Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi"— Transcript presentasi:

1 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
20 Mei 2015 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

2 Outline Background Pendidikan Tinggi 2015 - 2019 A
Restrukturisasi Ristek-Dikti B Target Kinerja Ristek-Dikti C Agenda Prioritas D

3 Background Pendidikan Tinggi 2015 - 2019
Hadirin peserta Rakernas yang saya hormati. Ultimate Objective yang ingin dicapai oleh Renstra Kemristek-Dikti 2015 – 2019 adalah peningkatan daya saing bangsa. Untuk itu marilah kita lihat sekilas bagaimana posisi daya saing Indonesia pada peta dunia. 2

4 RPJMN 3 ( ) Memantapkan pembangunan secara menyeluruh dgn menekankan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis SDA yg tersedia, SDM yang berkualitas, serta kemampuan iptek

5 Background Pendidikan Tinggi 2015 - 2019
1.ESCAPING FROM MIDDLE INCOME ECONOMY TRAP 2.IMPROVING COMPETITIVENESS INDEX 3.FULFILLING PEOPLE EXPECTATION (ROLE OF UNIVERSITY) 4. IMPROVING UNIVERSITY COMPETITIVENESS INNOVATION DRIVEN ECONOMY BOOSTING INNOVATION AGENT OF ECONOMIC DEVELOPMENT INCREASING INTERNATIONAL PUBLICATION PERLU REFORMASI PENDIDIKAN TINGGI (TERMASUK RESTRUKTURISASI DIKTI) SEHINGGA DISAMPING MENGHASILKAN LULUSAN, RISET, TRANSFER TEKNOLOGI KE MASYARAKAT, PERGURUAN TINGGI JUGA MENGHASILKAN INOVASI YANG BISA MENINGKATKAN DAYA SAING DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DAN BANGSA

6 1. ESCAPING FROM MIDDLE INCOME TRAP
1.ESCAPING FROM MIDDLE INCOME ECONOMY TRAP Per capita 2000 2005 2010 2015 2025 2035 2045 HIGH INCOME UPPER MIDDLE INCOME LOWER MIDDLE INCOME LOW INCOME COMPETITIVENESS 30% Innovation-driven stage 50% 20% Innovation and sophistication factors 2045 $ Prediction target of income percapita Russia $ Spain $ South Korea $ Taiwan $ 2025 $ INNOVATION DRIVEN: Business sophistication R&D Innovation $12.616 10% 50% Efficiency-driven stage 40% Efficiency enhancers Brazil $ China $ Malaysia $ Mexico $ South Africa $ Thailand $ Difficult to improve income percapta?? $4.086 2012 $ 3.592 EFFICIENCY DRIVEN: Higher education and training Goods market efficiency Labor market efficiency Financial market development Technological readiness Market size India $ Indonesia $ Philipines $ Vietnam $ 2010 $ 2.500 $1.036 2005 $ 1.203 35% 60% Factor-driven stage Basic recuirement 5% FACTOR DRIVEN: Institutions Infrastructure Macroeconomic environment Health and Primary education 2000 $ 657 Sumber: Economist Pocket World in Figures 2014, WEF-GCR 2013

7 1. ESCAPING FROM MIDDLE INCOME TRAP
1. Improving infrastucture 2. Improving government spending 3. Improving quality of education and training 4. Boosting innovation No. 3, 4 Related to Higher Education Productivity improvement Escaping from middle income trap > 9 % (high income country) Indonesia Economic Growth Year 2020 5% - 6% (middle income country) Indonesia Economic Growth Current Year 2014

8

9 2.IMPROVING COMPETITIVENESS INDEX
Perkembangan Global Competitiveness Index (GCI) Indonesia Tahun 2.IMPROVING COMPETITIVENESS INDEX China Ranking 28 Indonesia Ranking 34 World Economic Forum setiap tahun menerbitkan hasil studi world Competitiveness Index. Dari tahun ke tahun Indeks Daya Saing Global Indoensia menunjukkan trend meningkat. Selama dua tahun terakhir telah terjadi peningkatan yang sangat signifikan berturut turut dari peringkat 50 menjadi peringkat 38 dan terkahir menempati peringkat 34. 3

10 Global Competitiveness Index (GCI) Indonesia Tahun 2014 - 2015
Dari 12 pilar model Global Competitiveness Index yang dibuat oleh World Economic Forum, dua pilar yaitu Pilar Higher Education and Training, dan pilar Innovation terkait langsung dengan Ristek-Dikti. Dari kedua pilar tersebut peringkat Innovation (peringkat 31) jauh lebih baik dibandingkan peringkat pilar Higher Education and Training yang menempati peringkat 61. Terkait langsung Kemristek -dikti 4

