Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

FISIKA INTI DAN RADIOAKTIVITAS.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "FISIKA INTI DAN RADIOAKTIVITAS."— Transcript presentasi:

1 FISIKA INTI DAN RADIOAKTIVITAS

2 Standar Kompetensi : 11. Kompetensi dasar
Menunjukkan penerapan konsep fisika inti dan radioaktivitas dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi Kompetensi dasar 1.1 Menganalisis karakteristik inti atom dan radioaktivitas Indikator Mengidentifikasi karakteristik kestabilan inti atom Membuat ulasan tentang mekanisme peluruhan radioaktif Memformulasikan secara kuantitatif peluruhan radioaktif Menerapkan konsep waktu-paruh (half time) Mengaplikasikan gejala defek massa untuk menentukan energi ikat inti

3 Kompetensi Dasar 11.2 Indikator
Mendeskripsikan pemanfaatan radioaktif dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi. Indikator Mengilustrasikan prinsip kerja reaktor nuklir Membuat ulasan mengenai reaksi fusi nuklir di dalam matahari yang merupakan sumber energi matahari. Membuat ulasan mengenai prinsip kerja bom fisi dan fusi yang memanfaatkan energi ikat inti di dalam inti atom. Menunjukkan contoh pemanfaatan radioisotop pada bidang teknologi

4 X A Z X = nama unsur atom Z = nomor atom = jumlah proton ( p )
nukleon Nomor massa, Jumlah proton + netron Nomor atom Jumlah proton X A Z X = nama unsur atom Z = nomor atom = jumlah proton ( p ) = jumlah elektron (e ) A = nomor massa = jumlah proton (p) + netron (n) Pada atom Helium Jumlah : proton = 2 netron = 4 -2 = 2 elektron = 2 Proton bermuatan positip Netron tidak bermuatan Elektron bermuatan negatif Pada atom netral jumlah proton = jumlah elektron

5 INTI STABIL Z = N ( inti ringan )

6 ENERGI IKAT INTI INTI contoh soal ENERGI NUKLIR Nuklida/nukleon
Elektron(-) ( 9,1 x 10 –31 kg ) Proton(+) ( 1, x 10 –27 kg ; 1, sma ) Inti Netron ( 1, x 10 –27 kg ; 1, sma ) 1 sma = 1,6604 x 10 –27 kg = 931 Mev 1, sma 1, sma 2, sma 2, sma Energi yang mengikat proton dan netron (nukleon) dalam inti atom. Energi ini berasal dari massa yang hilang saat terbentuknya inti atom ENERGI IKAT INTI 2, sma 2, sma INTI Selisih massa sesudah dan sebelum terbentuk inti adalah m = 2, ,014102 =0, sma. Massa yang hilang ini menjadi energi ikat sebesar : E = m.c2 = 0, x 931 Mev = 2,223 Mev ENERGI NUKLIR Massa defect contoh soal

7 RADIOAKTIVITAS contoh soal U Th + He
Zat yang mampu memancarkan energi tanpa menerima energi sebelumnya RADIOAKTIVITAS AKTIVITAS INTI ATOM ATOM TIDAK STABIL ( Z>83 & N >209) AKTIVITAS BERUPA PELURUHAN (DISINTEGRASI) 238 234 4 U Th + He 92 90 2 contoh soal

8 PELURUHAN ALPA, BETA DAN GAMMA

9

10

11 Alat deteksi sinar RA Pencacah Geiger Muller (GM) : 1928
Untuk mendeteksi radiasi sinar a,b dan g. Jika terdapat radiasi alat ini akan memberi tanda tertentu antara lain bunyi. Emulsi film : Jika kertas film dilapisi emulsi perak bromida dilalui oleh unsur-unsur radio aktif akan meninggalkan jejak lintasannya. Hasil pencucian film nampak jenis lintasannya dan dapat dikenali jenis partikelnya. Kamar kabut Wilson : 1907 Alat ini digunakan untuk mendeteksi sinar alpa. Sintilator : Alat ini menggunakan bahan-bahan yang dapat berpendar atau memercikkan cahaya bila terkenda radiasi.

