Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Fiqh wanita Minggu Empat.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Fiqh wanita Minggu Empat."— Transcript presentasi:

1 Fiqh wanita Minggu Empat

2 Definasi PUasa Pengertian puasa dibahagi menjadi dua iaitu pengertian secara bahasa dan syara’. Definasi secara bahasa: puasa adalah menahan. Definasi menurut syara’: puasa adalah menahan dari semua perkara yang membatalkan puasa, disertai dengan niat berpuasa mulai terbit fajar hingga tenggelamnya matahari.

3 Dalil pensyari’atan berpuasa
Dalil Al-Quran: Dari surat Al-Baqarah:183 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ Ertinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa.”

4 Dalil Hadits; Telah bersabda Rasulullah s.a.w. : “Islam didirikan di atas lima perkara: Bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah, dan sesungguhnya Muhammad itu adalah utusan Allah. Mendirikan solat, mengeluarkan zakat, puasa di bulan ramadham dan menunaikan haji ke Ka’bah.” ( HR. Bukhari Muslim ).

5 Hukum Puasa Wajib: Ramadan, nazar, kaffarah dan qadha; Sunnat: Isnin & Khamis, 6 hari bulan Syawwal Makruh: Puasa yang dikhususkan pada hari Jumaat, Ahad dan Sabtu sahaja. Haram: Hari raya, hari-hari tasyri’ dan hari syak. Harus: Puasa bila-bila masa (selain hari yang diharamkan dan diwajibkan berpuasa)

6 Martabat puasa Puasa orang awan: (ramai yang begini) Bagi mereka yang berpuasa sekadar menahan lapar dan dahaga tanpa menjaga pancaindra dari perkara-perkara yang dilarang. Puasa khusus: (orang-orang soleh) Bagi mereka yang bukan berpuasa sekadar menahan lapar dan dahaga tetapi juga menjaga pancaindra dari perkara-perkara yang dilarang. Puasa khususul khusus: (para nabi dan wali Allah) Bagi mereka yang bukan berpuasa sekadar menahan lapar dan dahaga tetapi juga menjaga pancaindra, hati dan jiwa yang sentiasa mengingati Allah.

7 Fardhu, batal, sunat puasa
Minggu Empat

8 Fardhu/Rukun Puasa 1. Niat di dalam hati ( tidak sekedar melafazzkan/mengucapakan lafaz niat ) Jika puasa Ramadan dan puasa nadzar maka wajib niat di setiap malam harinya. Jika puasa sunnah misalkan puasa Isnin/Khamis maka tidak  wajib niat pada malam harinya, sebagai contoh ada seseorang yang sejak waktu fajar sampai siang hari belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa, maka diperbolehkan niat pada siang hari itu kemudian berpuasa sunnah. 2. Menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa. (Lihat pada perkara-perkara yang membatalkan puasa)

9 membatalkan puasa Memasukkan sesuatu ke 9 rongga badan dengan sengaja, 9 rongga badan secara terperinci yang dimaksud iaitu: mulut (lebih khusus ke tenggorokan ), lobang mata kanan, lobang mata kiri, telinga kanan, telinga kiri, lobang hidung kanan, lobang hidung kiri, lobang alat kelamin, lobang dubur.  Bersetubuh dengan sengaja Mengeluarkan air mani dengan sengaja Muntah dengan sengaja Datang haid Melahirkan  Keguguran Nifas Gila atau hilang akal disebabkan pengsan atau pitam walaupun hanya sebentar Murtad

10 perkARA YANG disunatkan dalam puasa
Jika waktu buka tiba disunnatkan menyegerakan berbuka puasa Mengakhirkan melambatkan makan sahur Meninggalkan perkataan yang keji atau kotor yang ditakuti akan merosakkan puasa

11 Amalan Bagi wanita yang dilarang dari berpuasa
Fiqh Wanita

12 1. Memberi & Menyediakan Ifthar (hidangan berbuka)
Rasulullah s.a.w. bersabda : “Barang siapa yang memberi ifthar (hidangan untuk berbuka) orang-orang yang berpuasa maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tanpa dikurangi sedikit pun”. (H.R. Bukhari Muslim). 2. Melakukan Khidmat (membantu) Orang Lain Dari Jabir bin Abdullah ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Setiap kebaikan adalah sedekah. Di antara bentuk kebaikkan adalah kamu bertemu saudaramu dengan wajah yang menyenangkan. Dan kamu menuangkan air dari embermu ke dalam bejana milik saudaramu.”(H.R.At-Tirmidzi)

