Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Menjelaskan Persyaratan WAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Menjelaskan Persyaratan WAN"— Transcript presentasi:

1 Menjelaskan Persyaratan WAN
Melakukan Instalasi Perangkat Jaringan Berbasis Luas ( Wide Area Network ) Menjelaskan Persyaratan WAN DEPAN

2 PETA KEDUDUKAN KOMPETENSI
Klik Disini Dasar Kejuruan Level I ( Kelas X ) Level II ( Kelas XI ) Level III ( Kelas XII ) 1 2 3 Merakit Personal Komputer Menerapkan teknik elektronika analog dan digital dasar Melakukan instalasi perangkat jaringan lokal (Local Area Network) Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network) Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network) Melakukan instalasi sistem operasi dasar Menerapkan fungsi peripheral dan instalasi PC Mendiagnosis permasalahan pengoperasian PC yang tersambung jaringangnosis Mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan berbasis luas (Wide Area Network) Menerapkan K 3 LH Mendiagnosis permasalahan pengoperasian PC dan periferal Melakukan perbaikan dan/ atau setting ulang koneksi jaringan an Membuat desain sistem keamanan jaringan Melakukan perbaikan dan/ atau setting ulang sistem PC Melakukan instalasi sistem operasi jaringan berbasis GUI (Graphical User Interface) dan Text Melakukan perbaikan dan/ atau setting ulang koneksi jaringan berbasis luas (Wide Area Network) Melakukan perbaikan periferal Mengadministrasi server dalam jaringan Melakukan perawatan PC Merancang bangun dan menganalisa Wide Area Network Melakukan instalasi sistem operasi berbasis graphical user interface (GUI) dan command line interface (CLI) Merancang web data base untuk content server Melakukan instalasi software DEPAN Lulus

3 WAN (Wide Area Network) merupakan sistem jaringan yang menghubungkan antar Autonomous System (AS). Satu Autonomous System dapat terdiri atas satu jaringan atau lebih. WAN mencakup daerah geografis yang luas, memungkinkan komunikasi antara dua perangkat yang terpisah dengan jarak yang sangat jauh. WAN menghubungkan beberapa LAN melalui jalur komunikasi dari service provider. Karena jalur komunikasi tidak bisa langsung dimasukkan ke LAN maka diperlukan beberapa perangkat interface. Perangkat–perangkat tersebut antara lain: Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)

4 Router Router adalah perangkat jaringan yang aktif dan intelegent dan dapat berpartisipasi dalam manajemen jaringan. Router mengatur jaringan dengan menyediakan kontrol dinamis melalui sumber daya dan mendukung tugas dan tujuan dari jaringan. Beberapa tujuan tersebut antara lain konektivitas, perfomansi yang reliabel, kontrol manajemen dan fleksibilitas. CSU/DSU Jalur komunikasi membutuhkan sinyal dengan format yang sesuai. Untuk jalur digital, sebuah Channel Service Unit (CSU) dan Data Service Unit (DSU) dibutuhkan. Keduanya sering digabung menjadi sebuah perangkat yang disebut CSU/DSU. Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)

5 Modem Modem adalah sebuah perangkat dibutuhkan Pada sisi penerima sinyal analog dikembalikan menjadi sinyal digital atau demodulasi. Communication Server Communication Server mengkonsentrasikan komunikasi pengguna dial-in dan remote akses ke LAN. Communication Server memiliki beberapa interface analog dan digital serta mampu melayani beberapa user sekaligus. Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)

6 Mengidentifikasi Spesifikasi WAN
Melakukan Instalasi Perangkat Jaringan Berbasis Luas ( Wide Area Network ) Mengidentifikasi Spesifikasi WAN DEPAN

7 Jalur WAN menyediakan berbagai macam kecepatan data yang diukur dalam satuan kilobits per second. Dibawah ini berbagai teknologi WAN dan kecepatan yang tersedia. DEPAN Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)

8 Standar WAN WAN menggunakan OSI layer tetapi hanya fokus pada layer 1 dan 2. Standar WAN pada umumnya menggambarkan baik metode pengiriman layer 1 dan kebutuhan layer 2, termasuk alamat fisik, aliran data dan enkapsulasi. Dibawah ini adalah organisasi yang mengatur standar WAN. Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)

