Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

CACING PITA YG PENTING DI INDONESIA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "CACING PITA YG PENTING DI INDONESIA"— Transcript presentasi:

1 CACING PITA YG PENTING DI INDONESIA
Adrial FK-Unand

2 Cacing pita yang penting di Indonesia # 1. Taenia saginata 2
Cacing pita yang penting di Indonesia # 1. Taenia saginata 2. Taenia solium 1. Taenia saginata (cacing pita sapi) Hospes definitif : Manusia Hospes Perantara : hewan Bovidae mis. sapi, kerbau dll. Penyakit : taeniasis saginata Penyebaran Geografis : kosmopolit.

3 Morfologi dan Siklus Hidup
Habitat : usus halus Cacing dewasa : Panjang 4 – 12 m, Σ proglotid bh Skoleks : mm, 4 batil isap tanpa kait Proglotid : imatur, matur dan gravid Proglotid gravid : cabang uterus buah Proglotid gravid : keluar sendiri satu per satu secara aktif atau bersama tinja. Setiap hari proglotid lepas ± 9 buah proglotid Satu buah proglotid gravid berisi telur Cara infeksi : makan daging sapi yg mengandung Cystisercus bovis yg tdk dimasak sempurna. Skoleks akan keluar dgn cara evaginasi & melekat pd mukosa usus halus manusia, spt yeyenum.

4 Stadium Telur 30 – 40 x µm Dibungkus embriofor yang bergaris-garis radial Isi onkosfer dengan 3 pasang kait-kait (embrio heksakan) Dimakan hospes perantara >>> sapi Larva yang keluar membentuk Cysticercus bovis dalam otot sapi: otot maseter, paha belakang & punggung.

5

6 PROGLOTID Taenia saginata
PANJANG : M PG : MONOLATERAL BERGANTIAN PROGLOTID : LEBAR < PANJ PG CAB LAT UTERUS:

7 Taenia saginata Taenia saginata mature segment: nearly square, bilobed ovary, scattered testis, uterus:median tube (magnifier) Taenia saginata gravid segment longer than broad branched uterus filled with eggs (magnifier) Egg of Taenia sp. circular,radiating double wall (H.P).

8 TELUR & LARVA Taenia saginata
35 x 25  EMBRIOFOR HEKSAKAN EMBRIO GRS RADIER LARVA: SISTISER- KUS BOVIS

9

10

11

12 Taenia saginata (Cacing pita sapi)

13 Patologi dan Gejala Klinis
Gejala klinis yang ringan, spt: sakit ulu hati, perut merasa tdk enak, mual,muntah, mencret, pusing/gugup. Gejala klinis yang berat bisa menyebabkan proglotid menyasar masuk appendiks, atau illeus (obstruksi oleh strobila cacing) Gejala berkaitan dengan ditemukan cacing yang bergerak-gerak dalam tinja atau cacing keluar dari anus.

14 Diagnosis Ditemukan proglotid yang aktif bergerak dalam tinja atau keluar spontan. Proglotid dpt diidentifikasi dgn merendam dalam cairan laktofenol sampai jernih. Menemukan telur dalam tinja atau dengan anal swab pd daerah perianal. Tes ELISA >>>>>>>>> tes mendeteksi antigen T. saginata dlm sampel tinja (copro antigen) Tes DNA dot blot >>> membedakan telur berdasarkan spesies (T. saginata/T. solium)

15 Pengobatan Obat tradisional : biji labu merah, biji pinang
Obat lama : kuinakrin, amodiakuin, niklosamid Obat baru : prazikuantel

16 Epidemiologi Sering di negara yang penduduknya makan daging sapi/kerbau yg tdk dimasak dgn sempurna (setengah matang). Ternak yang dilepas di hutan atau padang rumput lebih mudah diinggapi cacing dari pada ternak yang diikat dengan tali atau di kandang. Kebiasaan makan daging sapi yang dimasak kurang matang

17 Pencegahan Membuang kotoran dengan benar
Memasak daging sapi dengan sempurna Pemeriksaan daging sapi yg terkontaminasi Vaksinasi sapi Tes ELISA >>> deteksi antibodi spesifik utk Cystisercus

18 Taenia solium (Cacing pita babi)
Hospes definitif : Manusia Hospes Perantara : babi, monyet, unta, anjing, babi hutan, domba,kucing , tikus dan manusia. Penyakit : Stadium dewasa  taeniasis solium Stadium larva  sistiserkosis Penyebaran geografis : kosmopolit, kecuali di negara-negara Islam.

