Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan"— Transcript presentasi:

1 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Bintek Tahun 2011 M A PEMANFAATAN HASIL ANALISIS KONTEKS DALAM PENYUSUNAN BAHAN AJAR DAN BAHAN UJI DIREKTORAT PEMBINAAN SMA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

2 Mekanisme Pengembangan Bahan Ajar dan Bahan UJi
PEMANFAATAN HASIL ANALISIS KONTEKS DALAM PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DAN BAHAN UJI Analisis Konteks (SI, Standar Proses, dan Standar Penilaian) Konsep Bahan Ajar Mekanisme Pengembangan Bahan Ajar dan Bahan UJi

3 (RENCANA TINDAK LANJUT) PEMANFAATAN
Pemanfaatan Analisis Konteks dalam Pengembangan Bahan Ajar dan Bahan Uji SNP KOMPONEN HASIL ANALISIS (RENCANA TINDAK LANJUT) PEMANFAATAN STANDAR ISI Lamp. SI : Tujuan Mapel Analisis Ranah Kompetensi dan Substansi Materi Acuan melakukan review/revisi Dokumen II Lamp. SI : Ruang Lingkup Pemetaan SK-KD Lamp. SI : SK-KD STANDAR PROSES Perencanaan Hasil analisis terhadap silabus dan RPP Acuan untuk review/revisi Silabus dan RPP STANDAR PENILAIAN Prinsip Penilaian Hasil analisis pemenuhan setiap komponen Acuan Penyusunan Rancangan Penilaian (UH, UTS, UAS dan US) Teknik dan instrumen Penilaian Mekanisme dan prosedur Penilaian

4 Pengertian Bahan Ajar Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. (National Center for Vocational Education Research Ltd/National Center for Competency Based Training).

5 TUJUAN PENYUSUNAN BAHAN AJAR
Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan setting atau lingkungan sosial peserta didik; Membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh; Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

6 MANFAAT BAGI GURU Diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik; Tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit diperoleh; Memperkaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi; Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar; Membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan peserta didik karena peserta didik akan merasa lebih percaya kepada gurunya; Menambah angka kredit jika dikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan.

7 MANFAAT BAGI PESERTA DIDIK
Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik; Kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap kehadiran guru; Mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya.

8 Jenis Bahan Ajar Bahan ajar pandang (visual) terdiri atas bahan cetak (printed) seperti antara lain handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, dan non cetak (non printed), seperti model/maket. Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio. Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk, film. Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI (Computer Assisted Instruction), compact disk (CD) multimedia pembelajaran interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials).

9 BAHAN AJAR BERBASIS TIK
Bahan Ajar Berbasis TIK adalah bahan ajar yang disusun dan dikembangkan dengan menggunakan alat bantu TIK untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, dan memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas.

10 KEUNGGULAN BAHAN AJAR BERBASIS TIK
memberi kemudahan bagi pendidik untuk menjelaskan hal-hal yang abstrak, peristiwa yang sudah lama terjadi, atau proses yang memerlukan waktu lama. b. mengubah peran peserta didik dari pasif menjadi aktif dan mempunyai ketertarikan pada materi yang dipelajari. c. peserta didik dapat belajar atau menelaah bahan ajar sewaktu-waktu karena bahan ajar dapat disimpan di komputer.

11 Lanjutan …. d. pendidik dan peserta didik dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur dan terjadwal melalui jaringan intranet atau internet, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai seberapa jauh bahan ajar dipelajari. pendidik dan peserta didik dapat berkomunikasi dengan mudah melalui fasilitas internet secara regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu.

