Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PEMBIMBING AKADEMIK DI PERGURUAN TINGGI

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PEMBIMBING AKADEMIK DI PERGURUAN TINGGI"— Transcript presentasi:

1 PEMBIMBING AKADEMIK DI PERGURUAN TINGGI
MEITHY INTAN RL

2 IDENTITAS DIRI Nama : Meithy Intan RL Pekerjaan : Dosen BK UNJ Alamat : Rawamangun Muka –Jaktim No Telp :

3 Tujuan Pembelajaran Memahami tugas & TANGGUNGJAWAB Pembimbing Akademik
Mampu MENGGUNAKAN ancangan kegiatan bimbingan kelompok dalam layanan orientasi-informasi Mampu MAMPU membuat laporan wawancara dalam bentuk verbatim dengan menggunakan respon-respon (berdasarkan pengalaman menghadapi mahasiswa)

4 Pengertian Pembimbing Akademik
Pembimbing Akademik (PA) seseorang dari kalangan dosen ditetapkan pada awal tahun ajaran baru membimbing & bertanggung-jawab sejumlah mahasiswa baru serta sejumlah mahasiswa lain di tahun-tahun sebelumnya membimbing/konsultasi/konseling sederhana.

5 Tugas Pembimbing Akademik
Tuntutan atau ekspektasi Kementerian Pendidikan Universitas Fakultas Jurusan Kebutuhan mahasiswa

6 Secara rinci PA mahasiswa dalam : “ Perkembangan dan pertumbuhan juga dalam mengetahui minat dan kemampuannya” contoh tujuan pendidikannya dan menyusun rencana jangka pendek dan jangka panjang untuk mencapai sasarannya. Pembimbing Akademik memberikan informasi umum dan kebutuhan pada mata kuliah, menjelaskan peraturan dan prosedur, mendiskusikan pendidikan dan pilihan karir, mengawasi perkembangan akademik, dan mengarahkan mahasiswa pada sumber lain (alihtangan) “

7 TANGGUNGJAWAB PA JUGA MELIPUTI :
Memiliki pengetahuan tentang Universitas dan Fakultas, kebijakan dan prosedurnya Selalu memiliki waktu untuk melayani Memiliki penghormatan, serta sebagai pribadi yang selalu dapat mendukung Memiliki catatan yang akurat Memastikan aspek pelayanan terhadap mahasiswa secara adil Menghilangkan konflik minat pribadi

8 Menolak untuk ikut dalam bentuk gangguan seksual
Menghindarkan mahasiswa dari keadaan kebijakan institusi atau peraturan, dan mahasiswa menghadapi situasi mendapatkan kebijakan yang tidak adil PA dapat merujuk mahasiswa ke bagian yang cocok (alihtangan) Mengenali batas-batas posisinya dan mengenal sumber-sumber yang ada di universitas dalam rangka melakukan alihtangan. Memelihara sifat dapat dipercaya menurut standar yang telah ditetapkan.

9 Seorang Pembimbing Akademik memiliki gambaran: - pribadi yang utuh - mampu membangun hubungan interpersonal - dinamis - persuasif - kreatif Menurut Corey instrumen yang terpenting adalah diri pembimbing akademik itu sendiri. Pembimbing akademik harus otentik, sebab ia bertindak dan sekaligus sebagai teladan/model bagi mahasiswanya.

10 Menurut Brammer kepribadian PA : 1
Menurut Brammer kepribadian PA : 1. Empati “empathy is a teacher capasity for understanding how the student feel, what their point of view might be or where they coming from” 2. Hangat dan peduli. 3. Keterbukaan. 4. Positive regards dan Respek. 5. Konkrit dan Spesifik.

11 Karakterisik Kepribadian
1. Interested in Helping People (berminat dalam membantu orang lain) Sikap ini, mengacu pada salah satu pokok kekhasan pribadi para konselor menurut Brammer dalam Mappiare (2002) digolongkan ke dalam sikap altruisme.

12 2. Perceptual sensitivity (memiliki kepekaan) Perceptual sensitivity menunjukkan seorang PA senantiasa memiliki responsibilitas atau kepekaan tanggung jawab terhadap lingkungannya terutama mahasiswanya. Mereka senantiasa memiliki kepekaan terhadap persepsi individu, serta senantiasa responsif

13 3. Personal Adjustment (Penyesuaian Diri yang Baik)
Personal adjusment yaitu bahwa PA senantiasa dapat menyesuaikan diri dengan baik terhadap lingkungan dimanapun ia berada, senantiasa luwes dalam bergaul, sopan dalam berperilaku dan santun dalam bertutur terhadap sesamanya

14 4. Personal Security (memiliki rasa aman)
Personal Security yaitu bahwa setiap perilaku PA sebagai pembimbing senantiasa terlepas dari tekanan atau paksaan dari manapun serta tanpa adanya rasa curiga, dan dapat memberikan rasa aman terhadap individu.

