Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

RADIOAKTIVITAS Radioaktivitas adalah peristiwa pancaran sinar radioaktif secara sepontan oleh inti-inti tidak setbil dengan disertai berubahhnya inti atom.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "RADIOAKTIVITAS Radioaktivitas adalah peristiwa pancaran sinar radioaktif secara sepontan oleh inti-inti tidak setbil dengan disertai berubahhnya inti atom."— Transcript presentasi:

1 RADIOAKTIVITAS Radioaktivitas adalah peristiwa pancaran sinar radioaktif secara sepontan oleh inti-inti tidak setbil dengan disertai berubahhnya inti atom menjadi inti yang lain. Henry Bequerel adalah orang pertama yang menemukan bahwa unsur unsur uranium bersifat radioaktif. Setelah itu Piere Curie dan Marie Curie menemukan dua unsur baru yang bersifat radioaktif, yaitu Polonium dan Radium. 1. Jenis Dan Sifat-sifat Sinar Radioaktif Ada tiga jenis sinar radioaktif yang dapat dipancarkan oleh inti tidak stbil, yaitu sinar alpa ( α), sinar beta ( β) dan sinar gama (γ). A. Sifat-sifat sinar alpa ( α) 1). Merupakan partikel bermuatan positif sebesar dua kali muatan elektron 2). Mempeunyai sifat yang sama dengan inti 2He4 3). Mempunyai daya ionisasi yang paling besar 4). Mempunyai daya tembus yang paling kecil 5). Dapat dibelokan oleh medan magnet dan medan listrik

2 B. Sifat-sifat sinar beta ( β)
1). Merupakan partikel bermuatan listrik negatif sebesar muatan elektron 2). Mempunyai sifat yang sama dengan elektron ( -1eo ) 3). Mempunyai daya ionisasi lebih kecil dari sinar alpa 4). Mempunyai daya tembus lebih besar dari sinar alpa,tetapi lebih kecil dari sinar gama 5). Dibelokan oleh medan magnet dan medan listrik C. Sifat-sifat sinar gama ( γ) 1). Merupakan gelombang elektromagnet ( foton ) berenergi tinggi 2). Tidak bermuatan listrik 3) Mempunyai daya ionisasi paling kecil 4). Mempunyai daya tembus paling besar 5). Tidak dibelokan oleh medan magnet maupun medan listrik β α x x x x x x x x x x x β β α α Pembelokan oleh medan magnet b. Pembelokan oleh medan listrik c. Daya tembus

3 Koefisien Pelemahan Dan Lapisan Harga Paruh
Apabila sianr radioaktif dilewatkan pada suatu lapisan materi yang tebalnya x, maka intesitas radiasi dari sinar radioaktif tersebut akan mengalami pelemahan. Pelemahan intensitas radiasi sinar radioaktif ini dinyatakan dengan persamaan Io I Jika I = ½ Io, maka persamaan diatas menjadi Io = intensitas rdiasi sinar radioaktif mula-mula I = intesitas radiasi rdiokatif setelah melewati materi e = bilangan natural ( e = 2,718 ) µ = koefisien absorbsi ( penyerapan ) x = tebal lapisan X disebut Half Value Layer ( HVL ), atau tebal lapisan harga paruh, yaitu tebal lapisan materi yang membuat intensitas radiasi menjadi setengah ( separuh ) dari intensitas mula-mula.

4 2. Alat Deteksi Sinar Radioaktif
1). Pencacah Geiger Muller. Prinsip kerja pencacah Geiger Uller didasarkan pada peristiwa ionisasi gas. Alat ini berfungsi untuk mengukur intensitas radiasi atau banyaknya partikel radioaktif yang dipancarkan tiap detik 2). Kamar Kabut Wilson Prinsip kerja alat ini didasarkan pada ionisasi gas. Alat ini digunakan untuk mengetahui jejak sinar radioaktif. Dengan mengamati panjang dan keteblan jejak dapat ditentukan intensitas radiasinya.

5 3). Emulsi Film 4). Detektor Sintilasi
Emulsi film adalah film yang mempunyai kandungan perak tinggi. Alat ini digunakan untuk mengetahui secara langsung jejak sinar radioaktif. Dari panjang dan ketebalan jejak dapat diketahui intensitas radiasinya. 4). Detektor Sintilasi Prinsip kerja alat ini berdasarkan peristiwa fluorisensi zat. Semakin banyak partikel radioaktif yang mengenai alat ini, semakin banyak percikan yang terlihat.

