Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MEMBANGUN JATI DIRI KEINDONESIAAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MEMBANGUN JATI DIRI KEINDONESIAAN"— Transcript presentasi:

1 MEMBANGUN JATI DIRI KEINDONESIAAN
BAB 3 SEJARAH WAJIB MEMBANGUN JATI DIRI KEINDONESIAAN

2 ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL
Karakteristik Perjuangan setelah tahun 1908 Perkembangan Pergerakan Nasional Indonesia Faktor internal Faktor eksternal Periode Bertahan Periode Nasionalisme Politik Periode Radikal Periode awal perkembangan PI PNI baru PKI Budi Utomo Partindo TamSis Gapi PNI IP SI Gerakan Perempuan Parindra Gerakan Pemuda Muhammadiah

3 A. KARAKTERISTIK PERJUANGAN BANGSA INDONESIA MELAWAN KOLONIALISME SETELAH TAHUN 1907
No Sebelum Tahun 1908 Setelah Tahun 1908 1 Dipimpin Raja/Bangsawan/Tokoh Agama Dipimpin dan digerakkan oleh kaum terpelajar 2 Bersifat Kedaerahan (lokal) Bersifat nasional dan telah ada kerjasama antar daerah 3 Bersifat fisik > menggunakan senjata Diplomasi > media, perundingan, lobi, mogok, dll 4 Terfokus pada pemimpin kharismatik Memiliki organisasi memungkinkan adanya kaderisasi 5 Bersifat reaktif atau spontan Visi jelas  Indonesia Merdeka

4 KAUM TERPELAJAR Berkaitan dengan Politik Etis Organisasi
> Non Kooperatif-radikal & Kooperatif-moderat Tujuan: Tenaga Kerja Murah

5 BERSIFAT NASIONAL 1908  Pax Netherlandica terwujud
Kesatuan politik, hukum & pemerintah di bawah Kolonial Belanda Menyatukan = Perasaan Senasip  Kesadaran Nasional Hubungan antara cendikiawan dari berbagai daerah melalui pendidikan

6 PERJUANGAN MELALUI JALUR ORGANISASI
Alasan : Kesadaran bahwa bangsa Indonesia tidak sanggup menandingi kekuatan keuangan, persenjataan, organisasi politik dan militer Belanda.

7 ADA ORGANISASI YANG MEMUNGKINKAN KADERISASI
Kaderisasi menjamin Keberlangsungan Perjuangan

8 VISI & MISI INDONESIA MERDEKA
Organisasi awal berkaitan dalam bidang sosial, budaya & ekonomi. Berkembang menjadi politik dgn tujuan KEMERDEKAAN

9 - B - FAKTOR PENDORONG LAHIRNYA ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL
Faktor Internal dan Faktor Eksternal

10 ide, pikiran, motif, kesadaran
FAKTOR INTERNAL PERGERAKAN NASIONAL ide, pikiran, motif, kesadaran Javaansch Nationalisme >> Indisch Nasionalisme >> Indonesische Nationalisme Kondisi sosial, politik, budaya dan ekonomi yang parah akibat penjajahan (kolonialisme) Munculnya kaum terpelajar >> Politik Etis Tumbuhnya kenangan akan kejayaan bangsa pada masa lampau Pers Membawa Kemajuan Modernisme dan Reformasi Islam

11 EKONOMI Nasionalisme >> reaksi terhadap sistem eksploitasi Bentuk : Upah rendah, pajak tinggi, kerja wajib, komersialisasi, Solidaritasa >> Diwujudkan dengan reaksi terhadap bangsa asing menimbulkan SOSIAL Kepentingan sosial thp pemerintah kolonial Membangun kekuatan sosial Tumbuhnya diferensiasi sosial  golongan bangsawan (moderat), golongan intelektual, golongan proletar, golongan kelas menengah, golongan pegawai negeri (pro Belanda) Latar Belakang 

12 KEBUDAYAAN POLITIK Perubahan Paradigma
Why ??  Penyatuan Pendapatan antara golongan Konserfatif : kebudayaan lama (asli/ Jawa) dijadikan dasar untuk menyatukan Progresif : menolak budaya Jawa dan menginginkan penerimaan budaya barat (pengetahuan dan teknologi) Budaya bersifat dinamis, bukan statis Politik dilakukan untuk melindungi kepentingan ekonomi di negara Jajahan. Organisasi politik dilarang  Aspirasi politik  disampaikan melalui Volksraad (Dewan Rakyat) Kedaerahan Nasional Pengalaman dr Volksraad yang menimbulkan kesadaran untuk bekerjasama

13 “Een Eereschlud __Hutang Kehormatan”
1. Politik Etis C. Th. Van Deventer “Een Eereschlud __Hutang Kehormatan” Belanda telah mengeksploitasi wilayah jajahannya untuk membangun negeri mereka dan memperoleh keuntungan yang besar. Ratu Wilhelmina mengeluarkan kebijakan baru >> POLITIK ETIS Irigasi Edukasi Emigrasi

