Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

CARA MEMBINA PRAMUKA LEMDIKANAS, 2007.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "CARA MEMBINA PRAMUKA LEMDIKANAS, 2007."— Transcript presentasi:

1 CARA MEMBINA PRAMUKA LEMDIKANAS, 2007

2 Membina Pramuka merupakan kegiatan memperkenalkan, menumbuhkan, membimbing dan mengembangkan:
a. Kepribadian b. Pengetahuan dan keterampilan c. Kecenderungan/keinginan serta kemampuan, peserta didik sehingga menjadi manusia yang: kreatif, inovatif, pelopor dan mandiri.

3 Syarat penting dalam membina adalah:
Mengetahui sifat kejiwaan peserta didik. Sifat-sifat anak usia Siaga, Penggalang, Penegak, dan Pandega. Mengetahui keinginan / kebutuhan peserta didik. Mengetahui latar belakang (budaya, sosial, ekonomi) peserta didik. Pembinaan harus menarik minat peserta didik. Di sini materi pembinaan dapat dibungkus dengan lagu, tari, gerak, permainan, perlombaan, ceritera, penugasan, bakti yang sesuai dengan perkembangan jasmani dan rohani peserta didik.

4 Sifat-sifat anggota Pramuka Siaga.
Senang meniru Senang berdendang, menari dan bernyanyi Suka dipuji, mudah merajuk Senang menceriterakan dan mengadukan apa yang diketahui dan dialaminya. Rata-rata masih manja Suka berbekal Sangat senang bermain

5 Cara membina Siaga Dilakukan dengan penuh kasih sayang dan lemah lembut. Membina Siaga adalah phase awal dalam pendidikan maka sifat-sifat Pembina Siaga yang tidak bisa dicontoh oleh anak usia Siaga harus tidak dimunculkan di permukaan. Misalnya Pembina merokok, membentak-bentak, berkata jorok, dsb. Materi pembinaan banyak dibungkus, sehingga menarik (misalnya menceriterakan sifat-sifat kepahlawanan yang perlu dicontoh, dengan sosio drama).

6 Pembina lebih banyak “ing ngarso sung tulodo”.
Sesuatu yang khayal, baik untuk memupuk imajinasi Siaga, tetapi jangan dilebih-lebihkan. Ceritera tentang fabel, farabel baik untuk Siaga. Dalam abad modern ini baik apabila imajinasi tersebut dipadukan dengan teknologi. Permainan perang-perangan tidak cocok untuk kejiwaan Siaga. Siaga harus sudah diperkenalkan secara “nyata” bagaimana setiap hari berbuat kebaikan. Baik dalam latihan, maupun melalui pesan Pembina untuk melaksanakannya di rumah. Untuk melatih kreativitas Siaga (otak belahan kanan), maka akan sangat baik mereka ditugasi membuat lagu sederhana (jinggle), tarian, menulis pengalaman, atau mengarang, atau membuat yel-yel yang menyemarakkan kasih sayang. Kehidupan Siaga itu ada di Perindukan. Pembina lebih banyak “ing ngarso sung tulodo”.

7 4. Sifat-sifat Pramuka Penggalang
Sebagian sifat-sifat Siaga masih ada (variatif masing-masing anak). Senang bergerak, senang mengembara Usil, lincah, senang mencoba-coba Mulai menyukai lawan jenis Suka dengan sifat-sifat kepahlawanan Suara sudah mulai pecah/ parau bagi penggalang putra.

8 Cara Membina Penggalang
Dapat menggunakan sebagian cara-cara membina Siaga (sifatnya situasional) Kegiatan yang menantang, pengembaraan (hiking, climbing, camping, ) paling disukai penggalang. Namun demikian harus dipersiapkan dengan teliti faktor keamanannya, dan tidak boleh terlalu sering dilakukan. Kegiatan yang mengacu kedisiplinan sangat penting diberikan (misalnya berjenis-jenis PBB dan upacara). Rewards dan punishment mutlak harus dilakukan, dan ditegakkan. Kehidupan penggalang ada di Regu, oleh karena itu kekompakan, kreativitas, dan disiplin beregu harus dipelihara. Pembina lebih banyak “ing madyo mangun karso” (di tengah-tengah membangkitkan kehendak & semangat belajar/ bekerja).

