Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Identifikasi Limbah B3 Environmental Engineering Dept.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Identifikasi Limbah B3 Environmental Engineering Dept."— Transcript presentasi:

1 Identifikasi Limbah B3 Environmental Engineering Dept.
Sepuluh Nopember Institute of Technology

2 Identifikasi Limbah B3 menurut PP No. 85 tahun 1999
Pasal 6 PP No. 85 tahun 1999 : IDENTIFIKASI limbah B3 Menurut sumber, dan atau Menurut Uji Karakteristik, dan atau Uji Toksikologi

3 Jenis limbah B3 menurut sumbernya :
Limbah B3 dari sumber tidak spesifik Limbah B3 dari sumber spesifik Limbah B3 dari bahan kimia kadaluarsa, tumpahan, bekas kemasan, dan buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi

4 Limbah B3 dari sumber tidak spesifik adalah limbah B3 yang pada umumnya berasal bukan dari proses utamanya: kegiatan pemeliharaan alat, pencucian, pengemasan, dan lain-lain

5 Limbah B3 dari sumber spesifik adalah limbah B3 sisa proses suatu industri atau kegiatan yang secara spesifik dapat ditentukan Ex : Industri pupuk  ammonia, phosphorus Pertambangan  logam berat

6

7 Kode Sumber yang tidak spesifik D1---a Pelarut terhalogenasi (CCl4)
D1---b Pelarut tidak terhalogenasi (Metanol, Toluena). D1---c Asam/basa (NH4OH, H2SO4, HNO3) D1---d Lainnya (PCBs, Pelumas bekas). Sumber spesifik D2–- tergantung pada jenis industri atau kegiatan penghasil. Tumpahan, kedaluarsa bekas kemasan D3--

8 Uji Karakteristik Dilakukan sebelum limbah tersebut mendapat perlakuan pengolahan Limbah diidentifikasi sebagai limbah B3 apabila memenuhi salah satu atau lebih karakteristik limbah B3, yaitu : a. mudah meledak; b. mudah terbakar; c. bersifat reaktif; d. beracun; e. menyebabkan infeksi; dan f. bersifat korosif

9 Mudah Meledak Limbah suhu dan tekanan, standar (250C, 760 mmHg) dapat meledak. Melalui reaksi kimia dan atau fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi

10 Mudah Terbakar Limbah yang berupa cairan yang mengandung alkohol kurang dari 24% volume dan/atau Pada titik nyala tidak lebih dari 600C (1400F) akan menyala apabila terjadi kontak dengan api, atau sumber nyala lain pada tekanan udara 760 mmHg. Limbah yang bukan berupa cairan pada temperatur dan tekanan standar (250C, 760 mmHg) mudah menyebabkan kebakaran melalui gesekan, penyerapan uap air atau perubahan kimia secara spontan.

11 Cont’d Merupakan limbah yang bertekanan yang mudah terbakar.
Merupakan limbah pengoksidasi.

12 Reaktif Limbah yang tidak stabil
Limbah yang dapat bereaksi hebat dengan air Limbah yang apabila bercampur dengan air ledakan, uap, gas dan asap beracun. Sianida, Sulfida atau Amoniak yang pada kondisi pH antara 2 dan 12,5  ledakan, uap, gas dan asap beracun

13 Cont’d Limbah yang dapat mudah meledak atau bereaksi pada suhu dan tekanan standar (250C, 760 mmHg). Limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepas atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi.

14 Beracun Limbah beracun adalah limbah yang mengandung pencemar yang bersifat racun bagi manusia atau lingkungan yang dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius apabila masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan, kulit atau mulut.

15 Infeksius Limbah yang menyebabkan infeksi yaitu bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan dari tubuh manusia yang terkena infeksi, limbah dari laboratorium atau limbah lainnya yang terinfeksi kuman penyakit yang dapat menular. Limbah ini berbahaya karena mengandung kuman penyakit yang ditularkan pada masyarakat.

16 Korosif 1) Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit.
2) Menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja (SAE 1020) dengan laju korosi lebih besar dari 6,35 mm/tahun dengan temperatur pengujian 550C. 3) Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk limbah bersifat asam dan sama atau lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat basa.

17 TIDAK TERMASUK LIMBAH B3?
Bagaimana dengan LIMBAH RADIOAKTIF ? TERMASUK LIMBAH B3 ? ATAU TIDAK TERMASUK LIMBAH B3?

18 Uji TCLP TCLP (Toxicity Characteristic Leaching Procedure) ditujukan untuk : : mobility of both organic and inorganic analytes present in liquid, solid, and multiphasic wastes. Jika sampel mengandung solid kurang dari 0.5% maka solid dipisahkan dan dibuang dan liquid langsung dapat digunakan sebagai bahan ekstraksi sampel pada test TCLP Jika mengandung solid sama dengan atau lebih besar dari 0.5%, maka liquid dipisahkan dari solid dan diuji sendiri sendiri.