14 mobilisasi sosial, golongan intelektual bumiputra “priyayi baru”
Pembangunan Infrastuktur : Jalan Kereta Api, Trem listrik, Irigasi Irigasi Emigrasi Edukasi Perkebunan Tenaga kerja murah (kuli) Tenaga ahli Murah mobilisasi sosial, golongan intelektual bumiputra “priyayi baru”

15 POLITIK ETIS Dijalankan pada Gubernur Jendral Alexander W.F. Indenburg ( ) KEMAJUAN & MODERNITAS “Trem Listrik”

16 Bumiputra Konsep persatuan >> tidak lagi parsial
Jawa, Sunda, Minangkabau, Ambon dll

17 2. Pers Membawa Kemajuan Penerbitan surat kabar berbahasa Melayu
Orang Indo dalam Pers : H.C.O. Clocker Brousson dr Bintang Hindia E.F. Wigger dr Bintang Baru G. Francis dr Pemberitaan Betawi

18 Pers Bumi Putera R.M. Tirtoadisuryo F.D.J. Pangemanan
R.M. Tumenggung Kusum Utaya by Ilmoe Tani, Kabar Perniagaan, dan Pewarta Prijaji R. Dirtjoatmojo by “Djawi Kanda” Dr. Wahidin Sudirahusada by “Retnnodhemillah”

19 Jurnalis Bumi Putera Sumbangsih >> artikel, komentar dan ungkapan solidaritas di dalam surat pembaca di media cetak Manfaat >> Mudah memperoleh informasi Majalah Insulinde >> kemajuan dan zaman Maju Kota padang Pelajar dan guru di sekolah raja (Kweekschool) Bukit Tinggi Kemenangan Jepang “negara kecil” yang menang mengalahkan Tiongkok “yang besar”

20 3. Modernisme Islam Modernisme >> cara berfikir dgn peradaban barat, dengan merujuk upaya mengerjar ketertinggalan melalui pencarian mendasar etik kepada Islam untuk kebangkitan politik dan budaya. Reformasi >> pembaruan melalui pemurnian agama

21 Upaya ... Menggunakan media massa >> sarana menyebarkan gerakan pembaharuan Mengubah metode pengajaran dan sistem pendidikan tradisional

22 FAKTOR EKSTERNAL Kesuksesan pergerakan nasional di negara-negara lain di Asia-Afrika Kemenangan Jepang atas Rusia dalam perang Tahun 1905 Masuk dan berkembangnya paham-paham baru dari Eropa dan Amerika >> liberalisme, demokrasi dan nasionalisme

23 - C - PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA
Budi Utomo, Volksraad, SI, Muhammadiyah, NU, MIAI

24 BUDI UTOMO (BU) Berdiri 20 Mei 1908 (diperingati Hari Kebangkitan Nasional) By Dr. Wahidin Sudiro Husodo (lulusan STOVIA/ School Tot Opleiding van Indische Arsten) >> Dr. Sutomo, Goenawan Mangoenkoesoemo & Soeraji Desember 1909, Diakui Pemerintah Kolonial Belanda Tujuan : Menghimpun Dana Beasiswa Untuk Golongan Priyayi Jawa Rendahan Agar Memperoleh Pendidikan Barat Pengajaran Pertanian, Peternakan dan Perdagangan Teknik dan Industri Kebudayaan

25 BUDI UTOMO (BU) Landasan Organisasi: Kebudayaan & Pendidikan
Sifat : Non politik dan Kooperatif Dianggap Lambang Keberhasilan Politik Etis KONGRES PERTAMA >> Yogyakarta, 3-5 Oktober 1908 Hasil : Kelemahan Hanya Untuk Golongan Priyayi >> Kemunduran 1935 Dibubarkan, bergabung dalam Parindra Ruang gerak terbatas pada Jawa dan Madura Memilih R.T. Tirtokoesoemo (mantan Bupati Karanganyar) sbg Ketua Yogyakarta Menjadi Pusat Organisasi munculnya SI

26 VOLKSRAAD (1916-1942) Dewan Rakyat
Dampak Politik Etis  Kebijakan Desentralisasi Memberi ruang, peran dan kesempatan bagi Orang Indonesia untuk memikirkan nasib dan masa depan bangsanya sendiri Mulai diterapkan tahun 1905, Anggota orang Belanda - Indie Weerbaar (Pertahanan Hindia-Belanda) Milisi paruh waktu yg terdiri dari orang-orang Indonesia VOLKSRAAD Usulan SI >> Resiko lebih kecil dibadingkan milisi Didukung oleh Budi Utomo

27 Keanggotaan dan Kekuasaan VOLKSRAAD
Jumlah anggota 39 terdiri dari Orang Belanda, 15 pribumi dan sisanya asing timur jauh lainnya. Dipilih dan diangkat oleh Gubernur Jendral Pribumi >> moderat dan radikal. Radikal diizinkan dgn harapan dpt berubah menjadi moderat Tugas >> Penasihat (penerima aspirasi rakyat) Hak untuk mengusulkan pembaharuan kepada GubJend. 1927 >> kewenangan ko-legislatif (membuat UU) Tidak ada hak angket dan menentukan anggaran belanja negara Volksraad menjadi wadah perjuangan Tahun 1942 Volksraad berakhir  Indonesia jatuh ke tangan Jepang -

