Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Materi ICD 10 DPP PORMIKI.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Materi ICD 10 DPP PORMIKI."— Transcript presentasi:

1 Materi ICD 10 DPP PORMIKI

2 TUJUAN PEMANFAATAN ICD
WHO ingin menggunakan data klasifikasi penyakit untuk kebutuhan studi: - statistis, - demografis dan - epidemiologis. Disusun tatanan pengelompokkan (pengkategorian) penyakit, mengingat klasifikasi yang terlalu spesifik (yang di- inginkan kelompok medis) akan terlalu meluas untuk dapat memenuhi analisis statistis.

3 TUJUAN PEMANFAATAN ICD (Lanjutan-1)
Diputuskan suatu perpaduan disain Sistem Klasifikasi yang memenuhi kebutuhan rumah sakit dan pengumpulan statistis, tersusunlah tatanan dengan judul International Classification of Diseases (ICD)

4 FUNGSI ICD, WHO Fungsi dasar International Statistical Classification
of Diseases and Related Health Problems (ICD): adalah suatu klasifikasi - penyakit, cedera dan - sebab kematian untuk tujuan statistis. insidens morbiditas & mortalitas bisa direkam dalam aturan yang sama sehingga bisa dikomparasi.

5 FUNGSI ICD, WHO (Lanjutan)
ICD-10 mulai digunakan di Indonesia sejak tahun 1996 (di rumah sakit pemerintah) dan sejak 1997 (di rumah sakit swasta dan puskesmas) sesuai keputusan: SK Dirjen Yan-Medis DepKes RI SK No: 50/MENKES/ SK/I/1998 tentang memberlakukan ICD-10 ICD-10 setiap 6 bulan sekali diedit baru s/d 2008 ICD 11 Rev. akan terbit (?). E-ICD sudah bisa diikuti lewat internet.

6 CODING DIAGNOSIS dan PELAPORAN MORBIDITAS/MORTALITAS
Coding: adalah proses pengklasifikasian data & penentuan code (sandi) nomor/alfabet/ alfanumerik untuk mewakilinya. Data di sini adalah sebutan DIAGNOSE(S) pasien yang dinyatakan dokter terkait ! (ICD, WHO)

7 TUJUAN CODING Diagnoses
1. memudahkan pencatatan, pengumpulan dan pengambilan kembali informasi sesuai diagnose ataupun tindakan medis-operasi yang diperlukan ( uniformitas sebutan istilah (medical terms)) 2. memudahkan entry data ke database komputer yang tersedia (satu code bisa mewakili beberapa terminologi yang digunakan para dokter) 3. menyediakan data yang diperlukan oleh sistem pembayaran/penagihan biaya yang dijalankan. Contoh: di USA, Australia, Singapore, Eropa, dll.  ada DRGs (Diagnosis Related Group System) yang memanfaatkan kode ICD.

8 TUJUAN CODING Diagnoses (Lanjutan)
4. memaparkan indikasi alasan mengapa pasien memperoleh asuhan/perawatan/ pelayanan (justifikasi runtunan kejadian) 5. menyediakan informasi diagnoses dan tindakan bagi riset, edukasi dan kajian asesment kualitas keluaran/outcome (legal dan otentik)

9 Pengkodean Diagnoses Coding Diagnosis bukan proses yang sederhana karena harus melibatkan: - dokter - perawat - coder dan petugas RM lain- lain - pengentry data diagnosis - auditor hasil pengkodean dll.

10 Koding/Indeksing KODING/ INDEKSING RM LENGKAP RM LENGKAP KARTU KENDALI
FILING KARTU KENDALI KARTU KENDALI INDEKS PENYAKIT INDEKS OPERASI INDEKS KEMATIAN INDEKS DOKTER

11 Contoh: Indeks Penyakit & Tindakan Rawat Inap

12 PENGELOLAAN DATA MORBIDITAS DAN MORTALITAS
Laporan Kinerja Penujang medis KARTU KENDALI KEPUTUSAN MANAJEMEN DOKUMEN REKAM MEDIS Audit kematian Audit medis Angka Morbiditas Angka Mortalitas Angka sebab kematian DATA PENYAKIT DATA OPERASI DATA SEBAB KEMATIAN DATA DOKTER

13 Keputusan manajemen kamar bersalin
Laporan Kinerja Penujang medis SENSUS HARIAN KEPUTUSAN MANAJEMEN REKAP  RL_01 Audit medik Audit kematian Audit persalinan Evaluasi yang penunjang medis Rasio persalinan normal/ total persalinan Rasio persalinan dg HPP/total persalinan Neonatal death rate Perinatal death rate Kematian persalinan Rasio jml pasien per jenis pelayanan/total pasien Jenis pelayanan Jml pasien Jml pasien/ pemeriksaan Jml pasien/ kasus pelayanan

14 STRUKTUR BAB BAB BLOK GRUP KATEGORI  KATEGORI (3-digit) SUB-KATEGORI (digits ke 4 di belakang titik), dan kadang untuk nomor kode tertentu ada tambahan nomor sebagai digit ke-5 (dicacat pada kolom tersendiri).

15 Contoh Struktur Kode Kategori
Kode dasar katergori terdiri dari 3 digit, 1 Alfabet dan 2 nomor Contoh [ ]: BAB I Certain Infectious and Parasitic Diseases BLOK Tuberculosis (A15 – A19) GROUP Kategori A19 Miliary tuberculosis Subkategori A19.0 A19.1 A19.2 A19.8 other ` A19.9 unspecified

16 Arti Tanda Baca Klasifikasi ganda dengan tanda baca:
dagger (!), sangkur, pedang) dan asterisk(*), bintang). Kode tambahan untuk nomor kode tertentu (additional code), (supplementary code) Kode primer dan kode sekunder Kode morfologi tumor (M. ----/-) Kode digit ke-5 (untuk site lokasi gangguan, Bisa site lokasi tubuh Bisa jenis aktivitas , dsb.)

17 Arti Tanda baca (Lanjutan)
Peraturan/konvensi arti tanda-tanda baca: : (titik-titik, colon), ( ), [ ], } (Bentuk bebagai tanda kurung) .- Titiak garis yang mengikuti, mengurung kode atau perintah yang harus dilaksanakan sebelum pilihan kode diputuskan (akan dibahas lelih lanjut secara rinci di acara pembahasan tentang Konvensi Tanda Baca sesuai ICD-10, WHO.

18 STRUKTUR ICD VOLUME 3 Penjelasan Susunan umum indeks
Konvensi-konvensi yang berlaku pada indeks Seksi I. Indeks alfabetis penyakit dan bentuk alamiah cedera Seksi II. Sebab-sebab luar suatu cedera Seksi III. Tabel nama generik obat-obat dan zat- zat kimia Corrigenda beberapa isi di Volume 1

19 RUNTUNAN TINDAKAN CARA MENGGUNAKAN ICD-10 UNTUK MENCARI KODE YANG DIPERLUKAN
PENGKODEAN SECARA UMUM Baca dan pelajari isi buku manual/pedoman Coding ICD-10, Volume 2 (perhatikan makna dari berbagai tanda baca yang mempunyai arti khusus pada ICD-10, (.-) (:) ( ), [ ], { kata and, with, or dan sebagainya. Pilih kata/istilah yang akan digunakan sebagai ‘Lead-term’ untuk memandu ‘coder’ mencari istilah yang sama beserta nomor kode yang mengikuti di belakangnya, pada Volume 3 ICD- 10.

20 Perhatikan perintah yang ada di dalam kurung ( ),
RUNTUNAN TINDAKAN CARA MENGGUNAKAN ICD-10 UNTUK MENCARI KODE YANG DIPERLUKAN (Lanjutan-1) Perhatikan perintah yang ada di dalam kurung ( ), di belakang istilah diagnosis yang ditemukan, dan juga perintah yang dilengkapi dengan kata (see, see also …) dan jalankan perintah yang dimaksud. Perhatikan ada atau tidak Note: … di atas atau di bawah istilah berikut kode yang akan dipilih. Ada kemungkinan ada perintah untuk menambah digit di belakang digit ke-3, ke-4 atau membatasi cara penerapan kode yang akan dipilih.

21 Kontrol kode yang dipilih dengan yang tertera di Volume 1. Perhatikan:
RUNTUNAN TINDAKAN CARA MENGGUNAKAN ICD-10 UNTUK MENCARI KODE YANG DIPERLUKAN (Lanjutan-2) Kontrol kode yang dipilih dengan yang tertera di Volume 1. Perhatikan: (1) penjelasan pada Note: … di bawah Bab atau di bawah kategori, subkategori yang umumnya mengatur batasan pemanfaatan kode yang terkait; (2) includes dan excludes yang ada di bawah Bab, Kategori atau Subkategori yang membatasi jenis yang termasuk dan atau tidak termasuk ke kategori/subkategori terkait (3) adanya kalimat dalam kurung [ ] atau ( ), jalankan perintah yang tersebut di dalam kurung, yang umumnya akan lebih merinci informasi yang akan dihasilkan.

22 Apabila semuanya sudah cocok dan tidak
RUNTUNAN TINDAKAN CARA MENGGUNAKAN ICD-10 UNTUK MENCARI KODE YANG DIPERLUKAN (Lanjutan-3) Apabila semuanya sudah cocok dan tidak melanggar aturan yang ditetapkan  Pilih kode tersebut sebagai kode diganoses atau masalah terkait kesehatan tersebut sebagai masukan ke sistem perekaman dan informasi yang dikem- bangkan. Simpan kode yang telah dipilih dalam format kartu indeks istilah diagnosis terkait secara manual ataupun komputer.

23 Kode data diagnoses: Kebidanan, metode
RUNTUNAN TINDAKAN CARA MENGGUNAKAN ICD-10 UNTUK MENCARI KODE YANG DIPERLUKAN (Lanjutan-4) Kode data diagnoses: Kebidanan, metode persalinan (methode of delivery) dan nifas (puerpurium) serta bayi neonatal/perinatal, sebab luar cedera, neoplasma, memerlukan desain format perekaman code khusus. Yang tidak kalah penting adalah: * Ubahlah dulu ejaan istilah dalam bahasa Indonesia ke ejaan bahasa Inggeris sebelum mencarinya di Volume 3. * Adakan analisis kualitatif dan kuantitatif Rekam Medis sebelum proses coding dimulai.

24 DUAL CLASSIFICATION (Klasifikasi Ganda)
Ini berlaku bagi beberapa diagnose tertentu. Ada code diagnose yang berjumlah 2 code yang pertama dengan code disertai tanda ! (dagger) yang kedua dengan tanda * asterisk. Code ber-dagger ! adalah penyakit penyebabnya. Code ber-asterisk * adalah menjelaskan manifestasi pada organ tubuh dari penyakit penyebabnya. Code model ini banyak digunakan pada penyakit infeksi menular dan juga pada penyakit-2 sistem organ tubuh tertentu.

25 Contoh: Klasifikasi Ganda
TB meningitis No: A17.0! G01* NIDDM cataract No: E11.3! H28.0* Anemia pada kanker hati No: C22.0! D63.0* Dementia pada penyakit Alzheimer yang “early onset” No: G30.0! F00.0* Cardiopathy pada gout tophi j jantung No: M10.0! I43.8* Meconium ilues (bayi) No: E84.1! P75* Radang pelvis GO, wanita No: A54.2! N74.3* Prostatitis GO No: A54.2! N51.0*

26 KOVENSI TANDA BACA pada Daftar Tabulasi
Kurung [ ] untuk sinonim, kata lain atau frasa penjelasan (Hal A30 & hal D55.0 & hal.260 D68.8) Kurung ( ) untuk menampung kata suplementary, akan tanpa/tidak mempengaruhi nomor code yang telah ditetapkan (lihat halaman di bawah Bab-2) Kurung } digunakan seperti pada biasanya (untuk memberi tanda menggabungkan) (lihat 113 pada A15). Kode bertanda – setelah desimal . (E11.-) harus diisi dengan angka yang ditemukan di Volume 1

27 KOVENSI TANDA BACA pada Daftar Tabulasi (Lanjutan-1)
Kata diikuti oleh tanda baca titik-titik (:) (colon) menandakan istilah sebutan diagnose belum lengkap, harus ditambah dengan satu atau kata modifier lain agar sesuai dengan apa yang dimaksud pada code yang tersedia. (lihat hal K36, appendicitis: ) NOS (Not Otherwise Specified) sama nilainya dengan Unspecified dan unqualified = tidak dirinci atau dikualifikasi lain (hal. 115 A16.9) .