9 Protokol HDLC (High Level Datalink Control)
Infrastruktur untuk teknologi WAN dapat beroperasi dengan adanya Protokol WAN. Teknologi WAN akan dapat beroperasi disesuaikan dengan Protokol WAN yang cocok, perangkat yang membentuknya, dan spesifikasi perangkat dari vendornya. Saat ini terdapat beberapa jenis protokol yang digunakan untuk menyediakan mekanisme pengiriman data melalui jaringan WAN. Diantaranya adalah: Protokol HDLC (High Level Datalink Control) PPP (Point to Point Protocol) Protokol X.25 Protocol dan LAPB (Link Access Procedure Balanced) Frame Relay ISDN Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)

10 Membuat Desain Awal Jaringan dan Menyelesaikan Desain Jaringan WAN
Melakukan Instalasi Perangkat Jaringan Berbasis Luas ( Wide Area Network ) Membuat Desain Awal Jaringan dan Menyelesaikan Desain Jaringan WAN DEPAN

11 HDLC merupakan sebuah protokol yang bekerja pada lapisan datalink
HDLC merupakan sebuah protokol yang bekerja pada lapisan datalink. Pertama kali dibuat oleh ISO, yang merupakan sebuah protokol yang menetapkan metode enkapsulasi data pada synchronous serial yang menggunakan karakter frame dan checksum. HDLC dapat diimplementasikan pada interface serial yang terdapat pada dedicated router dari vendor Cisco, dengan menggunakan perintah: Router(config)#int s0 Router(config-if) # encapsulation hdlc PPP (Point to Point Protocol) merupakan protokol data link layer yang dapat digunakan pada media asynchrounous serial atau synchrounous serial. PPP memiliki kemampuan untuk melakukan proses autentikasi dan bersifat multiprotocol, sehingga menjadi solusi yang banyak digunakan untuk komunikasi WAN DEPAN Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)

12 Protokol X.25 dan LAPB (Link Access Procedure Balanced)
Pendekatan tradisional packet switching memungkinkan penggunaan X.25 yang tidak hanya menentukan interface user dari jaringan WAN, akan tetapi juga mempengaruhi desain internal jaringan, dengan beberapa pendekatan, yaitu : 1. Packet-packet control panggilan, yang diperlukan untuk mensetup dan membubarkan sirkuit virtual, dibawa pada channel yang sama pada sirkuit virtual yang sama sebagai paket data 2. Multiplexing sirkuit virtual menempati layer 3 model komunikasi OSI. 3. Baik layer 2 maupun layer 3 mencakup mekanisme kendali aliran dan koreksi kesalahan Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)

13 1. Mendefinisikan jenis enkapsulasi (default: DTE ):
Implementasi penggunaan protokol X.25 pada jaringan SVC Switched Virtual Circuit) di router dapat dilakukan dengan cara: 1. Mendefinisikan jenis enkapsulasi (default: DTE ): Router(config-if)# encapsulation x25 [dce|dte ] 2. Menetapkan alamat x.121: Router(config-if) # x25 address x.121-address 3. Memetakan alamat network layer protocol (mis, IP, IPX) dengan alamat x.121 Router(config-if) # x25 map protocol address x.121-address Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)

14 1. Mendefinisikan jenis enkapsulasi (default: DTE ):
Implementasi penggunaan protokol X.25 pada jaringan PVC (Permanent Virtual Circuit) di router dapat dilakukan dengan cara: 1. Mendefinisikan jenis enkapsulasi (default: DTE ): Router(config-if)# encapsulation x25 [dce|dte ] 2. Menetapkan alamat x.121: Router(config-if) # x25 address x.121-address 3. Memetakan alamat network layer protocol (mis, IP, IPX) dengan alamat x.121: Router(config-if) # x25 pvc circuit_number protocol address x.121-address Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)

15 FRAME RELAY untuk dapat menampilkan kualitas koneksi yang lebih efektif dibandingkan dengan X.25. Protokol Frame Relay mendefinisikan proses pengiriman data melalui sebuah jaringan data publik, dengan sifat koneksi yang connection oriented. Implementasi frame relay tidak mengharuskan penggunaan media fisik tertentu, bahkan bisa jadi beberapa router yang terkonsentrasi pada satu jaringan frame relay masing-masing terkoneksi dengan media fisik yang berbeda-beda seperti ilustrasi pad gambar berikut Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)

