Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Farmakologi Farmakologi:ilmu yang mempelajari tentang obat

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Farmakologi Farmakologi:ilmu yang mempelajari tentang obat"— Transcript presentasi:

1 Farmakologi Farmakologi:ilmu yang mempelajari tentang obat
FARMAKOLOGI: Studi tentang mekanisme atau interaksi obat dengan sistem biologi yang berlangsung secara kimia, terutama dengan mengikat regulator (reseptor) sehingga terjadi pengaktifkan atau penghambatan proses-proses tubuh yang normal.

2 Cabang Farmakologi Farmakognosi : mempelajari sifat-sifat tumbuhan dan bahan lain yang merupakan sumber obat. Farmasi: mempelajari cara membuat, memformulasikan, menyimpan dan menyediakan obat. Farmakologi klinik: mempelajari efek obat pada manusia. Farmakokinetik ialah aspek farmakologi yang mencakup nasib obat dalam tubuh yaitu absorpsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresinya.

3 Farmakodinamik mempelajari efek obat terhadap fisiologi dan biokimia berbagai organ tubuh serta mekanisme kerjanya. Farmakoterapi ialah cabang ilmu yang behubungan dengan penggunaan obat dalam pencegahan dan pengobatan penyakit. Dalam farmakoterapi ini dipelajari aspek farmakokinetik dan farmakodinamik suatu obat yang dimanfaatkan untuk mengobati penyakit tertentu. Toksikologi ialah ilmu yang mempelajari keracunan zat kimia, termasuk obat, zat yang digunakan dalam rumah tangga, industri maupun lingkungan hidup lain misalnya insektisida, pestisida, dan zat pengawet. Dalam cabang ilmu ini dipelajari juga cara pencegahan, pengenalan, dan penanggulangan kasus-kasus keracunan.

4 INDIKASI OBAT SIMTOMATIS KURATIF KEBUGARAN PENCEGAHAN DIAGNOSIS
PENGOBATAN INDIKASI OBAT SIMTOMATIS KURATIF

5 Penggolongan Obat Obat berkhasiat keras
a. Obat-obat dari daftar obat keras (Daftar G). Hanya dapat dibeli di apotik dengan resep dokter dan dapat diulang tanpa resep baru bila dokter menyatakan pada resepnya ”boleh diulang”. Cth: antibiotik, obat-obat sulfa, hormon, dan semua obat suntik. b. Obat-obat dari daftar obat keras terbatas (Daftar W). Termasuk obat-obatan yang diperuntukkan jenis penyakit yang pengobatannya dianggap telah dapat ditetapkan sendiri oleh masyarakat dan tidak begitu membahayakan, terlebih pula bisa mengikuti aturan pemakaian. Pengaturan dan pengawasan terhadap golongan ini lebih lunak. Obat-obat ini dapat dibeli di apotik juga di toko obat. Yang termasuk daftar obat keras terbatas antara lain lisol,efedrin (35mg)antihistamika pemakaian luar dll.

6 Golongan obat bebas. Golongan ini diberi tanda-tanda khusus yaitu lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam untuk obat bebas; dan lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam untuk obat bebas terbatas.

7 OBAT Daftar O Daftar W Opiat/Bius Daftar G Obat Bebas PENGGOLONGAN
Bebas Terbatas Daftar G DIRESEPKAN Obat Bebas PENGGOLONGAN OBAT Obat TRADISIONAL Obat MODEREN

8 SUMBER OBAT

9 Farmakokinetika Tempat kerja (Reseptor) Bebas Terikat Depot Jaringan
Terikat Bebas SIRKULASI SISTEMIK ABSORBSI Obat bebas EKSKRESI Obat terikat Metabolit BIOTRANSFORMASI

10

11 Absorpsi merupakan proses penyerapan obat dari tempat pemberian, menyangkut kelengkapan dan kecepatan transfer obat dari tempat pemberiannya. Bioavailabilitas (ketersediaan hayati) menyatakan jumlah obat, dalam persen terhadap dosis, yang mencapai tempat kerjanya atau sirkulasi sistemik. Faktor-faktor yang mempengaruhi absorpsi : Aliran darah ke tempat absorpsi Jumlah luas permukaan absorpsi Waktu kontak pada permukaan absorpsi

