Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Biografi Henry J.M. Nouwen

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Biografi Henry J.M. Nouwen"— Transcript presentasi:

1 Biografi Henry J.M. Nouwen

2 Kehidupan Nouwen merupakan pencarian terus - menerus.
Sangat dipengaruhi oleh pribadi dari kedua orang tuanya: ibu dan ayah.

3 Masa Kanak-Kanak Hingga Tahbisan
Henri Jozef Machiel Nouwen lahir tanggal 24 Januari 1932 di kota kecil Nijkerk, 28 mil sebelah tenggara Amsterdam. Anak pertama dari empat bersaudara keluarga Laurent Jean Marie - Maria Huberta Helena. Proses Persalinan: menyakitkan, penuh kegelisahan dan ketakutan – berakibat timbulnya ikatan yang kuat antara ibu dan anak laki-lakinya.

4 Pribadi ayah Henri: seorang pria berkepribadian keras, berkehendak kuat dan punya rasa percaya diri besar. Pribadi ibu Henri: seorang perempuan hangat, ramah, sangat religius, istri dan ibu yang berdedikasi. Henri menggambarkan: “senyuman dan air mata, kebahagiaan dan kesedihan.” Suasana Keluarga: OT menekankan kemandirian dan cara berpikir kritis. Mereka memberikan kesempatan untuk mengembangkan diri secara material, sosial, dan spiritual.

5 Kekhasan Henry kecil: Sejak masih bayi ia mendambakan kasih sayang, selalu meminta untuk dipeluk dan dicintai. Hubungan dengan ayahnya tidak begitu serasi, bahkan Henri merasa skeptis akan kasih sayang yang tak bersyarat dari ayahnya Sejak kecil ingin menjadi imam dan didukung oleh keluarganya. Henri adalah seorang anak yang ambisius dan menerima dukungan besar dari keluarganya. Henry tumbuh di bawah perlindungan keluarga Katolik yang sejati dan tradisional.

6 Tegangan yang dialami Henry:
Ayahnya berkata: tunjukkan kepadaku bahwa engkau bisa berhasil di dunia ini, menjadi seseorang yang mandiri dan mampu bersaing dengan orang lain. Ibunya berkata: Apapun yang engkau lakukan dalam kehidupan ini, jangan kehilangan kontak dengan Yesus. Menjadi terkenal dan memiliki pekerjaan besar tidaklah penting. Yang penting adalah bahwa kau terus membawa Yesus dalam hatimu dan jangan sampai kehilangan terangNya.

7 Pengaruh ibunya lebih kuat:
“Devosi Ibuku yang mendalam dan abadi terhadap Ekaristilah yang merupakan salah satu faktor, jika bukan faktor utama, dalam keputusanku untuk menjadi seorang imam” dan bahwa “Bertahun-tahun setelah meninggalnya Ibuku, beliau terus menghasilkan buah-buah dalam hidupku. Aku sangat menyadari bahwa banyak dari keputusan-keputusan besarku setelah meninggalnya Ibuku, dibimbing oleh Roh Yesus, yang terus-menerus beliau kirimkan kepadaku.”

8 Pendidikan Masa Muda: Ia menyelesaikan pendidikannya di sekolah milik Yesuit, Kolese Aloysius. Pada umur 18 tahun ia bergabung dengan Seminari di Apeldoorn – tempat pamamnya Toon. Ia seseorang yang baik hati, pembicara yang efektif dan berbicara dengan orang-orang secara terbuka. Henri merupakan seorang pengkotbah yang baik, percaya diri, cerdas dan memiliki kharisma dalam berkomunikasi. Ia ditahbiskan menjadi imam di usia 25 tahun pada tanggal 21 Juli 1957

9 Masa Studi Lanjutan Diminta belajar Teologi tetapi memilih belajar Psikologi di Nijmegen, Belanda. Ia merasa bahwa psikologi dapat memberikan banyak bantuan bagi teologi, terutama teologi pastoral. Nouwen menerima gelar ‘Doktorandus,’ yang berarti seseorang yang masih harus menjadi doktor, dari Universitas Nijmegen.

10 Ke Amerika: ingin bertemu dengan psikolog terkenal Gordon Allport untuk belajar padanya di Harvard. mengikuti nasehat Allport dan pada tahun 1964 bergabung dengan Institut Menninger, tempat kelahiran ilmu kontemporer psikologi pastoral dan pendidikan klinis pastoral. pernah ikut bergabung dengan pawai akbar Martin Luther King bagi hak-hak para kulit hitam.

11 Karier Mengajar Ingin kembali ke Eropa untuk mengajar dan memasukkan psikologi dalam pendidikan religius, tetapi tidak begitu diterima. diundang untuk mengajar di Universitas Notre Dame, Indiana, USA. Ia mengajar di Notre Dame dari tahun Ia mengajar mata kuliah non-SKS bagi para imam yang melayani mahasiswa-mahasiswa, merayakan Ekaristi dengan dosen dan mahasiswa, dan memberikan konseling.

