Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PEMODELAN SISTEM Modul 8 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PEMODELAN SISTEM Modul 8 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI"— Transcript presentasi:

1 PEMODELAN SISTEM Modul 8 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
Dosen DEDI DWI HARYADI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA Jakarta September, 2007 MODUL 8 PEMODELAN SISTEM

2 Penerapannya secara typis:
Problema antri terdapat pada seluruh sistim "MANAGERIAL". Hal tersebut tidaklah diduga, mengingat bahwa "antri" merupakan sebuah konsepsi "arus" (Flow) dan sistim "MANAGERIAL" pada dasarnya merupakan suatu sistim arus bertahap (SEQUENTIAL FLOW SYSTEM) yang mencakup "INPUT" - "PROSES" -"OUTPUT" di mana setiap fase merupakan output dari fase yang mendahului dan input bagi fase berikutnya. Sasaran dan penghalang-penghalang. Waktu menunggu, mencakup biaya, walaupun agak sulit untuk mengukurnya tetapi perlu diingat bahwa pengurangan waktu menunggu pula meliputi biaya. Sasarannya (maksudnya keputusan yang diperlukan) adalah: "bagaimana cara mengubah waktu menunggu demikian rupa hingga diperoleh biaya total "menunggu" yang terendah." Ada macam-macam syarat atau halangan-halangan yang dihadapi dalam rangka mencapai sasaran tersebut. Adalah penting sekali bahwa para konsumen mendapatkan pelayanan baik (SERVICE), karena apabila tidak demikian halnya, mereka akan "lari" ke fihak saingan. Apabila hambatan-hambatan harus dikurangi, maka perubahan dalam prosedur "antrian" atau "service" harus dilaksanakan tanpa menurunkan kwalitas service. Akhirnya, waktu kedatangan (konsumen) dan pelayanan harus bersifat antri menjadi sulit dianalisa karena adanya perbedaan-perbedaan dalam periode "sibuk" dan periode "kurangnya kesibukan". 3.2 Model Simulasi (SIMULATION MODELS). Sifat daripada problem: Simulasi mencakup usaha membentuk sebuah model eksperimental tentang sesuatu proses atau sistem keputusan, untuk kemudian mengevaluasi berbagai macam alternatif-alternatif spesifik dengan jalan mengetes model yang bersangkutan secara berulang. Dipandang dari sudut tertentu dapat dikatakan bahwa simulasi merupakan sebuah metode penyelenggaraan eksperimen-eks- perimen (EXPERIMENTATION). Model-model simulasi (untuk keperluan pengambilan keputusan-keputusan) menitik beratkan "approach" meniru atau memodel-kan problem yang dihadapi

3 Model simulasi tidak dipergunakan untuk "OPTIMALISASI". Hal tersebut
SIMULATION MODELS" yang meliputi ketidak pastian — antara hubungan yang bersifat kompleks — dan interaksi dinamis yang inhaeren pada sistem yang bersangkutan dan yang diwakili oleh struktur daripada model komputer. Dengan jalan melakukan eksperinien dengan model-model tersebut, maka fihak pembuat keputusan dapat "melihat" pada masa yang akan datang dan mengetes idee- ideenya tanpa perlu menetapkan sasaran-sasaran dan mempergunakan sumber- sumber sampai dicapai persetujuan tentang sebuah strategi yang akseptabel atau yang disempurnakan. Melalui simulasi dapat dicapai keputusan-keputusan berguna terhadap jenis- jenis problem tertentu dan. penggunaannya se-makin bertambah populer sejak tersedianya komputer yang bekerja cepat guna membantu melaksanakan perhitungan-per-hitungan yang perlu dilakukan. Perlu diingat bahwa model-model simulasi bersifat empiris. Model pada simulasi merupakan suatu penggambaran kuantitatif tentang sifat- sifat kelakuan — interaksi-interaksi — dan sifat-sifat entitas yang sedang dipelajari (baik yang kentara maupun yang tidak kentara). Model simulasi tidak dipergunakan untuk "OPTIMALISASI". Hal tersebut pada dasarnya berguna untuk approach coba-men-coba (TRIAL AND ERROR APPROACH) terhadap problem1 -peroblema kompleks. Teknik yang dikenal sebagai teknik "MONTE CARLO", merupakan semacam bentuk simulasi tetapi hal tersebut mencakup pula faktor-faktor probabilitas. Simulasi tersebut dibantu oleh "SAMPLING SECARA RANDOM" guna mempersoalkan probabilitas kejadian "yang akan terjadi". "MONTE CARLO" dapat dipergunakan untuk menjawab problem-problem yang mencakup pertanyaan-pertanyaan berikut: — Bagaimanakah kemungkinan sesuatu kejadian atau kombinasi-kombinasi kejadian-kejadian yang timbul pada proses tertentu? Berdasarkan frekuensi tersebut dan saat terjadinya keputusan manakah harus diikuti sehubungan dengan alternatif-alternatif yang ada? — Apakah misalnya kemungkinan rusaknya mesin tertentu? 23). 3.3 Model Persediaan (INVENTORY MODELS) Sifat daripada problem.


Download ppt "PEMODELAN SISTEM Modul 8 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google