28 SAREKAT ISLAM - SI - Didirikan tahun 1911 by H. Samanhudi
Awal >> Sarekat Dagang Islam Dasar: Agama Ekonomi >> menghimpun dan memperkuat kemampuan para pedagang Islam agar dapat bersaing dgn para Asing (Tionghoa)

29 Perubahan Nama SDI >> SI
Usulan HOS. Cokroaminoto >> tujuan ruang gerak tidak terbatas Nama dan Visi tercantum dalam Akte Notaris yang dibuat tahun 10 September 1912 Isi : Memajukan perdagangan Membantu anggotanya yang mengalami kesulitan dalam bidang usaha (permodalan) Memajukan kepentingan rohani dan jasmani penduduk pribumi Memajukan kehidupan agama Islam

30 KONGRES SI 1 26 Januari 1913 di Surabaya Hasil :
SI bukan partai politik, tujuan menghidupkan jiwa dagang SI tidak bermaksud melawan pemerintah Belanda HOS Cokroaminoto dipilih sbg Ketua SI dan menetapkan Surabaya sbg pusat organisasi Cabang SI >> Solo, Semarang, Cirebon 1915 >> Sentral Sarekat Islam dibentuk di Surabaya Badan induk dgn tugas mengkoordinasikan dan memajukan organisasi SI daerah (lokal)

31 KONGRES NASIONAL 1 Tanggal 17-24 Juni 1916 di Bandung
Dihadiri 80 SI lokal >> total anggota Nasional >> perlunya semua suku di Indonesia bersatu dan membentuk satu persatuan bangsa yaitu Indonesia Hasil >> SI partai berhaluan politis Pengajuan Badan Hukum SI ditangguhkan  GJ. Idenburg kecuali SI daerah >> Tujuan perpecahan Maret 1916 >> SI Pusat memiliki Badan Hukum Menentang praktik ketidakadilan akibat sistem kapitalisme serta penindasan

32 SI dalam VOLKSRAAD Perwakilan thn 1917: Cokroaminoto & Abdul Muis >> aktif dalam Konsentrasi Radikal

33 ISDV vs SI ISDV (Indische Social Democratische Veereniging) –marxis-komunis-- Sneevliet (Belanda) menyusup ke SI >> merekrut Semaun dan Darsono, menyusul Tan Malaka dan Alimin Perkembangan >> Anggota ISDV di SI kerap menentang kebijakan SI (Mendukung Indie weerbaar) SI Putih SI Merah Kubu nasionalis religius By H.O.S. Cokroaminoto  Pusat Yogyakarta Kubu ekonomis dogmatis dengan haluan sosialis kiri (komunis) By Semaun dan Darsono Pusat: Semarang PKI

34 KONGRES 6 SI Oktober 1921 Hasil: Penerapan Disiplin Kepartaian >> larangan merangkap keanggotaan partai. ide by Agus Salim dan Abdul Muiz  Golongan semaun keluar dari SI

35 PKI Perserikatan Komunis Indonesia
Perserikatan Komunis >> Perserikatan Komunis Indonesia 1920 1924

36 SI ----- Partai Sarekat Islam
1923 >> Persatuan Pergerakan Kaum Buruh (PGKB) Memisahkan diri dari SI, bergabung bersama PKI Revolutionairre Vakcantrale 1923 >>di Madiun >> SI berubah menjadi Partai Sarekat Islam (PSI) : Ada dugaan perpecahan, SI melemah

37 PERPECAHAN PSI 1926 >> KONGRES PSI 1
Hasil : PSI bersikap nonkooperatif 1929 1930 Alasan: Pem Kolonial mengabaikan hak pribumi Cokroaminoto menolak menjadi Volksraad tahun 1927 PSI PSII Partai Sarekat Islam Indonesia PSII Kartosuwiryo Abikusno

38 MUHAMMADIYAH Dirikan 18 November 1912 by K.H. Ahmad Dahlan di Yogyakarta Asas : Islam dan Kebangsaan Indonesia Sifat : Nonpolitik dan Kooperatif Tujuan : Memajukan pendidikan dan pengajaran berdasarkan Agama Islam Mengembangkan pengetahuan ilmu agama dan cara-cara hidup menurut Agama Islam Cara : Mendirikan sekolah-sekolah yang berdasarkan agama Islam, dari TK sampai dengan Perguruan Tinggi Mendirikan poliklinik, rumah sakit, rumah yatim, masjid, dsb Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan keagamaan

39 Ahmad Dahlan (1912-1923) Cabang Muhammadiah
Jawa >> Yogyakarta, Surakarta, Pekalongan, dan Pekajangan Sumatra Barat >> 1925 >> Abdul Karim Amrullah (HAMKA) 1938 >> sudah menyebar ke Sumatera, Sulawesi & Kalimantan Sumbangsih : Menumbuhkan kesadaran bangsa dan memahami arti kemajuan pendidikan dan kemerdekaan

