Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

HASIL DISKUSI KELOMPOK I

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "HASIL DISKUSI KELOMPOK I"— Transcript presentasi:

1 HASIL DISKUSI KELOMPOK I
Rapat Kerja Tahun 2013 Puslitbang Hortikultura Cisarua, 26 – 29 Maret 2013 Science. Innovation. Networks

2 OUTLINE CAPAIAN KINERJA KEGIATAN UTAMA DAN KINERJA ANGGARAN TA 2012
KEGIATAN TEROBOSAN TA PUSLITBANG HORTIKULTURA EVALUASI KEGIATAN LITKAJIBANGDIKLATLUHRAP GRAND DESIGN DAN IKU Science. Innovation. Networks

3 KINERJA KEGIATAN UTAMA DAN KINERJA ANGGARAN 2012

4 2. TERSEDIANYA BENIH SUMBER
KOMODITAS TARGET CAPAIAN % 1 SAYURAN a. G0 kentang G0 G0 104% b. Benih Sumber Bwg Merah dan Sayuran lain Kg Kg 160,5% 2 BUAH TROPIKA batang batang 105% 3 TANAMAN HIAS Anggrek dan Tanaman Hias Lain 3.100 planlet planlet 1.208% Krisan setek setek 202% 4 JERUK DAN BUAH SUBTROPIKA Benih Sumber Jeruk dan Buah Subtropika 4.000 BF dan BPMT Jeruk 6.851 BF dan BPMT Jeruk 171% Benih Batang Atas dan Batang Bawah Hasil SE planlet planlet dan embrio 13% * Science. Innovation. Networks

5 II. KEGIATAN TEROBOSAN

6 Kegiatan Penelitian Terobosan 2013-2014
C A I V S M Kegiatan Penelitian Terobosan Teknologi produksi benih TSS mendukung ketersediaan benih bawang merah Penyediaan Benih Sumber (BS) dan VUB Buah Tropika, Sayuran (kel. Brassica), Florikultura (krisan, anggrek,mawar) Teknologi terpadu untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi mangga, manggis, dan pisang Rekomendasi Kebijakan Pengembangan Agribisnis Hortikultura (Model Kawasan, Sistem Perbenihan Horti) PERIODE PENTING UNTUK PENYELESAIAN TARGET RENSTRA Teknologi haploid (Lili dan Anyelir) dan kultur meristem phalaenopsis Perbenihan hortikultura melalui teknologi Somatic Embriogenesis (Khususnya Jeruk) Perakitan Varietas Unggul Jeruk Seedless/Berbiji sedikit, Warna Kulit Menarik dan Rasa Manis Revitalisasi pengelolaan plasma nutfah

7 KEGIATAN TEROBOSAN DISEMINASI
Pengembangan varietas sayuran di provinsi , buah tropika di 10 provinsi, tanaman hias di 9 provinsi dan jeruk di 8 provinsi. Penyusunan buku tematik hortikultura: Profil/Ensiklopedia Buah Nusantara dan Ensiklopedia Bunga Tropika Indonesia Bersama Ditjen Hortikultura menyelenggarakan Koordinasi lintas sektor untuk PKAH dan Ekspose Capaian PKAH atau DPKAH KEGIATAN TEROBOSAN DISEMINASI Percepatan Diseminasi Varietas Cabai Dengan Partisipasi Petani Pada Beberapa Sentra Produksi Cabai di Indonesia Text Ekspose teknologi inovasi buah tropika Konsorsium Hortikultura, Jejaring, UPBS

8 Kegiatan Terobosan 1 : VUB Pengembangan Teknologi Budidaya Bawang dengan TSS
Galur Lokasi Pengujian Brebes Tegal 4 TSS-28-S4 ab bcd 5 TSS-1-S4 a ab 6 TSS-5-S4 9.05 abc bcd 10 TS-KL80-S3 a a 11 TS-ML-S3 a cd 12 TUK-TUK a bcd Teknologi Produksi Benih TSS Analisis Usaha Tani Produksi Benih TSS : Apabila biaya produksinya antara 1-1,5 juta per kg. Jika lebih dari itu, maka penjualan TSS kepada petani akan terlalu mahal Konsep Perbenihan TSS : Penangkar umbi mini Pengembangan : Sumut, Sumbar, Sumsel, Jatim

