Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

INSTRUMEN OPTIK Sesion 2

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "INSTRUMEN OPTIK Sesion 2"— Transcript presentasi:

1 INSTRUMEN OPTIK Sesion 2
Di susun Oleh: Mia Ramdhiani Moh. Hamdan Neng Yuli Apriliani Rany Nuraini Roni Badrujaman Tardi Agustiana Tuti Budi Pratiwi

2 Mikroskop Fungsi Mikroskop
secara sederhana, mikroskop merupakan alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat kecil agar tampak lebih jelas dan besar. Penemuan mikroskop berkaitan erat dengan penelitian pada bidang mikrobiologi. Orang pertama yang dapat melihat mikroorganisme adalah seorang pembuat mikroskop amatir berkebangsaan Jerman yaitu Antoni Van Leeuwenhoek ( ), menggunakan mikroskop dengan konstruksi yang sederhana.

3 Komponen Penyusun Mikroskop
Mikroskop terdiri atas dua lensa cembung, yakni: Lensa objektif adalah lensa cembung yang dekat dengan benda. Benda yang akan diamati diletakan diluar fokus lensa objektif. Lensa ini berfungsi membentuk bayangan nyata, terbalik dan di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif. Lensa okuler adalah lensa cembung yang dekat dengan mata. Jarak fokus lensa okuler lebih panjang dari pada lensa objektif. Lensa ini digunakan sebagai kaca pembesar sederhana untuk melihat bayangan yang dibentuk oleh lensa objektifnya, sehingga memungkinkan benda (bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif) dapat dibawa lebih dekat kemata hingga lebih dekat dari titik dekatnya. bayangan yang dihasilkan oleh lensa ini bersifat maya dan tegak, maka bayangan akhir yang dihasilkan oleh kedua lensa akan bersifat maya, terbalik dan diperbesar.

4 Bagian lain yang terdapat dalam mikroskop adalah:
Tabung Mikroskop (tubus), Mengatur fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler. Makrometer (pemutar kasar), menaikan turunkan tabung mikroskop secara cepat. Mikrometer (pemutar halus), menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer. Revolver, mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya. Reflektor (cermin datar dan cermin cekung). memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya. Diafragma, mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk. Kondensor, mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan di naik turunkan. Meja Mikroskop, sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati. Penjepit Kaca, menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser. Lengan Mikroskop, sebagai pegangang pada mikroskop. Kaki Mikroskop, menyangga atau menopang mikroskop. Sendi Inklinasi (pengatur sudut), untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.

5 Sistem Kerja Mikroskop
Dirancanng untuk melihat benda yang kecil pada jarak dekat Sistem Kerja Mikroskop Bayangan yang bersifat , nyata , terbalik diperbesar Mengapa perlu digunakan Mikroskop Bayangan yang terbentuk akibat pembiasan oleh lensa objektif ini menjadi benda untuk lensa okuler Bayangan yang bersifat , maya,tegak dan diperbesar Karena bayangan yang dihasilkan bersifat terbalik Bayangan bersifat maya, terbalik diperbesar

6 Hasil kali perbesaran yang dihasilkan oleh kedua lensa
Perbesaran total Mikroskop Keterangan : M : Perbesaran total pada mikroskop MOB : Perbesaran dari lensa objektif MOK : Perbesaran dari lensa okuler Hasil kali perbesaran yang dihasilkan oleh kedua lensa

7 bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler berada di tak hingga
Perbesaran mikroskop tanpa akomodasi bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler berada di tak hingga

8 Perbesaran dari lensa objektif
Perbesaran untuk Mikroskop tak berakomodasi dapat diturunkan sebagai berikut MOB : Perbesaran dari lensa objektif MOK : Perbesaran dari lensa okuler M : Perbesaran total pada mikroskop SOB : Jarak benda terhadap lensa objektif S’OB : Jarak bayangan terhadap lensa objektif N : Titik dekat mata normal (25 cm) fOK : Jarak fokus lensa okuler L : Panjang mikroskop atau tabung Perbesaran dari lensa objektif Perbesaran dari lensa okuler

