Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Oleh: Jelita novriza netis

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Oleh: Jelita novriza netis"— Transcript presentasi:

1 Oleh: Jelita novriza netis
Mastitis Oleh: Jelita novriza netis

2 Definisi Mastitis adalah infeksi peradangan pada mamae terutama pada primipara yang biasanya disebabkan oleh staphylococcus aureus, infeksi terjadi melalui luka pada puting susu, tetapi mungkin juga melalui peredaran darah.       Mastitis adalah reaksi sistematis seperti demam, terjadi 1-3 minggu setelah melahirkan sebagai komplikasi sumbatan air susu.

3    Jenis Mastitis terdiri dari dua jenis : Mastitis Infektif, disebabkan oleh adanya kuman yang masuk kesaluran payudara melalui perantara mulut atau hidung bayi ketika menyusui. Mastitis Noninfektif, disebabkan karena adanya saluran payudara yang terumbat karena posisi menyusui yang salah. Biasanya terjadi pada perempuan yang baru pertama kali menyusui.

4 Penyebab Pada umumnya didahului dengan puting susu lecet, saluran air susu tersumbat, dan infeksi disebabkan oleh bakteri staphylococcus aureus yang masuk melalui lecet pada payudara. Tanda yang sering muncul pada mastitis yaitu nyeri, kemerahan,dan ada luka pada payudara.

5 penyebab lain,yaitu: Sikap Kesehatan umum Puting yang retak-retak Puting yang masuk kedalam Pembengkakan payudara

6 Faktor risiko terjadinya mastitis antara lain:
Terdapat riwayat mastitis pada anak sebelumnya. Puting lecet. Puting lecet menyebabkan timbulnya rasa nyeri yang membuat kebanyakan ibu menghindari pengosongan payudara secara sempurna. Frekuensi menyusui yang jarang atau waktu menyusui yang pendek. Biasanya mulai terjadi pada malam hari saat ibu tidak memberikan bayinya minum sepanjang malam atau pada ibu yang menyusui dengan tergesa-gesa. Pengosongan payudara yang tidak sempurna Pelekatan bayi pada payudara yang kurang baik. Bayi yang hanya mengisap puting (tidak termasuk areola) menyebabkan puting terhimpit diantara gusi atau bibir sehingga aliran ASI tidak sempurna. Ibu atau bayi sakit. Frenulum pendek. Produksi ASI yang terlalu banyak. Berhenti menyusu secara cepat/ mendadak, misalnya saat bepergian. Penekanan payudara misalnya oleh bra yang terlalu ketat atau sabuk pengaman pada mobil. Sumbatan pada saluran atau muara saluran oleh gumpalan ASI, jamur,serpihan kulit, dan lain-lain. Penggunaan krim pada puting. Ibu stres atau kelelahan. Ibu malnutrisi.

7 Gejala mastitis infektif
Lemah, mialgia, nyeri kepala seperti gejala flu dan ada juga yang di sertai takikardia Demam suhu > 38,5 derajat celcius Ada luka pada puting  payudara Kulit payudara kemerahan atau mengkilat Terasa keras dan tegang Payudara membengkak, mengeras, lebih hangat, kemerahan yang berbatas tegas Peningkatan kadar natrium sehingga bayi tidak mau menyusu karena ASI yang terasa asin

8 PENCEGAHAN           Penanganan terbaik mastitis adalah dengan pencegahan. Pencegahan dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Perawatan puting susu atau perawatan payudara 2. Susukan bayi setiap saat tanpa jadwal 3. Pembersihan puting susu sebelum dan sesudah menyusui untuk menghilangkan kerak dan susu yang sudah kering 4. Teknik menyusui yang benar, bayi harus menyusu sampai ke kalang payudara. 5. Bra yang cukup meyangga tetapi tidak ketat 6. Perhatian yang cermat saat mencuci tangan dan perawatan payudara 7. Kompres hangat pada area yang terkena 8. Masase area saat menyusui untuk memfasilitasi aliran air susu 9. Peningkatan asupan cairan 10. Istirahat 11. Membatu ibu menentukan prioritas untuk mengurangi stress dan keletihan dalam kehidupannya 12. Suportif, pemeliharaan perawatan ibu 13. Menyusui secara bergantian payudara kiri dan kanan

9 14. Untuk mencegah pembengkakan dan penyumbatan saluran, kosongkan payudara dengan cara memompanya
15. Rajin mengganti bh / bra setiap kali mandi atau bila basah oleh keringat dan ASI, BH tidak boleh terlalu sempit dan menekan payudara. 16. Senam laktasi (menggerakkan lengan secara berputar sehingga sendi bahu ikut bergerak kea rah yang sama guna membantu memperlancar peredaran darah dan limfe di payudara. 17. Tindakan rutin sebagai bagian perawatan kehamilan Misalnya bayi harus mendapat kontak dini dengan ibunya dan mulai menyusui segera setelah tampak tanda-tanda kesiapan,biasanya dalam jam pertama atau lebih 18. Penatalaksanaan yang efektif pada payudara yang penuh dan kencang Misalnya ibu harus dibantu memperbaiki kenyutan pada payudara oleh bayinya untuk memperbaiki pengeluaran ASI 19. Perhatian dini terhadap semua tanda stasis ASI Ibu harus tahu cara merawat payudara dan tanda stasis ASI atau mastitis sehingga mereka dapat mengobatinya sendiri di rumah dan mencari pertolongan secepatnya bila keadaan tersebut tidak menghilang 20. Perhatian dini pada kesulitan menyusui lain                                                                         Pemberian pengetahuan dan keterampilan dari petugas kesehatan untuk para ibu  agar dukungan menyusui terus menerus harus tersedia di masyarakat,serta pemberian pengobatan secar dini 21. Pengendalian infeksi Misalnya petugas kesehatan harus mencuci tangan setiap kali setelah kontak dengan ibu dan bayi,kontak kulit dini dan rawat gabung bayi dengan ibu,pemijatan,salep dan semprotan payudara (penisilin, klorheksidin) 22. Jika ibu melahirkan bayi lalu bayi tersebut meninggal, sebaiknya dilakukan bebat tekan pada payudara dengan menggunakan kain atau stagen dan ingat untuk minta obat penghenti ASI pada dokter atau bidan.

10 PENATALAKSANAAN Konseling suportif Memberikan dukungan,bimbingan.keyakinan kembali tentang menyusui yang aman untuk diteruskan,bahwa ASI dari payudara yang terkena tidak akan memhahayakan bayi,serta payudar kan pulih bentuk maupun fungsinya Pengeluaran ASI yang efektif Bantu ibu perbaiki kenyutan bayi pada payudara Dorong ntuk sering menyusui selama bayi menghendaki serat tanpa batasan Bila perlu peras ASI dengan tangan atau pompa atau botol panas sampai menyusui dapat dimulai lagi Terapi antibiotika

11


Download ppt "Oleh: Jelita novriza netis"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google