9 III. EVALUASI LITKAJIBANGDIKLATLUHRAP

10 LITKAJIBANGDIKLATLUHRAP 2010-2012 : KENTANG
LITBANG PERTANIAN DIRJEN HORTIKULTURA PUSLITBANGHORT BP2TP DIREKTORAT BENIH HORTIKULTURA BALITSA BPTP PROPINSI KAWASAN KENTANG PEMDA PROPINSI KAWASAN BPSB PENANGKAR - PETANI PETANI KEBIJAKAN LISENSI / ADVOKASI KEMITRAAN

11 JARINGAN LITKAJIBANGDIKLATLUHRAP KRISAN
DITJEN P2HP DITJEN PSP BADAN KARANTINA PERTANIAN BADAN SDM BADAN LITBANG PERTANIAN DITJEN HORTIKULTURA dukungan 3 BPTP memiliki UPBS KRISAN koordinasi KEBIJAKAN koordinasi PUSLITBANG HORTIKULTURA Balithi 12 BPTP Supervisi dan koordinasi BB P2TP Kebijakan, koordinasi, monev PUSLIT/PUSLITBANG/ BB TERKAIT koordinasi sinergisme Kebijakan, koordinasi, monev koordinasi Inovasi Pelatihan Penyediaan BS, FS, biopestisida, pupuk Air Alsin Pra dan pascapanen pemasaran Pengkajian Sekolah Lapang (SL): Demplot Materi penyuluhan Pendampingan teknologi dan kelembagaan Pelatihan Demplot/komersialisasi Demplot/komersialisasi koordinasi koordinasi KELOMPOK TANI/SWASTA KELOMPOK TANI/SWASTA KELOMPOK TANI/SWASTA KAWASAN AGRIBISNIS KRISAN Wilayah Kerja Dinas Pertanian

12 LITKAJIBANGDIKLATLUHRAP 2013 - 2014
Pada tahun : Dukungan inovasi dalam pengembangan kawasan agribisnis florikultura di soropadan (jawa tengah), Sleman dan Kulon Progo (DIY) dan Malino (Sulawesi Selatan), Pagar Alam -sumatra selatan, Tomohon, dan Tabanan, Badung, Gianyar, Karangasem – Bali; Dukungan inovasi dalam pengembangan kawasan agribisnis anggrek di simalem -sumatra utara, karanganyar jawa tengah dan PT ekakarya graha. Pada tahun 2014 : Dukungan inovasi dalam dukungan inovasi dalam pengembangan agribisnis krisan di Jambi, Bengkulu, Bantaeng, Palu Sulawesi Tengah, Lanjutan dukungan inovasi dalam pengembangan agribisnis anggrek di karanganyar, simalem dan ekakarya graha.

13 IV. GRAND DESIGN DAN RENSTRA /IKU

14 PERTANIAN -- HORTIKULTURA
Memerlukan pendekatan multidisiplin, keg penelitian dan pengembangan scr holistik PENGUATAN LITKAJIBANGDIKLATLUHRAP SEMUA STAKEHOLDERS TERKAIT Penyediaan Pangan Penyediaan Energy Keberlanjutan lingkungan BIOBASED ECONOMY Sumber: Prastowo, 2013

15 VISI Menjadi lembaga litbang hortikultura berkelas dunia pada tahun untuk menghela terwujudnya bioindustri hortikultura yang berdaya saing global, berkelanjutan, dan berbasis sumberdaya lokal

16 MISI Membangun litbang hortikultura berkelas dunia yang menjadi referensi bagi penyelesaian masalah dalam pembangunan subsektor hortikultura yang berdaya saing global; Meningkatkan kualitas dan kapasitas sumberdaya penelitian hortikultura dan memanfaatkannya secara efisien, efektif dan akuntabel untuk mewujudkan kinerja litbang berkelas dunia; Menghasilkan invensi dan mengembangkan inovasi terobosan serta mendukung penyediaan logistik inovasi di lapangan agar mudah diakses oleh para pengguna untuk mendukung pengembangan subsektor hortikultura; Menerapkan corporate management dalam penatakelolaan penyelenggaraan litbang hortikultura berkelas dunia dan menerapkan paradigma scientific recognition dan impact recognition; Mengembangkan jaringan kerjasama nasional melalui penguatan LITKAJIBANGLUHRAP dan kerjasama internasional menuju peningkatan kompetensi agar mampu menghasilkan terobosan inovasi guna menjawab permasalahan dalam pengembangan industri hortikultura nasional.

