Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Pembentukan Embrio Kolonisasi di Afrika

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Pembentukan Embrio Kolonisasi di Afrika"— Transcript presentasi:

1 Pembentukan Embrio Kolonisasi di Afrika
Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP UNS Materi kuliah Sejarah Afrika Pembentukan Embrio Kolonisasi di Afrika Oleh: Riyadi, M.A.

2 Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP UNS
Materi kuliah Sejarah Afrika Sebelum masuknya bangsa asing ke wilayah Afrika, tentusaja telah ada bentuk pemerintahan daerah, yang berciri, al: Bercorak agraris, Substitensi, komunal, feodal Berkelompok kecil (komunitas), berbeda: cara hidup, bahasa, tradisi, dan agama. Berkembang sejak sebelum masehi Lebih menonjolkankebudayaan sosial dari pada fisik Reseptif dan adaptif terhadap pengaruh luar

3 Beberapa tahapan terbukanya Afrika bagi kalangan Eropa
Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP UNS Materi kuliah Sejarah Afrika Beberapa tahapan terbukanya Afrika bagi kalangan Eropa Ekspedisi: David Livingston, Stanley Congo free state Pembagian Afrika oleh beberapa negara Eropa yang datang Politik paternalistik Kolonilaisme

4 Pengaruh Caravan Trade di Gurun Sahara
Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP UNS Materi kuliah Sejarah Afrika Pengaruh Caravan Trade di Gurun Sahara Sahara terbentuk, selain gejala alam juga atas ulah manusia (agraris cultur, nomad pastoris cultivate); Sahara membentang dari utara ke selatan pemisah Afrika barat (Pluralis) dengan Afrika Utara (Arab dan ber-ber); Adanya oase sebagai batu loncatan transportasi dari utara ke selatan, dsb.

5 Adanya perdagangan meninggalkan kebudayaan (kebudayaan gurun)
Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP UNS Materi kuliah Sejarah Afrika Perdagangan utara-selatan dilakukan secara barter, dgn sapi (BC), Kuda (AD), dan Unta. Rute perdagangan: Jalur Teodoni : Maroko-Niger Jalur Gadames : Tunisia (Cartago)-Hausa (Nigeria) Adanya perdagangan meninggalkan kebudayaan (kebudayaan gurun) Dari kultur yang ada membentuk state (negara) gurun.

6 Bentuk state formation di wilayah Gurun
Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP UNS Materi kuliah Sejarah Afrika Bentuk state formation di wilayah Gurun Hidup dari aktivitas dagang (caravan trade); kadang juga sebagai perompak (ketika kegiatan ekonomi agraris-pastoral gagal) Caravan dan state timbul dan tenggelam bersamaan State Rakyat : man power Pemerintahan : cenderung diktator Wilayah : dana (dalam dan luar) mayoritas luar Berkembang sejak awal masehi Konflik kelompok (komunitas, ex: Sudanic civilization)

7 Perbudakan masyarakat gurun
Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP UNS Materi kuliah Sejarah Afrika Perbudakan masyarakat gurun Faktor historis mendapati org Afrika menjadi heterogen (Romanum, pan Islamic, Eropa/ kegiatan agraris  migrasi, Al: Wolof di senegambia Imperium yg memiliki daerah vasal (Walo, Baol, Slae, Salum), UNIKNYA hubungan pusat dengan vasal bersifat sukarela yg dituangkan dalambentuk kerjasama pertanahan dan perdagangan

8 Masyarakat gurun (Ex:Wolof) terbagi dalam 5 strativikasi, al:
Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP UNS Materi kuliah Sejarah Afrika Masyarakat gurun (Ex:Wolof) terbagi dalam 5 strativikasi, al: Germi: Cikal bakal/ pendiri, bersifat patrilianisme, atau ibu dari Golongan Menes (bangsawan), pemilihan raja dr putra mahkota Jambuur: orang wolof asli, tidak berhak tahta, bukan budak, sebagai suprasubtitensi agraris. Nyenyo: pendatang baru, pedagang kaya, pelaku industri, high society. Jaam: slavery, orang asing, pendatang baru, tawanan perang

9 Perbudakan di masyarakat Gurun
Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP UNS Materi kuliah Sejarah Afrika Perbudakan di masyarakat Gurun Budak diperoleh dari kekerasan: tawanan perang, serbuan, penangkapan, konflik antar suku Fungsi budak sebagai aliving tool, spt: komoditi eksport, aktivitas dagang, status sosial, (penggembala) Fungsi yg lain: Sosial: memperbesar clan (materialisme) Gang Slave (budak dlm jumlah besar) Akvere: dijadikan kurban Osu: budak millik dewa

