Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

disusun oleh: Maria Kristiana Novita Febriana Tarita Wijaya Yosza

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "disusun oleh: Maria Kristiana Novita Febriana Tarita Wijaya Yosza"— Transcript presentasi:

1 disusun oleh: Maria Kristiana Novita Febriana Tarita Wijaya Yosza
Just in Time disusun oleh: Maria Kristiana Novita Febriana Tarita Wijaya Yosza

2 Latar Belakang Masalah
Produksi memberikan nilai tambah pada produk (barang/jasa) perusahaan Untuk mengantisipasi masa depan, cara tradisional mengutamakan pada inventory sehingga menimbulkan pemborosan tenaga kerja, waktu, dan ruang sehingga biaya produksi menjadi lebih tinggi Untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi, maka perusahaan menggunakan sistem Just-in-Time (JIT)

3 Rumusan Permasalahan Pengertian dan konsep JIT Prinsip-prinsip JIT
Elemen-elemen JIT Pengaruh sistem JIT terhadap operasional perusahaan Implementasi sistem JIT untuk meningkatkan produktivitas perusahaan

4 Sistem Industri Manufacturing Modern Roda Deming (Deming’s Wheel)
Sistem Industri Modern

5 Konsep Dasar Sistem Produksi

6 Pengertian Sistem JIT JIT adalah suatu sistem produksi yang melakukan perbaikan secara terus-menerus berdasarkan pada penghapusan segala bentuk waste. (The Technology Transfer Council of Australia, 1987) JIT adalah suatu keseluruhan filosofi operasi manajemen dimana segenap sumber daya, termasuk bahan baku dan suku cadang, personalia, dan fasilitas dipakai sebatas yang dibutuhkan. (Henri Simamora)

7 Pengertian Sistem JIT JIT adalah suatu sistem produksi yang merubah kompleksitas manajemen manufaktur dengan kesederhanaan (Schonberger, 1984) JIT adalah suatu filosofi manufaktur yang berusaha untuk memproduksi suatu produk dalam jangka waktu sesingkat mungkin dengan menghasilkan kesalahan seminimum mungkin (Hall, 1987)

8 Pengertian Sistem JIT Just In Time adalah suatu metodologi produksi yang bertujuan untuk meningkatkan seluruh performa perusahaan melalui penghapusan segala bentuk waste, yang akan berakibat pada peningkatan kualitas dan membutuhkan peran serta total seluruh karyawan (Munzberg, 1986)

9 Tujuh jenis pemborosan (waste)
Over produksi ( OverProduction ) Waktu menunggu ( Waiting ) Transportasi ( Transportation ) Pemrosesan ( Process production ) Tingkat persediaan barang ( Unnecessary Inventory ) Gerak ( Unnecessary Motion ) Cacat produksi ( Defects )

10 Empat aspek pokok JIT: Semua aktivitas yang tidak bernilai tambah terhadap produk atau jasa harus di eliminasi. Komitmen untuk selalu meningkatkan mutu yang lebih tinggi. Penyempurnaan yang berkesinambungan (Continuous Improvement) dalam meningkatkan efisiensi Menekankan pada penyederhanaan aktivitas dan meningkatkan pemahaman terhadap aktivitas yang bernilai tambah.

11 Konsep Manajemen Sistem JIT
Sistem produksi Just In Time pada awalnya dikenalkan dan dikembangkan oleh Toyota Motor Corporation di Jepang. Strategi ini kemudian banyak diadopsi oleh banyak perusahaan Jepang, terutama setelah terjadinya krisis minyak dunia pada tahun 1973. Tujuan utama dari diterapkannya sistem produksi Just In Time ini adalah mengurangi ongkos produksi dan meningkatkan produktivitas total industri secara kesuluruhan dengan cara menghilangkan pemborosan (waste) secara terus menerus (John A. White: Production HandBook, GeorgiaInstitute of Technology, 1987).

12 Produksi JIT Produksi JIT adalah sistem penjadwalan produksi komponen atau produk yang tepat waktu, mutu, dan jumlahnya sesuai dengan yang diperlukan oleh tahap produksi berikutnya atau sesuai dengan permintaan pelanggan

13

14 (value-added time) (non value-added time)
Produksi JIT Interval waktu dari mulai proses produksi sampai produk selesai dan dikirim kepada pelanggan disebut through-put time.\ Waktu pemrosesan (processing time) Waktu inspeksi Moving time Waktu tunggu Waktu simpan Throughput time = Processing Waste time (value-added time) (non value-added time)

15 Persyaratan JIT Organisasi Pabrik Pelatihan/Tim/Ketrampilan
Pabrik dengan sistem JIT berusaha mengatur layout berdasarkan produk. Semua proses yang diperlukan untuk membuat produk tertentu diletakkan dalam satu lokasi. Pelatihan/Tim/Ketrampilan Karyawan diberi pelatihan mengenai bagaimana menghadapi perubahan dari sistem tradisional, bagaimana cara kerja JIT, apa yang diharapkan dari JIT, dan bagaimana akibat JIT.

