Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GOITER

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GOITER"— Transcript presentasi:

1 ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GOITER
Created by Wiwin Nur Aeni, S.Kep.,Ns.

2 General Outcome Mahasiswa mampu mengelola asuhan keperawatan pada pasien hipotiroidisme (Goiter)
Specify Outcome Mahasiswa mampu menjelaskan : Pengertian, tanda gejala, etiologi, patofisiologi, dan komplikasi Goiter Asuhan keperawatan pada pasien Goiter Mencakup usia bayi baru lahir sampai lansia

3 TIPE GOITER Goiter nontoksik Goiter toksik
Simple goiter atau Goiter koloid Goiter noduler

4 Prevalensi Goiter Goiter non toksik merupakan gangguan yang sangat sering dijumpai dan menyerang sampai 16 % wanita dan 4 % pria yang berusia antara tahun (patofisiologi, EGC hal. 1077) Berdasarkan kejadiannya atau penyebarannya ada yang disebut struma endemis dan sporadik. Endemis  dijumpai pada sekelompok orang didaerah tertentu dihubungkan dengan penyakit defisiensi yodium. Sering dijumpai pada daerah pegunungan, namun ada juga yang ditemukan di dataran rendah dan ditepi pantai. Sporadik  dijumpai menyebar diberbagai tempat atau daerah. Disebabkan faktor goitrogenik, anomali, penggunaan obat-obat anti tiroid, peradangan dan neoplasma

5 Pengertian Goiter Pembesaran kelenjar tiroid akibat pertambahan ukuran sel/jaringan, yang membuat kelenjar tersebut terlihat pada leher (tumor), sering dikenal dengan gondok (Susanne, keperawatan medikal bedah Brunner, hal.1315).

6 Cont…Pengertian Goiter
Dampak yang ditimbulkannya hanya bersifat lokal yaitu sejauh mana pembesaran tersebut mempengaruhi organ disekitarnya seperti pengaruhnya pada trachea dan esophagus.

7 Etiologi Goiter Defisiensi iodium < 40 mg/hari atau gangguan kimia intra tiroid oleh berbagai faktor seperti goitrogenik glikosida agent (zat atau bahan ini dapat mensekresi hormon tiroid)  ubi kayu, jagung, lobak, kangkung, kubis bila dikonsumsi secara berlebihan, obat-obatan anti tiroid, anomali, peradangan dan tumor/neoplasma (patofisiologi, EGC hal. 1077)

8 Patofisiologi Goiter Akibat defisiensi iodium atau gangguan kimia intra tiroid kapasitas kelenjar tiroid untuk mensekresi tiroksin terganggu, mengakibatkan peningkatan kadar TSH dan hiperplasia dan hipertropi folikel-folikel tiroid. Pembesaran kelenjar tiroid pada pasien goiter non toksik sering bersifat eksaserbasi dan remisi disertai hiperevolusi dan involusi pada bagian-bagian kelenjar tiroid. Hiperplasia mungkin bergantian dengan fibrosis, dan dapat timbul nodula-nodula yang mengandung folikel-folikel tiroid.

9 GAMBARAN KLINIS Penonjolan di 1/3 bagian bawah leher. Goiter yang besar dapat menimbulkan masalah kompresi mekanik, disertai pergeseran letak trakea dan esofagus, dan gejala-gejala obstruksi. Sesak nafas Sulit menelan Leher bartambah besar atau tidak Suara serak atau parau Pada palpasi kelenjar tiroid, nodul tunggal atau ganda dengan konsistensi keras atau tidak. Tes TSH serum meningkat Biasanya tanpa rasa nyeri kecuali bila timbul perdarahan di daerah nodul.

10 PENGOBATAN Terapi goiter antara lain dengan penekanan TSH oleh hormon tiroid. Pengobatan dengan tiroksin yang lama akan mengakibatkan  penekanan TSH hifofisis, dan penghambatan fungsi tiroid disertai atropi kelenjar tiroid. Goiter yang besar mungkin perlu dibedah untuk menghilangkan gangguan mekanis dan kosmetis yang diakibatkannya. Pada masyarakat dimana goiter timbul sebagai akibat kekurangan iodium maka garam dapur harus diberi tambahan iodium.

11 PENCEGAHAN Goiter endemik  memberikan senyawa iodium kepada anak-anak di kawasan yang kandungan iodiumnya buruk. Di Amerika Serikat, garam beriodium merupakan satu-satunya cara yang paling efektif untuk mencegah penyakit goiter dalam masyarakat yang rentan.

12 ASUHAN KEPERAWATAN Pengkajian 1. Aktifitas/istirahat
Gejala  : insomnia, sensivitas meningkat, otot lemah, gangguan koordinasi, kelelahan berat. Tanda   : atropi otot 2. Sirkulasi Gejala   : palpitasi, nyeri dada (angina) Tanda    : disritmia (vibrilasi atrium), irama gallop, murmur, peningkatan tekanan darah dengan takanan dada yang berat, takhikardi saat istirahat, sirkulasi kolap, syok (krisis tirotoksikosis). 3. Eliminasi Gejala : urine dalam jumlah yang banyak, perubahan dalam faeces.