12 Jenis Media yang dapat dipilih dalam media pembelajaran:
Gambar diam : foto, sketsa Video : Film, gambar bergerak Obyek 3 dimensi : Permodelan benda dalam 3 dimensi Audio : Suara Demonstrasi : Memperagakan model Teks : Tulisan Orasi, narasi : Suara untuk memperjelas isi media

13 Kemampuan setiap jenis Media dalam mempengaruhi berbagai macam belajar
Macam Blj Jns Media Informasi Faktual Pengenalan Visual Konsep /prinsip/aturan Prose-dur Ketram-pilan persepsi gerak Sikap . Opini Motivasi Gambar diam Sedang Tinggi Rendah Video Obyek 3 dimensi Audio Demonstrasi Teks Orasi, narasi sedang

14 PRINSIP PENGEMBANGAN Mulai dari yang mudah untuk memahami yang sulit, dari yang konkret untuk memahami yang abstrak; Pengulangan akan memperkuat pemahaman; Umpan balik positif akan memberikan penguatan terhadap pemahaman peserta didik; Motivasi belajar yang tinggi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan belajar; Mencapai tujuan ibarat naik tangga, setahap demi setahap, akhirnya akan mencapai ketinggian tertentu; Mengetahui hasil yang telah dicapai akan mendorong peserta didik untuk terus mencapai tujuan.

15 MEKANISME PENYUSUNAN BAHAN AJAR
Hasil Analisis St Proses Hasil Analisis SI Pengembangan RPP Analisis/Pemetaan SK-KD Pengembangan Silabus Materi dan Kegiatan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran dan Metode SK  KD IPK Penyusunan Bahan Ajar Bahan Ajar Bahan ajar pandang (visual) Bahan ajar dengar (audio) Bahan ajar pandang dengar (audio visual) Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) Diarahkan pada Bahan Ajar Berbasis TIK

16 LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN BAHAN AJAR
Mencermati tujuan, materi pelajaran, metode dan kegiatan pembelajaran Mengidentifikasi kebutuhan pendukung Penyusunan Bahan Ajar Menyusun Struktur (outline) Bahan Ajar Membuat Bahan Ajar Melakukan Evaluasi dan Revisi

17 MEKANISME PEMETAAN SK - KD
1. Mengidentifikasi tingkat ranah kompetensi dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar 2. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi dengan menyesuaikan tingkatan ranah pencapaian kompetensi dasar (perhatikan Kata Kerja Operasional) 3. Mengembangkan materi pokok dari indikator pencapaian kompetensi 4. Memetakan ruang lingkup materi pokok 5. Menentukan alokasi waktu

18 FORMAT PEMETAAN SK - KD Mata Pelajaran : ……… Kelas/Semester : … / … SK
Tk. Ranah KD Indikator Materi Pokok Ruang Lingkup Alok . Waktu Nilai Karakter

19 Acuan dalam Pengembangan Indikator
Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur/diobservasi yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Setiap KD dikembangkan menjadi beberapa indikator Indikator menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur dan/atau diobservasi Tingkat kata kerja dalam indikator lebih rendah atau setara dengan kata kerja dalam KD maupun SK Prinsip pengembangan indikator adalah Urgensi, Kontinuitas, Relevansi, dan Kontekstual Kata kerja operasional (KKO) Indikator dimulai dari tingkatan berpikir mudah ke sukar, sederhana ke kompleks, dekat ke jauh, dan dari konkret ke abstrak.

20 ASPEK KOGNITIF (TAXONOMY COGNITIVE BLOOM)
Pengetahuan (Knowledge), Kemampuan mengingat (misalnya: nama ibu kota, rumus). Pemahaman (Comprehension), Kemampuan memahami (misalnya: menyimpulkan suatu paragraf). Aplikasi (Application), Kemampuan Penerapan (Misalnya: menggunakan suatu informasi/ pengetahuan yang diperolehnya untuk memecahkan masalah). Analisis (Analysis), Kemampuan menganalisis suatu informasi yang luas menjadi bagian-bagian kecil (Misalnya: menganalisis bentuk, jenis atau arti suatu puisi). Sintesis (Synthesis), Kemampuan menggabungkan beberapa informasi menjadi suatu kesimpulan (misalnya: memformulasikan hasil penelitian di laboratorium). Evaluasi (Evaluation), Kemampuan mempertimbangkan mana yang baik dan mana yang buruk dan memutuskan untuk mengambil tindakan tertentu.

