Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PEMBANGUNAN PASKA KONFLIK DAN BENCANA TSUNAMI DI ACEH (Apa yang harus dilakukan ke depan ?) oleh Prof. DR. Djakfar Ahmad, MA. (Fakultas Ekonomi Universitas.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PEMBANGUNAN PASKA KONFLIK DAN BENCANA TSUNAMI DI ACEH (Apa yang harus dilakukan ke depan ?) oleh Prof. DR. Djakfar Ahmad, MA. (Fakultas Ekonomi Universitas."— Transcript presentasi:

1

2 PEMBANGUNAN PASKA KONFLIK DAN BENCANA TSUNAMI DI ACEH (Apa yang harus dilakukan ke depan ?) oleh Prof. DR. Djakfar Ahmad, MA. (Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala)

3 Pembangunan dalam proses glo- balisasi, tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal, tetapi juga oleh faktor external. Justeru karena itu pembahasan ini sesuai dengan topik meliputi : Proses Globalisasi dan Pola Per- tumbuhan Normal Kehidupan Sosial Ekonomi Aceh Paska Konflik & Bencana Tsunami Pembangunan Daerah dan Arah Investasi

4 1. PROSES GLOBALISASI DAN POLA PERTUMBUHAN NORMAL 1.1. PROSES GLOBALISASI > Perkembangan IPTEK berpacu dengan waktu cepat sekali. > Implementasinya di sektor transportasi & komunikasi semakin sangat canggih. > Arus Informasi cepat sekali, negosiasi & transaksi seolah- olah tak berbatas dgn ruang dan waktu  meng-global.

5 > Contohnya : Ada orang yang tak pernah meninggalkan kampung halaman, namun ia adalah peserta aktif dalam proses globalisasi…….. ? ? ? Dalam kondisi yang sedemikian dpt dikatakan : Proses globalisasi adalah suatu akselerasi perubahan, sehingga terjadi perluasan dan pendalaman integrasi pasar barang dan jasa, pasar tenaga kerja serta keahlian, dan pasar finansial antarnegara di dunia.

6 Proses globalisasi dan integrasi pa- sar antarbangsa di dunia sedang mengalami akselerasi yang ditandai oleh : Rasio perdagangan dunia terha- dap Produk dunia meningkat 3 kali lipat lebih cepat dalam dasa warsa terakhir dibanding- kan dengan dasa warsa sebe- lumnya. Rasio Capital Inflow terhadap Produk dunia meningkat dua kali lebih cepat dalam dasa warsa terakhir dibandingkan

7 dengan dasawarsa sebelumnya Rasio PMA dunia terhadap produk dunia yang arahnya ke NSB meningkat 1 1/3 kali lebih cepat dalam dasa warsa ter- akhir dibandingkan dengan dasawarsa sebelumnya. Dengan demikian negara-negara dunia ke III termasuk Indonesia sedang menuju ke perdagangan bebas, dengan kompetisi yang semakin lebih tajam dan ketat.

8 PROSES GLOBALI- SASI PERDA- GANGAN BEBAS EFISIENSI COMPARATIVE ADVANTAGE COMPETITIVE ADVANTAGE VERTICAL DIVISION OF LABOR HORIZONTAL DIVISION OF LABOR

9 Globalisasi  Libralisasi pasar, Kondisi ini semakin didorong oleh perubahan-perubahan dalam bentuk kerjasama regional, termasuk Indo- nesia, seperti APEC dan AFTA, bah- kan dalam kerjasama yang lebih kecil seperti IMT-GT dan IMS-GT. Hubungan kerjasama regional cen- derung meningkat, karena adanya ketidakpastian dalam sistem multi- lateral. Indonesia menjadi anggota APEC (1989) dan menjadi anggota AFTA (1992).

10 1.2. POSISI DAERAH DALAM POLA PERTUMBUHAN NORMAL Pemahaman mengenai pertum- buhan adalah sangat penting, se- suatu yang hidup, ia akan tumbuh dan berkembang. Bagaimana pola normal dalam suatu pertumbuhan ekonomi. Utk itu perlu dipahami bagai- mana proses dan mekanisme per- tumbuhan, sehingga dapat dipahami sebagai suatu teori, dan kalau ia sakit, dpt dicari resep pengobatan

11 POLA NORMAL PERTUMBUHAN Indikator $ 100$ 300$ 500$ 800$1000 Saving0,1350,1900,2100,2250,233 Investasi0,1580,2030,2200,2340,240 Cap.Inflw0,0230,0130,0090,006 Pen. Pem0,1530,1810,2020,2340,268 Skt. Prim0,4520,2660,2020,1560,138 Skt. Ind.0,1490,2510,2940,3310,347 Export0,1930,2300,2440,2550,260 Import0,2180,2430,2540,2630,267 TK.Prim0,6580,4890,3950,3000,252 Urbanis0,320,4390,5270,6010,634

