Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Desain Komunikasi Visual UDINUS

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Desain Komunikasi Visual UDINUS"— Transcript presentasi:

1 Desain Komunikasi Visual UDINUS
BAHASA VISUAL Desain Komunikasi Visual UDINUS

2 KARYA SENI RUPA

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16 KARYA DESAIN

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30 PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP KARYA RUPA

31 Globalisasi Dalam globalisasi proses kehidupan individual dan komunitas lokal dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan ekonomi dan kebudayaan yang berlaku mendunia. Karena kemajuan di berbagai bidang teknologi terutama teknologi informasi, kini berbagai kejadian yang terjadi di seluruh dunia dengan mudah dan cepat diketahui.

32 Tiga sikap respons terhadap fenomena globalisasi:
pertama, sikap optimis; akibat dari kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, globalisasi membawa manusia dan masyarakat dunia menjadi satu dalam persepsi dalam hal mencapai kesejahteraan, kedamaian dan kebebasan, dan juga dalam mengatasi permasalahan lingkungan hidup. Dalam sikap seperti ini globalisme dipandang sebagai sebuah sikap tanggung jawab individu dan masyarakat menghadapi permasalahan dunia[1] [1] (Albrow 1994: 4 dalam Ashcroft, Griffiths dan Tiffin, 1998: 111).

33 Kedua, sikap pesimistik: globalisasi merupakan bentuk lain dari dominasi ‘Dunia Pertama’ atas ‘Dunia Ketiga’. Terjadi kekhawatiran bahwa sebagai akibat globalisasi itu masyarakat dan kebudayaan lokal akan punah karena desakan kebudayaan global yang homogen dan seragam, dunia kapital akan menjadi satu dalam sebuah sistem kapital global. Mereka berpandangan bahwa globalisasi dipandang tidak lain dari suatu kepanjangan kekuatan dan kekuasaan negara kapitalis dunia[2] [2] (Ferguson 1993: 87 dalam Ashcroft, Griffiths dan Tiffin, 1998: 111)

34 Ketiga, sikap yang netral: globalisasi cenderung berdampak pada pelebaran dan penyebaran kemiskinan, perbedaan kesejahteraan materi, degradasi lingkungan, komunitas yang terpilah-pilah, marjinalisasi kelompok masyarakat, dan memperumit permasalahan demokrasi, tetapi pada saat yang sama mereka juga melihat hal-hal positif bahwa globalisasi juga akan menumbuhkan kesadaran ekologi yang mendunia, kemungkinan kesadaran untuk perlucutan senjata, dan memberikan kesempatan bagi kelompok-kelompok masyarakat yang berpotensi untuk masuk dan berperan dalam organisasi dan sistem dunia [3] [3] (Ferguson 1993: 87 dalam Ashcroft, Griffiths dan Tiffin, 1998: 111)

35 Estetika

36 Estetika Ruang lingkup estetika, meliputi keindahan alam dan keindahan buatan manusia (seni-desain). Manusia tidak dapat lepas dengan alam, hidup dengan alam, terinpirasi oleh alam. Hadirnya tanda visual dibelajari oleh kondisi alam atau kejadian alam.

37 Estetika berasal dari kata aesthesis (Yunani) yang berarti perasaan, merespon terhadap stimuli melalui persepsi indra yang dikaitkan dengan kejiwaan. Ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keindahan yang mendasari tindakan penciptanya. Ilmu yang mempelajari kualitas keindahan suatu obyek, maupun daya impuls dan pengalaman estetik dan pengamatnya Hal yang mempelajari keindahan yang berasal dari obyek (makna karya), pengamat (pengalaman khalayak), maupun Seniman-Desainer (proses kreatif).

38 Estetika Dapat dipelajari seniman (proses kreatif), karya, (nilai artistik dan makna yang terandung, atau pengamat (pengalaman khalayak). Contoh seniman Raden Saleh dan karyanya Seniman Karya Khalayak

39 Semua benda atau peristiwa kesenian (seni-desain) mengandung 3 aspek dasar.
1) Wujud atau rupa Segi struktur atau susunan wujud yang terlihat oleh mata. 2) Bobot atau isi Apa yang dilihat dan apa yang dirasakan sebagai makna dari wujud seni-desain. 3) Penampilan atau penyajian Bagaimana seni-desain ditampilkan untuk dapat dinikmasi khalayak.

40 Tiga tingatan aktivitas dalam menilai estetika
Pengamatan terhadap kreativitas seniman-desainer, kualitas karya, material, warna, bentuk, gerak hingga reaksi fisik. Penyusunan hasil pengamatan dari pengorganisasian (unsur-unsur dan prinsip-prinsip desain). Penusunan hasil analisis dari persepsi pengamatan, bagaimana perasaan emosi terhadap visual rupa.