12 WAKTU PARUH contoh soal T T T T No t = n.T
Waktu yang diperlukan untuk meluruh (berdisintegrasi) hingga inti atom radioaktif tinggal setengah dari inti semula WAKTU PARUH No N = ½ No N = ¼ No N = 1/8 No N = 1/16 No T T T T t = n.T No = unsur mula-mula N = unsur sisa/tertinggal T = waktu paruh t = selang waktu n = t/T contoh soal

13 contoh soal R = l. N T = 0,693  N = (  ) .No
R = aktivitas inti (part/s) l = tetapan peluruhan (s-1) N = jumlah partikel T = waktu paruh (s) N = (  ) .No t T contoh soal

14 ENERGI NUKLIR REAKSI INTI FISI FUSI

15 Fisi

16 REAKSI FISI HUKUM REAKSI INTI
REAKSI FISI DIPEROLEH DENGAN CARA MENEMBAKI INTI BERAT DENGAN PARTIKEL-PARTIKEL ELEMENTER ANTARA LAIN NETRON , INTI HELIUM (  ), DEUTRON, DAN SINAR  Hukum kekekalan Nomor atom Hukum kekekalan nomor massa Hukum kekekalan momentum Hukum kekekalan Energi

17 FISI BERANTAI TERKENDALI
REAKSI BERANTAI FISI BERANTAI TERKENDALI Setiap fisi menghasilkan paling sedikit 1 neutron dan menghasilkan fisi baru dan seterusnya, maka reaksi seperti ini disebut reaksi berantai REAKTOR FISI BERANTAI TAK TERKENDALI Memenuhi Syarat : Menggunakan 235U Neutron yang digunakan harus memiliki energi yang cukup BOM ATOM Tidak Memenuhi Syarat contoh soal

18 setiap pecahan menghasilkan 1 atau lebih netron

19

20 Fusi

21 REAKSI FUSI contoh soal
REAKSI FUSI DISEBUT REAKSI TERMONUKLIR, KARENA FUSI DAPAT TERJADI PADA TEMPERATUR TINGGI SEKITAR 108 O C. REAKSI FUSI DIJUMPAI DI MATAHARI. BOM HIDROGEN MENGGUNAKAN REAKSI TERMONUKLIR contoh soal

22 PEMANFAATAN ENERGI NUKLIR REAKTOR BOM ATOM

23 REAKTOR PENGHA-SIL RADIOISOTOP
Perisai radiasi JENIS REAKTOR REAKTOR PENELITIAN REAKTOR PENGHA-SIL RADIOISOTOP REAKTOR DAYA (PLTN) Moderator H2O , D2O Batang kendali Kadmium,boron, hafnium

24

25 contoh soal

26 Jawab : U Th + He Persamaan Reaksi : +  + + X (energi) C Be Be H C n
238 234 4 U Th + He 92 90 2 Jawab : 12 C 6 Persamaan Reaksi :  X (energi) 9, ,00278 = 12, , x x = 0, sma Energi yang dibebaskan (x) = 0, x 931 = 4,7 Mev. 9 Be 4 9 4 Be H 12 1 C n 4 2 6

27 REAKSI FUSI DI MATAHARI
108 0C REAKSI FUSI DI MATAHARI Step 1 11H + 11H  21He + 01b + Energi Step 2 11H + 21H  32He + 00g + Energi Step 3 32He+32He  42He+11H+11H+ Energi 21H + 21H  32He + 1on + 3,27 MeV 21H + 21H  31He + 11H + 4,03 MeV 21H + 31H  42He + 1on + 17,59 MeV

28

29 BOM ATOM BOM HIDROGEN Bom atom merupakan bentuk penggunaan energi yang tidak menguntungkan bagi kehidupan bentuk reaksi fisi yang terjadi adalah fisi berantai yang tidak terkontrol. Bahan yang digunakan 235 U yang diperoleh dari pemisahan uranium alam atau 239 Pu yang dihasilkan oleh Reaktor Thermal Bom HIDROGEN dibuat dengan rekasi fusi ( reaksi termonuklir ) temperatur tinggi diperoleh dengan cara bom fisi plutonium di dalamnya yang berfungsi sebagai detonator ( peletus )

30

31 BOM ATOM

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43 Setelah inti pecah, pecahan inti tidak menghasilkan netron