9 Sifat-sifat Penegak Sudah mengenal cinta, mulai romantis.
Suka melantunkan syair, puisi, dan lambang-lambang ungkapan-ungkapan hati. Agresif mendekati lawan jenis (terutama usia Penegak awal). Sosialisasi diri dengan lingkungan dan tanggung-jawab sosial mulai tumbuh dengan cepat. Mulai mencari identitas diri. Keinginan kelompok sulit dirintangi. Suka berdiskusi, bermusyawarah. Pendapat sendiri kadang mulai dipertahankan sampai mati-matian. Pengaruh teman sebaya sangat kuat.

10 7. Cara membina Penegak Perangkat struktur kepenegakan ditertibkan, bila belum ada dibentuk lebih dahulu. Dewan Ambalan, dibentuk dengan benar, tidak main tunjuk. Dimulai bertanggung-jawab atas keputusan musyawarah, dan menjalankan keputusan Dewan Ambalan. Keinginan Penegak yang kuat tidak dipatahkan, tetapi dijalurkan (on the track). Memberikan kondisi lingkungan yang baik.

11 Pada tingkat Bantara, Penegak mulai dikondisikan untuk memperbaiki lingkungan yang kurang baik, semampunya. Pada tingkat Laksana, Penegak dikondisikan untuk mengembangkan lingkungan ke arah yang lebih baik. Penegak sudah mulai dikenalkan bagaimana “learning by doing”; “Learning to earn”; “Learning to serve”. Untuk mempertahankan satuan terpisah di perkemahan sebaiknya Pembina menyerahkan tanggung-jawab kepada Pradana dan Pemuka Sangga, namun harus tetap mengkontrol.

12 Cara memberikan kritik dengan sistem atau etika PIN, kepada Penegak diupayakan hanya sampai PI saja, yakni sebutkan “Positif”-nya kelebihan-kelebihan atas program atau kegiatan yang telah dilakukan – kemudian di “Interpretasikan” secara detail program atau kegiatan tersebut secara rasional, biasanya Penegak sudah tahu kelemahannya. Namun biala Penegak terpaksa belum tahu kelemahannya baru dikemukakan “Negatif” nya. Contoh kegiatan pendidikan bagi Penegak dan Pandega yang paling lengkap adalah: Perkemahan Wirakarya. Pembina lebih banyak “tut wuri handayani”.

13 8. Sifat-sifat Pandega Sebagian besar sifat Penegak ada pada Pandega.
Pandega lebih terkonsentrasi pada kelompok dyadic atau triadic (kelompok duaan, atau tigaan). Jarang sekali (hampir tidak pernah ada) mereka secara bersama-sama melakukan kegiatan kemana-mana dalam jumlah 5 orang sampai 10 orang secara bersama-sama. Oleh karena itu “Reka” itu dibentuk cukup dengan 2 atau 3 orang sudah bisa. Dalam berhubungan dengan lain jenis Pandega tidak seagresif Penegak, tetapi lebih terbuka dibandingkan dengan Penegak. Kepemimpinan, dan public service sangat menonjol

14 Untuk mempertahankan satuan terpisah di perkemahan Pembina cukup menyerahkan tanggung-jawab kepada Pradana dan penyadaran umum dalam apel pagi, atau apel malam menjelang tidur. Biasanya mereka sudah saling mengkontrol, tapi sering terjadi kalau ada penyimpangan di antara mereka saling melindungi – pada norma atau nilai yang dianggap sebagai nilai baru.

15 CARA MEMBINA PANDEGA Sebagian besar cara membina Penegak dapat diterapkan untuk membina Pandega. Fungsi kontrol Pembina pada Pandega harus jauh lebih kecil dibandingkan terhadap Penegak. Fungsi memberi motivasi kepada Pandega untuk berkarya, menciptakan sesuatu yang baru dan bermanfaat lebih banyak. Program hasil keputusan Majelis Pandega, adalah harga mutlak. Pembina tak perlu “sok tahu” untuk memperbaiki atau menyalahkan.

16 Pramuka harus dibina sesuai dengan MINATnya untuk MENGABDI dan BERKARYA melalui proses:
Learning by doing Learning to earn Earning to live Living to serve Learning by teaching

17


Download ppt "CARA MEMBINA PRAMUKA LEMDIKANAS, 2007."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google