9 . Lanjutan……... . Perbesaran mikroskop

10 PENGAMATAN MIKROSKOP DENGAN AKOMODASI MAKSIMUM
Ruang I Lensa Okuler Diantara Ook dan fok

11 Perbesaran mikroskop untuk mata berakomodasi maksimum dapat diturunkan sebagai berikut :
Perbesaran dari lensa objektif adalah : Perbesaran dari lensa okuler adalah: Karena lensa okuler bekerja seperti halnya kaca pembesar maka perbesaran lensa okuler juga dirumuskan dengan: Perbesaran Mikroskop adalah: Maka, +1

12 Panjang mikroskop adalah jarak lensa objektif dengan lensa okuler, yakni :
MOB : Perbesaran dari lensa objektif MOK : Perbesaran dari lensa okuler M : Perbesaran total pada mikroskop SOB : Jarak benda terhadap lensa objektif S’OB : Jarak bayangan terhadap lensa objektif N : Titik dekat mata normal (25 cm) fOK : Jarak fokus lensa okuler L : Panjang mikroskop atau tabung

13 Teropong teropong adalah alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat jauh agar tampak lebih dekat dan jelas. Ditinjau dari objeknya, teropong dibedakan menjadi dua, yaitu teropong bintang dan teropong bumi.

14 Teropong bintang Teropong bintang adalah teropong yang digunakan untuk melihat atau mengamati benda- benda langit, seperti bintang, planet, dan satelit. Nama lain teropong bintang adalah teropong astronomi. Ditinjau dari jalannya sinar, teropong bintang dibedakan menjadi dua, yaitu teropong bias dan teropong pantul.

15 Teropong bias Komponen teropong bias
Hal ini dimaksudkan agar diperoleh bayangan Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif selalu bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil. Bayangan yang dibentuk lensa okuler bersifat maya, terbalik, dan diperbesar terhadap benda yang diamati.

16 Sistem kerja teropong bias

17 Pengamatan Teropong Bintang dengan Mata Tak Berakomodasi
Apabila mata pengamat tidak berakomodasi (keadaan rileks), bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif berada sekaligus dititik fokus lensa objektif (fOB) dan titik fokus lensa okuler (fOK). Hal ini berarti titik fokus lensa objektif berimpit dengan titik fokus lensa okuler, lensa okuler ini akan membentuk bayangan yang berada ditempat tak terhingga .

18 Perbesaran anguler (daya perbesaran total) teropong adalah:
Untuk mendapatkan perbesaran yang lebih besar, lensa objektif harus memiliki panjang fokus ( fob) yang panjang dan panjang fokus yang pendek untuk okuler ( fok). Panjang teropong (jarak antar lensa) ditentukan dengan persamaan : - Tanda (-) menunjukkan bahwa bayangan yang terbentuk bersifat terbalik

19 Teropong Bintang Pendahuluan Mata Berakomodasi Max Pengamatan Teropong
Sketsa Pemb. Bayangan Teropong Bintang Perbesaran Angular Teropong Bias (Keplerian) Mata Berakomodasi Maksimum Panjang Teroopong Moh.Hamdan

20 Pendahuluan Bagaimana Keadaan Mata Ketika Berakomodasi Maksimum?
Dimana Letak Benda Agar Mata Berakomodasi Maksimum? Bagaimana Keadaan Mata Ketika Berakomodasi Maksimum?

21 Mata Berakomodasi Maksimum
Mata berada pada keadaan tegang. Benda harus terletak pada titik terdekatnya (25 cm untuk mata normal). Implikasi Pengamatan pada Teropong Mata berada sangat dekat dengan lensa okuler, sehingga posisi mata hampir sama dengan posisi okuler. Benda (bayangan oleh okuler) memiliki jarak yang sama dengan titik dekat mata.

22 Pengamatan Teropong dengan Mata Berakomodasi Maksimum
Bayangan benda pertama (B.1) tetap berada pada titik fokus lensa objektif tersebut. Jarak bayangan oleh lensa okuler (B.2) harus sama dengan titik dekat mata pengamat, maka lensa okuler harus membentuk bayangan di depan lensa. Posisi bayangan oleh lensa objektif (B.1) ada pada fokus lensa objektif dan berada diantara titik pusat lensa okuler dan titik fokus lensa okuler. Ingat Sifat-Sifat bayangan pada lensa cembung....!

