Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KESEHATAN MENTAL DI SEPANJANG SIKLUS KEHIDUPAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KESEHATAN MENTAL DI SEPANJANG SIKLUS KEHIDUPAN"— Transcript presentasi:

1 KESEHATAN MENTAL DI SEPANJANG SIKLUS KEHIDUPAN

2 Life cycle (siklus kehidupan)
Remaja Dewasa awal Dewasa tengah Usia Lanjut Anak

3 Siklus perkembangan & kesehatan mental
Fase-fase Siklus perkembangan sepanjang hidup manusia Tugas perkembangan yang berbeda tiap fase Fokus masalah kesehatan mental yang berbeda

4 Hubungan tiap fase perkembangan
berurutan Mempengaruhi perkembangan fase berikutnya Masalah pada fase terdahulu

5 Masa anak-anak Perkembangan motorik kasar-halus Daya tahan tubuh terhadap berbagai penyakit Peran figur ‘ibu’ dan orang tua dalam pengasuhan Attachment (kelekatan) yang sehat. Identifikasi kebutuhan khusus dan hambatan perkembangan. Kesiapan sekolah  perkembangan sosial dan emosional yang baik menunjang kemampuan regulasi diri dan kompetensi sosial anak (Shonkoff & Phillips, 2000). Anak yang mengalami masalah dan tidak segera mendapatkan intervensi  masalah akan berlanjut.

6 Masa anak sekolah 20 % anak mengalami hambatan mental  tidak dilakukan intervensi  gangguan yang terus berlanjut hingga mengganggu transisi ke masa dewasa. Kepuasan thd perkembangan sosial, emosional & kognitif,  meningkatkan kualitas hidup dan mempermudah transisi ke masa dewasa. Orang tua, sekolah dan penyedia layanan kesehatan  memainkan peran penting untuk mengenali hambatan emosional, mental  segera tertangani. Identifikasi hambatan pada anak  menyakitkan  perlu kesiapan keluarga utk menerima. Intervensi program kesehatan mental masyarakat  penting utk sosialisasi isu  PAUD, POSYANDU.

7 Masa remaja Perkembangan fisik cepat  efek sosial-psikologis  peran yang diharapkan lingkungan menjadi berbeda. Peran orang tua bergeser  teman sebaya menjadi lebih berperan  masalah bila terlalu larut dlm norma kelompok yg tidak sesuai dng norma agama & sosial. Peran pola asuh  tetap penting  orang tua mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan remaja, perubahan pola hubungan setelah remaja lebih independen Secara fisik lbh kuat thd berbagai penyakit namun rentan utk mengalami berbagai penyakit akibat gaya hidup tdk sehat Gangguan kesehatan yang ‘stigmatik’  akibat merokok, drugs, seks tidak aman. Program kesmen yang bersifat prevensi  pendidikan kesehatan reproduksi, kegiatan utk mengisi waktu luang yg produktif

8 Masa dewasa awal Isu perkembangan pada dewasa muda:
independensi dr keluarga , berkembangnya identitas diri dan struktur kehidupan, jenjang karir dan pekerjaan, komitmen dlm hubungan intim Ada kebutuhan yg kuat utk memperoleh rasa aman dari keterikatan emosional, dan kebanyakan orang mengembangkan hubungan jangka panjang yg intens pada akhir 20-an dan segera ingin menikah

9 Masalah perkawinan pada masa dewasa awal
Cara berkomunikasi dan pembagian tugas pada bulan-bulan pertama awal pernikahan. Orang yg menikah di usia muda, seringkali masih memerlukan bantuan orang tua untuk mengatasi masalahnya  kalau dpt mengembangkan diri  berakhir baik. Perkawinan pd usia muda  berat  krn adanya tugas masa dewasa muda yg sangat kompleks. Kompetensi dlm kehidupan intim, pekerjaan dan menjadi orang tua berlangsung bersamaan. Stress yg biasa terjadi pd perkawinan dewasa muda: (1) kelahiran anak (2) upaya membina keluarga yg egaliter di dalam budaya yg tdk egaliter (3) transisi utama dalam tanggung jawab kerja (4) anggota keluarga sakit.