16 Tentukan interface yang akan dihubungkan dengan frame relay
Konfigurasi Frame Relay pada jaringan router Cisco dapat dilakukan dengan cara: Tentukan interface yang akan dihubungkan dengan frame relay Berikan konfigurasi alamat network layer (IP Address) Pilih jenis enkapsulasi yang akan digunakan: Router(config-if) # encapsulation frame relay [cisco | ietf] 4. Tentukan jenis LMI yang digunakan: Router(config-if) # frame-relay lmi-type [cisco | ansi | a933a] 5. Menetapkan nomor DLCI yang digunakan : Router(config-if) # frame-relay interface-dlci [number-dlci] Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)

17 Router(config-if) # frame-relay map [ip address dlci number broadcast]
6. Konfigurasi pemetaan alamat jika hendak menggunakan cara pemetaan statis, maka digunakan perintah: Router(config-if) # frame-relay map [ip address dlci number broadcast] Contoh konfigurasi untuk router yang digunakan sebagai DTE dari jaringan dengan Protokol Frame Relay: Router(config) # interface serial0 Router(config-if) # ip address Router(config-if) # encapsulation frame-relay Router(config-if) # frame-relay lmi-type cisco Router(config-if) # frame-relay interface-dlci 100 Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)

18 Virtual LAN (VLAN) Virtual LAN (VLAN) adalah sebuah konsep logika yang membagi satu broadcast domain (network) menjadi beberapa broadcast domain (kelompok logika). Penerapan nya dilakukan pada Manageable Switch. Beberapa host yang terhubung ke switch yang sama dengan identitas network yang sama, dapat dibuat menjadi kelompok logika yang berbeda, hal ini dilakukan dengan mengelompokan VLAN ID pada konfigurasi port manageable switch. Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)

19 Port diberikan identitas VLAN ID untuk komunikasi dengan port yang lainnya. Port dengan VLAN ID yang sama dikatakan berada dalam satu broadcast domain. Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)

20 Masuk ke halaman administrasi manageable switch melalui browser.
Konfigurasi pengelompokan jaringan pada konsep VLAN, dapat dilakukan dengan dua cara, tergantung pada interface pengkonfigurasian yang disediakan oleh manageable switch. Cara pertama adalah dengan menggunakan interface under web, langkah ini sangat mudah dilakukan, secara umum langkah yang dilakukan adalah : Masuk ke halaman administrasi manageable switch melalui browser. Masuk ke layanan konfigurasi VLAN Buat VLAN ID, yang merupakan kelompok logika bagi host, dilanjutkan dengan memasukan beberapa nomor port dari koneksi ke host yang akan dimasukan ke kelompok logika tersebut. Ulangi langkah nomor 3 apabila akan membuat beberapa VLAN ID. Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)

21 Tkj(config)# vlan 200 name tkj
Cara kedua adalah dengan menggunakan perintah pada console atau menu yang disediakan oleh sistem operasi manageable switch tersebut. Cisco dapat dikonfigurasikan dengan menggunakan cara ini, pengkonfigurasian dengan menggunakan perintah pada console dapat dilakukan dengan langkah : 1. Setelah masuk ke console konfigurasi, lalu buat VLAN ID yang menjadi identitas kelompok logika, dapat disertai dengan VLAN Name, tapi hal ini bersifat tambahan. Tkj(config)# vlan 200 name tkj Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)

22 Tkj(config-if)# vlan-membership static 200
2. Masuk ke interface yang akan dijadikan anggota vlan yang sudah dibentuk. Tkj(config)# int e0/2 Tkj(config-if)# vlan-membership static 200 Ulangi langkah nomor 2 untuk menambahkan interface lain pada VLAN ID yang telah dibentuk. Ulangi langkah 1 dan 2 (juga 3, jika banyak port yang di jadikan anggota VLAN ID), apabila akan membuat VLAN ID baru dan anggotanya. Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)

23 Virtual Private Networks (VPN)
Virtual Private Networks (VPN) merupakan solusi untuk membuat koneksi LAN melalui internetwork. Penerapan konfigurasinya dilakukan pada router yang keduanya terhubung pada internetwork dengan menggunakan protokol yang sama untuk keperluan VPN . Untuk membuat link VPN antar LAN dapat dilakukan dengan menerapkan beberapa komponennya, yaitu : Masing-masing LAN terhubung dengan intrenet melalui Gateway ISP masing-masing. Menyiapkan interface tunnelling/VPN pada kedua router LAN. Menyiapkan alamat jaringan yang akan dijadikan sebagai alamat point to point VPN (Virtual Network). Memberikan konfigurasi VPN, dengan menambahkan alamat virtual network pada interface tunnelling. Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)