12 Faktor yg dpt mempengaruhi bioavailabilitas obat pd pemberian oral :
Faktor Obat Sifat-sifat fisikokimia obat Formulasi Obat Faktor Penderita pH saluran cerna, kecepatan pengosongan lambung waktu transit dalam saluran cerna kapasitas absorpsi metabolisme dalam lumen saluran cerna Interaksi dalam Absorpsi di Saluran Cerna adanya makanan perubahan pH saluran cerna (antasid)

13 RUTE PEMBERIAN OBAT Melalui mulut (Oral). Sub lingual. Secara suntikan (Parenteral) Keuntungan pemberian secara suntikan (parenteral) efeknya timbul lebih cepat dan teratur dibandingkan dengan pemberian per oral dapat diberikan pada penderita yang tidak kooperatif, tidak sadar atau muntah-muntah sangat berguna dalam keadaan darurat

14 Kerugiannya yaitu : dibutuhkan cara asepsis menyebabkan rasa nyeri ada bahaya penularan hepatitis serum sukar dilakukan sendiri oleh penderita tidak ekonomi Pemberian obat secara suntikan dibedakan atas: Subkutan (hipodermal). Intrakutan .(di dalam kulit). Absorbsi sangat lambat Intra muskular (i.m). Injeksi ke dalam otot, obat yang terlarut berlangsung dalam dalam waktu menit. Intra vena (i.v). Injeksi ke dalam pembuluh darah menghasilkan efek tercepat; Intra arteri yaitu injeksi langsung ke pembuluh nadi

15 Melalui Paru-paru Pemberian Topikal Rektal. Intra Vaginal Intra okuler dan intra aurikuler (dalam mata dan telinga). DISTRIBUSI Setelah diabsorpsi, obat akan didistribusi ke seluruh tubuh melalui sirkulasi darah. BIOTRANSFORMASI Biotransformasi atau metabolisme obat ialah proses perubahan struktur kimia obat yang terjadi dalam tubuh dan dikatalisis oleh enzim. Pada proses ini molekul obat diubah menjadi lebih polar artinya lebih mudah larut dalam air dan kurang larut dalam lemak sehingga lebih mudah diekskresi melalui ginjal

16 INTERAKSI OBAT-RESEPTOR
EKSKRESI Obat dikeluarkan dari tubuh melalui berbagai organ ekskresi dalam bentuk metabolit hasil biotransformasi atau dalam bentuk asalnya. Obat atau metabolit polar diekskresi lebih cepat daripada obat larut lemak FARMAKODINAMIK Farmakodinamik ialah cabang ilmu yang mempelajari efek biokimiawi dan fisiologi obat serta mekanisme kerjanya. Tujuan mempelajari mekanisme kerja obat ialah untuk meneliti efek obat utama, mengetahui interaksi obat dengan sel, dan mengetahui urutan peristiwa serta spektrum efek dan respons yang terjadi. INTERAKSI OBAT-RESEPTOR D + R DR efek

17 Drug and Receptor bio07[1].swf bio08[1].swf

18 Farmakokinetika Tempat kerja (Reseptor) Bebas Terikat Depot Jaringan
Terikat Bebas SIRKULASI SISTEMIK ABSORBSI Obat bebas EKSKRESI Obat terikat Metabolit BIOTRANSFORMASI

19 What happens to a drug following administration:
Pharmacokinetics What happens to a drug following administration: Absorption Distribution Biotransformation Elimination Protein binding Half-life

20

21 NASIB OBAT

22 Absorpsi merupakan proses penyerapan obat dari tempat pemberian, menyangkut kelengkapan dan kecepatan transfer obat dari tempat pemberiannya. Bioavailabilitas (ketersediaan hayati) menyatakan jumlah obat, dalam persen terhadap dosis, yang mencapai tempat kerjanya atau sirkulasi sistemik. Faktor-faktor yang mempengaruhi absorpsi : Aliran darah ke tempat absorpsi Jumlah luas permukaan absorpsi Waktu kontak pada permukaan absorpsi