41 Estetika Estetika Barat > Kemegahan, sesuatu yang “wah”, luar biasa. Memperlihatan kelebihan di dunia. Estetika Nusantara > Kesempurnaan, ketenangan hidup. Bekal untuk meninggalkan dunia

42 BAHASA VISUAL Estetika Barat
Karya Michelangelo berjudul “Creation of Adam”” BAHASA VISUAL

43 BAHASA VISUAL Estetika Barat
Karya Leonardi Da Vinci berjudul “Mona Lisa” BAHASA VISUAL

44 Estetika Barat Karya Tablo Picaso berjudul “Guernica” BAHASA VISUAL

45 Estetika Barat Motor Gede Karya Harley Davidson BAHASA VISUAL

46 Estetika Barat BAHASA VISUAL

47 BAHASA VISUAL Estetika Timur
Karya sebagai persembahan (kepada yang Maha Kuasa atau Raja) BAHASA VISUAL

48 Estetika Timur Karya menyatunya pria dengan wanita BAHASA VISUAL

49 Estetika Timur Karya menyatunya pria dengan wanita BAHASA VISUAL

50 BAHASA VISUAL Estetika Timur
Menyatunya tiga dunia: Dunia Bawah (dunia penuh kejelekan), Dunia Tengah (dunia penuh kebaikan), dan Dunia Atas (Tempat para Dewa) BAHASA VISUAL

51 Estetika Timur Manusia kembali ke Asalnya BAHASA VISUAL

52 Alasan Orang Ingin Mengenal Estetika
Pertama,Karena karya-karya iklan begitu berharga sehingga dipelajari ciri-ciri khasnya demi karya iklan itu sendiri. Kedua,Pengalaman estetik itu begitu berharga baik kelompok maupun masing-masing anggotanya sehingga iklan mesti dipelajari. Caranya: apakah kualitas-kualitas karya (iklan) mencapai tujuan. Ketiga,Pengalaman ini begitu bernilai pada diri sendiri sehingga membutuhkan pengujian dan penelitian mengenai kualitas karya iklan.

53 Nilai Estetika Nilai Obyektif Nilai suatu karya seni-desain terletak pada kondisi dan kualitas fisik karya yang dapat menjelaskan secara rasional. Nilai Relatif Nilai-nilai karya seni-desain yang dihubungkan dengan referensi yang disebabkan oleh sikap, perasaan, selera individu Nilai Subyektif Nilai penafsiran atas kenyataan oleh pribadi dalam mengamati suatu karya seni-desain. Nilai Utilitarian Nilai karya seni-desain yang memiliki kegunaan sebagai usaha pemenuhan suatu tujuan.

54 Estetika Melalui Prinsip-prinsip Desain
Keselarasan (harmoni) Terbentuknya dan perpadua nunsur-unsur keseimbangan, keteraturan, kesatuan yang salig mengisi. Kesebandiingan (proporsi) Kesebandingan akan dapat dijangkau dengan menunjukkan hubungan anatar eleman, antar ruang atau dengan dimensi bidang. Irama (ritme) Irama terjadi karena adanya gerak dan pengulangan yang mengajak mata atau perasaan mengikuti arak gerakan sebuah karya. Keseimbangan (balance) Keseimbangan akan terjadi bila elemen-elemen disusun dengan serasi yang memberi kesan mantap karena tepat pada tempatnya. Penekanan (emphasis) Tujuannya agar audien mengarah pada informasi yang diutamakan atau ditonjolkan.

55 BAHASA VISUAL Unsur-unsur Seni-Desain Prinsip-prinsip Dalam (tersirat)
Ilustrasi Warna Tipografi Corporate Identity Lay-out Jengle Animasi (Gerak) Narasi Bentuk Komposisi Keselarasan (harmoni) Kesebandingan (Proporsi) Ritme (Irama) Keseimbangan (Balance) Emphasis (Penekanan) Kode-kode Makna BAHASA VISUAL

56 Makna Gambar Martabat Tindakan Istirahat Monoton Aneka ragam Gemulai Pertumbuhan Perselisihan Kepadatan Kekuatan Persatuan Kegemparan Kekuasaan Pemberontakan Ketenangan Kebiasaan Alternatif Berirama Kehidupan Adu-domba Kejenuhan Keperhasaan Keutuhan Kegaduhan

57 Tugas Bahasa Visual - Estetika
Pelajari dan analisalah Poster disamping. Setelah itu jelaskanlah nilai-nilai estetikanya, estetika memalui prinsip-prinsip desainnya serta jelaskan setiap makna yang ada didalam poster tersebut.

58 Sekian, terimakasih


Download ppt "Desain Komunikasi Visual UDINUS"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google