19 Apparatus ZHE =Zero-Headspace Extraction Vessel

20 Apparatus ZHE =Zero-Headspace Extraction Vessel

21

22

23 Cont’d Analysis ekstrak dari TCLP tersebut dengan standard method yang sesuai. Logam berat dengan AAS, ICP (inductive coupled plasma) dan IC (ion chromatography).

24 Toksikologi Limbah B3 Uji toksisitas ada 2 : 1. Uji Toksisitas Akut
2. Uji Toksisitas Kronis

25 Toksikologi Limbah B3 Penentuan sifat akut limbah dilakukan dengan uji hayati untuk mengukur hubungan dosis-respons antara limbah dengan kematian hewan uji, untuk menetapkan nilai LD50 LD50 (Lethal Dose fifty) adalah dosis limbah yang menghasilkan 50 % respons kematian pada populasi hewan uji. Nilai tersebut diperoleh dari analisis data secara grafis dan atau statistik terhadap hasil uji hayati tersebut.

26 KURVA DOSIS RESPON EXTOXNET, Extention Toxicologi Network, 1993

27 Gambar Kurva Dosis Respon antara Dosis Insektisida Organofosfat (Dioxation) dan Inhibisi Enzim (Casarret, 2001)

28 Zat xenobiotic Zat aditif  karena dibubuhkan
Kontaminan efek toksik karena kontaminasi terhadap lingkungan. Klasifikasi zat mulai dari sangat toksik sampai tidak berbahaya. Portal of entry : Oral Skin Inhalation Ekskresi Biotransformation Diakumulasi dalam sel

29 Tabel Efek pada Tingkat Organisasi Biota
Efek Struktural Efek Fungsional Komunitas Penurunan keanekaragaman Penurunan stabilitas Populasi Rasio jenis kelamin Penurunan reproduksi Distribusi umur Organisme Penyakit Penurunan pertumbuhan Pengkerdilan Kematian Kerusakan fungsional Jaringan Penyakit jaringan Tumor Sel Kerusakan kromosom Kerusakan metabolisme sel Biomolekul Kerusakan DNA Mutasi genetik

30 Uji Kronis Sifat kronis limbah :
toksik, mutagenik, karsinogenik, teratogenik Pengujian dalam jangka waktu lama dan pada tingkat fasa pertumbuhan yang berbeda. Mengukur Lowest Observed Effect Level (LOEL) and No Observed Effect Level (NOEL)

31 Ex: NOEL Ambang batas dari suatu zat toksik tidak dapat diidentifikasi secara presisi. Analisa dilakukan dalam batasan epidemiologi dan test terhadap biota/hewan. Evaluasi dari bahan beracun selalu dikaitkan dengan NOEL. Acceptable Daily Intake (ADI) selalu berhubungan dengan NOEL (faktor keamanan practice).

32 Proses Identifikasi Limbah B3 Versi RCRA
Limbah berkategori Solid Waste versi RCRA Apakah termasuk dalam daftar B3 versi RCRA Limbah tidak termasuk limbah B3 versi RCRA Apakah menyandang karakteristik B3 versi RCRA Limbah termasuk B3 menurut versi RCRA YES NO

33 Identifikasi Limbah B3 Versi RCRA
Suatu materi dapat dinyatakan sebagai limbah B3 bila : Termasuk dalam daftar limbah hazardous Mempunyai satu atau lebih sifat (karakteristik) berbahaya : ignitability (keterbakaran), korosif, reaktif, toksik Campuran berbahaya dgn tidak berbahaya, campuran limbah dalam daftar tersebut di atas dgn solid waste lain

34 Kode berdasarkan resiko yang mungkin timbul dari limbah B3

35 Simbol limbah B3 explosive flammable toxic corrosive reactive
1 2 3 4 explosive flammable toxic 5 6 7 corrosive reactive infectious

36 Label Limbah B3

37 Paint filter test Paint filter test :
Bertujuan untuk mengetahui apakah sampel tersebut mengandung free liquid. Jika ada air yang tertampung dalam alat ukur test ini dalam jangka waktu 5 menit maka sampel mengandung free liquid.

38 Objectives Since landfills cannot accept solid waste that contains free liquids, a system needs to perform the Paint Filter Liquids Test (PFLT), EPA SW 846 Method 9095. If there are free liquids, the system will need to employ an intermediate processing method (such as dewatering) to remove any liquids. Intermediate processing will create it’s own residual streams that will also need to be disposed of.

39 Apparatus

40 Cont’d A 100-mL or 100-g representative sample is required for the test. If it is not possible to obtain a sample of 100-mL or 100-g that is sufficiently representative of the waste, the analyst may use larger size samples in multiples of 100-mL or 100-g, i.e., 200, mL or g.


Download ppt "Identifikasi Limbah B3 Environmental Engineering Dept."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google