23 Faktor yg dpt mempengaruhi bioavailabilitas obat pd pemberian oral :
Faktor Obat Sifat-sifat fisikokimia obat Formulasi Obat Faktor Penderita pH saluran cerna, kecepatan pengosongan lambung waktu transit dalam saluran cerna kapasitas absorpsi metabolisme dalam lumen saluran cerna Interaksi dalam Absorpsi di Saluran Cerna adanya makanan perubahan pH saluran cerna (antasid)

24 RUTE PEMBERIAN OBAT Melalui mulut (Oral). Sub lingual. Secara suntikan (Parenteral) Keuntungan pemberian secara suntikan (parenteral) efeknya timbul lebih cepat dan teratur dibandingkan dengan pemberian per oral dapat diberikan pada penderita yang tidak kooperatif, tidak sadar atau muntah-muntah sangat berguna dalam keadaan darurat

25 Kerugiannya yaitu : dibutuhkan cara asepsis menyebabkan rasa nyeri ada bahaya penularan hepatitis serum sukar dilakukan sendiri oleh penderita tidak ekonomi Pemberian obat secara suntikan dibedakan atas: Subkutan (hipodermal). Intrakutan .(di dalam kulit). Absorbsi sangat lambat Intra muskular (i.m). Injeksi ke dalam otot, obat yang terlarut berlangsung dalam dalam waktu menit. Intra vena (i.v). Injeksi ke dalam pembuluh darah menghasilkan efek tercepat; Intra arteri yaitu injeksi langsung ke pembuluh nadi

26 Melalui Paru-paru Pemberian Topikal Rektal. Intra Vaginal Intra okuler dan intra aurikuler (dalam mata dan telinga). DISTRIBUSI Setelah diabsorpsi, obat akan didistribusi ke seluruh tubuh melalui sirkulasi darah. BIOTRANSFORMASI Biotransformasi atau metabolisme obat ialah proses perubahan struktur kimia obat yang terjadi dalam tubuh dan dikatalisis oleh enzim. Pada proses ini molekul obat diubah menjadi lebih polar artinya lebih mudah larut dalam air dan kurang larut dalam lemak sehingga lebih mudah diekskresi melalui ginjal

27 INTERAKSI OBAT-RESEPTOR
EKSKRESI Obat dikeluarkan dari tubuh melalui berbagai organ ekskresi dalam bentuk metabolit hasil biotransformasi atau dalam bentuk asalnya. Obat atau metabolit polar diekskresi lebih cepat daripada obat larut lemak FARMAKODINAMIK Farmakodinamik ialah cabang ilmu yang mempelajari efek biokimiawi dan fisiologi obat serta mekanisme kerjanya. Tujuan mempelajari mekanisme kerja obat ialah untuk meneliti efek obat utama, mengetahui interaksi obat dengan sel, dan mengetahui urutan peristiwa serta spektrum efek dan respons yang terjadi. INTERAKSI OBAT-RESEPTOR D + R DR efek

28 Drug and Receptor bio07[1].swf bio08[1].swf

29 DOPING Doping merupakan pemakaian suatu zat atau penggunaan suatu metoda tertentu yang termasuk dalam kelompok zat atau metoda terlarang. Yang memberi: Atlet Pelatih Pembina Dokter dll

30 Doping dilarang dengan alasan:
Berbahaya bagi kesehatan atlet atau merugikan atlet Tidak sesuai dengan etika dalam olahraga yang menjunjung sportifitas Yang menentukan suatu zat atau metoda termasuk doping adalah World Anti Doping Agency (WADA) yang sejak 1 Januari 2004 mengambil alih peran Komite Olimpiade Internasional (IOC).

31 Doping yang terungkap dalam olimpiade Athena tahun 2004:
Lifter Yunani Lenoidas Sampanis menjadi atlet pertama di Athena yang dicopot medalinya karena kasus doping . Ia kehilangan perunggunya dari kelas 62 kilogram. Atlet tolak peluru Rusia Irina Korzhanenko positif tes steroid setelah meraih medali emas. Medali itu lalu dibatalkan. Robert Fazekas dari Hongaria kehilangan medali emas di nomor lempar cakram karena kasus doping Lifter Hongaria Ferenc Gyurkovics dibatalkan medali peraknya dan diusir dari Athena karena menggunakan steroid oxandrolone. Pedayung Ukrania Olena Olefirenko positif tes doping sehingga medali peerunggu yang direbut timnya dianulir. Lifter Hiongaria Zoltan Kovacs diusir karena tidak mengikuti tes doping. Sprinter Yunani Kostas Kenteris dan Katerina dan Katerina Thanou di depak dari Olimpiade karena lalai menjalani tes doping. Atlet lompat tinngi Belarusia Aleksey Lesnichyi ditendang dari olimpiade setelah positif tes doping jenis steroid Clenbuterol. Pelari 400 meter Rusia Anton Galkin menggunakan steroid Stanozolol. Petinju Kenya David Munyasia dihukum IOC setelah positip doping dalam tes di luar kompetisi Pegulat Puerto Riko Mabel Fonseka positip memakai doping stanozolol, dan masih banyak lagi kasus doping pada olimpiade 2004.

