran dihasilkan usahatani atau hasil olahannya. Lembaga Penunjang : Bank Koperasi Lembaga Pendidikan Angkutan Pasar Pasca Panen dll Distribusi Penyimpanan Pengolahan Usahatani : Skala besar Skala kecil Pangan Sayuran Bunga Perkebunan Ternak Ikan Pengadaan dan Penyaluran Saprodi - Bibit - Benih Pupuk - Pestisida - Obat-obatan Mesin pertanian Bahan bakar Kredit Dll. Tata niaga penunjang: -dalam negeri -luar negeri Diagram Keterkaitan antara Usahatani dengan Agribisnis

7 Tinjauan Usahatani di Indonesia
Bentuk usahatani di Indonesia banyak dipengaruhi oleh hukum adat setempat. Di indonesia dikenal 2 macam hak tanah yaitu yang dimiliki oleh persekutuan hukum dan yang dimiliki oleh perseorangan. Hak-hak tanah ini besar pengaruhnya terhadap bentuk pengelolaan usahatani. Ciri dan sifat usahatani di Indonesia umumnya masih memenuhi kebutuhan keluarga dengan melalui atau tanpa melalui peredaran uang. Polanya berhubungan erat dengan luas tanah yang diusahakan, misalnya petani yang lahannya sempit usahatani campuran biasanya dilakukan tanpa ada batas yang jelas antara komoditi yang diusahakan. Kondisi ini berbeda dengan petani yang berlahan luas, antara cabang ussahatani yang dikelolanya memiliki batas yang jelas sehingga polanya adalah usahatani tidak khusus. Tipe usahatani di Indonesia berbeda menurut keadaan faktor fisik dan faktor ekonomi di daerah.

8 KLASIFIKASI USAHATANI
Klasifikasi Usaha Tani jika ditinjau dari berbagai aspek terdiri dari : - Bentuk Pengelolaan UsahaTani Corak Pengelolaan UsahaTani Pola UsahaTani/Struktur Usaha Tani

9 Bentuk Pengelolaan UsahaTani
Berdasarkan cara penguasaan unsur-unsur produksi dan pengelolaanya usahatani dapat digolongkan dalam tiga macam yaitu: a. Usahatani perseorangan (Individual farm) Usahatani yang unsur-unsur produksinya dimiliki dan dikelola oleh seseorang. Tanah yang dikelola merupakan milik sendiri. Petani yang mengusahakan tanah miliknya sendiri disebut owner cultivation sedangkan petani yang mengusahakan tanah milik rang lain disebut petani penyakap atau penyewa. Tenaga kerja bisa berasal dari dalam keluarga atau dari luar keluarga. Di Indonesia ada bentuk usahatani yang sebagian besar tanaga kerja berasal dari keluarga petani itu sendiri. Usahatani demikian disebut usahatani keluarga (family farm). Usahatani keluarga dipimpin oleh kepala keluarga yang memutuskan segala yang bersangkutan dengan operasi usahatani, tujuan usahatani berhubungan erat dengan kepentingan hidup keluarganya. Oleh karena itu pada sebagian besar usahatani keluarga tidak ada pemisah antara pengeluaran usahatani dengan pengeluaran untuk keperluan hidup keluarganya.

10 Bentuk Pengelolaan UsahaTani
B.Usahatani kolektif ( Collektive farm) Usahatani kolektif adalah bentuk usahatani yang unsur-unsur produksinya dimiliki oleh organisasi kolektif. Unsur produksi tersebut bisa diperoleh dengan cara membeli, menyewa, menyatukan milik perorangan atau dari pemerintah. Tujuan dari kolektivisme adalah untuk meniadakan unsur-unsur produksi milik perseorangan, dengan harapan memperbesar skala usaha sehinga terbuka kemungkinan penggunaan alat pertanian dan tenaga kerja yang lebih efisien daripada dilaksanakan pada usahatani perseorangan. c. Usahatani kooperatif (Cooperative farm) Usahatani koperatif merupakan bentuk peralihan antara usahatani perseorangan dan usahatani kolektif. Pada usahatani ini tidak seluruh unsur-unsur peoduksi dan pengelolaanya dikuasia bersama, sebagian merupakan milik perseorangan. Kerjasama biasanya dalam hal penggabungan modal, pembelian sarana produksi bersama, dan pemasaran hasil produksi.