16 Persyaratan JIT Membentuk Aliran/Penyederhanaan
Setiap lini produksi didesain membentuk aliran produksi, menyeimbangkan aliran tersebut, dan memecahkan masalah awal. Visibilitas/Pengendalian Visual Pabrik dengan JIT diatur sehingga mudah diketahui apakah proses produksi berjalan dengan normal atau memiliki masalah.

17 Persyaratan JIT Kanban Pull System
Jangan mengirim produk rusak ke produk berikutnya Proses berikutnya hanya mengambil apa saja yang dibutuhkan pada saat dibutuhkan Memproduksi hanya sejumlah yang diambil oleh proses berikutnya Meratakan beban produksi Menaati instruksi Kanban pada saat fine tuning Melakukan stabilisasi dan rasionalisai proses

18 Persyaratan JIT Eliminasi Kemacetan (Bottleneck)
Bottleneck Process adalah proses yang berjalan secepat mungkin sepanjang waktu, tanpa mengikuti permintaan. Bila prosesnya macet atau rusak membutuhkan upaya yang sangat besar dari para teknisi dan manajemen untuk mengatasinya. Ukuran Lot Kecil dan Pengurangan Waktu Setup

19 Persyaratan JIT Total Productive Maintenance
Kemampuan Proses, Statistical Process Control (SPC), dan Perbaikan Berkesinambungan Pemasok Pemasok harus dapat menyediakan apa yang diperlukan dalam jumlah yang tepat pada saat dibutuhkan.

20 Prinsip – Prinsip JIT Produksi sesuai dengan Jadwal Produksi Induk
Sistem manufaktur baru dioperasikan setelah diperoleh kepastian adanya order dalam jumlah tertentu. Produksi dilakukan dalam jumlah lot Lot Size yang kecil untuk menghindari perencanaan dan lead time yang kompleks

21 Prinsip – Prinsip JIT Menghilangkan pemborosan (waste)
Pemborosan dieliminasi dalam setiap area operasi Perbaikan aliran produk secara terus menerus (Continuous Product Flow Improvement) menghilangkan proses-proses yang menimbulkan bottleneck dan semua kondisi yang tidak produktif Penyempurnaan kualitas produk (Product Quality Perfection) Pengupayakan kondisi “Zero Defect”

22 Prinsip – Prinsip JIT Respek terhadap semua orang/karyawan (Respect to People) setiap pekerja akan diberi kesempatan dan otoritas penuh untuk mengatur dan mengambil keputusan penghentian operasi ketika muncul masalah dalam prosesnya Mengurangi segala bentuk ketidakpastian (Seek to Eliminate Contigencies) perencanaan dan penjadwalan produksi harus dibuat dan dikendalikan secara teliti. Penekananan pada pemeliharaan jangka panjang

23 Manfaat JIT Mengurangi ruangan gudang penyimpanan barang
Mengurangi waktu setup dan penundaan jadwal produksi Mengurangi pemborosan barang rusak dan barang cacat dengan mendeteksi kesalahan pada sumbernya Penggunaan mesin dan fasilitas secara baik Menciptakan hubungan yang lebih baik dengan pemasok Layout pabrik yang lebih baik dan pengendalian kualitas dalam prosess

24 Penerapan JIT dalam perusahaan
Revolusi dalam Kesadaran Perbaikan di Tempat Kerja (5S): Seiri (pengaturan yang benar), Seiton (keteraturan) Siso (kebersihan) Seiketsu (pembersihan) Shitsuke (disiplin)

25 Penerapan JIT dalam perusahaan
Produksi yang Mengalir Atur mesin-mesin sesuai dengan urutan. Buat lini produksi berbentuk U. Hasilkan satu satuan barang setiap waktu tertentu. Latih pekerja agar memiliki keterampilan ganda. Ikuti waktu putar Usahakan para pekerja berdiri dan berjalan sewaktu bekerja Gunakan mesin yang kecil dan khusus

26 Penerapan JIT dalam perusahaan
Operasi Baku Beberapa hal yang perlu dibakukan ialah mengenai: Waktu edar Urutan kerja Jumlah barang persediaan standard Gunakan peta operasi

