Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

BERBAGI PENGALAMAN DENGAN MAHASISWA INSTIPER

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "BERBAGI PENGALAMAN DENGAN MAHASISWA INSTIPER"— Transcript presentasi:

1 BERBAGI PENGALAMAN DENGAN MAHASISWA INSTIPER
Oleh : Soedjai Kartasasmita

2 Bapak Wamentan, Bapak Dirjen Perkebunan, Bapak Rektor dan para Civitas Academica INSTIPER,
Adik-adik para mahasiswa yang saya kagumi, Izinkanlah pada kesempatan ini saya berbagai pengalaman dengan para hadirin mengenai beberapa hal yang membahagiakan dan memberikan rasa optimisme di tengah-tengah kegalauan yang ditimbulkan oleh anomali cuaca , gonjang-ganjing politik menjelang pemilu dan keraguan mengenai kondisi ekonomi Indonesia.

3 1.DEDIKASI PETANI TANAMAN PANGAN
Yang pertama ialah kesan yang saya peroleh mengenai besarnya semangat para petani dalam menghadapi tantangan-tantangan yang timbul sebagai akibat anomali cuaca. Saya sengaja naik kereta api dari Argo Parahyangan Bandung ke Jakarta pada awal Februari, disusul dengan perjalanan Bogor-Sukabumi pulang pergi pada tanggal 20 Februari kereta api Siliwangi dan pada tanggal 23 Februari dengan kereta api Argo Muria melakukan perjalanan dari Jakarta ke Semarang. Saya sekedar ingin mengetahui bagaimana para petani menghadapi tantangan-tantangan tadi dan sekaligus merekamnya dengan kamera saya. Foto-foto hasil jepretan saya membuktikan kepada siapapun betapa besarnya dedikasi para petani kita untuk menjaga ketahanan pangan negara kita sekalipun banyak tantangan-tantangan yang dihadapi. Salut kepada para petani !.

4 Foto 1 : Sawah siap panen di Padalarang

5 Foto 2 : Sawah di Karawang

6 Foto 3 : Sawah baru tanam di Sukabumi

7 Foto 4 : Sawah siap panen di Sukabumi

8 Foto 5 : Sawah di Haurgeulis

9 Foto 6 : Sawah baru ditanam di Losari, Jateng

10 Foto 7 : Sawah di Tegal, Jateng

11 Foto 8 : Sawah habis banjir di Weleri

12 Perlu saya sebut satu peristiwa yang menarik dalam perjalanan ke Sukabumi yang lalu yang saya rekam yaitu anak muda bermain bola di tengah gundukan sampah di Cisaat Sukabumi. Siapa tahu ia kelak menjadi pemain sepak bola seperti Ronaldo ?.

13 Foto 9 : Cisaat- Sukabumi

14 2. PENGALAMAN KEDUA Pengalaman kedua saya peroleh dalam seminar di Medan tanggal 17 Februari 2014 yang diselenggarakan oleh para alumni berbagai SMP yang 45 tahun yang lalu saya dirikan di lima kebun di Sumatra Utara. Seminar ini merupakan lanjutan dari pertemuan di Pabatu tanggal 11 Agustus 2013 yang dihadiri oleh kurang lebih 1300 orang alumni 5 SMP tadi.  Yang benar-benar membanggakan saya ialah bahwa ternyata banyak diantara mereka itu yang berhasil dalam berbagai profesi yang mereka tekuni, baik sebagai tokoh LSM, peneliti, pengusaha, pengacara, birokrat dan lain-lain.

15 Ir. Purwo yang menjadi penyelenggara seminar mis
Ir. Purwo yang menjadi penyelenggara seminar mis. adalah pimpinan LSM yang aktif dalam berbagai kegiatan seperti RSPO dan ISPO. Kemudian Dr. Muhammad Evri seorang peneliti senior di BPPT orang Indonesia pertama yang ikut dalam ekspedisi ke Kutub Selatan di sekitar tahun 1990-an. Lalu Sdr. Bakti Kasri seorang pengusaha di bidang logistik yang perusahaannya memiliki 25 cabang di sejumlah kota di Indonesia. Kemudian Sdr. Yunirwan, S.H. sorang pengacara yang berkantor di Citibank Medan. Sdr. Gozali Situmorang yang pernah menjabat sebagai Sekjen Kementerian Sosial. Masih banyak lagi nama lain yang bisa saya sebutkan namun waktunya tidak mengizinkan.