32 GOLONGAN ZAT-ZAT ATAU METODA YANG DILARANG DALAM OLAHRAGA
Zat dan metode yang dilarang di dalam pertandingan. Zat yang dilarang Stimulan Narkotika Cannabinoid Senyawa anabolic Hormon peptida Beta-2 Agonis Senyawa dengan aktifitas anti estrogen Masking Agent Glukokortikosteroid Metode yang dilarang Meningkatkan transfer oksigen Manipulasi farmakologi,kimia dan fisika Doping Gen

33 Zat dan metode yang dilarang di dalam dan di luar pertandingan
Zat yang dilarang Senyawa anabolic Hormon peptide Beta – 2 Agonis Senyawa dengan aktifitas antiestrogen Masking agent Metode yang dilarang Meningkatkan transfer oksigen Manipulasi farmakologi,kimia dan fisika Doping Gen

34 Zat yang dilarang pada olahraga tertentu
Alkohol Penghalang Beta Diuretik Zat Spesifik Zat yang sering digunakan oleh atlet secara tidak sengaja

35 PEMILIHAN ATLET YANG AKAN DITES
Pemecah rekor baik nasional maupun internasional Juara I – III Pemilihan secara acak. PEMILIHAN ATLET YANG AKAN DITES Di tempat pertandingan. Di tempat pengambilan sampel urine

36 Bila jumlah sampel urine kurang dari yang dipersyaratkan:
Atlet tetap berada di dalam ruang tempat pengambilan sampel urine. Tutup botol penampung urine dan botol tersebut harus selalu dalam penawasan atlet. lakukan prosedur dari 5-14 dengan mengambil botol penampung urine lagi Bila atlet dan atau ofisial menolak untuk dilakukan tes pada atlet: Mengisi formulir yang disediakan Lapor ke posko doping untuk tindak lanjut.

37 STIMULAN Stimulan merupakan obat yang langsung mempengaruhi Susunan Saraf Pusat. KAFFEIN kopi, teh, cokelat, minuman kola dan obat tertentu.

38 Efek Susunan Saraf Pusat
Satu sampai dua cangkir kopi ( mg) dapat menyebabkan penurunan rasa letih dan meningkatkan kesiagaan mental dosis tinggi yaitu 1,5 gr (12-15 cangkir kopi dapat menyebabkan ansietas dan gemetar. Dosis letal kaffein adalah 10 gram atau 100 cangkir kopi, dapat menyebabkan muntah, kejang dan aritmia jantung.

39 Sistem Kardiovaskular.
Inotropik dan kronotropik pada jantung Berbahaya pada pasien dengan angina pectoris. Pada orang yang peka kafein dapat terjadi aritmia jantung dan kontraksi premature otot jantung. Mukosa lambung. Kafein memacu sekresi asam lambung. Tidak untuk penderita tukak lambung Otot Rangka Meningkatkan kapasitas kerja otot Memperbaiki kontraktilitas dan mengurangi kelelahan otot diafragma pada orang normal. Kaffein juga dapat menyebabkan bertambahnya kemampuan kerja otot karena efeknya terhadap SSP dan perifer.