17 SASARAN Terbangunnya sarana dan prasarana fisik yang mampu mendukung tercapainya kinerja litbang hortikultura berkelas dunia yang menghela terwujudnya bioindustri hortikultura (disesuaikan dengan visi); Ditetapkannya program litbang hortikultura yang bersifat responsif dan antisipatif terhadap penanganan permasalahan di lapangan sesuai kebutuhan Dihasilkannya invensi dan berkembangnya inovasi berkualifikasi internasional untuk menghela terwujudnya bioindustri hortikultura yang berdaya saing global, berkelanjutan, dan berbasis sumberdaya lokal Terkelolanya dan berkembangnya potensi sumberdaya litbang hortikultura; Terdiseminasi dan teradopsinya inovasi secara efektif melalui penerapan jaringan LITKAJIBANGLUHRAP dan pelaksanaan pengembangan inovasi melalui pendekatan SDMC; Meningkatnya publisitas kelembagaan litbang hortikultura sebagai learning organization dan menerapkan corporate management untuk mewujudkan pelayanan prima; Tercapainya critical mass dan terbinanya tenaga SDM kompeten dan terjaminnya pembiayaan dalam rangka meningkatkan kualitas output yang berstandar global secara berkelanjutan; Terbangunnya jaringan kerjasama IPTEK hortikultura nasional dan internasional.

18

19 Analisis Dasar Penyusunan Renstra 2015-2019
Tantangan Pembangunan Kebutuhan akan Inovasi Tujuan Input Pelaksanaan Output Outcome Impact Analisis Relevansi Analisis Efisiensi Analisis Efektivitas Analisis Utilitas Analisis Keberlanjutan Analisis Produktivitas Analisis Kualitas Analisis Input Analisis Outcome Analisis Output Renstra/IKU Logframe

20 DISEMINASI PENYUSUNAN IKU RENSTRA 2015 - 2019 2013-2014 2015-2019
Indikator Kinerja Utama Varietas Unggul Baru (VUB) tanaman hortikultura yang diminati konsumen Jumlah benih sumber : Benih sumber (G0) kentang Benih sumber bawang merah dan sayuran potensial Benih sumber anggrek dan tanaman hias lain Benih sumber krisan Benih sumber buah tropika, jeruk dan buah subtropika Benih batang bawah dan batang atas hasil perbanyakan SE Inovasi teknologi budidaya produksi hortikultura ramah lingkungan Indikator Kinerja Utama Varietas Unggul Baru (VUB) tanaman hortikultura yang diminati konsumen Ketersediaan Benih sumber dan Sistem Perbenihan Benih sumber (G0) kentang, Benih sumber bawang merah dan sayuran potensial, benih sumber anggrek dan tanaman hias lain, Benih sumber krisan, Benih sumber buah tropika, jeruk dan buah subtropika 3. Plasma Nutfah yang Terkonservasi dan Terkarakterisasi 4. Inovasi teknologi budidaya produksi hortikultura ramah lingkungan 4. Inovasi Teknologi Penanganan Pasca Panen untuk Komoditas Unggulan Hortikultura 5. Diseminasi dan Rekomendasi Anjak 6. Koordinasi dan Sinkronisasi mendukung Litkajibang diklatluhrap, Konsorsium, pengembangan kawasan 7. Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi sumber daya dan manajemen ANALISIS RELEVANSI DAN ANALISIS INPUT ANALISIS EFISIENSI DAN OUTPUT ANALISIS EFEKTIFITAS, UTILITAS, KEBERLANJUTAN ANALISIS PRODUKTIFITAS DAN KUALITAS ANALISIS KEBERLANJUTAN BASELINE STUDY DAN EVALUASI KINERJA DISEMINASI

