Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PEMBUKUAN USAHA KECIL.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PEMBUKUAN USAHA KECIL."— Transcript presentasi:

1 PEMBUKUAN USAHA KECIL

2 Tujuan Kegiatan Belajar 1
Setelah mempelajari kegiatan belajar 1 ini , para peserta diklat harus dapat : Melakukan pembukuan transaksi keuangan pada Buku Kas dengan baik dan benar Melakukan pembukuan traansaksi utang piutang pada Buku Utang dan Piutang secara baik dan benar Melakukan pembukuan transaksi pembelian dan penjualan pada Buku Persediaan secara baik dan benar Melakukan pembukuan transaksi perubahan inventaris perusahan pada Buku Inventaris secara baik dan benar

3 Landasan hukum Berdasarkan kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) pasal 6 dinyatakan ; bahwa tiap-tiap orang yang menjalankan perusahaan diwajibkan membuat catatan-catatan menurut kebutuhan perusahaannya, yaitu tentang kekayaan dan tentang segala hal yang berhubungan dengan perusahaannya dengan cara demikian; sehingga dari catatan-catatan itu dapat diketahui hak dan kewajibannya.

4 Permasalahan Yang menjadi persoalan saat ini , sebahagian besar pengusaha kecil tidak memahami tata cara pembukuan, sehingga dia tidak dapat mengetahui dengan pasti berapa keuntungan atau kerugian dari usahanya, mereka hanya bisa menaksir dengan kira-kira. Pada umumnya mereka hanya mencatat tentang utang piutang saja, bahkan hal inipun banyak juga yang tidak melakukan pencatatan utang piutangnya

5 Tatacara pembukuan Transaksi bagi pengusaha – pengusaha kecil.
Transaksi Keuangan Pencatatan transaksi dilakukan pada berbagai buku, sesuai dengan jenis transaksinya, misalnya :Buku Kas, Buku Persediaan, Buku Piutang,Buku Utang, Buku Inventaris dan lain-lain

6 1.Buku Kas Transaksi yang menyangkut masalah penerimaan dan pengeluaran uang harus dicatat ke dalam buku Kas. Bentuk buku Kas yang sederhana berbentuk skontro yang terdiri dari dua sisi , yaitu sisi kiri disebut Debet yang mencatat setiap terjadi pemasukan uang, sedangkan sisi kanan disebut sisi Kredit yang mencatat setiap terjadi pengeluaran uang.

7 Contoh : Tgl. 1 Januari 2002: Sisa uang Kas Rp. 2.500.000,-
Tgl. 2 Januari 2002: Menerima pelunasan piutang dari H. Sarwan Rp ,- Tgl. 2 Januari 2002:Melunasi utang kepada Toko “Mungil” sebesar Rp ,- Tgl. 3 Januari 2002:Diterima penjualan mesin tik yg. Sudah tua Rp ,- Tgl. 3 Januari 2002:Dibayar sewa gedung Rp ,- Tgl.4 Januari 2002:Diterima hasil penjualan tunai barang dagangan Rp ,- Tgl.5 Januari 2002:Disetor uang ke BRI sebagai tabungan Rp ,- Tgl.6 Januari 2002:Dibeli barang dagangan sebesar Rp ,-

8 Analisa transaksi

9 Buku Kas Debet Kredit Tanggal Uraian Jumlah Jan 1 Saldo 2.500.000 2
Melunasi utang Pelunasan Piutang 3 Sewa gedung Penjualan Invent 50.000 5 Setor tabungan 4 Penjualan Barang 6 Pembelian Brang

10 Buku Pembantu Persediaan Barang Dagangan.
Buku ini untuk mencatat penerimaan dan pengeluaran barang dagangan. Buku ini berhubungan dengan buku kas bila terjadi pembelian maupun penjualan tunai, dan buku ini akan berhubungan dengan buku Piutang bila terjadi penjualan kredit, dan berhubungan dengan buku Utang bila terjadi pembelian barang secara kredit.

