Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia"— Transcript presentasi:

1 Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia
Oleh : Nia H. Septiannie, S. Psi Politeknik Piksi Ganesha 1 1

2 Definisi pertumbuhan dan perkembangan
perubahan fisik peningkatan jumlah sel ukuran kuantitatif tinggi badan, berat badan, ukuran tulang, gigi pola bervariasi Perkembangan : kualitatif maturation sistematis, progresif dan berkesinambungan 2 2

3 Sejarah psikologi perkembangan
Spekulasi PLATO ( SM) - Filsuf Yunani : Perkembangan ditentukan faktor genetis Perbedaan individual berdasar genetis Anak miniatur orang dewasa Perkembangan = pertumbuhan Anak berbeda dengan orang dewasa : kuantitatif Proses berpikir anak sama dengan dewasa Perlakuan hukum anak dan dewasa : sama 3 3

4 Sejarah psikologi perkembangan
JOHN LOCKE ( ) Pengalaman (nurture) menentukan perkembangan Konsep Tabularasa Penginderaan pengalaman sensorik simple ideas complex ideas pengetahuan JJ ROUSSEAU ( Filosof Swiss Bayi tidak pasif melainkan aktif Anak berbeda kualitatif dari orang dewasa Pengaruhnya terhadap pendidikan pestalozzi ; montessori ; dewey Pengetahuan dibentuk oleh anak melalui interaksi dengan lingkungan 4 4

5 Awal psikologi perkembangan
Dasar Psikolog Perkembangan : ILMIAH NATURE BIOLOGI GENETIK Pertumbuhan BiologikaL Perubahan Perkembangan KOMPLEKS / SEMPURNA Lingkungan BUDAYA / POLA ASUH NURTURE (PENGALAMAN) 5 5

6 Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang
1. Faktor genetik faktor keturunan -- masa konsepsi bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang kehidupan menentukan beberapa karakteristik seperti jenis kelamin, ras, rambut, warna mata, pertumbuhan fisik, sikap tubuh dan beberapa keunikan psikologis seperti temperamen Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal. 6 6

7 2. Faktor eksternal / lingkungan
mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya, dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan faktor eksternal yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya 7 7

8 nilai, kepercayaan, adat istiadat, dan pola interaksi dan komunikasi.
a. Keluarga nilai, kepercayaan, adat istiadat, dan pola interaksi dan komunikasi. Fungsi :bertahan hidup, rasa aman, perkembangan emosi dan sosial, penjelasan mengenai masyarakat dan dunia, dan membantu mempelajari peran dan perilaku b. Kelompok teman sebaya lingkungan yang baru dan berbeda, memberi pola dan struktur yang berbeda dalam interaksi dan komunikasi, dan memerlukan gaya perilaku yang berbeda. fungsi: belajar kesuksesan dan kegagalan, memvalidasi dan menantang pemikiran dan perasaan, mendapatkan penerimaan, dukungan dan penolakan sebagai manusia unik yang merupakan bagian dari keluarga; dan untuk mencapai tujuan kelompok dengan memenuhi kebutuhan dan harapan. 8 8

9 pengalaman hidup dan proses pembelajaran
c. Pengalaman hidup pengalaman hidup dan proses pembelajaran membiarkan individu berkembang dengan mengaplikasikan apa yang telah dipelajari Tahapan proses pembelajaran mengenali kebutuhan penguasaan ketrampilan menjalankan tugas integrasi ke dalam seluruh fungsi mengembangkan penampilan perilaku yang efektif. 9 9

10 Keseimbangan antara istirahat, tidur dan olahraga
d. Kesehatan Tingkat kesehatan --- respon individu terhadap lingkungan dan respon orang lain pada individu Kesehatan prenatal (sebelum bayi lahir) mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari fetal (janin) Nutrisi adekuat Keseimbangan antara istirahat, tidur dan olahraga Kondisi sakit --- ketidakmampuan untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan --- tumbuh kembang terganggu e. Lingkungan tempat tinggal : Musim, iklim, kehidupan sehari-hari dan status sosial ekonomi 10 10