21 Study dan Evaluasi Kinerja
Baseline Study dan Evaluasi Kinerja Visi, Misi Tujuan, Sasaran Capaian IKU penelitian & Diseminasi Kondisi dan Evaluasi Lingstra Baseline Study dan Evaluasi Kinerja Evaluasi Anggaran SDM, & Sarpras LESSONS LEARNED (PROBLEMS AND SOLUTIONS Science. Innovation. Networks

22 Evaluasi Outcome dan Analisis Potensi Dampak
Evaluasi Outcome dan Analisis Potensi Dampak Teknologi Unggulan Puslitbang Hortikultura Inventarisasi Teknologi Unggulan Horti 5 Tahun terakhir Menganalisis sebaran teknologi unggulan dan menghimpun feedback Evaluasi Outcome dan Analisis Potensi Dampak Menganalisis potensi dampak teknologi unggulan hortikultura Mengevaluasi outcome atau adopsi teknologi unggulan hortikultura dan umpan balik Science. Innovation. Networks

23 Capaian Indikator Kerja Utama (IKU)
Uraian IKU 2010 2011 2012 Capaian IKU Jumlah Teknologi Budidaya Produksi Hortikultura Ramah Lingkungan 100 % 5 Teknologi : Teknik SE dengan regenerasi 60% Teknik produksi benih TSS Pengelolaan Tanaman Terpadu bawang merah di sentra produksi bawang merah Teknik pengendalian OPT dan budidaya kentang DTM yang ramah lingkungan Komponen teknologi terpadu komoditas tomat 4 Teknologi : Teknologi produksi untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas umbi bawang merah Teknologi produksi benih bawang merah melalui TSS. Mikroba potensial terseleksi untuk pembuatan pupuk majemuk hayati Komponen teknologi penyediaan benih klon kentang toleran suhu panas. 3 Teknologi : Teknologi Pengendalian OPT pada budidaya kentang toleran suhu panas, Teknik Penyimpanan Untuk mencegah peningkatan kadar gula Teknolohi produksi cabai merah dengan menggunakan “netting house”

24 Distribusi benih sumber melalui UPBS
Komoditas 2010 2011 2012 BPTP Diperta Bawang Merah 3 1 4 27 21 Kentang 5 Sayuran Potensial * 10 7 24 22 29 *) Cabai, Tomat, Bayam,Caisim, Mentimun, Buncis Rambat, Buncis Tegak,Kangkung, Kacang Panjang

25 Teknologi Perbenihan kentang
In vitro Planlet  Benih Pemulia (Lab.) Micro/mini tuber (G0) Benih Pemulia (Rumah kaca) Ubi Generasi 1 (G1-G2) Benih Dasar(R. kaca /Lap terisolir ) Ubi Generasi 3 (G3) Benih pokok (Lap terisolir) Ubi Generasi 4 (G4) Benih sebar (Lap terisolir) Peran pemerintah Peran swasta

26 Perakitan Bawang Merah Toleran Musim Hujan
Summary Objectively verifiable indicators Verification me thods Important assumption Impact Peningkatan pendapatan petani bawang merah, terutama pada musim hujan di jawa Barat Pendapatan petani bawang merah meningkat 10% dan ketersediaan konsumsi bawang mersah meningkat 5% dari tahun dasar Data statistik BPS Outcome Petani di Jawa Barat mengadopsi VUB toleran musim hujan 3 galur bawang merah toleran musim hujan, fusarium dan berwarna merah 3 calon VUB bawang merah toleran musim hujan, fusarium dan berwarna merah Tersedia benih penjenis 3 varietas unggul baru bawang merah Laporan akhir (outcome) Sistem produksi bawang of seasen berkembang dengan baik Output VUB bawang merah toleran musim hujan dan disukai petani Laporan penelitian, publikasi Sumber genetik dan Saprodi tersedia Actvities Hibridisasi, Seleksi dan uji daya hasil bawang merah Uji keunggulan bawang merah toleran musim hujan disukai petani 6 personel peneliti 4 teknisi Anggaran Rp Proposal, Laporan monev Aplikasi metodologi yang tepat