40 Nahdalatul Ulama - NU - Dasar : Kongres Islam sedunia (1926) di Hijaz
Pendiri : H. Hasyim Ashari Tanggal : 31 Januari 1926, Surabaya Tujuan : Sosial, Ekonomi, Pendidikan Asas : Ahlusunnah wal Jam’ah Cara : Mengadakan khutbah dengan menggunakan bahasa daerah, agar dapat dipahami Mendirikan lembaga sosial >> rumah sakit, yatim piatu, sekolah

41 Majelis Islam Ala Indonesia - MIAI -
Gabungan organisasi politik dan organisasai politik (moderat) Pada masa Jepang >> mendapatkan kelonggaran 1943 >> MIAI dibubarkan diganti dengan Majelis Syiro Muslimin Indonesia (Masyumi)

42 Perbedaan Sarekat Islam Indische Partij Boedi Oetomo Tokoh Ideologi Organisasi Sifat Perjuangan Organisasi

43 - D - PERIODE NASIONALISME POLITIK
INDISCHE PARTIJ GERAKAN PEMUDA GERAKAN PEREMPUAN

44 INDISCHE PARTIJ (IP) “TIGA SERANGKAI”
Diririkan di Bandung, tanggal 25 Desember 1912 By Douwes Dekker, dr. Cipto Mangunkusumo, Suwardi Suryaningrat Setyabudi Danudirjo Ki Hajar Dewantara “TIGA SERANGKAI” De Expres  Indische los van Holland Surat kabar Indonesia bebas dari Belanda Indie voor Indiers Hindia untuk orang Hindia Paham Kebangsaan “Indische Nationalism yg tidak membedakan suku, agama, kebudayaan, bahasa, dan adat istiadat” Anggota  menyebut dirinya Indiers Orang Indonesia

45 PROGRAM KERJA Menyerapkan cita-cita nasional Hindia (Indonesia)
Memberantas kesombongan sosial dalam pergaulan baik di bidang pemerintahan maupun kemasyarakatan Memberantas usaha-usaha yang membangkitkan kebencian antara agama yang satu dengan yang lain Memperbesar pengaruh pro-Hindia di Lapangan pemerintahan Berusaha untuk mendapatkan kesamaan hak bagi semua orang Hindia Dalam hal pengajaran, kegunaannya harus ditujukan untuk kepentingan ekonomi Hindia dan memperkuat mereka yang ekonominya lemah

46 Als Ik eens Nederlander was
“Seandainya saya seorang Belanda” By Ki Hajar Dewantara >> Kritik tentang bagaimana pemerintah Belanda mencari dana dari rakyat Indonesia untuk merayakan peringatan 100 tahun kemerdekaan Belanda dari penjajahan Inggris 1913 >> IP dilarang >> Tiga Serangkai dibuang ke Belanda

47 1919 >> Insulinde berubah jd National Indische Partij (NIP)
IP Insulinde 1919 >> Insulinde berubah jd National Indische Partij (NIP) 1914 >> Cipto Mangunkusumo kembali ke Indonesia  sakit 1919 >> Ki Hajar Dewantara dan Douwe Dekker kembali pendidikan politik

48 GERAKAN PEMUDA Budi Utomo STOVIA Tri Koro Darmo
20 Mei 1908 7 Maret 1915 Didirikan oleh Dr. Wahidin Sudiro Husodo Didirikan oleh dr. R. Satiman Wiryo sandjoyo Golongan Tua Golongan Pemuda Jawa dan Madura JONG JAVA INDONESIA MUDA 1918 1930

49 Tri Koro Dharmo Tujuan :
Sakti Kekuasaan & Kecerdasan Budi Kebijaksanaan Bakti Kasih sayang Tujuan : Mempererat tali persaudaraan antarsiswa-siswi bumi putra di sekolah menengah dan perguruan kejuruan Menambah pengetahuan umum bagi para anggotanya Membangkitkan dan mempertajam peranan untuk segala bahasa dan budaya “Jawa Raya” Jawa, Sunda, Madura, Bali , Lombok

50 Perkumpulan Pemuda 1917 >> Jong Sumateranen Bond 1918 >> Jong Ambon, Jong Minahasa, Jong Celebes

51 KONGRES PEMUDA 1 KONGRES PEMUDA 2
Tahun 1926 di Yogyakarta >> Menunjukkan ada upaya bersatu KONGRES PEMUDA 2 26-28 Oktober 1928 Hasil : “Sumpah Pemuda” Bertanah air satu, yaitu tanah air Indonesia, berbangsa satu, yaitu bangsa Indonesia dan berbahasa satu yaitu bahasa Indonesia  Bendera Merah Putih dan Lagu Kebangsaan “Indonesia Raya”

52 “Door Duirtenis Tot Lich”
Gerakan Perempuan R.A Kartini Stella Zeehandelar; Prof. F.K. Anton J.H. Abendanon >> mengumpulkan dan menerbitkan surat dlm bentu buku “Door Duirtenis Tot Lich” Habis Gelap Terbitlah Terang Pemikiran : Perempuan perlu mendapatkan pendidikan memadai, menghapus praktik budaya Jawa yang mengekang hak dan martabat wanita “EMANSIPASI”