40 Efek Metabolik Pemberian kafein sebesar 4-8 mg/kgBB peningkatan kadar asam lemak bebas dalam plasma dan juga meningkatkan metabolisme basal Efek samping. Dosis sedang menyebabkan insomia, ansietas dan agitasi. Intoksikasi ringan kafein ditandai dengan tidak bisa tidur, gelisah, tidak suka makan, berdebar-debar, tekanan darah sedikit naik, hiperaktif, mudah tersinggung, kecurigaan dan cemas. Intoksikasi berat dapat terjadi takiaritmia, hipertensi, kejang, delirium dan psikosis. Dosis letal sekitar 10 gram (kira-kira 100 cangkir kopi). Toleransi dapat berkembang pada penggunaan kafein secara teratur, tetapi cepat hilang. Gejala putus kafein berupa gelisah, gugup, mudah tersinggung, tidak mampu bekerja efektif, mual. Letargia, nyeri kepala, gemetar, sembelit dan kadang-kadang depresi. Efek teratogenik.

41 Kokain Kokain atau Benzoilmetilekgonin didapat dari daun Erythroxylon coca dan spesies Erythroxylon lain yaitu pohon yang tumbuh di Peru dan Bolivia Cara Penggunaan. intra vena (maillining), disedot melalui hidung (intranasal, sniffing, snorting), atau inhalasi seperti orang merokok tembakau (smoking).

42 Efek Sistemik Pemakaian Kokain.
Susunan Saraf Pusat Perangsang korteks yang sangat kuat. Pada manusia kokain menyebabkan banyak bicara, gelisah dan eoforia. Kekuatan mental bertambah dan kapasitas kerja otot meningkat Dapat meningkatkan sensasi seksual, memperpanjang orgasme, mengurangi nafsu makan serta menambah energi. Energi yang meningkat ini bila diserta kecemasan dapat menyebabkan tindak kekerasan. Adiksi dan toleransi dapat terjadi pada pemakaian kokain berulang.

43 Sistem Kardiovaskular.
Dosis kecil memperlambat denyut jantung akibat perangsangan pusat vagus. Dosis sedang denyut jantung bertambah karena perangsangan pusat simpatis dan efek langsung pada sistem saraf simpatis. Kokain Intra Vena dosis besar menyebabkan kematian mendadak karena payah jantung karena efek toksis langsung pada otot jantung. Pemberian kokain sistemik umumnya akan menyebabkan penurunan tekanan darah walaupun mula-mula terjadi kenaikan akibat vasokonstriksi dan takikardia. Vasokonstriksi ini akibat perangsangan vasomotor secara sentral.

44 Otot Skelet. Tidak ada bukti dapat menambah kekuatan kontraksi otot. Hilangnya kelelahan disebabkan oleh perangsangan sentral. Suhu badan Kokain mempunyai daya pirogen kuat. Kenaikan suhu badan disebabkan oleh 3 faktor: Penambahan aktivitas otot akan meninggikan produksi panas Vasokonstriksi akan mengurangi hilangnya panas Efek langsung pada pusat pengatur suhu Selain efek diatas kokain juga mempengaruhi sistem saraf simpatis dan efek anestesi lokal.

45 Amfetamin Ada tiga jenis amfetamin yaitu : Mekanisme kerja.
Laevoamfetamin (benzedrin) Dekstroamfetamin (deksedrin) Metilamfetamin (metedrin) Mekanisme kerja. Mmenyebabkan pelepasan norepinefrin, dopamine dan serotonin dari neuron pra sinaps Menghambat re-uptake norepinefrin dan dopamin. Menghambat sistem MAO pada neuron prasinaps.

46 Dosis kecil Semua jenis amfetamin akan menaikkan tekanan darah, mempercepat denyut jantung, melebarkan bronkus, meningkatkan kewaspadaan, menimbulkan euphoria, menghilangkan kantuk, mudah terpacu, menghilangkan rasa lelah dan rasa lapar, meningkatkan aktivitas motorik, banyak bicara dan merasa kuat. Prestasi fisik misalnya pada atlet meningkat. Efek ini sangat bervariasi dan dapat terjadi hal-hal yang sebaliknya pada dosis berlebihan atau penggunaan berulang-ulang. Penggunaan lama atau dosis besar hamper selalu diikuti oleh depresi mental dan kelelahan fisik. Banyak orang yang pada pemberian amfetamin mengalami sakit kepala, palpitasi, rasa pusing, gangguan vasomotor, rasa khawatir, kacau piker, disforia, delirium atau rasa lelah.