15 5. Genuineness (keaslian)
Genuineness yaitu bahwa PA senantiasa dapat menunjukkan atau memunculkan eksistensi dirinya sebagaimana adanya (natural) tanpa ditutup-tutupi serta dapat tampil dengan penuh keaslian diri.

16 Orang yang genuine, menurut Egan dalam Mappiare (2002), adalah ”senang”, ”ramah” (at home) dengan dirinya sendiri dalam semua interaksinya atau dapat dijelaskan sebagai berikut: Menghindari berlebihan dalam peran. Pribadi yang genuine tidak berlindung dalam perannya, tetapi berhubungan akrab dengan orang-orang.

17 Berlaku spontan. Orang yang genuine adalah spontan, tapi tidak lepas kontrol atau sembrono dalam proses konseling. Berlaku tegas. Pribadi yang genuine adalah tegas (assertive) Menghindari sifat defensive. Pribadi yang genuine tidaklah defensif. Dia tahu kekuatan dan kelemahannya dan berusaha hidup matang, hidup lebih bermakna.

18 Berlaku konsisten. Pribadi yang genuine menghindari pertentangan antar nilai-nilai dan perilakunya, antara pemikiran dan kata-katanya, dalam berinteraksi dengan mahasiswa. Berlaku terbuka. Pribadi yang genuine mampu melakukan pengungkapan diri, berbagi pengalaman dengan mahasiswa.

19 PERTEMUAN FACE TO FACE Bentuk pertemuannya dapat dilaksanakan secara individual atau kelompok. Dalam pertemuan yang bersifat kelompok, pembimbing akademik bersama mahasiswa dapat melakukan diskusi, pemberian informasi, tanya-jawab, pembahasan masalah. Untuk masalah yang dirasakan kelompok lebih spesifik maka dapat diberikan melalui bimbingan kelompok.

20 Pada masalah-masalah yang bersifat pribadi sebaiknya dibicarakan dalam pertemuan face to face, konsultasi atau konseling individual sederhana. Prinsip yang harus dipegang teguh adalah kepercayaan, PA dengan atau tanpa alasan tidak boleh membicarakan hal ini kepada orang lain kecuali seizin mahasiswa yang bersangkutan. Bila terjadi pelanggaran, biasanya terjadi pemutusan hubungan bantuan sepihak oleh yang bersangkutan, sehingga bantuan tidak berlanjut, hal inilah yang perlu selalu diwaspadai oleh pembimbing akademik, sebab ia menjadi sosok yang harus dapat dipercayai oleh mahasiswanya.

21 KETERAMPILAN MAHASISWA
bagaimana membangun konsentrasi penuh Menggunakan keterampilan membacaan yang efektif mendengar serta menyampaikan pendapat yang bermakna bagaimana bertanya dengan benar membuat catatan yang berguna dan efektif membuat review mapping membaca kritis membuat makalah mempersiapkan diri menghadapi tes dan lain sebagainya

22 KEGIATAN DAN ALAT

23 ANCANGAN BIMBINGAN Adapun ancangan kegiatan bimbingan dibuat untuk pemberian informasi, dipersiapkan atau dengan tujuan mahasiswa mendapatkan informasi, dan juga pada saat bersamaan sesungguhnya pembimbing akademik dapat mendalami siapa dan bagaimana mahasiswa yang menjadi bimbingannya. Adapun informasi yang disampaikan meliputi antara lain; beasiswa dengan semua persyaratannya, cara-cara mengembangkan keterampilan hidup keseharian sebagai mahasiswa di lingkungan mereka berada, keterampilan belajar sesuai tuntutan perguruan tinggi yang berhubungan dengan keterampilan teknis maupun yang non-teknis.

24 Laporan Hasil Wawancara (Verbatim) Wawancara awal sebagai bagian dari proses memberikan bantuan, sebaiknya didokumentasikan. Strategi ini akan membantu penelaahan lebih lanjut dengan mempelajari kembali hasil wawancara tersebut. Cara melaporkan persis sebagaimana tanya-jawab antara mahasiswa dengan pembimbing akademik. Khusus pada laporan ini sebaiknya dituliskan/dicantumkan kalimat yang digunakan pembimbing akademik sebagai respon dari pernyataan yang disampaikan oleh mahasiswa.

25 Terima kasih …..


Download ppt "PEMBIMBING AKADEMIK DI PERGURUAN TINGGI"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google