21 CONTOH KATA KERJA OPERASIONAL KOGNITIF
Mengutip; Menyebutkan; Menjelaskan; Menggambar; Mengidentifikasi; Membilang; Mendaftar; Menunjukkan; Memberi label; Memasangkan; Menamai; Menandai; Membaca; Menyadari; Menghafal; Mereproduksi; Mengulang; Mencatat; Meninjau; Memilih; Menyatakan; Mempelajari; Mentabulasi; Memberi kode; Menelusuri; Menulis; Memberi indeks. C 2 Memperkirakan; Menjelaskan; Mengkategorikan; Mencirikan; Merinci; Mengasosiasikan; Membandingkan; Menghitung; Mengubah; menjalin; Mengonstruksikan; Menguraikan; Membedakan; Menggali; Merangkum; Mencontohkan; menerangkan; Mengemukakan; Menyimpulkan; Meramalkan; Merangkum; Menjabarkan; Memperluas; Mempertahankan. C 3 Menugaskan; Mengurutkan; Menentukan; Menerapkan; Menyesuaikan; Mengkalkulasi; Memodifikasi; Menghitung; Membangun; Mengurutkan; Mengklasifikasi; Membiasakan; Mencegah; Menentukan; Menggunakan; Menggambarkan; Menilai; Melatih; Mengemukakan; Mengoperasikan; Menggali; Mengadaptasi; Menyelidiki; Mempersoalkan; Melaksanakan; Mengonsepkan; Meramaikan; Memproduksi; Memproses; Mengaitkan; Mensimulasikan; Memecahkan; Mentabulasi; Menyusun; Memproses.

22 C 4 Menganalisis; Mengaudit; Memecahkan; Menegaskan; Mendiagnosis; Mendeteksi; Menyeleksi; Memerinci; Menominasikan; Mendiagramkan; Mengorelasikan; Menguji; Mencerahkan; Menjelajah; Membagankan; Menyimpulkan; Menemukan; Memaksimalkan; Menelaah; Mengaitkan; Memerintahkan; Mengukur; Memilih; Melatih; Mentransfer; mengedit. C 5 Mengabstraksi; Mangatur; Menganimasi; Mengumpulkan; Menciptakan; Mengategorikan; Mengode; Mengarang; Membangun; Menanggulangi; Mengombinasikan; Menghubungkan; Mengkreasikan; Merencanakan; Menciptakan; Mengoreksi; Merancang; Meningkatkan; Memfasilitasi; Mendikte; Memperjelas; Membentuk; Merumuskan; Menggeneralisasi; Menggabungkan; Memadukan; Membatas; Mereparasi; Merekonstruksi; Menyiapkan; Merangkum; Memproduksi. C 6 Membandingkan; Menyimpulkan; Menilai; Mengarahkan; Mengritik; Memvalidasi; Menimbang; Memutuskan; Memisahkan; Memprediksi; Memperjelas; Menugaskan; Menafsirkan; Mempertahankan; Mengukur; Memerinci; Merangkum; Membuktikan; Mendukung; Memproyeksikan; Memilih; Mengetes.

23 CONTOH KATA KERJA OPERASIONAL PSIKOMOTOR
Peniruan Mengaktifkan; Menyesuaikan; Menggabungkan; Melamar; Mengatur; Mengumpulkan; Menimbang; Mengonstruksikan; Memperkecil; Membangun; Mengubah; Membersihkan; Memposisikan. P 2 Manipulasi Mengoreksi; Mendemonstrasikan; Merancang; Mencampur; Memilah; Melatih; Memperbaiki; Membuat; Menempatkan; Mengidentifikasikan; Mengisi; Memanipulasi; Mereparasi. P 3 Pengalami-ahan Mengalihkan; Mempertajam; Membentuk; Memadankan; Menggunakan; Memulai; Menyetir; Menempel; Menimbang; Menseketsa; Melonggarkan; Menjeniskan. P 4 Artikulasi Mengalihkan; Mengemas; Memutar; Menarik; Mendorong; Memindahkan; Mengirim; Memproduksi; Mengoperasikan; Mencampur; Membungkus; Menggantikan. Contoh Pemetaan Matematika Contoh Pemetaan Biologi Contoh Pemetaan Bhs Indonesia Contoh Pemetaan Kimia