11 Kemristek-dikti: Pilar Higher Education and Training
Value Rank/144 Kalau kita lihat lebih detail lagi, maka pada pilar Higher Education and Training variabel Tertiary Education Enrollment (peringkat 77) dan variabel Availability of Reserch and Training Services (peringkat 50) perlu mendapat perhatian. …….pillar Higher Education and Training tahun Indonesia menempati urutan ke 61 dari 144 negara. Quality of the Higher Education system cukup bagus menempati urutan 32, sementara Tertiary Education Enrollment, Availability of Research and Training Services harus menjadi prioritas perbaikan…………. 5

12 Kemristek-dikti: Pilar Innovation
Value Rank/144 Sedang pada pilar Innovation, veriabel Number of applications filed under the Patent Cooperation Treaty (PCT) menempati ranking yang sangat rendah (peringkat 106). Jelas bahwa ke depan jumalah paten yang diimplementasikan dan dicatatkan pada PCT harus ditingkatkan …….pillar Innovation tahun Indonesia menempati urutan ke 31 dari 144 negara. Hampir semua indikator Innovation bagus, kecuali indikator PCT Patents dan Quality of Scientific Research Institution masih harus menjadi perhatian untuk diperbaiki………. 6

13 trend positif GCI Indonesia dari 2007 – 2015 menjadi modal dan menumbuhkan kepercayaan untuk bisa terus meningkatkan daya saing Indonesia di masa datang Kesimpulannya: Perkembangan Indeks Daya Saing Global (Global Competitiveness Index) Indonesia sangat menjanjikan, hal ini menjadi modal dan menumbuhkan kepercayaan untuk bisa terus meningkatkan daya saing Indonesia di masa datang 7

14 3.FULFILLING PEOPLE EXPECTATION
Ekspektasi Masyarakat Pada Perguruan Tinggi 3.FULFILLING PEOPLE EXPECTATION (ROLE OF UNIVERSITY) RENSTRA RENSTRA PERGURUAN TINGGI MENGHASILKAN INOVASI YANG BISA MENINGKATKAN DAYA SAING DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DAN BANGSA

15 UNIVERSITY COMPETITIVENESS
Top 500 Dunia 2014/2015 4. IMPROVING UNIVERSITY COMPETITIVENESS Universitas Rangking UI 310 ITB UGM IPB 701 + UNAIR No Universitas Ranking 1 UKM 259 2 UTM 294 3 USM 309 4 UPM 379 5 IIUM

16 4.LACK OF INTERNATIONAL PUBLICATION
Posisi Indonesia dalam kancah publikasi internasional (general)

17 4.LACK OF INTERNATIONAL PUBLICATION
Posisi Indonesia dalam kancah publikasi internasional (general)

18 4.LACK OF INTERNATIONAL PUBLICATION
Posisi Indonesia dalam kancah publikasi internasional (mathematics)

19 4.LACK OF INTERNATIONAL PUBLICATION
Posisi Indonesia dalam kancah publikasi internasional (mathematics)

20 4.LACK OF INTERNATIONAL PUBLICATION
JT JT JT

21 4.LACK OF INTERNATIONAL PUBLICATION
JT JT JT JT

22 4.LACK OF INTERNATIONAL PUBLICATION
JT JT

23 4.LACK OF INTERNATIONAL PUBLICATION
JT

24 Akreditasi Perguruan Tinggi
Per Desember 2014 PT WILAYAH PT TERAKREDITASI PT BELUM DIAKREDITASI TOTAL PT A B C LUAR JAWA 2 25 44 71 2.135 2.206 JAWA 19 30 93 1.975 2.068 TOTAL 21 69 74 164 4.110 4.274 Ada disparitas yang besar antara mutu pendidikan tinggi di Jawa dan di Luar Jawa

25 Akreditasi Program Studi
Per Desember 2014 PRODI WILAYAH A B C D BELUM DIAKREDITASI PRODI DIAKREDI-TASI TOTAL PRODI LUAR JAWA 223 2,925 5,182 36 1,182 8,366 9,548 JAWA 1,478 4,374 4,149 34 790 10,035 10,825 TOTAL 1,701 7,299 9,331 70 1,972 18,401 20,373 Ada disparitas yang besar antara mutu pendidikan tinggi di Jawa dan di Luar Jawa

26 Restrukturisasi Ristek-Dikti
B Restrukturisasi Ristek-Dikti Hadirin peserta Rakernas yang saya hormati. Ultimate Objective yang ingin dicapai oleh Renstra Kemristek-Dikti 2015 – 2019 adalah peningkatan daya saing bangsa. Untuk itu marilah kita lihat sekilas bagaimana posisi daya saing Indonesia pada peta dunia. 2

