Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

BERBAGAI MODEL MANAJEMEN SEKOLAH

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "BERBAGAI MODEL MANAJEMEN SEKOLAH"— Transcript presentasi:

1 BERBAGAI MODEL MANAJEMEN SEKOLAH
MAILA DINIA HR

2 PERUBAHAN UNTUK PERBAIKAN
Kekuatan Internal Kondisi yang berlaku/saat ini Konflik & Stress Kondisi yang diinginkan Kekuatan External Dinamika Perubahan

3 Penghambat Perubahan INDIVIDUAL Pemrosesan Informasi secara selektif
Kebiasaan INDIVIDUAL Ketakutan yang tidak diketahui Kebutuhan keamanan Faktor Ekonomi

4 Manajemen Berbasis Proses
Menurut Gaspaerz Suatu proses dapat didefinisikan sebagai integrasi sekuensial dari orang, material, metode dan mesin atau peralatan dalam lingkungan untuk menghasilkan nilai tambah output bagi pengguna atau pelanggan. Manajemen proses menempati posisi begitu penting dalam perkembangan manajemen moderen, dikarenakan pada umumnya semua produk/ atau jasa diproduksi atau diserahkan kepada pelanggan melalui suatu proses kerja atau proses bisnis. Berdasarkan pemikiran bahwa kepuasan pelanggan adalah hal utama dalam kerangka keberlangsungan suatu perusahaan produk atau jasa, maka proses kerja itulah yang perlu ditingkatkan performansinya secara terus menerus agar mampu memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan secara terus menerus pula. Dengan kata lain konsep manajemen proses akan berkaitan dengan perbaikan kualitas SOURCE:

5 Konsep Manajemen Proses
Gabriel Pall (1987) menyebutkan enam komponen dalam Implementasi Manajemen Proses Kepemilikan (ownership) tanggung jawab desain, operasional dan perbaikan proses Perencanaan (planning) melakukan suatu pendekatan terstruktur dan terdisiplin untuk mengerti, mendefinisikan dan mendokumentasi semua komponen dalam proses dan hubungan antar komponen utama itu Pengendalian (control) menjamin efektivitas, dimana semua output dapat diperkirakan dan konsisten dengan ekspektasi pelanggan Pengukuran (measurement) memetakan performansi atribut terhadap kebutuhan pelanggan dan menetapkan kriteria untuk akurasi, presisi, dan frekuensi perolehan data Perbaikan dan peningkatan (improvement) meningkatkan efektivitas dari proses melalui perbaikan yang diidentifikasi secara tetap Optimisasi (optimization) meningkatan efisiensi dan produktivitas dengan perbaikan yang diidentifikasi secara tetap

6 Model Manajemen Berbasis Proses pada SMM ISO 9001:2000
Continual Improvement Of The Quality Management System Bagian 4 SMM ISO 9001:2000 Customers Requirements Satisfaction Management Responsibility Resource Management Measurement, Analysis and Improvement Product Realization Input Output P/6 D/7 C/8 A/5 Kegiatan Penambahan Nilai Alur Informasi SOURCE:

7 Perbaikan Proses Menuju Continual Improvement
Langkah awal sebelum perbaikan proses: Mengidentifikasi proses kunci yang mempengaruhi keberhasilan Produk apa yang terpenting bagi pelanggan? Proses apa yang menghasilkan produk ini? Komponen atau faktor kunci apa yang merangsang tindakan dalam organisasi dan proses apa yang mengkonversi atau mengubah rangsangan ini menjadi output? Proses mana yang memiliki visibility tertinggi dengan pelanggan? Proses mana yang memiliki dampak terbesar terhadap standar performansi yang dikendalikan oleh pelanggan? Berdasarkan data performansi, proses mana yang memiliki potensi terbesar untuk perbaikan? SOURCE:

8 Langkah Perbaikan Proses
LANGKAH 1 IDENTIFIKASI MASALAH LANGKAH 2 IDENTIFIKASI DAN DOKUMENTASI PROSES LANGKAH 3 MENGUKUR PERFORMANSI LANGKAH 4 MEMAHAMI MENGAPA? LANGKAH 5 MENGEMBANGKAN DAN MENGUJI IDE LANGKAH 6 IMPLEMENTASI SOLUSI DAN EVALUASI UMPAN BALIK SOURCE:

9 MANAJEMEN OPERASI & PRODUKSI
Produksi adalah penciptaan atau penambahan faedah, bentuk, waktu dan tempat atas faktor-faktor produksi sehingga lebih bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan manusia. Proses Produksi adalah cara atau metode untuk menciptakan atau menambah guna suatu barang atau jasa dengan memanfaatkan sumber yang ada.

