Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PERUMUSAN HIPOTESIS Dugaan terhadap hubungan antara dua variabel atau lebih (Kerlinger) Jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji kebenarannya Pernyataan.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PERUMUSAN HIPOTESIS Dugaan terhadap hubungan antara dua variabel atau lebih (Kerlinger) Jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji kebenarannya Pernyataan."— Transcript presentasi:

1 PERUMUSAN HIPOTESIS Dugaan terhadap hubungan antara dua variabel atau lebih (Kerlinger) Jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji kebenarannya Pernyataan mengenai keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data sampel.

2 Tiga macam hipotesis penelitian
Hipotesis deskriptif; hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab permasalahan taksiran (estimasi) “bahwa disiplin kerja pegawai pemda SS adalah tinggi” Hipotesis komparatif; hipotesis yang dirumuskan untuk memberikan jawaban pada permasalahan yang membedakan “bahwa terdapat perbedaan disiplin kerja antara pejabat struktural dan fungsional di pemda SS. 3. Hipotesis assosiasif; hipotesis yang dirumuskan untuk memberikan jawaban yang bersifat hubungan.

3 Hipotesis hubungan simitris; hipotesis yang menyatakan hubungan bersifat kebersamaan antara dua atau lebih variabel. “terdapat hubungan positif antara banyaknya penonton dengan tingkat kerusuhan” Hipotesis hubungan sebab akibat; hipotesis yang menyatakan hubungan bersifat mempengaruhi antara dua/lebih variabel “bahwa disiplin pegawai berpengaruh positif terhadap produktivitas kerja” Hipotesis hubungan interaktif; hipotesis hubungan antara dua.lebih variabel yang bersifat saling mempengaruhi “terdapat pengaruh timbal balik antara kenaikan pangkat dengan tersedianya jabatan”

4 Kriteria perumusan hipotesis
Hipotesis “sebaiknya” dirumuskan dalam format hubungan antar variabel Hipotesis sebaiknya dirumuskan secara jelas dan tidak berwayuh arti Hipotesis harus memiliki kemungkinan untuk diuji secara empiris

5 Teknik perumusan hipotesis
Perumusan hipotesis axiomatik melalui reduksi deffinisional Perumusan hipotesis axiomatik melalui reduksi proposisional 3. Perumusan hipotesis melalui reduksi deffinisi

6 Perumusan hipotesis axiomatik melalui reduksi deffinisional
Proposisi a. Kelompok memiliki turnover yang lebih rendah dibandingkan dengan khalayak. b. Khalayak memiliki emosi yang lebih rendah dibandingkan dengan kerumunan c. Kelompok memiliki emosi yang lebih rendah dibandingkan dengan massa.

7 a. Kelompok adalah agregasi yang berinteraksi
2. Deffinisi a. Kelompok adalah agregasi yang berinteraksi berdasarkan peranan-peranan yang jelas dan dibawah kepemimpinan seorang pemimpin b. Massa adalah agregasi yang berinteraksi berdasarkan peranan-peranan yang tidak jelas dibawah kepemimpinan seorang pemimpin c. Khalayak adalah agregasi yang berinteraksi berdasarkan peranan-peranan yang jelas tanpa d. Kerumunan adalah agregasi yang berinteraksi berdasarkan peranan-peranan yang tidak jelas tanpa

8 a. Agregasi yang memiliki kepemimpinan
3. Hipotesis a. Agregasi yang memiliki kepemimpinan seorang pemimpin, cenderung memiliki turnover yang rendah b. Agregasi yang berinteraksi berdasarkan peranan-peranan yang jelaws, memiliki emosi yang rendah

9 Perumusan hipotesis axiomatik melalui reduksi proposisional
a. Apabila kemakmuran meningkat, maka kelas menengah akan membengkak b. Apabila kelas mengengah membengkak, konsensun akan nilai-nilai kemasyarakatan meningkat c. Apabila kelas menengah membengkak, maka mobilitas sosial dalam masyarakat akan meningkat d. Apabila mobilitas sosial meningkat, maka konsensus akan nilai-nilai kemasyarakatanb akan meningkat dan sebaliknya.

10 a. Apabila kelas menengah membengkak, maka
2. Hipotesis a. Apabila kelas menengah membengkak, maka mobilitas sosial akan meningkat. (proposisi 2 dan 4) b. Apabila kemakmuran meningkat, maka konsensus akan nilai-nilai kemasyarakatan meningkat ( proposisi 1 dan 2)

11 Perumusan hipotesis melalui reduksi deffinisi
1. proposisi a. Kelompok memiliki turnover yang lebih rendah dibandingkan dengan khalayak. b. Khalayak memiliki emosi yang lebih rendah dibandingkan dengan kerumunan c. Kelompok memiliki emosi yang lebih rendah dibandingkan dengan massa.

12 a. Kelompok adalah agregasi yang berinteraksi
2. Deffinisi a. Kelompok adalah agregasi yang berinteraksi berdasarkan peranan-peranan yang jelas dan dibawah kepemimpinan seorang pemimpin b. Massa adalah agregasi yang berinteraksi berdasarkan peranan-peranan yang tidak jelas dibawah kepemimpinan seorang pemimpin c. Khalayak adalah agregasi yang berinteraksi berdasarkan peranan-peranan yang jelas tanpa d. Kerumunan adalah agregasi yang berinteraksi berdasarkan peranan-peranan yang tidak jelas tanpa

13 3. Hipotesis Apabila suatu agregasi mempunyai seorang pemimpin, maka agredasi semacam itu memiliki turnover yang rendah Apabila suatu agregasi berinteraksi di dalam rangka peranan-peranan tertentu, maka agregasi tersebut memiliki emosi yang rendah

14 Pengujian hipotesis Persyaratan yang harus dipenuhi
Sampel diperoleh secara acak/random Jika membandingkan, data yang dibandingkan harus homogen (perlu uji homogenitas) Jika menghubungkan, data harus berdistribusi normal (perlu uji normalitas) Jika menghubungkan, data berbentuk linier (perlu uji linieritas) Skala data minimal skala interval (perlu menaikkan skala data)

15 Rancangan pengujian Menentukan hipotesis statistik
Menentukan kriteria pengujian Menentukan teknik perhitungan Menentukan kesimpulan pengujian


Download ppt "PERUMUSAN HIPOTESIS Dugaan terhadap hubungan antara dua variabel atau lebih (Kerlinger) Jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji kebenarannya Pernyataan."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google