Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

THE MARKETING RESEARCH PROCESS

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "THE MARKETING RESEARCH PROCESS"— Transcript presentasi:

1 THE MARKETING RESEARCH PROCESS
STEPS IN THE RESEARCH PROCESS DEFINING THE PROBLEM AND THE RESEARCH OBJECTIVES DEVELOPING THE RESEARCH PLAN COLLECTING THE INFORMATION ANALYZING THE INFORMATION PRESENTING THE FINDINGS

2 TAHAPAN ( STEP ) DALAM RISET PASAR
Menetapkan / merumuskan permasalahan dan tujuan riset Merumuskan masalah dan tujuan riset seringkali merupakan langkah yang paling sulit dalam proses riset pasar. Tujuan riset dapat bersifat : EKSPLORATORI : mengumpulkan informasi awal yang akan membantu untuk dapat menetapkan masalah dan mengajukan hipotesisi dengan lebih baik DESKRIPTIF : memerikan hal – hal seperti potensi pasar akan suatu produk, atau profil demografis dan sikap para konsumen yang membeli produk CAUSAL : menguji hipotesis tentang hubungan sebab dan akibat. Menyusun Perencanaan Riset Dan Pengumpulan Data Dalam mendisain suatu rencana riset, akan sangat berkaitan dengan keputusan-keputusan mengenai sumber data, pendekatan dalam riset, perangkat yang dibutuhkan dalam riset, tehnik samplingnya Sumber data : Data Primer & Data Sekunder Pendekatan / approach yang sering digunakan dalam rangka mengadakan riset antara lain : Observasi, Survey, Experiment Perangkat yang sering digunakan dalam riset adalah penggunaan questionaire ( daftar pertanyaan ) meliputi apakah berbentuk Closed End Questionaire ataupun Open End Questionaire Rencana sampling meliputi : Unit Sampling ( siapakah yang akan diteliti ), Ukuran Sampel ( berapa banyak orang yang akan disurvai ), Prosedur Sampling ( bagaimana seharusnya responden dipilih ) Metode Kontak dapat dilakukan melalui : Surat, Telepon, atau Perorangan langsung Implementasi, Tabulating Data dan Analisis Data Penyusunan Laporan Hasil Riset

3 KLASIFIKASI RISET RISET UNTUK IDENTIFIKASI MASALAH
Riset yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah. Masalah ini tidak harus ada saat ini, tetapi kemungkinan besar akan muncul di masa yang akan datang Contoh :  Riset Potensi Pasar  Riset Pangsa Pasar  Riset kesan  Riset Karakteristik Pasar  Riset mengenai penjualan  Riset trend bisnis  Riset peramalan RISET UNTUK PEMECAHAN MASALAH Riset yang diadakan untuk menolong memecahkan masalah yang lebih spesifik idalam pemasaran Contoh :  Riset segmentasi  Riset mengenai produk ( Pengujian kemasan, posisi merk dan pengujian posisi )  Riset mengenai harga ( Pentingnya harga dalam pemilihan merk, Kebijakan mengenai harga, Respon yang diakibatkan oleh perubahan harga )  Riset mengenai promosi ( Anggaran promo yang optimal, Bauran promosi yang optimal, Keputusan mengenai media, Evaluasi efektivitas iklan )  Riset mengenai distribusi ( Menentukan tipe distribusi, Loksi retail dan outlet grosir, Perilaku saluran distribusi )

4 FORMULASI DESAIN RISET
Dalam desain riset termuat secara rinci kegiatan-kegiatan :  Analisis data sekunder  Penelitian kualitatif  Metode pengumpulan data kuantitatif ( survey, observasi, dan eksperimen )  Definisi informasi yang dibutuhkan  Cara pengukuran ( skala )  Desain kuesioner  Proses pengambilan sampel dan sampel size  Rencana analisa data

5 DESAIN RISET Desain riset adalah kerangka atau framework untuk mengadakan penelitian ( misalnya : marketing reserch project ). Didalamnya tercakup penjelasan secara terperinci mengenai Tipe Desain Riset yang memuat prosedur yang sangat dibutuhkan dalam upaya memperoleh informasi mengolahnya dalam rangka memecahkan masalah. DESAIN RISET RISET EKSPLORASI RISET KONKLUSIF RISET DESKRIPTIF RISET KAUSAL DESAIN CROSS SECTIONAL DESAIN LONGITUDINAL SINGLE CROSS SECTIONAL MULTIPLE CROSS SECTIONAL