28 KOVENSI TANDA BACA pada Daftar Tabulasi (Lanjutan-2)
NEC (Not Elsewhere Classified) = tidak terklasifikasi di bab-bab lain (Hal. 131, A51.4 ! H58.8* dan 167, B57.0 ! I98.1*) Perhatikan pemanfaatan kata “and” (dan), “or” (atau) “with” (dengan) pada judul blok, grup, kategori.

29 BAB A – B Penyakit infeksi dan Parasitk tertentu
CHAPTER I BAB A – B Penyakit infeksi dan Parasitk tertentu

30 KEKHUSUSAN BAB 1 Certain Infectious and Parasitic Diseases (Penyakit Infeksi dan Parasitik Tertentu) (A00 – B99) Includes (termasuk Bab I ini): penyakit-2 yang dikenal dapat menular atau ditularkan, dapat menyerang masyarakat luas. Excludes: yang tidak termasuk ke Bab ini adalah: - carrier/diduga carrier penyakit infeksi. - penyakit infeksi tertentu – (lihat di Bab-bab terkait sistem organ tubuh) - penyakit infeksi dan parasitik yang menimbulkan komplikasi pada kehamilan, kelahiran dan nifas [kecuali tetanus obstetrik dan penyakit HIV] (O98.-) - penyakit infeksi dan parasitik khusus pada masa perinatal [kecuali tetanus neonatorum, sifilis kongenital, infeksi GO perinatal dan penyakit HIV perinatal] (P35-P39) - influenza dan infeksi saluran napas akut (J00-J22)

31 Tuberculosis (A15-A19) Includes: termasuk di sini adalah infeksi Mycobacterium tuberculosis dan Mycobacterium bovis Excludes: tidak termasuk adalah: - TB kongenital (P37.1) - pneumoconiosis associated dengan TB (J65) - sequalae of TB (B90.-) - silicotuberculosis (J65) A15 untuk TB pernapasan yang terkonfirmasi dengan hasil pemeriksaan bakteriologik dan histologik A16 untuk TB pernapasan yang tidak dikonfirmasi dengan hasil pemeriksaan bakteriologik dan histologik A17! TB sistem saraf (Semua subkategori digit ke4 dengan tanda *) A18 TB organ-2 lain: (Tidak semua ber-!) A18.0!, A18.1!, A18.5!, A18.6!, A18.7!, A18.8! Perhatikan bahwa A18.2 tidak berdagger, anggotanya juga tidak ber- ! Maka tidak ada yang ber (*). A18.3 tidak ada !, namun anggotanya ada yang ber-! maka ada pasangan yang berasterisk (*)

32 Other Bacterial Diseases (A30 – A49) A30 Leprosy [Hansen’s disease]
Includes: infeksi karena Mycobacterium leprae Excludes: sequelae of leprosy (B92) A30.0 Indeterminate leprosy (I leprosy) A30.1 Tuberculoid leprosy (TT leprosy) A30.2 Boderline tuberculoid leprosy (BT leprosy) A30.3 Boderline leprosis (BB leprosy) A30.4 Boderline lepromatous leprosy (BL leprosy) A30.5 Lepromatous leprosy (LL leprosy) A30.8 Other forms of leprosy A30.9 Leprosy, unspecified A31 Infection due to other mycobacteria Excludes: leprosy (A30.-) tuberculosis (A15 – A19)

33 Sequelae Penyakit Infeksi dan Parasitik (B90-B94)
Note: Kategori ini digunakan untuk menjelaskan kondisi kategori-2 pada A00-A89 sebagai causa/penyebab sequelae terkait (gejala sisa terkait), yang mereka sendiri terklasifikasi di Bab//bagian lain ICD-10. Istilah sequelae meliputi kondisi yang disebut sebagai gejala sisa; termasuk juga pernyataan efek penyakit yang terklasifikasi ke kategori di atas apabila disertai bukti bahwa penyakit penyebabnya sudah tidak ada lagi/tidak diderita pasiennya lagi. Untuk penggunaan kategori sequelae ini, silahkan merujuk ke Rules Morbiditas (Hal. 114, 117, 123) dan Mortalitas (Hal , dan 70 aliena ) yang ada di volume 2, ICD-10. B90 Sequelae of TB Punya 5 subdivisi sesuai site organnya. B91 Sequelae of Poliomyelitis B92 Sequelae of leprosy B94 Sequelae lain-2 yang tidak dirinci penyakit infeksi & parasitnya Punya 5 subdivisi

34 SOAL-SOAL LATIHAN Gastro-enteritis (harus ada penjelasan infeksi atau noninfeksi) bila diyakini/dipastikan infeksi No: A09.x Bila dipastikan non-infeksi (bayi perinatal) No: P78.3 usia lain-2 No: K52.9 Dysentri amebiasis (harus dibedakan akut No: A06.0 atau kronik) No: A06.1 Meningitis TB No: A17.0 ! G01.x* TB tulang punggung torakal No: A18.0! M49.0* 4 TB paru aktif, BTA + pada biakan sputum No: A15.1 GO orchitis No: A54.2 ! N51.1* Infeksi sapi gila subaktif (encephalopathy spongioform subactive) A81.0 Toxoplasmosis kongenital P37.1 Filariasis Broncroftian dengan kaki gajah B74.0 Kutu kepala B85.0

35 SOAL-SOAL LATIHAN MANDIRI
1. GE akut infectious No: 2. GE akut akibat Eltor No: 3. GE akut akibat gangguan pencernaan No: 4. Demam Typhoid No: 5. Hepatitis B dengan coma No: 6. AIDS dengan TB paru, kuman BTA + pada sputum No: 7. Abses hati amoebiasis No: 8. DHF No: 9. Poliomyelitis akut No: 10. Cacar air dengan konjungtivitis No: 11. Panu No: 12. Infestasi cacing tambang No: 13. TB paru, bakteri No: 14. Septicaemia meningococcal acute No:

36 CHAPTER II BAB C – D NEOPLASMA

37 Kekhususan Bab Neoplasms
Bab ini memuat grup-grup besar neoplasma: C00-C75 Neoplasma malignant, dinyatakan atau diduga primer, asal dari site tertentu yang diketahui, kecuali jaringan lymphoid, haematopoietic dan jaringan yang terkait. C00-C14 Lip (Bibir), oral cavity (rongga mulut), and pharynx (faring = tenggorokan) C15-C26 Digestive organs (organ pencernaan) C30-C39 Respiratory and intrathoracic organs (Organ pernapasan dan organ di dalam rongga torak =dada)

38 Kekhususan Bab II (lanjutan -1)
C40-C41 Bone and articular cartilage (Tulang dan tulang rawan persendian) C43-C44 Skin (Kulit) C45-C49 Mesothelial and soft tissue (Jaringan mesotelial dan jaringan lunak) C50 Breast (Payu dara) C51-C58 Female genital organs (Organ-2 kelamin wanita) C60-C63 Male genital organs (Organ-2 kelamin laki-2) C64-C68 Urinary tract (Saluran kemih)

39 Kekhususan Bab II (lanjutan -2)
C69-C72 Eye, brain and other parts of central nervous system (Mata, otak dan bagian lain sistem saraf pusat) C73-C75 Thyroid and other endocrine glands (Kelenjar tiroid dan kelenjar endokrin lain-2) C76-C80 Malignant neoplasms of ill-defined, secondary and unspecified sites (Neoplasma dinyatakan ganas, sekunder dan tidak ada dirincian site primer (asal)-nya)

40 Kekhususan Bab II (lanjutan -3)
C81-C96 Malignant neoplasms, stated or presumed to be primary of lymphoid, haematopoietic and related tissue (Neoplasma ganas, dinyatakan atau diduga primer dari jaringan limfoid, haematopoietic dan jaringan yang terkait). C97 Malignant neoplasms of independent (primary) multiple sites (Neoplasma ganas yang independen (primer) terkait site multipel (banyak)

41 Kekhususan Bab II (lanjutan -4)
D00-D09 In situ neoplasms (Neoplasma in situ) D10-D36 Benign neoplasms (Neoplasma jinak) D37-D48 Neoplasms of uncertain or unknown behaviour (Neoplasma yang sifatnya belum dapat ditentukan) [see note page 240]

42 Kekhususan Bab II (lanjutan – 5)
Notes: 1, Primary, ill-defined, secondary and unspecified sites of malignant neoplasms (Primer, dinyatakan sebagai tumor ganas, sekunder dan site keganasan tidak dirinci). Kategori C76 - C80 termasuk neoplasm malignant, yang tidak jelas site asalnya kanker terkait, atau kanker dinyatakan sebagai: “disseminated” = tersebar, “scattered” = tercecer, “spread” = menjalar/MENYEBAR tanpa dijelaskan site primernya. Ini semua dinyatakan sebagai: site primernya tidak diketahui.

43 Kekhususan Bab II (lanjutan – 6)
2. Functional Activity (Aktivitas fungsional) Semua neoplasma tertampung di Bab II ini, apa ia fungsional aktif atau tidak. Code tambahan dari Bab IV bisa digunakan untuk mewakili activitas fungsi neoplasma terkait (kelenjar endokrin). Contoh: Note: 2 Catecholamine-producing malignant phaechroma- cytoma of adrenal gland C74 dengan kode tam- bahan E27.5 Basophil adenoma of pituitary gland with Cushing’s syndrome  D35.2 E24.0

44 Kekhususan Bab II (lanjutan-7)
Morfologi Sesuai dengan morfologi histologis jenis celnya, grup neoplasms malignant dibagi dalam: - Carcinoma: Contoh: squamous, adenocarcinoma; - Sarcoma: Contoh: mesothelioma, lymphoma (Hodgkin’s & non-Hodgkin’s; - Leukaemia; - Other specified and side-specific types; - Uncpecified cancers

45 Kekhususan Bab II (lanjutan-8)
Cancer adalah istilah generik dan dapat digunakan untuk yang mana saja, walau jarang sekali digunakan untuk sebutan neoplasm ganas lymphotic, jaringan haemopoietik berserta jaringan lain yang terkait Terkadang kata “Carcinoma” digunakan salah sebagai kata ganti lain dari “cancer” Perlu diperhatikan bahwa klasifikasi neoplasms di Bab II ini, adalah sesuai site lokasi organ yang terkena neoplasm terkait, di kelompokan ke grup besar sesuai “behaviour” (sifat, prilaku)-nya. Pada kasus tertentu sifat morfologisnya akan terpapar pada judul kategori dan judul sub-kategori.

46 Kekhususan Bab II (lanjutan -9)
Klasifikasi histologis neoplasma ada terpisah di Bagian Morphology Codes, yang diambil dari ICD-O, dan merupakan klasifikasi ganda untuk keperluan sistem coding atas dasar topografik dan morfologik neoplasmnya. Code morfologi menggunakan 6 digits: 4 digits pertama mengidentifikasi tipe histologi selnya; digit ke 5 adalah code behaviournya: - malignant primary, - malignant secondary (metastasis), in situ, benign atau uncertain whether malignant atau benign); digit ke 6 adalah code untuk grading (differensiasi) tumor solid, yang juga merupakan code khusus bagi lymphoma dan leukemia.

47 Kekhususan Bab II (lanjutan -10)
4. Cara penggunaan subkategori-2 di Bab II Perhatikan: aturan penggunaan subkategori (,8) pada Bab II [Baca note 5]. Apabila diperlukan penggunaan subkategori untuk “other” (lain-lain) umumnya disediakan nomor code pada subkategori (.7)

48 Kekhususan Bab II (lanjutan -11)
5. Neoplasma ganas yang tumpang-tindih batas site lokasinya dan aturan penggunaan subkategori ber- code (.8) Kategori C00-C75 mengklasifikasi neoplasm malignant primer sesuai titik asal neoplasmnya. Ada banyak kategori 3-karakter yang dibagi lebih lanjut sesuai sebutan bagian subkategori dari organ terkait. Suatu neoplasm yang tumpang-tindih menyerang 2 (dua) atau > 2 sites yang saling bersambungan namun titik mula site asal neoplasmnya tidak dapat ditentukan yang mana, beri code -> (.8), kecuali kombinasi terkait diberi indeks khusus tersendiri.