53 Organisasi Wanita Perkoempoelan Keotamaan Istri
& Pendirian Sekolah Kartini by Dewi Sartika 1912 >> Organisasi Putri Mardika di Jakarta Tujuan: membantu bimbingan dan penerangan kepada gadis bumiputera dalam menuntut pelajaran dan mengemukakan pendapat di muka umum dan memperbaiki wanita sbg manusia yang mulia. Majalah : Putri Mardika

54 Kartini Fond Didirikan : Ny. C. Th. Van Deventer Tahun : 1912 Tujuan : Mendirikan Sekolah Kartini

55 KONGRES PEREMPUAN INDONESIA 1
Yogyakarta, Desember 1928 Hasil : Kesepakatan untuk membuat federasi yang dapat menjadi wadah perjuangan yang dapat memajukan perekempuan Indonesia. >> Perserikatan Perempuan Indonesia (PPI), Ketua Nyonya Sukanto 1929 >> PPI, diganti menjadi Perhimpunan Istri Indonesia (PII)

56 KONGRES PEREMPUAN II Jakarta, Desember 1929 Hasil: Semua perkumpulan perempuan berjuang untuk meningkatkan nasib dan derajat perempuan Indonesia dengan tidak mengkaitkan diri dengan persoalan politik dan agama

57 Organisasi Perempuan nonkooperatif
“ISTRI SEDAR” Tujuan : Meningkatkan kesadaran perempuan untuk tidak terlampau terikat dengan rumah tangga dan pendidikan saja, tetapi aktif juga dalam kegiatan politik Pelopor : Istri Pringgodigdo Prestasi :

58 - E - PERIODE RADIKAL Masa Dimana Organisai Pergerakan Menolak Bekerja Sama Atau Bersikap Kooperatif Dengan Pemerintah Kolonial Belanda Dan Secara Tegas Menuntut Kemerdekaan PKI, PI, PNI

59 Latar Belakang Pengaruh Doktrin Wilson Pengaruh Revolusi Rusia 1917
Kekecewaan terhadap Janji November Perubahan Pasal 111 RR (Regerings Reglement) Pergantian Gubernur Jenderal Hindia-Belanda Pemakaian kata “Indonesia” sebagai Identitas Bangsa Ikut sertanya kaum buruh dalam Pergerakan Nasional

60 1. Pengaruh Doktrin Wilson
Januari 1918, mengumumkan 14 butir dasar penyelesaian untuk mengakhiri Perang Dunia 1 ( ) Woordrow Wilson Presiden Amerika Serikat “ Right of self-determination “ hak menentukan nasib sendiri

61 2. Pengaruh Revolusi Rusia 1917
Oktober 1917 >> revolusioner Komunis di Rusia, disebut kaum Bolshevik berhasil menggulingkan monarki Rusia  Tsar (Raja) Nicholas II Kaitannya : Pembebasan negara jajahan dapat dilakukan dengan persatuan kaum buruh Menurut PKI, rezim penjajah dapat digulingkan dengan cara REVOLUSI

62 3. Kekecewaan terhadap Janji November NOVEMBER BELOFTE
Isu M.J. Troelstra telah mengambil kekuasaan dari Ratu Wilhemina Pemimpin Partai Buruh Sosial-Demokrat/ SDAP 16 November 1918, Ch. G. Cramer memprakarsai koalisi di Volksraad ISDV ISDV, Insulinde, SI, BU Konsentrasi Radikal (Radikal Concentratie)

63 Konsentrasi Radikal (Radikal Concentratie)
Tuntutan: Pembentukan Dewan Kerajaan yang terdiri dari wakil-wakil kerajaan (Nederland & koloninya) dgn kedudukan dan hak yang sama. Mengubah Volksraad menjadi Parlemen denganhak perundang-undangan dan budget Mengubah Raad van Indie (Dewan India) menjadi Raad van Staat (seperti senat di Amrik) Kepala-kepala departemen bertanggung jawab kepada Volksraad setelah diubah menjadi parlemen Perluasan otonomi sampai ke desa-desa dan daerah luar Jawa

64 Kondisi memanas >> Van Limburg Stirum, 18 November 1918 berpidato dalam sidang Volksraad “berjanji mempercepat otonomi bagi Indonesia” >> Janji November PEMBUKTIAN : 17 Desember 1918 >> GJ menggagas terbentuknya komisi untuk mengubah struktur kenegaraan Hindia-Belanda KOMISI  dibentuk 28 Desember 1918 Anggota : 27 anggota, Ketua: J.H. Carpentier Alting >> 17 Eropa, 9 Bumiputra, 1 Timurasing

65 4. Perubahan Pasal 111 RR (Regerings Reglement)
1 September 1919 Hak berserikat diakui penuh, termasuk perkumpulan politik Hak externering >> mengusir para pelaku yang dianggap mengganggu ketertiban umum ke suatu tempat. Hak verbaning >> Melarang pelaku bertempat tinggal di suatu daerah Dampak bg Indonesia Memberi kesempatan berdirinya organisasi pergerakan baru yang radikal Bebas menyuarakan aspirasi dan kritikan terhadap pemerintah