24 Gambar dibawah ini mendeskripsikan implementasi VPN, adapun konfigurasi untuk implementasi VPN dijelaskan pada sub bab berikutnya mengenai Membangun VPN. Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)

25 Untuk membangun link VPN berikut beberapa hal yang harus dilakukan :
Membangun VPN  Untuk membangun link VPN berikut beberapa hal yang harus dilakukan : Membuat topologi perencanaan VPN Topologi sebelum implementasi VPN Topologi setelah implementasi VPN Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)

26 Membangun PC Router dengan menggunakan sistem operasi jaringan tertentu (dalam implementasi ini akan digunakan sistem operasi Linux) Router 1: # ifconfig eth netmask # ifconfig eth netmask # route add default gw Router 2: # ifconfig eth netmask # ifconfig eth netmask # route add default gw Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)

27 Mengkonfigurasi alamat tunneling pada device GIF, dengan membuat virtual link.
Router 1: # ifconfig gif0 create # ifconfig gif0 tunnel # ifconfig gif0 inet netmask 0xffffffff Router 2: # ifconfig gif0 create # ifconfig gif0 tunnel # ifconfig gif0 inet netmask 0xffffffff Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)

28 Konfigurasi tunneling berhasil apabila respon nya:
Untuk melakukan verifikasi terhadap konfigurasi yang telah diberikan, dapat di cek dengan menggunakan perintah: # ifconfig gif0 Konfigurasi tunneling berhasil apabila respon nya: # ifconfig gif0 gif0: flags=8051<UP,POINTOPOINT, RUNNING,MULTICAST> mtu 1280 tunnel inet > inet > netmask 0xffffffff Selanjutnya pada table routing terdapat opsi routing tambahan berupa penambahan routing static ke remote network melalui interface Tunnel: Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)

29 # netstat -rn Routing tables Destination Gateway Flags Use Netif Expire UH gif0 Untuk melewatkan koneksi antar network, maka antar router tersebut harus ditambahkan opsi routing dengan destination remote network melalui ip address tunneling pada remote router. Pada router 1 # route add –net / Pada router 2 # route add –net / Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)

30 Mengevaluasi Lalu Lintas Jaringan
Melakukan Instalasi Perangkat Jaringan Berbasis Luas ( Wide Area Network ) Mengevaluasi Lalu Lintas Jaringan DEPAN

31 Topologi jaringan yang akan dimonitor harus terdokumentasi.
Upaya penjaminan kualitas layanan jaringan komputer akan terpelihara apabila pengelola jaringan dapat memastikan kondisi jaringan setiap saat. Upaya ini dapat dilakukan dengan melakukan Monitoring jaringan sebagai bagian dari kegiatan Maintenance Repair (MR). Monitoring jaringan dapat dilakukan dengan memanfaatkan software yang fungsinya dikhususkan untuk monitoring jaringan. Untuk keperluan ini, kita perlu menyiapkan beberapa hal, yaitu : Topologi jaringan yang akan dimonitor harus terdokumentasi. Tentukan software yang akan digunakan untuk monitoring jaringan. DEPAN Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)

32 Konfigurasikan software monitoring tersebut sesuai dengan topologi dari jaringan yang akan dimonitor, dengan konfigurasi yang sesuai. Lakukan monitoring secara berkala agar keadaan jaringan senantiasa dapat dipantau. Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)

33 PERBAIKAN/SETTING ULANG WAN
Perbaikan / Setting ulang jaringan (WAN) merupakan upaya tindak lanjut dari kegiatan network monitoring, terutama ketika terjadi kerusakan koneksi. Upaya perbaikan ditujukan kepada kerusakan yang terjadi pada hardware, misalnya tidak berfungsinya salah satu bagian dari hardware. Selama perbaikan dilakukan, maka jaringan dapat tetap berjalan dengan memfungsikan komponen cadangan sebagai penggantinya. Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)

34 Seting ulang dilakukan apabila kerusakan jaringan terjadi pada bagian software, yang meminta setting ulang dilakukan. Setting ulang dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu : Dengan mengembalikan dahulu konfigurasi ke kondisi default (konfigurasi vendor) atau dikenal dengan istilah reset Dengan melakukan setting ulang pada bagian yang mengalami kerusakan saja Setting ulang ketiga dilakukan dengan melakukan restore terhadap sistem backup yang telah disimpan sebelumnya. DEPAN Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)

35 SEKIAN DAN TERIMA KASIH
DEPAN Modul 13 Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network)


Download ppt "Menjelaskan Persyaratan WAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google