13 Cont… Pengkajian 4. Integritas ego
Gejala : mengalami stress yang berat baik maupun fisik Tanda : emosi labil (euphoria sedang sampai delirium), depresi. 5. Makanan/cairan Gejala : kehilangsn berat badan mendadak, nafsu makan meningkat, makannya sering, kehausan, mual dan muntah. Tanda : pembesaran tiroid, goiter, edema non pitting terutama daerah pretibial. 6. Neurosensori Tanda : bicara cepat dan parau, gangguan status mental dan perilaku, seperti bingung, disorientasi, gelisa, peka rangsang, delirium, psikosis, stupor, koma, tremor halus pada tangan, tanpa tujuan, beberapa bagian tersentak-sentak, hiperaktif reflek tendon dalam (RTD). 7. Nyeri/kenyamanan Gejala : nyeri orbital/fothopobia

14 Cont… Pengkajian 8. Pernafasan
Tanda : frekwensi pernafasan meningkat, takipnea, dispnea, sumbatan jalan nafas, terjadi penekanan. 9. Keamanan Gejala : tidak toleransi terhadap panas, keringat yang berlebihan, kebutuhan meningkat akan iodium (G), alergi etrhadap iodium (Hi). Tanda : suhu meningkat 37,4 derajat celcius. Diaforesisi, kulit halus, hangat dan kemerahan, rambut tipis, mengkilat dan lurus, exoftalmus: retraksi, iritasi padakonjungtiva dan berair. Puritus, lesi, eritema ( sering terjadi pada pretibial) yang menjadi sangat parah. 10. Seksualitas Tanda : penurunan libido, hipomenorhea dan impotensi.

15 Cont… Pengkajian 11. Penyuluhan/pembelajaran
Gejala : adanya riwayat keluarga mengalami masalah itroid, riwayat hipotiroidisme, terapi hormon tiroid atau pengobatan antitiroid, dihentikan terhadap pengobatan antitiroid, dilakukan pembedahan tiroidektomi sebagian, riwayat pemberian insulin yang menyebabkan hipoglikemia, gangguan jantung atau pembedahan jantung, penyakit yang baru terjadi (pnemonia), trauma, periksaan rontgen fhoto dengan zat kontras.

16 Diagnosa Keperawatan 1. Nafas tidak efektif berhubungan dengan adanya pembesaran jaringan pada leher, penekanan trakhea. 2. Perubahan pola nutrisi berhubungan dengan adanya penekanan daerah oesofagus, penurunan nafsu makan. 3. Gangguan konsep diri (harga diri rendah) berhubungan dengan tidak efektifnya coping individu, adanya pembesaran pada leher. 4. Kurang pengetahuan berhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi.

17 Intervensi Diagnosa 1 Rencana tindakan : 1. Pantau frekwensi pernafasan , kedalaman, dan kerja pernafasan 2. Auskultasi suara nafas, catat adanya perubahan suara patologis 3. Waspadakan klien agar leher tidak tertekuk/posisikan semi ekstensi atau eksensi pada saat beristirahat. 4. Ajari klien latiahan nafas dalam 5. Selidiki keluhan kesulitan menelan 6. Persiapkan operasi bila diperlukan.

18 Intervensi Diagnosa 2 Rencana tindakan : 1. Kaji adanya kesulitan menelan, selera makan, kelemahan umum dan munculnya mual dan muntah. 2. Pantau masukan makanan setiap hari dan timbang berat bada setiap hari serta laporkan adnaya penurunan. 3. Dorong klien untuk makan dan meningkatkan jumlah makan dan juga beri makanan lunak, dengan menggunakan makanan tinggi kalori yang mudah dicerna. 4. Beri/tawarkan makanan kesukaan klien. 5. Kolaborasi : konsultasikan dengan ahli gizi untuk memberikan diet tinggi kalori, protein, karbohidrat dan vitamin.

19 Intervensi Diagnosa 3 Rencana tindakan : 1. Kaji tingkat perubahan rentang harga diri rendah 2. Pastikan tujuan tindakan yang kita lakukan adalah realistis 3. Sampaikan hal-hal yang positif secara mutlak untuk klien, tingkatkan pemahaman tentang penerimaan anda pada pasien sebagai seorang individu yang berharga. 4. Tentukan untuk perilaku manipulatif, identifikasi konsekensi untuk pelanggaran ini dengana cara yang berbelit-belit. 5. Diskusikan masa depan klien, bantu klien dalam menetapkan tujuan-tujuan jangka pendek dan panjang.

20 Intervensi Diagnosa 4 Rencana tindakan : 1. Tinjau kembali proses penyakit dan harapan masa datang 2. Berikan informasi yang tepat dengan keadaan individu 3. Identifikasi sumber stress dan diskusikan faktor pencetus krisis tiroid yang terjadi, seperti orang/sosial, pekerjaan, infeksi, kehamilan 4. Berikan informasi tentang tanda dan gejala dari penyakit gondok serta penyebabnya 5. Diskusikan mengenai terapi obat-obatan termasuk juga ketaatan etrhadap pengobatan dan tujuan terapi serta efek samping obat etrsebut 6. Beri dukungan moril dapat menjalankan semua anjuran/informasi yang didapat baik oleh petugas kesehatan maupun keluarga.

21 Note Folikel : kantung/struktur berisi cairan
Hiperplasia : peningkatan jumlah sel Remisi : hilangnya sebagian atau keseluruhan tanda gejala suatu penyakit sebagai respon pengobatan


Download ppt "ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GOITER"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google