Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Usulan Rancangan Strategis “Airport Commuter Monorail” di Bandara Soekarno Hatta Pada Tahun 2020 SYAM AGUNG N 0706200831.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Usulan Rancangan Strategis “Airport Commuter Monorail” di Bandara Soekarno Hatta Pada Tahun 2020 SYAM AGUNG N 0706200831."— Transcript presentasi:

1 Usulan Rancangan Strategis “Airport Commuter Monorail” di Bandara Soekarno Hatta Pada Tahun 2020
SYAM AGUNG N

2 Latar Belakang Kemacetan dan Kesemrawutan Terpusatnya simpul masa
Akses jalan yang sempit Pertumbuhan pengguna bandara Kurangnya kesadaran dan kedisiplinan pengguna bandara Belum baiknya sistem pengelolaan bandara Rencana jangka panjang bandara, akan membangun 2 terminal baru yang meningkatkan kapisatas menjadi 60 juta orang / tahun

3 Gambaran LB PILIH MANA YA???

4 STUDI PERENCANAAN FASILITAS MONOREL
SIKLUS UMUM PERENCANAAN TRANSPORTASI BATASAN: 1. HANYA SEBATAS STUDI AWAL ATAU PROPOSAL 2. PENGEMBANGAN PILIHAN, TERTUJU PADA MODA KERETA MONOREL 3. MODELING BERUPA MODEL MATEMATIS SEDERHANA UNTUK KEPERLUAN PENJADWALAN YANG OPTIMAL

5 MODEL PERENCANAAN TRANSPORTASI 4 TAHAP.
INPUT: 1. Peta bandara 2. Analisa kebutuhan dan kapasitas Proses: 1. Bangkitan perjalanan 2. Sebaran perjalanaan 3. Pemilihan moda angkutan 4. Pembebanan jaringan rute Output: Aliran pada jaringan transportasi

6 PETA BANDARA

7 KONDISI SAAT INI Terminal Terminal 3 pier 1 TERMINAL 1 Air Asia
Mandala Airlines 10 check in counter 3 Bagasi klaim 8 Taksi area Ruang Tunggu Bis pemadu moda Parking Rent Car&Executif Cab 700 Car Parking Lot Free shuttle bus Terminal Terminal 1A Indonesia AirAsia Dirgantara Air Service Lion Air Wings Air Terminal 1B Batavia Air Kartika Airlines Sriwijaya Air Terminal 1C Riau Air Air Efata Airfast Indonesia Garuda Indonesia Citilink 75 check in counter 15 Bagasi klaim 13x3 Taksi area Ruang Tunggu Bis pemadu moda 2400 Car Parking Lot Free shuttle bus TERMINAL 2 Dan 3 Terminal 2D 24 International Airlines Terminal 2E Batavia Air Garuda Indonesia Lion Air Indonesia AirAsia 4 International Airlines Terminal 2F Garuda Indonesia Merpati Nusantara Airlines Terminal 3 Air Asia Mandala Airlines 75 check in counter 15 Bagasi klaim 13x2 Taksi area Ruang Tunggu Bis pemadu moda Parking Rent Car&Executif Cab 2700 Car Parking Lot Free shuttle bus

8 DATA PENUMPANG

9 DATA PENUMPANG

10 PERAMALAN TAHUN 2020 Dengan Metoda Multiplicative seasonal model
(Makrdakis, 1999) Multiplicative seasonal model adalah bagian Metode trend analis dipakai untuk mengurangi ketidakteraturan data yang bersifat musiman dengan cara membuat keseimbangan rata-rata dari data masa lampau.

