Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Agroindustri Tomy Perdana.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Agroindustri Tomy Perdana."— Transcript presentasi:

1 Agroindustri Tomy Perdana

2 Perubahan Struktur Pola Perdagangan Pangan Dunia
Menurunnya pangsa komoditas curah Meningkatnya perrmintaan produk olahan Empat alasan (Coyle et al., 1998): Pendapatan meningkat Perubahan dalam teknologi Perubahan dalam transportasi dan biaya Intervensi kebijakan dalam pasar pangan Bulk: 60 to 35% Processed: 35 to 55%

3 Source: GTAP Time Series Data

4 Perubahan Dalam Struktur Pola Perdagangan Pangan Dunia
Peningkatan pendapatan menyebabkan meningkatnya permintaan pangan olahan sebagai bagian diet Meningkatnya produksi peternakan dunia menyebabkan meningkatnya kebutuhan pakan ternak Meningkatnya aplikasi bio-energi menyebabkan meningkatnya kebutuhan sumber bahan baku berbasis pangan

5 Definisi Agroindustri
Agroindustri adalah perusahaan yang melakukan pengolahan yang berasal dari tanaman atau hewan atau bakteri Proses agroindustri meliputi : Transformasi Preservasi Fisika Kimia Biologi

6 Definisi Agroindustri (Global Agro-industries Forum 2009)
Definition of agro-industry: Agro-industry is a broad concept that refers to the establishment of enterprises and supply chains for developing, transforming and distributing specific inputs and products in the agricultural sector. Agro-industry refers to commercialization and value addition in the agricultural sector with a focus on pre- and post-production enterprises and building linkages among enterprises.

7 Katagori Agroindustri : Level Transformasi
Level I Level II Level III Level IV Cleaning Grading Storage Ginning Milling Cutting Mixing Cooking Pasteurization Canning Dehydration Freezing Extraction Assembly Chemical alteration Texturization Fresh fruits Fresh Vegetables Eggs Cereal Grain Meats Spices Rubber Flour Dairy Products Canned or frozen fruits and vegetables Tetiles and Garments Instant foods Tires

8 Sistem Agroindustri

9 Aspek Positif Sistem Agroindustri
Keterkaitan antar generasi mendorong pertumbuhan sistem pertanian secara utuh Mampu memberikan multiplier effect secara ekonomi, sosial dan lingkungan Penyerapan tenaga kerja yang banyak Proses pemberian nilai tambah sumberdaya domestik sehingga memiliki keunggulan bersaing Mendorong tumbuhnya proses kreativitas dalam penciptaan inovasi pada setiap generasi Mendorong petumbuhan pembangunan pedesaan sebagai sentra produksi pertanian Mempermudah penelusuran pangkal masalah apabila generasi tertentu terjadi penyimpangan kualitas, kuantitas maupun kontinuitas Menciptakan alternatif budaya yang mendukung, diataranya menumbuhkan buidaya hemat/tidak boros dan saling mendukung Memanfaatkan peluang ekspor

10 Aspek Negatif Sistem Agroindustri
Kemacetan yang diakibatkan permasalahan suatu generasi akan menghambat perkembangan generasi berikutnya, sehingga proses pemberian nilai tambah tidak terjadi secara optimal Kualitas dan tahapan sebelumnya akan mempengaruhi kualitas generasi sesudahnya Dibutuhkan biaya yang lebih banyak serta waktu yang cukup lama untuk mengkoordinasikan dan mensinergiskan antar generasi Dibutuhkan sumberdaya manusia yang berkualitas, sedangkan faktualnya sebagian besar pelaku usaha pertanian terutama petani mempunyai tingkat pendidikan yang rendah sehingga membutuhkan biaya dan waktu untuk merubah perilaku Dibutuhkan lingkungan bisnis kondusif yang diinisiasi dan dijamin pemeringah

11 Nilai Tambah Menurut USDA (Amanor-Boadu, 2005) nilai tambah dalam pertanian terbentuk ketika terjadi perubahan dalam bentuk fisik atau bentuk produk pertanian atau adopsi metode produksi atau proses penanganan yang bertujuan untuk meningkatkan basis konsumen bagi produk tersebut serta mendapatkan porsi yang lebih besar dari pengeluaran pembelanjaan konsumen yang tumbuh untuk produsen

12 Nilai Tambah Amamor-Boadu (2004) menyatakan bahwa inisiatif nilai tambah bisnis pada suatu rantai pasokan yang ada terjadi sebagai imbalan atas aktivitas yang dilakukan oleh pelaku usaha industri hilir pada suatu rantai pasokan. Ukuran imbalan tersebut secara langsung dan proporsional ditujukan untuk kepuasan konsumen. Imbalan tersebut berbentuk harga yang tinggi, peningkatan pangsa pasar, dan atau peningkatan akses pasar. Hal tersebut akan meningkatkan tingkat keuntungan bagi pelaku usaha.