12 Nouwen mendapatkan banyak ketenaran, namun ia juga bergulat dengan komitmennya untuk menjalani hidup selibat, rasa kesepiannya serta kebutuhannya akan kasih sayang dan memiliki komunitas. Bertemu dengan John Eudes Bamberger di Biara Cistersian Bunda Kami dari Getsemani di Kentucky, menemukan seorang teman dan pembimbing yang baik. Dari tahun Nouwen mengajar di Belanda pada Institut Pastoral Gabungan di Amsterdam sebagai kepala departemen ilmu-ilmu perilaku di Institut Teologi Katolik di Utrecht.

13 Nouwen mungkin sebetulnya mengharapkan posisi sebagai dosen di Nijmegen, namun karena kecewa, ia mengundurkan diri dari pekerjaannya. Nouwen menulis kerapuhannya: “Orang-orang yang aku harapkan untuk datang dan mengunjungiku tidak datang; sahabat-sahabat yang aku harapkan akan mengundangku diam saja; rekan-rekan imam yang aku pikir akan memintaku membantu mereka dalam liturgi Hari Minggu ternyata tidak memerlukanku, dan lingkunganku bersikap seolah-olah aku tidak ada sama sekali. Ironinya adalah bahwa aku selalu ingin sendirian agar dapat bekerja, namun ketika akhirnya aku ditinggalkan sendirian, aku tidak dapat bekerja dan mulai merasa sengsara, marah, kecut, penuh kebencian, pahit, dan berkeluh kesah. Selama tahun itu aku menjadi lebih sadar dari sebelumnya akan kerapuhanku.”

14 Selama 10 tahun karir mengajarnya di sana antara tahun , ia menelaah kembali seluruh bidang agama, spiritualitas, psikologi, dan psikologi pastoral di Sekolah Agama Yale, New Haven. Lambat laun Nouwen merasakan perlunya mengundurkan diri dari kehidupannya yang sibuk. Padahal telah memperoleh penghargaan: dijadikan tokoh pilihan Teologi Pastoral tahun 1971; penghargaan Chisthoper sebagai penulis inspiratif untuk program TV. Ia memutuskan tinggal di sebuah biara Trapis selama tujuh bulan.

15 Pada tahun 1974 Nouwen menerima pekerjaan pada Sekolah Agama Yale sebagai dosen rekanan, dan pada tahun yang sama ia memutuskan untuk tinggal selama beberapa bulan di Biara Genesee di Pfiffard, New York. Dia menulis: “Mungkin aku lebih banyak berbicara tentang Allah daripada denganNya. Mungkin tulisan-tulisanku mengenai doa malah menjauhkan aku dari kehidupan doa. Mungkin aku lebih peduli akan pujian orang-orang daripada akan cinta Allah. Mungkin lama-kelamaan aku menjadi tawanan dari pengharapan orang-orang kepadaku dan bukannya manusia yang dibebaskan oleh janji-janji Ilahi”.

16 Dari tahun 1977-81 Nouwen menjadi dosen penuh waktu di Yale.
Pada tahun 1978 Nouwen menghabiskan lima bulan di Roma sebagai sarjana magang pada North American College. dan hasil permenungannya berwujud buku Melucu di Roma. Kematian ibunya pada tahun 1978 sangat menyedihkannya . Menulis buku In Memoriam dan Surat Penghiburan Teologi Pembebasan : ia memutuskan menjalani cuti resminya dari Yale dengan pergi ke Amerika Latin.

17 Dari Oktober 1981 hingga Maret 1982 Nouwen tinggal di Amerika Latin karena berpikir panggilannya adalah menjadi misionaris untuk kaum miskin. Satu dari kontribusi-kontribusi Nouwen setelah tinggal di Amerika Latin, adalah konsep mengenai ‘misi terbalik,’ yaitu pergerakan dari selatan ke utara. Setelah mengalami Amerika Latin, Nouwen lebih banyak mendukung aliran spiritual tanpa kekerasan.

18 Dalam paruh kedua tahun 1983 ia melewatkan sebulan di Meksiko diikuti dengan kunjungan ke Nikaragua dan Honduras. Bertemu dengan Jean Vanier dalam retret di Chicago, Nouwen tertarik pada L’Arche. Pada usim gugur 1983 ia melakukan kunjungan pertama ke Trosly, sebuah desa di sebelah utara Paris di Perancis. Bulan Desember 1983 Nouwen sekali lagi pergi ke Trosly dan mengambil retret selama 30 hari. Ia merasa bahwa kehidupan spiritualnya sedang dipertaruhkan di tengah-tengah kehidupan akademis yang sibuk.