44

45 Terjadi pada inti berat N/Z > 1

46

47 INTI TIDAK STABIL N > Z
( g ) INTI TIDAK STABIL N > Z

48 Setelah inti pecah, pecahan inti menghasilkan netron

49

50 Medan magnet Medan listrik

51

52

53

54 Lengkapi reaksi berikut ini
Sinar RA yg dipancarkan 24094Pu ; 21084Po ; 9039 Y ; 8337Rb

55 21482Pb ; 8337Rb ; 9039 Y ; 21884Po;13454Xe ; 20682Pb; 23492U; 22688Ra

56 1 sma = 1 m 1 Mev = 106 ev 1 ev = 1,6.10 -19 J Massa He Massa nukleon
Energi ikat Energi per nukleon 1 sma = 1 m 1 Mev = 106 ev 1 ev = 1, J

57

58

59

60

61 Ditanyakan : energi ikat (E)
Hitunglah berapa besarnya energi ikat dari unsur atom 52Te126 dalam Mev, jika massa intinya 125, sma, massa proton 1, sma , dan massa netron 1, sma. Penyelesaian : Diketahui : mp = 1, sma ; mn = 1, sma. m 52Te126 = 125, sma 1 sma = 931 Mev Ditanyakan : energi ikat (E) dari jumlah massa pembentuk inti dengan massa inti atom terdapat selisih yang disebut defet massa Dm = (mp + mn) - m Te125 = 126, ,903322 = 0, sma selisih massa ini setara dengan energi ikat inti E = Dm.c2 = 0, = 134,8 Mev. Jawab : jumlah proton (Z) = 52 jumlah netron N = = 74 jumlah massa penyusun inti massa proton =52 X 1,007825= 52,40690 massa netron =74 X 1,008665= 74, Jumlah massa proton+netron = 126,04811

62 Waktu paruh dari radon 3,8 hari
Waktu paruh dari radon 3,8 hari. Berapa lama waktu yang diperlukan agar yang tersisa 1/32 dari mula-mula. Penyelesaian : Diketahui : N = 1/32 N0 ; T = 3,8 hari Ditanyakan : waktu yang diperlukan (t) Jawab : N = (1/2)n.N0 1/32 N0 = (1/2)n.N0 1/32 = (1/2)n 2 n = 32 n = 5 t n = T t = n.T = 5.3,8 = 19 hari.

63 10 gram bahan radioaktif 88Ra226 memiliki waktu paruh 1620 tahun
10 gram bahan radioaktif 88Ra226 memiliki waktu paruh 1620 tahun. Berapa sisa bahan yang ada setelah 1000 tahun ? Penyelesaian : Diketahui : N0 = 4 gram T = 1620 tahun t = 1000 tahun Ditanyakan : sisa bahan (N) Jawab : n = t/T = 1000/1620 = 0,62 N = (1/2)n.N0 N = N0/2n N.2 n = N0 2 n = N0/N = x di logkan n.log2 = log x log x = 0,62.0,3 = 0,186 x = 1,53 x = N0/N N = N0/x = 10/1,53 = 6,54 gram jadi sisa bahan 6,54 gram

64 Suatu unsur bahan radioaktif meluruh separuhnya dalam waktu 4 menit, berapakah konstanta peluruhan unsur tersebut. Penyelesaian : Diketahui : T = 4 menit = 240 detik Ditanyakan : konstanta peluruhan (l) Jawab : 0, ,693 l = = = 2, s-1 T

65 Hitunglah aktivitas dari 10 gram radium 88Ra226, yang mempunyai waktu paruh 1620 tahun
Penyelesaian : Diketahui : T = 1620 tahun = 1620 x 365 x 24 x = 5, detik m = 10 gram ; BA = 226 ; No = bilangan avogadro = 10.6, m.N , N = = = 2, BA Ditanyakan : Aktivitas (R) Jawab : 0, ,693 R = l . N ; l = = = 1, T ,1.1010 R = 1, , = 3, partikel/sekon 3, R = = 9,81 ci 3,7.1010