11 Hasil Peramalan Jumlah Penumpang Pada Tahun 2020
Dengan Tambahan Add-In OM2 di Program Excel 2007 s/d 2013 Tahap1 s/d 2020 Tahap II REKAP HASIL FORECASTING Data Tahunan PT AngkasaPura II Bandar Udara int’ Soekarno-Hatta Dinas Adm. Data Penerbangan Telephone

12 ANALISA PERSENTASE DATA PENUMPANG DOMESTIK
JULI 2008 JULI 2009 ARRIVAL ARRIVAL DEPARTURE DEPARTURE

13 Usulan Relokasi Maskapai
Lion Air Forecasting 18,730,134 Other Forecasting1,652,659 PT. GARUDA INDONESIA Group forecasting11,581,154 Batavia, Sriwijaya, Mandala, Forecasting 9,365, ,515, ,362,031 International Airlines Forecasting10,678,409 * Keterangan: Tidak melihat kepentingan usaha dan politis hanya balancing sesuai kapasitas terminal

14 DATA PERGERAKAN PENUMPANG

15 DATA PERGERAKAN PENUMPANG KHUSUS

16 I. Bangkitan Perjalanan
Definisi : Banyaknya jumlah perjalanaan /pergerakan yang dibangkitkan oleh suatu zona per satuan waktu. (Proses meramalkan jumlah perjalanan yang berasal dan yang datang dari suatu zona) Objek Wisata Trip Production Bandara Bangkitan perjalanan/ Pergerakan (Trip Generation) Kantor Trip Attraction Untuk satu zona (Bandara) sebagai zona asal sekaligus sebagai zona tujuan

17 Pola Penyebaran Perjalanaan dari dan ke berbagai zona
II. SEBARAN PERJALANAN Definisi : Jumlah perjalanan yang bermula dari zona asal yang menyebar ke banyak zona tujuan atau sebaliknya. Zona Asal 1 800 trip 50 trip 100 trip 1000 Perjalanan Datang ke Zona Tujuan Berasal Dari Pola Penyebaran Perjalanaan dari dan ke berbagai zona Statement Otoritas Bandar Udara Soekarno-Hatta (PT KA dan Direktur Utama PT Railink Masraul Hidayat): “Menurut Masraul Hidayat, KA Bandara Soetta itu kelak bakal mengambil 33 persen jumlah total pengguna jasa penerbangan Bandara Soekarno-Hatta. Dengan sendirinya nanti dipastikan bakal mengurangi kemacetan lalu lintas menuju dan dari Bandara ke Jakarta. Pengguna mobil pribadi yang sekarang (31 persen dari total pengguna Bandara Soetta) bisa beralih ke KA Bandara sebesar 36,77 persen, pengguna jasa taksi persen, dan bus umum persen.”

18 Peramalan Calon Pengguna Moda Angkutan
Hasil dari analisa pergerakan penumpang = 33% Jumlah Total Pengguna Bandara Peramalan penumpang perbulan Zona Terminal 4 (Domestik) Zona Terminal 3 (Domestik) Zona Terminal2 (internasional) Zona Terminal 1 (Domestik)

19 III.PEMILIHAN MODA ANGKUTAN
Definisi : Proses perencanaan angkutan yang bertugas untuk menentukan pembebanan perjalanaan atau mengetahui jumlah (proporsi) orang dan barang yang akan menggunakan atau memilih berbagai moda transportasi yang tersedia untuk melayani suatu titik asal-tujuan tertentu. Jenis Bus tidak di komparasi, karena tujuan rancangan ini adalah membuat tambahan sarana transportasi MRT yang mengoptimalkan fungsi jalan System LRT (Light Rail Transit) AGT (Automated Guideway Transit) Monorail (Straddle Type) LIM Train (LIM : Linear Induction Motor) Maglev (1) Reference of commercial operation a lot in the world 9 lines in Japan & about 30 lines in the world 8 lines in Japan & about 30 lines in the world  Putra, Kuala Lumpur, Malaysia Shanghai, China (2) Expropriation - Installation on center of road - Expropriation minimized (3) Driverless train (DTO) A few reference. Northeast Line in Singapore : June, 2003 DTO is basic purpose of this system. a lot of reference in Japan It’s possible, but not to be recommended because of escape problem at the emergency situation need assistant Putra, Kuala Lumpur, Malaysia DTO is basic purpose of this system. Just one reference in Japan (4) Noise & vibration occurred from wheel and rail. Lower than LRT Very low level (5) Escape path for emergency Track & maintenance path Need special design & special equpment (6) Switching subway switching Guided switching / subway switching Complicated switching/ wide steel girder (7) Maintainability of vehicle Steel wheel machining Tire changing after every 200,000 Km operation Periodical inspection for LIM distance / steel wheel cutting Periodical inspection for five levitation modules per each car (8) Maintainability of track Rail surface cutting / track maintenance No track maintenance, except track switch No track maintenance / inspection for levitation distance every three months (9) Consumption of electric power Lowest. Almost same as LRT Almost same as AGT Higher than Monorail Highest because of magnetic levitation