27 PEMETAAN PROSES BISNIS KEMENRISTEK DAN DIKTI
SUPPORT PROCESSES CORE PROCESSES Profil kebutuhan lembaga Pengelolaan lembaga Kebutuhan pengabdian masyarakat Pelaksanaan pengabdian masyarakat PROSES KELEMBAGAAN Kebutuhan penelitihan Pelaksanaan penelitian Uji alpha Uji beta Produksi Komersialisasi Profil kebutuhan sarpras Pengelolaan sarpras PROSES RISET DAN PENGEMBANGAN PROSES HILIRISASI Profil kebutuhan dosen Pengelolaandosen Profil lulusan yg dibutuhkan Design kurikulum Pelaksanaan Pembelajaran dan kemahasiswaan PROSES SUMBERDAYA PROSES PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN

28 STRUKTUR ORGANISASI KEMENRISTEK-DIKTI
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Sesuai Perpres No.13 Tahun 2015 Staf Ahli Sekretariat Jenderal Inspektorat Jenderal Berdasarkan kerangka logis pilar utama Kemenristek & Dikti yang telah dijelaskan sebelumnya, maka struktur organisasi Kemenristek & Dikti mempunyai 5 Diitjen, yaitu Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Ditjen Kelembagaan Iptek dan Dikti, Ditjen Sumber Daya Iptek dan Dikti, Ditjen Penguatan Riset dan Pengembangan, dan Ditjen Penguatan Inovasi. Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembelajaran dan kemahasiswaan. Ditjen Kelembagaan Iptek dan Dikti mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang kelembagaan pendidikan tinggi serta perumusan kebijakan, koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang kelembagaan iptek. Ditjen Sumber Daya Iptek dan Dikti mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang sumber daya pendidikan tinggi serta perumusan kebijakan, koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang sumber daya iptek. Ditjen Penguatan Riset dan Pengembangan mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan kebijakan, koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang penguatan riset dan pengembangan. Ditjen Penguatan Inovasi mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan kebijakan, koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang penguatan inovasi. Selain itu, Menristek Dikti juga didukung juga oleh Sekjen dan Itjen. Dalam melaksanakan tugasnya, Menristek & Dikti dibantu oleh Staf Ahli Bidang Akademik, Bidang Infrastruktur, dan Bidang Relevansi dan Produktivitas. Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Kelembagaan IPTEK dan DIKTI Ditjen Sumber Daya IPTEK dan DIKTI Ditjen Penguatan Riset dan Pengembangan Ditjen Penguatan Inovasi

29 PERBANDINGAN JUMLAH PEJABAT ANTARA STRUKTUR LAMA DENGAN STRUKTUR BARU
III. 3. STRUKTUR ORGANISASI KEMENRISTEK DAN DIKTI (3) PERBANDINGAN JUMLAH PEJABAT ANTARA STRUKTUR LAMA DENGAN STRUKTUR BARU NO INSTANSI ESELON JUMLAH I II III IV 1 Kementerian Riset dan Teknologi (Permenristek Nomor 03/M/PER/VI/ 2010) 11 29 100 216 356 2 Ditjen Pendidikan Tinggi, Kemdikbud (Permendikbud Nomor 1 Tahun 2012) 5 20 48 74 12 34 120 264 430 >> Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi*) 10 34 110 276 430

30 Target Kinerja Ristek-Dikti
C Target Kinerja Ristek-Dikti Hadirin peserta Rakernas yang saya hormati. Ultimate Objective yang ingin dicapai oleh Renstra Kemristek-Dikti 2015 – 2019 adalah peningkatan daya saing bangsa. Untuk itu marilah kita lihat sekilas bagaimana posisi daya saing Indonesia pada peta dunia. 2

31 Prioritas Sasaran Strategis Dikti
AKSES MUTU MUTU RELEVANSI RELEVANSI AKSES DAYA SAING DAYA SAING TATA KELOLA TATA KELOLA Peningkatan Mutu Pendidikan Tinggi Merupakan Prioritas Pertama Dari Rencana Strategis Dikti

32 II.2. INDIKATOR DAN TARGET TUJUAN STRATEGIS
Indikator Daya Saing 2015 2016 2017 2018 2019 (peringkat dunia, WEF) 30 29 28 27 26 Indeks Inovasi (Score, WEF) 4,6 4,7 4,8 4,9 5,0 2015 2016 2017 2018 2019 (peringkat dunia, WEF) 60 59 58 57 56 Indeks Dikti (score, WEF) 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4