66 Pada penembakan inti 4Be9 dengan partikel alpha menghasilkan inti baru 6C12 dan sebuah netron diserta pembebasan sejumlah energi. Tuliskan reaksi diatas dan hitung besarnya energi yang dibebaskan. Diketahui : massa dari : 4Be9 = 9, sma, alpha = 4,00278 sma, C12 = 12, sma, netron = 1,00897 sma Jawab : persamaan reaksi 4Be9 + 2He > 6C12 + 0n1 + X (energi) 9, ,00278 = 12, , X 13, = 13, X X = 0, sma Energi yang dibebaskan = 0,005053x931 = 4,7 Mev

67 Pada peristiwa penggabungan inti proton dengan netron menghasilkan deteron dan pelepasan sejumlah energi. Tuliskan persamaan reaksi intinya dan hitung besarnya energi yang dihasilkan .Massa proton = 1, sma, netron = 1,00897 sma, deteron = 2, sma. Jawab : persamaan reaksi 1H1 + 0n > 1H2 + X (energi) 1, ,00897 = 2, X 2, = 2, X X = 0, sma Energi yang dihasilkan = 0,002375x931 = 2,21 Mev

68 Sebuah reaktor menggunakan bahan uranium 92U235 dalam 1 hari menghabiskan 1,5 gram . Berapa daya yang dihasilkan oleh reaktor ini, bila tiap fisi (inti pecah) menghasilkan energi sebesar 200 Mev. Penjelasan : Diketahui : m = 1,5 gram;No = bilangan avogadro = 6, gram/mol m.N ,5.6, N = = BA N = 3, partikel Ep = Energi 1 partikel =200 Mev =2.108 ev = , = 3, j t = 1 hari = = sekon Ditanyakan : daya (P) Jawab : Energi total ( E ) E = Ep x N = 3, , = 12, j Daya yang dihasilkan reaktor (P) E , P = = t = j/s P = 1,4 Mwatt

69 Pemakaian Radioisotop
Radioisotop adalah isotop Radioaktif atau radioaktif buatan, yang dihasilkan dari penembakan inti stabil dengan partikel alpa atau proton, deuteron, dan neutron. Kebanyakan bahan ini memancarkan sina b , hanya beberapa yang memancarkan sinar a. Contoh isotop dari Uranium dan Plutonium Pemakaian Radioisotop 4. Bidang Industri - meneliti kekuatan material - penelitian fenomena di fusi dalam logam 5. Bidang Arkeologi - Menentukan umur benda kuno dengan metode 14 C. 6. Bidang Pertanian - Mengubah struktur dan sifat kromoson untuk menciptakan generasi yang lebih baik. - Pengawetan hasil pertanian dengan cara penyinaran dapat menunda terjadinya pertunasan Bidang Kedokteran -Terapi sinar g untuk pengganti terapi rontgen - sterilisasi alat-alat kedokteran 2. Bidang Hidrologi - mengukur kecepatan debit air - menentukan jumlah kandungan air dalam tanah - Mendeteksi ( TRACER ) kebocoran saluran pipa dalam tanah - Mengukur endapan lumpur di pelabuhan penyebab pendangkalan 3. Bidang Biologi - Mendeteksi tumor otak - mempelajari sirkulasi darah

70

71

72

73

74 Few reactions meet these criteria
Few reactions meet these criteria. The most interesting are the following: (1) D + T → He (3.5 MeV) + n (14.1 MeV) (2) D + D → T(1.01 MeV) + p (3.02 MeV) 50% (3) → 3He(0.82 MeV) + n (2.45 MeV) 50% (4) D + 3He → 4He (3.6 MeV) + p (14.7 MeV) (5) T + T → 4He n MeV (6) 3He + 3He → 4He p MeV (7) 3He + T → 4He + p + n MeV 51% (8) → 4He (4.8 MeV) + D (9.5 MeV) % (9) → 4He (0.5 MeV) + n (1.9 MeV) + p (11.9 MeV) 6% (10) D + 6Li → 2 4He MeV (11) p + 6Li → 4He (1.7 MeV) + 3He (2.3 MeV) (12) 3He + 6Li → 2 4He + p MeV (13) p + 11B → 3 4He MeV