49 Kekhususan Bab II (lanjutan -11)
Contoh: Carcinoma of oesophagus and stomach mempunyai code khusus C16.0 (cardia), sedangkan Carcinoma permukaan ujung dan ventral (tengah) lidah harus diberi code C02.8 Sebaliknya: Carcinoma ujung lidah yang ekstensi (meluas) ke bagian tengah (ventral) lidah harus di code C02.1, ujung lidah sebagai titik mula carcino- manya. Yang dimaksud dengan tumpang-tindih (overlapping) adalah site-2 yang terlibat saling bersebelahan (kontinues bersambungan),

50 Kekhususan Bab II (lanjutan -12)
Secara urut numerik subkategori-2 secara anatomik bersambungan, namun tidak semua demikian, untuk menentukan apakah ada hubungan topografik, hendaknya coder merujuk ke hubungan antara istilah-2 anatomi yang terkait. Neoplasma malignant jaringan ektopik Ini diberi code site yang disebut dalam istilah diagnosisnya. Contoh: ectopic pancreatic malignant neoplasms dikode  Pancreas unspecified (25.9)

51 Kekhususan Bab II (lanjutan -13)
7. Pemanfaatan Indeks alfebetik Volume 3 Kecuali site, maka harus juga dilengkapi code morfologi dan behaviour neoplasmanya. Baca peraturan di Vol. 3 di bawah: Neoplasms -> perhatikan Note: Carcinoma Sarcoma (Hal. 485); Lymphoma Tumor , Adenoma dst.

52 Kekhususan Indeks Alfabetik ICD-10 Vol, 3, NEOPLAMS
Contoh: Tumor paru (Hal. 548) Tumor -> Neoplasm (Hal.385, lung ….) _____________________________________ Malignancy Uncertain ________________ or unknown Primary Secondary Insitu Benign behaviour ________________________________________ Neoplasm, neoplastic … C C D D D48.9 - lung C C D D D low.lobe C C D D D38.1 - - hilus C C D D D38.1 Di atas nampak jelas bahwa nomor code hanya bisa ditentukan apabila diketahui sifat tumornya, ganas? Primer? Sekunder? Dsb. Kata generik “Cancer” sering disalahgunakan bagi sebutan carcinoma. Sesuai asal sel, ada dua jenis cancer: Carcinoma dan Sarcoma.

53 Kekhususan Indeks Alfabet Vol. 3 (lanjutan 1)
Note: Daftar urut alfabetik disusun berdasarkan sebutan istilah anatomik organ tubuh. Tersedia 5 lajur code yang mungkin dipilih sesuai primer, sekunder, ganas tidak ganas dsb dari neoplasm terkait. Biasanya dari sebutan neoplasmnya bisa diketahui sifat neoplasm terkait. Contoh: malignant melanoma kulit carcinoma in situ cervix uteri benign fibroadenoma payu dara

54 Kekhususan Indeks Alfabet Vol. 3 (lanjutan 2)
Bila sebutan tidak menolong untuk menentukan pilihan, maka telusuri melalui Indeks. Padanya ada panduan untuk setiap sifat morfologic (histologik)- nya. Contoh: Mesonephroma – see Neoplasm, malignant, Bowen’s disease – see Neoplasm, skin, in situ.

55 Kekhususan Indeks Alfabetik Vol. 3 (lanjutan 3)
Tanda site dengan tanda baca # (ump. Face NEC #) harus diklasifikasi ke: a. neoplasm malignant kulit site terkait apabila sel neoplasmnya adalah squameous cell carcinoma atau epidermoid carcinoma b. adalah benign neoplasm dari site terkait apabila jenis neoplasmnya adalah papilloma. Contoh: Neoplasm. Ankle NEC #

56 Kekhususan Indeks Alfabetik Vol. 3 (lanjutan 4)
Carcinoma dan adenocarcinoma tipe apapun kecuali intraosseus atau odontogenic, dengan site bertanda ^ (ump. Ischium ^) harus diartikan metastatik dari site primer yang unspecified (tak dijelejaskan/ tak dirinci) dan diberi code C79,5 Contoh: Neoplasm, alveolar ridge or process ^

57 Kekhususan Indeks Alfabtik … (lanjutan -5)
Cancer (M8000/3) – see also Neoplasm, malignant Jelas bahwa kata “cancer” = Neoplasm malignant. Note: Istilah “cancer” bila dimodifikasi oleh suatu kata keterangan adjective atau frasa adjective yang menunjukkan tipe morfologisnya, harus diberi code sama seperti code “carcinoma” yang berkata- keterangan terkait.

58 Kekhususan Code M----/-- Morphology of neoplasms
Di dalam ICD-O ada nomenklatur bercode untuk merinci morfologi 4 digits di bagian depan neoplasms. Nomor code morfologi terdiri dari 5 digits: mewakili tipe histologi neoplasmnya, dan digit ke 5 di belakang garis / merinci sifat (behaviour) sel neoplasm terkait. Digit perinci behaviour adalah sebagai berikut:

59 Kekhususan Code M----/-- (Lanjutan)
/0 Benign /1 Uncertain whether benign or malignant Boderline malignancy dan Low malignant potential /2 Carcinoma in situ Intraepithelial. Non-infiltrating. Noninvasive /3 Malignant, primary site /6 Malignant, metastatic site. Malignant secondary site /9 Malignant, uncertain whether primary or metastatic site

60 Morphology of neoplasms (lanjutan-1)
Hubungan antara code behaviour dengan berbagai seksi di Bab II Behaviour code: Bab II kategori: /0 Benign neoplasms D10-D36 /1 Neoplasms of uncertain or unmnown behaviour D37-D48 /2 In situ neoplasms D00-D09 /3 Malignant neoplasms, stated or presumed to be primary C80-D97 /6 Malignant neoplasms, stated or presumed to be secondary C77-C79 Digit /9 tak applicable pada kontek ICD, mengingat bahwa semua neoplasm malignant diduga primary (/3) atau secondary (/6), sesuai pelengkap informasi lain-lain yang diambil dari RM pasien terkait. [Lihat hal. 1181]

61 Contoh Soal-Soal Adenocarcinoma gaster No: M
2. Tumor lobus kiri paru, mestastasis ke hati No: M No: M 3. Hepatoma metastase ke pancreas No: M No: M Oat cell carcinoma bronchus kanan No: M metastasis ke alveoli paru kanan No: M 5. Basal cell carcinoma, fibroepithelial pada No: M kulit muka 6. Cystadenoma serosa malignant ovarium No: M metastase ke tulang No: M 7. Paget’s disease kelenjar mammae No: M

62 Contoh Soal-soal (lanjutan)
8. Infiltrating duct carcinoma mamma quadrant kiri luar No: M: Fibromyoma uteri No: M: Dermatofibroma di kulit leher No: M: 11. Osteosarcoma tulang tibia atas dan tulang rawan sendi lulut No: M: 12. Neurofibromatosis No: Q M: 13. Chronic lymphocytic leukaemia No: Mixed small and large cell diffuse, malignant lymphoma No:

63 CHAPTER III BAB D Penyakit Darah dan Organ Pembentuk Darah dan Gangguan Tertentu terkait Mekanisme Imunitas

64 BAB 3 Diseases of Blood & Blood-forming Organs & Certain Disorders Involving the Immune Mechanism (D50-D89) Excludes: - gangguan autoimune sistemik NOS (M35.9) - kondisi tertentu yang berasal mula sejak periode perinatal (P00-P96) - komplikasi dari kehamilan, persalinan dan masa nifas (O00-O99) - malformasi kongenital, deformasi, abnormalitas kromosomal (Q00-Q99) - gangguan endokrin, nutrisional, dan metabolik (E00-E90) - HIV diseases (B20-B24) - cedera, keracunan & konsekuensi tertentu dari akibat penyebab dari luar (external causes) (S00-T98) - neoplasms (C00-D48) - gejala, tanda, hasil temuan klinis, lab. abnormal NEC (R00-R99)

65 Kekhususan Bab III Bab dibagi dalam Blok: D50-D53 Anemia nutrisional
D55-D59 Anemia hemolitik D60-D64 Anemia aplastik & anemia-2 lain D65-D69 Defek pembekuan darah, purpura & kondisi perdarahan lain-2 D70-D77 Penyakit darah dan gangguan organ pembentuk darah lain-2 D80-D89 Gangguan tertentu yang melibatkan mekanisme imune Kategori-2 berastesisk: D63* Anemia pada penyakit kronik yang terklasifikasi di tempat lain D77* Gangguan darah dan organ pembentuk darah lain-2 pada penyakit terklasifikasi di tempat lain.

66 SOAL-SOAL LATIHAN 1. Anemia kekurangan zat besi (42- 42) No:
2. Thrombocytopenia (533) No: 3. Leukositosis (334) No: 4. Thalasemia major (532) No: 5. Sickle anemia dalam keadaan krisis ( ) No: 6. Polycythaemia pada altitude tinggi ( ) No: 7. Anemia haemoytic akibat racun ular (43) No: 8. Sindroma haemolytic-uremia (520) No: 9. Defisiensi vitamin K (137) No: 10. Agranulocytosis karacunan chloramphenicol No: 11. Defisiensi [ADA] (134) No: 12. Sarcoidosis myocarditis (485, 364) No: 13. Aplastic anemia akibat radiasa Cobalt-50 (42)533 No: 14. Purpura alergi (467) No: 15. Anemia pada carcinoma mammae No:

67 BAB E Penyakit Endokrine, Nutrisi dan metabolisme
CHAPTER IV BAB E Penyakit Endokrine, Nutrisi dan metabolisme

68 BAB 4 EDNDOCRINE, NUTRITIONAL AND METABOLIC DISEASES (E00-E90)
Note: Semua neoplasma, apakah aktif secara fungsional atau tidak, akan terklasifikasi di Chapter (Bab) II ini. Code-code yang tepat di Bab IV ini (yakni: S05.8, E07.0, E16-E31, E34.-) boleh digunakan, apabila dikehendaki, sebagai code tambahan (additional codes) untuk menjelaskan aktivitas fungsional neoplasmnya dan jaringan endokrin yang ectopic, atau hiperfungsi dan hipofungsi kelenjar endokrin terkait neoplasmnya, dan kondisi lain-2 yang terklasifikasi di tempat lain.

69 Komplikasi kehamilan, persalinan dan masa nifas (O00-O99)
Bab IV (Lanjutan) Excludes: Komplikasi kehamilan, persalinan dan masa nifas (O00-O99) Simtoma, tanda-2 dan temuan klinik, laboratoris yang abnormal yang tidak terklasifikasi di tempat lain (R00-R99) Gangguan endokrin dan metabolism yang transitory (sepintas) khusus terkait fetus dan bayi baru lahir (P70-74).

70 KEKHUSUSAN BAB IV Bab IV terbagi dalam blok-blok:
E00-E07 Gangguan kelenjar tiroid E10-E14 Diabetes mellitus E15-E16 Gangguan-2 lain regulasi glukosa dan sekresi pankreatik internal E20-E35 Gangguan-2 kelenjar-2 endokirn lain E40-E46 Malnutrisi E50-E64 Defisiensi-2 nutrisi lain. E65-E68 Obesitas dan hiper-alimentasi lain E70-E90 Gangguan-2 metabolik

71 Kekhususan Bab IV (Lanjutan)
Code-2 yang bertanda Asterisk (*) ada: E35* Gangguan-2 kelenjar-2 endokrin pada penyakit yang terklasifikasi di tempat lain E90* Gangguan-2 nutrisional dan metabolik pada penyakit yang terklasifikasi di tempat lain.

72 Subdivisi karakter ke 4 untuk melengkapi E10-E14
.0 DM dengan koma .1 DM dengan keto-acidosis .2 ! DM dengan komplikasi renal .3 ! DM dengan komplikasi ophthalmic (mata) .4 ! DM dengan komplikasi neurologik .5 DM dengan komplikasi sirkulasi tepi .6 DM dengan komplikai lain (yang tidak termasuk ke subkategori .5) .7 DM dengan komplikasi ganda (multiple) .8 DM dengan komplikasi yang tidak dirinci jenis komplikasinya. .9 DM tanpa komplikasi Perhatikan ada 3 ber-dagger .2!, .3!, .4!, .5 dan .6 ada yang ber-*

73 Malnutrisi (E40-E46) (Lanjutan-1)
Apabila hanya ada satu jenis hasil pengukuran, diagnosis didasarkan probabilitas dan tidak dianggap definitif tanpa bukti klinis atau test laboratoris. Pada sikon tertentu yang tidak ditemui hasil pengukuran berat badan, patokan ditentukan atas bukti klinis yang nyata. Bila berat badan yang dipantau ada di bawah nilai “mean” populasi rujukan, apabila nilai yang terpantau adalah 3 atau lebih standard deviasi di bawah nilai populasi rujukan, ini berarti probabilitas tinggi ada malnutrisi berat.