27 Perakitan Bawang Putih Sumber Daya Lokal
Summary Objectively verifiable indicators Verification me thods Important assumption Impact Peningkatan pendapatan petani bawang putih di Pulau Jawa Pendapatan petani bawang putih meningkat 10% dan ketersediaan bawang putih untuk industrial meningkat 15% dari tahun dasar Data statistik BPS Outcome Petani di dataran tinggi Pulau Jawa mengadopsi VUB bawang putih 3 galur bawang putih lokal produksi cukup tinggi 1 calon VUB bawang putih lokal hasil pemurnian dengan >Tersedia benih penjenis 1 varietas unggul baru bawang putih Laporan akhir (outcome) Secmen pasar spesivic tersedia Areal Pengembangan melalui KRPL berjalan dengan baik Output VUB bawang putih hasil pemurnian dengan produksi cukup tinggi Benih bawang putih bermutu tinggi Laporan penelitian, publikasi Sumber genetik lokal dan Saprodi tersedia Activities Koleksi, Seleksi pumurnian bawang putih Uji kebenaran dan daya hasil bawang putih Perbenihan bawang putih 5 personel peneliti 3 teknisi Anggaran Rp Proposal, Laporan monev Aplikasi metodologi yang tepat

28 Varietas unggul nasional : 29 varietas
Komo-ditas ∑ var Varietas Status pengmbngan Pisang 4 Ketan 01, Raja Siem, Raja Kinalun, Kepok Tanjung Kaltim Manggis 2 Ratu Kamang, Ratu Tembilahan Riau Mangga 11 Sala 250, Gajam 315, Manggasari 243, Dugur 141, Marifta 01, Ken Layung, Kraton 119, Garifta gading, Garifta Kuning, Garifta orange, Garifta Merah, Pemda Kab Pasuruan Alpukat 3 Mega Murapi, Mega Paninggahan, Mega Gagauan Pemda Kab Solok Pepaya 1 Carindo, Merah Delima Kab. Pelalawan, Teluk Kuantan Melon Galuh, Kanaya, Carmelo, Indorif Salak Sari Intan 48, Sari Intan 541, Sari Kampar Pemda Bintan Aneka komdtas 31 Melon, nenas, salak, mangga, pisang Terdaftar pd Pusat PVT

29 Teknologi Budidaya Ramah Lingkungan
Teknologi purigasi untuk meningkatkan persentase ukuran buah mangga Arumanis-143 dan Gedong gincu Teknologi pemupukan kombinasi antara anorganik dan organik Teknologi pembuahan mangga off season Teknologi budidaya pisang teknologi perbaikan mutu buah sirsak. Teknologi top working Teknologi perbenihan sukun, sirsak, pepaya Teknologi pengendalian lalat buah ramah lingkungan, Teknologi pengendalian penggerek batang mangga, Pengendalian penyakit stem end rot pada mangga menggunakan kombinasi aplikasi fungisida sintetk dan botani Teknologi pengendalian OPT mangga/manggis menggunakan minyak atsiri, Teknologi pengendalian getah kuning manggis, Teknologi pengendalian semut menggunakan umpan dan sereh wangi Teknologi pengendalian penyakit layu bakteri dan layu fusarium pada tanaman pisang Memperpanjang masa simpan mangga melalui manajemen pendinginan

30 . PERAKITAN TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN BUAH TROPIKA RAMAH LINGKUNGAN DAN BERKESINAMBUNGAN
Summary Objectively verifiable indicators Verification methods Important assumption Impact Peningkatan pendapatan petani karena peningkatan produksi akibat menerapkan teknologi hasil penelitian Peningkatan pendapatan petani antara 10-20% Data statistik BPS Penerapan/adopsi teknologi dilakukan secara lengkap Sistem pasar normal Outcome Teknologi budidaya di lahan sub optimal dan arsitektur tanaman buah yang dimanfaatkan oleh petani 6 kelompok tani menerapkan teknologi budidaya di lahan sub optimal dan pembentukan arsitekur tanaman buah Laporan akhir (outcome) Teknologi hasil penelitian menunjukkan produktifitas tinggi dan mudah diadopsi Output Teknologi pembentukan arsitektur tanaman buah sehingga mudah dikelola dan produktif Teknologi budidaya tanaman buah pada lahan sub optimal 1 teknologi pembentukan arsitektur tanaman buah sehingga mudah dikelola dan produktif 1 paket teknologi budidaya tanaman buah di lahan sub optimal Laporan penelitian, publikasi Kondisi lingkungan mendukung Keamanan data terjamin SDM tersedia Actvities Perakitan teknologi pembentukan arsitektur tanaman buah Perakitan teknologi budidaya tanaman buah di lahan sub optimal 20 personel peneliti 18 teknisi Anggaran Rp Proposal, Laporan monev Alat dan bahan tersedia Penerapan metode yang tepat

