Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

SIFAT ELASTIS BAHAN.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "SIFAT ELASTIS BAHAN."— Transcript presentasi:

1 SIFAT ELASTIS BAHAN

2 Menguasai Konsep Elastisitas Bahan
Indikator : 1. Konsep massa jenis, berat jenis dideskripsikan dan dirumuskan ke dalam bentuk persamaan matematis. Hal.: 2 Isi dengan Judul Halaman Terkait

3 Menguasai Konsep Elastisitas Bahan
Indikator : 2. Rumusan matematis dari konsep rapat massa dan berat jenis diaplikasikan dalam perhitungan masalah FISIKA sehari-hari. Hal.: 3 Isi dengan Judul Halaman Terkait

4 Menguasai Konsep Elastisitas Bahan
Indikator : 3. Definisi elastisitas dideskripsikan dan dirumuskan persamaan matematisnya. Hal.: 4 Isi dengan Judul Halaman Terkait

5 Menguasai Konsep Elastisitas Bahan
Indikator : 4. Konsep tegangan dan regangan dideskripsikan dan dirumuskan kedalam bentuk persamaan matematis. Hal.: 5 Isi dengan Judul Halaman Terkait

6 Massa Jenis dan Berat Jenis
Massa jenis dan berat jenis adalah dua sifat dasar bahan padat yang banyak dihubungkan dengan sifat-sifat lainnya. Keduanya dideskripsikan sebagai berikut: Hal.: 6 Isi dengan Judul Halaman Terkait

7 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Massa Jenis Massa jenis biasa disebut juga dengan Rapat massa. Massa jenis zat didefinisikan sebagai massa zat per satuan volume. Hal.: 7 Isi dengan Judul Halaman Terkait

8 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Secara matematis, dapat ditulis sebagai berikut: dengan: m = massa zat (kg) V = volume zat (m3) = massa jenis zat (kg/m3) Hal.: 8 Isi dengan Judul Halaman Terkait

9 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Selain kg/m3, satuan massa jenis dapat juga menggunakan gr/m3. Dimana 1 gr/m3 = 1000 kg/m3 Hal.: 9 Isi dengan Judul Halaman Terkait

10 Berat Jenis Berat jenis zat didefinisikan sebagai berat zat per satuan volume.

11 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Menurut persamaan dari massa jenis m=.V maka didapat hubungan antara massa jenis dengan berat jenis sebagai berikut : dengan: = massa jenis zat (kg/m3) V = volume zat (m3) g = percepatan gravitasi (m/s2) BJ = berat jenis zat (N/m-3) Hal.: 11 Isi dengan Judul Halaman Terkait

12 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Contoh Soal : Sebuah kawat besi panjangnya 10 meter dan diameternya cm. Jika massa jenis besi kg/m3. Tentukan : Massa kawat Berat jenis kawat tersebut Hal.: 12 Isi dengan Judul Halaman Terkait

13 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Penyelesaian : Hal.: 13 Isi dengan Judul Halaman Terkait

14 Isi dengan Judul Halaman Terkait

15 Isi dengan Judul Halaman Terkait

16 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Latihan Sebuah benda panjangnya 100 cm dan diameternya 0,7 cm. Jika massa benda 12,166 kg. Tentukan : Massa jenis benda Berat jenis benda tersebut Hal.: 16 Isi dengan Judul Halaman Terkait

17 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Elastisitas Dalam fisika, elastisitas didefinisikan sebagai kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk awalnya segera setelah gaya luar yang diberikan pada benda itu dihilangkan (dibebaskan). Hal.: 17 Isi dengan Judul Halaman Terkait

18 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Benda-benda yang elastik juga punya batas elastisitas, sebagai contoh, sebuah tali karet diregangkan terus menerus, pada suatu saat tidak akan mampu lagi diregangkan sehingga kalau direnggangkan terus akan putus. Ini menunjukkan tali karet mempunya batas elastisitas. Hal.: 18 Isi dengan Judul Halaman Terkait

