Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

METODOLOGI PENELITIAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "METODOLOGI PENELITIAN"— Transcript presentasi:

1 METODOLOGI PENELITIAN
Dr. IGMA SANJAYA, M.Si.

2

3 Sumber data: Person (orang)
sumber data ini bisa memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui angket. Place (tempat) sumber data ini menyajikan tampilan berupa keadaan diam dan bergerak. Paper (simbol) sumber data ini menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angka, gambar, atau simbol-simbol lain.

4 Jenis Penelitian Terkait Sumber data:
Penelitian populasi (studi sensus) Penelitian yang melibatkan semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian Penelitian sampel Penelitian yang melibatkan sebagian yang mewakili populasi dengan generalisasi berlaku bagi populasi tersebut. Penelitian kasus Penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu individu, organisasi, lembaga atau fenomena tertentu.

5 POPULASI: A research population is a large collection of individuals or objects that is the main focus of a scientific query. (

6 SAMPEL: a set of individuals or items selected from a population for analysis to yield estimates of, or to test hypotheses about, parameters of the whole population. (

7 KRITERIA SAMPEL YANG BAIK:
Sampel yang menghasilkan kesimpulan dapat digeneralisasi untuk populasi. Sampel bersifat representatif dalam menggambarkan karakteristik populasi.

8 ALUR PEMIKIRAN POPULASI DAN SAMPEL
Teknik sampling SAMPEL POPULASI diteliti TEMUAN generalisasi

9 TEKNIK SAMPLING Pengertian teknik sampling
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel dari populasi. Sampel yang merupakan sebagaian dari populasi itu diteliti dan hasilnya (kesimpulan) digeneralisasi pada populasi.

10 Menghemat waktu untuk penelitian.
2) Manfaat sampling Menghemat beaya penelitian. Menghemat waktu untuk penelitian. Dapat menghasilkan data yang lebih akurat. Memperluas ruang lingkup penelitian.

11 Syarat-syarat teknik sampling
Teknik sampling boleh dilakukan bila populasi bersifat homogen atau memiliki karakteristik yang sama atau setidak-tidaknya hampir sama. Bila keadaan populasi bersifat heterogen, sampel yang dihasilkannya dapat bersifat tidak representatif atau tidak dapat menggambarkan karakteristik populasi.

12 JENIS-JENIS TEKNIK SAMPLING
simple random sampling Systematic random sampling PROBABILITY SAMPLING Proportional random sampling Stratified random sampling TEKNIK SAMPLING Cluster random sampling Purposive Sampling NON PROBABILITY SAMPLING Snowball Sampling Quota Sampling Accidental Sampling

13 A. PROBABILITY SAMPLING
Teknik sampling probabilitas merupakan teknik sampling random atau acak sehingga memberikan peluang atau kesempatan kepada seluruh anggota populasi untuk menjadi sampel.

14 1) Teknik acak sederhana.
Cara paling populer yang dipakai dalam proses penarikan sampel rambang sederhana adalah dengan undian. Setiap elemen populasi punya kesempatan sama untuk diseleksi sebagai sampel. Sampling ini memiliki bias terkecil dalam generalisasi

15 Syarat yang harus dipenuhi untuk rambang sederhana adalah: a
Syarat yang harus dipenuhi untuk rambang sederhana adalah: a. Ukuran populasi harus terhingga/dapat dihitung (tidak konseptual/teoretis dan tidak berjumlah tak hingga). b. Anggota populasi harus homogen/ berkarakteristik sama (Populasi berkarakteristik tak homogen tidak dapat diambil dengan cara sampling acak).

16 2) Teknik rambang sistematis
Prosedur ini berupa penarikan sample dengan cara mengambil setiap kasus (nomor urut) yang kesekian dari daftar populasi. Setiap elemen populasi dipilih dengan suatu jarak interval (tiap ke n elemen), dimulai secara random dan selanjutnya dipilih sampelnya pada setiap jarak interval tertentu. Syarat yang perlu diperhatikan oleh peneliti adalah adanya daftar semua anggota populasi Sampling ini bisa dilakukan dengan cepat dan menghemat biaya, tapi bisa menimbulkan bias

17 3) Teknik rambang proporsional.
Jika populasi terdiri dari subpopulasi-subpopulasi, sample penelitian diambil dari setiap subpopulasi secara proporsional. Pengambilan dapat secara undian maupun sistematis.

18 4) Teknik rambang bertingkat
Bila populasi terdiri dari berbagai tingkatan, maka anggota populasi dibagi sesuai stratanya untuk mengurangi faktor heterogenitas. Selanjutnya dari masing-masing strata dipilih sampel secara random. Teknik ini digunakan untuk mempelajari karakteristik yang berbeda, misalnya dimasyarakat ada kelompok atas, menengah, dan bawah.

19 5) Teknik rambang kluster (kelompok)
Bila karakter populasi tidak diketahui secara pasti karena tersebar luas, sampel dapat diambil dalam bentuk group/kelompok/cluster secara acak. Teknik cluster sampling ini juga disebut multi-stage sampling.