31 pendahuluan Succses story administrasi Lesson learn revitalisasi strategi Prog.|kegiatan Varietas unggul baru tanaman hias yang telah dilepas periode tahun 2005 sampai dengan 2012 No Komoditas Jumlah Varietas Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Krisan Mawar Gladiol Spatoglortis Anyelir Lili Costus Alpinia Anthurium Phalaenopsis Sedap malam Tapeinochilus Zingiber Dendrobium 22 4 11 7 14 1 2 10 - 3 5 12 6 13 Jumlah 102 30 20 26 next

32 Teknologi Pengendalian OPT
Summary Objectively verifiable indicators Verification me thods Important assumption Impact Berkembangnya industri florikultura yang berdaya saing yang didukung oleh pengelolaan OPT utama yang efektif dan efisien Substitusi impor sebesar 10% Peningkatan produksi, produktivitas dan luas area tanaman hias Peningkatan PDB industri florikultur Data statistik BPS Outcome Bertambahnya teknologi pengendalian OPT utama pada tanaman anggrek dan krisan yang diadopsi petani/pengusaha 5 petani/ pengusaha yang mengguna teknologi pengendalian OPT secara hayati Laporan akhir (outcome) Aplikasi pengendalian OPT telah tersedia Output teknologi pengendali kumbang gajah, sercospora, virus untuk anggrek yang efektif dan efisien, pengendali karat , kutu bunga untuk krisan 4 teknologi yang efektif dan efisien dalam menanggulangi hama kumbang gajah, penyakit yang disebabkan sercospora, penyakit karat dan hama kutu bunga Laporan penelitian, publikasi Materi tersedia Actvities Isolasi dan identifikasi agen hama pengakit , uji daya kendali, formulasi 4 personel peneliti 3 teknisi Anggaran Rp. Proposal, Laporan monev Aplikasi metodologi yang tepat

33 Kegiatan Terobosan Litkajibangdiklatluhrap Tahun 2013
UPBS: Penguatan kelembagaan perbenihan melalui SMM ISO 9001:2008 dan sertifikasi produk ISO 17001:2010 Benih Sumber batang. Asistensi pengelolaan BPMT dan penangkaran benih sebar berlabel biru di Jatim dam NTT

34 MATRIKS LOGICAL FRAMEWORK UPBS BALITJESTRO
Summary Objectively verifiable indicators Verification methods Important assumption Impact Berkembangnyanya sentra produksi jeruk berdaya saing, peningkatan pendapatan petani jeruk Pendapatan petani jeruk meningkat 10% Data statistik Dinas Pertanian Kabupaten/propinsi Outcome BF dan BPMT Jeruk di lokasi Pengembangan mengadopsi VUB 5 BPMT di 5 lokasi PKAJ mengembangkan benih Sumber Laporan akhir (outcome), LAKIP Sistem perbenihan berkembang dengan, benih sebar tersedia Output Benih sumber Jeruk Kelas BF dan BPMT Tersedia minimal 5200 benih kelas BPMT Laporan penelitian. Benih Sumber tersedia Actvities Produksi benih sumber jeruk kelas BPMT 20 personel UPBS Anggaran Rp Proposal, Laporan monev Proposal Final, RAB, IKU telah tersusun Supporting components (bahan dan alat) tersedia sesuai rencana

35 Terimakasih Science. Innovation. Networks


Download ppt "HASIL DISKUSI KELOMPOK I"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google