6 DESAIN RISET RISET KONKLUSIF
Riset yang didesain untuk menolong pengambil keputusan dalam menentukan, mengevaluasi, dan memilih alternatif terbaik dalam memecahkan suatu masalah. Tujuan : Menguji secara spesifik hipotesis dan hubungan berbagai variabel Karakteristik : Informasi yang dipergunakan harus jelas diidentifikasi, proses penelitiannya sangat formal dan terstruktur, sampel harus mewakili dan besar, analisis data bersifat kuantitatif. Hasil/Output : dapat memutuskan dan dapat dipergunakan sebagai masukan dalam pengambilan keputusan Jenis riset konklusif dikelompokkan dalam :  Riset Deskriptif  Riset Kausal RISET EKSPLORASI Tujuan untuk menjawab WHAT, sehingga dapat memberikan pemahaman dan pengertian secara mendalam terhadap suatu obyek. Karakteristik : inf yang diperlukan fleksibel, tidak terstruktur, sampel tidak perlu banyak, analisis data primer lebih bersifat kualitatif Hasil/Output : sangat tentatif, pada umumnya dilanjutkan dengan penelitian konklusif Riset jenis ini berguna bagi para peneliti yang tidak banyak mengetahui atau sedikit sekali informasi mengenai suatu masalah. Tujuannya :  Menyusun atau memformulasikan suatu masalah secara lebih tepat  Menentukan alternatif tindakan yang akan dilakukan  Mengembangkan hipotesisi  Menentukan variabel-veriabel penelitian dan pengujian lebih lanjut  Memperoleh gambaran yang jelas mengenai suatu masalah  Menentukan prioritas untuk penelitian lebih lanjut

7 DESAIN RISET RISET DESKRIPTIF Desain Cross Sectional
Tujuan : Menjelaskan karakteristik pasar Karakteristik : ditandai dengan hipotesis spesifik, memiliki desain penelitian secara terstruktur Metode : menggunakan data sekunder, data primer ( survey ) observasi Riset deskriptif ini berkaitan dengan pertanyaan 6 W ( Who, What, When, Where, Why, Way ) Contoh :  Mengetahui karakteristik variabel - variabel yang berkaitan, seperti konsumen, armada penjualan, organisasi, atau wilayah pasar.  Mengestimasi berapa besar jumlah kelompok berpenghasilan menengah keatas yang suka berbelanja di suatu departement store tertentu  Mengetahui persepsi konsumen terhadap suatu produk tertentu  Mengetahui berapa besar pengaruh suatu variabel. Misal, seberapa besar pengaruh daya tarik departement store terhadap kebiasaan makan di tempat tersebut  Mengetahui prediksi spesifik. Misal, berapa besar volume penjualan pakaian pria ( Arrow ) di suatu wilayah Desain Cross Sectional Kegiatan riset yang dilakukan pada satu saat tertentu  Single Cross Sectional Design Kegiatan pengumpulan data yang dilakukan dari satu responden untuk satu saat ( waktu ) Tujuan : untuk mengetahui efektivitas kupon berhadiah sebagai alat promosi dalam meningkatkan penjualan produk ( misalnya )  Multiple Cross Sectional Design Kegiatan pengumpulan data yang dilakukan untuk waktu - waktu yang berbeda, dengan sample yang berbeda Tujuan : Untuk mengetahui perilaku kecenderungan makan mie instant selama 5 tahun terakhir ( misalnya ) Desain Longitudinal Tipe desain riset yang melibatkan jumlah sample yang tetap yang diukur secara terus menerus, sehingga didapatkan suatu gambaran secara serial yang kontinyu berikut perubahannya Contoh : Bagaimana pandangan rakyat Indonesia terhadap Presiden Soeharto selama masa kepemimpinannya ?