66 5. Pergantian Gubernur Jendral Hindia Belanda
Tahun 1921 G.J. van Limburg Stirum digantikan Dirk Fock Sikap: Raksioner terhadap pergerakan nasional >> kekecewaan Menentang otonomi

67 6. Pemakaian kata “Indonesia” sbg Identitas Bangsa
Kata Indonesia pertama kali digunakan oleh Indonesische Vereeniging dlm rapat April 1922 Indonesia >> melambangkan identitas nama, semangat baru (kemerdekaan dan kesejahteraan)

68 7. Ikut Sertanya Kaum Buruh dalam Pergerakan Nasional
Terbentuknya PKI >> basis utamanya adalah kaum buruh Buruh trem, kereta api, buruh pegadaian, buruh perkebunan dll Gerakan buruh >> mogok 1922, mogok buruh pegadaian 1923, mogok buruh kereta api >> Tan Malaka dan Semaun 1926, mobilisasi sebuah perlawanan senjata buruh dan petani

69 - F - ORGANISASI – ORGANISASI PERGERAKAN YANG BERSIFAT RADIKAL
PI, PKI, PNI, Partindo, PNI Baru

70 Marxisme

71 Komunisme

72 Liberalisme

73 Perhimpunan Indonesia (PI)
Didirikan Tahun 1908, by Sutan Kasajangan Soripada dan R.M. Noto Soeroto. Indische Vereeniging 1913 >> Cipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat bergabung 1922 >> nama berubah menjadi Indonesishe Vereeniging Tujuan : memperjuangkan kepentingan orang Indonesia yang ada di Belanda Perhimpunan Hindia Perhimpunan Indonesia

74 Visi PI Indonesia ingin menentukan nasibnya sendiri
Bangsa Indonesia mengandalkan kemampuan dan kekuatannaya sendiri Bangsa Indonesia harus bersatu untuk melawan penjajah

75 Majalah ... “Hindia Poetra” Sarana menyebarkan ide antikolonial
1923 Ketua : Iwa Kusumasumantri 1924 Ketua : M. Nazir Datuk Pamoentjak >>majalah diubah menjadi “Indonesia Merdeka” 1925 Ketua : Soekiman Wirjosandjojo >> Nama diubah menjadi Perhimpinan Indonesia (PI) 1926 – 1930 Ketua : Hatta >> Propaganda tentang PI ke luar negeri Sarana menyebarkan ide antikolonial Cara : Aktif dalam badan internasional seperti Association l’Etude des Civilisation Orientales  meminta dukungan bagi kemerdekaan Indonesia

76 PARTAI KOMUNIS INDONESIA _ PKI _
1913 Paham komunis masuk Indonesia by B.J.FM. Snevliet Anggota Sociaal-Democratische Arbeiderspartij (SDAP) 1914, Sneevliet mendirikan organisasi bercorak Marxis Indische Social Democratische Vereeniging (ISDV), pusat: SEMARANG  Tidak diterima, akhirnya ISDV menyusup dalam SI infiltrasi Menarik Semaun & Darsono ke dalam ISDV Pimpinan SI cabang Semarang

77 Semaun dan Darsono Propaganda dan Sosialisasi PKI di kalangan buruh dan Serikat Pekerja DAMPAK : SI pecah >> Merah dan Putih

78 Perubahan Nama ... 23 Mei 1923 1924 1920 Tokoh baru: Alimin & Muso
ISDV PKH Perserikatan Komunis Hindia Partai Komunis Hindia PKI Partai Komunis Indonesia 1924 1920 Ketua : Semaun Pusat : Semarang Tokoh baru: Alimin & Muso

79 PKI mengganggu stabilitas dan kepentingan Belanda
PKI Radikal Pemogokan Kerja 1926 >> Jawa 1927 >> Sumatera Barat PKI mengganggu stabilitas dan kepentingan Belanda 1927 PKI dilarang

80 PARTAI NASIONAL INDONESIA - PNI -
1925 Algemeene Studie Club 1927 Perserikatan Nasional Indonesia Partai Nasional Indonesia Ketua: Ir. Soekarno Ketua: Ir. Soekarno >> dr. Cipto Mangunkusumo, Ir. Anwari, Mr. Sartono, Mr. Iskak, Mr. Sunaryo, Mr. Budianto, Dr. Samsi, Ir. Soekarno

81 Asas PNI Self Help Prinsip menolong diri sendiri dengan keyakinan bangsa Indonesia mampu memperbaiki keadaan politik, ekonomi, dan sosial budaya Non Kooperatif Tidak mengadakan kerja sama dengan pemerintah kolonial Belanda Marhaenisme Mengentaskan rakyat dari kemiskinan dan kesengsaraan

82 Kegiatan PNI Menyelenggarakan kursus Mendirikan sekolah
Internal Menyelenggarakan kursus Mendirikan sekolah Mendirikan Bank Eksternal Rapat Umum Penerbitan Surat Kabar “Persatoean Indonesia” Jakarta “Banteng Priangan” Bandung Tujuan : menarik perhatian rakyat

