Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI INDONESIA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI INDONESIA"— Transcript presentasi:

1

2 LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI INDONESIA
MANAJEMEN PIUTANG Oleh: Andri Irawan S.Pd LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI INDONESIA

3 LATAR BELAKANG TERJADINYA PIUTANG
Tingkat piutang perusahaan secara umum dipengaruhi oleh kondisi perekonomian, harga produk, kualitas produk dan kebijakan kredit perusahaan. Manajer Keuangan tidak dapat mengendalikan semua faktor tersebut. Hanya kebijakan kredit saja yang dapat ditentukan

4

5 LATAR BELAKANG TERJADINYA PIUTANG
KREDIT PENJUALAN INVESTASI PIUTANG

6 Hubungan antara Piutang dengan Penjualan Kredit
Piutang dagang muncul karena penjualan barang atau jasa secara kredit, dimana pembeli tidak memberikan surat janji tertulis secara formal.

7 Hubungan antara Piutang dengan Penjualan Kredit
Jadi secara riil piutang dagang timbul karena adanya transaksi penjualan secara kredit, oleh karena itu besar kecilnya penjualan kredit akan berpengaruh langsung terhadap jumlah piutang dagang.

8 Hubungan antara Piutang dengan Penjualan Kredit
Piutang dagang menunjuukan piutang yang timbul dari penjualan barang-barang atau jasa yang dihasilkan suatu perusahaan di mana dalam keadaan normal perusahaan, biasanya piutang dagang akan dilunasi dalam jangka waktu kurang dari satu tahun.

9 PENGERTIAN PIUTANG Menurut Kieso, Weygant, Warfield, piutang adalah:
“Receivable are claims held againts customer and other for money, goods or services”

10 PENGERTIAN PIUTANG Menurut James C.Van Horne dan John M.Machowitz, Jr Piutang adalah: “Amount of money owed to a firm by customers who have bought goods or services on credit. A current asset. Also called receivables”

11 KEBIJAKSANAAN KREDIT Kebijaksanaan kredit meliputi penetapan standar kredit dan analisa kredit. Penetapan standar kredit meliputi: 1. Penilaian Kredit (Credit Rating) 2. Pembayaran rata-rata 3. Financial Ratio

12 KEBIJAKSANAAN KREDIT Standar kredit dapat mempengaruhi:
1. Volume Penjualan Pembeli atau calon langganan pada umumnya akan tertarik membeli barang dalam jumlah yang lebih banyak jika kepada mereka diberikan tenggang waktu pembayaran yang longgar. 2. Investasi dalam Pihutang Investasi dalam barang jadi berkaitan erat dengan periode kredit yang ditetapkan. Semakin longgar periode kredit semakin besar pula dana yang tertanam didalam inventori barang jadi.

13 KEBIJAKSANAAN KREDIT Standar kredit dapat mempengaruhi:
3. Biaya Piutang ragu-ragu (Cost of bad Debt) Tanpa penjualan kredit perusahaan tidak akan mengalami kerugian karena piutang ragu-ragu. Kerugian karena piutang ragu-ragu berupa ongkos yang harus diperhitungkan sebagai faktor yang mempengaruhi dan mengurangi keuntungan ITEM PERUBAHAN EFEK THD PROFIT Volume Penjualan (N) (+) Periode Pengumpulan Piutang Rata-rata (-) Biaya Piutang ragu-ragu

14 PENILAIAN RESIKO KREDIT
Resiko kredit adalah resiko tidak terbayarnya kredit yang telah diberikan kepada para pelanggan. Hal yang harus dinilai dalam penilaian pelanggan adalah 5C: 1.CHARACTER 2. CAPACITY 3. COLLATERAL 4. CONDITION 5. CAPITAL

15 5 C 1.CHARACTER Kemungkinan dari langganan untuk secara jujur berusaha untuk membayar kewajibannya 2. CAPACITY Pendapat subjektif mengenai kemampuan dari langganan, diukur dari catatan waktu, dilengkapi dengan observasi fisik pada pabrik dan perusahaan.

16 5 C 3. COLLATERAL Dicerminkan oleh aktiva pelanggan yang dikaitkan, jaminan bagi keamanan kredit. 4. CONDITION Menunjukkan pengaruh langsung dari trend ekonomi terhadap perusahaan yang bersangkutanm perkembangan khusus dalam suatu bidang ekonomi tertentu yang mungkin memiliki efek terhadap kemampuan langganan untuk memenuhi kewajibannya 5. CAPITAL

17 5 C 5. CAPITAL Diukur oleh posisi finansial perusahaan secara umum, dimana hal ini diukur oleh analisa finansial.

