Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Analisa Grafik.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Analisa Grafik."— Transcript presentasi:

1 Analisa Grafik

2 Moving Average Moving average (MA) adalah rata-rata harga saham selama periode waktu yang telah lalu dan kemudian diplot ke dalam grafik, beserta harga saham aktual di pasar saat itu. MA yang berasal dari rata-rata harga saham contohnya, ditulis sebagai MA-5. MA-15 sesuai jumlah hari Jadi moving average menyatakan rata-rata harga saham tersebut akan dihitung lagi seiring dengan berjalannya waktu. Data harga yang digunakan biasanya adalah harga penutupan (closing price

3

4 Cara menganalisanya adalah jika kurva aktual menembus kurva MA dari bawah ke atas dengan volume perdagangan yang cukup tinggi, hal tersebut memberi sinyal saat yang tepat untuk membeli saham Sebaliknya jika kurva aktual menembus kurva MA dengan volume perdagangan tingg dari atas ke bawah, hal tersebut memberi sinyal untuk jual. Pergerakan harga saham berupa kenaikan harga diikuti dengan volume perdagangan yang tinggi ditafsirkan sebagai sinyal pasar akan membaik (bullish). Sedangkan perubahan harga berupa penurunan harga yang diikuti volume perdagangan yang tinggi ditafsirkan sebagai sinyal pasar akan memburuk (bearish)

5 Double Top dan Double Bottom
Double Top, pola ini terbentuk ketika ada perubahan harga saham berupa kenaikan sampai pada level tertentu, lalu turun dan kemudian naik lagi (dengan volume perdagangan lebih kecil) menyamai level harga tertinggi sebelumnya dan kemudian menurun lagi. Jika kejadian tersebut berulang sekali lagi, maka akan terbentuk kurva yang memiliki dua puncak kembar (seperti huruf M).

6 Double Top dan Double Bottom
Kebalikan dari pola Double Top yaitu pola double bottom (seperti huruf W). Dengan logika yang sama, pola ini memberikan sinyal untuk melakukan aksi beli karena diperkirakan harga akan terus meningkat

7 Triangle Metode analisa teknikal saham triangle (pola kurva segitiga) dibagi menjadi dua, yaitu Ascending Triangle (segitiga menaik) dan Descending Triangle (segitiga menurun).

8 Descending Triangle terbentuk jika ada beberapa lembah yang sama rendah dengan beberapa puncak yang semakin menurun. Dengan kata lain, terjadi perubahan harga saham antara garis batas bawah yang horizontal dengan garis batas yang mempunyai kemiringan menurun. Jika harga menembus garis batas bawah disertai dengan peningkatan volume perdagangan, ini memberi sinyal untuk melakukan aksi jual karena analisa harga saham tersebut diperkirakan harga akan terus menurun

9 Head & Shoulder

10 Head & Shoulder memberikan sinyal untuk jual karena diperkirakan harga akan terus menurun. Garis leher (neckline) digambarkan dengan menarik garis lurus dari bagian paling bawah kedua bahu untuk mendapatkan suatu sinyal kapan aksi jual dilakukan. Jika dari analisa harga saham, pergerakan harga saham (bahu kanan) menembus garis leher dari atas ke bawah (piercing the neckline), inilah sinyal untuk segera menjual saham untuk mengurangi kerugian (cut loss).

11 Head & shoulder dapat terjadi secara terbalik (Inverse Head & Shoulder), dua bahu dan kepala mengarah kebawah. Garis leher terbentuk dengan menarik garis lurus diatas kedua bahu. Jika pola itu terbentuk dan kurva harga dibahu kedua (bahu kanan) menembus garis leher dari bawah keatas, maka itu adalah sinyal untuk beli karena ada kecenderungan perubahan harga saham di mana harga bakal terus naik

12 Support Level & Resistance Level
Pada analisa teknikal saham support level and resistance level ini, harga dikatakan berada pada support level (SL) jika harga tersebut berada pada level terendah dan pada level tersebut pergerakan harga saham berupa penurunan sangat sukar terjadi. Umumnya SL terbentuk setelah suatu saham mengalami kenaikan harga yang besar dan kemudian mengalami penurunan karena adanya aksi ambil untung (profit taking) dari para investor. Harga saham dikatakan berada pada resistance level (RL) jika harga berada pada level tertinggi dan pada level tersebut harga sangat sukar untuk naik. Sebuah RL cenderung akan terbentuk setelah suatu saham mengalami penurunan yang cukup signifikan dari harga sebelumnya. SL dan RL dapat diterjadi saat harga sedang dalam tren naik (uptrend), mendatar (sideway) atau turun (downtrend).

13

14 Untuk mendapatkan keuntungan Anda dapat menggunakan prinsip beli murah, jual mahal (buy low sell high). Jadi, dengan analisa harga saham yang tepat, Anda harus membeli saham pada saat harga berada pada SL dan Menjual saham pada saat harga diperkirakan berada pada RL

15 Terimakasih


Download ppt "Analisa Grafik."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google