11 Teori-teori tumbuh kembang
Development task theory (Robert Havighurst) stages Infancy & Early Childhood (masa bayi dan kanak-kanak awal) Belajar berjalan, mengambil makanan padat Belajar bicara Belajar mengontrol eliminasi (urin & fekal) Belajar tentang perbedaan jenis kelamin Membentuk konsep-konsep sederhana mengenai kenyataan sosial dan fisik Belajar membedakan mana yang benar dan mana yang salah, mengembangkan hati nurani Belajar mengadakan hubungan emosi 11 11

12 2. Middle childhood (masa sekolah) Membangun perilaku yang sehat
Belajar ketrampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-permainan yang luar biasa Belajar bergaul dengan teman sebaya Belajar peran sosial terkait dengan maskulinitas dan feminitas Mengembangkan ketrampilan dasar seperti membaca, menulis dan berhitung Mengembangkan konsep-konsep yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari Membangun moralitas, hati nurani dan nilai-nilai Pencapaian kemandirian Membangun perilaku dalam kelompok sosial maupun institusi (sekolah) 12 12

13 Pencapaian peran sosial maskulinitas atau feminitas
3. Adolescence (remaja ) Membina hubungan baru yang lebih dewasa dengan teman sebaya baik laki maupun perempuan Pencapaian peran sosial maskulinitas atau feminitas Pencapaian kemandirian emosi dari orang tua, orang lain Pencapaian kemandirian dalam mengatur keuangan Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan secara efektif Memilih dan mempersiapkan pekerjaan Mempersiapkan pernikahan dan kehidupan keluarga Membangun ketrampilan dan konsep-konsep intelektual yang perlu bagi warga negara Pencapaian tanggungjawab sosial Memperolah nilai-nilai dan system etik sebagai penuntun dalam berperilaku 13 13

14 4. Early Adulthood (dewasa muda)
Memilih pasangan Belajar hidup bersama orang lain sebagai pasangan Mulai berkeluarga Membesarkan anak Mengatur rumah tangga Mulai bekerja Mendapat tanggungjawab sebagai warga negara Menemukan kelompok sosial yang cocok 14 14

15 5. Middle-age (dewasa lanjut)
Mendapat tanggungjawab sosial dan sebagai warga negara Membangun dan mempertahankan standard ekonomi keluarga Membimbing anak dan remaja untuk menjadi dewasa yang bertanggungjawab dan menyenangkan Mengembangkan kegiatan-kegiatan di waktu luang Membina hubungan dengan pasangannya sebagai individu Mengalami dan menyesuaikan diri dengan beberapa perubahan fisik Menyesuaikan diri dengan kehidupan sebagai orang tua yang bertambah tua 15 15

16 6. Later maturity (usia lanjut)
Menyesuaikan diri dengan penurunan kekuatan fisik dan kesehatan Menyesuaikan diri dengan situasi pensiun dan penghasilan yang semakin berkurang Menyesuaikan diri dengan keadaan kehilangan pasangan (suami/istri) Membina hubungan dengan teman sesama usia lanjut Melakukan pertemuan-pertemuan sosial Membangun kepuasan kehidupan Kesiapan menghadapi kematian 16 16

17 Teori Perkembangan Psikoseksual (Sigmund Freud)
Tahap oral-sensori (lahir sampai usia 12 bulan) karakteristik : aktivitas melibatkan mulut (sumber utama kenyamanan) Perasaan dependen (bergantung pada orang lain) Gangguan pd tahap ini --- kesulitan mempercayai orang lain, menunjukkan perilaku seperti menggigit kuku, mengunyah permen karet, merokok, menyalahgunakan obat, minum alkohol, makan terlalu banyak, overdependen. 17 17