13 3. Berdoa & Berdzikir Tetap Jalan
Walau muslimah ketika haid tidak diperbolehkan shalat ,namun demikian ketika adzan usai dikumandakan sangat dianjurkan untuk berdoa dan berdzikir . “Dari Jabir Bin Abdullah Radhiyallahu Anhu Bahwa” Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda: “Barang siapa mendengar panggilan adzan lalu ia berdoa; “Ya Allah Ya Rabb, Wahai Pemilik seruan yang sempurna ini, dan solat yang akan didirikan, karuniakanlah kepada Rasulullah s.a.w wasilah dan keutamaan dan tempatkanlah ia di tempat yang terpuji yang telah Engkau janjikan” akan mendapatkan Syafaatku kelak pada hari Kiamat (HR. Bukhari).

14 4. Mendorong Orang Lain Untuk Beramal Solih
Mengingatkan anggota keluarga untuk menunaikan solat sunah terutama solat sunnat Dhuha dan solat sunnat Qiyamul Lail. Dari Abu Mas’ud Al Anshari dia berkata, “Seorang lelaki datang kepada Nabi s.a.w. seraya berkata, “Wahai Rasulullah, jalan kami telah terputus karena hewan tungganganku telah mati, oleh karena itu bawalah saya dengan hewan tunggangan yang lain.” Maka beliau bersabda: “Saya tidak memiliki (hewan tunggangan yang lain).” Tiba-tiba ada seorang laki-laki yang berkata, “Wahai Rasulullah, saya dapat menunjukkan seseorang yang dapat membawanya (memperoleh penggantinya).” Maka beliau bersabda: “Barangsiapa dapat menunjukkan suatu kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti orang yang melakukannya.” (H.R. Muslim)

15 5. Istighfar & Shodaqoh Istighfar dan Sedaqah lebih layak diperhatikan di bulan Ramadan karena bulan ini adalah bulan yang paling mulia di antara seluruh bulan. Dari Abdullah bin Umar dari Rasulullah s.a.w., bahwa beliau bersabda: “Wahai kaum wanita! Bersedekahlah kamu dan perbanyakkanlah istighfar, karena aku melihat kaum wanitalah yang paling banyak menjadi penghuni Neraka.” (H.R. Muslim)

16 6. Tholabul ‘Ilmi (mencari ilmu)
Mencari ilmu termasuk amal solih yang boleh dilakukan wanita haid di bulan Ramadan baik dilakukan dengan mendatangi majlis ilmu maupun mempelajarinya melalui isi buku. “Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut Ilmu, nescaya Allah s.w.t. menunjukkan jalan menuju Syurga baginya”. (H.R. Muslim) “Barangsiapa wafat dalam menuntut Ilmu (dengan maksud) untuk mengidupkan Islam, Maka antara dia dan Nabi-Nabi satu derajat di dalam Surga.”(H.R. At Thabrani)

17 7. Menjauhi Larangan Agama.
Rasulullah s.a.w. bersabda: “Barangsiapa Tidak meninggalkan perkataan dusta dan ghibah maka tiada artinya di sisi Allah baginya shaum/puasa dari makan dan minum” (HR Bukhari).

18 Keutamaan dan kemuliaan Bulan Ramadan
Fiqh Wanita

19 1) Ramadan bulan diturunkan al-Quran
1) Ramadan bulan diturunkan al-Quran Bulan Ramadhan adalah bulan yang mulia. Bulan ini dipilih sebagai bulan untuk berpuasa dan pada bulan ini pula Al-Qur’an diturunkan. Sebagaimana Allah ta’ala berfirman, شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ   “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu.” (QS. Al Baqarah [2]: 185)

20 2) Syaitan-syaitan dibelenggu, pintu-pintu Neraka ditutup dan pintu-pintu Syurga dibuka ketika Ramadan tiba. Rasulullah s.a.w.bersabda, إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ “Apabila Ramadan tiba, pintu Syurga dibuka, pintu Neraka ditutup, dan syaitan pun dibelenggu.” (HR. Muslim)