24 Prosedur Pengembangan Silabus
Menuliskan SK dan KD Menuliskan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dari hasil pemetaan SK dan KD Mengidentifikasi materi pelajaran dari hasil pemetaan SK dan KD Menentukan kegiatan pembelajaran yang memuat nilai karakter dengan mengacu kepada IPK Menentukan penilaian Menentukan alokasi waktu Menentukan sumber belajar Menentukan nilai karakter yang dikembangkan Contoh Matematika Contoh Biologi Contoh Bhs Indonesia Contoh Kimia

25 Prosedur Pengembangan RPP
Menuliskan Identitas; Menuliskan SK Menuliskan KD Menuliskan Indikator Pencapaian; Merumuskan tujuan pembelajaran; Menentukan materi ajar; Menentukan metode pembelajaran; Menetapkan kegiatan pembelajaran yang mengintegrasikan pendidikan karakter; Menentukan penilaian; Memilih sumber belajar Contoh RPP 1 Matematika Contoh RPP 2 Matematika Contoh RPP Biologi Contoh RPP Bhs Indonesia Contoh RPP Kimia Contoh Media1 Contoh Media 2 Contoh Media Contoh Deskripsi Media Contoh Media

26 TUJUAN, METODE, MATERI DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Dalam RPP yang dikembangkan berdasarkan silabus, terdapat tujuan pembelajaran, metode pembelajaran, materi pembelajaran dan kegiatan pembelajaran. Seluruh komponen tersebut harus dicermati dengan baik dalam menyusun bahan ajar. 1. Tujuan pembelajaran harus menjadi perhatian agar bahan ajar yang disusun dapat mendukung pencapaian tujuan pembelajaran yang diharapkan. 2. Bahan ajar yang dikembangkan harus dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran sesuai dengan metode pembelajaran yang dirancang. 3. Bahan ajar yang disusun mencakup seluruh materi pembela-jaran yang akan disajikan dalam mendukung pencapaian kompetensi peserta didik 4. Bahan ajar yang dibuat harus sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang telah dirancang

27 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PENDUKUNG
Mengidentifikasi kebutuhan pendukung sangat diperlukan dalam menyusun bahan ajar dengan tujuan untuk memudahkan penyusun dalam membuat bahan ajar. Beberapa kebutuhan pendukung yang perlu diperhatikan antara lain: 1. Kesiapan peta konsep materi yang akan disusun 2. Ketersediaan perangkat software (jenis program) yang akan digunakan . 3. Ketercukupan buku sumber (bahan acuan) 4. Ketersediaan bahan animasi seperti picture, sound, dll

28 STRUKTUR BAHAN AJAR Judul : Petunjuk : Identitas : Menu Utama :
Jabaran Materi : Latihan dan Tugas : Penilaian : Catatan : Struktur di atas adalah struktur minimal, dapat dikembangkan sesuai karakteristik mata pelajaran. STRUKTUR BAHAN AJAR

29 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Pembuatan Bahan Ajar
Susunan tampilan Bahasa yang komunikatif Kemudahan untuk dimanfaatkan Materi instruksional Tampilan/Grafika PEMBUATAN BAHAN AJAR

30 EVALUASI DAN REVISI Komponen-komponen yang diperhatikan dalam melakukan evaluasi dan revisi adalah: a. Kelayakan Isi, mencakup: Kesesuaian dengan SK, KD Kesesuaian dengan perkembangan siswa Kesesuaian dengan kebutuhan bahan ajar Kebenaran substansi materi pembelajaran Manfaat untuk penambahan wawasan Kesesuaian dengan nilai moral dan nilai-nilai sosial b. Komponen Kebahasaan, mencakup: Keterbacaan Kejelasan informasi Kesesuaian dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar Pemanfaatan bahasa secara efektif dan efisien (jelas dan singkat)

