Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Fungsi (Bagian 1) Abdul Haris, S.Kom.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Fungsi (Bagian 1) Abdul Haris, S.Kom."— Transcript presentasi:

1 Fungsi (Bagian 1) Abdul Haris, S.Kom

2 Fungsi Sebuah fungsi berisi sejumlah pernyataan yang dikemas dalam sebuah nama. Selanjutnya nama ini dapat dipanggil beberapa kali di beberapa tempat dalam program.

3 Tujuan Pembuatan Fungsi
Memudahkan dalam mengembangkan program. Menghemat ukuran program, terutama bila ada beberapa deretan instruksi yang sama digunakan pada beberapa tempat dalam program.

4 Contoh #include <iostream.h> #include <conio.h>
void garis(); //prototipe fungsi void main() { clrscr(); garis(); cout<<"Program Percobaan Fungsi"<<endl; cout<<"Fungsi digunakan untuk menghemat program."<<endl; cout<<"Fungsi dapat dipanggil berkali-kali dalam program"<<endl; getch(); } void garis() for(int i=1;i<=50;i++) cout<<"-"; cout<<endl;

5 Parameter dan Nilai Balik
Umumnya fungsi menerima masukan yang disebut argumen atau parameter. Masukan / parameter diolah oleh fungsi dan menghasilkan sebuah nilai balik (return value).

6 Prototipe Fungsi Deklarasi fungsi dikenal dengan sebutan prototipe fungsi. Prototipe ini berupa : Nama fungsi Tipe nilai balik fungsi Jumlah dan tipe argumen Dan diakhiri dengan tanda titik koma (;) sebagaimana pada pendeklarasian variabel.

7 Contoh Prototipe Fungsi
long kuadrat(long l); int maksimal(int a, int b, int c); double terbesar(double x, double y); void garis();

8 Prototipe Fungsi Manfaat prototipe fungsi adalah untuk menjamin tipe argumen yang dilewatkan pada pemanggilan fungsi benar-benar sesuai . Pada prototipe fungsi, nama argumen boleh ditiadakan. Misalnya : Menjadi : long kuadrat (long l); long kuadrat (long);

9 Definisi Fungsi Setiap fungsi yang dipanggil di dalam program harus didefinisikan. Berikut merupakan contoh definisi fungsi kuadrat sesuai contoh prototipe sebelumnya. long kuadrat(long l) { long hasil; hasil = l * l; return(hasil); }

10 Definisi Fungsi Apabila fungsi tidak memiliki nilai balik, maka tipe nilai baliknya adalah void. Fungsi tanpa nilai balik tidak memerlukan pernyataan return pada definisinya.

11 Contoh #include <conio.h> #include <iostream.h>
int maks(int a, int b, int c); void main() { int a, b, c, minim; cout<<"Masukkan A : "; cin>>a; cout<<"Masukkan B : "; cin>>b; cout<<"Masukkan C : "; cin>>c; minim = maks(a, b, c); cout<<"Bilangan terkecil = "<<minim; getch(); } int maks(int a, int b, int c) int kecil; if (a<b) kecil = a; else kecil = b; if (c<kecil) kecil = c; return(kecil);

12 Fungsi Tanpa Nilai Balik
#include <conio.h> #include <iostream.h> void maks(int a, int b, int c); void main() { int a, b, c, minim; cout<<"Masukkan A : "; cin>>a; cout<<"Masukkan B : "; cin>>b; cout<<"Masukkan C : "; cin>>c; maks(a, b, c); getch(); } void maks(int a, int b, int c) int kecil; if (a<b) kecil = a; else kecil = b; if (c<kecil) kecil = c; cout<<"Bilangan terkecil = "<<kecil;

13 Ruang Lingkup Variabel
Berdasarkan penyimpanan terkait dengan ruang lingkup variabel, terdapat 3 jenis variabel yaitu : Variabel otomatis Variabel eksternal Variabel statis

14 Variabel Otomatis Variabel yang didefinisikan didalam suatu fungsi berlaku sebagai variabel lokal pada fungsi. Artinya variabel tersebut hanya dikenal pada fungsi dimana variabel tersebut di definisikan. Begitu juga variabel pada fungsi main() Variabel ini disebut variabel otomatis.

15 Variabel Otomatis #include <iostream.h> #include <conio.h>
void alpha(); void main() { int x = 10; int y = 20; cout<<"Fungsi main()"<<endl; cout<<"x = "<<x<<endl; cout<<"y = "<<y<<endl; alpha(); getch(); } void alpha() int x = 50; int y = 100; cout<<"Fungsi alpha()"<<endl;

16 Variabel Eksternal Variabel eksternal merupakan kebalikan variabel otomatis. Variabel ini didefinisikan di luar fungsi manapun. Variabel ini juga dikenal dengan variabel global.

17 Variabel Eksternal #include <iostream.h>
#include <conio.h> int bilangan = 100; //variabel eksternal void tambah(); //prototipe fungsi void main() { clrscr(); cout<<bilangan<<endl; tambah(); getch(); } //definisi fungsi void tambah() bilangan++;

18 Variabel Eksternal Guna memperjelas bahwa suatu variabel di dalam fungsi merupakan variabel eksternal, di dalam fungsi yang menggunakannya dapat dideklarasikan dengan menambahkan kata kunci extern. //definisi fungsi void tambah() { extern bilangan; bilangan++; }

19 Variabel Eksternal Penggunaan extern biasa dipakai pada pemrograman multifile yaitu program yang ditulis pada beberapa file.

20 Variabel Statis Baik variabel eksternal maupun otomatis dapat berkedudukan sebagai variabel statis.

21 Jika Variabel Lokal Berdiri Sebagai Variabel Statis, Maka :
Variabel tetap hanya dapat diakses pada fungsi yang mendefinisikannnya. Variabel tidak hilang saat eksekusi fungsi berakhir. Nilainya akan tetap dipertahankan, sehingga akan dikenali pada pemanggilan fungsi untuk tahap berikutnya. Inisialisasi oleh pemrogram akan dilakukan sekali saja selama program dijalankan. Jika tidak ada inisialisasi eksplisit, variabel diisi dengan nol.

22 Jika Variabel Eksternal Berdiri Sebagai Variabel Statis, Maka :
Variabel ini dapat diakses oleh semua file yang didefinisikan pada file yang sama dengan variabel eksternal tersebut. Hal ini bermanfaat pada pemrogram file berganda atau kode program ditaruh pada beberapa file.

23 Variabel Statis #include <iostream.h> #include <conio.h>
void saya_ingat(); void main() { int tes = 50; saya_ingat(); cout<<"main(), tes ya = "<<tes<<endl; getch(); } void saya_ingat() static int tes = 77; tes++; cout<<"saya_ingat(), tes = "<<tes<<endl;


Download ppt "Fungsi (Bagian 1) Abdul Haris, S.Kom."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google