8 DESAIN RISET Perbedaan CSD dan LD Kriteria CSD LD
1. Dapat mengetahui perubahan 2. Memerlukan data sangat besar 3. Akurasi ( ketelitian ) 4. Keterwakilan sampel 5. Bias terhadap respon RISET KAUSAL Tujuan : Mencari hubungan antara sebab dan akibet  Mengetahui variabel yang menjadi penyebab atau variabel pengaruh ( variabel independent ) dan variabel yang menjadi akibat atau variabel terpengaruh ( variabel dependent )  Mengetahui hubungan atau keterkaitan antara variabel-variabel Karakteristik : riset ini khusus menguji variabel independent, menggunakan variabel kontrol

9 PERANGKAT RISET Questionaire merupakan peralatan yang paling sering digunakan dalam mengumpulkan data primer Dalam mempersiapkan suatu questionaire, para peniliti sebaiknya dengan hati-hati memilih jenis pertanyaan, bentuk pertanyaan, penggunaan bahasa dan urutannya. Kesalahan umum yang sering terjadi dalam mendisain questionaire adalah memasukkan pertanyaan yang tidak bisa dijawab, atau tidak akan dijawab, atau tidak perlu dijawab. Bentuk pertanyaan dapat juga mempengaruhi tanggapan responden Dalam pertanyaan tertutup ( Closed End Questionaire ) disediakan beberapa jawaban yang mungkin dan responden hanya memilih diantara beberapa kemungkinan jawaban tersebut. Jenis Pertanyaan Tertutup 1. Dichotomi ( pertanyaan dengan dua pilihan jawaban ) Contoh : Untuk pergi ke kantor, apakah anda menggunakan kendaraan sendiri ? A. Ya B. Tidak 2. Pilihan Ganda ( pertanyaan dengan tiga atau lebih pilihan jawaban ) Contoh : Bersama siapa anda berangkat ke Kantor ? a. Sendiri b. Pasangan c. Pasangan dan anak d. Teman 3. Skala Likert ( pertanyaan yang menunjukkan tingkat setuju / tidak setuju ) Contoh : Kualitas barang yang dijual di Pasar Swayalan lebih baik daripada di Pasar Tradisional ? 1. Sangat tidak setuju 2. Tidak setuju 3. Tidak ada pendapat Setuju Sangat setuju

10 PERANGKAT RISET 4. Skala Kepentingan ( skala yang menurutkan kepentingan beberapa atribut dari sama sekali tidak penting ke mutlak penting ) Contoh : Pelayanan jasa pendidikan yang diberikan oleh PT bagi saya 1. Mutlak penting Sangat penting Agak penting Tidak sangat penting Sama sekali tidak penting 5. Skala Penilaian ( skala yang memberi nilai beberapa atribut dari buruk ke unggul ) Dengan pilihan jawaban : 1. Unggul Sangat Baik Baik 4. Sedang Buruk Pertanyaan Terbuka ( Open End Questionaire ) akan memberikan kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kata-katanya sendiri. Jenis Pertanyaan Terbuka : 1. Tidak tersusun ( Pertanyaan yang dapat dijawab dengan cara yang hampir tidak terbatas ) Contoh : Apa pendapat anda mengenai PTS ? 2. Melengkapi cerita 3. Melengkapi gambar 4. Thematic Apperception Test ( TAT ) Ada gambar dan responden diminta menyusun suatu cerita tentang apa yang terjadi dan mungkin terjadi dalam gambar tersebut

11 CONTOH RISET DENGAN MENGGUNAKAN OPEN END QUESTIONAIRE
“ PENDAMPINGAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PERUMAHAN SWADAYA MURNI DAN FASILITAS PERBANKAN DI WILAYAH KAB/KOTA PASURUAN DAN PROBOLINGGO “ Latar Belakang Jumlah penduduk Indonesia saat ini mencapai jiwa dengan tingkat pertumbuhan sebesar 1,93% mengakibatkan pertambahan kekurangan pemenuhan kebutuhan rumah yang telah mencapai 5,9 juta unit. Jumlah tersebut belum kebutuhan unit rumah pertahun yang diakibatkan pertumbuhan penduduk. Selain kuantitas, saat ini juga terdapat 14,5 juta unit rumah yang kualitasnya tidak memenuhi syarat yang tersebar di ha kawasan permukiman kumuh di lokasi dengan jumlah penduduk +/- 17,2 juta jiwa Kegiatan Strategis Nasional Perumahan & Permukiman Dalam rangka mengatasi permasalahan kebutuhan perumahan yang ada baik dalam rangka mengatasi “ backlog “ maupun pertumbuhan kebutuhan tahunan, maka kebijakan nasional pembangunan perumahan dan permukiman diarahkan melalui : Program Pengembangan Sejuta Rumah melalui kegiatan : A. Pengadaan Rumah Sederhana Sehat melalui Paket Bersubsidi B. Pengembangan Perumahan Swadaya C. Peningkatan Kualitas / Perbaikan Perumahan D. Dukungan Prasarana dan Sarana Dasar Lingkungan Perumahan dan Permukiman