12 POLA PERTUMBUHAN NORMAL

13

14 Thn AchSUtRiuStrJwIrJInd 93 12,729,626,826,935,041,133,5 94 16,129,326,328,124,741,032,7 95 15,731,926,829,135,334,533,5 96 13,933,733,630,936,833,934,9 97 14,724,726,227,335,944,930,8 98 9,1714,949,820,925,419,724,1 99 8,5215,931,120,126,323,724,5 00 8,0217,241,221,325,324,8 RASIO PMB TERHADAP PDRB ( % )

15 RASIO PMB TERHADAP PDRB PERIODE 1993-2000 (%)

16 RASIO GR Terhdp PDRB (dlm %) DAERAH1996/971997/981998/991999/00 Aceh1,501,080,640,88 Sumut1,981,520,560,76 Riau2,732,051,922,35 Sumatra1,851,300,881,07 Jawa2,271,570,801,07 Irian Jy.3,081,522,112,22 APBN Ind15,8613,4819,3819,01

17 1996/97 1997/98 1998/99 1999/2000 No Daerah 01. Aceh 02. Sumut 03. Riau 04. Sumatera 05. Jawa 06. Irian 07. Indonesia 08. APBN Ind 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 PERSENTASE PERIODE RASIO GR TERHADAP PDRB ( % ) No Daerah 01. Aceh 02. Sumut 03. Riau 04. Sumatera 05. Jawa 06. Irian 07. Indonesia 08. APBN Ind

18 2. Kehidupan Sosial Ekonomi Aceh Paska Konflik dan Bencana Tsunami Kegiatan-kegiatan produktif ma syarakat Aceh dalam tiga dasa war- sa terakhir telah berlangsung ter- sendat-sendat, jauh berada dibawah titik optimal, terutama di sektor pertanian (sektor ini menyumbang 56 % terhadap PDRB dan memberi pekerjaan lebih dari 60 % penduduk Aceh). Indikasinya terlihat pada laju pertumbuhan PDRB per kapita, rata- rata hanya 0,25 persen per tahun

19 selama periode 2000-2004, lebih rendah dibandingkan dengan rata- rata Sumatera (2,14 %) dan rata- rata pertumbuhan PDB per kapita nasional (2,47 %). Hal tsb semakin merosotnya kualitas kehidupan ma- syarakat seperti meningkatnya : tingkat pengangguran, jumlah penduduk miskin, tingkat urbanisasi  sehingga sek- tor informal semakin membengkak, pemerintah kota tak mampu mem berikan pelayanan secukupnya,

20 prasarana dan sarana sosial ekonomi : fasilitas pendidik- an, kesehatan, dan fasilitas air minum tak terurus, Hal tersebut lebih berat dialami oleh penduduk yang tinggal di wilayah konflik dan daerah-da- erah yang masih tertinggal. Derita masyarakat semakin lebih parah, ketika bencana tsu- nami menimpa Aceh pada tang- gal 26 Desember 2004.

21 Becana Tsunami yang dahsyat itu, telah menelan korban :  penduduk 170.000 jiwa,  harta benda US $ 4,5 M, (setara 2,3 % X PDB nasional = 97 % X PDRB Aceh),  secara spasial : 506 dari 5.736 desa hancur  dam- pak langsung 468.823 jiwa dari 4.054.191 pen- duduk Aceh.

22 Kehancuran desa dan derita penduduk  dalam waktu ber- samaan terjadi perubahan spa- sial kegiatan ekonomi, pusat perdagangan untuk Banda Aceh berpindah ke beberapa lokasi : > pasar Nesu, > Ketapang Dua, > Ulekareng, dan > Lambaro  lihat peta

23 LAMBARO KETAPANG DUA ULEKARENG

24 DALAM ERA GLOBALISASI, BENCANA TSUNAMI YANG DIDERITA OLEH ACEH, SEKETIKA TERPANTAU OLEH MASYARAKAT DUNIA :  ULURAN TANGAN MEREKA PERTANDA SOLIDARITAS KEMANUSIAAN,  MERINGANKAN DERITA ACEH,  FASE HUMANITARIAN RELIEF KINI BERAKHIR,  DI AWAL FASE REHABILTASI DAN REKONSTRUKSI 23 NEGARA DAN LEMBAGA INTERNASIONAL MEMBERIKAN KOMITMEN BANTUAN US $ 2 M,  PEMERINTAH RI TA 2005 MENYEDIAKAN ANGGARAN SEBESA RP 4 TRILIUN, YANG MENJADI MASALAH ADALAH : BAGAI MANA KEMAMPUAN PENGELOLA, MENYANGKUT DENGAN DAYA SERAP, TINGKAT EFISIENSI, KEMAMPUAN MEMBERIKAN SOLUSI TERHADAH MASALAH ACEH, KETETAPAN SASARAN.