74 SOAL-SOAL LATIHAN Kekurangan jodium terkait multinoduler goitre endemik No: E01.1 Bedakan dengan: Kerdil kongenital akibat kekurangan jodium endemik No: E00.0 2. Hyperfungsi kelenjar tiroid disertai exophthalmos No: E05.0 3 Tiroiditis akut dengan abses akibat kuman No: E Staphylococcus No: B95.8 4. Malnutrisi IDDM dengan autonomik polyneuropathy No: E12.4 ! G90.0* DM dengan komplikasi gangrene dan periferal angiopathy No: E dan E14.5 ! I79.2* atau E14.7 Hypoglycaemia No: E16.2 Use additional external cause code …. Hypoglycaemia coma, pasien tidak DM No:E15.x 8. Protein, kalori malnutrisi berat No: E42.x 9. Beri-2 basah No: E51.1 ! I98.8*

75 SOAL-SOAL LATIHAN MANDIRI
1. NIDDM dengan cataract No: Cataract (lansia 70 tahun) No: 2. Xeroderma akibat kurang vitamin A No: 3. Osteomalacia, juvenil No: Bedakan dengan: Osteoporosis No: Dehydration No: Tetany hypoparatiroid post operasi tyroid No: Respiratoris acidosis No: Hyperglycaemia post pancreatectomy No: TB paru kronik dengan gangguan nutrisi No: dan metabolisme, kuman BTA + mikroskopik No: 9. Gejala sisa kekurangan vitamin C No: 10. Obesitas akibat pil KB No: No:

76 BAB F Gangguan Mental dan Prilaku
CHAPTER V BAB F Gangguan Mental dan Prilaku

77 KEKHUSUSAN BAB 5 Mental and behavioural disorders (F00-F99)
Includes: gangguan perkembangan psikologikal Excludes: simtoma, tanda-2 dan temuan klinik dan laboratori yang abnormal NEC (R00-R99) Bab ini dikelompokan dalam 11 (sebelas) Blocks (blok): F00-F09 Gangguan mental organik termasuk simtomatik F10-F1 Gangguan mental & prilaku akibat menggunakan obat psikoaktif F20-F29 Gangguan schizophrenia, schizotypal, delusional F30-F39 Gangguan mood [affective] F40-F48 Gangguan neurotik, terkait-stress dan somatoform F50-F59 Sindroma prilaku terkait gangguan fisiologis dan faktor fisik.

78 Kekhususan Bab V, Blok: …(lanjutan-1)
F60-F69 Gangguan personalitas dan prilaku dewasa F70-F79 Retardasi mental F80-F89 Gangguan perkembangan psikologis F90-F98 Gangguan prilaku dan emotional yang biasanya timbul saat masa kanak-2 dan akil balik. F99 Gangguan mental unspecified Ada 2 (dua) codes yang bertanda * F00* Dementia pada penyakit Alzheimer’s F02* Dementia pada penyakit lain yang terklasifikasi di bagian lain BAB V ini adalah satu Bab yang masing-masing blok dan kategori- nya didefinisikan dengan kalimat-2 yang cukup panjang. Indonesia memiliki PPDGJI dan S-PPDGJI yang merupakan terjemahan BaB V ini dalam bahasa Indonesia.

79 CONTOH SOAL-SOAL BAB V Takut ketinggian (cari di -> phobia, specified ) No: Type 2 Presenile Alzheimer disease (cari di -> Alzheimer, early onset (presinile) No: No: 3. HIV dengan dementia (cari di Human IV ) atau (di dementia) No: 4. Delirium masa nifas (post partum) No: Sindroma post geger otak (syndrome, concussion) No: Gangguan perilaku dan perilaku akibat ketergantungan kokain (cari di disorder, mood) No: Gangguan mental akibat keracunan alkohol akut (cari di disorder, mental) No: 7. Depresi psikogenik atipikal No:

80 BAB G Penyakit Sistem Saraf
CHAPTER VI BAB G Penyakit Sistem Saraf

81 BAB 6 Diseases of the Nervous System (G00-G99)
Excludes: certain conditions originating in the perinatal period (P00-P96) certain infectious & parasitic diseases (A00-B99) complications of pregnancy, childbirth & the puerperium (O00-O99) congenital malformations, deformations & chromosomal abnormalities (Q00-O99) endocrine, nutritional & metabolic diseases (E00-E90) injury, poisoning & certain other consequences of external causes (S00-T98) neoplasm (C00-D48) symptoms, signs & abnormal clinical & laboratory findings, NEC (R00-R99)

82 KEKHUSUSAN BAB 6 Bab ini dibagi dalam blok:
G00-G09 penyakit-2 Inflamasi sistem saraf pusat G10-G13 atropi sistemik primer menyerang system saraf pusat G20-G26 gangguan ekstra piramidal dan gerak G30-G32 penyakit-2 degeneratif lain sistem saraf G35-G37 penyakit demyelinating sistem saraf pusat G40-G47 gangguan-2 episodik dan paroksismal G50-G59 Gangguan saraf, akar & pleksus saraf G60-G64 Polineuropati-2 dan gangguan-2 lain sistem saraf tepi G70-G73 Penyakit-2 myoneural junction & otot G80-G83 Cerebral palsy & sindroma paralitik lain G90-G99 Gangguan-2 lain sistem saraf. Ada 16 kategori dengan *: G01*, G02*, G05*, G07*, G13*, G22*, G26*, G32*, G46*, G53*, G55*, G59*, G63*, G73*, G94*, G99*

83 Jawaban SOAL LATIHAN MANDIRI
Bell’s palsy No: G51.0 Meningitis adeno-virus No: A87.1! G02.0* 3. Syndrome of paroxysmal facial pain No: G50.0 4. Gangguan tidur No: G47.9 4. Penyakit Alzheimer’s, timbul saat usia 70 tahun No: G30.1 5. Migrain, setelah minum antibiotika No: G Y40.9 6. Sakit kepala karena tegang No: G44.2 7. Neuralgia post herpes zoster No: B02.2! G53.0* 8. Hemiplegia flaccid post stroke (2 tahun yll) No: I G81.0 9. Myopathy akibat alkoholisme No: G72.1 10. Myasthenia pada IDDM No: E10.4! G73.0* 11. Hydrosefalus congenital No: Q03.9 Myelopathy pada gangguan intervertebral disc L1-2 No: M51.0! G99.2* 13. Meningitis TB dengan TB paru (kultur +) No: A17.0! G01* (A15.0) 14. Parkinson sekunder post trauma capitis No: G S09.90 (Pasien petinju, terpukul?, Profesioal) No: W50.3 2 15. Tremor stelah munim obat parasetamol No: G25.1 T39.1 X40.9

84 BAB H Penyakit Mata dan Adnexa
CHAPTER VII BAB H Penyakit Mata dan Adnexa

85 BA B 7 DISEASES OF THE EYE ADNEXA (H00-H59)
Excludes: Kondisi tertentu bermula pada periode perinatal (P00- P96) Penyakit infeksi dan parasitik tertentu (A00-B99) komplikasi kehamilan, persalinan-kelahiran dan masa nifas (O00-O99) Malformasi kongenital, deformasi dan abnormalitas kromosomal (Q00-Q99) Penyakit endokrin, nutirional dan metabolik (E00-E90) Cedera, keracunan dan konsekuensi lain tertentu akibat sebab-2 luar (S00-S98) Neoplasms (C00-D48) Simtoma, tanda-tanda dan temuan klinis dan laboratoris, NEC (R00-R99)

86 KEKHUSUSAN BAB VII Bab terbagi uan dalam blok-2:
H00-H06 Gangguan kelopak, sistem lakrimal dan orbit mata H10-H13 Gangguan konjungtiva H15-H22 Gangguan sklera, kornea, iris dan ciliary body H25-H28 Gangguan lensa mata H30-H36 Gangguan lapisan choroid dan retina H40-H42 Glaucoma H43-H45 Gangguan vitreous body dan bola mata H46-H48 Gangguan saraf opticus dan visual pathways H49-H52 Gangguan otot okular, gerak binokuler, akomodasi dan refraksi H53-H54 Gangguan Visus dan kebutaan H55-H59 Gangguan lain mata dan adneksa Code ber*: H03*, H06*, H13*, H19*, H22*, H28*, H32*, H36*, H42*, H45*, H48*, H58*

87 Jawaban Soal-Soal Latihan Mandiri
Rabun dekat (kongenital?malignant?) No: H52.1 2. Blepharoptosis (kongenital?) No: H02.4 3. Hordeolum No: H00.0 4. Lensa lepas dari tempatnya(kongenital?)No: H27.1 (Trauma?) 5, Ulkus kornea bagian sentral (Infection?) No: H16.0 Conjunctivitis dan campak No: B05.8! H13.1* Keratitis karena sinar cahaya No: H16.1 8. Glaukoma akibat radang iridocyclitis No: H40.4 9. Katarak pada lansia No: H25.9 10. Strabismus akibat paralisis saraf ke VI No: H49.2 11. Visus silindris No: H52.2 12, Buta warna herediter No: H53.5 13. Buta, satu mata (seberapa berat?) No:H54.- 14, Lensa intraocular No: Z96.1 Mata palsu No: Z97.0 Menggunakan kontak lens No: Z97.3

88 BAB H Penyakit Telinga dan Mastoid
CHAPTER VIII BAB H Penyakit Telinga dan Mastoid

89 BAB 8 Diseases of the Ear and Mastoid [Hal. 459- 470]
Excludes: certain condition originating in the perinatal period (P00-P96) certain infectious and parasitic diseases (A00-B99) complication of pregnancy, delivery and puerperium (O00-O99) congenital malformation, deformation and chromosomal abnormalities (Q00-Q99) endocrine, nutritional and metabolic diseases (E00-E99) injury, poisoning and certain other consequences of external causes (S00-S98) neoplasms (C00-D48) symptoms, signs and abnormal clinical and laboratory findings, NEC (R00-R99) Bab ini sangat sederhana, jumlah jenis penyakitnya juga tidak terlalu banyak.

90 KEKHUSUSAN BAB 8 Bab VIII terbagi dalam 4 blok:
H60-H62 Diseases of external ear H65-H73 Diseases of middle ear and mastoid H80-H83 Diseases of inner ear5 H90-H95 Other disorders of ear. Code ber-asterisk ada: H62* Disorder of external ear in diseases classified elsewhere H67* Otitis media in diseases classified elsewhere H75* Other disorders of meddle ear and mastoid in diseases classified elsewhere H82* Vertiginous syndromes in diseases classified elsewhere H94* Other disorders of ear in diseases classified elsewhere

91 SOAL-SOAL LATIHAN MANDIRI
1. Congek telinga kanan No: 2. Radang jamur aspergillosis di telinga luar No: 3. OM pada pharyngitis influenza No: 4. OMP No: 5. Mastoiditis kronik dengan fistula No: 6. Genderang telinga pecah akibat terpukul No: saat pertandingan tinju profesional No: 7. Tuli akibat ledakan bom di Bali No: 8. Pendengaran menurun akibat lansia No: 9. Suara bising mendengung di telinga No: 10. Bisu-Tuli No: 11. Otitis externa pada impetigo No: 12. Tuli konduktif telinga kanan, telinga kiri No: tidak terganggu

92 BAB I Penyakit Sistem Kardiovaskuler
CHAPTER IX BAB I Penyakit Sistem Kardiovaskuler

93 SRUKTUR & KEKHUSUSAN BAB 9 (DISEASES OF CARDI0OVASCULAR SYSTEM) (I00-I99)
Excludes: certain condition originating in the perinatal period (P00-P96) (kondisi tertentu yang timbul pada period perinatal) certain infectious and parasitic diseases (A00-B99) (penyakit infeksi dan parasitic tertentu) complications in pregnancy, childbirth & the puerperium (O00-O99) (komplikasi dari kehamilan, persalinan dan nifas)

94 congenital malformations, deformations &
Exckudes (Lanjutan-1) congenital malformations, deformations & chromosomal abnormalities (Q00-Q99) (malformasi, deformasi dan abnormalitas kromosom yang kongenital) endocrine, nutritional and metabolic diseases (E00- E99) (penyakit endokrin, nutrisi dan metabolik) injury, poisoning and certain other consequences of external causes (S00-T98) (cedera, keracunan dan konskeuensi sebab luar lain-lain) neoplasms (C00-D48) (neoplasma)

95 symptoms, signs and abnormal clinical and
Exckudes (Lanjutan-2) symptoms, signs and abnormal clinical and laboratory findings NEC (R00-R99) (gejala, tanda dan temuan klinik, dan laboratoris yang abnormal) systemic connective tissue disorders (M30-M36) (Gangguan sistemik jaringan ikat) transient cerebral ischaemic attacks and related syndromes (serangan iskaemi (G45.-) serebri yang sementara dan kumpulan gejala yang tertkait)

96 Bab IX terbagi dalam blok-blok:
I00-I02 Demam reumatik akut I05-I09 Penyakit-2 jantung reumatik menahun (kronis) I10-I15 Penyakit-2 hipertensi I20-I25 Penyakit-2 jantung iskemik I26-I28 Penyakit jantung paru dan penyakit-2 sirkulasi paru I30-I52 Bentuk-2 penyakit jantung lain I60-I69 Penyakit-2 serebrovaskuler I70-I79 Penyakit-2 arteria, arterioles dan kapiler darah I80-I89 Penyakit-2 vena, saluran dan nodi limfatik NEC I95-I99 Gangguan-2 tak dirinci dan lain-2 sistem sirkulasi.