31 c. Komponen Penyajian, mencakup:
Kejelasan tujuan (indikator) yang ingin dicapai Urutan sajian Pemberian motivasi, daya tarik Interaksi (pemberian stimulus dan respon) Kelengkapan informasi d. Komponen Kegrafikaan, meliputi: Penggunaan font; jenis dan ukuran Lay out atau tata letak Ilustrasi, gambar, foto Desain tampilan

32 MEKANISME PENYUSUNAN BAHAN UJI
Hasil Analisis Standar Penilaian Pengembangan Kisi-kisi Penentuan Tujuan Penilaian Analisis Komponen Standar Penilaian Diagnostik Hasil Belajar Seleksi, dsb SK/KD Materi Pokok Indikator Soal Teknik dan Instrumen Penilaian Bentuk Soal Penyusunan Bahan Uji Uraian Benar-Salah Pilihan Ganda – satu jawaban benar Pilihan Ganda – lebih dari satu jawaban benar Menggabungkan Mengurutkan Jawaban singkat Diarahkan pada bahan uji berbasis TIK

33 Penyusunan Bahan Uji LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN BAHAN UJI
Meyusun Butir Soal (dilengkapi Kunci jawaban dan Pedoman Penskoran) Penyusunan Bahan Uji Menelaah & merevisi butir soal Merakit Tes dan Mengintegrasikan ke dalam Bahan Ajar

34 PENENTUAN TUJUAN TES Menentukan tujuan penilaian yaitu mengukur ketercapaian kompetensi dasar dari bahan ajar berbasis TIK. Penulis bahan uji terlebih dahulu menentukan tujuan penilaian sebelum menentukan teknik dan alat penilaian,. Tujuan penilaian sangat penting karena setiap tujuan memiliki penekanan yang berbeda-beda. Misalnya untuk tujuan tes prestasi belajar, diagnostik, atau seleksi. Contoh untuk tujuan prestasi belajar, lingkup materi/ kompetensi yang diukur disesuaikan misalnya untuk ulangan harian, tugas individu/ kelompok, ulangan tengah semester, ulangan kenaikan kelas, ujian praktik, ujian sekolah.

35 PENGEMBANGAN KISI-KISI
Kisi-kisi adalah format atau matriks yang memuat informasi yang dapat dijadikan pedoman untuk menulis butir soal atau merakit tes; Komponen kisi-kisi meliputi: Identitas, KD (Kompetensi yang diuji), Materi, Bahan kelas/ semester, Indikator Soal, Bentuk Soal, Nomor Soal Pengembangan indikator soal memperhatikan UKRK, yaitu: Urgensi : KD/indikator/materi yang secara teoretis mutlak harus dikuasai oleh peserta didik Kontinuitas : KD/indikator/materi lanjutan yang merupakan pendalaman materi sebelumnya Relevansi : ada keterkaitannya dengan mata pelajaran lain. Keterpakaian: memiliki nilai terapan tinggi dalam kehidupan sehari-hari.

36 Lanjutan . . . Indikator soal dirumuskan dengan singkat dan jelas
Indikator soal, sebaiknya menggunakan stimulus (dasar pertanyaan) berupa gambar, grafik, tabel, data hasil percobaan, atau kasus yang dapat merangsang/memotivasi peserta didik berpikir sebelum menentukan pilihan jawaban. Indikator soal dirumuskan dengan singkat dan jelas Menggunakan satu kata kerja operasional untuk soal objektif Dapat menggunakan lebih dari satu kata kerja operasional untuk soal uraian dan praktik Rumusan Indikator yang lengkap mencakup: A = audience (peserta didik) B = behaviour (perilaku yang harus ditampilkan) C = condition (kondisi yang diberikan) D = degree (tingkatan yang diharapkan) Contoh indikator