25 PADA TAHAPAN AWAL PEMBANGUNAN KEBIJAKAN PUBLIK YANG BAGAIMANA HARUS DIJALANKAN AGAR DAPAT TERCIPTA LANDASAN YANG KOKOH DEMI MENJAMIN PEMBANGUNAN YANG BERKELANJUTAN ?

26

27 Arah penggunaan Investasi yang bersumber dari Public Expenditure, haruslah benar- benar cermat, akurat, dan efisien, karena yang dibangun adalah MANUSIA seutuhnya. Meliputi seluruh aspek kehidupan, dengan demikian public expenditure harus menjiwai aspirasi seluruh stake holder

28

29 PUBLIC INVESTMEN POLICY YANG ARAHNYA TEPAT, AKURAT, DAN EFISIEN DALAM MENYEDIAKAN SOCIAL OVERHEAD CAPITAL, YANG MAMPU MENDUKUNG KEGIATAN SOSIAL EKONOMI PRODUKTIF SEHINGGA DAPAT TERCIPTA IKLIM INVESTASI YANG SUBUR & MERANGSANG USAHAWAN

30

31

32 Gambaran dana perimbangan yg ber- ada dalam posisi uncertainty, perlu dicermati arah investasi Pemda ke depan untuk mampu menciptakan basis dan struktur ekonomi yang dpt meningkatkan sumber daya & PAD. Utk maksud tsb perlu dipahami bagaimana hubungan PMB, kebutuh- an investasi, dan capital inflow utk memacu pertumbuhan daerah yang jauh tertinggal dibandingkan dengan wilayah yang sudah mapan. Utk itu berikut ini disajikan peranan Capital Inflow utk memacu pertbhn ek. Reg.

33 Utk mencermati Ig & PMB yg kecil perlu dipahami bahwa :  I i = PMB + DP + C I PMB = Sg + Sp Dalam nuansa DEOTODA, maka perlu dikaji : I = PMB + DP + CI, Yaitu Sampai berapa jauh Penguasa di Daerah mampu meningkat- kan dana CI  dari LN & Pusat

34 INDIKATOR EKONOMI NASIONAL DAN REGIONAL Melip[uti :  Lapangan Usaha  Distribusi PDRB Sektoral  Peranan Ek NAD Terhdp Nas.  Perkembangan Inflasi  Perkembangan Variabel Ekonomi Makro di Prov. NAD

35 PENDUDUK & LAPANGAN USAHA JENIS USAHA200120022004* 1. Pertanian62,2762,6363,28 2. Pertbangan0,060,040,03 3. Industri4,554,504,15 4. Ltrk,Gas,AM0,060,04 5.Konstruksi2,171,981,38 6. Perdagangan16,2717,0016,16 7. Jasa – jasa14,6213,8114,96 Jumlah100,-

36 DISTRIBUSI PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA 200-2004 ( dalam persentase) JENIS USAHA200020032004 1. Pertanian29,3732,1733,15 2. Pertbangan34,2028,0427,65 3. Industri20,3521,2320,45 4. Ltrik,Gas,AM0,170,270,28 5.Konstruksi2,332,703,06 6. Perdagangan5,736,377,85 7. Jasa – jasa7,859,227,56 Jumlah100,-

37 PERANAN EK. NAD TERHDP NAS.(%) WILAYAH200020032004* Provinsi N A D2,422,262,05 Smtera Utara5,665,635,71 Riau4,624,314,25 Lampung1,941,801,82 SUMATERA21,4020,8420,26 J A W A59,1660,3661,05 PROP.LAINNYA19,4418,818,69 INDONESIA100,-

38 INFLASI BULANAN di Bna, Lsmw, dan Nas. 2003 (1996=1000 dan 2004 (2002=100)

39 Pertumbuhan Indikator Ekon. Makro Provinsi N A D (dlm %) VAR.Ek.Mkr 20012002200301-03 PDRB1,190,383,391,65 C–Rmh Tngga18,845,962,839,21 C- Lbg. Swasta12,552,952,125,87 C - Pemerintah2,862,692,862,80 PMTB11,125,533,97- 0,32 PMB- 4,365,604,922,05 EXPORT- 3,14- 12,543,364,10 IMPORT26,902,705,027,67 Domestik - D11,685,493,226,81