10 Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP UNS
Materi kuliah Sejarah Afrika Budak diwariskan melalui genealogi, pada keturuan kedua statusnya lebih tinggi, dilarang diperjual-belikan, dianggap menjadi bagian keluarga master. Budak paling kasar ditemui di Niger yakni pada masyarakat Nike; budak tidak mengenal manumisi, mobilitas sosial ditutup, kadang juga sebagai akvere. Hubungan budak dan master, cukup longgar: budak diamin dari kekerasan, dan keselamatan, hak untuk memiliki harta, pembebasan (manumisi dan abolisi)

11 Jenis budak (jaam) yang banyak berkembang di Afrika
Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP UNS Materi kuliah Sejarah Afrika Jenis budak (jaam) yang banyak berkembang di Afrika Jaam sayor: budak hasil perang, boleh dijual-belikan, narapidana, atau sengaja menjual diri. Jaam Jadu: domestical slave, budak yg dilahirkan bangsa asli, dilarang diperjual-belikan, ada hubungan keluarga, nikah dgn sesama budak Jaam Tyedo: budak asing yang dimiliki kelompok Garmi (bangsawan), biasanya juga sebagai tentara, pengawal (military aristocracy)

12 Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP UNS
Materi kuliah Sejarah Afrika Pembebasan budak Manumisi: pemberian kebebasan saat institusi budak masih berlaku Abolisi: pembebasan budak dgn menghapus institusi perbudakan Manumisi dgn: Redemption: menebus olh anggota keluarga/ diri sendiri Charity : kedermawanan/ belas kasihan master Abolisi: emansipation Act (1794)

13 Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP UNS
Materi kuliah Sejarah Afrika Slave trade Diawali Portugis akhir abad XV disusul Spanyol, Belanda, Inggris, Perancis, melalui aktivitas dagang, dan berakhir abad XIX Rute perdagngan trianggular trade: Eropa-Afrika-Amerika Budak di Afrika Amerika sebagai alat produksi ekonomi Manumisi diraih antaranya dgn: Puton: mengelabuhi, melarikan diri  under ground rail road Kekerasan: paison (meracuni), arson (membakar), rebelion (pemberontakan, ex: haiti, caribia: L’ ouventure)

14 Status budak Afrika di Amerika abadi
Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP UNS Materi kuliah Sejarah Afrika Status budak Afrika di Amerika abadi Untuk abolisi membentuk negara radikal lewat freedmens bearau melalui matrikulasi. Munculnya gelombang semangat back to Afrika (repatriasi)

15 Politik kolonial bangsa Asing di Afrika
Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP UNS Materi kuliah Sejarah Afrika Politik kolonial bangsa Asing di Afrika Inggris: Indirrect rule Perancis: dirrect rule Belgia: capatilism rule Jerman: old Imperium rule

16 Alur kolonialisme hingga dekolonisasi Inggris di Afrika
Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP UNS Materi kuliah Sejarah Afrika Inggris C. Rhodes (pembentuk imperium)  D. Livingston (Liberator) Ekspedisi Rhodes Livingston Paternalistik Indirect rule Dual mandat Trusteeship Commonwaeth Merdeka Alur kolonialisme hingga dekolonisasi Inggris di Afrika

17 Politik kolonial Inggris di Afrika Barat
Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP UNS Materi kuliah Sejarah Afrika Politik kolonial Inggris di Afrika Barat Ekspedisi, reseacrh, eksploitasi Perluasan kekuasaan Memperkuat garnisun Pembangunan transportasi Membuat peraturan Mendirikan peradilan (supreme courth, Provincial Courth, Native Courth) Membuat surat penunjukkan pd emir (pimpinan lokal) dari High Commisioner Edukasi (1930)

18 Politik kolonial Inggris di Afrika Selatan
Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP UNS Materi kuliah Sejarah Afrika Politik kolonial Inggris di Afrika Selatan Dilakukan politik apartheid sejak 1948 Perkecualian indirct rule (Bechuana menggunakan dirrect rule, karena konflik suku) Kesulitan mengubah dual mandat, tardisional menjadi pemerintahan modern

19 Terima Kasih


Download ppt "Pembentukan Embrio Kolonisasi di Afrika"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google