Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Teori kota sebagai fenomena spatial

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Teori kota sebagai fenomena spatial"— Transcript presentasi:

1 Teori kota sebagai fenomena spatial
BENTUK KOTA DAN LANSKAP KOTA Hand-out MK Sistem Lanskap Kota, S2 ARL IPB, disarikan dari Lynch, K (1981) Good City Form, Massachusetts: MIT ARIS MUNANDAR Teori kota sebagai fenomena spatial Teori perencanaan (planning theory) atau teori pengambilan keputusan (decision theory) Berhubungan dengan kompleksitas public decision Basis perencanaan political & economic enterprises Munandar (2008)

2 Teori fungsional (functional theory)
Menjelaskan mengapa form tertentu dipilih Menjelaskan bagaimana form berfungsi Teori normatif (normative theory) Basis: human values dan settlement form Munandar (2008)

3 Bentuk Kota & Lanskap Kota menurut Teori Fungsional
Proses sejarah yang unik Culture bound -- diungkap oleh arkeolog Ekosistem dari kelompok manusia Ada pola pengkelasan sosial (ekonomi, etnik dsb) Single centered vs multiple atau linear (membentuk pertumbuhan cincin, linear, bintang dsb) Dinamis, tetapi jangka pendek Kuantitatif secara 2D (tempat kerja dan hunian) tetapi tidak dapat membangun ruang 3D Munandar (2008)

4 3. Kota sebagai ruang produksi dan distribusi barang
Memandang kota sebagai mesin ekonomi (economic engine) Pola aktivitas dalam ruang memfasilitasi fungsi distribusi, produksi dan konsumsi Ruang sebagai sumberdaya, bahwa kualitas sumberdaya mempengaruhi nilai produksi yang antara lain tergantung pada iklim, kelerengan, kesuburan tanah dsb Transportation cost -- meminimalkan transportasi Spatial economic (1) Lokasi industri: peramalan tendensi aglomerasi, economies of scale, link terhadap permukiman dsb Munandar (2008)

5 Kota sebagai medan kekuatan (field of force)
(2) Central place theory: ranking atau hirarkhi pusat pertumbuhan. Teori Von Thunen dan August Losch: model radial dari akses dan rent. Value: liberal klasik (kesejahteraan merupakan fungsi dari materi/barang, pertukaran yang luas dan kebebasan individual Kota sebagai medan kekuatan (field of force) Kota diibaratkan seperti medan electromagnetik atau pusat gravitasi Optimasi jarak komunikasi: arus komuter, pesan telpon dsb Munandar (2008)

6 Kota sebagai sistem linked decision
Basis: distribusi manusia sebagai daya tarik atau sebaliknya sebagai daya tolak Meliputi pola spasial, teknologi, pola institusi dan struktur kognitif manusia Kurang memenuhi maximum interchange Kota sebagai sistem linked decision Asumsi: bahwa pertumbuhan settlement tidaklah semata-mata growth dalam secara hayati tetapi merupakan produk kumulatif keputusan banyak orang dan agen Sistem yang kompleks: pola lokasi, sediaan perumahan, ketersediaan tapak, kapasitas transportasi, jumlah penduduk, posisi keuangan dsb) Munandar (2008)

7 Kota sebagai area konflik Dampak class struggle (Marxian)
Konflik sejarah – areal marginal Dampak perang moderen Munandar (2008)

8 Bentuk Kota & Lanskap Kota menurut Teori Fungsional
Basis: human values dan settlement form Dari values menuju dimensi kinerja kota 1. Fungsi (vitality) • Kecukupan untuk mewadahi fungsi kota (sustenance) • Keamanan (safe) • memelihara harmoni (consonant) Kenyamanan biofisik Fungsi sebagai habitat dan relung organisme Stabilitas Munandar (2008)

9 • Transparansi, keterbukaan, ketersegeraan penampakan/penampilan
Kualitas indrawi tempat (sense of place), tidak menuju suatu capsule image • Identitas atau keunikan dari segi bentuk, skala, bahan dll yang local specific (identifiable) • Transparansi, keterbukaan, ketersegeraan penampakan/penampilan • Legibilitas • Sekuen jelas (terstruktur) Munandar (2008)

10 Daya akomodasi (fit) atau sense of competence Stabil
Keluwesan penggunaan (manipulable) Lentur Form follows function Akses • Equity to access (fisik ataupun non fisik [informasi dsb]) • Modus transportasi Munandar (2008)

11 Kongruen ~ keteritorialan Pasti
Pengendalian spasial Kongruen ~ keteritorialan Pasti Bertanggungjawab (responsible) ~ pengendalian tataguna lahan Dalam keadaan tertentu (intermittent) longgar Meta criteria: Efisiensi internal: distribusi cost dan benefit menurut values Keadilan: distribusi cost dan benefit menurut stakeholders Munandar (2008)

12 Kriteria form kota generik:
Kontinyu Terkoneksi secara baik Tempat yang terbuka Kondusif untuk pengembangan Munandar (2008)


Download ppt "Teori kota sebagai fenomena spatial"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google