97 Ada 8 kode ber (*): [471] I32* Pericarditis pd penyakit terklasifikasi di bagian lain I39* Endocarditis dan gangguan katub pada penyakit terklasifikasi di bagian lain. I41* Myocarditis pd penyakit terklasifikasi di bagian lain I43* Cardiomyopathy pd peny. terklasifikasi di bg lain I52* Gangguan-2 lain jantung pada penyakit terkla sifikasi di bagian lain I68* Cerebrovascular disorders pd peny. terklasifikasi .. I79* Penyakit arteria, arteriole dan kapiler pd peny. … I98* Gangguan-gangguan lain sistem kardiovascular… (Bila code ber-* ini digunakan maka pasangannya harus diberi/ber-! dagger ) Jantung Reumatik, Hipertensi, Angina Pectoris dan Infark Miokardium

98 Perhatian perlu diberikan pada proses pengkodean (lanjutan-2)
Cardiomyopathy dikelompokan ke dalam 2 code untuk membedakan penyakit penyebab. Tachycardia dan gangguan irama jantung harus dibedakan dengan kode terkait di bab R. Gagal jantung, perhatikan nomor kode gagal jantung bila akan digunakan untuk “Cause of death” (ICD- Volume 2)

99 CVD – CVA, Stroke dan Gangguan Sirkulasi Limfe
Baca aturan pemanfaatan nomor-2 code untuk CVD- CVA & stroke Stroke harus dibedakan apakah emboli, thrombosis, perdarahan atau spasm pembuluh darah cranial. Baca aturan di bawah I69 (Sequelae of CVD) Kode artherosclerosis, aneurysma dibedakan sesuai site lokasi gangguannya. Perhatikan nomor kode untuk phlebitis, thromosis vena, varices.

100 CVD-CVA …… Gangguan Sirkulasi Limfe (Lanjutan)
Kode haemorrhoid dirinci pada digit ke-4 untuk menjelaskan site pembuluh haemorrhoid. Esophageal varices dilengkapi rincian ada perdarahan atau tidak. Lymphadenitis dibedakan yang spesifik dan nonspecific. Hipotensi dirinci apakah akibat luar obat atau tidak. Gangguan sistem sirkulasi postprosedural menduduki nomor kode tersendiri Disediakan kode I98.0* yang harus dilengkapi dengan causanya.

101 SOAL-SOAL LATIHAN Cari nomor kode pada istilah yang dicetak tebal dan diberi garis bawah pada materi Reading 4 Istilah No. ICD-10 pain, breathlessness, fatigue, fainting spells, No: anxiety No: hyperlipidemias No: atherosclerosis No: coronary heart disease. No: endocarditis No: rheumatic fever No: mitral insufficiency No: aortic insufficiency No: cardiomyopathy No:

102 SOAL-SOAL LATIHAN (Lanjutan-1)
Istilah No. ICD-10 benign myxoma No: malignant sarcoma No: electrocardiographic No: cardiomyopathy No: vitamin deficiency or alcoholic poisoning, No: myocarditis No: Injury No: Birth injury to the heart No: mild bruising No: stab wounds to the heart No:

103 SOAL-SOAL LATIHAN (Lanjutan-3)
Istilah No. ICD-10 anticancer drug doxorubicin, No: tricyclic antidepressants No: heart failure No: cardiac arrhythmia, No: heart block No: cor pulmonale No: emphysema No: Apakah semua istilah di atas bisa ditemukan nomor kodenya di ICD-10?

104 BAB J Penyakit Sistem respiratori
CHAPTER X BAB J Penyakit Sistem respiratori

105 STRUKTUR & KEKHUSUSAN BAB 10 DISEASES OF THE RESPIRATORY SYSTEM
PENYAKIT SISTEM PERNAPASAN) (J00-J99*) Note: apabila gangguan kondisi pernapasan melibatkan lebih dari satu site dan tidak diindeks secara khusus, maka diklasifikasi ke gangguan pernapasan bagian bawah Contoh: traheobronchitis  bronchitis (J40)

106 EXCLUDES: kondisi tertentu yang dimulai pada periode perinatal (P00-P96) penyakit infeksi dan parasitik tertentu (A00-A99) komplikasi kehamilan, persalinan-kelahiran dan masa nifas (O00-O99) malformasi kongenital, deformitas dan abnormalitas kromosomal (Q00-Q99) penyakit endokrin, nutrisional dan metabolik (E00-E99) cedera, keracunan dan konsekuensi tertentu lain akibat luar (S00-T98) neoplasm (C00-D48) simtoma, tanda-tanda dan temuan klinis dan laboratoris abnormal yang tidak terklasifikasi di bagian lain (NEC) (R00-R99)

107 Bab ini terbagi dalam 10 (sepuluh) Blok:
Pada bab ini nampak tidak ada blok yang memiliki jumlah anggota group yang sama. J00-J06 Infeksi akut saluran pernapasan atas (ISPA akut) J10-J18 Influenza dan pneumonia J20-J22 Infeksi-infeksi lain saluran pernapasan bawah J30-J39 Penyakit-penyakit lain saluran pernapasan atas J40-J47 Penyakit-penyakit kronis saluran pernapasan bawah J60-J70 Penyakit-penyakit paru akibat agen luar J80-J84 Penyakit-penyakit lain paru yang utama menyerang jaringan interstitium J85-J86 Kondisi-kondisi pernanahan dan nekrotik dari saluran pernapasan bawah J90-J94 Penyakit-penyakit lain pleura J95-J99 Penyakit-penyakit lain sistem respiratori

108 Kode Bertanda baca dagger & Asterisk
Ada 3 (tiga) kode bertanda (*) J17* Pneumonia pada penyakit yang terklasifikasi di bagian lain J91* Pleural effusi pada kondisi-kondisi yang terklasifikasi di bagian lain J99* Gangguan respiratori pada penyakit-penyakit terklasifikasi di bagian lain. Apabila nomor ber-asterisk (*) digunakan maka nomor kode pasangannya yang terpilih harus bertanda/atau dibubuhi tanda dagger (!) Jumlah kode ber (*) sudah tertentu (Baca ICD-10 Vol.2)

109 Soal Latihan 1. ISPA No: 2. Asma No: 3. Flu No: 4. Selesma No:
5. Common cold No: 6. Rinofaringitia kronis No: Rhinopharyngitis acute No: 7. Bronchitis No: Usia? 8. Bronchopneumonia No: 9. Pyothorax, infeksi stafilokokus aureus No: No: 10. Campak dengan pneumonia No:

110 BAB K Penyakit Sistem Digestif
CHAPTER XI BAB K Penyakit Sistem Digestif

111 KEKHUSUSAN BAB 11 DIESASES OF THE DIGESTIVE SYSTEM (PENYAKIT SISTEM PENCERNAAN)
(K00 – K93) Perhatikan Excludes di bawah judul. Bab ini terbagi dalam 10 blok. K00-K14 Peny. rongga mulut, kelenjar air liur dan rahang K20-K31 Peny. esofagus, lambung dan usus duabelas jari K35-K38 Peny. Appendix (usus buntu) K40-K46 Hernia K50-K52 Enteritis dan colitis non-infeksi

112 KEKHUSUSAN BAB XI (Lanjutan-1)
K55-K63 Peny. lain-lain terkait usus K65-K67 Peny. peritoneum (selaput pembungkus perut) K70-K77 Peny. hati K80-K87 Gangguan kantung empedu, sal. empedu & pankreas K90-K93 Penyakit-2 lain terkait sistem digestif. Ada 5 kategori bertanda-baca * yakni: K23* K67* K77* K87* K93*

113 LATIHAN SOAL-SOAL 1. Gangguan pencernaan No: GE akibat gangguan pencernaan No: Tukak lambung akibat minum aspirin dalam rangka terapi jantung, disertai perdarahan No: 4. Hernia incarcerata inguinalis kiri No: 5. Esophageitis No: 6. Stomatitis candidiasis, pasien HIV-AIDS No: 7. Dysentry amebiasis No: 8. Dysentri baksiler No: 9. Chronic Colitis No: 10. Pamcreatitis acute No:

114 LATIHAN SOAL-SOAL (Lanjutan)
11. Insulinoma No: 12. Hepatitis keracunan obat TB No: 13. Hepatitis keracunan makanan No: 14. Hepatoma No: 15. Hepatomegaly No: 16. Appendicitis abscess No: 17. Peritonitis komplikasi infeksi typhoid No: 18. TB mensentric No: 19. Regional enteritis No: 20. Gigi berlubang No: 21. Gigi susu tanggal No: 22. Gigi patah akibat jatuh No:

115 BAB L Penyakit Kulit dan Jaringan di Bawah Kulit
CHAPTER XII BAB L Penyakit Kulit dan Jaringan di Bawah Kulit

116 KEKHUSUSAN BAB 12 Diseases of the skin and subcutaneous tissue (L00-L99)
Perhatikan Excludes: yang ada di bawah judul Bab ini Ada enam (6) kategori bertanda * L14* Gangguan Bullous pd penyakit di bagian lain L45* Gangguan Papulosquamous pd peny. di bag. lain L54* Erythema pada penyakit di bagian lain L62* Gangguan Kuku pada penyakit di bagian lain L86* Keratoderma pada penyakit di bagian lain L99* Gangguan-2 lain pada penyakit di bagian lain

117 JAWABAN SOAL-SOAL LATIHAN MANDIRI
Gatal-2 pada kulit kepala karena alergi terhadap No: L23.2 atau obat cat rambut No: L23.4? Kelopak mata bengkak setelah minum aspirin No: H No: H Y45.1 Bisul (furuncle/abscess) pada ketiak, akibat infeksi kuman Streptococcal (see also Abscess)  (17) [ ] Use additional … L B95.5 Apabila node-limfatiknya terkenan maka  L04.2 Bullous kronik pada anak (usia 7 tahun) No:L13.9 (dermatitis bullous) Apabila causanya adalah suatu penyakit  …. ! L14* Pemphigus, bayi baru lahir  No: L00 Perhatikan juga keterangan pada Excludes: Gatal-gatal pada muka sehabis makan udang No:

118 JAWABAN SOAL-SOAL LATIHAN MANDIRI
Gatal-gatal pada muka sehabis makan udang No: L27.2 Dermatitis Perhatikan rincian tentang dermatitis. 7 Biang keringat pada anak 5 tahun No: L30.5 (Pityriasis alba) 8. Subcutaneous LE No: L93.1 Abces kuku karena menusuk ke dalam kulit No: L03.0 Alopecia pada bapak No: L64.9 Baca includes pada L64 11. Merah meradang pada daerah pantat akibat pampers (bayi) (rash, diapers ) No: L22 12. Kontak eksim akibat irritasi minyak mobil No: L24.9

119 BAB M Penyakit Muskuloskeletal dan Jaringan Ikat
CHAPTER XIII BAB M Penyakit Muskuloskeletal dan Jaringan Ikat

120 KEKHUSUSAN BAB 13 (M00-M99) Gangguan muskuloskeletal dan jaringan ikat yang tidak diperkenankan diberi code Bab XIII tertampung pada kelompok Excludes: di bawah judul bab ini - kondisi tertentu yang timbul pada periode perinatal (P00- P96) - penyakit infeksi dan parasitik tertentu (A00-B99) - sindroma kompartmen (T79.6) - komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas (O00-O99) - malformasi kongenital, deformasi dan abnormalitas kromosomal (Q00-Q99) - penyakit endokrin, nutrisi dan metabolik (E00-E90) - cedera, keracunan dan konsekuensi tertentu akibat sebab luar (S00-T98) - neoplasma (C00-D48) - simtoma, tanda-2 dan temuan klinis, laboratoris NEC (R00- R99)

121 Site of musculoskeletal involvement (Hal. 628-629)
Tersedia subklasifikasi untuk menunjukkan site otot dan persendian yang terkena gangguan khusus untuk Bab XIII. Ada kemungkinan kebutuhan lokal memiliki nomor subklasifikasi sendiri, oleh karenanya klasifikasi suplementer ini hendaknya ditulis terpisah dari nomor code induk di depannya. (e.g. in an additional box).