12 PENGGUNAAN OPEN END QUESTIONAIRE
Untuk mewujudkan kondisi tersebut, strategi yang akan ditempuh adalah : 1. Meningkatkan partisipasi masyarakat dan pemerintah daerah dalam pengadaan dan pemenuhan kebutuhan rumah melalui pemberian program - program stimulan dan bantuan langsung 2. Mengembangkan kebijakan fiskal dan moneter yang mendukung pemupukan sumber pembiayaan perumahan sehingga mobilisasi pembiayaan perumahan dapat diselenggarakan secara berkelanjutan 3. Membangun sistem dan kelembagaan pembiayaan perumahan nasional yang dapat menghimpun dana murah termasuk, mendorong terwujudnya SMF ( Secondary Mortgage Facility ) 4. Memenuhi kebutuhan rumah layak yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat dengan menitikberatkan pada masyarakat bagi semua lapisan miskin dan berpenghasilan rendah melalui pengembangan rumah Swadaya dan pembangunan perumahan skala besar, pengembangan skim dan mekanisme subsidi, pemberdayaan masyarakat miskin dan bantuan perumahan akibat bencana alam dan kerusuhan nasional Dengan menyadari hal tersebut, Direktorat Jendral Perumahan dan Permukiman akan melaksanakan kegiatan pendampingan dan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan pendampingan perumahan swadaya yang dilaksanakan oleh Proyek Pengembangan Perumahan dan Permukiman Propinsi Jawa Timur, sebagai salah satu upaya pembinaan dan pemberdayaan kepada masyarakat untuk membangun rumah yang sederhana dan layak huni secara swadaya

13 CONTOH RISET DENGAN MENGGUNAKAN CLOSED END QUESTIONAIRE
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP PELAYANAN BAGIAN FRONT – OFFICE PADA PT. BANK “ X “ SURABAYA Perumusan Masalah : “ Apakah nasabah sudah puas terhadap atribut-atribut pelayanan yang diberikan serta apakah terdapat kesesuaian antara pendapat dan tingkat kepentingan antara nasabah dengan pihak manajemen Bank tentang tingkat kepuasan dan atribut pelayanan yang diberikan oleh bagian Front-Office pada PT. Bank “ X “ Surabaya “ Tujuan : 1. Untuk mengetahui apakah nasabah sudah puas terhadap kinerja berbagai atribut pelayanan yang diberikan oleh bagian Front-Office yang ada di PT. Bank “ X “ Surabaya 2. Untuk mengetahui apakah terdapat kecocokan atau kesesuaian antara tingkat kepuasan nasabah menurut pendapat nasabah sendiri dengan tingkat kepuasan nasabah menurut pendapat manajemen 3. Untuk mengetahui apakah terdapat kecocokan atau kesesuaian antara atribut layanan yang dianggap penting oleh pihak manajemen dengan atribut layanan yang dianggap memiliki kepentingan yang tinggi bagi nasabah untuk dipuaskan Responden : Nasabah yang datang ke Bank dan pihak Manajemen Bank Jenis Pertanyaan yang digunakan dalam riset : Closed End Questionaire dengan menggunakan Skala kepentingan. Questionaire dengan isi yang sama ditanyakan kepada para nasabah yang datang ke Bank maupun kepada pihak manajemen Bank

14 SKALA PENILAIAN Pendapat nasabah tentang tingkat kepentingan :
1 = Sangat tidak penting = Tidak penting = Cukup = Penting = Sangat penting Pendapat nasabah tentang tingkat kepuasan : 1 = Sangat tidak puas = Tidak puas = Cukup = Puas = Sangat puas Daftar Pertanyaan ( questionaire ) kepada Unit Kerja Customer Service ( C S ) : 1. Penampilan Staff Customer Services 2. Sikap dalam melayani nasabah 3. Pelayanan yang tidak diskriminatif 4. Kecepatan penanganan keluhan nasabah 5. Pengetahuan tentang produk dan jasa bank 6. Kemampuan dalam menjelaskan produk dan jasa bank 7. Kemudahan menghubungi melalui telepon 8. Etika berkomunikasi dengan nasabah baik secara langsung maupun via telp 9. Hubungan baik antara Staff dan nasabah