10 Ruang Lingkup Manajemen Produksi
Perencanaan sistem produksi Sistem pengendalian produksi Sistem informasi produksi ● Perencanaan produksi ● Pengendalian proses produksi ● Struktur organisasi ● Perencanaan lokasi produksi ● Pengendalian bahan ● Produksi atas dasar pesanan ● Perencanaan letak fasilitas produksi ● Pengendalian tenaga kerja ● Produksi untuk persediaan ● Perencanaan lingkungan kerja ● Pengendalian biaya produksi ● Perencanaan standar produksi ● Pengendalian kualitas pemeliharaan

11 DEFINISI MANAJEMEN OPERASI PRODUKSI
1. Oleh Agus Ahyari : Merupakan proses kegiatan untuk mengadakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dari produksi dan proses produksi. 2. Oleh Sukanto : Merupakan usaha mengelola dengan cara optimal terhadap faktor-faktor produksi atau sumber seperti manusia, tenaga kerja, mesin dan bahan baku yang ada.

12 Tujuan Manajemen Produksi
Adalah memproduksi atau mengatur produksi barang-barang dan jasa-jasa dalam jumlah, kualitas, harga, waktu serta tempat tertentu sesuai dengan kebutuhan.

13 MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
ASPIRASI MUTU OBJECTIVES STAKE HOLDERS PERSYARATAN AMBANG AKUNTABILITAS EXTERNAL STANDARD EFEKTIVITAS AKUNTABILITAS INTERNAL INPUT PROCESS OUTPUT OUTCOMES EFISIENSI PRODUKTIVITAS RELEVANSI

14 MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) pada hakikatnya adalah penyerasian sumber daya yang dilakukan secara mandiri oleh sekolah dengan melibatkan semua pemangku kepentingan yang terkait dengan sekolah secara langsung dalam proses pengambilan keputusan untuk memenuhi kebutuhan peningkatan mutu sekolah atau untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

15 CIRI-CIRI SEKOLAH MBS ORGANISASI SEKOLAH PROSES BELAJAR MENGAJAR
SUMBER DAYA MANUSIA SUMBER DAYA & ADMINITRASI Menyediakan manajemen/ organisasi/ kepemimpinan transformasional dalam mencapai tujuan sekolah Meningkatkan kualitas belajar siswa Memberdayakan staf dan menempatkan personel yang dapat melayani keperluan siswa Mengidentifikasi sumber daya yang diperlukan dan mengalokasikan sumber daya tsb. sesuai dengan kebutuhan Menyusun rencana sekolah dan merumuskan kebijakan untuk Sekolahnya sendiri Mengembangkan kurikulum yang cocok dan tanggap terhadap kebutuhan siswa dan masyarakat Memiliki staf dengan wawasan MBS Mengelola dana sekolah secara efektif dan efisien

16 ORGANISASI SEKOLAH PROSES BELAJAR MENGAJAR SUMBER DAYA MANUSIA SUMBER DAYA & ADMINITRASI Mengelola kegiatan operasional sekolah Menyelenggarakan pembelajaran yang efektif Menyediakan kegiatan untuk pengembangan profesi pada semua staf Menyediakan dukungan administratif Menjamin adanya komunikasi yang efektif antara sekolah dan masyarakat Program pengembangan yang diperlukan siswa Menjamin kesejahteraan staf dan siswa Mengelola dan memelihara gedung dan sarana Menggerakkan partisipasi masyarakat Berperanserta dalam memotivasi forum /diskusi untuk membahas kemajuan kinerja sekolah terpeliharanya sekolah yang bertanggung jawab kepada masyarakat dan pemerintah

17 DIMENSI-DIMENSI PERUBAHAN POLA MANAJEMEN PENDIDIKAN
POLA LAMA POLA BARU Subordinasi Otonomi Pengambilan keputusan terpusat Pengambilan keputusan partisipatif Ruang gerak kaku Ruang gerak luwes Pendekatan birokratik Pendekatan Profesional Sentralistik Desentralistik Diatur Motivasi Diri Overregulasi Deregulasi Mengontrol Mempengaruhi Mengarahkan Memfasilitasi Menghindari Resiko Mengelola Resiko Gunakan uang semuanya Gunakan uang seefisien mungkin Individual yang cerdas Teamwork yang cerdas Informasi terpribadi Informasi terbagi Pendelegasian Pemberdayaan Organisasi Hierarkis Organisasi Datar

18 MBS DI BERBAGAI NEGARA Model MBS di Amerika Serikat: menekankan pengelolaan sekolah di tingkat sekolah itu sendiri. Adanya desentralisasi administratif. Kementrian pendidikan menyerahkan kewenangan ke bawah, tetapi sekolah masih bertanggung jawab ke atas. Sekolah memberikan wewenang kepada para orangtua, guru dan kepala sekolah di masing-masing sekolah untuk menentukan prioritas, mengalokasikan anggaran, menetukan kurikulum, serta menggaji dan memberhentikan staf.