23 SKETSA PEMBENTUKAN BAYANGAN Perhatikan gambar berikut...!
L OK(+) SOB= ∞ OB(+) Fok2 FoB1 Fok1 B.1 B.2 S’OB SOk S’Ok

24 Perbesaran Angular (M) dan Panjang Teropong (L)
Perbesaran Angular Pada Teropong 𝑀= 𝑆 ′ 𝑂𝐵 𝑆 𝑂𝐾 S’OB = fOB dan S’Ok = -N 𝑀= 𝑓 𝑂𝐵 𝑆 𝑂𝐾 1 𝑆 𝑂𝐾 = 1 𝑓 𝑂𝐾 − 1 𝑆 ′ 𝑂𝐾 𝑀= 𝑓 𝑂𝐵 𝑓 𝑂𝐾 𝑁+ 𝑓 𝑂𝐾 𝑁 Panjang Teropong 𝐿= 𝑓 𝑂𝐵 + 𝑆 𝑂𝐾

25 Teropong Bintang Teropong Pantul Latar Belakang Sejarah Kelebihan
Rancangan Teropong Bintang Teropong Pantul Contoh Teropong

26 Teropong pantul Teropong Pantul adalah teropong yang menggunakan cermin lengkung sebagai objektif juga tersusun oleh beberapa cermin lain dan beberapa lensa. Misalnya: teropong Hubble.

27 Penemuan Teropong Pantul
Penemuan Teropong Pertama Kali oleh Hans Lippershy dari Middleburg 1608 Galileo Galilea melakukan pengamatan astronomi dan berhasil menemukan planet jupiter dan saturnus 1609 Sir Issac Newton berhasil menemukan teropong pantul 1700 William Herschel mengguanakan suatu teleskop dengan ketinggian 40 kaki (12,91 m) : menemukan planet Uranus 1781 Konstruksi Teleskop Hubble

28 Kenapa Dikonstruksi Teropong Pantul?
Tingkat terangnya bayangan berbanding lurus dengan ukuran lensa Spesifikasi teropong disertai diameter Terdapat keterbatasan : Konstruksi dan pengasahan lensa besar sangat sulit Maka teleskop-teleskop paling besar menggunakan cermin lengkung sebagai objektif yang kemudian dinamakan T. Pantul.

29 Kelebihan Penggunaan Cermin Sebagai Objektif
Cermin lebih mudah dibuat dan lebih murah. Jangkauan pandang lebih luas. Cermin lebih ringan daripada lensa yang berukuran sama sehingga lebih mudah digantung. Penggunaan cermin sebagai objektif tidak akan memperlihatkan aberasi kromatis, karena cahaya tidak melewatinya. Cermin dapat menjadi dasar dalam bentuk parabola untuk membetulkan aberasi sferis.

30 Aberasi Kromatis Aberasi Sferis

31 Bagian dan Prinsip Kerja Teropong Pantul
Rancangan Newtonian Rancangan Cassegrainian

32 Rancangan Newtonian Bagian Utama Fungsi Cermin Cekung Objektif Cermin Datar Pemantul Lensa Cembung Okuler

33 Prinsip Kerja T.P Rancangan Newtonian
Sinar Benda langit Prinsip Kerja T.P Rancangan Newtonian Cermin Cekung Cermin Cekung Cermin Datar Sinar Sejajar dari benda langit yang berjarak tak hingga Cermin Datar Lensa Cembung Lensa Cembung Mata Pengamat Mata Pengamat

34 Rancangan Cassegranian
Bagian Utama Fungsi Cermin Cekung Objektif Cermin Cembung Pemantul Lensa Cembung Okuler

35 Prinsip Kerja T.P Rancangan Newtonian
Sinar Benda langit Prinsip Kerja T.P Rancangan Newtonian Cermin Cekung Cermin Cekung Cermin Cembung Sinar Sejajar dari benda langit yang berjarak tak hingga Cermin Cembung Lensa Cembung Lensa Cembung Mata Pengamat

36 TEROPONG BUMI Teropong Bumi disebut juga teropong medan. Alat ini menggunakan 3 buah lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler dan lensa pembalik. Lensa pembalik diletakkan diantara lensa objektif dan lensa okuler.