15 CONTOH QUESTIONAIRE Questionaire untuk Unit Kerja Loan Services : sama dengan pertanyaan untuk unit kerja CS Questionaire untuk Unit Kerja Teller Services : 1. Penampilan Staff Teller atau Kasir 2. Efisiensi dan efektivitas dalam pelayanan transaksi 3. Sikap dalam melayani nasabah 4. Sifat yang proaktif dalam membantu nasabah 5. Pelayanan yang tidak diskriminatif 6. Hubungan baik antara Staff dengan nasabah Questionaire untuk Unit Kerja Satpam : 1. Penampilan Staff Satpam 2. Staff yang proaktif dalam membantu nasabah 3. Hubungan baik antara Staff Satpam dengan nasabah 4. Keamanan nasabah di lingkungan bank Questionaire untuk Suasana Kantor Bank : 1. Kenyamanan ruang kantor atau lobby bank 2. Jumlah meja counter atau loket yang dibuka saat jam sibuk 3. Kondisi toilet untuk nasabah 4. Kondisi area parkir kendaraan untuk nasabah

16 CONTOH BENTUK LAPORAN AKHIR PENELITIAN
LAPORAN AKHIR PENELITIAN BERISI : BAB I . PENDAHULUAN BAB II. GAMBARAN UMUM PELAKSANAAN PENDAMPINGAN MASYARAKAT BAB III. ANALISIS POTENSI DAN KENDALA PELAKSANAAN PROGRAM BAB IV . MASUKAN STRATEGIS PENANGANAN DAN PENGEMBANGAN PROGRAM PERUMAHAN SWADAYA MURNI DAN FASILITAS PERBANKAN PADA TAHUN MENDATANG

17 ANALISIS PELANGGAN CUSTOMER ANALYSIS
APA YANG HARUS DIKETAHUI TENTANG PELANGGAN ?

18 INFORMATION ON CURRENT CUSTOMER
Inisiator Pengguna Pemberi Pengaruh Membeli dan Menggunakan Barang Pembeli Penentu

19 INFORMASI DARI PELANGGAN SEKARANG
1. Inisiator. Individu yang memulai mencari solusi atas masalah yang dihadapi. Untuk masing-masing produk akan berbeda. 2. Influencer. Individu yang berpengaruh dalam mempengaruhi keputusan pembelian 3. Decider. Individu yang benar-benar memutuskan. 4. Pembelian. Orang yang secara aktual melakukan pembelian. 5. Pengguna. Individu yang menggunakan barang atau jasa.

20 MEMAHAMI PELANGGAN, PERTANYAAN KUNCI
Siapa terlibat dalam Pembelian dan penggunaan Apa Kriteria Pilihan Bagaimana Mereka Menggunakan PELANGGAN Dimana Mereka Membeli Kapan Mereka Membeli Dan Menggunakan Kenapa Mereka Membeli Produk dan Jasa

21 INFORMASI YANG AKAN DATANG
APA SAJA INFORMASI YANG DIBUTUHKAN DIMASA YANG AKAN DATANG ? Pertama : PELANGGAN SELALU MENGALAMI PERUBAHAN DALAM HAL : KEBUTUHAN, KEINGINAN, DAN HARAPAN Kedua : PELANGGAN BARU PERLU DICERMATI, MEREKA MEMPUNYAI PERMINTAAN YANG BERBEDA. MISALNYA PERMINTAAN UNTUK ALAT-ALAT KESEHATAN, SPORT, DAN PRODUK UNTUK SENANG-SENANG KESEMUA HAL TERSEBUT DIATAS MEMBUTUHKAN APA YANG DIKENAL DENGAN ISTILAH  RISET PEMASARAN

22 CARANYA BAGAIMANA ? Metode Penelitian Pasar Catatan Perusahaan Riset
Terencana Riset Tidak Direncanakan Catatan Penjualan Catatan Akuntansi Riset Kuantitatif Riset Kualitatif Riset Dibelakang Meja Jasa Sindikat Eksperimen Survey Focus Group Lapangan Laboratorium Personal Telepon Interview Mendalam Pos Internet Pengamatan

23 RISET PEMASARAN SUMBER :
1. Catatan Perusahaan. Catatan ini sebagai sumber informasi pemasaran. 2. Off-the-peg research. Bekerjasama dengan lembaga / institusi jasa penelitian, menggunakan data yang dihasilkan perusahaan, walau sifat datanya eksternal. Dalam kaitan ini ada 3 bentuk research : (a). Menggunakan data yang telah dipublikasikan, (b). Menggunakan data survey lembaga tertentu, (c). Data yang disiapkan dari awal untuk dibagikan.