11 Buku Besar Piutang . Buku ini untuk mencatat semua tagihan perusahaan . Bentuk buku ini skontro . Sisi debet untuk mencatat semua transaksi yang menyebabkan bertambahnya piutang , sisi kredit untuk mencatat setiap kali terjadi pengurangan piutang. Buku besar piutang dilengkapi dengan buku pembantu piutang. Buku pembantu piutang adalah buku yang memuat catatan piutang masing-masing pelanggan. Pada ahir periode seluruh saldo buku pembantu piutang dimasukan ke buku besar piutang.

12 Buku Inventaris Buku ini mencatat barang-barang inventaris yang dimiliki perusahaan baik berupa barang bergerak ataupun yang tidak bergerak.

13 Buku Besar Utang Buku utang adalah untuk mencatat semua transaksi yang mengakibatkan terjadi utang . Bentuk buku Besar utang adalah skontro . Sisi Debet untuk mencatat transaksi yang menyebabkan utang berkurang, sedangkan sisi kredit untuk mencatat semua transaksi yang menyebabkan terjadinya penambahan utang. Buku besar utang dilengkapi dengan buku pembantu utang. Buku pembantu utang adalah buku yang memuat catatan utang masing-masing rekanan. Pada ahir periode seluruh saldo buku pembantu utang dimasukan ke buku besar utang.

14 Kerjakan tugas halaman 6
Latihan / Tugas Kerjakan tugas halaman 6

15 LATIHAN / TUGAS

16 NERACA Tujuan Kegiatan Belajar
Setelah mempelajari kegiatan belajar 2 ini , para peserta diklat harus dapat : 1. Menetapkan kompenen – komponen unsur neraca 2. Menyusun Neraca

17 Hakekat neraca Neraca adalah suatu daftar yang memperlihatkan jumlah Harta, Utang dan Modal. Daftar neraca terbagi atas dua sisi yaitu sisi debet(Aktiva) dan sisi kredit (Pasiva). Pada sisi debet berisi Harta ( aktiva) ,sedangkan pada sisi kredit berisi Utang dan Modal

18 Aktiva Aktiva lancar: adalah aktiva yang diharapkan dapat dicairkan dalam bentuk uang tunai dalam waktu yang singkat, misalnya berupa uang kas,bank, deposito jangka pendek,piutang dagang, persediaan barang dagangan, persediaan perlengkapan,persekot. Aktiva tidak lancar: adalah aktiva atau kekayaan perusahaan yang tidak bisa dengan cepat dijadikan uang tunai, misalnya investasi jangka panjang dan aktiva tetap ( barang tak bergerak)

19 Passiva Kewajiban (Liabilities) adalah merupakan kewajiban-kewajiban yang harus dibayar oleh perusahaan kepada pihak lain dalam waktu tertentu. Kewijiban terdiri dari : Kewajiban jangka pendek :yaitu berupa utang yang waktu pelunasannya kurang dari satu tahun, misalnya utang dagang, utang biaya. Kewjiban jangka panjang adalah berupa utang yang harus dilunasi dalam waktu lebih dari satu tahun, misalnya utang obligasi, utang hipotik. Modal yaitu kekayaan bersih yang dimiliki oleh perusahaan pada periode yang bersangkutan. Modal berupa selisih antara aktiva dikurangi utang

20 Hakekat Modal dan Harta
atau MODAL = HARTA - UTANG HARTA = MODAL + UTANG

21 Contoh ilustrasi Pak Sastro pada tgl. 1 Agustus 2002 akan membuka usaha jualan Baso keliling . Untuk itu ia melakukan kegiatan persiapan sebagai berikut: Mengambil tabungannya sebesar Rp ,- dari BRI untuk modal usaha Membuat gerobak dorong senilai Rp ,- Meminjam tambahan modal dari temannya sebesar Rp ,- Membeli Peralatan2 seperti kompor, tempat rebusan baso,mangkok baso, sendok dan garpu, tempat bumbu dll senilai Rp ,- Membeli bahan-bahan mie baso senilai Rp Sisa uangnya disimpan sebagai uang kas

22 Neraca Pak Satro 1 Agustus 2002
Aktiva Pasiva 1.1. Kas 25.000 2.1. Utang 1.2. Barang Dagangan 50.000 3.1. Modal 1.3. Peralatan 75.000 1.4. Gerobak Baso Jumlah

23 Kesimpulan Berdasarkan data dari neraca tersebut di atas dapat diketahui bahwa walaupun jumlah harta perusahaan Pak Sastro mencapai Rp , tetapi modal Pak Sastro sendiri adalah Rp ,- karena ia punya utang sebesar Rp ,-.