75 Alih Teknologi Produksi Radioisotop dari Hasil Belah Uranium-235.
Interaksi antara partikel neutron dengan inti uranium-235 yang berlangsung di dalam fasilitas iradiasi reaktor akan menghasilkan beberapa reaksi berantai, yang selanjutnya akan menghasilkan sekitar 360 jenis radioisotop, mulai dari inti dengan nomor masa 66 sampai dengan nomor masa 170. Tiga dari beberapa rantai yang dihasilkan dari reaksi pembelahan tersebut yaitu rantai stronsium (Sr-99), Indium (In- 131) dan Timah (Sn-133) akan meluruh masing-masing menjadi radioisotop Molibdenum (Mo-99), Yodium (I-131) dan gas Xenon (Xe- 133). Selanjutnya radioisotop tersebut dipisahkan dari radioisotop lainnya dan bahan dasar U-235 yang tidak membelah selama radiasi, dengan beberapa metode pemisahan.

76 Pemanfaatan radioisotop pada bidang teknologi
1. Penerapan Teknik Sterilisasi Radiasi. Pemanfaatan sumber radiasi sinar gamma Cobalt-60 untuk teknik sterilisasi karena sangat efektif untuk membasmi mikroba pada suhu kamar. Keuntungan daya sterilisasi tinggi selama bahan pengemas baik dan tidak rusak, tidak menaikkan suhu selama proses sehingga sangat baik untuk bahan yang tidak tahan panas, bahan disterilkan dalam bentuk kemasan siap pakai, tidak meninggalkan residu dan tidak menyebabkan polusi. Alat kesehatan yang umum disterilkan dengan radiasi yaitu pembalut penyerap, kapas dan kasa, pembalut parafin, pembalut obat, pembalut persalinan, wadah plastik, alumunium, alat karet, alumunium, alat suntik, masker muka, cawan petri, benang bedah, pita obat (band aid), alat tetes obat mata dan perlengkapan transfusi. Bahan baku dan sediaan yang umum disterilisasikan dengan radiasi : - bubuk antibiotika, bubuk dan rajangan simplisia, tanaman obat, salep mata, talkum, bolbus alba dan amilum

77 2. Aplikasi Radiasi untuk Pengawetan Bahan Makanan.
Masalah utama yang dihadapi oleh produk bahan pangan di Indonesia adalah tingginya kerusakan pasca panen, termasuk akibat cemaran mikroorganisme dan serangga perusak pangan. Dalam upaya menanggulangi masalah tersebut diperlukan pengawetan bahan makanan dengan sinar gamma Cobalt-60 dengan menggunakan proses iradiasi Banyak keuntungan yang bisa diperoleh dengan menggunakan proses pengawetan iradiasi gamma. misalnya membunuh serangga atau hama gudang menggantikan proses fumigasi untuk karantina sayur dan buah, menunda pertunasan umbi-umbian, menunda kematangan berbagai jenis buah, mempercepat keempukan sayuran kering dan kedelai, membasmi salmonella, membasmi vibrio parahaemolyticus, cacing pita dan cacing gelang. Beberapa jenis makanan iradiasi beredar dan dikonsumsi oleh masyarakat, yaitu rempah-rempah dengan dosis maksimal 10 kGy, umbi-umbian dengan dosis maksimal 0,15 kGy dan bebijian dengan dosis maksimal 1 kGy.

78 3. Pengolahan dan Teknologi Lateks Alam Iradiasi
Permintaan akan sarung tangan karet dari Amerika Serikat dan Eropa sejak awal tahun 1988 terus meningkat dengan tajam. Jumlah yang dibutuhkan mencapai 10 milyar pasang. Dengan besarnya permintaan tersebut memperlihatkan pemasaran barang karet lateks alam makin meningkat. Dengan demikian diharapkan industri barang karet dari lateks alam akan meningkat juga sehingga nilai tambah devisa negara dapat ditingkatkan. Pengolahan dan teknologi lateks alam iradiasi merupakan salah satu cara yang dapat mengatasi kebutuhan pasar dengan mutu yang baik. Pengolahan lateks alam iradiasi yaitu lateks alam dapat meningkatkan kapasitas produksi dengan mutu baik 4. Pelapisan Permukaan Papan Kayu dengan Iradiasi Teknik pelapisan permukaan papan kayu dengan menggunakan radiasi sudah diterapkan di berbagai negara industri seperti Amerika Serikat, Eropa Barat dan Jepang. Teknik ini telah diterapkan secara komersial oleh beberapa industri mebel di negara maju tersebut. Dengan cara ini mutu kayu dapat ditingkatkan antara lain permukaan kayu menjadi lebih keras, tahan panas, tahan goresan, tahan zat kimia tertentu dan penampilannya lebih menarik.