6 3. Peluruhan A. Macam-macam Peluruhan 1). Peluruhan Alpa ( α )
Inti-inti tidak stabil akan memancarkan sinar radiaktif untuk menjadi inti stabil ( meluruh ).Peristiwa meluruhnya suatu inti secara spontan disebut peluruhan ( desintegrasi). Berdasarkan jenis sinar yang dipancarkan, maka ada tiga macam peluruhan, yaitu peluruah alpa, peluruhan beta dan peluruhan gama. 1). Peluruhan Alpa ( α ) Sinar alpa ( α ) tidak lain adalah inti helium ( 2He4 ) yang mengandung 4 nukleon, yaitu 2 proton dan 2 netron. Ketika sebuah inti mengalami peluruhan alpa, inti tersebut kehilangan 4 nukleon, yang terdiri dari 2 proton dan 2 netron dan akibat peluruhan itu terbentuk inti baru. Sesuai dengan hukum kekekalan nomor masa dan nomor atom, maka : Nomor massa ( A ) berkurang 4 Nomor atom ( Z ) berkurang 2 dan Jumlah proton (N) berkurang 2 Persamaan reaksi inti peluruhan alpa (α) adalah X = inti sebelum meluruh ( inti mula-mula) Y = inti hasil peluruhan

7 Berdasarkan hukum kekekalan nomor massa dan nomor atom, maka
2). Peluruhan Beta ( β ) Sinar beta tidak lain adalah elektron ( -1eo ). Dengan demikian sinar beta tidak memiliki nomer massa dan bermuatan negatif. Dengan kata lain sinar beta memiliki nomor massa A = 0 dan nomor atom Z = -1 ( tanda negatif menunjukkan elektron ) Ketika sebuah intin mengalami peluruhan beta, inti baru tidak mengalami perumbahan nomor massa, tetapi mengalami penambahan 1 proton dan 1 elektron dan pengurangan 1 netron. Pada peluruhan beta terjadi perubahan netron menjadi proton. Berdasarkan hukum kekekalan nomor massa dan nomor atom, maka Nomor massa A tidak berubah Nomor atom Z bertambah 1 Jumlah netron N berkurang 1 Contoh Persamaan reaksi ini peluruhan beta

8 3). Peluruhan Gama ( γ) Padapeluruhan gama, dari dalam inti dipancarkan sinar gama yang berupa gelombng elektromagnet ( foton ) berergi tinggi. Peluruhan gama terjadi pada inti tidak stabil karena dalam keadaan tereksitasi, yaitu inti yang mempunyai tingkat energi di atas tingkat energi dasarnya. Tingkat energi dasar merupakan syarat kestabilan suatu inti. Inti atom tereksitasi, biasanya terjadi dari inti yang melami peluruhan alpa atau peluruhan beta, dimana untuk mencapai tingkat energi dasar atau ke keadaan stabilnya dilakukan pelepasan energi pelalui peluruhan gama. Pada peluruhan gama tidak terjadi perubahan jumlah proton maupun netron dan hanya terjadi perubahan energi saja. Persamaan peluruhan gama. Tanda bitang ( * ) digunakan untuk menunjukkan inti yang dalam keadaan terektitasi. Pada kenyataannya tidak ada inti yang hanya melakukan peluruhan gama saja, tetapi selalu dibarengi dengan peluruhan alpa atau peluruhan beta.

9 B. Hukum Peluruhan Peristiwa meluruhnya suatu inti secara spontan disebut peluruhan atau desintregrasi. Jumlah kemungkinan suatu inti akan meluruh tiap satuan waktu disebut konstanta peluruhan ( λ ), yang besarnya tergantung pada jenis zat (inti ). Jika No adalah jumlah inti mula-mula, dan Nt adalah jumlah inti yang meluruh selama t sekon, maka hukum peluruhan dapat ditulis dengan persamaan : ( 1 – 7 ) e = bilangan ntural ( e = 2,718 )


Download ppt "RADIOAKTIVITAS Radioaktivitas adalah peristiwa pancaran sinar radioaktif secara sepontan oleh inti-inti tidak setbil dengan disertai berubahhnya inti atom."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google