13 Nilai Tambah Coltrain, Barton and Boland (2000) menyatakan bahwa terdapat dua tipe inisiatif nilai tambah, yaitu inovasi dan koordinasi. Inovasi meliputi aktivitas yang memperbaiki ”proses yang ada, prosedur, produk dan pelayanan atau menciptakan sesuatu yang baru” dengan menggunakan atau memodifikasi konfigurasi organisasi yang telah ada.

14 Penyampaian Just in Time
Peluang Nilai Tambah Peluang Nilai Tambah Dimensi Inovasi Koordinasi Waktu Kecepatan Penyampaian Just in Time Lokasi Kenyamanan Efisiensi Produk/Pelayanan Bentuk Logistik Proses/Metode Teknologi Aliansi Strategik Informasi Keamanan, Etika Sistem Informasi Insentif Motivator Tranparansi

15 Peluang Nilai Tambah Pertanian

16

17 Pangsa Pasar Agribisnis dalam Pembangunan Ekonomi Beberapa Negara
Pangsa Pasar Terhadap PDB(%) Pangsa Sektor Manufakturing dan Jasa dalam Agribisnis (%) Negara Sektor Pertanian Manufakturing dan Jasa dalam Pertanian Seluruh Agribisnis Filipina 21 50 71 70 India 27 41 68 60 Thailand 11 43 54 79 Indonesia 20 33 53 63 Malaysia 13 36 49 73 Korea Selatan 8 44 82 Chile 9 34 Argentina 29 40 Brazil 30 38 Mexico 75 Amerika Serikat 1 14 91

18 Kondisi Indonesia…….

19 BACKWARD DAN FORWARD LINKAGES UTAMA
Ind Ransum Pakan Ternak/Ikan (15331) X=16 ,M=39, A=31% Industri Konsetrat Pakan Ternak (15332) X=14%, M=40%, A=25% Industri Minyak Goreng dari Minyak Kelapa (15143) X=28%, M=6%, A=0% Minyak Kelapa Sawit (15144) X=8%, M=0%, A=16% Industri Minyak Kasar (Minyak Makan) dari Nabati dan Hewani (15141) X=13%,M=0% A=9% Ind Kosmetik (24242) X=99% ,M=44%, A=47% Industri Bumbu Masak & Penyedap Makanan (15497) X=14% ,M=7%, A=23% Ind. Sabun & Bhn. Pembersih Kep. RT, Pasta Gigi (24241) X=4% ,M=11%, A=5% Perkebunan Kelapa Sawit (01134):615 Ind Kertas Khusus & Tissue (X=16% ,M=3%, A=3%), (X=4% ,M=29%, A=6%) Ind Kimia Dasar dari Hasil Pertanian & yg Tidak Diklasif di Tmpt Lain 24115(X=69%, M=6%, A=46%), 24119(X=28%, M=22%, A=21%) BACKWARD DAN FORWARD LINKAGES UTAMA INDUSTRI MINYAK MAKAN (Bappenas, 2004) 10 Industri Unggulan Nasional Basis Pertanian Basis Pertambangan Industri Margarin (15142) X=0% ,M=0%, A=0% Industri Jamu (24234) X=0%, M=8%, A=0% Industri Minyak Atsiri (24294) X=20%, M=27% A=5% Industri Tinta (24293) X=1% ,M=54% Ind Susu, Eskrim & Makanan dari Coklat & Kembang Gula 15211(X=3%,M=33%,A=25%), 15213(X=1%,M=6%,A=4%), 15432(X=42%,M=13%,A=9%) Ind Farmasi (24232) X=2%, M=43%, A=16% Industri Kecap (15493) X=0%, M=4%, A=40% Pertambangan Minyak dan Gas Bumi (11101) Industri Pupuk Lainnya (24129) Penggalian Batu Bhn. Industri & Bangunan (14101,14102) Pertambangan Fosfat (14212) Pertambangan Mineral Bahan Kimia & Bahan Pupuk Lainnya (14219) Industri Pupuk Buatan Majemuk Hara Makro Primer (24123) X=0%, M=20%, A=44% Industri Pupuk Buatan Tunggal Hara Makro Primer (24122) X=15%, M=5%, A=6% Industri Pupuk Alam/Non Sintetis Hara Makro Primer (24121) X=6% ,M=19%, A=0% Industri Kimia Dasar Anorganik Gas Industri (24112) X=1% ,M=17%, A=49% Industri Kimia Dasar Anorganik yang Tidak Diklasifikasikan di Tempat Lain (24114) X=8% ,M=61%, A=9% Lahan Sesuai yang Dapat Dibudi- dayakan Industri Pemberantas Hama (24212) X=4% ,M=37%, A=63% Industri Bahan Baku Pemberantas Hama (Bahan Aktif) (24211)