37 CONTOH FORMAT KISI-KISI
Jenis Sekolah : Alokasi Waktu : Mata Pelajaran : Jumlah soal : Kurikulum : Penulis : Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Bahan Kelas/ Semester Indikator Soal Bentuk Tes (Tertulis/Praktik) No. Soal

38 PENYUSUNAN BUTIR SOAL Penyusunan butir soal mengacu pada tujuan penilaian dan kisi-kisi KD, materi dan indikator soal disalin dari kisi-kisi Rumusan butir soal mengikuti kaidah penyusunan butir soal yang harus memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa Butir soal dilengkapi dengan kunci jawaban dan pedoman penskoran

39 MENELAAH DAN MEREVISI BUTIR SOAL
Sebelum diujikan, butir soal perlu ditelaah Penelaahan dapat dilakukan oleh guru mata pelajaran sejenis dan guru bahasa Indonesia Instrumen penelaahan mengacu pada kaidah penyusunan butir soal yang meliputi substansi, konstruksi, dan bahasa Hasil penelaahan didiskusikan dengan penyusun, kemudian dilakukan revisi butir soal Contoh telaah

40 KAIDAH PENULISAN SOAL PG
1 Soal harus sesuai dengan indikator 2 Pengecoh harus berfungsi 3 Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar 4 Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas. 5 Pokok soal tidak memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar 6 Pokok soal tidak mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda. 7 Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi.

41 KAIDAH PENULISAN SOAL PG
8 Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama 9 Pilihan jawaban tidak mengandung pernyataan “Semua pilihan jawaban di atas salah/benar”. 10 Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka atau kronologis waktunya 11 Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi 12 Rumusan pokok soal tidak menggunakan ungkapan atau kata yang bermakna tidak pasti seperti: sebaiknya, umumnya, kadang-kadang

42 KAIDAH PENULISAN SOAL PG
13 Pilihan jawaban tidak mengulang kata/frase yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian. Letakkan kata/frase pada pokok soal. 14 Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya 15 Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. 16 Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat jika soal akan digunakan untuk daerah lain atau nasional 17 Bahasa yang digunakan harus komunikatif, sehingga pernyataannya mudah dimengerti peserta didik.

43 KAIDAH PENULISAN SOAL URAIAN
1 Soal harus sesuai dengan indikator 2 Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan sesuai 3 Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang jenis sekolah atau tingkat kelas 4 Menggunakan kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban uraian 5 Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal 6 Ada pedoman penskorannya

44 KAIDAH PENULISAN SOAL URAIAN
7 Tabel, gambar, grafik, peta, atau yang sejenisnya disajikan dengan jelas dan terbaca 8 Rumusan kalimat soal komunikatif 9 Butir soal menggunakan bahasa Indonesia yang baku 10 Tidak menggunakan kata/ungkapan yang menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian 11 Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu 12 Rumusan soal tidak mengandung kata/ungkapan yang dapat menyinggung perasaan peserta didik

45 MERAKIT TES Butir-butir soal yang sudah ditelaah dan direvisi dirakit menjadi perangkat tes Perangkat tes (bahan uji) diintegrasikan ke dalam bahan ajar berbasis TIK

46 IDENTIFIKASI APLIKASI PENDUKUNG
Mengidentifikasi aplikasi pendukung sangat diperlukan dalam menyusun bahan uji dengan tujuan untuk memudahkan penyusun dalam membuat kisi-kisi dan butir soal. Beberapa aplikasi pendukung yang perlu diperhatikan antara lain: 1. Kemampuan SDM 2. Inovatif 3. Kelengkapan fitur Ketersediaan akses Interaktif Kemudahan penggunaan Dapat dianalisis

47 PENYUSUNAN BANK SOAL PENU-LISAN SOAL TELAAH DAN REVISI SOAL
PERA-KITAN TES UJI COBA TES ANALISIS: -MANUAL -KOMPUTER SELEKSI SOAL JELEK BAIK KALIBRASI SOAL BANK ANALISIS SOAL .MANUAL .KOMPUTER PENELAAHAN & REVISI SOAL

48 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Bintek M A Terima kasih


Download ppt "Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google