21 3) Terdapat malam yang penuh kemuliaan dan keberkahan
Pada bulan Ramadan terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan iaitu lailatul qadar (malam kemuliaan). Pada malam inilah -10 terakhir di bulan Ramada- telah diturunkan kitab suci al-Quran dari lauh mahfuz yang suci ke langit dunia. Allah s..w.t.berfirman, إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ – وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ – لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Quran) pada lailatul qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (al-Qadr:1-3) Dan Allah s.w.t. juga berfirman,  إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ “Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kamilah yang memberi peringatan.” (al-Dukhan:3)

22 4) Bulan Ramadan setiap waktu dikabulkan doa
Rasulullah s.a.w. bersabda, إِنَّ لِلّهِ فِى كُلِّ يَوْمٍ عِتْقَاءَ مِنَ النَّارِ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ ,وَإِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ دَعْوَةً يَدْعُوْ بِهَا فَيَسْتَجِيْبُ لَهُ “Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadan, dan setiap muslim apabila dia memanjatkan do’a maka pasti dikabulkan.”  

23 Keutamaan Puasa Fiqh Wanita

24 1. Puasa adalah perisai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إِنَّمَا الصِّيَامُ جُنَّةٌ يَسْتَجِنُّ بِهَا الْعَبْدُ مِنَ النَّارِ “Puasa adalah perisai yang dapat melindungi seorang hamba dari api neraka.” (HR. Ahmad dan Baihaqi) 2. Orang yang berpuasa akan mendapatkan pahala yang tidak terhingga Setiap manusia diberikan oleh Allah s.w.t. darjah dan bilangan pahala yang berbeza- beza 3. Orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan Kebahagiaan ketika bertemu Tuhannya (ni’mat beribadah) Kebahagiaan ketika berbuka

25 4. Bau mulut orang yang bepuasa lebih harum dari kasturi
Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah s.a.w bersabda, “Allah berfirman,’Setiap amal anak Adam adalah untuknya kecuali puasa. Puasa tersebut adalah untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya. Puasa adalah perisai. Apabila salah seorang dari kalian berpuasa maka janganlah berkata kotor, jangan pula berteriak-teriak. Jika ada seseorang yang mencaci dan mengajak berkelahi maka katakanlah,’Saya sedang berpuasa’. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari kiamat daripada bau misk/kasturi. Dan bagi orang yang berpuasa ada dua kegembiraan, ketika berbuka mereka bergembira dengan bukanya dan ketika bertemu Allah mereka bergembira karena puasanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

26 5. Puasa akan memberikan syafaat bagi orang yang menjalankannya
Rasulullah s.a.w.bersabda, الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ الصِّيَامُ أَىْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِى فِيهِ. وَيَقُولُ الْقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِى فِيهِ. قَالَ فَيُشَفَّعَانِ “Puasa dan Al-Qur’an itu akan memberikan syafaat kepada seorang hamba pada hari kiamat nanti. Puasa akan berkata,’Wahai Tuhanku, saya telah menahannya dari makan dan nafsu syahwat, karenanya perkenankan aku untuk memberikan syafaat kepadanya’. Dan Al-Qur’an pula berkata,’Saya telah melarangnya dari tidur pada malam hari, karenanya perkenankan aku untuk memberi syafaat kepadanya.’ Beliau bersabda, ‘Maka syafaat keduanya diperkenankan.’” (HR. Ahmad, Hakim, Thabrani)

27 6. Orang yang berpuasa akan mendapatkan pengampunan dosa.
Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah s.a.w. bersabda, مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ “Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadan kerana iman dan mengharap pahala dari Allah s.w.t. maka dosanya di masa lalu pasti diampunkan”. (HR. Bukhari dan Muslim)

28 7. Disediakan bagi orang yang berpuasa pintu Syurga al-Rayyan
 Sahl bin Sa’ad r.a. berkata, Rasulullah s.a.w. bersabda, إِنَّ فِى الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ ، يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ ، يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ ، فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ ، فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ “Sesungguhnya di syrga ada sebuah pintu yang bernama Ar-Royyaan. Pada hari kiamat orang-orang yang berpuasa Akan masuk surga melalui pintu tersebut dan tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut kecuali mereka. Dikatakan kepada mereka,’Di mana orang-orang yang berpuasa?’ Maka orang-orang yang berpuasa pun berdiri dan tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut kecuali mereka. Jika mereka sudah masuk, pintu tersebut ditutup dan tidak ada lagi seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut”. (HR. Bukhari dan Muslim)


Download ppt "Fiqh wanita Minggu Empat."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google