27 Penerapan JIT dalam perusahaan
Penanganan Multi Proses Setiap pekerja bertanggung jawab atas beberapa proses pekerjaan dalam suatu lini produksi. Hal perlu diperhatikan: Berikan tugas secara jelas kepada setiap pekerja dan mesin. Manfaatkan bentuk U lini produksi. Pekerjakan pekerja multi terampil. Proses produksi didesain sehingga memungkinkan penanganan multi mesin dan penanganan multi proses Gunakan mesin yang beroda kalau perlu

28 Penerapan JIT dalam Fungsi Perusahaan
No. Fungsi Tanggung Jawab 1. Penjualan Membangun kontrak jangka panjang Menetapkan waktu tunggu (lead time) yang cukup dan tepat untuk produksi guna mengantisipasi perubahan-perubahan dalam skedul/jadwal Menetapkan kebutuhan-kebutuhan pelanggan Menetapkan jadwal pengiriman Merekrut pelanggan untuk mengikuti JIT Membangun tim kerja sama dan partisipasi total (quality and productivity circle program) 2. Rekayasa Desain (Design Engineering) Menetapkan fungsi produk Menetapkan keandalan produk Mendesain produk yang dapat diproses dengan mudah Menetapkan kemudahan dalam pengujian produk Mendesain produk yang meminimumkan ongkos produksi

29 Penerapan JIT dalam Fungsi Perusahaan
No. Fungsi Tanggung Jawab 3. Produksi Menetapkan sistem pendidikan dan pelatihan Menetapkan kualitas produk Menetapkan jadwal produksi dengan menggunakan sistem tarik (pull system) Mengintegrasikan sistem produksi Menetapkan sistem pengumpulan data dan informasi umpan-balik Membangun tim kerja sama dan partisipasi total (quality and productivity circle program)

30 Penerapan JIT dalam Fungsi Perusahaan
No. Fungsi Tanggung Jawab 4. Pembelian Menetapkan dan merekrut pemasok untuk mengikuti JIT Menetapkan kontrak pembelian material jangka panjang dengan pemasok Menetapkan jadwal pengiriman material dari pemasok Menetapkan waktu yang cukup dan tepat untuk pemasok guna mengantisipasi perubahan-perubahan dalam jadwal Menetapkan sistem pembelian material yang saling menguntungkan dengan pihak pemasok material Membangun tim kerja sama dan partisipasi total (quality and productivity circle program)

31 Penerapan JIT dalam Fungsi Perusahaan
No. Fungsi Tanggung Jawab 5. Jaminan Kualitas Melakukan analisis kegagalan produk dan proses Memantau produksi Melakukan audit kualitas internal terhadap sistem manufaktur secara keseluruhan Menetapkan sistem pendidikan dan pelatihan kualitas Menetapkan sistem pengukuran dan informasi umpan-balik berkaitan dengan masalah kualitas dan produktivitas Menetapkan sistem pelaporan kualitas dan produktivitas kepada manajemen puncak dan manajemen menengah Membangun tim kerja sama dan partisipasi total (quality and productivity circle program)

32 Penerapan JIT dalam Fungsi Perusahaan
No. Fungsi Tanggung Jawab 6. Akuntansi Menetapkan prosedur-prosedur akuntansi untuk mengoperasikan sistem JIT Menetapkan sistem yang menunjukkan komitmen tinggi terutama berkaitan dengan jadwal pembayaran kepada pemasok material Membangun tim kerja partisipasi total (quality and productivity circle program)

33 Kesimpulan Just In Time (JIT) adalah suatu metodologi produksi yang bertujuan untuk meningkatkan seluruh performa perusahaan melalui penghapusan segala bentuk waste, yang akan berakibat pada peningkatan kualitas dan membutuhkan peran serta total seluruh karyawan, dan mewakili suatu tujuan, yaitu minimalkan pekerjaan yang sedang dijalankan dan dimonitor untuk pengurangan pemborosan secara terus menerus.

34 Kesimpulan Perusahaan hanya memproduksi produk sesuai dengan pesanan konsumen dan dapat mengurangi pembiayaan produksi sehingga optimalisasi produksi dapat dilakukan. Pada sistem JIT perusahaan harus meningkatkan kualitasnya agar dapat bersaing dengan perusahaan yang lain.

35 Kesimpulan Persediaan JIT adalah untuk sistem persediaan yang dirancang guna mendapatkan barang secara tepat waktu. Produk JIT adalah suatu sistem dimana tiap komponen dalam jalur produksi menghasilkan secepatnya saat diperlukan dalam langkah selanjutnya dalam jalur produksi. Dalam pengiriman barang dalam JIT harus tepat waktu, sesuai dengan jumlah pesanan dan dengan kualitas yang bermutu tinggi.


Download ppt "disusun oleh: Maria Kristiana Novita Febriana Tarita Wijaya Yosza"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google