Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENYUSUNAN NERACA FISIK DAN MONETER MINERAL

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENYUSUNAN NERACA FISIK DAN MONETER MINERAL"— Transcript presentasi:

1 PENYUSUNAN NERACA FISIK DAN MONETER MINERAL
Oleh : Direktorat Neraca Produksi

2 Tujuan Mineral merupakan SDA yang tidak dapat diperbarui sehingga pemanfaatannya dapat sebijaksana mungkin. Dapat menghitung besarnya pengikisan (Deplesi) SDA mineral Memberikan pedoman bagi pemerintah dalam melakukan pembangunan yang berkelanjutan yang berwawasan lingkungan

3 Manfaat Mengetahui berapa banyak sumberdaya alam Mineral yang tersedia
Berapa banyak yang dikonsumsi Kualitas sumberdaya yang tersisa Arti penting/nilai ekonomis lingkungan Berapa besar pengeluaran untuk melindungi lingkungan

4 Sumber Data Departemen Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) seperti :
Produksi dan harga batubara, Cadangan terukur batubara Biaya eksplorasi & eksploitasi batubara PT. Aneka Tambang (BUMN) : Produksi dan harga biji nikel, ferro nikel, bauksit, emas, perak , dan timah Cadangan terukur mineral Biaya eksplorasi & eksploitasi mineral

5 Sumber Data PT. Timah (BUMN) : Produksi timah, Cadangan terukur timah
Biaya eksplorasi & eksploitasi Timah PT. INCO (BUMN) : Produksi nikel matte Cadangan terukur nikel matte Biaya eksplorasi & eksploitasi nikel matte

6 KENDALA LAPANGAN Series data produksi & cadangan sering ada revisi
Series data cadangan terukur tidak tersedia lengkap Data tentang neraca rugi/laba perusahaan yang dibutuhkan tidak tersedia seluruhnya Data harga yang digunakan tidak sama dengan data di PDB Nasional (menggunakan laju) Data cadangan baru belum tersedia (estimasi) Biaya ekplorasi dan eksploitasi tidak tersedia secara rinci.

7 Definisi : Deplisi merupakan jumlah unsur-unsur yang bersifat mengurangi persediaan awal. Dalam hal ini adalah eksploitasi minyak dan gas bumi. Cadangan terbukti adalah cadangan minyak bumi dan gas alam yang berdasarkan perhitungan geologi dan teknis diperkirakan dapat ditambanga dan secara ekonomis menguntungkan Cadangan hipotetis adalah cadangan minyak bumi dan gas alam yang berdasarkan perhitungan geologi dan teknis saja. Revisi perkiraan Cadangan adalah perubahan jumlah cadangan terbukti karena diperolehnya informasi baru mengenai kondisi pasar atau teknologi baru yang memungkinkan pertambahan atau penurunan cadangan.

8 Metodologi Neraca Fisik
Menggambarkan keadaan stok awal dan akhir sumber daya alam disertai perubahannya yang dinyatakan dengan unit fisik yang sesuai. Tabel. Kerangka Neraca Fisik N0. Perincian Satuan 1 Persediaan awal 2 Pertambahan 3 Deplisi 4 Perubahan Netto (2-3) 5 Persediaan Akhir

9 Metodologi (lanjutan)
Neraca Moneter Penyusunan neraca moneter dilakukan dengan menberikan penilaian pada neraca fisik yang diperoleh dengan cara mengalikan unit rentnya. Pada neraca moneter ditambah pos revaluasi. Tabel. Kerangka Neraca Moneter N0. Perincian Satuan 1 Persediaan awal 2 Pertambahan 3 Deplisi 4 Perubahan Netto (2-3) 5 Revaluasi 6 Persediaan Akhir

10 RUMUS UNTUK PENGHITUNGAN
1. Untuk mengestimasi cadangan tahun-tahun berikutnya digunakan rumus: Cadangan (t+1) = Cadangan (t) - Deplesi (t) 2. Untuk mengestimasi cadangan tahun sebelumnya digunakan rumus: Cadangan (t-1) = Cadangan (t) + Deplesi (t) Dimana : N = Revaluasi W = Persediaan R = Rente per unit T = Tahun

11 Penghitungan Neraca Fisik
Data Timah tahun 2005 Produksi (deplisi) = 78,504 juta barel Persediaan awal (stok Awal) 1,263,134 Persediaan akhir (stok Akhir) 1,193,812 Hasil Penghitungan Perubahan Neto Stok Akhir - Stok Awal 1,193, ,263,134 - 69,322 Penambahan Deplisi + Perubahan Neto 78, ,322 9,182

12 Penghitungan Unit Rent
Penghitungan Biaya Produksi per unit Timah Biaya Produksi = 2,308,505 juta Rp. Produksi (deplisi) 78,504 Biaya Produksi per unit Biaya Produksi : Produksi : 78,504 29,406,377 Rp/ton Penghitungan Unit Rent Harga 2005 49,027,797 Rp Unit Rent 2005 (proxy) harga biaya produksi per unit 49,027, ,406,377 19,621,420 (Rp/ton)

13 Penghitungan Neraca Moneter
Hasil Penghitungan Unit Rent Timah Tahun 2004 = 10,596,597 Rp/barel Tahun 2005 19,621,420 Hasil Penghitungan Neraca Moneter Timah Tahun 2005 Penambahan Volume penambahan'05 x Unit Rent'05 9,182 X 19,621,420 180,164 juta Rp Revaluasi Stok awal '05 X (Unit Rent'05 - Unit Rent'04) 1,263,1347 X (19,621, ,596,597) 11,399,566

14 Neraca Sumber Daya Timah

15 SEKIAN


Download ppt "PENYUSUNAN NERACA FISIK DAN MONETER MINERAL"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google