Pertemuan ke-3.  DALAM TINJAUAN KEBAHASAAN (ETIMOLOGI), SHALAT BERARTI DOA  DALAM TINJAUAN PERISTILAHAN, SHALAT BERARTI:  فالصلاة عبادة بدنية, فرضها.

Presentasi berjudul: "Pertemuan ke-3.  DALAM TINJAUAN KEBAHASAAN (ETIMOLOGI), SHALAT BERARTI DOA  DALAM TINJAUAN PERISTILAHAN, SHALAT BERARTI:  فالصلاة عبادة بدنية, فرضها."— Transcript presentasi:

1 Pertemuan ke-3

2  DALAM TINJAUAN KEBAHASAAN (ETIMOLOGI), SHALAT BERARTI DOA  DALAM TINJAUAN PERISTILAHAN, SHALAT BERARTI:  فالصلاة عبادة بدنية, فرضها الله على المسلم فى اليوم والليلة خمس مرّات, فى أوقات محدودة ( الإسلام عقيدة وشريعة لمحمود شلتوت 1966, دار القلم : مصر ص 81)  الصلاة عبادة تتضمن أقوالا وأفعالا مخصوصة, مفتتحة بتكبير الله تعالى مختتمة بالتسليم ( فقه السنة المجلدالأول لسيد سابق 1983, دار الفكر : لبنان, ص 78)

3 Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk (Q.S. al-Baqarah [2]: 45) Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orang- orang yang rukuk. (Q.S. Al-baqarah [2]: 43) Peliharalah segala shalat (mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah karena Allah (dalam shalatmu) dengan khusyuk. (Q.S. al- Baqarah [2]: 238

4  بنى الإسلام على خمس: شهادة أن لا إله إلا الله وأن محمدا رسول الله وإقام الصلاة وإيتاء الزكاة وحج البيت وصوم رمضان (رواه البخاري ومسلم) ISLAM ITU DIBANGUN DI ATAS LIMA PONDASI: PERSAKSIAN BAHWA TIDAK ADA TUHAN SELAIN ALLAH DAN MUHAMMAD RASUL ALLAH, MENDIRIKAN SHALAT, MEMBERIKAN ZAKAT, HAJI KE BAITULLAH, DAN BERPUASA DI BULAN RAMADHAN.” (HADITS RIWAYAT AL-BUKHARI & MUSLIM, BERSUMBER DARI UMAR IBN AL-KHATTHAB R.A).

5  Shalat adalah pondasi agama  Shalat adalah ibadah yang membedakan antara kafir dan Muslim  Shalat adalah tanda syukur hamba  Shalat adalah jalan menuju kebahagian واذكروا الله كثيرا لعلّكم تفلحون (الجمعة 10)

6 Menenteramkan jiwa الذين آمنوا وتطمئن قلوبهم بذكر الله ألا بذكر الله تطمئن القلوب ( الرعد 28) Menyehatkan pikiran, jiwa, dan raga قد أفلح من تزكى وذكر اسم ربه فصلى ( سورة الأعلى : 14- 15) Membimbing langkah اهدنا الصراط المستقيم ( الفاتحة 6) والذين جاهدوا فينا لنهدينهم سبلنا وإن الله لمع المحسنين ( العنكبوت 69) Terkabulnya doa وإذا سألك عبادي عني فإني قريب أجيب دعوة الداع إذا دعان فليستجيبوا لي وليؤمنوا بي لعلهم يرشدون ( البقرة 186)

7  Perbuatan jahat tereliminasi  وأقم الصلاة إن الصلاة تنهى عن الفحشاء والمنكر ولذكر الله أكبر والله يعلم ما تصنعون (العنكبوت 45)  Memupuk kebersamaan & persaudaraan (dalam shalat jama’ah)  Mempuk sikap tasamuh (toleransi)  Memupuk semangat cinta damai

8  SHALAT DILAKUKAN DENGAN GERAKAN YANG BENAR SESUAI TUNTUNAN YANG BENAR  SHALAT DILAKUKAN DENGAN KHUSYU’  KHUSYU’ DAPAT DICAPAI JIKA BACAAN DAN GERAKAN DALAM SHALAT DIPAHAMI DENGAN BAIK DAN BENAR  KHUSYU’ DIGAPAI JIKA FISIK, UCAPAN, PIKIRAN DAN HATI KITA TENANG DAN TERARAH UNTUK MENGADUKAN DIRI KEPADA-NYA, DAN HANYA PADA-NYA  KHUSYU’ DAPAT DICAPAI JIKA SESEORANG MENGERTI DAN MEMAHAMI TUJUAN SHALAT SEBAGAI DIALOG DAN PENGADUAN PROBLEM SERTA PENGUKUHAN KEMAHABESARAN-NYA

9  Jangan sekali-kali berani meninggalkan shalat!  Shalat itulah satu-satunya yang berharga dari milik kita!!  Ingin diperlakukan sebagai Muslim atau kafir-kah ketika mati?  Allah SWT pernah mengingatkan فخلف من بعدهم خلف أضاعوا الصلوة واتبعوا الشهوات (مريم 59) 12/14/20149

10

11 SHALAT JAMA’AH

12 K EUTAMAAN قال رسول الله صلّى الله عليه وسلّم: صلاة الجماعة تفضل على صلاة الفذّ بسبع وعشرين درجة (عن ابن عمر, رواه البخاري ومسلم) Rasulullah saw: “Shalat berjama’ah itu keutamaannya melebihi shalat sendirian dua puluh tujuh derajat.” (Dari Ibn Umar, H.R. Imam al-Bukhari dan Imam Muslim)

13 H UKUM SHALAT BERJAMA ’ AH Ulama berbeda pendapat. Ada yang mengatakan fardhu ‘ain, fardhu kifayah dan sunat mu’akkad bagi laki-laki Jumhur ulama berpandangan bahwa sunat mu’akkad adalah lebih layak, kecuali shalat jumat (lihat Nail al-Authar) Perempuan lebih utama shalat di rumah (berdasarkan riwayat Imam al-Bukhari dan Muslim). Tapi tidak boleh dilarang jika ingin shalat di masjid (berdasaran riwayat Abu Dawud)

14 H ALANGAN B ERJAMA ’ AH Hujan yang menyusahkan perjalanan ke tempat berjama’ah (berdasarkan riwayat Muslim dan Ahmad) Karena angin yang membahayakan (berdasarkan riwayat Syafi’i) Sakit yang menyusahkan berjalan ke tempat berjama’ah (berdasarkan riwayat al-Bukhari dan Muslim) Karena lapar dan haus, sedangkan makanan sudah sedia, begitu juga ketika sangat ingin buang air besar/kecil (berdasar riwayat al-Bukhari dan Muslim) Karena baru makan-makanan yang baunya menyengat dan sukar dihilangkan seperti bawang, petai, jengkol, dsb (berdasar riwayat al-Bukhari dan Muslim)