24 RISET SEKUNDER Riset ini menggunakan data sekunder, menggunakan data yang telah dipublikasikan oleh seseorang. KEUNTUNGAN, riset ini murah dan cepat, dan juga akurat dan terpercaya. KERUGIANNYA, data sering out of date, dan tidak spesifik betul untuk berbagai permasalahan pemasaran, kerugian lainnya juga sewring tidak menyebut penyebabnya. Di Indonesia, BPS sering menjadi sumber utama untuk mendapatkan jenis data sekunder ini. Sumber data terkenal lain diantaranya adalah yang menyiapkan data untuk tujuan apa saja bagi keperluan penelitian.

25 RISET SEKUNDER Riset ini sangat banyak membantu.
Pertanyaan yang harus diajukan adalah : 1. Siapa yang mengumpulkan data dan mengapa ? 2. Bagaimana mereka mengumpulkan data 3. Seberapa besar tingkat akurasi data yang mereka klaim 4. Untuk apa data itu dikumpulkan dan digunakan

26 TAILOR - MADE RESEACRH Perusahaan sengaja mempersiapkan riset dimana fleksibilitas dan rancangannya untuk memenuhi tujuan perusahaan. Biasanya sampelnya kecil, karena dimaksudkan untuk tujuan dan keperluan perusahaan. Biasanya dilakukan pada tahap eksploratory. Setelah dilakukan riset eksploratory, baru dilanjutkan dengan riset kuantitatif.

27 PENGGUNAAN RISET KUALITATIF
Menelaah Persoalaan secara mendalam (Insight) Menyiapkan Pandangan kedalam Persoalan Mendengar Pelanggan Mendiskripsikan sesuatu Riset Kualitatif Menemukan Ide Bereaksi kepada Ide Baru Menyusun Struktur Penelitian berikutnya Memahami temuan Dalam Skala Project yang Besar

28 MENGGUNAKAN SURVEY SURVEY Menentukan Data Kuantitatif dari Pasar dan
Pelanggan Menentukan Kebutuhan dan Harapan Pelanggan Menentukan Perilaku Pelanggan SURVEY Menentukan Harapan dan Persepsi Pelanggan Menyiapkan Data untuk Segmentasi Pasar

29 MENGGUNAKAN EXPERIMEN
Menyatakan Penyebab dan Akibat Menguji Unsur Strategi Menentukan Kekuatan Hubungan EXPERIMEN Menguji Reaksi Pelanggan Kepada Strategi Alternatif Mengestimasi Pasar Potensiil

30 TAHAPAN RISET PEMASARAN KUALITATIF
DEFINISI PERMASALAHAN RISET EKSPLORATORY RISET KUANTITATIF ANALISIS DAN INTERPRETASI

31 TAHAPAN RISET PEMASARAN KUALITATIF
Pendefinisian Masalah. Peneliti dan pengambil keputusan bertemu dan memastikan bahwa penelitian mengatasi masalah sesuai dengan issu pemasaran yang dihadapi. Riset Eksploratori digunakan untuk pendalaman sehingga diperoleh kejelasan tentang kesenjangan dan kebutuhan untuk melakukan riset berikutnya. Riset Kualitatif. Langkah berikutnya adalah menjelaskan mengapa dan bagaimana produk tertentu digunakan. Untuk itu dapat dilakukan FGD, interview mendalam terhadap pelanggan kunci. Menganalisis dan Menginterpretasi dimaksudkan untuk menjelaskan penyebab dan tindakan yang perlu dilakukan.

32 MENGORGANISIR INFORMASI PELANGGAN
 Raw Data  Statistical Techniques  Market Model  Managerial Interface  Marketing Decision Support Syatem 1. Data –Oriented Decision Support System 2. Model-Oriented Decision Support System  Expert System for Marketing Decision Support

33 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMASARAN
Pembuat Keputusan Pemasaran Managerial Interface Teknik Statistik Model Pasar Respon Keputusan Raw Data Marketing Research Interface LINGKUNGAN PEMASARAN

34 SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER - SISTEM INFORMASI PEMASARAN
Pendahuluan Pemasaran adalah : area fungsional pertama utk meragakan minat dalam MIS Sistem informasi pemasaran memiliki tiga subsistem; sistem informasi akuntansi (SIA), riset pemasaran, dan intelijen pemasaran Sistem informasi fungsional: sistem konseptual harus menjadi “cermin gambaran" dari sistem fisik