19 MBS DI BERBAGAI NEGARA Model MBS di Australia: ada tiga perubahan mendasar pada pengelolaan sekolah dengan menggunakan model MBS di Australia. Pertama, sekolah diberi keleluasaan untuk menyusun dan mengembangkan kurikulum  dan proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Kedua, sekolah dapat memilih satu diantara tiga model manajemen sekolah: Standart Flexibility Option (SO), Enhanced Flexibility Option – (EO 1), dan Enhanced Flexibility Option – (EO 2). Ketiga, sekolah memiliki wewenang untuk membuat perencanaan, melaksanakan dan mempertanggungjawabkannya. Keempat, adanya akuntabilitas dalam pelaksanaan MBS. Kelima, menjamin dan mengusahakan sumber daya manusia dan sumber daya keuangan. Keenam, adanya fleksibilitas dalam penggunaan sumber daya sekolah. (Nurcholis, 2003)

20 MBS DI BERBAGAI NEGARA Model MBS di Hongkong: menekankan insiatif sekolah (the School Management Initiative). Model MBS Hongkong menekankan pentingnya inisiatif dari sumber daya di sekolah sebagai pengganti inisiatif dari atas yang selama itu diterapkan. Inisiatif yang diberikan kepada sekolah harus dibarengi dengan diterapkannya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan pendidikan. (Ibtisam, 2003)

21 MBS DI BERBAGAI NEGARA Model MBS di Kanada: menekankan pengambilan keputusan pada tingkat sekolah (School-Site Decision Making). Menurut Sumgkowo (2002), ciri-ciri MBS di Kanada sebagai berikut: penentuan alokasi sumber daya ditentukan oleh sekolah, alokasi anggaran pendidikan dimasukkan kedalam anggaran sekolah, adanya program efektivitas guru dan adanya program pengembangan profesionalisme tenaga kerja.

22 MBS DI BERBAGAI NEGARA Model MBS di Inggris: menekankan pengelolaan dana pada tingkat sekolah (Grant Maintained School). Ada enam perubahan struktural sekolah pada model manajemen ini, yakni: 1) kurikulum nasional untuk mata pelajaran inti yang ditentukan oleh pemerintah (Whitehall); 2) ada ujian nasional bagi siswa kelas 7, 11, 14 dan 16; 3) MBS dibentuk untuk mengembangkan otoritas pendidikan lokal agar dapat memperoleh bantuan dana dari pemerintah; 4) adanya pembentukan sekolah lanjutan teknik kejuruan; 5) kewenangan Inner London Education dilimpahkan kepada tiga belas otoritas pemerintah; 6) skema manajemen sekolah lokal dibentuk dengan melibatkan beberapa pihak terkait.

23 MBS DI BERBAGAI NEGARA Model MBS di El-Salvador: memfokuskan pada anggaran yang berbasis di sekolah (School-based Budget). Model MBS di Elsalvador disebut Community Mangred School Program (CMSP), kemudian lebih dikenal dengan nama akronim Spanyol EDUCO (Education con Participation de la Comunidad). Manajemen menggunakan model ini bertujuan untuk mendesentralisasikan pengelolaan sekolah negeri dengan cara meningkatkan keterlibatan orangtua di dalam tanggungjawab menjalankan sekolah. Filosofi dari program EDUCO adalah pertama, bahwa orang-orang local dapat menjalankan sekolah didalam komunitas mereka secara lebih efisien dan efektif daripada dijalankan oleh birokrasi yang sentralistik. Kedua, perlunya para orantua siswa terlibat langsung didalam pendidikan anak-anaknya. Faktor penggerak dari program ini adalah sebuah grup yang anggotanya dipilih dari orangtua yang memiliki tanggungjawab untuk pengadministasian sekolah. (Nurcholis, 2003)

24 MBS DI BERBAGAI NEGARA Model MBS di Indonesia: Model ini dikenal dengan istilah Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS). Model ini memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah, memberikan fleksibilitas kepada sekolah dan mendorong partisipasi secara langsung warga sekolah untuk meningkatkan mutu sekolah.


Download ppt "BERBAGAI MODEL MANAJEMEN SEKOLAH"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google