11 CORAK PENGELOLAAN USAHATANI
a.Usahatani pencukup Kebutuhan keluarga(Subsistence farm) dimana motif Usahatani ditujukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga baik dengan melalui atau tanpa melalui peredaran uang. b. Usahatani komersial (Comercial farm) dimana motif berusahatani didorong oleh keinginan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Menurut Fadholi (1991) untuk membedakan tingkat komersialisasi usahatani dapat dilihat dari orientasi pengambilan keputusan yaitu beroientasi pada masalah, berorientasi pada kebutuhan, rasional dan tidak rasional

12 Perbedaan Antara Usahatani Subsisten dan Komersial
Tujuan; Subsisten memenuhi kebutuhan keluarga dengan atau tanpa melalui peredaran uang, usahatani komersial memperoleh keuntungan setinggi-tingginya. Alat yang digunakan; subsisten uang dan kerja keluarga, sedangkan komersial adalah uang. Pengelolaan; subsisten bersifat apa adanya, sederhana, usahatani komersial dikelola secara efisien dan profesional (bisnis). Cara perhitungan produksi dan Biaya usahatani: subsisten jumlah produksi dinyatakan secara fisik (kg, ton,dll) tanah dan modal milik sendiri tidak dihitung bunganya, pada usahatani komersial jumlah produksi dinyatakan dalam satuan uang, tanah dan modal sendiri tetap diperhitungkan nilai bunganya.

13 Pola Usahatani/Struktur Usahatani
Pola usahatani ditentukan menurut banyaknya cabang usahatani yang diusahakan dapat dibedakan sebagai berikut; I. Usahatani Khusus Usahatani yang hanya mempunyai satu cabang usaha. Contoh usahatani padi, tembakau, cabe paprika, dll. Pemilihan satu cabang usaha pda usahatani khusus dipengaruhi oleh: keadaan fisik tanah yang menyangkut kelangsungan produksi dan keunggulan komparatif yaitu hanya memilih yang memberikan keuntungan yang paling besar dibandingkan cabang usahatani lain.

14 Lanjutan Pola/Struktur Usahatani
II. Usahatani tidak khusus Mengusahakan bermacam-macam cabang usahatani, namun antara cabang usahatani tersebut memiliki batas yang jelas. Batasan tersebut bisa berbentuk pagar atau pematang.Contoh gabungan usahatani ternak, ikan dan tanaman. Pemilihan komoditi yang terbaik pada usahatani tidak khusus manakala ada cabang usahatani yang komplementer yaitu kenaikan produk dari yang satu diikuti oleh kenaikan produk cabang usahatani yang lain (Soeharjo, 1978).

15 Lanjutan Pola Usahatani/Struktur Usahatani
c.Usahatani Campuran Usahatani yang mengusahakan lebih dari satu cabang usaha dan antara cabang usaha tidak ada batas yang jelas yang memisahkannya. Usahatani campuran dikenal juga dengan istilah tumpangsari. Contoh usahatani minapadi, tumpangsari cabe dengan kacang, dll.

16 Lanjutan Pola/Struktur Usahatani
Pola usahatani berdasarkan macam lahannya yaitu : 1. Usahatani lahan basah 2. Usahatani lahan kering

17 Lanjutan Pola/Struktur Usahatani
Pada usahatani lahan basah dikenal variasi berdasarkan sifat pengairannya seperti: sawah pengairan teknis, setengah teknis, pasang surut, sawah lebak, dll. Pada usahatani lahan basah (perikanan) dikenal variasi pola air tawar, minapadi, air asin. Sedangkan pada usahaternak dikenal pola kandang dan pola penggembalaan (lepas).

18 Lanjutan pola/struktur usahatani
Usahatani lahan kering : lahannya cenderung lebih mengandalkan kepada adanya hujan atau pemberian / penyiraman air, seperti padi tadah hujan, tanaman palawija dll.

19 TUGAS DI KELAS Bentuk Kelompok yang terdiri orang, kemudian Diskusikan dengan kelompok Anda Satu Contoh J enis Usahatani yang ada di Indonesia berdasarkan bentuk dan corak pengelolaan, tipe usahatani (fisik/non fisik) dan pola usahatani. Dibuat dalam bentuk Resume min 2 halaman


Download ppt "Definisi dan Klasifikasi Usahatani"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google