Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Kaitan antara Kekuasaan dengan Manajemen Kesan Nur Mahmudi Ismail

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Kaitan antara Kekuasaan dengan Manajemen Kesan Nur Mahmudi Ismail"— Transcript presentasi:

1 Kaitan antara Kekuasaan dengan Manajemen Kesan Nur Mahmudi Ismail
Dipresentasikan oleh: Kelompok 2 MK Perilaku Organisasi Rahmelya Oktari Rahmi Khairun Nisa

2 Siapakah beliau?

3 Nur Mahmudi Ismail Latar Belakang Pendidikan:
: Ph.D. bidang Food Science and Technology, Spesialisasi Teknologi Pengolahan Daging, Fakultas Ilmu Perunggasan, Texas A & M University. : M.Sc. bidang Food Science and Technology, Spesialisasi Teknologi Pengolahan Daging, Fakultas Ilmu Peternakan, Texas A & M University : Ir. bidang Teknologi Pangan dan Gizi – Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor

4 Nur Mahmudi Ismail Riwayat Pekerjaan:
1999 – 2000 : Menteri Kehutanan dan Perkebunan R.I. 2000 – 2000 : Menteri Muda Kehutanan R.I. 2000 – 2001 : Menteri Kehutanan R.I. 2006 – 2011: Walikota Depok periode 1 2011 – 2016: Walikota Depok periode 2

5 PENDAHULUAN

6 Latar Belakang Masalah
Setiap posisi manajer atau pemimpin punya kekuasaan. Jabatan diperoleh melalui proses politik. Kekuasaan manajemen kesan. Sarana mendapatkan kekuasaan: pemilu pilkada. daerah melakukan pilkada. Seringkali muncul konflik. Nur Mahmudi Ismail terpilih kembali sebagai Walikota Depok 2011 – 2016 Kekuasaan dan manajemen kesan yang dilakukan Nur Mahmudi.

7 Rumusan dan Tujuan Penulisan
Manajemen kesan yang dilakukan oleh Nur Mahmudi Ismail sebagai Walikota Depok terpilih. Bentuk atau sumber kekuasaan yang didapat/dimiliki oleh Nur Mahmudi Ismail dalam memimpin Kota Depok. Kaitan antara manajemen kesan yang dilakukan oleh Nur Mahmudi Ismail dengan kekuasaan yang didapatkan dalam PILKADA Depok 2010

8 KERANGKA TEORI

9 Kekuasaan Kekuasaan menurut Bierstedt =
kemampuan untuk menggunakan kekuatan. kekuasaan = potensi pengaruh dari seorang pemimpin yang mendapatkan hak untuk mengajak atau memengaruhi orang – orang lain. Kekuasaan meliputi pengaruh dan otoritas.

10 Pembeda Kekuasaan Kepemimpinan Kesesuaian tujuan Bukan mensyaratkan kesesuaian tujuan, melainkan hanya ketergantungan. Mensyaratkan keserasian antara tujuan pemimpin dan orang – orang yang dipimpin Arah Pengaruh Tidak fokus pada pengaruh ke bawah kepada para pengikut. Pengaruh ke bawah kepada para pengikut. Penekanan penelitian Berfokus pada taktik untuk memperoleh kepatuhan anak buah. Menekankan kepada gaya kepemimpinan.

11 Sumber Kekuasaan Kekuasaan Paksaan (Coercive Power) = hukuman, dampratan, pemecatan Kekuasaan Legitimasi (Legitimate Power) = jabatan. Kekuasaan Penghargaan (Reward Power) = penghargaan atau imbalan. Kekuasaan Keahlian (Expert Power) = keahlian, kemampuan, dan kecakapan. Kekuasaan Referensi (Referent Power) = sifat-sifat pribadi Kekuasaan Informasi (Information Power) = akses informasi. Kekuasaan Hubungan (Connection Power) = hubungan dengan orang-orang.

12 Taktik Kekuasaan Legitimasi = posisi kewenangan seseorang.
Persuasi rasional = argumen logis+bukti faktual. Seruan inspirasional =menyerukan nilai-nilai, kebutuhan, harapan, dan inspirasi. Konsultasi = dukungan dari pihak sasaran.

13 Tukar pendapat = memberikan imbalan kepada target
Seruan pribadi = meminta kepatuhan. Menyenangkan orang lain = rayuan,pujian,bersahabat. Tekanan = peringatan. Koalisi = dukungan dari orang lain.