35 Sistem Informasi Fungsional Mewakili Sistem Fisik Fungsional
SDM Sistem informasi pemasaran Sistem informasi manufaktur Sistem informasi keuangan System informasi sumberdaya informasi fungsi pemasaran Fungsi sumberdaya manusia fungsi pemasaran Fungsi manufaktur Fungsi keuangan Fungsi Jasa Information Sistem Fisik perusahaan

36 PRINSIP – PRINSIP PEMASARAN
BAURAN PEMASARAN ( MARKETING MIX )  PRODUCT  PRICE  PLACE  PROMOTION 4 P's

37 SISTEM INFORMASI PEMASARAN ( MKIS )
Pusat saraf pemasaran Kotler 3 aliran informasi Internal Dikumpulkan di perusahaan Intelijen Dari lingkungan Komunikasi Ke lingkungan

38 ALIRAN INFORMASI KOTLER
Intelijen Pemasaran Perusahaan Lingkungan Informasi Pemasaran Internal Komunikasi Pemasaran

39 DEFINISI SISTEM INFORMASI PEMASARAN (MKIS) DAN MODEL MKIS
Sistem berbasis komputer yang bekerja dalam hubungannya dengan sistem informasi fungsional lain untuk mendukung manajemen perusahaan dalam memecahkan masalah-masalah yang berhubungan dengan pemasaran porduk-produk perusahaan. MODEL MKIS  OUTPUT - Produk - Tempat - Promosi - Harga - Bauran Terintegrasi  DATABASE  INPUT - SIA - Riset Pemasaran - Intelijen Pemasaran

40 Subsistem intelijen pemasaran Subsistem bauran-terpadu
Data Informasi Model MKIS Subsistem Input Subsistem Output Sistem informasi akuntansi Subsistem produk D A T B S E Subsistem tempat Sumber internal Subsistem riset pemasaran Pemakai Subsistem promosi Sumber lingkungan Subsistem harga Subsistem intelijen pemasaran Subsistem bauran-terpadu

41 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Data pesanan penjualan adalah input. SIA menyediakan data untuk Laporan periodik Laporan khusus Model matematika dan model berbasis pengetahuan

42 SUBSISTEM RISET PEMASARAN
Manajer menggunakan riset pemasaran untuk mengumpulkan informasi Dikumpulkan dari pelanggan dan prospek Dibeli atau diusahakan dari organisasi lain Diolah menggunakan subsistem riset pemasaran

43 DATA PRIMER DAN SEKUNDER
Digunakan oleh subsistem riset pemasaran Data primer dikumpulkan oleh perusahaan Contoh-contoh data primer Survey Wawancara mendalam Observasi Percobaan terkendali Data sekunder Mailing lists Statistik penjual ritel Sistem pencarian keterangan video Beberapa sekunder harus dibeli dan beberapa gratis

44 RINGKASAN 1. Memahami pelanggan adalah inti daripada strategi Positioning 2. Untuk itu dibutuhkan beberapa informasi berkaitan dengan pelanggan untuk menentukan posisi. 3. Selanjutnya dibutuhkan riset untuk menentukan, mengidentifikasi pangsa pasar dan kebutuhan. 4. Untuk penentuan posisi dibutuhkan penentuan pangsa pasar yang tepat agar dapat menentukan posisi.

45 SOFTWARE RISET PEMASARAN
Paket grafik (print maps) Menjadikan riset pemasaran market sebuah relita utk semua perusahaan Analisis statistik Keahlian untuk menafsirkan output software adalah kunci penggunaan yang berhasil

46 SUBSISTEM INTELIJEN PEMASARAN
Aktivitas etis ditujukan pada pengumpulan informasi tentang pesaing Jangan dicampuradukkan dengan spionase industrial Tiap sistem informasi fungsional memiliki tanggungjawab intelijen

47 SUBSISTEM PRODUK Siklus hidup produk (PLC) mendukung melalui: 1) Pengenalan 2) Pertumbuhan 3) Kedewasaan 4) Penurunan Informasi menjawab 3 pertanyaan kunci: 1) Mengenalkan? 2) Mengubah strategi? 3) Menghapus?

