Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Sosiologi Pedesaan Pertemuan V

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Sosiologi Pedesaan Pertemuan V"— Transcript presentasi:

1 Sosiologi Pedesaan Pertemuan V
PROSES SOSIAL I Nawangwulan W., SP, M.Si.

2 Tujuan Instruksional UMUM : KHUSUS :
Mengetahui dan memahami tentang pengertian proses-proses sosial, interaksi sosial, dan hubungan sosial dalam kehidupan bermasyarakat KHUSUS : Mengetahui dan menjelaskan tentang proses sosial Mengetahui bentuk-bentuk proses sosial, interaksi sosial, dan hubungan antar anggota kelompok sosial sebagai proses sosial yang terjadi ditengah masyarakat. Mengetahui jenis interaksi dan hubungan sosial sebagi dasar terjadinya proses sosial, dan dinamika sosial yang tumbuh dikalangan masyarakat pedesaan.

3 PENGERTIAN Interaksi sosial Proses sosial
Proses individu/ anggota belajar dan berpartisipasi dalam hidup bermasyarakat Interaksi sosial Proses sosial “DIRI” manusia berkembang secara bertahap melalui interaksi anggota masyarakat, dan kelompok sosial dimana manusia dilahirkan.

4 KONSEP DIRI (self concept) (Charles H. Cooley)
Seseorang (Diri) berkembang melalui interaksinya dengan orang lain looking glass self (menatap cerminan diri) Melalui tiga tahap Seseorang mempunyai persepsi mengenai pandangan orang lain terhadapnya Seseorang mempunyai persepsi mengenai penilaian orang lain terhadap penampilannya Seseorang mempunyai perasaan terhadap apa yang dirasakannya sebagai penilaian orang lain terhadapnya.

5 Koentjoroningrat, 1979 : Proses dan interaksi sosial di pedesaan dapat dilihat dari kegiatan masyarakat pedesaan, mata pencaharian, sistem tolong menolong, jiwa gotong royong, musyawarah, dan jiwa musyawarah. Pekerjaan masyarakat pedesaan tidak terbatas, seringkali sepanjang waktu. Dalam kegiatan inilah proses sosial dan interaksi sosial terus barlangsung.

6 PROSES SOSIAL ASSOSIATIF
Proses/Interaksi Sosial Asosiatif Kerjasama Akomodasi Assimilasi Proses/Interaksi Sosial Dissosiatif Persaingan Kontraversi Konflik

7 Kerjasama proses sosial yang selalu ada (manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain) Kerjasama spontan : masyarakat secara spontan akan bekerjasama mengatasi masalah yang ada. Kerjasama langsung : terjadi karena adanya perintah atau aturan tertentu. Kerjasama Kontrak : terjadi karena ada perjanjian untuk melakukan sesuatu dengan bersama-sama, sangat mengikat antara yang satu dengan lainnya. Kerjasama tradisional : kerjasama yang lahir dari sebuah sistem sosial, dikemas dalam aturan adat istiadat dengan konsekuensi secara adat pula.

8 Bentuk kerjasama lainnya :
Kerukunan  gotong royong dan tolong menolong Bargaining  pelaksanaan perjanjian pertukaran barang/jasa antara dua kelompok atau lebih Kooptasi  penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik untuk menghindari kegoncangan stabilitas organisasi Koalisi  gabungan dari dua kelompok atau lebih yang memiliki tujuan yang sama Joint venture  kerjasama dua kelompok atau lebih dalam mengerjakan proyek-proyek. Bentuk kerjasama dalam usaha pertanian (contract farming) antara lain penyakap, penggarap, maro.

9 Akomodasi  proses sosial yang terjadi secara otomatis untuk menyeimbangkan, dan menjaga stabilitas antara sesama individu atau anggota kelompok masyarakat Soedjono Soekanto, 1999 : Akomodasi bertujuan untuk mengurangi pertentangan dengan menghasilkan kesepakatan dan pola-pola baru, mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu.

10 Bentuk-bentuk Akomodasi
Coersy/Paksaan, compromise pihak yang terlibat menurunkan tuntutannya agar tercapai penyelesaian. Arbitrase, mediation,  perlu pihak ketiga yang netral untuk menyelesaikan pertentangan. Consiliation, usaha mempertemukan keinginan pihak yang bersengketa untuk mencapai tujuan bersama. Toleransion, lebih merupakan mekanisme kearifan manusia untuk menyelesaikan pertentangan. Stalematte, pertentangan yang terhenti tetapi tidak ada penyelesaian karena adanya kekuatan yang sama dari kelompok yang bertentangan. Adjudcation, penyelesaian pertentangan di pengadilan

11 Asimilasi  proses sosial dalam taraf lanjut dengan usaha mengurangi perbedaan, meningkatkan kesatuan tindak, sikap dan proses-proses mental, memperhatikan kepentingan asimilasi serta tujuan bersama. Orang-orang yang melakukan asimilasi ke dalam kelompok masyarakat yang lain, maka dia tidak akan lagi membedakan dirinya dengan kelompok tersebut, sehingga merekapun akan mengidentifikasikan dirinya dengan kepentingan dan tujuan kelompok.

12 Proses asimilasi dapat terjadi bila ada
Kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya Individu sebagai anggota kelompok saling bergaul secara langsung dan intensif untuk jangka waktu yang lama Kebudayaan dari masing-masing kelompok berubah dan saling menyesuaikan diri. Proses asimilasi lebih cepat bila Tidak mengalami hambatan ataupun pembatasan. Interaksi bersifat primer, dengan frekuensi tinggi. Toleransi seimbang, dan saling menghargai. Sikap terbuka penguasa masyarakat. Ada unsur kesamaan kebudayaan. Perkawinan campuran. Ada kesamaan ancaman dari kelompok lainnya.

13 Hambatan proses asimilasi
isolasi di masyarakat kurangnya pengetahuan kebudayaan yang dihadapi takut dan rendah diri atau merasa lebih tinggi pada kebudayaan yang dihadapinya. ras, suku, agama, group feeling, sikap menindas pada kelompok minoritas. pertentangan kepentingan kelompok dan kepentingan pribadi.

14 PROSES SOSIAL DISSOSIATIF (Oppositional processes)
Persaingan Berfungsi sebagai tempat menyalurkan keinginan individu atau kelompok yang bersifat kompetitif, mendapatkan keinginan yang dihargai saat itu, dan sebagai penyaring dalam pembagian pekerjaan.

15 Kontraversi Ditandai dengan adanya ketidak-pastian mengenai diri seseorang, rencana dan perasaan tidak suka yang disembunyikan. Kontraversi dapat berbentuk penolakan, perlawanan, perbuatan menghalang-halangi, protes, gangguan, kekerasan, dan tindakan perbuatan yang sifatnya mengacaukan. Kontraversi dapat berlangsung intensif maupun dengan rahasia.

16 Konflik Proses atau kondisi ketika individu atau kelompok, berusaha mencapai tujuan dengan menentang pihak lain disertai ancaman dan kekerasan, karena adanya perbedaan. Pertentangan dapat bersifat pribadi, rasial, antar kelas sosial, politik, bahkan mungkin internasional. Konflik ini dapat memunculkan solidaritas dalam kelompok atau bahkan kehancuran dan keretakan kelompok, perubahan kepribadian individu, hilangnya harta benda dan nyawa, serta tunduknya pihak lawan.

17 TERIMA KASIH ATAS PERHATIAN ANDA


Download ppt "Sosiologi Pedesaan Pertemuan V"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google