47 Dosis sedang amfetamin (20-50mg)
menstimulasi pernapasan,menimbulkan tremor ringan, gelisah, meningkatkan aktivitas motorik, insomia, agitasi, mencegah lelah, menekan nafsu makan, menghilangkan kantuk dan mengurangi tidur. Dosis toksis amfetamin sangat bervariasi. Reaksi yang hebat dapat terjadi pada dosis kecil (20-30 mg)

48 Komplikasi Medis. Penggunaan melalui suntikan dapat menyebabkan terjadinya angitis atau pendarahan intraserebral, kejang dan koma. Pada penggunaan amfetamin dosis tinggi menyebabkan terjadinya psikosis dan gangguan mental lain, pengurangan berat badan, penyakit infeksi akibat kurang menjaga kesehatan tubuh,serta penyakit lain akibat efek langsung amfetamin itu sendiri atau akibat kebiasaan makan yang buruk, kurang tidur atau penggunaan alat suntik yang tidak steril. Met-amfetamin dalam dosis tinggi akan meningkatkan suhu badan dan kejang yang bias berakibat kematian. Penggunaan jangka pendek met-amfetamin akan meningkatkan perhatian, megurangi rasa letih, mengurangi nafsu makan, euphoria, napas cepat dan hipertermia. Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan halusinasi, aktivitas motorik berulang dan nafsu makan berkurang. Met-amfetamin dapat menimbulkan gangguan kardiovaskular seperti takikardia, aritmia jantung, tekanan darah naik, stroke, abses pada kulit (penggunan intra vena) Penggunaan kronis MDMA mengganggu daya ingat, konsentrasi, belajar dan tidur. Juga dapat merusak ginjal dan kardiovaskular. Penggunaan MDMA bersamaan dengan alkohol sangat berbahaya dan dapat berakibat fatal.

49 Contoh Obatt stimulan dikategorikan doping:
Adrafinil Amfepramone Amineptine Amiphenazole Amphetamine Amphetaminil Ectasy Bambutherol Bromamtan Bupropion Carphedon Cathine Clobenzorex Cocain Cropropamine Ephedrine Paracetine Etamivan Modafinil Striknin Phentermine Heptaminol dll

50 NARKOTIKA Menurut UU R.I no.22/1997 tentang narkotika, yang dimaksud dengan narkotika adalah zat atau obat , baik yang berasal dari tanaman maupun bukan tanaman , baik sintetik maupun semi-sintetik yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran , hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan menimbulkan ketergantungan dan kecanduan. Zat psikoaktif adalah obat,bahan atau zat yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh manusia terutama susunan saraf pusat, sehingga menyebabkan terjadinya perubahan kesadaran, aktifitas mental emosional, cara berpikir, persepsi dan perilaku seseorang (kini disebut NAZA,NAPZA,Narkoba).

51 Penyalahgunaan zat (substance abuse) adalah penggunaan zat oleh seseorang secara berlebihan, bukan untuk tujuan pengobatan (tanpa petunjuk dokter), sehingga menimbulkan hendaya atau hambatan dalam kehidupan social,sekolah dan pekerjaan. Ketergantungan zat (substance depence) adalah terdapatnya ketergantungan fisik terhadap zat, yang ditandai oleh adanya toleransi dan gejala-gejala putus obat. Ketergantungan psikologik (craving) ialah suatu keadaan yang menimbulkan perasaan puas dan ningmat sehingga mendorong seseorang untuk mengulang kembali untuk mendapatkan sensasi tersebut dan menimbulkan perasaan tidak senang bila menghentikan pemakaiannya.

52 Sindrom putus obat (withdrawal) adalah tanda atau gejala berupa keluhan fisik yang spesifik yang timbul setelah dilakukan penghentian atau pengurangan zat sebelumnya digunakan secara teratur oleh individu. Intoksikasi/keracunan yaitu kondisi fisik dan perilaku abnormal akibat penggunaan zat yang dosisnya melebihi batas toleransi tubuh. Toleransi adalah peningkatan jumlah pemakaian zat yang semakin lama semakin banyakuntuk mendapatkan efek yang sama.