20 KEUNGGULAN MAGLEV MONOREL
MENGOPTIMALKAN KAPASITAS JALAN DAPAT MENGANGKUT LEBIH BANYAK ORANG BEBAS MACET DAN FLEKSIBEL HEMAT LAHAN DAN ENAK DILIHAT

21 USULAN RUTE 1 2 5 3 4 Spesifikasi:
1. Panjang Lintasan 4,05 Km = 2,53 miles 2. Ada 1 Stasiun Utama dan 4 stasiun tujuan 3. Keterangan stasiun a. No.1 Stasiun Utama ( tempat pemberentian Raillink, angkutan bus, gedung parkir pengantar) b. No2 Stasiun term 4 c. No3 Stasiun term 1 d. No4 Stasiun term 2(Internasional) e. No5 Stasiun term 3

22 Contoh Sketch Halte Monorel
USULAN HALTE Kapasitas Rata2/Jam = Hanya terdapat ruang tunggu dengan tempat duduk Tidak ada loket tiket(Free) dan area komersil Seperti halte bus, tetapi berupa ruangan tertutup dan ber-AC. Contoh Sketch Halte Monorel

23 IV Pembebanan jaringan rute
Tujuan dari tahap ke 4 ini adalah: Untuk memodelkan perilaku pelaku perjalanaan dalam memilih rute yang menurutnya rute terbaik dan meminimumkan biaya. Tahapan dari tahap ke 4 ini adalah: 1. Menentukan Load Faktor V = didapat dari forecasting demand di masing-masing terminal C= 2. Manghitung nilai frekwensi (f) armada desain (Nd) dan headway desain (hd) melalui rumus sebagai berikut: Crush-peak Load (AW4) Seated 38 152 Standing (8.5 pax/m2) 175 700 Total 213 852 Dimana ; fd: Frekwensi Desain T : Waktu tempuh rata-rata per rit (menit)

24 Modeling 21 Juli 2009 T o t a l Departure Term 2 Demand /jam
Tidak meratanya Keramaian penumpang di jam tertentu Penentuan Load Faktor T o t a l Departure Term 2 Alternatif Modeling Headway konstan 5’ Headway variasi 5-10’ Headway konstan 5’ Cost Base Modelling Flow Diagram

25 RINCIAN BIAYA Fixed Costs:
A.  Elevated Guideway, Including Foundations                                   42%    =    $ 6.30  Mill B.  Passenger Loading / Unloading Facilities (2 Stations)                10%    =    $ 1.50  Mill C.  Maintenance Yards & Operational Control Facility                        7%    =    $ 1.05 Mill D.  Electrical Power, Signals, and Moving Block Control                   6%    =    $ 0.90 Mill E.  Rolling Stock (3 Single Vehicles or 3 Car Train)                            25%   =    $ 3.75 Mill F.  Fees & Contingencies of A, B, C, & D                                              10%   =    $ 1.50 Mill Total cost of INTERMEDIATE SIZE PER MILE (1.6 km)                     100%    =  $ Mill Variable Cost Upah Pegawai langsung dll

26 [ MRT “For Better Quality of Life]
Thank You ! [ MRT “For Better Quality of Life]


Download ppt "Usulan Rancangan Strategis “Airport Commuter Monorail” di Bandara Soekarno Hatta Pada Tahun 2020 SYAM AGUNG N 0706200831."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google