37 Fungsi Lensa Teropong Bumi
Lensa Objektif :. Tugas lensa obyektif adalah membentuk bayangan yang bersifat nyata, terbalik dan diperbesar  Lensa Okuler :. Tugas lensa okuler adalah membentuk bayangan yang bersifat maya, tegak dan diperbesar, Lensa Pembalik : Membalikan bayangan yang dihasilkan oleh lensa onjektif

38 TEROPONG BUMI Untuk mata tidak berakomodasi Lensa Obyektif
Lensa Okuler Lensa Pembalik Maya Diperbesar Tegak Sifat bayangan

39 TEROPONG BUMI 𝑀= 𝜃′ 𝜃 = ℎ′ 𝑠 𝑜𝑘 ℎ 𝑠′ 𝑜𝑏 = 𝑠′ 𝑜𝑏 𝑠 𝑜𝑘
Untuk mata tidak berakomodasi Lensa Obyektif Lensa Okuler Lensa Pembalik 𝜃′ 𝜃 s’ob sp s’p sok 𝑀= 𝜃′ 𝜃 = ℎ′ 𝑠 𝑜𝑘 ℎ 𝑠′ 𝑜𝑏 = 𝑠′ 𝑜𝑏 𝑠 𝑜𝑘

40 TEROPONG BUMI 𝑀= 𝑠′ 𝑜𝑏 𝑠 𝑜𝑘 = 𝑓 𝑜𝑏 𝑓 𝑜𝑘
Untuk mata tidak berakomodasi, jarak benda tak hingga Lensa Obyektif Lensa Okuler d = f ob + 4 fp + f ok Lensa Pembalik f ob 2fp 2fp fok Jika benda yang diamati berada di tak terhingga S = ~ maka bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif kedudukannya tepat di titik fokus. S’ob = fob 𝑀= 𝑠′ 𝑜𝑏 𝑠 𝑜𝑘 = 𝑓 𝑜𝑏 𝑓 𝑜𝑘

41 TEROPONG BUMI 𝑀= 𝑠′ 𝑜𝑏 𝑠 𝑜𝑘 = 𝑠′ 𝑜𝑏 𝑓 𝑜𝑘
Untuk mata tidak berakomodasi, jarak benda berhingga Lensa Obyektif Lensa Okuler Lensa Pembalik s’ob 2fp 2fp fok Jika benda yang diamati berada di tempat yang berhingga dengan pengamatan tidak berakomodasi s’ob ≠ fob 𝑀= 𝑠′ 𝑜𝑏 𝑠 𝑜𝑘 = 𝑠′ 𝑜𝑏 𝑓 𝑜𝑘

42 Pengamatan Teropong Bumi dengan Mata Berakomodasi Maksimum

43 𝜃′ Fp 𝜃 sok S’ok Fob= S’ob Fok 4Fp L bayangan yang dibentuk oleh lensa pembalik berada diantara titik fokus (fOK) dan titik pusat optik lensa okuler bersifat maya, tegak, dan diperbesar

44 𝑀= 𝐹 𝑜𝑘 𝐹 𝑜𝑘 − 𝐹 𝑜𝑘 −𝑆𝑛 = 𝑆𝑛+𝐹𝑜𝑘 𝑆𝑛
𝑀= 𝜃′ 𝜃 = ℎ′ 𝑆𝑜𝑘 ℎ 𝑓𝑜𝑏 Karene h’=h 𝐹 𝑜𝑏 = 𝐹 𝑜𝑘 𝑀= 𝐹 𝑜𝑏 𝑆 𝑜𝑘 𝑆′ 𝑜𝑘 =−𝑆𝑛 𝑀= 𝐹 𝑜𝑏 1 𝐹 𝑜𝑘 − 1 𝑆′ 𝑜𝑘 Keterangan : M : Perbesaran total pada teropong bumi fOK : Jarak fokus lensa okuler fOB : Jarak fokus lensa objektif fpb : Jarak fokus lensa pembalik L : Panjang teropong bumi atau tabung N : Jarak dekat mata pengamat 𝑀= 𝐹 𝑜𝑘 𝐹 𝑜𝑘 − 𝐹 𝑜𝑘 −𝑆𝑛 = 𝑆𝑛+𝐹𝑜𝑘 𝑆𝑛

45 Ada dua rancangan teropong tersetrial atau teropong bumi, yaitu :
Teropong Galilean Menggunakan lensa cekung sebagai lensa okuler

46 Teropong Bumi Menggunakan Prisma atau binokuler.
Dua prisma siku-siku sama kaki disisipkan di antara lensa obyektif dan okuler. Prisma memantulkan berkas dengan pantulan internal sempurna dan membalik bayangan lensa obyektif, sehingga bayangan akhir menjadi tegak.

47 Terimakasih.....


Download ppt "INSTRUMEN OPTIK Sesion 2"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google