53 Yang termasuk golongan obat opioid ialah:
Obat yang berasal dari opium-morfin Senyawa semi sintetik morfin Senyawa sintetik yang berefek seperti morfin Rangsangan terkuat melalui reseptor µ(mu) memberi efek : Euforia Perubahan suasana hati Mengantuk Melayang Analgesic Depresi pernapasan Kontraksi sfingter saluran cerna dan kemih Merangsang pelepasan histamine

54 Menghambat sekresi GnRH (Gonadotropin releasing hormone) dan CRF (Cortikotrophin Releasing Faktor)
Penekanan aktivitas sitotoksis sel pembunuh Hambatan persalinan melalui penekanan aktifitas oksitosin Penekanan kerja jantung Miosis Retensi kemih Mual,muntah dan konstipasi Merangsang sekresi ADH Hambatan refleks baroreseptor Penekanan Refleks batuk Hambatan refleks batuk melalui reseptor beta Kejang-kejang melalui penghambatan pelepasan GABA interneuron

55 gejala putus obat sebagai berikut:
Atlet menggunakan narkotik untuk menyembunyikan rasa nyeri, sehingga dapat mengakibatkan cedera akan bertambah buruk dan dapat menimbulkan cedera permanen. Efek samping utama depresi pernafasan resiko ketergantungan fisik dan psikis. gejala putus obat sebagai berikut: Craving (mendambakan obat) Gelisah, mudah tersinggung dan lekas marah Peningkatan kepakaan terhadap rangsang nyeri Mual, muntah Piloereksi (bulu roma berdiri) Disforia (suasana hati tidak nyaman) Demam Insomia, cemas Dilatasi pupil Berkeringat Takikardia Nyeri otot Kejang otot (kram) Diare Hipertensi Menguap

56 Obat-obat Narkotika yang dilarang di dalam olahraga
Buprenorphine Contohnya: Buprex, Buprenex, Finibron, Prefin,Subutex, Temgesic. Dextromoramide Contohnya Jetrium, Narkolo, Palvium. Diamorphine (Heroin): Diagesil, Putau. Hidromorphone Methadone Contohnya Adolan, Althose,Amidon, Clorodona, Deprodol, Disket, Doloheptan, Dolophine,Eptadone, Heptadone, Heltanal, Ketalgin, Mephenon dll. Morphine Contohnya Contalgen, Dosette, Duramorph, Mundilol, Nepethene, Nubain dll. Oxycodone. Oxymorphone. Pentazocine Pethidine Contohnya Algil, Alodan, Centralgin, Dolaquifa, Dolantin, Dolargan, Dolestine, Dolisina, Doloneurin, Dolosal, Dolsin, Meperidine, Mefedine, Tubex Meperidine dll.

57 Ganja, mariyuana atau kanabis berasal dari tanaman Kanabis
CANNABINOID Ganja, mariyuana atau kanabis berasal dari tanaman Kanabis Mengandung zat yang bersifat psikoaktif yaitu delta-9 tetra hidro kanabinol (THC). Kadar tertinggi THC terdapat pada pucuk tanaman Terdapat dari 100 jenis spesie antara lain Cannabis sativa, Cannabis indica, dan Cannabis ruderalis.

58 Efek THC Pemula Ansietas Rasa takut akan mati, gelisah, hiperaktif, kecurigaan, takut tidak bisa mengendalikan diri dan takut menjadi gila. euphoria, banyak bicara, merasa ringan di tungkai dan badan. Ia mulai banyak tertawa dan tertawa eksplosif walaupun tidak ada rangsang lucu yang adekuat. Ia merasa pembicaraannya hebat, idenya bertubi-tubi, mudah terpengaruh. Terdapat halusinasi penglihatan berupa kilatan sinar, bentuk-bentuk amorf, warna-warni cemerlang, bentuk-bentuk geometris, figur dan wajah orang. Pengaruh ganja pada penggunaan melalui rokok timbul setelah menit dan kira-kira bertahan 2-4 jam. Kadar tertinggi THC menit. Bila dimakan gejala timbul setelah 0,5-1 jam, pengaruhnya bisa bertahan selama 5-12 jam. Kadar tertinggi THC dalam plasma darah pada penggunaan secara oral dicapai dalam waktu 2-3 jam.

59

60

61

62

63

64

65

66

67

68

69

70

71


Download ppt "Farmakologi Farmakologi:ilmu yang mempelajari tentang obat"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google