10 Dewasa awal (Early adulthood, umur 20–40 tahun)
1. Mencapai kemandirian hidup (rumah, teman, dsb). 2. Menata kembali hubungan dengan orang tua 3. Membuat keputusan pertama yg berkaitan dg pilihan pekerjaan 4. Eksplorasi hubungan dg lawan jenis 5. Kemungkinan menjadi orang tua Umur 30 tahun -an : Transisi Kadang-kadang mempertimbangkan kembali pilihan sebelumnya (pekerjaan, pergaulan, dsb)

11 Dewasa tengah Isu umur pertengahan bersifat kompleks. Awal 40-an tdk selalu ada periode krisis tp ditandai adanya transisi dan kebutuhan utk mengevaluasi struktur kehidupan setelah menjalani masa dewasa selama 20 tahun Muncul kepuasan ketika dpt menerima kondisi dirinya, apa yg dpt dan tdk dpt dicapainya. Bila perkawinan memuaskan  dpt menjadi sumber kekuatan dan kenyamanaan Penyesuaian diri pada fase “empty nest”. Mulai peran sebagai ‘kakek-nenek Persiapan pensiun & meninjau kembali hidupnya Anak yang sudah dewasa kembali ke rumah dlm status yg tidak sama (lulus sekolah, mandiri) Peran sbg orang tua thd anak yg telah berkeluarga

12 Umur 30–40 tahun 1. Merasa mantap dengan struktur pilihan hidupnya 2. Komitmen yg lebih dalam thd pekerjaan dan hubungan intim 3. Penghayatan diri sbg orang yg benar-benar tlh dewasa Dewasa tengah/Middle-adulthood Umur 40–50 tahun 1. Berhadapan dng kompleksitas peran sbg generasi yg memimpin: peran tanggung jawab pd anak & orang lanjut usia. 2. Transisi pertengahan : evaluasi kembali tujuan hidup, pekerjaan dan hubungan. 3. Penerimaan diri atas kesalahan dalam melakukan atau tidak melakukan tugas.tanggung jawab tertentu.

13 Umur 50–60 tahun 1. Mantap atas pilihan hidup yg ditentukan saat usia 40-an. 2. Penerimaan identitas diri (telah menjadi…..) 3. Berhadapan Menerima peran sebagai kakek/nenek 4. Persiapan pensiun 5. Berhadapan masalah menjadi ‘orang usia lanjut; dan kematian

14 Usia lanjut /Older adulthood (umur 60 tahun+)
Menengok kembali/evaluasi perjalanan hidup Pensiun dr peran sbg generasi yg memimpin Pensiun sebagai sumber stress dlm perkawinan Menerima fungsi dan kepemimpinan di lingkungan yg memberi peran pada orang muda. Berhadapan dng perubahan fisik krn usia tua. Adanya pemikiran ttg kematian dan meningkatnya umur membuat banyak orang meninjau hidupnya kembali dan memperbarui arah dari beberapa segi dari kehidupannya  kehidupan spiritual-religius.

15 Harapan hidup yg makin panjang membuat tugas penemuan tujuan dan fungsi dlm masyarakat yg lebih menghargai ‘usia muda’ menjadi lbh sulit. Kunci : seberapa besar ketergantungan pada anaknya dan bgmn mengembangkamn hidup yg penuh arti. Harapan hdp perempuan> laki-laki; kebanyakan menikah dg laki-laki > tua  lbh banyak populasi janda yg dihadapkan pd masalah sexism, masalah kerentanan, kemiskinan Umur 75 tahun+ Fokus pada bgmn berfungsi dg keterbatasan fisiknya

16 Rancangan program Nama program Aktivitas Target group metode
Target output


Download ppt "KESEHATAN MENTAL DI SEPANJANG SIKLUS KEHIDUPAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google