33 Target RPJMN Terkait Mutu Dikti
No Indikator Program Target Keterangan 2015 2016 2017 2018 2019 1 Jumlah Perguruan Tinggi masuk top 500 dunia 2 3 4 5 Kumulatif Jumlah Perguruan Tinggi berakreditasi A (Unggul) 29 39 53 99 194 Jumlah Prodi terakreditasi unggul 10.800 12.000 13.000 14.000 15.000 Jumlah publikasi internasional 5.008 6.229 7.769 9.689 12.089 Nominal Prosentase lulusan bersertifikat kompetensi 55% 60% 65% 70% 75% Target Yang Harus Dicapai Sangat Berat, Perlu Kerja Keras Semua Pemangku Kepentingan

34 IV.2. TARGET PROGRAM KEMENRISTEK DAN DIKTI (1)
Program Pembelajaran dan Kemahasiswaan No Indikator Program Target Keterangan 2015 2016 2017 2018 2019 1 Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi *) 26,86% 28.16% 29.54%  31,07% 32.56% Nominal 2 Jumlah mahasiswa yang berwirausaha 2.000 2.500 3.000 3.500 4.000 3 Prosentase lulusan bersertifikat kompetensi 55% 60% 65% 70% 75% 4 Jumlah Prodi terakreditasi unggul 10.800 12.000 13.000 14.000 15.000 Kumulatif 5 Jumlah mahasiswa peraih emas tingkat nasional dan internasional 380 390 405 410 420 6 Prosentase lulusan yang langsung bekerja 50% 80% 90% 7 Jumlah LPTK yang meningkat mutu penyelenggaraan pendidikan akademik 17 46 8 Jumlah calon pendidik mengikuti pendidikan profesi guru 4.458 5.458 7.000 9.500 Catatan: *) Tidak termasuk Kementerian Agama

35 IV.2. TARGET PROGRAM KEMENRISTEK DAN DIKTI (2)
Program Penguatan Kelembagaan No Indikator Program Target Keterangan 2015 2016 2017 2018 2019 1 Jumlah Perguruan Tinggi masuk top 500 dunia 2 3 4 5 Kumulatif Jumlah Perguruan Tinggi berakreditasi A (Unggul) 29 39 53 99 194 Jumlah Taman Sains dan Teknologi (TST) yang dibangun 77 100 Nominal lokasi tetap Jumal Taman dan Teknologi yang mature  (menghasilkan teknologi yang siap untuk diterapkan dalam lingkungan sesungguhnya (Taman Sains), menghasilkan usaha baru secara berkesinambungan (Taman Tekno), melaksanakan riset berkesinambungan, menghasilkan perusahaan pemula dan mampu menarik industri (N-TST) 6 14 27 50 58 Pusat Unggulan Iptek 12 15 20 25 30

36 IV.2. TARGET PROGRAM KEMENRISTEK DAN DIKTI (3)
Program Penguatan Sumber Daya No Indikator Program Target Keterangan 2015 2016 2017 2018 2019 1 Jumlah Dosen Berkualifikasi S3 23.500 28.000 32.500 37.000 41.500 Kumulatif 2 Jumlah SDM Dikti yang meningkat kompetensinya 2.000 Nominal 3 Jumlah pendidik mengikuti sertifikasi dosen 8.000 10.000 4 Jumlah SDM Litbang Berkualifikasi Master dan Doktor 3.350 3.700 4.250 4.800 5.450 5 Jumlah SDM iptek yang meningkat kompetensinya 95 161 361 366 205 6 Jumlah Sarpras Lemlitbang dan PTN yang direvitalisasi  126 142 145 149 153

37 IV.2. TARGET PROGRAM KEMENRISTEK DAN DIKTI (4)
Program Penguatan Riset dan Pengembangan No Indikator Program Target Keterangan 2015 2016 2017 2018 2019 1 Jumlah HKI yang didaftarkan 1.580 1.735 1.910 2.100 2.305 Kumulatif 2 Jumlah publikasi internasional 5.008 6.229 7.769 9.689 12.089 Nominal 3 Jumlah prototipe R & D  TRL s.d 6 530 632 783 930 1.081 4 Jumlah prototipe laik industri TRL 7 15 Program Penguatan Inovasi No Indikator Program Target Keterangan 2015 2016 2017 2018 2019 1 Jumlah produk inovasi  Produk hasil litbang yang telah diproduksi 10 15 20 25 30 Nominal

38 D Agenda Prioritas Hadirin peserta Rakernas yang saya hormati. Ultimate Objective yang ingin dicapai oleh Renstra Kemristek-Dikti 2015 – 2019 adalah peningkatan daya saing bangsa. Untuk itu marilah kita lihat sekilas bagaimana posisi daya saing Indonesia pada peta dunia. 2

39 Agenda Prioritas Teratas
Implementasi SNPT dengan sukses Hilirisasi hasil penelitian di Perguruan Tinggi Penggalakan inovasi di Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian Peningkatan pendidikan profesi


Download ppt "Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google