19 Setelah kunjungannya ke Trosly Nouwen merasa tertarik pada komunitas ini. Terjadi pergumulan antara pergi ke Harvard atau L’Arche. Mengundurkan diri dari Harvard setelah semester musim semi di tahun 1985. Dari bulan Agustus Nouwen pindah ke Trosly untuk menguji panggilannya. Dia share: “Begitu aku pergi, aku merasakan kebebasan dalam diri yang begitu besar, begitu banyak kegembiraan dan energi baru sehingga aku dapat melihat hidupku yang sebelumnya sebagai penjara di mana aku telah mengurung diriku sendiri.”

20 Dari bulan Agustus 1985 hingga bulan Agustus 1986 Nouwen melewatkan setahun penuh di Trosly.
Di Trosly ia belajar bahwa mengurus orang cacat, yang disebut sebagai orang-orang tidak berguna, dapat memberikan suatu jenis kegembiraan lain, karena melalui kerapuhan dan kejujurannya mereka dapat menjadi imam dan guru bagi kita. Pada bulan Oktober 1985 Nouwen mengunjungi Daybreak di Richmond Hill di dekat Toronto yang merupakan komunitas L’Arche pertama di Amerika Utara dan Kanada. Sebelum pindah ke Daybreak, Henri Nouwen melakukan perjalanan keliling dunia dari bulan Mei hingga Juni 1986.

21 Stasiun Terakhir—Daybreak
Merupakan dunia sama sekali baru, tidak begitu indah namun kehidupan berkomunitas dan cinta yang tulus dan sederhana dari anggota-anggotanya memberi rumah yang sejati. L’Arche memanggil Nouwen kembali kepada kehidupan doa dan pengembangan relasinya dengan Yesus di atas segalanya. Lambat laun Nouwen menjadi sangat terlibat dengan dunia orang-orang cacat. Ia makan bersama mereka, bermain dengan mereka, bekerja bersama mereka, dan belajar dari mereka.

22

23 Nouwen tinggal di suatu rumah bersama enam orang cacat
Nouwen tinggal di suatu rumah bersama enam orang cacat. Tugasnya mengurus Adam, seorang pria berusia 25 th sering kejang-kejang karena epilepsi, tidak dapat berbicara dan jarang tersenyum. Lama-kelamaan Nouwen melihat Kristus yang hidup dalam diri Adam. Adam menjadi sahabat sekaligus guru bagi Nouwen. Bekerjasama dengan Adam telah mengajarkan kerendahan hati dan kekosongan sebagaimana dicapai oleh pertapa di padang pasir. Waktu untuk mengurus Adam telah menjadi waktu meditasi.

24 Pada tahun 1988 ia mengalami keruntuhan emosional
Pada tahun 1988 ia mengalami keruntuhan emosional. Penyebabnya adalah memburuknya relasi persahabatan akrab dengan Nathan Ball, hal itu memicu krisis mendalam yang mengarah pada depresi. Nouwen tidak hanya memerlukan terapi namun butuh dukungan emosional dan spiritual. Semua itu ia temukan pada sebuah komunitas di Winnipeg, Kanada. Nouwen lambat laun menjadi seorang yang dewasa secara spiritual, setelah suatu kecelakaan dengan truk pada tahun 1989 yang nyaris membunuhnya ia berdamai dengan kolega-koleganya.

25 Selama tahun-tahun Nouwen meneruskan pencariannya akan Allah dan menahan dirinya dari rumus-rumus teologis. Ia menyadari bahwa Allah adalah seseorang yang “tersembunyi namun demikian hadir dalam kehidupan kita dan kehidupan dunia ini, sebagai realitas yang hidup, yang bercahaya paling terang dalam kemanusiaan” dalam pribadi Yesus. Pada tanggal 15 September 1996 saat ia berangkat ke Amsterdam, tiba-tiba jatuh sakit. Kondisi jantungnya gawat. Ia diobati dan menjadi lebih baik.

26 Seturut keputusan keluarganya dan sesuai permintaan Nouwen sendiri, jenazahnya dibawa kembali ke Richmond Hill, Toronto untuk misa requiem dan pemakaman pada hari Sabtu, tanggal 28 September. Henri adalah seseorang yang sederhana dan mengagumkan karena sapaannya yang langsung pada perasaan-perasaan terdalam pada semua orang dari segala lapisan. Ia percaya bahwa setiap orang dicintai secara total oleh Allah, namun ia sendiri tidak dapat percaya secara menyeluruh bahwa ia dicintai.

27 Semua berharap ia dapat memulai kerja lagi, namun pada hari Sabtu tanggal 21 September 1996 ia mendapatkan serangan jantung lain yang cukup parah dan meninggal di rumah sakit ditemani tim medis yang berusaha menyelamatkan hidupnya Bagi Nouwen, ringkasan kehidupannya adalah: ‘Aku menjawab ‘ya’ untuk cinta Allah, aku hidup sepenuhnya pada saat ini, aku peduli akan mereka yang lemah, dan aku percaya hidupku akan berbuah banyak.’

28 Terima Kasih


Download ppt "Biografi Henry J.M. Nouwen"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google