19 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Contoh : Hal.: 19 Isi dengan Judul Halaman Terkait

20 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Dalam masalah ini, elastisitas berhubungan dengan konsep tegangan, regangan dan modulus elastisitas. Hal.: 20 Isi dengan Judul Halaman Terkait

21 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Tegangan atau Stress Jika seutas kawat yang mempunyai luas penampang A mengalami gaya tarik (F) pada kedua ujungnya, maka kawat tersebut akan mengalami tegangan. Dalam hal ini, tegangan didefinisikan sebagai hasil bagi antara gaya yang bekerja pada suatu benda dengan luas penampangnya. Hal.: 21 Isi dengan Judul Halaman Terkait

22 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Secara matematis, tegangan dapat ditentukan sebagai berikut: dengan: F = gaya luar (N) A = luas permukaan (m2) = tegangan (N/m2) Hal.: 22 Isi dengan Judul Halaman Terkait

23 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Regangan atau Strain Regangan adalah perubahan relatif ukuran benda yang mengalami tegangan dari keadaan semula. Hal.: 23 Isi dengan Judul Halaman Terkait

24 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Secara matematis, regangan dapat dirumuskan sebagai berikut: dengan: l = perubahan panjang (m2) l0 = panjang awal (m2) e = regangan Hal.: 24 Isi dengan Judul Halaman Terkait

25 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Modulus Elastis Modulus elastis adalah perbandingan antara tegangan dan regangan suatu benda. Modulus elastis disebut juga dengan modulus Young. Hal.: 25 Isi dengan Judul Halaman Terkait

26 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Secara matematis, modulus elastis dapat dirumuskan sebagai berikut: dengan : E = modulus elastis = N/m2 = Pa Hal.: 26 Isi dengan Judul Halaman Terkait

27 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Contoh Soal : Dalam suatu pengujian terhadap baja, diperoleh data bahwa ketika baja tersebut ditarik dengan gaya N, mengalami pertambahan panjang 1,125 cm. Jika panjang awal baja 50 m dan luas penampangnya 8 cm2, tentukan: a. Tegangan baja b. Regangan baja c. Modulus elastis baja Hal.: 27 Isi dengan Judul Halaman Terkait

28 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Penyelesaian: Hal.: 28 Isi dengan Judul Halaman Terkait

29 Isi dengan Judul Halaman Terkait

30 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Latihan Seutas kawat memiliki panjang 50 cm dan luas penampang 2 cm2. Sebuah gaya 50 N bekerja pada kawat tersebut sehingga kawat bertambah panjang menjadi 50,8 cm. Hitunglah : a. Tegangan baja b. Regangan baja c. Modulus elastis baja Hal.: 30 Isi dengan Judul Halaman Terkait

31 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Menguasai hukum Hooke Indikator : 1. Konsep konstanta pegas untuk susunan pegas seri, paralel dan gabungan, dideskripsikan dan dirumuskan ke dalam bentuk persamaan matematis. Hal.: 31 Isi dengan Judul Halaman Terkait

32 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Menguasai hukum Hooke Indikator : 2. Konstanta pegas untuk susunan pegas seri, pararlel dan gabungan dianalisis dan dihitung dengan menggunakan rumusan matematika. Hal.: 32 Isi dengan Judul Halaman Terkait

33 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Pegas Pegas merupakan suatu benda yang memiliki sifat lentur atau elastis. Contoh : Hal.: 33 Isi dengan Judul Halaman Terkait

34 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Dalam ilmu teknik, sifat elastis dari suatu pegas sangatlah penting. Misalnya dalam dunia otomotif, kenyamanan berkendaraan sangat dipengaruhi oleh pegas yang terdapat di dalam shockbreaker. Hal.: 34 Isi dengan Judul Halaman Terkait