16 Yang menggembirakan ialah walaupun perkebunan sudah lama mereka tinggalkan namun dedikasi mereka terhadap pendidikan di perkebunan masih begitu melekat seperti terbukti dari seminar dengan tema pendidikan di perkebunan yang diadakan di Medan tadi. Rektor INSTIPER sebenarnya diundang sebagai pembicara namun karena erupsi gunung Kelud beliau batal datang disebabkan masih ditutupnya Bandara Adisucipto untuk penerbangan. Satu hal yang menarik perhatian lagi ialah bahwa salah seorang pembicara utama yaitu Prof. Ibnu Hajar, Rektor Unimed, berasal dari Bunut, kebun dekat Kisaran yang sekarang masuk dalam lingkungan Bakrie Sumatra Plantations. Sayangnya dari PTPN tidak ada yang hadir padahal maksud para alumni juga a.l. untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa PTPN memang perduli pada pendidikan anak para karyawan.

17 Ada beberapa pelajaran yang berharga yang saya peroleh dan ingin saya sampaikan kepada para mahasiswa pada kesempatan ini: Pendidikan merupakan investasi jangka panjang. Seperti terbukti dari pengalaman saya tadi success stories baru bermunculan 40 tahun setelah mereka tamat dari SMP di perkebunan. Kualitas guru adalah faktor penentu bagi kesuksesan para muridnya kelak. Ada satu nilai yang sangat berharga yang mereka tunjukkan dalam seminar tadi; menghadirkan para guru-guru mereka dulu sebagai tanda terima kasih atas bimbingan mereka. Bahkan ada yang mencengangkan saya; selain mengundang saya mereka juga menyediakan tiket bisnis class Garuda untuk penerbangan Jakarta-Medan pulang pergi.

18 3.PENGALAMAN KETIGA Pengalaman yang ketiga ialah apa yang saya alami baru-baru ini dalam komunikasi dengan Gubernur Bank Indonesia, Bapak Agus Martowardoyo, seorang keturunan perkebunan yang orang tuanya saya kenal baik zaman dulu. Ceritanya begini Minggu yang lalu saya baca di majalah Economist terbitan 22 Februari bahwa berkat langkah-langkah yang diambil Bank Indonesia, ekonomi Indonesia dapat diselamatkan dari krisis ekonomi seperti yang sedang melanda beberapa negara berkembang a.l. India, Turki, Brazil dan Afrika Selatan.

19 Atas dasar berita ini saya mengirim sms kepada beliau pada tanggal 24 Februari pagi dan di luar dugaan langsung mendapat jawaban sebagai berikut : “Pak Soedjai terima kasih. Saya lagi di Sydney menghadiri pertemuan G-20”. Nah pelajaran apa yang bisa diambil dari kejadian ini ? Seorang Gubernur Bank Indonesia dalam segala kesibukannya sebagai wakil Indonesia dalam G-20 masih menyisihkan waktu untuk segera membalas sms saya. Artinya beliau tidak arogan dan tetap hormat.

20 Nilai etika seperti ini juga dimiliki oleh Dr
Nilai etika seperti ini juga dimiliki oleh Dr. Rusman Heriawan, Wakil Menteri Pertanian kita. Berkomunikasi dengan beliau mudah sekali, baik melalui sms, e mail, per telepon atau dalam pertemuan di kantornya. Semoga beliau sukses ! ( tepuk tangan untuk Bapak Wamentan !).

21 4. PENGALAMAN KEEMPAT Pengalaman terakhir ialah apa yang saya alami pada tanggal 25 Februari ketika menghadiri pertemuan dengan Prof. Bungaran Saragih yang membicarakan pembentukan sebuah think-tank yang dinamakan PASPI. Peserta yang hadir ada k.l. 20 orang dan terdiri dari pakar-pakar perkelapa sawitan baik untuk hulu maupun hilir. Semua sepakat bahwa lembaga think-tank ini sangat diperlukan dalam menghadapi macam-macam tantangan seperti kampanye anti sawit, tuduhan dumping untuk bio diesel di Uni Eropa, perusak lingkungan dan lain-lain. Tiba-tiba seorang Ketua Asosiasi menyampaikan wacana agar Pemerintah yang baru nanti dapat membentuk Kementerian Kelapa Sawit karena industri kelapa sawit berperan besar dalam meningkatkan perekonomian Indonesia. Mula-mula ucapan ini dianggap sebagai lelucon saja tapi sebenarnya ia ingin menunjukkan bahwa industri kelapa sawit di masa depan harus melaju terus.

22 Implikasinya ialah bahwa mahasiswa INSTPER begitu menyelesaikan studinya bisa langsung ditampung untuk berbagai posisi pekerjaan di lingkungan industri perkebunan kelapa sawit baik di hulu maupun di hilir. Para hadirin sebelum saya akhiri uraian saya ini saya ingin menyampaikan kesimpulan sebagai berikut : Kita masih dengan penuh rasa optimis memandang hari depan pertanian kita. Mengapa ? Jawabannya ialah karena para pelakunya dengan penuh dedikasi tetap menjaga dinamikanya dalam kondisi seperti apapun.

23 TERIMA KASIH


Download ppt "BERBAGI PENGALAMAN DENGAN MAHASISWA INSTIPER"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google