79 5. Aplikasi Teknik Nuklir di Bidang Kedokteran
Sumbangan teknik nuklir dalam bidang kedokteran meliputi diagnosis in-vitro maupun in-vivo, serta terapi atau pengobatan. Teknik RIA dan Immunoradio- metricassay (IRMA) merupakan uji diagnostik in-vitro yang sangat peka atau sensitif dan spesifik. Berbagai macam substansi kelumit dan dihitung kadarnya meliputi substansi yang berkaitan dengan fertility dan pregnancy monitoring (AFD-NTD), thyroid function, newborne screening, haematology, therapeutic drugs, drugs of abuse, tumor marker, adrenal function, other peptides hormones, diabetes related dan immunoradiometricassay. 6. Penelitian Gondok Endemik Terjadinya penyakit gondok disebabkan oleh kekurangan yodium yang ikut dimakan atau akibat lingkungan. Akan tetapi defisiensi yodium dapat pula terjadi akibat tubuh kurang baik dalam melakukan metabolisme yodium. Tubuh tidak dapat mengubah yodium menjadi senyawa thyroxin karena tidak terjadi senyawa T2. Akibat dari gangguan yodium tersebut maka secara klinis penderita gondok akan menunjukkan gejala seperti pembesaran kelenjar tiroid, gangguan ingatan, mental retarded, gangguan pertumbuhan dan lain-lain. Penderita penyakit gondok sering dijumpai di daerah pegunungan atau sekitar gunung berapi. Hal itu diduga antara lain disebabkan pengaruh aliran lahar. Penelitian ini akan mencari prevalensi gondok endemik di daerah Gunung Merapi di Yogyakarta. Penelitian dilakukan dengan memilih desa yang memiliki penduduk terbanyak menderita penyakit gondok.

80 7. Aplikasi Teknik Nuklir untuk Pola Perakaran
Akar merupakan salah satu bagian tanaman yang penting. Pertumbuhan tanaman sangat ditentukan oleh perkembangan dan pola perakarannya. Sedangkan perkembangan akar dapat dipengaruhi oleh faktor tanah seperti tekstur, suhu, aerasi, ketersediaan hara dan air. Pengetahuan tentang sistem perakaran tanaman sangat erat hubungannya dengan pemupukan. Penempatan serta penentuan jumlah pupuk yang tepat dapat ditentukan apabila diketahui daerah sebaran perakaran tanaman. Teknik nuklir dengan menggunakan senyawa bertanda radioaktif seperti P-32 dan Rb-86 dapat dipakai untuk menentukan pola perakaran tanaman. 8. Aplikasi Teknik Nuklir untuk Penentuan N-Azola Produksi beras kurun waktu Pelita IV sangat meningkat dibandingkan dengan dekade sebelumnya. Kenaikan tersebut antara lain disebabkan oleh pemakaian pupuk yang bertambah banyak. Umumnya pupuk nitrogen yang dipakai berupa Urea atau Amoniumsulfat (ZA) dan lain-lain. Peningkatan penggunaan pupuk buatan akan mengakibatkan kenaikan biaya produksi. Selain itu pemakaian pupuk buatan secara terus menerus pada lahan berpotensi dapat merusak lingkungan. Untuk mengatasi hal tersebut berbagai usaha penggantinya perlu dicari misalnya dengan peningkatan penggunaan pupuk organik dan pengurangan penggunaan pupuk buatan tanpa penurunan tingkat produksi yang telah dicapai.