18 b. Tahap anal-muskular (usia 1-3 tahun / toddler) Karakteristik :
Organ anus dan rectum merupakan sumber kenyamanan Masa “toilet training” --- dapat terjadi konflik Mengotori adalah aktivitas yang umum Gangguan pada tahap ini dapat menimbulkan kepribadian obsesif-kompulsif seperti keras kepala, kikir, kejam dan tempertantrum 18 18

19 c. Tahap falik (3-6 tahun / pra sekolah) Karakteristik :
Organ genital sebagai sumber kenyamanan Masturbasi dimulai dan keingintahuan seksual menjadi terbukti Dapat mengalami kompleks Oedipus atau kompleks Elektra Hambatan pada tahap ini dapat menyebabkan kesulitan dalam indentitas seksual dan bermasalah dengan otoritas, ekspresi malu, dan takut. 19 19

20 d. Tahap latensi (6-12 tahun / masa sekolah) Karakteristik :
energi digunakan untuk aktivitas fisik dan intelektual Ini adalah periode tenang, dimana kegiatan sexual tidak muncul (tidur). Anak mungkin terikat dalam aktivitas erogenus (perasaan erotik) dengan teman sebaya yang sama jenis kelaminnya. Penggunaan mekanisme pertahanan diri muncul pada waktu ini Konflik yang tidak diatasi pada masa ini dapat menyebabkan obsesif dan kurang motivasi diri. 20 20

21 e. Genital (13 tahun keatas / pubertas atau remaja sampai dewasa)
Karakteristik : genital menjadi pusat dari tekanan dan kesenangan seksual Produksi hormon seksual menstimulasi perkembangan heteroseksual Energi ditujukan untuk mencapai hubungan seksual yang matur Pada awal fase sering terjadi emosi yang belum matang, kemudian mulai berkembang kemampuan untuk menerima dan memberi cinta 21 21

22 Teori perkembangan Psikososial (Erik H Erickson )
Trust vs mistrust -- bayi (lahir – 12 bulan) Indikator positif : belajar percaya pada orang lain Indikator negatif : tidak percaya, menarik diri dari lingkungan masyarakat, pengasingan. Pemenuhan kepuasan untuk makan dan mengisap, rasa hangat dan nyaman, cinta dan rasa aman menghasilkan kepercayaan. Pada saat kebutuhan dasar tidak terpenuhi secara adekuat --- bayi menjadi curiga, penuh rasa takut, dan tidak percaya. Hal ini ditandai dengan perilaku makan, tidur dan eliminasi yang buruk. 22 22

23 Indikator positif : kontrol diri tanpa kehilangan harga diri
b. Otonomi vs ragu-ragu dan malu (autonomy vs shame & doubt) -- todler (1-3 tahun) Indikator positif : kontrol diri tanpa kehilangan harga diri Indikator negatif : terpaksa membatasi diri atau terpaksa mengalah Anak mulai mengembangkan kemandirian membuka dan memakai baju, berjalan, mengambil, makan sendiri, dan ke toilet. Mulai terbentuk kontrol diri. Jika kemandirian todler tidak didukung oleh orang tua, mungkin anak memiliki kepribadian yang ragu-ragu jika anak dibuat merasa buruk pada saat melakukan kegagalan, anak akan menjadi pemalu. 23 23

24 Pembatasan --- mencegah anak dari perkembangan inisiatif.
c. Inisiatif vs merasa bersalah (initiative vs guilt) -- pra sekolah ( 3-6 tahun) Indikator positif : mempelajari tingkat ketegasan dan tujuan mempengaruhi lingkungan. Mulai mengevaluasi kebiasaan (perilaku) diri sendiri. Indikator negatif : kurang percaya diri, pesimis, takut salah. Pembatasan dan kontrol yang berlebihan terhadap aktivitas pribadi Inisiatif, mencoba hal-hal baru, perilaku kuat, imajinatif dan intrusif, perkembangan perasaan bersalah dan identifikasi dengan orang tua yang berjenis kelamin sama. Pembatasan --- mencegah anak dari perkembangan inisiatif. Rasa bersalah mungkin muncul pada saat melakukan aktivitas yang berlawanan dengan orang tua. Anak perlu belajar untuk memulai aktivitas tanpa merusak hak-hak orang lain. 24 24