35 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Hukum Hooke Jika sebuah pegas diberi gangguan sehingga pegas merenggang (berarti pegas ditarik) atau merapat (berarti pegas ditekan), pada pegas bekerja gaya pemulih yang arahnya selalu menuju titik asal. Hal.: 35 Isi dengan Judul Halaman Terkait

36 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Besar gaya pemulih pada pegas sebanding dengan gangguan atau simpangan yang diberikan pada pegas. Pernyataan di atas dikenal dengan hukum Hooke. Hal.: 36 Isi dengan Judul Halaman Terkait

37 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Secara matematis, hukum Hooke dapat dituliskan sebagai berikut: dengan: k = konstanta pegas (N/m) l = x = simpangan pada pegas (m) F = besar gaya pemulih pegas (N) Hal.: 37 Isi dengan Judul Halaman Terkait

38 Pegas Disusun Secara Seri
Jika dua buah pegas disusun secara seri seperti pada gambar, setiap pegas memiliki konstantan pegas k1 dan k2. Jika pada ujung pegas yang disusun seri tersebut diberi gaya F, kedua pegas tersebut akan menerima gaya yang sama, yaitu F. Dari pegas 1 dan pegas 2, akan diperoleh persamaan: Hal.: 38 Isi dengan Judul Halaman Terkait

39 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Pertambahan panjang pegas total (Δx) sama dengan Δx1 + Δx2, sehingga pada pegas yang disusun seri berlaku persamaan : Hal.: 39 Isi dengan Judul Halaman Terkait

40 Isi dengan Judul Halaman Terkait
ks = konstanta pegas seri (N/m) Hal.: 40 Isi dengan Judul Halaman Terkait

41 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Contoh soal: Tiga buah pegas disusun seri, setiap pegas memiliki konstanta pegas sebesar N/m, 600 N/m, dan 400 N/m. Ketiga pegas tersebut diberi gaya sebesar 40 N. Berapakah k total pegas-pegas tersebut? Hal.: 41 Isi dengan Judul Halaman Terkait

42 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Penyelesaian: Hal.: 42 Isi dengan Judul Halaman Terkait

43 Pegas Disusun Secara Paralel
Jika dua buah pegas disusun secara paralel seperti pada gambar, setiap pegas memiliki konstantan pegas k1 dan k2. Jika pada ujung pegas yang disusun secara paralel tersebut diberi gaya F, besar gaya F dibagi menjadi dua pada kedua ujung pegas tersebut, misal F1 dan F2. Hal.: 43 Isi dengan Judul Halaman Terkait

44 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Pada pegas yang disusun paralel berlaku: Hal.: 44 Isi dengan Judul Halaman Terkait

45 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Pertambahan panjang pegas total sama dengan pertambahan panjang setiap pegas, atau Δx1 = Δx2 = Δxp sehingga persamaan konstanta pegas paralel menjadi: Hal.: 45 Isi dengan Judul Halaman Terkait

46 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Contoh soal: Dua buah pegas disusun secara paralel. Setiap pegas memiliki konstanta pegas 200 N/m dan 300 N/m. Jika pada susunan paralel pegas tersebut diberi gaya berat 20 N, berapakah pertambahan panjang pegas tersebut? Hal.: 46 Isi dengan Judul Halaman Terkait

47 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Penyelesaian: Hal.: 47 Isi dengan Judul Halaman Terkait

48 Isi dengan Judul Halaman Terkait

49 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Latihan Tiga buah pegas disusun seperti gambar. Konstanta masing-masing pegas k1 = 200 N/m, k2 = 400 N/m, k3 = 200 N/m. Susunan pegas dipengaruhi beban B sehingga mengalami pertambahan panjang 5 cm. Berapakah massa beban B, jika g = 10 m/s2 dan pertambahan panjang pegas 1 dan 2 sama? Hal.: 49 Isi dengan Judul Halaman Terkait


Download ppt "SIFAT ELASTIS BAHAN."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google