83 1929 Ir. Soekarno, Maskun, Gatot Mangunprojo, dan Supriadinata ditangkap
Tuduhan: mengambil bagian dalam organisasi untuk menjalankan kejahatan (pemberontakan) dan penggulingan kekuasaan Hindia-Belanda

84 “Indonesia Menggugat” Pleidoi=Pembelaan
“Pergerakan nasional di Indonesia bukanlah buatan kaum intelektual dan komunis saja, melainkan juga reaksi umum yang wajar dari masyarakat jajahan yang di dalam batinnya merasa telah merdeka. Revolusi Indonesia adalah revolusi zaman sekarang, bukan revolusinya sebagian besar rakyat dunia yang bodoh dan terbelakang, dan yang mudak untuk diperbodoh.”

85 Pembubaran PRO Kepemimpinan : Mr. Sartono 1931 >> PNI dibubarkan
Alasan: keselamatan ??? PRO KONTRA PARTINDO PNI - Baru Mr. Sartono Drs. Moh. Hatta & Sutan Sjahrir

86 PARTAI INDONESIA - Partindo -
Berdiri : 30 April 1931 Tujuan : Indonesia Merdeka Ir. Soekarno bergabung, setelah keluar dr penjara Menentukan nasib sendiri dan demokrasi

87 Kongres Juli 1933 Memperkuat konsep perjuangan kaum Marhaenisme
Non Kooperatif  Ir. Soekarno ditangkap dan dibuang Larangan!!! 1936 Partindo dibubarkan Rakyat kecil Ende (Flores) Pegawai Negeri menjadi anggota Partindo Dilarang penyelenggaraan sidang

88 Partai Nasional Indonesia Pendidikan - PNI Baru -
PNI dibubarkan PRO KONTRA >> “Golongan Merdeka” Mementingkan pendidikan kader PARTINDO PNI - Baru Mr. Sartono Drs. Moh. Hatta & Sutan Sjahrir

89 PNI Baru Tujuan : Kemerdekaan
Strategi : Kegiatan pendidikan politik dan kesadaran berbangsa bagi para anggotanya. Cara : Menanamkan kesadaran kolektif (bersama) akan situasi dan kondisi mereka sebagai bangsa terjajah dan menyadari hak mereka untuk merdeka

90 Soekarno Hatta Agitasi Politik << Mengumpulkan masa & berpidato Menyebarkan ide perjuangan >> Menulis di Surat Kabar “Ke Arah Indonesia Merdeka” Pemerintahan yang baik adalah pemerintahan rakyat, pemerintahan yang tidak dipimpin oleh Priyayi dan golongan cendikiawan yang hanya mementingkan diri sendiri By Mohammad Hatta dalam Surat Kabar “Daulat Rakyat” Hatta dan Sutan Sjahrir ditangkap dibuang ke Boven Digul, Papua 1934

91 - G – PERIODE BERTAHAN Pengertian, Latar Belakang, Perjuangan melalui Volksraad, Organisasi Pergerakan pada periode bertahan

92 Pengertian Suatu periode dimana gerakan nasionalisme berupaya lebih moderat (kooperatif) dan menahan diri. Agar organisasi tidak dibubarkan dan pemimpin tidak diasingkan. Upaya perjuangan dilakukan melalui VOLKSRAAD. Dengan harapan Indoensia merdeka tetap terjaga.

93 Latar Belakang Dirk Fock (1921-1926)
Pegawai negeri dilarang menjadi anggota partai Jurubicara partai dilarang melakukan promosi B.C. De Jonge ( ) Vergader Verbond 1) Dilarang mengadakan rapat umum terbuka tanpa seizin Asisten Residen 2) Dilarang mengadakan rapat tertutup terbuka tanpa seizin Asisten Residen 3) Dalam rapat dilarang membawa senjata Gubernur Jendral

94 Perjuangan Melalui Volksraad
Fraksi Nasional 27 Januari 1930 Diprakarsai : M.H. Thamrin memprakarsai Wakil : Kusumo Utoyo Tujuan : meraih kemerdekaan Indonesia secepat-cepatnya Cara : Mendesak segera dilakukannya perubahan ketatanegaraan Menghapus semua perbedaan politik, ekonomi dan pendidikan yang diakibatkan oleh penjajahan Menggunakan semua jalan yang sah untuk mencapai tujuan tersebut

95 Pencapaian Volksraad Protes terhadap penggeledahan para pemimpin PNI
Memperjuangkan nasib buruh di Sumatera Mendesak dicabutnya Ordonasi Sekolah Liar Mengilangkan perbedaan gaji antara prajurit bumiputera dan Belanda Muhammad Husni Thamrin merupakan orang pertama yang berpidato menggunakan bahasa Indonesia dalam sidang Volksraad. Petisi Sutardjo (1935)