24 Selama perusahaan itu berjalan terus menerus , tentu akan terjadi berbagai macam perubahan baik menyangkut harta maupun utang dan pada ahir periode harus dibuat lagi neraca akhir periode kemudian buat perbandingan antara modal pada neraca awal periode dan modal pada neraca akhir periode , apakah ada perbedaan . Bila modal akhir lebih besar dari modal awal terdapat kecenderungan perusahaan mendapat laba, tetapi bila sebaliknya maka kemungkinan perusahaan menderita rugi, dengan tidak lupa memperhitungkan “ prive “ Prive adalah berupa penggunaan dana perusahaan untuk kepentingan pribadi, atau penggunaan dana pribadi untuk perusahaan .

25 Latihan / Tugas Kerjakan halaman 11

26 Latihan / Tugas

27 LAPORAN RUGI LABA Tujuan Kegiatan Belajar 3
Setelah mempelajari kegiatan belajar 3 ini , peserta diklat harus dapat: menyusun laporan Rugi Laba secara Single Step Menusun laporan Rugi Laba secara Multiple Step

28 Hakekat laporan rugi laba
Laporan Rugi Laba merupakan suatu laporan yang memperlihatkan rugi ataupun laba suatu perusahaan pada periode tahun berjalan . dalam laporan rugi laba ini disajikan semua pendapatan atau penjualan-penjualan yang terjadi pada tahun bersangkutan dan semua beban yang terjadi pada tahun berjalan. Pendapatan adalah semua perubahan atas aktiva dan pasiva baik berupa penambahan maupun pengurangan atau penurunan yang disebabkan oleh penjualan barang/jasa maupun akivitas lain perusahaan. Beban adalah pengorbanan langsung dan tidak langsung yang secara ekonomis telah dimanfaatkan dalam usaha untuk memperoleh pendapatan atau akan menghasilkan manfaat ekonomi pada masa berikutnya.

29 Bentuk laporan Rugi Laba
Single step Multipel step

30 Bentuk Single Step Bentuk single step (tunggal ) banyak digunakan oleh usaha jasa yang hanya memperlihatkan jumlah pendapatan dan semua beban yang terjadi selama satu tahun, karena dalam hal ini perusahaan sulit menghitung harga pokok dari jasa yang dijualnya. Bila terjadi penjualan aktiva tetap, maka perkiraan ini ditempatkan setelah terlihat rugi/laba atas usaha pokok.

31 Contoh single step Nama Perusahaan Laporan Rugi Laba tgl ………………..
PENDAPATAN Pendapatan Sernice Pendapatan Bunga Pendapatan Jasa Pendapatan Sewa Rp……………………. Jumlah pendapat Rp…………………… Beban Operasi Beban Gaji Beban Telepon Beban Listrik / Air Beban lain-lain Jumlah Beban operasi Rp…………………… Laba dari Usaha Penjualan Aktiva tetap Rp…………………… Rugi/Laba sebelum Pajak Rp………………………. Pajak Rp………………………. - Rugi/Laba setelah pajak Rp………………………...

32 Bentuk Multiple Step Laporan Rugi Laba bentuk multiple step (terklarifikasi) pada umumnya dipakai pada perusahaan dagang, dan jika prusahaan memperoleh suatu pendapatan maka pendapatan tersebut akan jelas terlihat pada perkiraan rugi atau laba dari usaha pokok.

