Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Teori Bahasa dan Otomata 2 sks

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Teori Bahasa dan Otomata 2 sks"— Transcript presentasi:

1 Teori Bahasa dan Otomata 2 sks
Ekuivalensi DFA-NDFA dengan ɛ-move Versi 2 Rifki Indra Perwira, S.Kom Course Introduction

2 Cakupan Bahasan NDFA dengan ɛ-move Algoritma ɛ-move ke NDFA
Kenapa harus ekuivalen? Persamaan VS Perbedaan Langkah2 penyamaan DFA-NDFA Contoh permasalahan

3 Non DFA dengan  - move (transisi )
Dapat merubah state satu ke state lain tanpa membaca input Tidak bergantung pada suatu input ketika melakukan transisi q0 q1 a b q3 q4 q2 b dari q0 tanpa membaca input dapat berpindah ke q1 dan q3 dari q4 tanpa membaca input dapat berpindah ke q2

4 -closure untuk NFA -move
Himpunan state yang dapat dicapai dari sebuah state tanpa membaca input. State yg tidak memiliki transisi , maka -closurenya adalah state itu sendiri Dari diagram NDFA dengan -move maka dihasilkan: -closure (q0)= q0,q1,q2 -closure (q1) = q1,q2 -closure (q2) = q2 -closure (q3) = q3 -closure (q4) = q1,q2,q4 q0 q1 q4 q3 q2 b a

5 Algoritma ɛ-move ke NDFA
Buat tabel transisi NFA dengan -move awal Tentukan -closure untuk setiap state Carilah setiap fungsi transisi hasil perubahan dari NFA dengan - move ke NFA tanpa -move (kita sebut saja sebagai ’) dimana ’ didapatkan dengan rumus: ’(state, input) = _closure ((_closure(state, input)) Berdasarkan hasil diatas, kita bisa membuat tabel transisi dan diagram transisi dari NFA tanpa -move yang ekivalen dengan NFA dengan -move tersebut. Jangan lupa menentukan state-state akhir untuk Non-deterministic Finite Automata tanpa -move tersebut, yaitu state-state akhir semula ditambah dengan state-state yang _closure –nya menuju ke salah satu dari state akhir semula. Dalam bahasa formalnya: F’ = F  q(-closure (q)  F) 

6 Contoh 1: Buatlah NDFA tanpa -move yang ekivalen dengan NDFA -move dibawah ! q0 q1 a b q2

7 Tentukan -closure untuk setiap state: _ closure (q0) = q0,q1
1. 2. a b q0 q0 q1 q2 q2 Tentukan -closure untuk setiap state: _ closure (q0) = q0,q1 _ closure (q1) = q1 _ closure (q2) = q0,q1,q2

8 3. Tentukan ’: ’(q0,a) = _closure ((_closure(q0),a)) = _closure ((q0,q1,a)) =(q0,a) U (q1,a)=q0 U  = q0, sehingga _closure (q0) = q0,q1 ’(q0,b) = _closure ((_closure(q0),b)) = _closure ((q0,q1,b)) =(q0,b) U (q1,b)= U q2= q2 sehingga _closure (q2)= q0,q1,q2 ’(q1,a) = _closure ((_closure(q1),a)) = _closure ((q1,a)) = _closure () =  ’(q1,b) = _closure ((_closure(q1),b)) = _closure ((q1,b)) = (q1,b) = q2 sehingga _closure (q2) = q0,q1,q2 ’(q2,a) = _closure ((_closure(q2),a)) = _closure ((q0,q1,q2,a)) = (q0,a)U(q1,a)U(q2,a)=q0UU =q0, sehingga _closure (q0) = q0,q1 ’(q2,b) = _closure ((_closure(q2),b)) = _closure ((q0,q1,q2,b)) = _closure (q2) = q0,q1,q2

9 - Himpunan state akhir semula adalah q0
4. 5. a b q0 q0,q1 q0,q1,q2 q1 q2 Tentukan State Akhir - Himpunan state akhir semula adalah q0 - Cari _closure yang memuat state q0  dikenai masing2 input   _close (q0,a) U _close (q0,b) (q0,q1)a U (q0,q1)b hasilnya q0 U q2 jadi F = {q0,q2}

10 q0 b q1 a,b q2

11 Kenapa harus ekuivalen?
Ada apa dengan NFA ? konsep yang sulit diimplementasikan. Komputer sepenuhnya deterministic. Kenapa dipelajari ? Lebih dekat ke sistem nyata Tujuannya menerima bahasa yang sama

12 DFA vs NDFA Keterangan DFA NDFA Topologi Lebih ringkas Lebih kompleks
Penyerapan string dalam 1 state Tunggal (tdk mendua) Bisa lebih dari 1 State kosong {Ø} Hampir tidak ada Besar kemungkinan ada State baru Tidak ada Ada state baru yg terbentuk Final state Tetap sesuai keadaan Bisa bertambah

13 Algoritma Ekuivalen NDFA-DFA
Buat semua state yang merupakan subset dari state semula. jumlah state menjadi 2Q Telusuri transisi state–state yang baru terbentuk, dari diagram transisi. Fokus yang “mendua” Tentukan state awal Tentukan state akhir adalah state yang elemennya mengandung state akhir Rename state yang tersisa (*optional)

14 Contoh 1 : Diberikan tabel transisi NDFA Dengan initial state = Q0
δ p r Q0 {Q1,Q2} - Q1 Q2 Bagaimanakah DFA yg ekuivalen? Dengan initial state = Q0 Final state = Q1

15 Mari kita kerjakan sama-sama

16 Contoh 2: Buatlah DFA yang ekuivalen dengan NDFA berikut : Q={P,Q,R,S}
∑={0,1} S=P F={Q,S} δ 1 P Q,S Q R Q,R S -

17 P S Q R > 0,1 1 Ø

18 State awal = 4, muncul state baru berjumlah 5, shg total
δ 1 P Q,S Q R Q,R S - P,Q,R R,S Q,R,S Fokus pada “yg mendua” awal : {Q,S} {Q,R} 1.(Q,0) U (S,0)= R U Ø = R (Q,1) U (S,1)= {Q,R} U P= {P,Q,R} 2.(Q,0) U (R,0)= R U S={R,S} (Q,1) U (R,1)= {Q,R} U P = {P,Q,R} 3.(P,0) U (Q,0) U (R,0) = {Q,S} U R U S={Q,R,S} (P,1) U (Q,1) U (R,1) = Q U {Q,R} U P = {P,Q,R} 4.(R,0) U (S,0) = S U Ø = S (R,1) U (S,1) = P U P = P 5.(Q,0) U (R,0) U (S,0) = R U S U Ø = {R,S} (Q,1) U (R,1) U (S,1) = {Q,R} U P U P= {P,Q,R} State awal = 4, muncul state baru berjumlah 5, shg total state setelah ekuivalen = 9

19 Shg DFA yg ekuivalen dgn NDFA tadi adalah ….
P S Q R Q,S P,Q,R R,S Q,R Q,R,S > 1

20 Kemudian boleh di rename state2 baru
P S Q R T(Q,S) V(P,Q,R) W(R,S) U(Q,R) X(Q,R,S) > 1


Download ppt "Teori Bahasa dan Otomata 2 sks"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google