18 Seleksi Pada Calon Pembeli
Misal pembeli barang dengan harga Rp.1000, HPP Rp.700. dari hasil evaluasi diperkirakan peluang pembeli itu melunasi utangnya adalah sebesar 80%. Apakah pembeli tersebut diberi ijin untuk membeli produk kita? Asumsinya berikutnya adalah, apabila itu ditolak, maka resiko perusahaan menjadi nol atau tidak beresiko sama sekali. Sehingga pembeli itu akan dikabulkan bila memberi laba lebih besar dari nol

19 Seleksi Pada Calon Pembeli
cara pemecahannya adalah dengan EXPECTED PROFIT E(P) = P1(p-c)-P2(c) dimana: P1 = Probabilitas utang dilunasi P2 = Probabilitas utang tidak dilunasi p = Harga c = Biaya E(P) = Expected Profit

20 Seleksi Pada Calon Pembeli
cara pemecahannya adalah dengan EXPECTED PROFIT E(P) = P1(p-c)-P2(c) dimana: P1 = Probabilitas utang dilunasi P2 = Probabilitas utang tidak dilunasi p = Harga c = Biaya E(P) = Expected Profit

21 Seleksi Pada Calon Pembeli
= 0.8 (1000 – 700) – 0.2 (700) = 240 – 140 = 100

22 Perputaran Piutang (Receivable Turn Over)
Rasio keuangan yang digunakan untuk menentukan efektifitas piutang adalah sbb: Receivable Turn Over = _______Penjualan_______ Rata-rata Piutang Rata-rata Pengumpulan Piutang = _______360 hari________ Receivable Turn Over

23 Perputaran Piutang (Receivable Turn Over)
Contoh: 2011 2012 Net Credit Sales Receivable: Awal 50.000 20.000 Akhir 30.000 Average Receivable Turn Over 4 x Average Collection Periode 90hari

24 Anggaran Pengumpulan Piutang (Receivable Collection Budget)
Anggaran pengumpulan piutang adalah sebuah daftar anggaran yang menggambarkan jumlah piutan yang dapat ditagih perusahaan pada debiturnya sepanjang tahun anggaran tertentu. Hal yang harus diperhitungkan selain proyeksi pembayaran oleh debitur adalah termin yang berlaku untuk piutang dari perusahaan tersebut

25 Anggaran Pengumpulan Piutang (Receivable Collection Budget)
Contoh: Kios Klasik, perusahaan penjualan barang Vintage memiliki rencana penjualan sbb: Syarat pembayaran 3/20 net 30 Bulan Penjualan Januari 50.000 Februari 60.000 Maret 70.000

26 Anggaran Pengumpulan Piutang (Receivable Collection Budget)
Berdasarkan pengalaman cara pembayaran para pelanggan adalah sbb: 50% dari penjualan terkumpul dalam 20 hari 40% dari penjualan terkumpul lebih dari 20 hari, namun tetap pada bulan yg sama 10% dari penjualan terkumpul pada bulan ke-2 setelah penjualan Buatlah schedule Budget Pengumpulan Piutang untuk bulan Januari hingga Maret

27 Anggaran Pengumpulan Piutang (Receivable Collection Budget)
Bulan Januari: Bulan januari (50% x ) = Potongan (3%) = = 40% pada hari ke = (40% x ) = Piutang terkumpul Januari = Bulan Februari: Piutang terkumpul 10% x =

28 Anggaran Pengumpulan Piutang (Receivable Collection Budget)
Waktu Penjualan Januari Februari Maret 50.000 44.250 5.000 60.000 ? 70.000

29 LATIHAN Diketahui penjualan Rp dan piutang rata-rata adalah Rp Berapakah rata-rata hari pengumpulan piutangnya dalam setahun? Yume J Shop memiliki syarat pembayaran 5/20 N 30 dan berdasarkan pengalaman pembayaran para pelanggan adalah sbb: a. 50% dari penjualan terkumpul dalam 20 hari b. 40% dari penjualan terkumpul lebih dari 20 hari tapi masih di bulan yang sama c. 10% dari penjualan terkumpul pada bulan kedua setelah penjualan

30 LATIHAN Rencana penjualannya adalah sbb:
Hitunglah berapa nilai pengumpulan piutang pada bulan Mei, Juni dan Juli Alfa Toys memiliki persyaratan penjualan 2/15 n 30. bila proyeksi 40% pembeli akan memanfaatkan diskon dan sisanya membayar pada hari ke-30, berapa rata-rata periode pengumpulan piutang perusahaan tersebut Bulan Penjualan Mei $50.000 Juni $ Juli $

31 LATIHAN Berapakah bunga efektif, jika syarat penjualan adalah 2/110 n 30?


Download ppt "LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI INDONESIA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google