122 Site of musculoskeletal involvement (Lanjutan)
Tersedia juga subklasifikasi yang berbeda di halaman - 642 (untuk lutut), - 649 (untuk dorsopathy) dan - 677 (untuk biomechanical lesions). Digit suplementer adalah: 0 Multiple sites 5. Pelvic region and thigh 1 Shoulder region 6. Lower leg 2 Upper arm 7. Ankle and foot 3 Forearm 8. Other 4 Hand Site unspecified

123 Contoh Soal-Soal Telusuri istilah di halaman buku (Volume 3) -> kemudian kontrol nomor code dimaksud ke halaman di buku [Volume 1] Arthritis komplikasi gondongan (mumps, parotitis epidemica) No: ! * 2. Arhtritis pada penyakit onychomycosis ibu jari kaki Gouty arthritis akibat minum obat aspirin untuk terapi jantung No: No: No: IDDM neuropathic arthropathy No:! * Loose body pada caspuler ligament lutut No: Fatique fracture di tulang vertebra dada No: Sciatica sacral-sacro and coccygeal region No: Bursitis pada bahu kanan No: Hip osteoporosis post operasi angkat indung telur No:

124 BAB N Penyakit Sistem Genitourinaria
CHAPTER XIV BAB N Penyakit Sistem Genitourinaria

125 CHAPTER 14 (N00-N99) Diseases Of The Genitourinary System
Penyakit Sistem Kemih-Kelamin. Excludes: … Perhatikan keterangan di hal. 679 Bab terbagi dalam 11 blok N00-N08 Penyakit Glomeruler N10-N16 Penyakit tubulo-interstisil N17-N19 Renal failure (Gagal Ginjal) N20-N23 Urolithiasis (Batu sistem kemih) N25-N29 Gangguan ginjal (Kidney) & ureter (saluran yang keluar dari ginjal ke vesica urinaria) N40-N51 Penyakit organ kelamin pria N60-N64 Gangguan payu dara N70-N77 Penyakit radang organ pelvic wanita N80-N98 Gangguan non-radang saluran kelamin wanita N99 Gangguan lain-lain sistem genito-urinaria Ada 9 code ber-*: N08* N16* N22* N29* N33* N37* N51* N74* N77*.

126 Jawaban Soal-Soal Latihan Mandiri
Gagal ginjal kronik dengan uremic pericarditis No: N18.8 ! No: I32.8* Hydronephrosis dengan batu ginjal infeksi No: N13.2 Bila disertai infeksi E.Coli  No: N B96.2 Polymenorrhae pada siklus mens normal No: N92.0 Bila terjadi pada siklus yang iregular No: N92.1 Fractur tumit postoophorectomy osteoporosis No: M80.1 Tidak menggunakan S92.0 0 Infertile akibat tuba tersumbat No: N97.1 6. Multiple cyst pada ginjal, kongenital No: Q61.3 Tipe adult No: …? Tipe infantile No: … 7. Cystitis GO, pria No: A54.0

127 Jawaban Soal-Soal Latihan Mandiri
Batu pada ginjal dan ureter No: N20.0 Apabila disertai hidronefrosis (N13.2, dan infeksi No: N13.6 9. Gagal ginjal pada hepatorenal sindrome No: K N17.9 10. Infeksi ginjal (renal  kidney) No: N15.9 11. Gangguan renal tubulo-insterstitial No: A41.4 ! N16.0* septicaemia infeksi anaerob  PERHATIKAN No: A41.4 12. Mastitis sedang menyusui (puerperal)) No: Q91.2 13. Fibroadenosis mammae No: (M9010/0) see Neoplasm benign, mammary gland No: D24 TB prostate (Prostatitis tuberculosis) No: A18.1 ! N 51.0*

128 BAB O Kehamilan, Persalinan & Masa Nifas
CHAPTER XV BAB O Kehamilan, Persalinan & Masa Nifas

129 BAB 15 (O00-O99) KEHAMILAN, KELAHIRAN & MASA NIFAS
EXCLUDESs (Tidak termasuk ke Bab ini) adalah: [HIV] diseases (B20-B24) Cedera, keracunan & konsekuensi lain akibat sebab luar (S00-T98) Gangguan mental & prilaku yang terkait masa nifas (F53.-) Tetanus obstetrik (A34) Nekrosis postpartum kelenjar pituitari (E23.0) Osteomalacia postpartum (M83.0) Supervisi dari: Kehamilan berisiko tinggi (Z35-) Kehamilan normal (Z34.-)

130 Bab ini meliput 8 blok sebagai berikut:
Bab XV (Lanjutan-1) Bab ini meliput 8 blok sebagai berikut: O00-O08 Kehamilan dengan abortus O10-O16 Edema, proteinuira & gangguan hipertensi pada kehamilan, kelahiran & nifas O20-O29 Gangguan-2 maternal lain yang utamanya terkait kehamilan. O30-O48 Asuhan maternal terkait janin, kantung ketuban yang kemungkinan menimbulkan masalah persalinan/kelahiran O60-O75 Komplikasi persalinan dan kelahiran O80-O84 Kelahiran/Metode persalinan O85-O92 Komplikasi yang utamanya berkaitan dengan masa nifas O95-O99 Kondisi-2 lain obstetrik, NEC

131 Kehamilan dengan hasil Abortus (O00-O08)
EXCLUDES: kehamilan berlanjut setelah satu atau lebih dari satu janin gugur pada suatu kehamilan multipel. Perhatikan: O00 Kehamilan di luar kandungan Includes: … Use additional code dari …O08.- O01 Mola hidatidiform Use additional code dari … O08.- O02.- Produk konsepsi abnormal lain-lian Use additional code dari … O Excludes: … dst. Perhatikan Excludes yang ada di masing code

132 Delivery (PERSALINAN) (O80-O84)
Note: Kode O80-O84 tersedia untuk kepentingan code morbiditas. Kode-2 di blok ini hendaknya digunakan untuk kode primer morbiditas hanya apabila tidak ada kondisi lain yang terklasifikasi di bab XV ter-rekam. Bila kategori-2 ini akan digunakan, rujuklah ke peraturan Morbidity Coding Rukes di Volume 2. O80 Single spontaneous delivery O8 1 Single delivery by forceps & vacuum extractor O82 Single delivery by caesarean section O83 Other assisted single delivery O84 Multiple delivery Use additional code (O80-O83), if disired, to indicate the method of delivery of each fetus (janin) or infant (bayi)

133 LATIHAN PENYELESAIAN SOAL-SOAL
Hamil dengan plasenta previa totalis dan perdarahan No: Seksio kaiser emergensi, No: Bayi tunggal hidup, cyanosis No: Partus normal spontan, letsu No: Bayi tunggal hidup No: Bayi cenggeng, kurang ASI No: 3. Abortus spontan inkomplit, No: Infeksi post kuret No: Hamil 71/2 bulan sakit febris typhoidea No: Partus spontan, No: Bayi prematur No: Isterus fisiologis No: Partus kembar 2, spontan. I letkep, II letsu No: bayi prematur (BB < 1.750) No:

134 SOAL LATIHAN MANDIRI Partus seksio No:
Kembar dempet terhubung di abdomen No: Berat badan kedua bayi di atas kg. No: Cengeng sulit menete ASI No: Persalinan macet No: Myoma uteri No: Lahir Vakum No: Bayi cephalohematom No: Partus spontan, cukup bulan, bayi sehat No: No: No: Persalinan induksi gagal dengan suntikan oxytocin No: Uterin inertia, akhirnya diseksio dengan hysterectomy No: Bayi Hydrosefalus toksoplasmosis No: 5. Solutio placentae, Seksio, bayi premature BB 490g No:

135 BAB P Kondisi-kondisi tertentu yang berasal pada Periode Perinatal
CHAPTER XVI BAB P Kondisi-kondisi tertentu yang berasal pada Periode Perinatal

136 BAB 16 (P00-P96) CERTAIN CONDITIONS ORIGINATING IN THE PERINATAL PERIOD
Includes: kondisi yang bermula pada period perinatal walau selanjutnya berakhir dengan kematian bayi atau morbidita136s. Excludes: Congenital malformation, deformation & chromosomal abnormalities (Q00-Q99) Endocrine, nutritional and metabolic diseases (E E99) Injury, poisoning and certain other consequences of external causes (S00-T98) Neoplasms (C00-D48) Tetanus neonatorium (A33) Terklasifikasi dalam Blok: P00-P04 P05-P08 P10-P15 P20-P29 P35-P39 P50-P61 P70-P74 P75-P78 P80-P83 P90-P96 Ada satu kode ber-* P75* Meconium ileus

137 SOAL-2 LATIHAN MANDIRI 1. Intrauterine anoxia No:
2. Hyaline membrane disease No: 3. Congenital pneumonia No: 4. Sleep apnoe (newborn) No: 5. Congenital sepsis, streptococcal B No: 6. Hypovitamine K of newborn No: 7. Dehydration, newborn No: Conculsion, newborn No: Coma, age 3 days No: Nontraumatic intraventricular haemorrhage, grade 2, newborn No: 11. Fraktur clavicula akibat cedera lahir No: Afgar score No: Aspirasi air ketuban (meconeum) No: Bayi lahir, detak jantung disritmia No:

138 BAB Q Malformasi, Deformasi Dan Abnormalitas romosomal
CHAPTER XVII BAB Q Malformasi, Deformasi Dan Abnormalitas romosomal

139 BAB 17 (Q00-Q99) CONGENITAL MALFORMATIONS, DEFORMATIONS, & CHROMOSOMAL ABNORMALITIES
Excludes: inborn errors of metabolism (E70-E90) Blocks: Q00-Q07 Congenital malformations of the nervous system Q10-Q18 Congenital malformations of eye, ear, face & neck Q20-Q28 Cong. malf. of the circulatory system Q30-Q34 Cong. malf. of the respiratory system Q35-Q37 Cleft lip & cleft palate Q38-Q45 Other cong. malf. of the digestive syst. Q50-Q56 Congenital malf. of genital organs Q60-Q64 Congenital malf. of the urinary system Q65-Q79 Cong. Malf. & deformations of the musculoskeletal system Q80-Q89 Other congenital malformations Q90-Q99 Chromosomal abnormalities, NEC

140 BEBERAPA ISTILAH GANGGUAN KONGENITAL
Anencephaly = tidak memiliki kepala, pertumbuhan kepala tidak sempurna. Enchephalocele = hernia di kepala Microcephaly = ukuran kepala kecil dari normal Hydrocephalus = ukuran kepala > besar disertai adanya cairan di rongga tengkorak kepala, bisa kongenital Spina bifida = (bisa pada cervical, thoracal, lumbar, sacral) Kegagalan menutup di bagian ujung canalis spinalis sehingga terbelah dua, menonjol dan berisi hernia meninges dan chorda spinalis Malformasi = salah bentuk, pembentukan kurang sempurna

141 BEBERAPA ISTILAH GANGGUAN KONGENITAL (Lanjutan)
Glaucoma = tekanan bola mata meningkat, dan cataracta (kekeruhan lensa) mata bisa kongenital. Cardiac septa = sekat jantung dan klep jantung bisa bocor sejak lahir. Cleft lip = bibir sumbing cheiloschisis, labioschisis Palatoschisis sumbing s/d langit-2 Atresia = lobang buntu (tidak terbentuk) Agenesis = tidak tumbuh. Conjoined twins = kembar dempet.

142 SOAL-SOAL LATIHAN MANDIRI
Occipital encephalocele No: Congenital ectropion No: 3. Anisocoria congenital No: 4. Macrotia No: 5. DORV(double outlet right ventricle) No: 6. AVSD(atrioventricular septal defect) No: 7. Coartation aortae No: 8. Cyptorchism NOS No: 9. Multiple congenital malformations No: Down’s syndrome (Trisomy 21) No: 11. Spina bifida lumbar & hidrosefalus No: 12. Saluran air mata tersumbat kongen. No:

143 CHAPTER XVIII BAB R Simtoma, Tanda-2 & Temuan Klinis & Laboratori Abnormal, yang Tidak Terklasifikasi di tempat/Bab Lain

144 BAB 18 (R00-R99) Symptoms, Signs & Abnormal Clinical & Laboratory Finding, NEC
Bab ini meliput simtoma, tanda-2, hasil klinis atau pemeriksaan lain yang abnormal, juga kondisi-sakit tanpa ada pernyataan kepastian diagnose yang terklasifikasi di tempat/Bab lain. Tanda-2 dan simtoma yang mengarah ke suatu diagnose yang telah diakui, akan ditemukan sebagai kategori di Bab klasifikasi ICD-10 ini. Secara umum, kategori-2 dalam Bab, termasuk kondisi yang kurang terdefinisi jelas dan simtoma kasus yang tanpa harus dikaji untuk memastikan diagnose finalnya, akan mengarah ke dua atau lebih penyakit, atau mungkin juga ke dua atau lebih sistem tubuh. Secara praktis semua kategori-2 dalam Bab ini akan terkelompok ke “NOS” , “Unknown etiology” atau “transient”.

