Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

WILLIAM MORSE COLE OUR OUTDATED ACCOUNTING. Situasi 1929  Tak seorangpun mempermasalahkan bahwa penyebab crash di tahun 1929 adalah adanya spekulasi.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "WILLIAM MORSE COLE OUR OUTDATED ACCOUNTING. Situasi 1929  Tak seorangpun mempermasalahkan bahwa penyebab crash di tahun 1929 adalah adanya spekulasi."— Transcript presentasi:

1 WILLIAM MORSE COLE OUR OUTDATED ACCOUNTING

2 Situasi 1929  Tak seorangpun mempermasalahkan bahwa penyebab crash di tahun 1929 adalah adanya spekulasi sebelumnya.  Spekulasi terjadi dari orang yang ibaratnya membeli babi/kucing dalam karung, atau berharap menjual kucing dalam karung yang sudah mereka ketahui isinya. Banyak hal seperti dalam karung.  Laporan tidak mengungkapkan keadaan nyata yang harus diketahui publik, departemen akuntansi juga tidak memberikan kepercayaan penuh. Laporan seperti diselimuti mendung ketidakpastian meskipun pembacanya seorang ahli.

3 Pertimbangan Umum  Akuntansi adalah hasil pengakuan bukan kenyataan yang bisa diobservasi  namun cara, bentuk dan isi berbeda-beda (menurut kehendak sendiri)  merupakan kebijakan yang tidak dapat diberi bobot, diukur atau diuji di pasar.  Penggunaan GAAP sama namun menggunakan prinsip masing-masing  hukum mengijinkan.  Ada ungkapan “Jika kita melakukan akuntansi dalam balutan baju ini, maka kita akan mendapatkan laba”.  dimungkinkan rugi bisa menjadi laba.

4 Studi atas akun modal saham  Dalam neraca  pengaruh laibilitas, modal saham, surplus.  Kasus I  laba dimasukkan dalam surplus.  Kasus II  tidak laba tidak rugi, premium saham dimasukkan dalam surplus  semestinya masuk ke akun premium.  Kasus III  saham tanpa nilai pari  nilai jual sebagian masuk state kapital, sebagian masuk surplus. (perusahaan kelihatan seperti sudah laba).

5  Kasus IV  saham tanpa nilai pari  perusahaan menderita rugi  sebagian nilai saham dimasukkan dalam surplus  perusahaan kelihatan di neraca tidak rugi namun surplus.  Kasus V  saham tanpa nilai pari  harga jual semua dimasukkan dalam state kapital  tahun berjalan terjadi laba, masuk surplus  ditransfer ke nilai stated kapital.  Kasus VI  saham dijual di pasar  harga diakui di state kapital jauh lebih kecil (10%)  tahun berjalan terjadi rugi besar  nilai lebih penjualan dimasukkan surplus  terdapat pengumuman laba  sisa surplus dikapitalkan dengan menaikkan harga stated kapital.

6  Kasus VII  saham tanpa nilai pari  state kapital diakui dibawah nilai jual  terjadi rugi  depresiasi dikurangi  sebagian dibebankan ke stated kapital  terjadi surplus.

7 Kegunaan Neraca  Cara mudah mengatakan, dan dilakukan, neraca bukan untuk menjelaskan historis, tetapi untuk menunjukkan status perusahaan saat ini.  Historis  neraca yang lalu, pendapatan lalu, dsb.  Aset dapat masuk dari investasi, pinjaman, laba.  Sebuah semboyan. “biarkan yang mati di masa lalu mengubur kematian itu.” let the dead past bury its dead.

8 Akun Ganda neraca  Dibedakan antara aset tetap dan laibilitas. Hal saat ini dibedakan dari yang lain. Dengan merepresentasikan dua keseimbangan neraca.  Pertama diidentifikasikan kapital dalam neraca menunjukkan apa yang telah diinvestasikan. Modal dioperasikan dalam aset, laba juga mempengaruhi aset, rugi seandainya tidak dimasukkan dalam operasi (peristiwa tidak biasa) maka akan mempengaruhi kapital.

9 Depresiasi  Metode pelaporan depresiasi  satu menunjukkan jumlah bruto aset tetap, yang lain adalah depresiasi seperti halnya laibilitas.  Laibilitas  pinjaman aset atas operasi di masa lalu.  Penurunan matematis.  Dalam metode akun ganda depresiasi dapat diaplikasikan.

10 Penurunan Aset Tetap  Pengurangan aset  dari depresiasi atau peristiwa luar biasa  harus dijelaskan sebagai perubahan melalui laporan laba rugi atau pernyataan perubahan pada surplus. Perlu juga ditunjukkan apakah berpengaruh pada pendapatan atau kapital.  Pembebanan ke  surplus kapital, surplus investasi, surplus premium, atau tipe investasi lain termasuk stated saham tanpa nilai pari  dibutuhkan penjelasan lengkap.  Penurunan mungkin terjadi karena rendahnya harga estat real saat ini, peralatan, atau barang-barang.

11 Bentuk Cadangan  Nilai lebih aset  Aturan yang tak dapat dielakkan untuk masa depan yang telah dibebankan di masa lalu, misal adalah pajak pendapatan.  Aturan tentang kemungkinan kerugian di masa mendatang, contoh asuransi kebakaran.  Aturan tentang kemungkinan kerugian di masa mendatang terkait dengan kebijakan perusahaan, misal keusangan mesin karena perubahan teknologi.  Nilai surplus vs dividen untuk keperluan misal ekspansi.


Download ppt "WILLIAM MORSE COLE OUR OUTDATED ACCOUNTING. Situasi 1929  Tak seorangpun mempermasalahkan bahwa penyebab crash di tahun 1929 adalah adanya spekulasi."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google