14 Manajemen Kesan Definisi
proses yang ditempuh individu untuk mengendalikan kesan orang lain terhadap dirinya

15 7 (tujuh) teknik dalam Manajemen Kesan
1. Kesesuaian (Konformitas) 2. Dalih 3. Apologi ( Permintaan maaf )

16 Lanjutan 4. Promosi diri 5. Penyanjungan ( Bujukan )
6. Menolong ( Kemurahan ) 7. Asosiasi

17 Etika Politik Etika politik memiliki tujuan menjelaskan mana tingkah laku politik yang baik dan sebaliknya. Menurut Abdoel Fattah, Ada tiga dimensi etika politik, yaitu tujuan politik, sarana, dan tindakan politik (Benhard Sutor, 1991).

18 PEMBAHASAN

19 Sumber dan Taktik Kekuasaan Nur Mahmudi Ismail
Kekuasaan formal : kekuasaan legitimasi Menyejahterakan: Santunan kematian Rp ,00/jiwa Bantuan BOS SD – SMA/SMK. Kesejahteraan guru. Perenovasian dan pembangunan rumah. Bantuan pelayanan kekuasaan.

20 Melayani “Pembangunan tanpa anggaran” Pemberian pelayanan kepada masyarakat : nikah gratis bagi 623 pasangan dan pembuatan akte kelahiran gratis bagi warga miskin.

21 Kekuasaan Nonformal Latar belakang pendidikan pengolahan pangan dan gizi. Meningkatkan industri berbahan baku buah belimbing.

22 Taktik Kekuasaan Legitimasi: kebijakan, misalnya pelebaran Jalan Margonda Raya. Seruan inspirasional: Mendorong dan memotivasi industri kecil, terutama industri buah belimbing.

23 Manajemen Kesan yang Dilakukan oleh Nur Mahmudi Ismail
Melalui Visi dan Misi yang diusung Visi : ”Menuju Kota Depok yang melayani dan menyejahterakan” b. Program-program kerja bidang Kesehatan, Pendidikan, Perumahan, Sosial, dan Pendapatan daerah c. Sosialisasi Penghargaan Kota Depok d. Pernyataan Statement dalam Pidato

24 Kesan yang Dibangun oleh Nur Mahmudi
Pemimpin yang melayani dan menyejahterahkan Pemimpin peduli rakyat dan bertanggung jawab. Pemimpin yang religius.

25 Etika Politik Nur Mahmudi dalam PILKADA DEPOK 2010
Etika politik memiliki tiga dimensi yaitu tujuan politik, sarana, dan tindakan politik. Dimensi tujuan politik, dilihat berdasarkan substansi pencapaian tujuan. Tercermin dari visi dan misi Dilihat dari sarana dan tindakan berpolitik, Nur Mahmudi dinilai melanggar etika.

26 Kesan dan Pandangan Masyarakat Depok Terhadap Nur Mahmudi
Nur Mahmudi merupakan pemimpin yang tidak menepati janjinya. Menghambat Investasi Usaha Hiburan Terkesan sebagai “Raja Baliho”

27 Kaitan Manajemen Kesan dan Kekuasaan Politik Nurmahmudi Ismail
Legitimasi Kekuasaan dalam PILKADA DEPOK 2010

28 Kesimpulan Nur Mahmudi selaku Walikota Depok Terpilih melakukan manajemen kesan melalui berbagai cara. Salah satunya adalah melalui program-program yang dilakukan dan pencitraan. Bentuk Kekuasaan Nur Mahmudi : Legislasi dan Keahlian

29 Lanjutan Manajemen Kesan Nur Mahmudi belum mampu mengubah kesan masyarakat atas dirinya, sehingga legitimasi kekuasaan yang didapatkan pada PILKADA DEPOK rendah.

30 Terima Kasih

31 Puspita: manajemen kesan dan politik pencitraan
Bagaimana membedakan pemimpin baik dengan pemimpin yang hanya berkesan baik

32 Abim: Terangkat namanya , tapi menggunakan harta yang cu
Strategi menjadi pemimpin dengan dana yang terbatas:

33 Furie: Faktor yang bisa membuat dia berhasil di PILKADA apakah karena keberhasilan manajemen kesan
Shalita: seberapa penting manajemen kesan dalam kepemimpinan


Download ppt "Kaitan antara Kekuasaan dengan Manajemen Kesan Nur Mahmudi Ismail"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google