20 BACKWARD DAN FORWARD LINKAGES UTAMA INDUSTRI KARET REMAH (Bappenas, 2004)
10 Industri Unggulan Nasional Basis Pertanian Basis Pertambangan Industri Karoseri. Perlengkapan & Komponen Kendaraan Bermotor Roda Empat / lebih 34200 (X=0% ,M=11%, A=4% ), (X=13%, M=55%, A=36%) Industri Barang-Barang dari Karet Untuk Keperluan Rumah Tangga, Alat-alat Dapur, Perlengkapan & Peralatan Rumah Tangga, dan Peralatan Rumah Tangga dg Menggunakan Arus Listrik 25191 (X=62%,M=26%, A=24%), (X=42%,M=50%, A=20%), (X=13,M=34, A=13%), (X=8%,M=12%, A=37%) Industri Kabel Listrik dan Telpon (31300) X=22%, M=55%, A=37% Industri Peralatan Listrik yg Tidak Diklasifikasikan di Tmpt Lain (31900) X=26% ,M=37%, A=47% Industri Komponen & Perlengkapan Sepeda Motor dan Sejenisnya (35912) X=0%, M=21%, A=65% Industri Barang dan Peralatan Teknik/Industri dari Plastik (25206) X=23%, M=29%, A=59% Industri Sepatu Olahraga, Alas Kaki Keperluan Sehari-hari. Sepatu Teknik Lapangan / Keperluan Industri & Alas Kaki Lainnya (X=51%,M=38%,A=32%), (X=62%,M=45%, A=35%) ,19203 (X=11%, M=6%, A=5%), (X=11%,M=15%, A=3%) Industri Ban Luar & Ban Dalam, dan Vulkanisir Ban (X=34%, M=49%, A=36%), 25112 (X=0%, M=10%, A=8%) Industri Barang-Barang dari Karet Untuk Keperluan Industri (25192) X=23% ,M=22%, A=49% Industri Barang-barang dari Karet yg Tdk Termasuk dlm (X=62% ,M=26%, A=24%), 25192 (X=2%, M=27%,A=49%), (X=23%, M=22%, A=10%) Industri Mesin Pertanian & Kehutanan (29211) (X=1%, M=15%, A=21%) Industri Alat-alat Olahraga (36930) X=42%,M=15%, A=30% Industri Pengasapan Karet (25121) X=16%, M=1%, A=4% Lahan Sesuai yang Dapat Dibudidayakan Industri Karet Remah (25123) X=67%, M=3%, A=17% Industri Remiling Karet (25122) X=28%, M=1%, A=5% Industri Karet Buatan(24132) X=29%, M=0%, A=44% Perkebunan Karet (613) Industri Pemberantas Hama (24212) X=62% ,M=26%, A=63% Industri Bahan Baku Pemberantas Hama (Bahan Aktif) (24211) Industri Kimia Dasar Anorganik yang Tidak Diklasifikasikan di Tempat Lain (24114) X=8% ,M=61%, A=9% Industri Kimia Dasar Anorganik Gas Industri (24112) X=1% ,M=17%, A=49% Industri Pupuk Buatan Majemuk Hara Makro Primer (24123) X=0%, M=20%, A=44% Industri Pupuk Buatan Tunggal Hara Makro Primer (24122) E=15% , I=5%, A=6% Penggalian Batu Bhn. Industri & Bangunan (14101,14102) Pertambangan Minyak dan Gas Bumi (11101) Industri Pupuk Alam/Non Sintetis Hara Makro Primer (24121) X=6% ,M=19%, A=0% Pertambangan Fosfat (14212) Pertambangan Mineral Bahan Kimia & Bahan Pupuk Lainnya (14219) Industri Pupuk Lainnya (24129)

21 Fenomena Agribisnis Nasional Unggulan:
Aktivitas agribisnis on-farm berbasis budidaya sebagian besar langsung diekspor dalam bentuk mentah Aktivitas agribisnis on-farm berbasis budidaya banyak mengandalkan pada input (saprotan) yang dihasilkan oleh industri besar berbasis impor dengan kepemilikan saham asing yang tinggi Keterkaitan antara agribisnis on-farm dengan industri yang menghasilkan produk akhir TERPUTUS Struktur input agroindustri penghasil produk akhir banyak dipenuhi dari komponen impor Struktur pertumbuhan perekonomian Indonesia dominan disumbang oleh ekspor sumber daya alam mentah dan aktivitas konsumsi.

22 fenomena lain…….?

23

24 Produsen Dunia

25

26


Download ppt "Agroindustri Tomy Perdana."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google