145 BAB XVIII: KLASIFIKASI
BAB XVIII TERKLASIFIKASI DALAM BLOK-BLOK: R00-R09 Simtoma & tanda-2 yang melibatkan sistem sirkulasi dan respirasi R10-R19 Simtoma & tanda-2 yang melibatkan sistem pencernaan & abdomen (perut) R20-R23 Simtoma & tanda-2 yang melibatkan jaringan kulit dan Sub-kutan R25-R29 Simtoma & tanda-2 yang melibatkan sistem saraf saraf dan muskuloskeletal R30-R39 Simtoma & tanda-2 yang melibatkan sistem kemih R40-R46 Simtoma & tanda-2 yang melibatkan kesadaran, persepsi, status emosi & prilaku

146 BAB XVIII: Blok ( - cont. - )
R47-R49 Simtoma & tanda-2 yang melibatkan bicara dan suara R50-R69 Simtoma & Tanda-2 umum R70-R79 Temuan abnormal dari hasil pemeriksaan darah, tanpa diagnosis R80-R82 Temuan abnormal dari hasil pemeriksaan urine, tanpa diagnosis R83-R89 Temuan abnormal dari hasil pemeriksaan cairan tubuh lain-lain, substansi & jaringan, tanpa diagnosis R90-R94 Temuan abnormal diagnostik melalui imaging (gambar/rekaman) & kajian fungsi, tanpa diagnosis R95-R99 Keadaan sakit & sebab kematian yang tidak diketahui.

147 SOAL-SOAL BAB XVIII Blok R00-R09 1. Bising jantung
2. Tekanan darah rendah = non-specific blood pressure reading 3. Batuk = Cough Excludes: … 4. Asfiksia = asphyxia R Excludes: … Blok R10-R19 5. Sakit perut berat = acute abdomen 6. Pembengkakan masa di perut = intra- abdominal lump (mass) 7. Bau mulut = halithosis

148 BAB S-T Cedera, Keracunan & Konsekuensi Tertentu akibat Sebab Luar
CHAPTER XIX BAB S-T Cedera, Keracunan & Konsekuensi Tertentu akibat Sebab Luar

149 LEAD-TERMS (KATA PANDUAN UNTUK MENCARI NOMOR KODE DI VOLUME 3)
Apabila istilah diagnosis terdiri dari satu kata, gunakanlah kata tersebut untuk mencari nomor ke indeks alfabetis Volume 3. Apabila istilah diagnosis tertulis dalam bahasa Indonesia  ubah dulu istilah terkait dalam bahasa Inggeris ICD-10 Volume 3 (Ejaan Inggeris-Amerika) (Buku Volume 1 menggunakan ejaan bahasa Inggeris-Inggeris). Apabila istilah diagnosis lebih dari satu kata, pilih satu kata untuk dijadikan “lead-term”.

150 Lead-Term (Lanjutan-1)
Pilih “lead-term” suatu kata benda (noun ) yang menunjukkan istilah diagnostik, simtom, atau masalah kesehatan lain namun jangan kata keterangan (adjektif atau adverbia), dan sebaiknya bukan kata noun anatomik. * Apabila istilah diagnosis mengandung 2 (dua) istilah diagnosis penyakit, maka kedua-duanya dapat dijadikan lead-term, sekaligus untuk mengontrol kepastian nomor kode yang akan dipilih. * Untuk keperluan ini koder harus menguasai berbagai jenis istilah medis (Belajar Medical Terminology)

151 CONTOH “LEAD TERMS” PEMANFAATAN VOLUME 3, ICD-10
SEKSI 1 Penyakit  Disease (dimulai di halaman 161 – 191 Vol.3) rincian pembagian sesuai ANATOMICAL BASED. Komplikas  Complication (hanya untuk panduan komplikasi MEDICAL PROCEDURES)(Halaman 103 – 111 vol. 3) Kehamilan  Pregnancy (Halaman 451 – 455) Ini adalah kata panduan untuk mencari diagnoses status KEHAMILAN dan komplikasinya. Persalinan  Labour, labor (Halaman327 – 328) Semua gangguan proses persalinan dapat ditelusuri lewat istilah ini (contoh: persalinan macet, persalinan tidak maju, hipertoni, atoni uteri dst.)

152 CONTOH “LEAD TERMS” SEKSI 1 (Lanjutan-1)
Kelahiran  Delivery (Halaman 144 – 149) Kelahiran bisa tunggal (single delivery) bisa ganda (multiple delivery) bisa normal, spontan, dengan pertolongan, tindakan forsep, vakum atau seksio dan bisa terkomplikasi (= metode persalinan) (methode of delivery) Keadaan bayi yang lahir  outcome of delivery (Halaman 421 – 422) Hanya untuk bayi lahir sehat, tunggal atau mutiple. Apabila bayi lahir sakit maka telusuri dari istilah medis sakitnya  umumnya akan ditemukan kode perinatal (alfabet P).

153 CONTOH “LEAD TERMS” SEKSI 1 (Lanjutan-1)
7. Nifas  Puerperal (periode masa ibu melahirkan sampai dengan 40 hari) (Halaman 465 – 467) Perhatikan additional code yang harus menyertai kode penyakit-2 yang menyertai status kesehatan ibu pada masa nifasnya. 8. Gangguan bumil yang berpengaruh pada janin  cari melalui Maternal condition affecting fetus or newborn, (Halaman 350) 9. Cedera  cari melalui INJURY (Halaman 304 – 315) Harus dilengkapi informasi apa terbuka (open) atau tertutup (closed) Indeks urut abjad berdasrakan site lokasi cedera di tubuh/organ tubuh.

154 CONTOH “LEAD TERMS” SEKSI 2 (Lanjutan-2)
10. Luka bakar  cari di BURN (Halaman 79) Apakah luka bakar akibat api, listrik, petir, zat kimia, uap air dan gas panas. 11. Tumor  telusuri melalui NEOPLASM. (Halaman 548 – 552) Apabila ganas  CARCINOMA atau SARCOMA Menemukannya bisa lewat Tumor  see also Neoplasms. Istilah carcinoma/sacoma tidak bisa untuk menelusuri nama organ yang terkena, hanya bisa untuk menemukan jenis sel carcinoma (Halaman 85 – 89) atau sarcomanya (Halaman 485 – 486). Site lokasi harus lewat Neoplasms, malignant primary, secondary, in situ, benign atau uncertain or unknown behaviour (Hamalan 369 – 401). 12, Disease, condition, infection sulit untuk dijadikan lead terms.

155 CONTOH “LEAD TERMS” SEKSI 2 (Lanjutan-1)
Model penyebab luar cedera  cari di sebutan model terkait. Contoh di antaranya: Jatuh  Fall, falling from, falling on dst. Terpukul  Strike, contact with dst. Tertembak  memerlukan sebutan alat penembaknya (pistol, senapan, meriam dst) (diperlukan keterangan situasi apakah sedang perang, legal dst.) Kecelakaan lalu lintas (apapun bentuknya, jalan, udara. Air dst.)  cari di Accident (to) – Perhatikan ada tabel rincian untuk kecelakaan lalu lintas (jenis korban dan jenis penabrak) di halaman (volume 3) Gigitan  Bite Causa kebakaran  Burn

156 CONTOH “LEAD TERMS” SEKSI 2 (Lanjutan-2)
Terjebak  Caught Tercekik  Choked Runtuh  Collaps Tabrakan  Collision Terjepit,tergencet  Crushed Terpotong  Cut, cutting Komplikasi tindakan medis  Complication Pelepasan (peluru)  Discharge Tenggelam  Drowning Bencana alam  cari melalui bentuk bencananya (earthquake, flood, storm, tidal wave dst.) Tertimbun  earth falling (on) Ledakan  explosion Terpajan  exposure (to)

157 CONTOH “LEAD TERMS” SEKSI 2 (Lanjutan-3)
Gagal  failure Benda asing (masuk tubuh)  foreign body, object or material) Kebakaran hutan  forrest fire Kausa fraktur  fracture Membeku  freezing, frostbite, frozen Luka tembak  wound, gunshot; gunshot wound Gantung diri, tergantung  hanging (accidental) Suhu panas  heat, hot Ketinggian  high 10. Sengatan  ignition (accidental)

158 CONTOH “LEAD TERMS” SEKSI 2 (Lanjutan-4)
Insiden tindakan medis  Incident, adverse Terhisap  Inhalation Tertelan/termakan  Ingestion Cedera  Injury Keracunan  Intoxication Loncat  Jumped, jumping Terjebak di antara  Jammed Tertendang  Kicked by Terbunuh  Killed, killing Terpukul  Knock down (accidentally)

159 CONTOH “LEAD TERMS” SEKSI 2 (Lanjutan-5)
Kurang  lack of Legal  legal Angkat barang berat  lifting Petir  lightning Kehilangan kontrol  loss of control Berbaring di depan kereta api  lying before train Nyasar di laut  loss at sea. Misadventure khusus untuk pasien akibat tindakan medis. Mabuk gunung  mountain sickness Bising suara  noise Tidak terdaftar  Non-administration Tersumbat  obstruction Berlebihan  over- …

160 CONTOH “LEAD TERMS” SEKSI 2 (Lanjutan-6)
Keracunan  poisoning Terdorong  pushed Tusuk  puncture Tertusuk  piercing. Tindik telinga  ear piercing Tekanan  pressure Radiasi  radiation Lari  run, running away, running off Terkelupas  scald Mau sendiri  self harm, self inflicted Sisa  sequelae Syok  shock Tembak  shooting Tenggelam  sinking

161 CONTOH “LEAD TERMS” SEKSI 2 (Lanjutan-7)
Terpleset  slipping Kelaparan  starvation Tersengat  sting Tercekik  strangulation Membentur  striking against Diserang (pukul)  struck by Sufokasi  suffocation Bunuh diri  suicide Tersengat matahari  sunstroke Tertelan  swallowed, swallowing Tertusuk (benda tajam)  stab, stabbing Terinjak  stepped, on Menginjak  stepping on Tersengat sinar matahari  sun stroke Tertutup rapat oleh  shut in (accidental)

162 CONTOH “LEAD TERMS” SEKSI 2 (Lanjutan-8)
20. Terlempar ke, dari  thrown from, off Terjebak  trapped Tersandung  tripping Tertimpa pohon  tree falling on, hitting Korban  victum Gunung meletus  volcanic eruption Vibrasi (causing injury)  vibration Perang  war operation Tersapu  washed Luka, terluka  wound, wounded Cairan infuse salah  wrong fluid in infusion Hampa udara  weightlessness (in spacecraft, real or simulation)

163 BAB 19 INJURY, POISONING & CERTAIN OTHER CONSEQUENCES OF EXTERNAL CAUSES
Excludes: birth trauma (P10-P15) obstetric trauma (O70-O71) Bab terdiri dari blok-2: S00-S09 Cedera kepala S10-S19 Cedera leher S20-S29 Cedera dada S30-S39 Cedera abdomen, pinggang bawah, ruas tulang belakang lumbar dan rongga panggul (pelvis). S40-S49 Cedera bahu dan lengan atas S50-S59 Cedera siku dan lengan bawah S60-S69 Cedera pergelangan tangan dan tangan S70-S79 Cedera pinggul dan paha

164 Bab XIX (Lanjutan-1) S80-S89 Cedera lutut dan tungkai bawah S90-S99 Cedera pergelangan tumit dan kaki T00-T07 Cedera regio multiple pada tubuh T08-T14 Cedera bagian tubuh yang tidak dirinci, tungkai atau regio badan T15-T19 Efek benda asing yang masuk tubuh melalui lubang/jalan masuk alamiah T20-T32 Luka bakar dan korosif T33-T35 Cedera beku T36-T50 Keracunan obat, medicamenta dan substansia biologis T51-T65 Efek racun substanasi yang utama sumbernya nonmedicinal T66-T78 Efek lain dan tidak terinci dari sebab luar T79 Komplikasi dini tertentu dari trauma.