81 9. Varietas Baru Hasil Iradiasi
Varietas baru hasil pemuliaan dengan radiasi yang dilepas dalam kurun waktu Pelita IV berupa varietas padi sawah Atomita-2 (1983) dan varietas kedelai Muria (1987). Varietas padi sawah Atomita-2 selain memiliki produksi yang tinggi juga mempunyai sifat toleransi terhadap salinitas. Sedangkan varietas kedelai Muria mempunyai daya hasil yang lebih baik daripada varietas induknya. 10. Galur Mutan Harapan Hasil kegiatan pemuliaan tanaman dengan radiasi selama Pelita IV selain varietas kedelai Muria, juga telah menghasilkan sejumlah galur mutan kacang hijau, padi lahan kering (padi gogo) dan kedelai. Galur ini akan dikembangkan terus dengan harapan di antaranya dapat dilepas sebagai varietas baru di kemudian hari

82 11. Molases Blok, Suplemen Pakan Ternak Ruminansia
Petani dan peternak kecil selama ini melakukan pemeliharaan ternak secara tradisional. Dengan bertitik tolak pada kondisi pemeliharaan tersebut, program penelitian nutrisi ternak ruminansia dalam kaitannya dengan pemanfaatan berbagai macam limbah dan hasil samping kegiatan pertanian dan agro industri. Tujuan utama penelitian tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas ternak ruminansia melalui peningkatan kemampuan hewan dalam memanfaatkan pakan secara optimal. Suplemen yang dikembangkan menggunakan molases (tetes) hasil samping dari industri gula. Bentuk suplemen padat diberi nama molases blok 12. Perkembangan Radioimmunoassay (RIA). Penelitian mengenai apa yang disebut teknik RIA sudah dilakukan sebelum tahun Kegiatan dilakukan terhadap penelitian testosteron dan progesteron dalam serum manusia, pemantauan kadar digoksin pada penderita jantung dan mempelajari teknik data processing dan lain sebagainya. Upaya ini untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia

83 13. Teknik Perunut Radioisotop dalam Industri.
Dalam proses industri teknik perunut radioisotop merupakan salah satu teknik nuklir yang digunakan dalam kegiatan industri. Dengan teknik ini hampir setiap karakteristik suatu proses industri termasuk kelainan yang terdapat pada sistem kerjanya dapat diketahui untuk kemudian dijadikan masukan informasi bagi pabrik dari industri bersangkutan. Kelebihan teknik radioisotop ini dapat diterapkan tanpa menggangu atau menghentikan proses produksi yang sedang berjalan, sehingga kerugian waktu atau kerugian ekonomi dapat dihindari. Teknik ini telah diaplikasikan antara lain pada industri semen, pupuk dan peleburan aluminium. 14. Sedimentologi Aplikasi teknik nuklir dalam sedimentologi telah berkembang melalui penelitian dengan menggunakan perunut dan sumber radioaktif serta pemakaian instrumen nuklir. Penelitian tersebut dilakukan terhadap pengukuran laju angkutan sedimen suspensi aliran sungai, pengukuran la ju angkutan sedimen bed aliran sungai, pendugaan laju erosi daerah aliran sungai, pendugaan laju sedimen reservoir bendungan, penentuan lokasi rembesan di dasar reservoir bendungan, penentuan lokasi buangan pada pengerukan sedimen di pelabuhan yang telah mengalami pendangkalan dan penentuan lokasi buangan pada rencana pengerukan sedimen untuk pembangunan pelabuhan. Aplikasi teknik nuklir pada mineral sedimen telah dirintis dengan tujuan khusus yakni eksplorasi mineral yang mengandung bijih metal.

84 15. Isotop Alam dalam Sistem Panas Bumi.
Aplikasi isotop alam dalam sistem panas bumi di Indonesia dapat menopang kegiatan eksplorasi untuk memperoleh energi listrik dari panas bumi. Metode isotop alam salah satu cara untuk menyelidiki panas bumi yang telah menunjukkan keandalannya pada berbagai tempat di dunia. Aplikasi ini bertujuan untuk menyelidiki asal-usul dan dinamika fluida panas bumi serta menentukan suhu reservoir panas bumi atau isotop geotermal. Aplikasi isotop alam dalam sistem geotermal baru dilakukan pada akhir Pelita IV. Kerjasama penelitian antara BATAN dan Divisi Geotermal Pertamina telah dilakukan tahun 1987 terhadap inventarisasi isotop panas bumi di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur

85

86

87


Download ppt "FISIKA INTI DAN RADIOAKTIVITAS."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google