25 Anak dipengaruhi oleh guru dan sekolah.
d. Industri vs inferior (industry vs inferiority) -- usia sekolah (6-12 tahun) Indikator positif : mulai kreatif, berkembang, manipulasi. Membangun rasa bersaing dan ketekunan. Indikator negatif : hilang harapan, merasa cukup, menarik diri dari sekolah dan teman sebaya. Anak mendapatkan pengenalan melalui demonstrasi ketrampilan dan produksi benda-benda serta mengembangkan harga diri melalui pencapaian Anak dipengaruhi oleh guru dan sekolah. Perasaan inferior --- terjadi pada saat orang dewasa memandang usaha anak untuk belajar bagaimana sesuatu bekerja melalui menipulasi adalah sesuatu yang bodoh atau merupakan masalah. Perasaaan inferior --- ketidaksuksesan di sekolah, ketidaksuksesan dalam perkembangan ketrampilan fisik dan mencari teman. 25 25

26 Individu mengembangkan penyatuan rasa “ diri sendiri”.
e. Identitas vs bingung peran (identity vs role confusion) -- remaja ( tahun) Indikator positif : menghubungkan sesuatu dengan perasaan diri, merencanakan aktualisasi diri Indikator negatif : kebingungan, ragu-ragu, dan tidak mampu menemukan identitas diri Individu mengembangkan penyatuan rasa “ diri sendiri”. Teman sebaya mempunyai pengaruh yang kuat terhadap perilaku. Kegagalan untuk mengembangkan rasa identitas --- kebingungan peran, yang sering muncul dari perasaan tidak adekuat, isolasi dan keragu-raguan. 26 26

27 Intimasi vs isolasi (intimacy vs isolation) – dewasa muda (18-25 sampai 45 tahun)
indikator positif : berhubungan intim dengan orang lain. Mempunyai komitmen dalam bekerja dan berhubungan dengan orang lain. Indikator negatif : menghindari suatu hubungan, komitmen gaya hidup atau karir Individu mengembangkan kedekatan dan berbagi hubungan dengan orang lain, yang mungkin termasuk pasangan seksual. Ketidakpastian individu mengenai diri sendiri akan mempunyai kesulitan mengembangkan keintiman. Seseorang tidak bersedia atau tidak mampu berbagi mengenai diri sendiri, akan merasa sendiri. 27 27

28 Perenungan diri sendiri mengarah pada stagnasi kehidupan.
g. Generativitas vs stagnasi atau absorpsi diri – dewasa tengah (45 – 65 tahun) indikator positif : kreatifitas, produktivitas dan perhatian dengan orang lain indikator negatif : perhatian terhadap diri sendiri, kurang merasa nyaman Orang dewasa --- bimbingan untuk generasi selanjutnya, mengekspresikan kepedulian pada dunia di masa yang akan datang Absorpsi diri orang dewasa akan direnungkan dengan kesejahteraan pribadi dan peningkatan materi Perenungan diri sendiri mengarah pada stagnasi kehidupan. 28 28

29 h. Integritas ego vs putus asa -- dewasa akhir (65 tahun keatas)
indikator positif : penerimaan kehidupan pribadi sebagai sesuatu yang berharga dan unik. Siap menerima kematian indikator negatif : perasaan kehilangan, jijik terhadap orang lain. Masa lansia dapat melihat ke belakang dengan rasa puas dan penerimaan hidup dan kematian Resolusi (pencapaian) yang tidak berhasil dalam krisis ini bisa menghasilkan perasaan putus asa karena individu melihat kehidupan sebagai bagian dari ketidakberuntungan, kekecewaan dan kegagalan. 29 29

30 Sampai jumpa lagi 30 30


Download ppt "Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google