96 Petisi Sutardjo Isi : Permohonan untuk diselenggarakan musyawarah antara wakil-wakil Indonesia dan negeri Belanda dengan kedudukan dan hak yang sama. Tujuan : menyususn suatu rencana pemberian kepada Indonesia suatu pemerintahan yang berdiri sendiri (otonom) dalam batas Undang-Undang Dasar Kerajaan Belanda. Petisi di tanda tangani oleh I.J. Kasimo, G.S.S.J. Ratulangi, Dtauk Tumenggung dan Ko Kwat Tiong

97 Gabungan Politik Indonesia - GAPI -
Dibentuk 19 September 1939 Bersamaan dengan PD 2, GAPI menyerukan untuk adanya hubungan kerja sama antara Belanda danIndonesia. Tuntutan GAPI : Indonesia berparlemen ditolak, alasan Indonesia belum matang

98 1941, usulan diterima oleh Volksraad
Titik Balik Volksraad 1940 >> 1) Nazi (Jerman) menguasai Belanda 2) Jepang mengancamm wilayah Asia-Pasifik Belanda mengusulkan kembali “Indische Militie” 1941, usulan diterima oleh Volksraad “ Hal ini membuat Indonesia menyadari bahwa Belanda ingin menguasai Indonesia”

99 Organisasi Periode Bertahan
TAMAN SISWA Tokoh : Ki Hajar Dewantara Berdiri : 3 Juli 1922, di Yogyakarta Fokus : Pendidikan Ing Ngarsa Sung Tulodo Guru memiliki tanggung jawab untuk mendidik, memberi contoh dan teladan bagi siswa Ing Madyo Mangun Karso Guru memberi motivasi bagi siswa, memberi bimbingan agar siswa dapat berkembang Tut Wuri Handayani Guru membimbing unytk menggali sendiri pengetahuan, menemukan makna dari pengetahuan sehingga dapat berguna bagi kehidupannya.

100 Ordonasi tentang Sekolah Liar
Belanda berupaya untuk menutup Taman Siswa, karena dianggap sbg sekolah liar 1933 >> Ordanasi dihapuskan >> perjuangan Ki Hajar Dewantara Sekolah swasta yang bukan didirikan oleh Pemerintah 2 Mei diperingati Hari Pendidikan Nasional “Tut Wuri Handayani” >> dijadikan lambang departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI

101 Partai Indonesia Raya - Parindra -
Indonesische Studie Club 1924 Persatuan Bangsa Indonesia (PBI) 1931 Partai Indonesia Raya (Parindra) 1935 Dalam Kongres Des 1935 Menyatukan Budi Utomo, PBI, Serikat Sumatera, Serikat Celebes di Surakarta Hasil : Fusi

102 Kongres Pertama Parindra
Tanggal Mei 1937 Sikap Kooperatif dan Moderat Di luar Volksraad Berupaya menambah perwakiln dalam Volksraad >> Membuat perkumpulan rukun tani dan rukun pelayaran, perbaikan masalah perburuhan, pengangguran dan peradilan.

103 Gabungan Politik Indonesia - GAPI -
Pendiri : Mohammad Husni Thamrin Tahun : 21 Mei 1939 Gabungan : Parindra, Gerindo, PSII, Persatuan Partai Politik, Persatuan Minahasa, Partai Pasundan, dan Partai Islam Indonesia (PII) >> FEDERASI Masing2 partai memiliki kemerdekaan penuh terhadap program masing-masing

104 Asas Perjuangan GAPI Hak untuk menentukan diri sendiri
Persatuan nasional seluruh rakyat Indonesia dengan berdasarkan kerakyatan dalam paham politik, ekonomi, dan sosial Persatuan aksi seluruh pergerakan Indonesia

105 Kongres 1 GAPI 4 Juli 1939 Hasil : Tuntutan dibentuknya parlemen di Indonesia 19 September 1939 >> Pasca Perang Dunia II : GAPI mengajak rakyat Indonesia dan Belanda untuk bekerja sama menghadapi fasisme (Jerman) dan upaya ini dapat terwujud dengan adanya parlemen dari dan oleh rakyat.

106 Kongres Rakyat Indonesia
Desember 1939 di Jakarta Tujuan : Gerakan Indonesia Berparlemen Hasil : 1) Penetapan bendera merah putih sebagai bendera kebangsaan 2) Lagu Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan 3) Peningktan penggunaan bahasa Indonesia bagi semua rakyat Indonesia

107 Komisi Visman Latar Belakang : 1940 Belanda dikuasai Jerman. GAPI mengeluarkan resolusi menuntut diadakannya perubahan ketatanegaraan. Isi : Mengganti Volksraad dengan parlemen sesungguhnya dimana anggota-anggotanya dipilih oleh rakyat dan mengubah fungsi kepala departemen menjadi menteri yang bertanggung jawab kepada parlemen. Resolusi ini ditanggapai oleh Ratu Wilhelmina >> 14 September 1940 Dibentuk Komisi Visman Ketua : F.H. Visman Tugas : mengumpulkan bahan-bahan yang menjadi keinginan dari Indonesia dalam hal ketatanegaraan

108 Terima Kasih


Download ppt "MEMBANGUN JATI DIRI KEINDONESIAAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google