33 Contoh Multiple step Nama Perusahaan Laporan Rugi / Laba Tgl………………….
Penjualan Retur penjualan Potongan Penjualan Rp………… Rp………+ Pengurangan Penjualan Rp……….. - Penjualan bersih RP………… HPP Persediaan awal Pembelian Beban angkut pembelian Rp……….. Rp………. Jumlah pembelian Retur pembelian Potongan pembelian RP……….+ Pengurangan pembelian Rp…………- Pembelian bersih Tersedia untuk dijual Persediaan Akhir Rp……… - RP……… - Rugi / laba kotor Rp…………..

34 Lanjutan Rugi / Laba Kotor Rp………. Beban Operasi Beban Penjualan
Beban Umum / Adm Beban lain-lain Rp……….. Rp……….+ Jumlah Beban operasi Rp………- Rugi / Laba Usaha Pendapatan lain-lain Pendapatan bunga Pendapatan sewa Pendapatan jasa Jumlah pendapatan lain2 Rp………+ Rugi / laba sebelum pajak Rp………… Pajak Rp………. - Laba bersih

35 Kerjakan tugas pada halaman 18
Latihan / Tugas Kerjakan tugas pada halaman 18

36 Latihan / Tugas

37 DAFTAR PERUBAHAN MODAL
Daftar perubahan modal adalah suatu laporan yang menyatakan adanya kenaikan atau penurunan modal suatu perusahaan dalam periode tahun yang bersangkutan. Hal-hal yang disajikan dalam laporan perubahan modal adalah kenaikan modal jika perusahaan mendapat keuntungan, atau penurunan modal jika perusahaan menderita kerugian. Daftar perubahan modal dibuat pada ahir periode tahun berjalan , yang datanya diperoleh dari laporan rugi laba . Setelah laporan rugi laba terbentuk kemudian diperhitungkan besarnya Prive pribadi pemilik perusahaan .

38 Jika perusahaan mendapat keuntungan, bentuk bagannya sebagai berikut :
Nama Perusahaan Daftar Perubahan Modal Tgl…………………… Modal Awal Rp………….. Laba tahun ini Rp…………. Prive Rp…………. - Kenaikan modal Rp………….. + Modal akhir

39 Jika perusahaan menderita kerugian bagannya sebegai berikut:
Nama Perusahaan Daftar Perubahan Modal Tgl…………………… Modal Awal Rp………….. Rugi tahun ini Rp…………. Prive Rp………….+ Penurunan modal Rp………….. - Modal akhir

40 LAPORAN ARUS KAS (CASH FLOWS)
Laporan arus kas merupakan suatu informasi tentang arus penerimaan dan arus pengeluaran kas atau yang setara dengan kas. Tujuan laporan arus kas adalah memberi informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi maupun pendanaan ( financing ) selama periode akuntansi. Informasi arus kas juga berguna untuk meneliti kecermatan dan taksiran arus kas masa depan yang telah dibuat sebelumnya dan dalam menentukan hubungan antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak perubahan harga.

41 Contoh : Penjahit “ Cakep Banget “ memiliki catatan pendapatan dan pengeluaran dari operasi usahanya dalam satu bulan sebagai berikut : Pendapatan Rp Beban Gaji Rp Beban Listrik Rp Beban telepon Rp Beban sewa kios Rp Beban pemakaian bahan dan perlengkapan Rp Beban Penyusutan mesin Rp

42 Penjahit “Cakep Banget” : LAPORAN ARUS KAS
Kas yang diterima dari pendapatan Rp Kas yang dibayarkan untuk bahan dan perlengkapan Rp Kas yang dibayarkan kepada karyawan Rp Kas yang dibayarkan untuk listrik, Telpon Rp Kas yang dibayarkan untuk biaya sewa Kios Rp Biaya penyusutan mesin Rp Jumlah pembayaran Kas Rp Kas bersih yang dihasilkan dari kegiatan operasi Rp

43 Lembar Evaluasi Kerjakan soal halaman 25

44 Evaluasi

45 Sekian Terimakasih


Download ppt "PEMBUKUAN USAHA KECIL."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google