19 Morfologi dan Daur hidup
Cacing dewasa Putih tembus cahaya Panjang 2 – 4 m, kk 8 m, tdd 800 – 1000 ruas proglotid Skoleks : ± 1 mm, dgn 4 batil isap, rostelum dgn 2 baris kait-kait Proglotid gravid : cabang uterus 7 – 12 buah. Panjang = lebar Lbg kelamin terletak pada sisi kiri/kanan, teratur. Berisi telur

20 Telur : mirip telur T. saginata
Larva : pada otot babi (hospes perantara) disebut Cysticercus cellulose Biasanya ditemukan di otot lidah babi, punggung dan pundak babi. Cara infeksi : makan daging babi mentah /kurang matang yang mengandung Cysticercus cellulose Tertelan telur secara kebetulan (jarang terjadi)

21 SKOLEKS Taenia solium SKOLEKS : PJNG : 2- 4 m GLOBULAR SUCKER, 4
ROSTELUM DNG KAIT

22 SCOLEKS Taenia solium ROSTELUM DENGAN KAIT-KAIT

23 PROGLOTID Taenia solium
LEBAR < PJNG UTERUS, CAB LATERAL PG, MONO LAT BERGANTIAN MATURE PG PROG IMMATURE

24

25

26

27 Taenia solium (cacing pita babi)

28 Patologi dan Gejala Klinis
Cacing dewasa hanya satu ekor tidak menimbulkan gejala yang berarti (bila ada hanya berupa nyeri hulu hati, mencret, mual, obstipasi & sakit kepala). Gejala klinik berat dapat timbul bila skoleks dengan kait-kaitnya menembus dinding usus  peritonitis Larva :  sistiserkosis Tertelan telur atau regurgitasi isi usus sehingga telur tertelan masuk usus. Dapat menghinggapi jaringan subkutis, mata, jaringan otak, otot, otot jantung, hati, paru dan rongga perut.

29 Cysticercus cellulose pd hati babi yg terinfeksi berat

30 Cysticercus cellulose yg diambil dari otot babi

31 Pada otak atau medulla spinalis sistiserkus jarang mengalami kalsifikasi  reaksi jaringan  epilepsi, meningo-ensefalitis, gejala tekanan intrakranial meninggi dan kadang-kadang kelainan jiwa. Dapat terjadi hidrosefalus internus. Sistiserkus tunggal pada ventrikel IV  †

32 Diagnosis Menemukan telur dan proglotid dalam tinja
Diagnosis sistioserkosis kulit : Biopsi Radiologis CT scan otak

33 Pengobatan Prognosis Taeniasis : Prazikuantel dan Mebendazol
Sistiserkosis : Prazikuantel dan pembedahan Prognosis Taeniasis baik Sistiserkosis tergantung berat ringannya infeksi dan organ yang dihinggapi

34 Penyebaran infeksi dipengaruhi oleh :
Epidemiologi Penyebaran infeksi dipengaruhi oleh : Kebudayaan Agama Cara mengkonsumsi daging babi.

35 PERBEDAAN KARAKTERISTIK
T. saginata T. solium Penyakit Taeniasis Taeniasis dan sistiserkosis Panjang cacing dws 4-12 m 2-4 m & 8 m ∑ proglotid Skolek Tanpa rostelum/kait-kait Punya rostelum + kait-kait Proglotid Keluar sendiri scr aktif satu-satu Keluar bersama tinja 2-3 progl. Matang Ovarium 2 lobus Ovarium trilobus Gravid 15-30 cabang lateral 7-12 cabang lateral ∑ telur/proglotid Larva Cystisercus bovis Cystisercus cellulose Hospes perantara Sapi Babi dan manusia Cara infeksi Makan daging sapi yg mengandung cystisercus bovis Makan daging babi yg mengandung cystisercus cellulose dan tertelan telur

36

37


Download ppt "CACING PITA YG PENTING DI INDONESIA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google