20 B. Non-probability sampling
Teknik sampling non-probabilitas merupakan teknik sampling yang dilakukan dengan cara langsung, tidak secara rambang atau acak, berdasarkan pertimbangan tertentu.

21 1) Purposive sampling / judgmental sampling
Penarikan sampel dengan memilih subjek berdasarkan kriteria spesifik yang ditetapkan peneliti sesuai ciri atau sifat-sifat populasi. Peneliti mula-mula harus mengidentifikasi semua karakteristik populasi. Peneliti menetapkan berdasarkan pertimbangan sebagian dari anggota populasi menjadi sampel penelitian. Jadi teknik pengambilan sampel dengan pupossive sampling berdasarkan pada pertimbangan pribadi peneliti.

22 2) Snow-ball sampling (penarikan sample secara bola salju).
Proses pengambilan sample dengan cara sambung menyambung dari unit satu dengan unit lain sehingga menjadi satu kesatuan unit yang banyak Sample pertama ditentukan, sampel berikutnya ditentukan berdasarkan informasi dari sampel pertama, sampel ketiga ditentukan berdasarkan informasi dari sample kedua, dan seterusnya sehingga jumlah sample semakin besar, seolah-olah terjadi efek bola salju

23 3) Quota sampling (berdasarkan jatah).
Teknik sampling ini dilakukan dengan menetapkan berapa jumlah sampel yang diperlukan, kemudian menetapkan banyaknya jatah/quotum unit sampel, menentukan anggota populasi yang dijadikan sampel sesuai kuota.

24 4) Accidental sampling/convenience sampling
Pengambilan sampel dengan cara mengambil siapa/apa saja yang kebetulan ditemui di lapangan, sesuai kebutuhan studi, pada saat pengumpulan data dilakukan.

25 PENETAPAN JUMLAH SAMPEL
Berapakah besar jumlah yang dinyatakan memenuhi syarat untuk penelitian ? Apa saja yang harus dipertimbangkan dalam menetapkan jumlah sampel ?

26 Beberapa pertimbangan penetapkan jumlah sampel :
1. Sejauh mana homogenitas populasi. Jika populasi 100 persen homogen besar sampel tak jadi persolan (misal menen- tukan golongan darah). Jika populasi kurang homogen besar jumlah sampel harus dipertimbangkan . 2. Apakah sampel memenuhi jumlah mini- mum untuk analisis statistik (untuk pene- litian kuantitatif analitik)

27 Besarnya sampel tergantung pada : Pertimbangan representative
Adanya sumber-sumber yang dapat digunakan untuk menentukan batas maksimal dari besarnya sampel. Pertimbangan analisis Kebutuhan rencana analisis yang menentukan batas minimal besar sampel.

28 Variabel-variabel penentu jumlah sampel:
Tingkat kemaknaan statistik (α) Kuasa statistik (1-β) Besarnya pengaruh variabel terhadap efek Proporsi efek pada populasi tak terpapar (kohort) Proporsi paparan pada populasi normal (kasus kontrol) Perbandingan ukuran sampel antar kelompok studi yang dikehendaki Peneliti menentukan α dan β berdasar pertimbangan resiko yang masih dapat diterima dari penelitian (0.05, 0.01, dst) Besarnya pengaruh variabel bebas terhadap efek ditetapkan oleh peneliti berdasar hasil penelitian sebelumnya

29 Kategorikal tdk berpsg (p1 - P2 ) 2 4
No JENIS MASALAH RUMUS BESAR SAMPEL 1 Deskriptif kategorik ( Z α )2 pq d2 2 Deskriptif numerik ( Z α x s)2 3 Analitik komparatif ( Z α √2PQ + Zβ √ P1Q1 + P2Q2)2 Kategorikal tdk berpsg (p1 - P2 ) 2 4 N1=N2= [ Z α (OR-1) + Zβ√[ (OR+1)2 - (OR-1)2 π)]2 Kategorikal berpsg (OR-1)2 π 2 5 Analitik komparatif numerik 2 ( Z α + Z β )2 S2 tdk berpasangan 2 kelompok ( x1 - X2 )2 6 tdk berpasangan > 2 kelompok 7 ( Z α + Z β )2 S2 berpasangan 2 kelompok 8 berpasangan > 2 kelompok 9 Korelatif [ ( Z α + Z β ) ] (0,5 ln) [ ( 1 + r )/(1-r) ]2 10 Multivariate F (V1, ES 11 Diagnostik ( Z α )2 Sen (1-sen) d2P 12 Survival ( Z α + Z β )2 [ Ǿ ( λc) + Ǿ ( λi)] ( λc - λi)2

30 Z α dan β Error Z α one tailed atau β Z α two tailed 0,01 2,576 2,581 0,02 2,238 0,03 1,960 0,05 1,645 0,10 1,282 0,15 1,036 1,440 0,20 0,842

31 TERIMAKASIH


Download ppt "METODOLOGI PENELITIAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google