40 P Y O AS AD AS’ AD’ P Y P’ Y’

41 3. PEMBANGUNAN Da & ARAH Invest o Kegiatan Pemb di sesuatu daerah utk memecahkan berbg masalah dlm berbagai aspek kehidupan (ek,sos- pol, budaya,ketertiban & keamanan) o Dgn memanfaatkan seluruh sum- ber daya (modal, SDM,SDA,& IPTEK) o Unk peningkatan harkat, martabat, kemakmuran, & kesejahteraan ma- syarakat secara lebih adil & merata. Perlu disadari bahwa pertum- buhan daerah dan keterkaitan ekon antardaerah (interregional linkages)

42 yang selaras, serasi, dan seimbang dlm proses pembangunan akan mampu mendorong laju pertumbuh- an dan perkembangan ekonomi secara nasional menuju tahapan yng lebih tinggi, yang didambakan oleh seluruh lapisan masyarakat bangsa. Proses dan sistem ekonomi yang dibangun dapat memberikan peluang dan kesempatan yang sama bagi seluruh lapisan masyarakat dlm mendapatkan akses kesempatan kerja dan kesempatan berusaha yng merupakan dambaan seluruh masy,

43 tanpa adanya distorsi dalam segala bentuk pelayanan dan pemasaran. Praktek monopoli dan etatisme perlu dihindari sejauh mungkin. Ini adalah merupakan konsepsi ikhtiar pembangunan yang ideal. Ma- salahnya adalah sampai sebe- rapa jauh pelaksanaan pemba- ngunan yang telah dan sedang dilakukan dewasa ini konsis- ten, selaras, dan serasi dengan konsepsi idealis tersebut ?

44 Selain dari hal-hal tsb dalam membangun kembali daerah paska bencana, perlu dipegang beberapa perinsip mendasar, antara lain :  Arus dana yang mengalir utk membangun kembali Aceh (capital Inflow) penggunaannya haruslah didasarka blue print, jangka pan- jang, menengah, dan rencana tahunan yang berkelanjutan.  Pembangunan kembali Aceh ha- ruslah tertuju pada pembangunan manusianya  konsep perencanaan partisipatif perlu diterapkan.

45  Rekonstruksi Aceh dapat dilaku- kan melalui pemahaman pendekat- an komprehensif, antara lain men- cakupi rekonsiliasi konflik,  Pembangunan kembali Aceh perlu diperhatikan azaz legalitas se- perti otsus, syari’at islam, adat dan budaya Aceh yang telah mendarah daging dlm kehidupan masyarakat.  Rekonstruksi Aceh harus mampu mengembangkan struktur ekonomi yang kuat, artinya tidak hanya men- jaga keseimbangan antarsektor pro- duksi dengan struktur kesempatan

46 kerja, tetapi juga struktur para pe- laku ekonomi harus berimbang an- tarperusahaan berskala besar, me- nengah, dan badan usaha kecil (baik dlm kuantitas ataupun pemi- likan asset dan omset).  Rekonstruksi Aceh perlu meng- indahkan kondisi proses globalisasi, artinya kegiatan usaha produktif tidak hanya berlandaskan pada prinsip-perinsip comparative advan- tage tetapi juga pada perinsip-pe- rinsip competitive advantage, agar produk Aceh unggul di pasar global.

47  Rekonstruksi Aceh dalam sektor manufaktur harus berbasis pada agribisnis dan agroindustri yg ber- orientasi ekspor (outward looking).  Dengan demikian prasarana dan sarana sosial-ekonomi yang akan dibangun haruslah terkait dan men- dukung sentra-sentra produksi per- tanian yang unggul yang berada di Aceh, seperti kelapa sawit di Aceh bagian barat dan timur, kopi di Aceh bagian tengah, nilam, hasil kelautan termasuk lobster di laut sekitar pulau Simeulu, dan lain-lainnya.

48  Rekonstruksi Aceh dalam proses alokasi sumber daya harus mampu mengangkat dan meningkatkan per- ekonomian rakyat, meliputi usaha- usaha mikro, kecil, dan menengah.  Rekonstruksi Aceh harus berlan- daskan penataan kembali tataruang yang meliputi pembuatan peta topo- grafi, land used planning terutama di wilayah yang terkena bencana tsunami.

49 DEMIKIANLAH ATAS PERHATIAN DAN KESABARANNYA KAMI UCAPKAN TERIMA KASIH, AMIN YA RABBAL ‘ALAMIN

50

51


Download ppt "PEMBANGUNAN PASKA KONFLIK DAN BENCANA TSUNAMI DI ACEH (Apa yang harus dilakukan ke depan ?) oleh Prof. DR. Djakfar Ahmad, MA. (Fakultas Ekonomi Universitas."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google