165 Bab XIX (Lanjutan-2) T80-T88 Komplikasi dari asuhan medis dan tindakan operasi yang NEC T90-T98 Sequelae (sisa) dari cedera, keracunan dan konsekuensi lain dari sebab luar Bab ini menggunakan Seksi-S untuk mengkode berbagai tipe cedera, keracunan dan konsekuensi dari sebab luar yang terkait satu regio tubuh, sedangkan Seksi-T untuk meliput cedera multiple atau cedera yang mengena bagian tubuh yang tidak dirinci, Apabila cedera site multiple dirinci khusus pada judu, maka kata “with” menunjukkan bahwa gangguan mengena kedua bagian sisi tubuh, sedangkan kata “and” menunjukkan bahwa gangguan mengena salah satu atau kedua sisi tubuh.

166 Aturan bagi coding multiple seberapa mungkin harus diikuti.
Bab XIX (Lanjutan-13 Aturan bagi coding multiple seberapa mungkin harus diikuti. Kombinasi kategori untuk cedera multiple disediakan untuk dimanfaatkan apabila ada keterangan cukup tentang bentuk alamiah kondisi individu, atau untuk keperluan tabulasi primer apabila memang lebih memudahkan untuk merekam kode tunggal (single code); apabila tidak demikian, maka komponen cedera harus dicode secara terpisah. Rujukan ke pedoman di Volume 2 tentang Rules Morbidity dan Mortality harus diikuti dengan cermat.

167 BURN & CORROSIONS (LUKA BAKAR)
Burn (electricity) (flame) (hot gas, liquid or object) (radiation) (steam) (thermal) T30.0 Note - The following fourth-character subdivisions are for use with categories T20-T25 and T30: Rincian keterangan tentang derajat status luka bakarnya. .0 Unspecifeid degree .1 First degree - erythema .2 Second degree - blister, epidermal loss .3 Third degree - deep necrosis of underlying tissue full-thickness skin loss T31 Burn classified according to extent body surface involved Note: This category is to be used as the primary code only when the site of the burn … Rincian dinyatakan dalam 10 % - 79% of body surface.

168 LATIHAN PENYELESAIAN SOAL-SOAL
Luka bakar telapak tangan kanan derajat ke 2 No; Fraktur leher femur, terbuka No: Fraktur humerus distal No: Masuk biji kacang ke dalam rongga hidung No: Emboli udara akibat trauma pembuluh darah No: Urticaria akibat reaksi alergi terhadap krim kulit No: Keracunan makanan jamur (mushooms) No: Keracunan sehabis makan kerang No: Keracunan tetrasiklin No: Cedera gencet pada tumit No: Luka tembak pada abdomen dan hati No: Luka tusuk pisau pada telapak tangan No: Cedera saraf sciatic (ischiadica) No: Cedera arteria femoralis kanan No:

169 BAB V, W, X & Y Sebab-Sebab Luar Morbiditas dan Mortalitas
CHAPTER XX BAB V, W, X & Y Sebab-Sebab Luar Morbiditas dan Mortalitas

170 BAB 20 EXTERNAL CAUSES OF MORBIDITY & MORTALITY (V01 – Y98)
Bab ini meliput klasifikasi dari kejadian (event) lingkungan dan keadaan sekitarnya sebagai kausa suatu cedera, keracunan dan efek yang merugikan, pertentangan atau permusuhan, ketidakcocokan, atau berlawanan, Code pada Bab XX diaplikasikan untuk melengkapi code pada Bab-bab lain, terutama Bab XIX. Causes of death ditabulasi berdasakan Bab XIX dan Bab XX, apabila hanya mengunakan satu code sebab kematian maka hanya code Bab XX yang digunakan. Kondisi lain-2 yang bisa disebut timbul karena sebab luar terklasifikasi pada Bab I – XVIII Untuk ini code Bab XX digunakan sebagai informasi tambahan (Additional information), hanya untuk analisis kondisi multiple.

171 Bab ini terbagi dalam Blok:
V01-X59 Accidents V01-V99 Transport accidents V01-V09 Pedestrian injured in transport accident V10-V19 Pedal cyclist injured in transport accident V20-V29 Motorcycle rider injured in transport accident V30-V39 Occupant of three-wheeled motor vehicle injured in transport accident V40-V49 Car occupant injured in transport accident V50-V59 Occupant of pick-up truck or van injured in transport accident V60-V59 Occupant of heavy transport vehicle injured in transport accident V70-V79 Bus occupant inured in transport accident V80-V89 Other land transport accidents V90-V94 Water transport accidents V95-V97 Air and space transport accident V98-V99 Other and unspecified transport accidents.

172 W00-X59 Other external causes of accidental injury
W00-W19 Falls W20-W49 Exposure to inanimate mechanical forces W50-W64 Exposure to animate mechanical forces W65-W74 Accidental drowning & submersion W75-W84 Other accidental threats and breathing W85-W99 Exposure to electric current, radiation and extreme ambient air temperature and pressure X00-X09 Exposure to smoke, fire & flames X10-X19 Contact with heat & hot substances X20-X29 Contact with venomous animals & plants X30-X39 Exposure to forces of nature X40-X49 Accidental poisoning by & exposure to noxious substances X50-X57 Overexertion, travel and privation X58-X59 Accidental exposure to other and unspecified factors.

173 Lanjutan-1 X60-X84 Intentional self-harm X85-Y09 Assault Y10-Y34 Event of undetermined intent Y35-Y36 Legal intervention and operation of war Y40-Y84 Complications of medical and surgical care Y40-Y59 Drugs, medicaments & biologicaal substances causing adverse effects in therapeutic use Y60-Y69 Misadventures to patients during surgical & medial care Y70-Y82 Medical devices associated with adverse incidents in diagnostic and therapeutic use Y83-Y84 Surgical & other medical procedures as the cause of abnormal reaction of patient, or of later complication, without mention of misadventure at the time of the procedure.

174 Lanjutan-2 Y85-Y89 Sequelae of external causes of morbidity and mortality Y90-Y98 Supplementary factors related to causes of morbidity and mortality classified elswhere. PLACE OF OCCURANCE CODE .0 Home .1 Residential institution .2 School, other institution & public administration area .3 Sports & atheletics area .4 Street & highway .5` Trade and service area .6 Industrial & construction area .7 Farm .8 Other specified places .9 Unspecified place

175 ACTIVITY CODE Code tersedia sebagai supplementary untuk menjelaskan aktivitas pasien saat cedera itu terjadi. Subklasifikasi ini jangan dicampuradukan dengan, atau untuk meggantikan subdivisi digit-4 untuk menjelaskan tempat kejadian event yang terklasifikasi dalam W00-W34 0 While engaged in sports activity 1 While engaged in leisure activity 2 While working for income 3 While engaged in other types of work 4 While resting, sleeping, eating or engaging in other vital activities, personal hygiene 8 While engaged in other specified activities 9 During unspecified activity.

176 LATIHAN PENYELESAIAN SOAL
Tersamber petir No: Jatuh tertimpa pohon No: Tergilas traktor No: Terimbun tanah saat gempa No: di pantai Aceh No: Tertabrak kereta api No: Kecelakaan pesawat terbang No; Tertimpa papan selancar saat wind-surfing di laut No: Luka bakar terkena ledakan kompor No: Tertabrak truk saat menyeberang jalan No: Pengendara motor tertabrak bus No: Penunggang sepeda tertabrak sedan No: Joki tersepak kuda saat akan bertanding No: Perhatikan pemanfaatan bagan Volume 3 ICD-10

177 SOAL-SOAL LATIHAN Mandiri GABUNGAN BAB XIX & BAB XX
I NON TRAFFIC ACCIDENTS 1. Syok tersamber petir, saat main golf di lapangan sentul No: 2. Fraktur tungkai bawah distal, akibat jatuh dari tangga saat membetulkan atap rumah pelanggan (pasien seorang tukang kayu.) No: 3. Dyspnoe & asphyxia akibat tertimbun tanah saat gempa bumi di kota Denpasar Bali No: II TRANSPORT ACCIDENTS 1. CC (Commotio Cerebri) akibat kepala (pengemudi) terbentur aspal saat jatuh dari motor yang tertabrak bus di jalan raya Kebon Jeruk No: 2. Colles’ fracture humeri akibat jatuh saat akan menaik ke atas/dalam bus No:

178 Soa-soal (Lanjutan-2) 3. Compresi fraktur lumbar 2-3 akibat jatuh terduduk terpleset saat menuruni anak tangga pesawat terbang No: 4. Fraktur femoris infeksi akibat jatuh tertabrak mobil sedan saat membonceng motor No: III Luka Bakar (BURN, Combustion) 1. Erythema di muka akibat tersamber api saat menyalakan api kompor No: 2. Cedera melepuh 5% tangan tersiram air panas saat memperbaiki bolier di rumah sakit No: 3. Luka bakar sekujur badan derajat 2 akibat musibah kebakaran rumah No:

179 Soal-Soal … (Lanjtan-4)
6. Kulit melepuh akibat radiasi nuclear No: 7. Luka lecet tersentuh asam sulfat, saat membersihkan motor No: KERACUNAN (POISONING) 1. Erythropapulosa tersebar pada seluruh tubuh akibat terkena racun ubur-2 saat berenang santai di laut No: 2. Kejang akibat tergitit ular berbisa No: 3. Datang sudah meninggal keracunan obat pembasmi serangga No:

180 CHAPTER XXI BAB Z Faktor-Faktor yang Berpengaruh kepada Status Kesehatan dan Kontak dengan Pelayanan kesehatan

181 KEKHUSUSAN BAB 21 Factors Influencing Health Status and Contact With Health Services (Z00-Z99)
Note: Bab XXI ini tidak diperkenankan untuk digunakan dalam komparasi internasional atau untuk coding mortalitas primer Kategori-2 Z00-Z99 disediakan untuk suatu kejadian apabila lingkungan kejadian terkait bukan sakit/penyakit, cedera atau sebab (cause) luar cedera yang terklasifikasi pada kategori-2 A00-Y89 namun terekam sebagai “diagnoses” atau “problems” (masalah kesehatan)

182 Kejadian terkait bisa:
Bab XX (Lanjutan) Kejadian terkait bisa: (a) Apabila seorang sedang sakit atau tidak dalam keadaan sakit, namun masuk ke pelayanan kesehatan untuk suatu alasan khusus, di antaranya mungkin karena memerlukan pelayanan kesehatan perawatan khusus terbatas, atau divaksinasi untuk profilaksi atau mendiskusikan masalah-masalah yang bukan penyakit atau cedera.

183 (b) Apabila lingkungan tertentu dan masalah yang ada,
Bab XXI (lanjutan -1) (b) Apabila lingkungan tertentu dan masalah yang ada, mempengaruhi kesehatan seseorang namun bukan suatu penyakit ataupun cedera. Faktor-2 ini bisa saja dijumpai/ditemukan saat diadakan surveys populasi, atau bisa saja pasiennya ditemukan * sedang dalam keadaan sakit, atau * tidak dalam keadaan sakit, atau * direkam sebagai faktor additional (tambahan), harus diingat bahwa pasien terkait adalah seorang yang sedang dalam pelayanan terapi bagi penyakit atau cedera tertentu.

184 Soal-soal Latihan Mandiri
1. Vaksinasi DPT No: 2. Pemeriksaan kesehatan untuk menjadi pegawai No: 3. Hasil Mantoux test No: 4. Observasi keracunan obat analgetica No: 5. Test doping steroid positif No: 6. Pelayanan chemotherapy, post colonostomy Ca colon No: 7. Screening khusus HIV No: 8. Kontak dengan pasien SARS No: 9. Imunisasi terhadap sakit anjing gila No: 10. Hamil anak pertama No: 11. USG untuk gangguan retardasi pertumbuhan janin No: 12. Donor Ginjal No: 13. Korban terorisme No: 14. Konsultasi gizi No: 15. Riwayat terapi radiasi No:

185 BAB U Codes for special purposes (U00-U99)
CHAPTER 22 BAB U Codes for special purposes (U00-U99)

186 Provisional assigment of new diseases of uncertain etiology
U00 – U49 U Severe acute respiratory syndrome [SARS] U04.9 Severe acute reapiratory syndrome, unspecified

187 Bacterial agents resistant to antibiotics (U80 - U89)
Note: These categories should never be used in primary coding. There are provided for use as supplementary or additional codes when it is desired to identify the antibiotic to which a bacterial agent is resistant, in bacterial infcetion classified elsewhere.

188 U80 Agent resistant to penicillin and related antibiotics
U80.0 Penicillin resistant agent U80.1 Methicillin resistant agent U80.8 Agent resistant to other penicillin-related antibiotic

189 U81 Agent resistant to vancomycin and related antibiotics
U81.0 Vancomycin resistant agent U81.8 Agent resistanr to other vancomycin-related antibiotics

190 Terima kasih Semoga bermanfaat


Download ppt "Materi ICD 10 DPP PORMIKI."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google