48 SIKLUS HIDUP PRODUK DAN KEPUTUSAN YANG TERKAIT
TAHAP Pengenalan Pertumbuhan Dewasa Penurunan Volume Penjualan Haruskah produk dihapus Haruskah produk dikenalakan Haruskah strategi produk diubah

49 MODEL EVALUASI PRODUK Bagian lain dari subsistem produk Komisi produk baru Secara explisit mempertimbangkan produksi seperti pemasaran Mendaftar kriteria keputusan dan bobotnya

50 Saluran distribusi dapat pendek atau panjang
SUBSISTEM TEMPAT Saluran distribusi dapat pendek atau panjang Arus material, uang, dan informas melalui saluran distribusi Aliran sumberdaya Umpan balik Mengalir dalam arah berlawanan dari arus material Informasi feedforward Arus informasi ke pelanggan EDI

51 Arus Material, Uang, dan Informasi
Pengecer Pemasok Material Produsen Material Grosir Pelanggan Material Material Arus informasi dua-arah

52 SUBSISTEM PROMOSI Subsistem Promosi meliputi : (1) Periklanan (2) Penjualan personal (3) Promosi penjualan

53 AREA SULIT UNTUK KOMPUTERISASI
Contoh-contoh keberhasilan 1. Promosi penjualan –scanning kode bar dengan OCR pada kupon 2. Penjualan personal --laptop A. Pemasukan pesanan B. Laporan panggilan pelanggan

54 SUBSISTEM HARGA Dua Pendekatan Dasar : 1. Berdasarkan biaya (SIA menyediakan dasarnya) 2. Berdasarkan permintaan (menggunakan model what-if)

55 SUBSISTEM BAURAN TERINTEGRASI
Model BRANDAID Anak panah solid: pengaruh Anak panah putus-putus: tanggapan Pengaruh lingkungan dan pengecer pada pelanggan Pengaruh individual Pengaruh kombinasi Pengaruh tak diharapkan

56 BRANDAID Produsen Pengecer Konsumen Lingkungan Pesaing Produk
Harga Periklanan Promosi Kupon potong harga Hadiah Sampel Paket: Grafis & fungsi Aneka koleksi Penjualan Ketersediaan Produsen Harga Promosi dagang Tenaga penjual Paket aneka koleksi Distribusi Penjualan Pengecer Konsumen Trend musiman Harga Promosi Dagang Tenaga penjual Paket aneka koleksi Distribusi Penjualan Lingkungan Pesaing

57 MKIS DALAM PERUSAHAAN-PERUSAHAAN FORTUNE 5000
71% informasi sebelum pengolahan dari perusahaan-perusahaan tahun 1990 Model matematis Rata-rata menurun Penyebab tidak diketahui Kecuali utk penghapusan produksi dan pemilihan media periklanan Penggunaan model menjadi makin berimbang Dukungan utk tingkat-tingkat manajemen Model Menyeluruh Dukungan utk fungsi-fungsi manajemen Dukungan utk bauran pemasaran

58 PENGGUNAAN MODEL LEBIH BERIMBANG
Tingkat perencanaan strategis Tingkat perencanaan strategis Tingkat pengendalian manajemen .70 Tingkat pengendalian manajemen .54 Tingkat pengenda- lian operasional .16 Tingkat pengenda- lian operasional .16 Tingkat pengendali- an operasional 1980 1990 Catatan: Persentasi didasarkan pada jumlah responden yang memeringkat level manajemen tertentu lebih dulu.

59 1980 1990 DUKUNGAN MENYELURUH DARI MKIS MENJADI MAKIN BERIMBANG
Tingkat perencanaan strategis .25 Tingkat perencanaan strategis .28 Tingkat pengendalian manajemen .57 Tingkat pengendalian manajemen .40 Tingkat pengendalian operasional Tingkat pengendalian operasional 1980 1990 Catatan: Persentasi didasarkan pada jumlah responden yang memeringkat level manajemen tertentu lebih dulu.

60 BAGAIMANA MANAJER MEMAKAI MKIS
Subsistem Bauran Produk Tempat Promosi Harga Terintegrasi Subsistem Wapres pemasaran X X X X X Eksekutif lain X X X X X Manajer Merek X X X X X Manajer penjualan X X Manager periklanan X X Manajer riset pemsrn X X X X X Manajer perenc. Produk X Manajer distribusi fisik X Manajer lainnya X X X X X

61 PENGGUNAAN MKIS OLEH MANAJER
Raksasa industri menggunakan komputer sebagai alat pemasaran Utk mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen Utk merumuskan bauran pemasaran Utk menindaklanjuti seberapa baik bauran diterima oleh konsumen Output informasi MKIS digunakan seluruh perusahaan


Download ppt "THE MARKETING RESEARCH PROCESS"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google